Sifat Koligatif
Click here to load reader
-
Upload
siskha-hidayat -
Category
Documents
-
view
194 -
download
4
Transcript of Sifat Koligatif
Nama : Siska Hidayat
NIM : 1211C1052
Kelas : S-1 B
Jelaskan Mengenai sifat koligatif!
Sifat koligatif larutan adalah salah satu sifat yang diakibatkan oleh adanya interaksi zat
terlarut dengan pelarut atau sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di
dalam larutan, dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut.
Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat
koligatif larutan nonelektrolit. Perbedaan mendasar antara larutan elektrolit dengan larutan
nonelektrolit terletak pada besarnya harga derajat ionisasi. Larutan nonelektrolit memiliki harga
derajat ionisasi α = 0 sedangkan larutan nonelektrolit terletak antara 0 sampai 1
A. Sifat Koligatif larutan Elektrolit
Berdasarkan derajat ionisasinya, elektrolit digolongkan menjadi tiga yaitu sebagai berikut :
Elektrolit kuat : elektrolit yang terurai sempurna dalam air. Contoh : HNO3 , HCl, NaOH
Elektrolit lemah : elektrolit yang dalam air terurai tapi hanya sedikit. Contoh asam-asam
organic (asam propionate, dan asam benzoate), HCN, NH4OH
Elektrolit yang terletak antara 1 dan 2. Contoh o-klorobenzoat, o-nitro benzoate, dan asam
siano asetat.
Zat elektrolit jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion-ion penyusunnya sehingga
jumlah partikel larutan elektrolit akan lebih banyak daripada partikel larutan nonelektrolit dengan
konsentrasi yang sama.
Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih besar
daripada sifat koligatif larutan non elektrolit. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi
ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff. Perhitungan sifat koligatif larutan
elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff:
Keterangan :
= faktor Van't Hoff n = jumlah koefisien kation = derajat ionisasi
1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh
Rumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Van't Hoff adalah :
=P0.Xb ( 1 + (n-1) α) Keterangan : = penurunan tekanan uap jenuh
Xb = fraksi mol zat terlarut
Dengan ketentuan bahwa penurunan tekanan uap jenuh pada larutan elektrolit dengan
menggunakan faktor Van’t Hoff hanya berlaku untuk fraksi mol zat terlarutnya saja, karena
yang mengalami ionisasi adalah zat elektrolitnya, sedangkan pelarut tidak terionisasi.
2. Kenaikan Titik Didih
Persamaannya adalah:
=
3. Penurunan Titik Beku
Persamaannya adalah :
=
4. Tekanan Osmotik
Persamaannya adalah :
=
B. Sifat Koligatif larutan Nonelektrolit
1. Penurunan Tekanan Uap
Pada tahun 1808,Marie Francois Raoult seorang kimiawan asal Perancis melakukan percobaan
mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia menyimpulkan tekanan uap jenuh larutan sama
dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni. Persamaan penurunan
tekanan uap dapat ditulis. Kesimpulan ini dikenal dengan Hukum Raoult dan dirumuskan dengan.
Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis :
P = P0 x Xp
= P0 x Xt
Keterangan : P = tekanan uap jenuh larutan P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni
Xp = fraksi mol zat pelarut Xt = fraksi mol zat terlarut
2. Kenaikan Titik didih
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat
cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh
bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik
didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel -
partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut
Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar.
Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang
dinyatakan dengan ( ). Persamaannya dapat ditulis :
Keterangan : Tb = kenaikan titik didih kb = tetapan kenaikan titik didih molal
m = massa zat terlarut Mr = massa molekul relatif
3. Penurunan Titik Beku
Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik
beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :
Keterangan : Tf = penurunan titik beku kf = penurunan titik beku molal
m = molal larutan Mr = massa molekul relative
4. Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang
melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan. Membran semipermeabel adalah suatu selaput
yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut Van't
Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan :
Keterangan : = tekanan osmotic M = molaritas larutan
R = tetapan gas ( 0,082 ) T = suhu mutlak