Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan

2
S I A R A N P E R S Dapat disiarkan segera Mahasiswa Harus Kawal Komitmen Pro Lingkungan Hidup Jokowi Medan, 8 April 2014 – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terbentuk pasca Pemilihan Umum 2014 telah menunjukkan komitmen yang lebih baik terhadap lingkungan hidup dan kehutanan Indonesia. Kepedulian generasi muda dan publik untuk terlibat dengan minimal menyuarakan kondisi di sekitarnya sangat penting untuk terwujudnya lingkungan hidup yang lebih baik dan kelestarian hutan Indonesia. Hal tersebut menjadi bahasan dalam Perspektif Baru Campus Road Show bertema “Mengulas Komitmen Pro Lingkungan Hidup Pemerintahan Presiden Joko Widodo” di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan Rabu (8/4). Acara ini merupakan hasil kerja sama Yayasan Perspektif Baru (YPB), Konrad Adenauer Stiftung (KAS) dan Universitas Sumatera Utara. Hadir sebagai pembicara Ketua Institut Hijau Indonesia Chalid Muhammad; Pendiri dan Koordinator Socolas: Social Corporate Law Society, Gita Syahrani. Sedangkan Wimar Witoelar, pendiri YPB, menjadi moderator. Saat mengawali diskusi, Wimar Witoelar memaparkan bahwa di awal pemerintahannya Presiden Jokowi menunjukkan komitmen dengan berkunjung langsung ke lokasi kebakaran hutan Riau dan menyatakan komitmen memberantas kebakaran hutan dan akan bertindak tegas terhadap pelaku perusakan hutan. “Saya bersama tim Yayasan Perspektif Baru termasuk yang turut hadir saat Blusukan Asap Jokowi ke Riau tersebut pada 27 November 2014,” kata Wimar. Dalam Blusukan Asap tersebut, Presiden Jokowi memberikan juga komitmen pada kebijakan satu peta, reformasi agraria yang pro masyarakat di dalam dan sekitar hutan, revisi kebijakan-kebijakan kehutanan, serta melanjutkan moratorium hutan. “Kini kita harus menagih bersama janji melanjutkan moratorium hutan yang akan berakhir pada 12 Mei 2015,” kata Wimar. Chalid Muhammad mengatakan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah baru dan KLHK dalam usaha pelestarian lingkungan di Indonesia masih cukup banyak. Berbagai pekerjaan rumah lingkungan hidup tersebut antara lain menanggulangi kebakaran hutan, hak-hak masyarakat adat atas hutan tempat tinggal mereka yang masih belum diakui secara kuat, konflik-konflik agraria yang belum diselesaikan secara tuntas, dan deforestasi. “Satu upaya yang penting dilakukan untuk mengurangi deforestasi adalah melanjutkan moratorium hutan tapi dengan memperkuat penegakkan hukumnya,” kata Chalid. Gita Syahrani mengatakan peran civil society dan generasi muda seperti mahasiswa dan sangat penting dalam mencegah kerusakan lingkungan hidup dan hutan Indonesia. Kelestarian hutan Indonesia berperan besar terhadap upaya mengurangi dampak dan mitigasi perubahan iklim. Saat ini, tersedia banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk berperan aktif untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan, seperti menjadi relawan dan melakukan studi terkait. “Salah satu hal yang amat penting dilakukan generasi muda adalah menggunakan hak suara yang dimilikinya. Contohnya pada saat pemilihan kepala daerah dengan memilih kepala daerah yang berkomitmen pada lingkungan hidup dan hutan Indonesia” kata Gita. Berdasarkan hal tersebut kepedulian generasi muda sangat berpengaruh besar terhadap kelestarian lingkungan hidup dan hutan Indonesia. Saat ini pemerintahan baru sudah menyatakan

Transcript of Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan

Page 1: Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan

S I A R A N P E R S

Dapat disiarkan segera

Mahasiswa Harus Kawal Komitmen Pro Lingkungan Hidup Jokowi

Medan, 8 April 2014 – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terbentuk pasca Pemilihan Umum 2014 telah menunjukkan komitmen yang lebih baik terhadap lingkungan hidup dan kehutanan Indonesia. Kepedulian generasi muda dan publik untuk terlibat dengan minimal menyuarakan kondisi di sekitarnya sangat penting untuk terwujudnya lingkungan hidup yang lebih baik dan kelestarian hutan Indonesia.

Hal tersebut menjadi bahasan dalam Perspektif Baru Campus Road Show bertema “Mengulas Komitmen Pro Lingkungan Hidup Pemerintahan Presiden Joko Widodo” di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan Rabu (8/4). Acara ini merupakan hasil kerja sama Yayasan Perspektif Baru (YPB), Konrad Adenauer Stiftung (KAS) dan Universitas Sumatera Utara. Hadir sebagai pembicara Ketua Institut Hijau Indonesia Chalid Muhammad; Pendiri dan Koordinator Socolas: Social Corporate Law Society, Gita Syahrani. Sedangkan Wimar Witoelar, pendiri YPB, menjadi moderator.

Saat mengawali diskusi, Wimar Witoelar memaparkan bahwa di awal pemerintahannya Presiden Jokowi menunjukkan komitmen dengan berkunjung langsung ke lokasi kebakaran hutan Riau dan menyatakan komitmen memberantas kebakaran hutan dan akan bertindak tegas terhadap pelaku perusakan hutan. “Saya bersama tim Yayasan Perspektif Baru termasuk yang turut hadir saat Blusukan Asap Jokowi ke Riau tersebut pada 27 November 2014,” kata Wimar.

Dalam Blusukan Asap tersebut, Presiden Jokowi memberikan juga komitmen pada kebijakan satu peta, reformasi agraria yang pro masyarakat di dalam dan sekitar hutan, revisi kebijakan-kebijakan kehutanan, serta melanjutkan moratorium hutan. “Kini kita harus menagih bersama janji melanjutkan moratorium hutan yang akan berakhir pada 12 Mei 2015,” kata Wimar.

Chalid Muhammad mengatakan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah baru dan KLHK dalam usaha pelestarian lingkungan di Indonesia masih cukup banyak. Berbagai pekerjaan rumah lingkungan hidup tersebut antara lain menanggulangi kebakaran hutan, hak-hak masyarakat adat atas hutan tempat tinggal mereka yang masih belum diakui secara kuat, konflik-konflik agraria yang belum diselesaikan secara tuntas, dan deforestasi. “Satu upaya yang penting dilakukan untuk mengurangi deforestasi adalah melanjutkan moratorium hutan tapi dengan memperkuat penegakkan hukumnya,” kata Chalid.

Gita Syahrani mengatakan peran civil society dan generasi muda seperti mahasiswa dan sangat penting dalam mencegah kerusakan lingkungan hidup dan hutan Indonesia. Kelestarian hutan Indonesia berperan besar terhadap upaya mengurangi dampak dan mitigasi perubahan iklim.

Saat ini, tersedia banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk berperan aktif untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan, seperti menjadi relawan dan melakukan studi terkait. “Salah satu hal yang amat penting dilakukan generasi muda adalah menggunakan hak suara yang dimilikinya. Contohnya pada saat pemilihan kepala daerah dengan memilih kepala daerah yang berkomitmen pada lingkungan hidup dan hutan Indonesia” kata Gita.

Berdasarkan hal tersebut kepedulian generasi muda sangat berpengaruh besar terhadap kelestarian lingkungan hidup dan hutan Indonesia. Saat ini pemerintahan baru sudah menyatakan

Page 2: Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan

S I A R A N P E R S

komitmennya pada lingkungan hidup dalam visi misinya, maka tugas generasi muda adalah mengawal terwujudnya komitmen tersebut.

---Selesai---

Keterangan tentang Yayasan Perspektif Baru (YPB) dapat dilihat di situs www.perspektifbaru.com

Keterangan tentang Konrad Adenauer Stiftung (KAS) dapat dilihat di situs www.kas.de/indonesien/id

Kontak MediaYayasan Perspektif BaruWidya UtamiTel: (62-21) 727 90028 Fax: (62-21) 722 9994E-mail: widya @intermatrix.co.id