SIDANG PASCA SARJANA ANALISIS RASIO CAMEL...

of 30 /30
SIDANG PASCA SARJANA ANALISIS RASIO CAMEL TERHADAP PREDIKSI KONDISI BERMASALAH PADA BANK GO PUBLIC DAN BELUM GO PUBLIC Oleh : SANIGAR, SKom. http://www.gunadarma.ac.id/

Embed Size (px)

Transcript of SIDANG PASCA SARJANA ANALISIS RASIO CAMEL...

  • SIDANG PASCA SARJANA

    ANALISIS RASIO CAMEL TERHADAP PREDIKSI KONDISI BERMASALAH PADA BANK GO

    PUBLIC DAN BELUM GO PUBLIC

    Oleh:SANIGAR,SKom.

    http://www.gunadarma.ac.id/

    http://www.gunadarma.ac.id/

  • Latar Belakang

    BABIPENDAHULUAN

    Dalam seminar restrukturisasi perbankan di Jakarta pada tahun 1998 disimpulkan beberapa penyebab menurunnya kinerja bank, antara lain :

    Semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan Dampak likuidasi bank-bank 1 Nopember 1997 yang mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah sehingga memicu penarikan dana besar-besaran Semakin turunnnya permodalan bank-bank Banyak bank-bank yang tidak mampu kewajibannya karena menurunnya nilai tukar rupiah Manajemen yang tidak profesional

  • Rumusan Masalah

    Bertolak dari latar belakang tersebut diatas, tesis ini berkeinginan menyajikan informasi tentang :

    Bagaimana rasio keuangan CAMEL (CAR, NPL, PPAP terhadap aktiva produktif, pemenuhan PPAP, ROA, BOPO, LDR, GWM Rupiah) memiliki perbedaan yang signifikan antara bank-bank umum swasta nasional devisa go public dan tidak go public pada periode 2004 -2006

    Bagaimana rasio keuangan CAMEL (CAR, NPL, PPAP terhadap aktiva produktif, pemenuhan PPAP, ROA, BOPO, LDR, GWM Rupiah) digunakan untuk memprediksi kondisi bermasalah bank-bank umum swasta nasional devisa go public dan tidak go public pada periode 2004 -2006

  • Batasan Masalah

    Dalam melakukan pembahasan dalam penelitian ini dilakukan batasan-batasan berikut :

    Data yang digunakan berdasarkan perbandingan laporan keuangan selama tiga periode yaitu tahun 2004 2006 Bank yang diteliti adalah Bank Umum Swasta Nasional Devisa Pembahasan berhubungan dengan penilaian kinerja keuangan bank pada aspek finansialnya (keuangannya)

    Tujuan Penelitian Menjelasakan perbedaan rasio keuangan CAMEL (CAR, NPL, PPAP,

    tehadap Aktiva Produktif, pemenuhan PPAP, ROA, BOPO, LDR) memiliki perbedaan yang signifikan antara bank-bank umum swasta nasional go public dan belum go public

    Menentukan pengaruh dari masing-masing variabel bebas (Rasio keuangan CAMEL, menurut Bank Indonesia)

  • Kegunaan Penelitian

    Pengambil kebijakan dalam rangka pengembangan perbankan sehingga dapat

    memberikan kontribusi bagi perkembangan dunia perbankan dalam upaya

    menghadapi pasar yang kompetitif dalam percaturan perbankan nasional

    Deposan, investor, kreditor dan masyarakat luas dapat menjadi acuan pelengkap dalam mengevaluasi bank-bank umum yang beroperasi guna melindungi kepentingannya

    Dunia akademis dalam rangka memperluas wacana dan pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan perkembangan dunia perbankan nasional

  • BABIITINJAUANPUSTAKA

    Pengertian BankPengertian bank terdapat pada pasal 1 UndangUndang No 10 Tahun 1998

    tentangPerbankantentangperubahanUndangUndangno.7tahun1992adalah

    sebagaiberikut:

    Perbankanadalahsegalasesuatuygmenyangkuttentangbank,mencakupkelembagaan,kegiatanusaha,sertacaradanprosesdalammelaksanakankegiatanusahanya

    Bankadalahbadanusahayangmenghimpundanadarimasyarakatdalambentuksimpanandanmenyalurkannyakepadamasyarakatdalambentukkreditdanataubentukbentuklainnyadalamrangkameningkatkantarafhiduprakyatbanyak.

  • Fungsi dan Tujuan Bank

    FungsiutamaperbankanIndonesiaadalahsebagaipenghimpundanpenyalurdanamasyarakat.Fungsipenghimpundanadarimasyarakatdapatberupagiro,

    deposito,tabungan,sertifikatdepositi,dansimpananlainnya.Sedangkan

    fungsinyasebagaipenyalurdanakepadamasyarakatdapatberupakreditatau

    pinjamanyangdiberikan.

    Tujuanbankadalahuntukmenunjangpelaksanaanpembagunannasionaldalamrangkameningkatkanpemerataan,pertumbuhanekonomi,danstabilitas

    nasionalkearahpeningkatankesejahteraanrakyat.

  • PengertiandanRuangLingkupBankUmumPengertianbankumumterdapatpadapasal1UndangUndangNo10Tahun1998tentangPerbankantentangperubahanUndangUndangno.7tahun1992adalahbankyangmelaksanakankegiatanusahasecarakonvensionaldanatauberdasarkanprinsipsyariahyangdalamkegiatannyamemberikanjasadalamlalulintaspembayaran.BankUmumPemerintah(BUMN)BankUmumSwastaNasional(BUSN)adalahbankyangberbadanhukumIndonesiayangsebagianatauseluruhmodalnyadimilikiolehwargaNegaraIndonesiadanataubadanhukumIndonesia.DilihatdarilingkupusahanyaBUSNadadua,bankdevisadanbanknondevisa.

    Bankdevisa(foreignexchangebank)adalahbankyangdalamkegiatanusahanyadapatmelakukantransaksidalamvalutaasing,setelahmemperolehpersetujuandariBankIndonesia,antaralainmenerimasimpanandanmemberikankreditdalamvalutaasingtermasukjasajasakeuanganyangterkaitdenganvalutaasing,misalnyaletterofcredit,travelerscheck.

    BankNondevisa(nonforeignexchangebank)adalahbankyangdalamkegiatanusahanyatidakdapatmelakukantransaksidalamvalutaasing,baikdalampenghimpunandanpenyalurandananyasertadalampemberianjasajasakeuangan.

  • JenisdanKegiatanUsahaBank

    MenurutWidjanarko(2003)KlafikasiBankberdasarkanhalhalsebagaiberikut

    JenisBankMenurutFungsinyaBankSentralBankUmumBankPerkreditanRakyatBankUmumMengkhususkandiriuntukmelakasanakankegiatantertentuJenisBankMenurutKepemilikannyaBankUmumMilikNegaraBankUmumSwastaBankCampuranBankMilikPemerintahDaerah

  • Konsep CAMELDalamPasal29(2)PerbankanNomor10tahun1998disebutkanbahwa

    bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengankecukupan modal, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas,rentabilitas,solvabilitasdanaspeklainyangberhubungandenganusahabank dan wajib melakukan kegiatan usaha bank sesuai dengan prinsipkehatihatian

    Laporan Keuangan

    Laporan Keuangan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuanganperusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaanhanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan pembukuan, tetapiselanjutnyalaporankeuangantidakhanyasebagaialatpengujisajatetapijugasebagaidasaruntukdapatmenentukanataumenilaiposisikeuanganperusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihakpihakyangberkepentinganmengambilkeputusan.

  • Penelitian Sebelumnya

    Masud Machfud (1994) Penelitian ini bertujuan untuk menguji manfaat rasiokeuangandalammemprediksiperubahanlabaperusahaandimasamendatang.Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rasio keuangan yang digunakan dalammodel bermanfaat untuk memprediksi laba satu tahun ke depan, namun tidakbermanfaatuntukmemprediksilabalebihdarisatutahun.Selainitustudiinijugamenunjukkan bahwa perusahaan besar mempunyai komponen rasio yangberbedadenganperusahaankecilapabila rasio tersebutakandigunakanuntukmemprediksilabamasamendatang.Payamta dan Machfoedz (1999) Untuk mengevaluasi kinerja perusahaanperbankan digunakan rasio CAMEL. Hasil Pengujian hipotesis baik yangmenunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja bank yang signifikan untuktahunsebelumdansesudahIPO.Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati (2007) mengevaluasi pengaruh CAMELterhadap kinerja perusahaan perbankan pada tahun 1997 2001. Dari hasilpenelitian diperoleh bahwa Capital, Asset Quality, management, Earning danLiquidity (CAMEL) pada tahun 1997 2001 berpengaruh signifikan terhadapReturnOnAssets(ROA)terhadaptahun19972001

  • Data Penelitian

    BABIIIMETODEPENELITIAN

    Datakuantitatif,yaitudatayangdiukurdalamsuatuskalanumerik(angka),Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan olehpengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakatpenggunadataData tersebut berupa laporan tahunan dari bankbank umumswastanasionaldevisa

    Pengumpulan DataData sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari bankbank

    umumswastanasionaldevisa terhadapbankgopublic danbelumbankbelumgopublic padaperiode20042006yang terdaftardidirektoriBankIndonesia.

  • Variabel Operasional

    Variabel dependen (terikat) yang digunakan dalam penelitian iniadalah,0untukbankbelumgopublicdan1untukbankgopublic.

    Variabel independen (bebas) yang digunakan dalam penelitian iniadalahrasiokeuanganCAMELyaitu:

    CAR(CapitalAdequancyRatio)NPL(NonPerformingLoan)

    RasioPPAPAP(PenyisihanPenghapusanAktivaProduktifterhadapAktivaProduktif)

    RasioPemenuhanPPAP(PPPAP)

    ROA(ReturnonAssets)

    BOPO(BiayaOperasionalterhadapPendapatanOperasional).

    GWM(GiroWajibMinimum)

    LDR(LoantoDepositRatio)

  • CAR (Capital Adequancy Ratio) CAR adalah rasio yangmemperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yangmengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan padabanklain)ikutdibiayaidarimodalsendiridisampingmemperolehdanadana dari sumbersumber diluar bank. Rasio ini dapat dirumuskansebagaiberikut

    Modal Bank

    CAR = 100 %

    Total ATMR

    NPL (Non Performing Loan). Rasio ini menunjukkanbahwa kemampuan manjemen bank dalam mengelolakredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehinggasemakintinggirasioinimakaakansemakinburukkualitaskredit bank y menyebabkan jumlah kredit bermasalahsemakin besar maka kemungkinan suatu bank dalamkondisi bermasalah semakin besar. Kredit dalam hal iniadalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidaktermasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalahadalahkreditdengankualitaskuranglancer,diragukandanmacet. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SEBank Indonesia No. 3/30 DPNP tanggal 14 Desember2001):

    Kredit Bermasalah

    NPL = 100 %

    Total Kredit

  • Rasio PPAP AP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadapAktiva Produktif). Rasio PPAP menunjukkan kemampuan manajemenbankdalammenjagakualitasaktivaproduktufsehinggajumlahPPAPdapatdikelola dengan baik. Semakin besar PPAP maka semakin buruk aktivaproduktifbankyangbersangkutansehinggakemungkinansuatubankdalamkondisibermasalahsemakinbesar.CakupankomponenaktivaproduktifdanPPAP yang telah dibentuk sesuai dengan ketentuan Kualitas aktivaProduktif yang berlaku. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BankIndonesiaNo.3/30DPNPtanggal14Desember2001):

    PPAP yang telah dibentukPPAP terhadap Aktiva Produktif = x 100 % Total Aktiva Produktif

  • Rasio Pemenuhan PPAP (P PPAP). Rasio ini menujukkan kemampuanmanajemen bank dalam menentukan besarnya PPAP yang telah dibentukterhadap PPAP yang wajib dibentuk. Semakin besar rasio ini makakemungkinanbankdalamkondisibermasalahsemakinkecilkarenasemakinbesarPPAPyangtelahdibentukdariPPAPyangwajibdibentuk.PerhitunganPPAPyangwajibdibentuksesuaidenganketentuanKualitasaktivaProduktifyangberlaku.Rasio ini dirumuskansebagai beriku (SEBank IndonesiaNo.3/30DPNPtanggal14Desember2001):

    PPAP yang telah dibentukPemenuhan PPAP = x 100 % PPAP wajib dibentuk

  • ROA (Return on Assets). Rasio ini digunakan untuk mengukur

    kemampuan majemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba

    sebelum pajak) yang dihasilkan dari ratarata total asset bank yang

    bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat

    keuntunganyangdicapaibanksehinggakemungkinansuatubankdalam

    kondisibermasalahsemakinkecil.Labasebelumpajakadalahlababersih

    darikegiatanoperasionalsebelumpajak.Sedangkanrataratatotalasset

    adalah ratarat volumeusahaatauaktiva.Rasio ini dirumuskan sebagai

    berikut(SEBankIndonesiaNo.3/30DPNPtanggal14Desember2001):

    Laba Sebelum PajakROA = x 100 % Rata-rata Total Aset

  • BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional). Rasioyang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk memgukurkemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasionalterhadappendapatanoperasional.Semakin kecil rasio ini berarti semakinefisien biaya operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisienbiaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehinggakemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Biayaoperasionaldihitungberdasarkanpenjumlahandari totalbebanbungadantotal beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalahpenjumlahandaritotalpendapatanbungadantotalpendapatanoperasionallainnya.Rasioinidirumuskansebagaiberikut(SEBankIndonesiaNo.3/30DPNPtanggal14Desember2001):

    Baiaya OperasionalBOPO = x 100 % Pendapatan Operasional

  • GWM(GiroWajibMinimum)adalahsimpananminimumyangharusdipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BankIndonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesarpersentase tertentu dari dana pihak ketiga. Rekening giro adalahrekeningpihakeksternal tertentudiBank Indonesiayangmerupakansaran bagi penatausahaan transaksi dari simpanan yangpenarikannya dapat dilakukan setiap saat. Rekening giro dalamRupiah,yanguntukselanjutnyadisebutRekeningGiroRupiah,adalahrekening giro dalam mata uang rupiah yang penarikannya denganmenggunakan cek Bank Indonesia, bilyet giro Bank Indonesia, atausarana lainnya sebagaimana dimaksud dalam ketentuan BankIndonesia yang berlaku tentang hubungan rekening antara BankIndoesiadenganpihakeksteren.Rasioinidirumuskansebagaiberikut(PeraturanBankIndonesiaNo.6/15/PBI/2004):

    Jumlah Harian Saldo Rekening Giro Bank yang Tercatat

    di Bank Indonesia setiap hari dalam satu Masa Laporan

    GWM = x 100 %

    Rata-rata harian Jumlah Dana Pihak Ketiga dalam satu

    Laporan Pada Dua Masa Laporan sebelumnya

  • LDR (Loan to Deposit Ratio). Rasio digunakan untuk menilai

    likuiditassuatubankyangdengancaramembagijumlahkredityang

    diberikanolehbankterhadapdanapihakketiga.Semakintinggirasio

    ini, semakin rendahnya kemampuan likuditas bank yang

    bersangkutan sehingga kemungkinana suatu bank dalam kondisi

    bermasalah akan semakin besar. Kredit yang diberikan tidak

    termasuk kredit kepada bank lain sedangkan untuk dana pihak

    ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka, sertifikat

    deposito.Rasio inidirumuskansebagaiberikut (SEBank Indonesia

    No.3/30DPNPtanggal14Desember2001):

    Total KreditLDR = x 100 % Total Dana Pihak Ketiga

  • Hasil Uji Hipotesis I

    BABIVHASILPENELITIANDANPEMBAHASAN

    Rasio StatusBank Signifikansi KeteranganCAR GoPublic 0.919 Normal

    BelumGoPublic 0.041 TidakNormal

    NPL GoPublic 0.976 NormalBelumGoPublic 0.021 TidakNormal

    PPAPAP GoPublic 0.191 NormalBelumGoPublic 0.664 Normal

    PPPAP GoPublic 0.399 NormalBelumGoPublic 0.332 Normal

    ROA GoPublic 0.643 NormalBelumGoPublic 0.263 Normal

    BOPO GoPublic 0.667 NormalBelumGoPublic 0.037 TidakNormal

    LDR GoPublic 0.611 NormalBelumGoPublic 0.717 Normal

    GWMRupiah GoPublic 0.222 NormalBelumGoPublic 0.466 Normal

    TabelKolmogorovSmirnovBankGoPublicdanBelumGoPublic

    SumberData:OutputSPSS,diolah

  • TabelUjiBedaIndependentSampleTTest

    Rasio Signifikansi HipotesisNull

    PPAPAP 0.763 Diterima

    PPPAP 0.173 Diterima

    ROA 0.145 Diterima

    LDR 0.595 Diterima

    GWMRupiah 0.069 Diterima

    Rasio Signifikansi HipotesisNull

    CAR 0.477 Diterima

    NPL 0.376 Diterima

    BOPO 0.903 Diterima

    TableUjiBedaMannWhitneyU

  • Hasil Uji Hipotesis II

    2LLBlokNumber 2LLBlokNumber0 46.662

    2LLBlokNumber1 35.268

    Cox&SnellRSquare Cox&SnellRSquare 0.285

    NagelkerkeRSquare NagelkerkeRSquare 0.381

    HomerandLameshow

    Test

    ChiSquare 5.876

    Sig 0.661

    TabelMenilaiModelFit

    Daritabelmenunjukkannilai2LogLBlock

    Number=0adalah46.662kemudianterjadi

    penurunannilai2LogLBlockNumber=1

    menjadi35.268,makadapatditarik

    kesimpulanbahwamodeltersebut

    menunjukanmodelregresiyangbaik.

    JikadilihatdarinilaiCox&SnellRSquaresebesar0.285danNagelkerkeRSquaresebesar0.381dapatmenggambarkanbahwavariabelterikatyangdapatdijelaskanolehvariabelitasvariabelbebassebesar38.1persen,sedangkan61.9persendipengaruhiolehvariabellain.HomerandLemeshowsGoodnessoffitTestmengujibahwadataempiriscocokatausesuaidenganmodel,sehinggamodeldapatdikatakanfit.DasarpengambilankeputusantersebutjikanilaiprobabilitasHosmer&LemeshowTestlebihbesardaritingkatsignifikansi0.05persen.NilaiStatistikHosmer&Lemeshowsebesar5.876dengantingkatsignifikansisebesar0.661,yangberartijauhdiatas0.05sehinggamodelregresiinilayakdigunakan

  • Hasil Uji Hipotesis IITabel

    KoefisienRegresiLogistik

    Variabel B Signifikansi HipotesisNull

    CAR 0.014 0.770 Diterima

    NPL 1.002 0.068 Diterima

    PPAPAP 0.893 0.388 Diterima

    PPPAP 0.017 0.402 Diterima

    ROA 3.567 0.059 Diterima

    BOPO 0.499 0.038 Ditolak

    LDR 0.029 0.592 Diterima

    GWMRupiah 0.142 0.729 Diterima

    Berdasarkantabeldapatdiketahuibahwa

    rasioBOPOMempunyaipengaruhnegatif

    artinyasemakinrendahrasioinimaka

    semakinbesarkemungkinansuatubank

    dalamkondisibermasalah.Pengaruhrasio

    BOPOterhadapkondisibermasalahadalah

    signifikansinyadibawah0.05yaitusebesar

    0.038.RasioCAR,NPL,PPAPAP,PPPAP,

    ROA,LDRdanGWMRupiahtidakmemiliki

    pengaruhyangsignifikanterhadapkondisi

    bermasalahsuatubank

  • ClassificationTablea

    11 4 73.34 15 78.9

    76.5

    ObservedBelumGoPublicGoPublic

    BANK

    OverallPercentage

    Step1

    BelumGoPublic GoPublic

    BANKPercentage

    Correct

    Predicted

    Thecutvalueis.500a.

    TabelPrediksiKondisiBermasalah

    Padamodelyangsempurna,makasemuakasusakanberadapadadiagonaldengantingkatketepatanperamalan100%.Hasilmenunjukkanpadakolomprediksi bank yang gopublic ada19bankbankgo public, sedangkanpadabaris,hasilobservasisesungguhnyayangyanggopublichanya15bankdan4 sisanya belum go public. Jadi ketepatan model ini untuk bank go publicadalah15/19atau78.9%.Prediksibankyangbelumgopublicada15bankbelumgopublicsedangkanpadabaris,hasilobeservasisesungguhnyayang11bankbelumgopublic dan4 sisanyagopublic. Jadi ketepatanmodel iniuntuk bank belum go public adalah 11/15 atau 73%. Untuk tingkat akurasikeseluruhansebesar76.5%.

  • KESIMPULAN

    BABVKESIMPULANDANSARAN

    Penggunaananalisisregresilogistikiniuntukmemprediksikonsistenbermasalahkategori bank go public dan tidak go public adalah correct yang ditunjukandengan0.05persen.Rasio CAR mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kondisibermasalah dan pengaruhnya posistif artinya semakin tinggi rasio CAR,kemungkinanbankdalamkondisibermasalahsemakinkecil.Rasio NPL mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kondisibermasalah dan pengaruhnya posistif artinya semakin tinggi rasio NPL,kemungkinanbankdalamkondisibermasalahsemakinkecil.Rasio PPPAP mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kondisibermasalah dan pengaruhnya posistif artinya semakin tinggi rasio PPPAP,kemungkinanbankdalamkondisibermasalahsemakinkecil.Rasio GWM Rupiah mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadapkondisibermasalahdanpengaruhnyaposistifartinyasemakin tinggi rasioGWMRupiah,kemungkinanbankdalamkondisibermasalahsemakinkecil.

  • RasioPPAPAPmempunyaipengaruhyangtidaksignifikanterhadapkondisibermasalahdanpengaruhnyanegatifartinyasemakinrendahrasioPPAPAP,kemungkinanbankdalamkondisibermasalahsemakinbesar.Rasio ROA mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kondisibermasalah dan pengaruhnya negatif artinya semakin rendah rasio ROA,kemungkinanbankdalamkondisibermasalahsemakinbesar.Rasio LDR mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kondisibermasalah dan pengaruhnya negatif artinya semakin rendah rasio LDR,kemungkinanbankdalamkondisibermasalahsemakinbesar.Rasio BOPO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kondisibermasalah dan pengaruhnya negatif artinya semakin rendah rasio BOPO,kemungkinanbankdalamkondisibermasalahsemakinbesar.

  • Penelitianinidapatdigunakanuntukkontribusipenelitiandimasayang akan datang khususnya yang menyangkut industriperbankan dan dapat juga membedakan antara bankkonvensionaldanbanksyariahkemungkinanstatusbankdapatberpengaruhpadahasilpenelitian.

    SARAN

    SEKIAN

    TERIMAKASIH

  • SANIGAR, SKom.

    Slide 1Slide 2Slide 3Slide 4Slide 5Slide 6Slide 7Slide 8Slide 9Slide 10Slide 11Slide 12Slide 13Slide 14Slide 15Slide 16Slide 17Slide 18Slide 19Slide 20Slide 21Slide 22Slide 23Slide 24Slide 25Slide 26Slide 27Slide 28Slide 29Slide 30