Sidomuncul Dari Internet

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam ilmu ekonomi, perusahaan adalah suatu satuan ekonomi yang bertujuan menyelenggarakan sebagian dari proses produksi masyarakat guna memperoleh laba atau penghasilan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya terdapat berbagai persoalan yang sering muncul dalam setiap perusahaan pada umumnya, yakni bagaimana perusahaan dapat memperoleh bahan baku dengan mudah dan dengan biaya yang rendah, bagaimana perusahaan dapat melakukan kegiatan proses produksi, bagaimana peruahaan dapat memasarkan hasil produksi kepada konsumen sehingga perusahaan dapat memperoleh penghasilan tertentu dengan biaya seminimal mungkin. Sebagian besar perusahaan biasanya mengadakan berbagai pertimnbangan-pertimbangan dalam memilih bahan baku, khususnya adalah bagaimana perusahaan dapat memperoleh bahan baku yang berkualitas dengan tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi. Kegiatan produksi dalam perusahaan khususnya perusahaan- perusahaan modern, biasanya didominasi oleh mesin-mesin pabrik sehingga dalam melakukan penataan mesin-mesin tersebut harus diperhatikan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Akan tetapi, kegiatan produksi tetap tidak dapat terlepas dari peran para pekerja/ sumber daya manusia. Misalnya : perusahaan Sido Muncul dalam proses produksi jamu selain menggunakan mesin modern juga tetap memanfaatkan sumber daya manusia yang ada. Dalam penyortiran bahan baku dan pengemasan sebagian tetap masih mengunakan jasa para pekerja. Di samping itu, hal lain yang berpengaruh dalam proses produksi adalah keterkaitan waktu kerja. Bagaimana suatu perusahaan dapat memproduksi sesuai dengan permintaan pasar ataupun sesuai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

description

PPTPTTT

Transcript of Sidomuncul Dari Internet

Page 1: Sidomuncul Dari Internet

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam ilmu ekonomi, perusahaan adalah suatu satuan ekonomi yang bertujuan

menyelenggarakan sebagian dari proses produksi masyarakat guna memperoleh laba atau

penghasilan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya terdapat berbagai persoalan yang sering

muncul dalam setiap perusahaan pada umumnya, yakni bagaimana perusahaan dapat

memperoleh bahan baku dengan mudah dan dengan biaya yang rendah, bagaimana

perusahaan dapat melakukan kegiatan proses produksi, bagaimana peruahaan dapat

memasarkan hasil produksi kepada konsumen sehingga perusahaan dapat memperoleh

penghasilan tertentu dengan biaya seminimal mungkin.

Sebagian besar perusahaan biasanya mengadakan berbagai pertimnbangan-

pertimbangan dalam memilih bahan baku, khususnya adalah bagaimana perusahaan dapat

memperoleh bahan baku yang berkualitas dengan tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi.

Kegiatan produksi dalam perusahaan khususnya perusahaan-perusahaan modern,

biasanya didominasi oleh mesin-mesin pabrik sehingga dalam melakukan penataan mesin-

mesin tersebut harus diperhatikan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Akan

tetapi, kegiatan produksi tetap tidak dapat terlepas dari peran para pekerja/ sumber daya

manusia. Misalnya : perusahaan Sido Muncul dalam proses produksi jamu selain

menggunakan mesin modern juga tetap memanfaatkan sumber daya manusia yang ada.

Dalam penyortiran bahan baku dan pengemasan sebagian tetap masih mengunakan jasa para

pekerja.

Di samping itu, hal lain yang berpengaruh dalam proses produksi adalah keterkaitan

waktu kerja. Bagaimana suatu perusahaan dapat memproduksi sesuai dengan permintaan

pasar ataupun sesuai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal lainnya juga harus

diperhatikan oleh sebagian besar perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat

menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga para konsumen dapat tertarik untuk tetap

mengkonsumsi tanpa harus berpindah ke produk lain.

B. Tujuan Kunjungan Perusahaan

Kunjungan perusahaan yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 13 Oktober 2010 salah

satunya dalam rangka Dies Natalis ke 55 Universitas Sanata Dharma.

Page 2: Sidomuncul Dari Internet

Disamping itu ,diadakannya kunjungan perusahaan ini bertujuan unutk memberikan

informasi atau pengetahuan baru kepada para mahasiswa mengenai apa yang sesungguhnya

terjadi dilapangan terkait dengan kegiatan perekonomian khususnya di bidang produksi agar

mahasisa tidak hanya memahami informasi dari sumber buku saja, akan tetapi dapat

membandingkannya dengan kejadian langsung dilapangan.

Page 3: Sidomuncul Dari Internet

BAB II

TINJAUAN TEORITIK PRODUKSI

A. Pengertian Produksi

Produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu

benda.

B. Lapangan Produksi

Lapangan produksi digolongkan menjadi 3 bidang produksi yaitu:

1.      Produksi primer, mencakup produksi pertanian dan pertambangan yang terutama

menyediakan bahan-bahan dasar.

2.      Produksi seunder, yang meliputi industri kerajinan tangan atau konstruksi (pembuatan

bangunan)

3.      Produksi tersier, menghasilkan jasa yang membantu memperlancar, menyalurkan, dan

menghubungkan baik untuk produksi maupun konsumen.

C. Faktor-faktor Produksi

Faktor-faktor produksi terdiri dari :

1.      Faktor produksi alam

  Tanah dan keadaan alam

  Kekayaan hutan

  Kekayaan yang terdapat dalam tanah (tambang)

  Kekayaan air sebagai tenaga penggerak,pengangkutan, sumber bahan makanan,sebagai sumber

pengairan

2.      Faktor produksi tenaga kerja

a.       Tenaga kerja rohani, yaitu segala kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kegiatan

pikiran yang produktif dalam produksi. Misalnya : kerja para pimpinan.

b.      Tenaga kerja jasmani, yaitu segala kegiatan yang lebih banyak merupakan kegiatan

pelaksanaan yang produktif dalam produksi. Dibagi menjadi :

  Skilled labour / tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus.

  Trained labour / tenaga kerja terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan latihan dan

pengalaman terlebih dahulu.

  Unskilled labour / tenaga kerja tidak terdidik, yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan

pendidikan dan latihan terlebih dahulu.

3.      Faktor produksi modal / capital

Page 4: Sidomuncul Dari Internet

a.       Benda modal /capital goods

  Modal tetap / fixed capital, yaitu setiap benda yang dapat dipergunakan lebih dari satu kali

dalam proses produksi. Misal : mesin-mesin dan bangunan kantor.

  Modal lancar / variabel capital , yaitu setiap benda yang hanya dapat dipergunakan  sekali

dalam proses produksi.

  Modal uang / capital of money

Menurut Von Bohm Bawerk, dilihat dari fungsinya modal terbagi atas :

  Modal individu, yaitu setiap benda yang merupakan sumber pendapatan bagi pemiliknya yang

hasilnya tidak tergantung pada kerja sipemiliknya. Contoh : rumah, tanah ,dan efek

  Modal masyarakat, yaitu setiap hasil yang digunakan untuk proses produksi selanjutnya.

Contoh: semua modal individu kecuali efek.

b.      Faktor skill

Dibedakan menjadi :

  Managerial skill, yaitu keahlian dalam mengorganisasi faktor-faktor produksi dan kemampuan

menggunakan teknik-teknik serta metode-metode baru dalam proses produksi.

  Technological skill, yaitu keahlian khusus dalam hal teknik ekonomi yang diperguanakan

dalam kegiatan ekonomi dan produksi.

  Organasation skill, yaitu keahlian mengatur berbagai usaha perusahaan.

D. Proses Produksi

Proses produksi adalah urutan-urutan pembuatan barang sejak pemasukan bahan mentah

pada alat-alat produksi sampai menjadi barang jadi siap pakai.

E. Jenis-jenis Produksi

Jenis-jenis proses produksi dibedakan menjadi :

1.      Menurut jangka waktu produksi

  Proses terus-menerus (continoes process) atau jangka panjang

  Proses terputus-putus (intermittent process) atau jangka pendek

2.      Menurut sifat produksi

  Produksi standard, yaitu memproduksi barang untuk dikirim kepada pembeli dan penyalur

tetapi juga untuk persediaan.

  Produksi pesanan, yaitu produksi bilamana para pembeli menhendaki adanya spesifikasi

tertentu dari produk yang diinginkan , kemampuan produksi tersebut.

F. Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi dibedakan menjadi :

Page 5: Sidomuncul Dari Internet

1.      Perencanaan produksi

Perencanaan produksi meliputi keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-

masalah pokok yang meliputi :

  Jenis dan jumlah barang yang akan dibuat

  Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai)

Kedua masalah pokok tersebut dipengaruhi oleh data tentang kebutuhan pasar dari bagian

pemasaran serta perkiraan penjualan.

2.      Organisasi produksi

Dalam perusahaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada

bagian produksi yang mana didalamnya terdapat para spesialis ahli dalam perencanaan

supervisi atau pelaksanaan dalam proses produksi. Besarnya organisasi produksi yang

diperlukan tergantung besarnya perusahaan dan kompleksnya proses pengolahan yang

diinginkan.

3.      Pengendalian produksi

Adalah serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produksi

(pekerja,mesin,peralatan dan material) kedalam satu aliran, dimana aliran tersebut akan

memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah dan kemungkinan waktu

tercepat.

4.      Pengendalian persediaan bahan baku

Perusahaan selalu menghendaki jumlah persediaan yang cukup agar jalannya produksi tidak

terganggu. Persediaan dalam jumlah besar mengandung resiko seperti :

  Resiko hilang dan rusak

  Biaya pemeliharaan dan pengawasan

  Resiko usang

  Uang yang digunakan untuk persediaan terlalu besar

Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan jalan menghitung jumlah persediaan

paling ekonomis. Sedangkan jumlah yang ekonomis dipengaruhi oleh pemesanan. Jumlah

pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor, yaitu :

  Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun

  Biaya pemesanan

  Biaya penyimpanan

  Harga bahan baku

5.      Pemeliharaan peralatan

Page 6: Sidomuncul Dari Internet

Di bidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan dari perbaikan peralatan sangat memegang

peranan penting. Bilamana hal ini diabaikan, maka perusahaan akan mengalami kerugian

yang tidak kecil. Untuk mencegah kerugian tersebut, terdapat 2 (dua) sistem mengorganisasi

pemeliharaan yaitu :

a.       Desentralisir menurut biaya atau departemen

Masing-masing bagian atau departemen memiliki seksi pemeliharaan tersendiri.

b.      sentralisasi

Dalam perusahaan hanya terdapat satu bagian yang khusus menangani perbaikan dan

pemeliharaan peralatan.

6.      Pengawasan kualitas dan inspeksi

Masalah pengawasan kualitas dan inspeksi tidak hanya menyangkut tentang barangnya saja,

tetapi menyangkut pula kebijakan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar, kebutuhan investasi,

kemampuan menghasilkan barang kembali, dan persaingan. Terdapat 4 (empat) tahapan

pengawasan kualitas yaitu :

a.       Penentuan kebijakan tentang penerapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen)

b.      Tahapan penentuan desain teknis untuk mencapai target tuntutan pasar

c.       Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi

d.      Tahap penggunaan dilapangan, dimana pengawasan akan berpengaruh pada kualitas akhir

dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang.

  Inspeksi adalah penyusunan cara-cara pengukuran karakteristik kualitas dan

memperbandingkannya dengan standard yang telah ditetapkan (tindakan perbaikan belum

dilaksanakan).

  Pengawasan (kontrol) mengajukan pertanyaan-pertanyaan kapan, berapa kali dan berapakah

jumlah barang yang akan didispeksi (menentukan penyebab kesalahan dan melakukan

perbaikan).

  Konsep probabilitas sangat memegang peranan penting pada tahap pengawasan kualitas ini

dengan cara menetapkan perencanaan contoh (sampel) yang merupakan sarana untuk

pengawasan kualitas barang-barang yang keluar dan degnan prosedur bagan pengawasan

(control chart) secara kontinyu akan dapat mendeteksi mesin-mesin dan proses-proses yang

tidak berjalan dengan semestinya.

Page 7: Sidomuncul Dari Internet

BAB III

TEMUAN LAPANGAN

A.  PT. Sido Mucul

Latar Belakang

                      PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940,

dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan.

Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau

memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke

Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama SidoMuncul

yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun.Dengan produk

pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat

tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat.Dalam

perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi

memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan

di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.

                      Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai

dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai

dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ).Untuk

mengantisipasi kemajuan dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit pabrik yang

lebih besar dan modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan

pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan

Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.

                      Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29

ha tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia,

dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, SidoMuncul

sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik

(CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat

inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar

farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan

Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.

                      Secara pasti PT. SidoMuncul bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang

jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan

inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar,

Page 8: Sidomuncul Dari Internet

baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik. Untuk

mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh

studi literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat maupun

sampling pasar. Untuk memberikan jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari

barang datang , hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang

ketat.

Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat, sehingga

diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.

Visi dan Misi

       Visi :

                        Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan

lingkungan.

Misi :

Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional.

Mengembangkan research / penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan

dengan bahan-bahan alami.

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup

sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.

Ikut mendorong pemerintah / instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan

pengobatan tradisional.

Sumber Daya Manusia

                      Saat  ini PT. SidoMuncul didukung lebih dari 2000 karyawan dengan tingkat

pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan keahlian, kemampuan dan kapasitasnya

masing-masing. Sebagai pendukung, SidoMuncul juga memilki tenaga ahli dari berbagai

disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik

kimia, teknik elektro, dll. Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu

kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar. Untuk

mendukung pengembangan, PT. SidoMuncul juga merekrut konsultan yang ahli di

bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.

Page 9: Sidomuncul Dari Internet

Fasilitas Pabrik

                      Dengan standar pabrik CPOB ( Standard pabrik Farmasi ), maka fasilitas yang

ada di PT. SidoMuncul antara lain :

1.  Laboratorium :

Laboratorium Instrumentasi

Laboratorium Farmakologi

Laboratorium Formulasi

Laboratorium Farmakognosi

Laboratorium Stabilitas

Laboratorium Kimia,

       yang dilengkapi peralatan HPLC ( High Pressure Liquid Chromatography ), GC ( Gas

Chromatography ) dan TLC Scanner ( Thin Layer Chromatography ). Keseluruhan

laboratorium tersebut dibangun di atas lahan seluas 1200 m².

2. Laboratorium Kultur Jaringan

3. Kebun percobaan dan budidaya tanaman obat

4.  Extraction Centre

5.  Pengolahan air bersih

6.  Pengolahan air limbah

7.  Perpustakaan

8.  Klinik Holistik

                        Selain sebagai tempat pelaksanaan produksi, di lokasi pabrik PT. SidoMuncul

juga terdapat Agrowisata seluas 1,5 hektar. Lahan agrowisata tersebut berisikan berbagai

jenis tanaman obat yang ada di Indonesia dan digunakan sebagai bahan baku produksi produk

jamu SidoMuncul.

PRODUKSI

                                                                                                                                            Bahan

baku terdiri dari 160 jenis, sebagian besar diambil dari alam dan tergantung dari musim. Jika

Page 10: Sidomuncul Dari Internet

disatu tempat ada belum tentu ditempat lain ada dan bahkan jika ditempat itu ada akan ada

kemungkinan pula hari berikutnya tempat tersebut tidak tersedia bahan baku. Bahan baku

diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik . Dan bahan baku yang diambil adalah bahan

baku yang dalam kondisi kering guna penyimpanan yang lebih baik. Bahan bakupun didapat

dalam rantai pasar yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.

                                                                                                                                            Proses

penyimpanan dilakukan digudang penyimpanan. Persediaan bahan baku dengan sistem

FIFO , masuk pertama keluar pertama. Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang

menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku. Dalam

ruang penyimpanan bahan baku harus memenuhi syarat :

  Bahan masuk benar

  Bahan baku harus bersih

  Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering

Selain itu adapun tata laksana gudang penyimpanan, yaitu kebersihan gudang harus terjaga

dan kelembaban serendah mungkin atau dapat dipastikan kering.

              Dalam pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :

  Pemisahan kotoran (penyortiran)

  Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan

  Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih

  Dikeringkan menggunakan oven

  Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang ddipilih

   Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan baku

memenuhi standar

Dalam proses yang dilakuakan diatas sebagian besar masih menggunakan jasa

sumberdaya manusia karena dalam proses penyortiran akan lebih dapat dijamin kualitasnya

jika dilakukan langsung oleh sumberdaya manusia.  Namun dalam proses pemotongan dan

pengeringan juga menggunakan alat-alat yang masih tradisional. Selain menjaga kualitas

digunakannya sumber daya manusia juga bertujuan untuk mendayagunakan warga sekitar

agar kualitas hidupnya lebih terjamin dengan adanya lapangan pekerjaan.

PROSES PRODUKSI

Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan

bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti

memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke

Page 11: Sidomuncul Dari Internet

dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang

penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci,

dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).

Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk

melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai

kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer

(packaging primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke

proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek

kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian

produk siap untuk didistribusikan.

                                                                                                                                                      

HASIL PRODUKSI

  Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima Plus Ttribulus.

  Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat

  Tipe saset hisap : Tolak angin Permen

  Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu

  Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G

PENGELOLAAN LIMBAH

                      Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT. SidoMuncul tidak ingin

kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk

melestarikan aneka tanaman obat yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah cair, di

lokasi pabrik dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah

menjadi air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman.                              

                      Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah menjadi

pupuk organik , yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan

limbah tersebut, diharapkan PT. SidoMuncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan,

dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur.

Page 12: Sidomuncul Dari Internet

B. PT Indofood Sukses Makmur TBK

Latar Belakang  

                             Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma

berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta

No.249tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20

Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah

mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat

Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12tanggal 11 Februari 1992,

Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma

menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para

Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5Februari 1994

yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta.

VISI DAN MISI

Visi

       Menjadi Perusahaan Total Food Solutions

Misi

  Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami,  dan teknologi

kami

  Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang

merupakan pilihan pelanggan

  Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional

  Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya dalam

bidang nutrisi

  Meningkatkan stakeholders’ value secara berkesinambungan

PROSES PRODUKSI

Bahan-bahan Pembuatan Mie :

                             Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mie. Tepung terigu

diperoleh dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Tepung terigu berfungsi

Page 13: Sidomuncul Dari Internet

membentuk  struktur mie, sumber protein dan karbohidrat. Kandungan protein utama

tepung  terigu yang berperan dalam pembuatan mie adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari

gliadin

(prolamin dalam gandum) dan glutenin. Protein dalam tepung terigu untuk pembuatan mie

harus dalam jumlah yang cukup tinggi supaya mie menjadi elastis dan tahan terhadap

penarikan sewaktu proses produksinya.

                             Bahan-bahan lain yang digunakan antara lain air, garam, bahan

pengembang, zat warna, bumbu dan telur.

                             Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dan karbohidrat,

melarutkan garam, dan membentuk sifat kenyal gluten.  Pati dan gluten akan mengembang

dengan adanya air. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6 – 9, hal ini

disebabkan absorpsi air makin meningkat dengan naiknya pH. Makin banyak air yang

diserap, mie menjadi tidak mudah patah. Jumlah air yang optimum membentuk pasta yang

baik.

                             Garam berperan dalam memberi rasa,  memperkuat tekstur mie,

meningkatkan fleksibilitas dan elastisitas mieserta mengikat air. Garam dapat menghambat

aktivitas enzim protease dan amilase sehingga pasta tidak bersifat lengket dan tidak

mengembang secara berlebihan. 

                             Putih telur akan menghasilkan suatu lapisan yang tipis dan kuat pada

permukaan mie. Lapisan tersebut cukup efektif untuk mencegah penyerapan minyak sewaktu

digoeng dan kekeruhan saus mie sewaktu pemasakan. Lesitin pada kuning telur merupakan

pengemulsi yang baik, dapat mempercepat hidrasi air pada terigu, dan bersifat

mengembangkan adonan.

Cara Pembuatan Mie

            Tahapan pembuatan mie terdiri dari tahap pencampuran, roll press

(pembentukan lembaran), pembentukan mie, pengukusan, penggorengan, pendinginan serta

pengemasan.

            Tahap pencampuran bertujuan agar hidrasi tepung dengan air berlangsung

secara merata dan menarik serat-serat gluten. Untuk mendapatkan adonan yang baik harus

diperhatikan jumlah penambahan air (28 – 38 %), waktu pengadukan (15 – 25 menit), dan

suhu adonan (24 – 40 oC).

Proses  roll press (pembentukan lembaran) bertujuan untuk menghaluskan serat-

serat gluten dan membuat lembaran adonan. Pasta yang dipress sebaiknya tidak bersuhu

Page 14: Sidomuncul Dari Internet

rendah yaitu kurang dari 25 oC, karena pada suhu tersebut menyebabkan lembaran pasta

pecah-pecah dan kasar. Mutu lembaran pasta yang demikian akan menghasilkan mie yang

mudah patah. Tebal akhir pasta sekitar 1,2 – 2 mm.  Di akhir proses pembentukan lembaran,

lembar adonan yang tipis dipotong memenjang selebar 1 – 2 mm dengan rool  pemotong mie,

dan selanjutnya dipotong  melintang pada panjang tertentu, sehingga dalam keadaan kering

menghasilkan berat standar.

Setelah pembentukan mie dilakukan proses pengukusan. Pada proses ini terjadi

gelatinisasi pati dan koagulasi gluten sehingga dengan terjadinya dehidrasi air dari gluten

akan menyebabkan timbulnya kekenyalan mie. Hal ini disebabkan oleh putusnya ikatan

hidrogen, sehingga rantai ikatan kompleks  pati dan gluten lebih rapat. Pada waktu sebelum

dikukus, ikatan bersifat lunak dan fleksibel, tetapi setelah dikukus menjadi keras dan kuat.

Pada proses selanjutnya, mie digoreng dengan minyak pada suhu 140 – 150 oC

selama 60 sampai 120 detik. Tujuannya agar  terjadi dehidrasi lebih sempurna sehingga kadar

airnya menjadi 3 – 5 %. Suhu minyak yang tinggi menyebabkan air menguap dengan cepat

dan menghasilkan pori-pori halus pada permukaan mie, sehingga waktu rehidrasi

dipersingkat. Teknik tersebut biasa dipakai dalam pembuatan mie instan.

 Setelah digoreng, mie ditiriskan dengan cepat hingga suhu 40 oC dengan kipas

angin yang kuat pada ban berjalan. Proses tersebut bertujuan agar minyak memadat dan

menempel pada mie. Selain itu juga membuat tekstur mie menjadi keras. Pendinginan harus

dilakukan sempurna, karena jika  uap air berkondensasi akan menyebabkan tumbuhnya

jamur. Pengeringan dapat juga dilakukan menggunakan oven bersuhu 60 oC sebagai

pengganti proses penggorengan.

Proses terakhir adalah pembungkusan, bumbu sudah dibungkus dan produksi

bumbu dilakukan dipabrik lain. Untuk pembungkusan mie instan satuan digunakan mesin

moderen dan untuk pengepakan mie kedalam kardus diguanakn mesin berjalan dan

sumberdaya manusia.

PRODUK UTAMA

  Indomie

  Pop Mie

  Sarimi

  Supermi

  Mie Telur Cap 3 Ayam

Page 15: Sidomuncul Dari Internet

  Pop Bihun

  Cheetos

  Chiki

  Jet-Z

  Lays Potato Chips

  Chitato Potato Chips

  Qtela Cassava Chips

  Indomilk

  Tiga Sapi

  Indoeskrim

  Kecap Indofood

  Sambal Indofood

  Promina

  SUN

  Piring Lombok

  Bumbu Kaldu Indofood

  Bumbu Instan Indofood

  Bumbu Racik Indofood

  Bimoli

  Simas Palmia

  Happy Salad Oil

PENGELOLAAN  LIMBAH

Dalam proses produksi mie, Indofood menghasilkan tiga jenis limbah yang dikelola

dengan proses yang bermanfaat.

Lembah cair diolah dikolam-kolam didepan pabrik, dan limbah tersebut disuling,

dinetralkan kemudian dibuang dan di gunakan untuk perikanan.

Limbah plastik karena pembungkus yang rusak diproses menjadi tali ravia.

Limbah mie yang rusak digunakan sebagai makanan ternak, dan terbukti ternak juga

berkualitas karena diberi pakan limbah tersebut.

Page 16: Sidomuncul Dari Internet

BAB IV

KESIMPULAN

Seluruh kegiatan ekonomi masyarakat pada akhirnya bertujuan untuk memakmurkan

warga masyarakat dan keluarganya. Dari bermacam kebutuhan hidup manusia, hanya

sebagian saja yang langsung dapat diambil dari alam dan selebihnya harus melalui proses

produksi yang berkualitas, maka suatu bahan mentah harus diolah ,diangkut dan disalurkan

agar sampai ketangan konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pada suatu perusahaan atau industri, proses produksi memegang peranan yang

penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini juga harus diimbangi dengan kerjasama

dari berbagai bidang dalam perusahaan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, maka

harus melakukan pemilihan bahan baku serta pengawasan selama proses produksi. Hal ini

dimaksudkan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan

tersebut.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa proses produksi adalah suatu kegiatan untuk

mengolah bahan baku atau menambah nilai suatu bahan menjadi barang setengah jadi atau

barang jadi untuk kemakmuran warga masyarakat dan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Bintari, Anwar. 1993. Ringkasan Ekonomi Program A3. Bandung: Graneca Exact

Gilarso, T. 1992. Pengertian Dasar Ekonomi, Yogyakarta: Kanisius.

www.google.com