Sifat Fisik Asap Rokok

5
SIFAT FISIK ASAP ROKOK Asap rokok adalah aerosol yang heterogen yang merupakan hasil pembakaran taksempurna dari tembakau. Asap rokok ini terdiri dari fase gas dimana benda-bendapartikel tersebar didalamnya. Komposisi asap rokok dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis tembakau,suhu pembakaran, porositas kertas pembungkus, bahan- bahan aditif dalam rokok, sertaada tidaknya filter. Suhu pada batang rokok bervariasi mulai 30o C pada sisi mulut, sampai 900oCpada sisi yang terbakar. Pada suhu tertentu, beberapa macam zat akan mengalamidekomposisi akibat panas (Pyrolisis), zat volatil akan langsung menguap ke dalam asap,sedangkan zat yang tak stabil akan membentuk ikatan-ikatan baru dengan zat lain(pyrosintesis). Beberapa macam zat yang dapat ditemukan dalam tembakau dapatditemukan dalam asap rokok dalam bentuk yang tidak berubah karena panas. BAHAN KIMIA DALAM ASAP ROKOK Diperkirakan 92-95% asap rokok ada dalam bentuk gas. 85% diantaranya terdiridari gas Nitrogen, Oksigen, dan Karbondioksida. Sisanya terdiri dari gas dan partikel lainyang umumnya berbahaya untuk kesehatan. Telah diketemukan lebih dari 4000 macam bahan kimia yang dapat ditemukanpada tembakau dan asap rokok. Termasuk diantaranya secara farmakologis bersifat aktif,sitotoksik, mutagenik, dan karsinogenik. Sifat biologisnya yang luas inilah yangmembuat pengertian akan konsekwensi asap rokok bagi kesehatan menjadi sangatpenting. Dalam lampiran / dapat kita lihat seluruh bahan kimia yang pernah

Transcript of Sifat Fisik Asap Rokok

Page 1: Sifat Fisik Asap Rokok

SIFAT FISIK ASAP ROKOK

Asap rokok adalah aerosol yang heterogen yang merupakan hasil pembakaran taksempurna

dari tembakau. Asap rokok ini terdiri dari fase gas dimana benda-bendapartikel tersebar didalamnya.

Komposisi asap rokok dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis tembakau,suhu

pembakaran, porositas kertas pembungkus, bahan-bahan aditif dalam rokok, sertaada tidaknya filter.

Suhu pada batang rokok bervariasi mulai 30o C pada sisi mulut, sampai 900oCpada sisi yang

terbakar. Pada suhu tertentu, beberapa macam zat akan mengalamidekomposisi akibat panas (Pyrolisis),

zat volatil akan langsung menguap ke dalam asap,sedangkan zat yang tak stabil akan membentuk ikatan-

ikatan baru dengan zat lain(pyrosintesis). Beberapa macam zat yang dapat ditemukan dalam tembakau

dapatditemukan dalam asap rokok dalam bentuk yang tidak berubah karena panas.

BAHAN KIMIA DALAM ASAP ROKOK

Diperkirakan 92-95% asap rokok ada dalam bentuk gas. 85% diantaranya terdiridari gas

Nitrogen, Oksigen, dan Karbondioksida. Sisanya terdiri dari gas dan partikel lainyang umumnya

berbahaya untuk kesehatan.

Telah diketemukan lebih dari 4000 macam bahan kimia yang dapat ditemukanpada tembakau

dan asap rokok. Termasuk diantaranya secara farmakologis bersifat aktif,sitotoksik, mutagenik, dan

karsinogenik. Sifat biologisnya yang luas inilah yangmembuat pengertian akan konsekwensi asap rokok

bagi kesehatan menjadi sangatpenting. Dalam lampiran / dapat kita lihat seluruh bahan kimia yang

pernah ditemukanpada asap rokok. Pada lampiran 2 dapat kita lihat bahan kimia dalam asap rokok

yangdiseleksi.

Sebagai gambaran kita umpamakan, seorang perokok menghabiskan satu pakrokok berisi 12-16

batang rokok sehari. Maka selama iamerokok, ia akan menghirup danmenghembuskan asap rokok

sedikitnya 70.000 kali dalam setahun. Tentu saja selama ini,maka mukosa mulut, pharinx, larinx, trachea,

bronchus dan cabng-cabangnya akanterekspos dengan asap rokok dan segala isinya.

Respon jaringan dan sistem organ terhadap asap rokok bersifat multipeldan sangatkompleks.

Hampir semua penelitian mempelajari efek asap rokok secara keseluruhan,atau zat-zat tertentu yang

Page 2: Sifat Fisik Asap Rokok

dinilai mempunyai potensi paling berbahaya bagi manusiaseperti Nikotin dan Karbonmonoksida.. Boleh

dikatakan relatif sedikit yang kita ketahui

tentang efek masing-masing atau secara individual dari zat-zat berbahaya lain yang adadalam asap rokok.

NIKOTIN

Nikotin pertama kali diisolasi dari daun tembakau atau Nicotiana Tabacum olehPosselt dan

Reiman pada tahun 1828. Nikotin adalah zat yang secara farmakologis palingpentingyang terdapat

dalam tembakau. Walaupun sebenarnya nikotin tidak mempunyaimanfaat terapi, namun secara

farmakologis bersifat sangat toksik, dan keberadaannyadalam tembakau, serta dengan adanya efek

ketergantungan fisik terhadap nikotin,membuat zat ini sangat penting dalam ilmu kedokteran.

Nikotin merupakan alkolona yang sangat toksik yang merupakan stimulan,sekaligus depresan

ganglion. Efeknya sangat kompleks dan luas pada tubuh manusia.Presentase nikotin dalam daun

tembakau bervariasi mulai 0,5-8%. Tembakau pada rokokberisi± 1,5% nikotin dan asap yang dihasilkan

rokok pada umumnya bisa mengandungnikotin hingga 6-8 mg.

FARMAKOKINETIK

Ketika tembakau terbakar selama merokok, nikotin terlepas ke dalam asap danmasuk ke dalam

paru-paru, dimana ia akan diabsorpsi dengan cepat dalam alveoli. Rata-rata nikotin yang ada dalam asap

rokok dihisap ke dalam paru-paru, dan 60-80% nikotinakan diabsorpsi. Setelah diabsorpsi, nikotin akan

didistribusikan ke dalam berbagaijaringan dalam tubuh. Organ yang mempunyai afinitas tertinggi

terhadap nikotin secaraberurutan adalah ginjal, hepar, paru-paru, otak dan jantung, Disusul oleh

jaringan ototdan terakhir jaringan lemak, Nikotin dimetabolisme di hepar menjadi beberapa

macammetabolit. Nikotin diexcresikan terutama lewat urine.

FARMAKODINAMIK

Nikotin menyebabkan berbagai efek terhadap mood. Tergantung pada dosis dankeadaan

(toleransi atau putus obat) atau mood awal seseorang, nikotin bisa merangsangnafsu dan kewaspadaan,

atau bisa melemaskan dan menegangkan. Dalam menghadapi

Page 3: Sifat Fisik Asap Rokok

stress, perokok cenderung untuk mengalami keinginan yang lebih kuat untuk merokok,dan cenderung

untuk meningkatkan intensitas merokoknya. Dalam hal ini wanita lebihsering terpengaruh stress

dibanding pria.

Nikotin dapat memperbaiki kemampuan dalam hal memperhatikan, mempelajaridan fungsi

memori, serta meningkatkan fungsi performa sensoris dan motoris. Nikorinmengalami efek toleransi,

dimana untuk menghasilkan efek yang sama seseorangmemerlukan kadar yang lebih tinggi dengan cara

menambah jumlah rokok yang dihisap.Inilah dasar dari ketergantungan fisik terhadap nikotin.

KETERGANTUNGAN FISIK TERHADAP NIKOTINNikotin memenuhi semua kriteria untuk menjadi bahan adiktif. Kriteria itu adalah

sebagai berikut :

1.Adanya efek psikoaktif yang mempengaruhi mood, perilaku dan atau daya tangkap.

2.Efek yang mempengaruhi penderita untuk mengkonsumsi obat sendiri.3.Adanya pemakaian yang kompulsif, disertai keinginan yang kuat untuk menghisap rokok.4.Timbul gejala putus obat jika tidak merokok.5.Pemakaian yang terus menerus, walaupun menyadari efek negatif rokok.6.Adanya kesulitan dalam mengurangi atau menghilangkan sama sekali jumlah nikotin yang dihisap.7.Adanya kebutuhan akan obat/rokok secara berulang.

Ketergantungan fisik ditandai terutama dengan timbulnya gejala putus obat bilatidak merokok.

Gejala putus obat ini disebabkan karena nikotin mempunyai sifattoleransi, dimana efek nikotin akan

berkurang setelah pemakaian yang berulang, sehinggauntuk mendapatkan efek yang sama seperti

sebelumnya, dosisnya harus dinaikkan.

Gejala putus obat antara lain ditandai dengan adanya rasa marah, rasa cemas,keinginan kuat

untuk merokok, sukar berkonsentrasi, rasa lapar, tidak sabar, perasaanlebih dan tidak bisa beristirahat.

Gejala ini mencapai puncaknya dalam 1-2 hari setelahberhenti merokok, dan kembali normal dalam 3-4

minggu.

Sebagai gambaran, menurut penelitian di USA tahun 1995 kurang lebih 90%perokok, merokok

setiap harinya. Dari mereka yang menghabiskan 1 pak rokok sehari,80% tidak berhasil mengurangi

jumlah rokok yang dihisap. Sedikitnya separuh darimereka yang berhenti merokok mengalami gejala

putus obat. Dari mereka yang berusahakeras berhenti merokok, hanya kurang dari 3% yang berhasil

tidak merokok dalam waktulama. Umumnya mereka akan kembali merokok.