Sifat Kemagnetan Pada Batuan
-
Upload
ika-may-hartati -
Category
Documents
-
view
96 -
download
18
description
Transcript of Sifat Kemagnetan Pada Batuan
-
5/20/2018 Sifat Kemagnetan Pada Batuan
1/3
SIFAT KEMAGNETAN PADA BATUAN
Batuan yang merupakan material pembentuk kerak bumi memiliki sifat- sifat
yang dapat digunakan untuk membedakan antara satu dengan yang lainnya. Salah satu
sifat batuan yang biasanya diperikan adalah sifat kemagnetan batuan.
Sifat magnet pada batuan dipengaruhi oleh kandungan mineral pada batuan
tersebut. Sifat magnetik pada mineral ini dikaji secara mendalam dalam bidang
paleomagnetisme atau kemagnetan purba. Stabil tidaknya magnetisasi pada suatu batuan
sangat tergantung pada jenis mineral dan ukurannya. Sifat magnetik pada batuan ini
juga berperan dalam metode geomagnetik untuk eksplorasi. Namun istilah mineral
magnetik biasanya digunakan bagi mineral yang tergolong feromagnetik dalam batuan
dan tanah (soils), seperti keluarga besi-titanium oksida, sulfida-besi, dan hidroksida besi
(Bijaksana, 2002).
Setiap jenis batuan memiliki sifat dan karakteristik tertentu dalam medan
magnet yang dimanifestasikan dalam parameter susceptibilitas magnetik batuan atau
mineralnya (k). Susceptibilitas magnet batuan merupakan tingkat kemagnetan suatu
benda untuk termagnetisasi, yang pada umumnya erat kaitannya dengan kandungan
mineral dan oksida besi. Semakin besar kandungan mineral magnetit di dalam batuan,
akan semakin besar harga susceptibilitasnya. Metode ini sangat cocok untuk pendugaan
struktur geologi bawah permukaan dengan tidak mengabaikan faktor kontrol adanya
kenampakan geologi di permukaan dan kegiatan gunungapi. Dengan adanya perbedaan
dan sifat khusus dari tiap batuan dan mineral inilah yang melandasi digunakannya
metode magnetik untuk kegiatan eksplorasi maupun kepentingan geodinamika.
Susceptibilitas suatu magnet batuan berpengaruh terhadap besarnya Intensitas
magnetik batuan tersebut. Pengaruh tersebut dapat digambarkan dengan persamaan
berikut.
Keterangan :
I = intensitas magnetik
H = kuat medan magnet
I = k. H
-
5/20/2018 Sifat Kemagnetan Pada Batuan
2/3
Nilai k pada batuan semakin besar jika dalam batuan tersebut semakin banyak dijumpai
mineral-mineral bersifat magnetik. Berdasarkan nilai k dibagi tiga kelompok jenis
material dan batuan peyusun litologi bumi, yaitu :
1. Diamagnetik
Dalam batuan diamagnetik atom atom pembentuk batuan mempunyai
kulit elektron berpasangan dan mempunyai spin yang berlawanan dalam tiap
pasangan. Jika mendapat medan magnet dari luar orbit, elektron tersebut akan
berpresesi yang menghasilkan medan magnet lemah dimana medan magnet
lemah ini melawan medan magnet luar. Medan magnet ini mempunyai
Susceptibilitas k negatif dan Susceptibilitas k ini tidak tergantung dari pada
medan magnet luar. Contoh : bismuth, grafit, gypsum, marmer, kuarsa, garam.
2. Paramagnetik
Memiliki arah sama dengan medan luarnya sehingga harga
susceptibilitas magnetiknya (k) bernilai positif namun kecil. Sifat-
sifat paramagnet akan timbul bila atom atau molekul suatu bahan memiliki
momen magnet pada waktu tidak terdapat medan luar dan interaksi antara atom
adalah lemah. Pada umumnya momen magnet menyebar acak, tetapi bila diberi
medan magnet luar momen tersebut akan mengarah sesuai dengan arah medan
luar tersebut. Sebab-sebab sifat paramagnet ialah karena tidak seimbangnya
putaran momen magnet elektron.Contoh mineral yang termasuk pada jenis ini
adalah olivine dan biotit.
3. Ferromagnetik
Ferromagnetik Mempunyai sifat: susceptibilitas k positif dan jauh lebih
besar dari satu. Sifat kemagnetan substansi ini dipengaruhi oleh keadaan suhu,yaitu pada suhu diatas suhu curie sifat kemagnetannya hilang. Atom-atom dalam
bahan-bahan ferromagnetik memiliki momen magnet dan interaksi antara atom-
atom tetangganya begitu kuat sehingga momen semua atom dalam suatu daerah
mengarah sesuai dengan medan magnet luar yang diimbaskan, bahkan dengan
tidak adanya magnet dari luar. Contoh : besi, nikel, kobalt.
-
5/20/2018 Sifat Kemagnetan Pada Batuan
3/3