sifat koligatif larutan
-
Upload
ihdashouminurdini53 -
Category
Documents
-
view
244 -
download
9
description
Transcript of sifat koligatif larutan
A. JUDUL PERCOBAANSifat Koligatif LarutanB. HARI/TANGGAL PERCOBAAN1. Mulai: kamis/ 21 Maret 2013 pukul: 13.00 WIB2. Selesai: kamis/ 21 Maret 2013, pukul: 15.00 WIBC. TUJUANMempelajari pengaruh jenis larutan terhadap titik didihnya.D. KAJIAN TEORIBeberapa sifat penting larutan bergantung pada banyaknya zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel zat terlarut. Sifat-sifat ini disebut sifat koligatif sebab sifat-sifat tersebut memiliki sumber yang sama, dengan kata lain, semua sifat tersebut bergantung pada banyaknya partikel zat yang ada, apakah partikel-partikel tersebut atom, ion atau molekul. Yang disebut sebagai sifat koligatif larutan ialah penurunan titik uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Dalam pembahasan mengenai sifat koligatif larutan non-elektrolit, perlu diingat bahwa yang dibahas adalah larutan yang relatif encer, yang berarti larutannya memiliki konsentrasi 0,2 M (Chang, 2004).Terdapat empat sifat yang berhubungan dengan larutan encer, atau kirakira larutan yang lebih pekat, yang tergantung pada jumlah partikel terlarut yang ada. Jadi sifat-sifat tersebut ialah penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik yang semua itu dinamakan sifat koligatif larutan. Kegunaan praktis sifat-sifat koligatif banyak dan beragam, juga penelitian sifat-sifat koligatif memainkan peranan penting dalam metode penetapan bobot molekul dan pengembangan teori larutan (Petrucci, 1985)Hukum Rovalt merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat koligatif (dan bahasa latin colligare mengumpul bersama) sebab sifat-sifat itu bergantung pada efek kolektif jumlah partikel zat terlarut, bukan pada sifat partikel yang terlibat, keempat sifat itu ialah: penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap murni, peningkatan titik didih, penurunan titik beku dan gejala tekanan osmostik (Oxtoby,dkk, 2001).1. Penurunan tekanan uap (DP)Apabila suatu zat cair (sebenarnya juga untuk zat padat) di masukkan ke dalam suatu ruangan tertutup maka zat itu akan menguap sampai ruanagan itu jenuh. Pada keadaan jenuh itu terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh itu disebut tekanan uap jenuh. Besarnya tekanan uap jenuh bergantung pada jenis zat dan suhu zat yang memiliki zat tarik menarik antara partikel relatif kecil, contohnya garam, gula, glukol, gliserol, sebaliknya zat yang memiiki gaya tarik menarik antara partikel relatif besar, zat seperti itu dikatakan mudah menguap, contohnya etanol dan eter. Tekanan uap jenuh suatu zat akan bertambah jika suhu dinaikkan.Apabila dalam suatu pelarut, larutan zat yang tidak mudah menguap, ternyata tekanan uap jenuh larutan menjadi lebih rendah dari pada tekanan uap jenuh pelarut murni.Jika tekanan uap jenuh pelarut murni dinyatakan dengan Po dan tekanan uap jenuh larutan dengan P, DP = Po P. Karena X1 = 1 X2 untuk kelarutan yang terdiri atas dua komponen, maka hukum Rault dapat ditulis sebagai: DP1 = P1 P1o = X1 P1o P1o = X2P1.Jadi perubahan tekanan uap pelarut berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut tanda negatif menyirahkan penurunan tekanan uap.Tekanan uap selalu lebih rendah diatas larutan encer di bandingkan diatas pelarut murninya. (Sumardjo, 2009)2. Penurunan Titik Beku (Tf)Titik beku larutan adalah temperatur pada saat larutan setimbang dengan pelarut padatnya. Larutan akan membeku pada temperatur lebih rendah dari pelarutnya. Proses pembekuan zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antara partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya terjadi gaa tarik menarik antar molekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang. Akibatnya untuk lebih mendekatkan jarak antar molekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel dari zat terlarut disebut penurunan titik beku (Tf).Tf = kf . mKeterangan : Tf = penurunan titik bekum = molalitas larutanKf= tetapan penurunan titik beku molalApabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:Tf = (0 Tf)oC3. Kenaikan Titik Didih (Tb)Air murni yang dipanaskan pada tekanan 1 atm akan mendidih pada suhu 1000C. Bila air murni mengandung zat terlarut, maka pada tekanan 1 atm dan suhu 1000C air belum mendidih. Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Proses mendidih terjadi pada saat tekanan uap larutan sama dengan tekanan udara (atmosfer).Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan external yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan di dalam vacuum akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan itu berada di dalam tekanan atmosphere. Cairan yang berada di dalam tekanan tinggi akan memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didihnya di dalam tekanan atmosphere. Kenaikan titik didih pada larutan non elektrolit :Tb = Kb .mTb = kenaikan titik didih larutanKb = tetapankenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik didih untuk 1 mol zat dalam 1000 gram pelarut)m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan :Tb = (100 + Tb) oCTabel Tetapan Kf dan Kb dari Berbagai PelarutPelarutTitik Didih (0C)Kb (0C/m)Titik Beku (0C)Kf (0C/m)
Air1000,5201,86
Asam asetat118,33,0716,63,57
Benzena80,22,535,455,07
Kloroform61,23,63--
Kamfer--178,437,7
Sikloheksana80,72,696,520,0
E. RANCANGAN PERCOBAAN1. Alat dan bahan a. Gelas kimia 100 mLb. Kaki tiga dan kasac. Termometerd. Stopwatche. Pembakar spirtusf. Aquadesg. Garam dapur (NaCl)h. Gula ()
2. Langkah percobaanKenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit(a) Menyiapkan tiga buah gelas kimia dan mengisi masing-masing dengan 50 mL aquades.(b) Dua dari tiga gelas tersebut masing-masing ditambahkan 3.42 gram gula dan 0.58 gram garam dapur(c) Memanaskan ketiga gelas tersebut sampai mendidih dan mencatat suhunya.Kenaikan suhu larutan elektrolit dan non elektrolit(a) Menyiapkan gelas kimia 100 mL sebanyak 8 buah dan memberi identitas 1a, 2a, 3a, 4a, 1b, 2b, 3b, 4b dan masing-masing diisi aquades sebanyak 50 mL(b) Memanaskan 8 buah gelas tersebut hingga mendidih dan mencatat suhunya.(c) Menambahkan gula kedalam gelas kimia 1a, 2a, 3a, 4a masing-masing 3.42 gram; 6.84 gram; 10.26 gram; 13.68 gram. Aduk sampai gula larut semua kemudian memanaskan sampai mendidih dan mencatat suhunya.(d) Kedalam gelas kimia 1b, 2b, 3b, 4b masing-masing ditambahkan garam dapur 0.58 gram; 1.17 gram; 1.75 gram; 2.35 gram. Lalu mengaduk sampai garam dapur larut semua kemudian memanaskan sampai mendidih dan mencatat suhunya.(e) Menentukan kemolaran setiap larutan, kemudian membuat grafik masing-masing antara suhu larutan terhadap kadar gula atau kadar garam berdasarkan data yang diperoleh.3. Alur kerjaa. Kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit50 mL aquades
Dimasukkan kedalam gelas kimia A
3.42 gram gula
Dipanaskan sampai mendidih
Dicatat suhunya
Hasil
50 mL aquades
Dimasukkan kedalam gelas kimia B
0.58 gram garam
Dipanaskan sampai mendidih
Dicatat suhunya
Hasil(suhu)
50 mL aquades
Dimasukkan kedalam gelas kimia C
Dicatat suhunya
Dipanaskan sampai mendidih
Hasil(suhu)
b. Kenaikan suhu larutan elektrolit dan non elektrolit50 mL aquades
Dimasukkan kedalam gelas kimia 1a
Dipanaskan hingga mendidih
Dicatat suhunya
Suhu T1
ditambahkan
3.42 gram gula
Diaduk sampai larut
Dipanaskan sampai mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu (T2)
50 mL aquades
Dimasukkan kedalam gelas kimia 2a
Dipanaskan hingga mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu T1
ditambahkan
6.84 gram gula
Diaduk sampai larut
Dipanaskan sampai mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu (T2)
50 mL aquades
Dimasukkan kedalam gelas kimia 3a
Dipanaskan hingga mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu T1
ditambahkan
10.26 gram gula
Diaduk sampai larut
Dipanaskan sampai mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu (T2)
50 mL aquades
Dimasukkan kedalam gelas kimia 4a
Dipanaskan hingga mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu T1
ditambahkan
13.68 gram gula
Diaduk sampai larut
Dipanaskan sampai mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu (T2)
50 mL aquades
Dimasukkan kedalam gelas kimia 1b
Dipanaskan hingga mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu T1
ditambahkan
0.58 gram garam dapur
Diaduk sampai larut
Dipanaskan sampai mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu (T2)
50 mL aquades
Dimasukkan kedalam gelas kimia 2b
Dipanaskan hingga mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu T1
ditambahkan
1.17 gram garam
Diaduk sampai larut
Dipanaskan sampai mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu (T2)
50 mL aquades
Dimasukkan kedalam gelas kimia 3b
Dipanaskan hingga mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu T1
ditambahkan
1.75 gram garam
Diaduk sampai larut
Dipanaskan sampai mendidih
Dicatat suhunya
Hasil
50 mL aquades
Dimasukkan kedalam gelas kimia 4b
Dipanaskan hingga mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu T1
ditambahkan
2.35 gram garam
Diaduk sampai larut
Dipanaskan sampai mendidih
Dicatat suhunya
Hasil Suhu (T2)
F. HASIL PENGAMATANG. ANALISIS DATAPada percobaan IA yaitu 50 mL aquades dimasukkan kedalam gelas kimia A, kemudian ditambahkan 3.42 gram gula kemudian dipanaskan hingga mendidih. Pada saat sebelum dipanaskan gula berupa butiran-butiran berwarna putih dan air jernih tidak berwarna. Dan saat sesudah dipanaskan gula larut dalam air membentuk larutan gula sesuai dengan reaksi:Dari hasil percobaan, didapat bahwa air gula mendidih pada suhu 96. Pada percobaan IB yaitu 50 mL aquades kedalam gelas kimia B, kemudian ditambahkan 0.58 gram garam dapur kemudian dipanaskan hingga mendidih. Pada saat sebelum dipanaskan, garam dapur berupa butiran-butiran berwarna putih dan aquades jernih tidak berwarna. Dan pada saat sesudah dipanaskan garam sudah larut dalam air dan membentuk larutan garam sesuai dengan reaksi:
Dari hasil percobaan didapat bahwa larutan garam mendidih pada suhu 98Pada percobaan IC yaitu 50 mL aquades dimasukkan kedalam gelas kimia C kemudian dipanaskan hingga mendidih sesuai persamaan reaksi:
Pada percobaan IIA yaitu 50 mL aquades dimasukkan kedalam gelas kimia 1a. Kemudian dipanaskan hingga mendidih. Pada saat sebelum dan sesudah dipanaskan aquades jernih dan tidak berwarna. Aquades mendidih pada suhu 97. Kemudian ditambahkan 3.42 gram gula dan diaduk sampai larut kemudian dipanaskan kembali hingga mendidih membentuk larutan gula sesuai dengan persamaan:
Dari hasil percobaan diketahui bahwa larutan gula mendidih pada suhu 98.Pada percobaan IIB yaitu 50 mL aquades dimasukkan kedalam gelas kimia 2a. Kemudian dipanaskan hingga mendidih. Pada saat sebelum dan sesudah dipanaskan aquades jernih dan tidak berwarna. Aquades mendidih pada suhu 100. Kemudian ditambahkan 6.84 gram gula dan diaduk sampai larut kemudian dipanaskan kembali hingga mendidih membentuk larutan gula sesuai dengan persamaan:
Dari hasil percobaan diketahui bahwa larutan gula mendidih pada suhu 100.Pada percobaan IIC yaitu 50 mL aquades dimasukkan kedalam gelas kimia 3a. Kemudian dipanaskan hingga mendidih. Pada saat sebelum dan sesudah dipanaskan aquades jernih dan tidak berwarna. Aquades mendidih pada suhu 98. Kemudian ditambahkan 10.26 gram gula dan diaduk sampai larut kemudian dipanaskan kembali hingga mendidih membentuk larutan gula sesuai dengan persamaan:
Dari hasil percobaan diketahui bahwa larutan gula mendidih pada suhu 103.Pada percobaan IID yaitu 50 mL aquades dimasukkan kedalam gelas kimia 4a. Kemudian dipanaskan hingga mendidih. Pada saat sebelum dan sesudah dipanaskan aquades jernih dan tidak berwarna. Aquades mendidih pada suhu 98. Kemudian ditambahkan 13.68 gram gula dan diaduk sampai larut kemudian dipanaskan kembali hingga mendidih membentuk larutan gula sesuai dengan persamaan:
Dari hasil percobaan diketahui bahwa larutan gula mendidih pada suhu 99.Pada percobaan IIE yaitu 50 mL aquades dimasukkan kedalam gelas kimia 1b. Kemudian dipanaskan hingga mendidih. Pada saat sebelum dan sesudah dipanaskan aquades jernih dan tidak berwarna. Aquades mendidih pada suhu 99. Kemudian ditambahkan 0.58 gram garam dan diaduk sampai larut kemudian dipanaskan kembali hingga mendidih membentuk larutan garam sesuai dengan persamaan:
Dari hasil percobaan diketahui bahwa larutan garam mendidih pada suhu 100.Pada percobaan IIF yaitu 50 mL aquades dimasukkan kedalam gelas kimia 2b. Kemudian dipanaskan hingga mendidih. Pada saat sebelum dan sesudah dipanaskan aquades jernih dan tidak berwarna. Aquades mendidih pada suhu 99. Kemudian ditambahkan 1.17 gram garam dan diaduk sampai larut kemudian dipanaskan kembali hingga mendidih membentuk larutan garam sesuai dengan persamaan:
Dari hasil percobaan diketahui bahwa larutan garam mendidih pada suhu 101.Pada percobaan IIG yaitu 50 mL aquades dimasukkan kedalam gelas kimia 3b. Kemudian dipanaskan hingga mendidih. Pada saat sebelum dan sesudah dipanaskan aquades jernih dan tidak berwarna. Aquades mendidih pada suhu 99. Kemudian ditambahkan 1.75 gram garam dan diaduk sampai larut kemudian dipanaskan kembali hingga mendidih membentuk larutan garam sesuai dengan persamaan:
Dari hasil percobaan diketahui bahwa larutan garam mendidih pada suhu 101.Pada percobaan IIH yaitu 50 mL aquades dimasukkan kedalam gelas kimia 4b. Kemudian dipanaskan hingga mendidih. Pada saat sebelum dan sesudah dipanaskan aquades jernih dan tidak berwarna. Aquades mendidih pada suhu 99. Kemudian ditambahkan 2.35 gram garam dan diaduk sampai larut kemudian dipanaskan kembali hingga mendidih membentuk larutan garam sesuai dengan persamaan:
Dari hasil percobaan diketahui bahwa larutan garam mendidih pada suhu 102.
H. PEMBAHASANI. DISKUSIJ. KESIMPULANK. JAWABAN PERTANYAAN
1) Mengapa titik didih larutan gula lebih tinggi dibandingkan titik didih air?2) Mengapa sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dibandingkan larutan non eletrolit?
LAMPIRAN
NOPERCOBAAN KE-Massa(Gram)Suhu (T) C
1Larutan Gula1a3.4298
2a6.84100
3a10.26103
4a13.6899
2Larutan Garam1b0.58100
2b1.17101
3b1.75101
4b2.35102
Tabel. Hasil percobaan
NOPERCOBAAN KE-Massa(Gram)Suhu (T) C
1Larutan Gula1a3.42100.104
2a6.84100.208
3a10.26100.312
4a13.68100.416
2Larutan Garam1b0.58100.206
2b1.17100.416
3b1.75100.622
4b2.35100.836
Tabel. Berdasarkan teori
13