SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji...

37
SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI INTERNASIONALISASI PENDIDIKAN? (Hasil Kajian Ujian IGCSE O Level dan Ujian Nasional Matematika) Disusun oleh: YUYUN YUNENGSIH ASTRID CANDRASARI Research Department PUTERA SAMPOERNA FOUNDATION JAKARTA 2009

Transcript of SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji...

Page 1: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI INTERNASIONALISASI

PENDIDIKAN?

(Hasil Kajian Ujian IGCSE O Level dan Ujian Nasional Matematika)

Disusun oleh:

YUYUN YUNENGSIH

ASTRID CANDRASARI

Research Department

PUTERA SAMPOERNA FOUNDATION

JAKARTA

2009

Page 2: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

ABSTRAK

Pemerintah telah menetapkan pentingnya penyelenggaraan pendidikan bertaraf internasional guna menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, efisien, relevan, dan memiliki daya saing kuat. Seiring dengan menjamurnya institusi pendidikan yang berlabel internasional dengan mengusung kurikulum dari luar negeri serta kesempatan untuk memperoleh sertifikat yang diakui dunia internasional, maka perlu dikaji kesiapan para stakeholders di dunia pendidikan dalam menghadapi internasionalisasi pendidikan. Uji Sertifikasi Internasional yang sudah terkenal dan juga diselenggarakan di Indonesia adalah IGCSE (International General Certificate of Secondary Education) adalah ujian internasional untuk siswa sekolah menengah yang dikembangkan oleh CIE (Cambridge International Examination). IGCSE dipakai oleh sekolah-sekolah di lebih dari 100 negara dan diakui oleh universitas-universitas di banyak negara di dunia.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) membandingkan perolehan nilai UN dan nilai ujian IGCSE O level dari beberapa sekolah RSBI di Jakarta, 2) mengidentifikasi penyebaran soal UN matematika dari aspek topik dan aspek kognitif, dan 3) mengidentifikasi penyebaran soal IGCSE O level untuk mata pelajaran matematika dari aspek topik dan aspek kognitif.

Hasil analisa menunjukan bahwa dari aspek topiknya, UN maupun IGCSE tersebar merata pada seluruh aspek topik. Tetapi dari sisi aspek kognitifnya, UN tidak tersebar merata sedangkan ujian IGCSE memenuhi seluruh aspek kognitif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Indonesia belum siap menghadapi internasionalisasi pendidikan. Beberapa rekomendasi untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi internasionalisasi pendidikan menjadi hasil yang penting dari penelitian ini.

Keywords: Ujian Nasional, IGCSE, Pendidikan Internasional, SBI, Sekolah Menengah Atas (SMA), Aspek Kognitif.

i

Page 3: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

DAFTAR ISI Halaman

ABSTRAK ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang........................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 10

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ................. ..................................... 11

1.5 Metode Penelitian .......................................... ......................... 11

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 12

2.1 Aspek Topik UN dan IGCSE .................................................. 12

2.2 Survey of Enacted Curriculum................................................. 13

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN……………………...………………..17

3.1. Perbandingan perolehan nilai UN dan nilai ujian IGCSE dari

beberapa sekolah di Jakarta......................................................17

3.2. Pemetaan Soal IGCSE & UN Matematika berdasarkan Aspek

Topik .......................................................................................19

3.3. Pemetaan Soal UN & IGCSE Matematika berdasarkan Aspek

Kognitif....................................................................................20

3.4. Analisis Perbandingan Pemetaan UN Mata Pelajaran

Matematika Dengan IGCSE Mata Pelajaran Matematika O

Level.......................................................................................23

3.5. Perbandingan soal-soal UN Mata Pelajaran Matematika dengan

Soal IGCSE..............................................................................26

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan ............................................................... ...............35

4.2. Saran ....................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................38

ii

Page 4: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia,

pendidikan memerankan peran yang sangat penting. Pendidikan merupakan proses

pemberdayaan guna menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. Pendidikan

juga dapat meningkatkan daya saing sumber daya manusia baik pada level

nasional maupun internasional. Terutama di era globalisasi yang menuntut

kemampuan daya saing yang kuat dalam teknologi, manajemen dan sumberdaya

manusia. Pendidikan di Indonesia harus dapat menjawab tantangan ini guna dapat

menyiapkan sumber daya manusia yang dapat bersaing dan memajukan bangsa.

Pemerintah telah menetapkan pentingnya penyelenggaraan pendidikan

bertaraf internasional guna menciptakan sumber daya manusia yang bermutu,

efisien, relevan, dan memiliki daya saing kuat. Pendidikan bertaraf internasional,

baik untuk sekolah negeri maupun swasta, memenuhi beberapa persyaratan utama

seperti: (1) pendidikan bertaraf internasional yang bermutu (berkualitas) adalah

pendidikan yang mampu mencapai standar mutu nasional dan internasional, (2)

pendidikan bertaraf internasional yang efisien adalah pendidikan yang

menghasilkan standar mutu lulusan optimal (berstandar nasional dan

internasional) dengan pembiayaan yang minimal, (3) pendidikan bertaraf

internasional juga harus relevan, yaitu bahwa penyelenggaraan pendidikan harus

disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, orang tua, masyarakat, kondisi

lingkungan, kondisi sekolah, dan kemampun pemerintah daerahnya

(kabupaten/kota dan propinsi); dan (4) pendidikan bertaraf internasional harus

memiliki daya saing yang tinggi dalam hal hasil-hasil pendidikan (output dan

outcomes), proses, dan input sekolah baik secara nasional maupun internasional.

Beberapa landasan hukum yang kuat dalam penyelenggaraan program

Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) adalah: Sekolah Bertaraf Internasional yang

1

Page 5: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

diselenggarakan oleh pemerintah dan atau oleh masyarakat harus berlandaskan

pada beberapa peraturan perundangan dan kebijakan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dalam pasal 50 menyatakan bahwa:

a. Ayat (2): Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar

nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.

b. Ayat (3): pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan

sekurang-kurangnya satu sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk

dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf internasional.

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 mengatur perencanaan

pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan

secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap untuk

mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan dalam Pasal 61 Ayat (1) menyatakan bahwa: Pemerintah

bersama-sama pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya

satu sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu

sekolah pada jenjang pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi

sekolah bertaraf internasional.

4. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009

menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu

dikembangkan sekolah bertaraf internasional pada tingkat kabupaten/kota

melalui kerjasama yang konsisten antara pemerintah dengan pemerintah

kabupaten/kota yang bersangkutan.

5. Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional (Tahun 2007) tentang

Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, antara lain pada halaman 10

disebutkan “.........diharapkan seluruh pemangku kepentingan untuk

menjabarkan secara operasional sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan

Sekolah/Madrasah bertaraf internasional...”

2

Page 6: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

Internasionalisasi di bidang pendidikan sudah menjadi hal yang tidak bisa

dihindari seiring dengan menjamurnya institusi pendidikan yang berlabel

internasional di tanah air. Era globalisasi menuntut setiap bangsa di dunia untuk

dapat bersaing pada tingkat internasional. Sehingga pemerintah pun merasa bahwa

sekolah bertaraf internasional sudah harus mulai digiatkan. Akan tetapi, apakah

sumber daya manusia yang ada siap menghadapi internasionalisasi pendidikan

ini? Dan lebih umum lagi, apakah sumber daya manusia Indonesia siap

menghadapi kompetisi internasional?

IGCSE atau singkatan dari International General Certificate of Secondary

Education (Arti dalam Bahasa Indonesia: Sertifikat Internasional Pendidikan

Menengah) adalah ujian internasional untuk siswa sekolah menengah. IGCSE

dikembangkan oleh CIE (Cambridge International Examination) pada tahun 1988

dan dijadikan ujian internasional oleh CIE dan London Examinations.

University of Cambridge International Examinations (CIE) adalah sebuah

lembaga non-profit yang merupakan bagian dari University of Cambridge.

Lembaga ini menyediakan ujian kualifikasi internasional untuk anak usia 14-19

tahun.

IGCSE dipakai oleh sekolah-sekolah di lebih dari 100 negara dan diakui

oleh universitas-universitas di United Kingdom (Inggris) dan juga dinegara

lainnya sebagai salah satu kualifikasi (syarat) saat mendaftar ke universitas.

IGCSE mencakup ruang lingkup yang luas dengan silabus-silabus yang di

analisa secara teratur agar dapat mengikuti perkembagan didunia pendidikan dan

juga untuk memenuhi kebutuhan sekolah-sekolah diseluruh dunia.

Ada empat jenjang ujian yang diselenggarakan oleh CIE, yaitu: Primary

(5-11 tahun); Lower Secondary (11-14 tahun); Middle Secondary (14-16 tahun);

dan Upper Secondary (16-18 tahun).

Pada jenjang Middle Secondary (kelas 10-12), ujian yang dilaksanakan ada

tiga yaitu Cambridge O Level, Cambridge IGCSE O Level, dan Cambridge

International Certificate of Education (ICE). The General Certificate of

Secondary Education (Ordinary Level), atau O Level, adalah ujian yang paling

populer diselenggarakan di sekolah-sekolah di 100 negara. Ujian pada IGCSE O

3

Page 7: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

Level biasanya terdiri 7 sampai 9 mata pelajaran. Nilai yang diperoleh dari ujian

O Level diterima di berbagai universitas dan dijadikan salah satu persyaratan

masuk universitas.

Untuk jenjang Upper Secondary, ada ujian International A and AS level.

Jenjang ini merupakan kelanjutan IGCSE O level. Nilai yang bagus pada jenjang

ini sangat penting untuk pendaftaran di universitas-universitas terkenal di dunia.

Nilai yang bagus dapat menjadi kredit yang diakui di berbagai universitas di

Amerika Serikat dan Kanada. Ujian pada jenjang ini menggunakan berbagai

proses untuk melengkapi ujian tertulis, antara lain: lisan, praktek, project; dan

disesuikan dengan mata pelajaran yang diambil. Ujian AS level merupakan

setengah dari program A Level dan bersifat pilihan.

Sertifikasi Internasional sangat dibutuhkan oleh siswa-siswa Indonesia

yang berencana melanjutkan pendidikan di luar negeri, atau untuk mengetahui

kemampuannya dalam bidang akademik pada skala internasional.

Berangkat dari hal ini, departemen riset Putera Sampoerna Foundation

melakukan penelitian guna mengetahui kesiapan Indonesia dalam

internasionalisasi pendidikan atau secara umum kesiapan dalam menghadapi

kompetisi internasional di bidang pendidikan khususnya untuk mata pelajaran

matematika.

Departemen riset Putera Sampoerna Foundation membentuk tim penelitian

yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan soal

ujian IGCSE O level tahun 2006 serta membandingkan perolehan hasil UN dan

IGCSE untuk mata pelajaran matematika tahun 2007. Tim riset Putera Sampoerna

Foundation berharap, hasil kajian ini dapat memberi kontribusi untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

SBI adalah sekolah yang menyiapkan peserta didik berdasarkan standar

nasional pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf internasional sehingga

lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional.

4

Page 8: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

Visi SBI adalah terwujudnya insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif

secara internasional. Visi tersebut memiliki implikasi bahwa penyiapan manusia

bertaraf internasional memerlukan upaya-upaya yang dilakukan secara intensif

dan terarah.

Setiap SBI harus menggunakan bahasa komunikasi global, terutama

bahasa Inggris dan menggunakan teknologi komunikasi informasi (information

communication technology/ICT) dalam kegiatan belajar-mengajar. Pada tahap

rintisan, SBI dibagi dalam empat model: sekolah baru (newly developed SBI),

model pengembangan sekolah yang ada (existing developed SBI), model terpadu

dan model kemitraan. Dari keempat model penyelenggaraan itu SBI

dikembangkan dengan 8 prinsip utama, yaitu:

1. Pengembangan SBI mengacu pada SNP + X

SBI = SNP + X. Di mana SNP meliputi 8 standar SNP, yaitu,

kompetensi lulusan, isi, proses, sarana dan prasarana, pendidik dan

tenaga kependidikan, manajemen, pembiayaan, penilaian sedangkan X

adalah nilai plus, yaitu, penguatan, pengayaan, pengembangan,

perluasan, pendalaman melalui adaptasi atau adopsi terhadap standar

pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri yang telah memiliki

reputasi mutu yang diakui secara internasional.

2. SBI dikembangkan berdasarkan atas kebutuhan dan prakarsa sekolah

(demand driven and bottom up).

3. Kurikulum bertaraf internasional yang ditunjukkan oleh pengembangan

isi yang mutakhir dan canggih dengan perkembangan ilmu pengetahuan

global.

4. SBI menerapkan manajeman berbasis sekolah (MBS) dengan tata kelola

yang baik.

5. SBI menerapkan proses belajar mengajar yang pro-perubahan dan

inovatif.

6. SBI menerapkan prinsip - prinsip kepemimpinan yang memiliki visi ke

depan (visioner).

5

Page 9: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

7. SBI harus memiliki SDM yang professional, baik tenaga pendidik

maupun tenaga kependidikan.

8. Penyelenggaraan SBI harus didukung oleh sarana dan prasarana yang

lengkap, relevan, mutakhir, dan canggih seperti laptop di laboratorium,

LCD, TV, dan media pendidikan penunjang lainnya.

Gambar 3.1. Diagram Alur Sekolah Bertaraf Internasional

University of Cambridge International Examination (CIE) merupakan

salah satu penyedia pendidikan internasional yang memiliki otoritas untuk

menyelenggarakan program sertifikasi tersebut. Sertifikasi dari CIE telah dikenal

dunia lebih dari 50 tahun, dan kini sudah dapat diakui di lebih dari 170 negara di

dunia.

Untuk memenuhi kebutuhan siswa akan sertifikasi internasional, SMA

Bertaraf Internasional (SBI) bekerjasama dengan University of Cambridge

International Examination (CIE) untuk menyelenggarakan ujian IGCSE bagi

6

Page 10: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

siswa-siswi SBI. Sampai dengan tahun pelajaran 2007/2008 SBI telah

mengadakan ujian sertifikasi Cambridge yang ke 3 untuk level IGCSE .

Ujian IGCSE diselenggarakan dua kali per tahun. Yaitu di bulan Mei/Juni

dan November.

Level yang diujikan

• IGCSE O Level : biasanya diikuti oleh siswa kelas 3 SMP atau kelas 1,2 SMA

• IGCSE A Level : setara dengan sertifikasi kelas 3 SMA

• IGCSE AS Level : setara dengan setengah kredit A Level

Mata Pelajaran yang diujikan

• Agriculture

• Arabic

• Art

• Bangladesh Studies

• Bengali

• Biology

• Business Studies

• CDT: Design and Communication

• Chemistry

• Commerce

• Commercial Studies

• Computer Studies

• Design and Technology

• Economics

• English Language

• Environmental Management

• Fashion and Fabrics

• Food and Nutrition

• French

7

Page 11: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

• Geography

• Geometrical and Mechanical Drawing

• German

• Hindi

• Hinduism

• History: World Affairs, 1917-1991

• Home Management

• Human and Social Biology

• Islamic Religion and Culture

• Islamiyat

• Literature in English

• Mathematics - Additional

• Mathematics D (Calculator Version)

• Metalwork

• Nepali

• Pakistan Studies

• Physics

• Principles of Accounts

• Religious Studies

• Science (Chemistry, Biology)

• Science (Physics, Biology)

• Science (Physics, Chemistry)

• Science - Additional Combined

• Science - Combined

• Setswana

• Sinhala

• Sociology

• Spanish

• Statistics

• Swahili

• Tamil

8

Page 12: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

• Thai

• Travel and Tourism

• Urdu - First Language

• Urdu - Second Language - Pakistan only

• Woodwork

Ujian IGCSE yang diselenggarakan di Indonesia umumnya mengambil

mata pelajaran seperti, ESL (English as a Second Language), Matematika,

Biologi, Fisika dan Kimia.

Ujian IGCSE O level untuk mata pelajaran matematika, memiliki dua

pilihan kurikulum yaitu kurikulum inti (core) dan kurikulum tambahan

(extended). Pilihan core diperuntukkan untuk mayoritas siswa karena berada

dalam tingkat kesulitan mudah hingga menengah. Pilihan core menargetkan siswa

untuk memperoleh nilai G hingga C.

Sedangkan pilihan extended merupakan perpaduan antara kurikulum

core(inti) dan kurikulum tambahan (Supplement). Kurikulum tambahan

memasukkan topic-topik ekstra atau pendalaman materi yang harus di tambahkan

pada kurikulum inti (Core). Pilihan extended menargetkan siswa untuk

memperoleh nilai C hingga A. Siswa yang lulus ujian IGCSE akan menerima

sertifikat yang akui secara internasional dan setara dengan standar ujian sekolah

menengah di Inggris dan setara juga dengan standar ujian GCE O level.

Siswa yang ingin meneruskan pendidikan ke universitas di negara Inggris

harus memperoleh nilai A untuk 2 atau 3 mata pelajaran dari 5 mata pelajaran

yang lulus. Akan tetapi syarat ini bisa berbeda-beda tergantung universitasnya.

Sehingga disarankan untuk mengecek langsung ke universitas untuk mengetahui

standar yang di terapkan.

IGCSE dengan kurikulum core atau extended adalah diperuntukkan untuk

5 mata pelajaran berikut:

• Languages (Bahasa)

• Humanities (Kemanusiaan)

• Sciences (IPA)

9

Page 13: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

• Mathematics (Matematika)

• Creative, Technical and Vocational (Kreatif, Teknis, Keahlian)

Hingga tahun 2007, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)

tingkat SMA Negeri di provinsi DKI Jakarta berjumlah 6 sekolah, yaitu SMAN 8,

SMAN 70, SMAN 13, SMAN 68, SMAN 78 dan SMAN 81. Keenam sekolah ini

merupakan sekolah unggulan dengan prestasi tinggi di bidang akademis. Dan

keenam sekolah ini juga memiliki kelas internasional dimana siswa-siswanya

disiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di luar

negeri.

Kelas internasional pada RSBI ini, mengacu pada kurikulum Cambride

University of London Inggris atau IGCSE, sehingga bahasa pengantar pada kelas

internasional ini adalah bahasa Inggris. Para pelajar dari kelas internasional juga

mengikuti UN untuk mendapatkan sertifikat kelulusan nasional.

Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk membandingkan prestasi

yang di peroleh siswa-siswa SMA untuk kelas reguler dengan siswa-siswa dari

kelas internasional dengan membandingkan perolehan nilai UN dan nilai ujian

IGCSE. Dan juga penulis memetakan soal-soal UN matematika dan soal ujian

IGCSE mata pelajaran matematika dari segi aspek topik dan aspek kognitifnya.

1.3. TUJUAN

Tujuan dari penelitian adalah:

1. membandingkan perolehan nilai UN dan nilai ujian IGCSE O level dari

beberapa sekolah RSBI di Jakarta,

2. mengidentifikasi penyebaran soal UN matematika dari aspek topik dan

aspek kognitif,

3. mengidentifikasi penyebaran soal IGCSE O level untuk mata matematika

dari aspek topik dan aspek kognitif.

10

Page 14: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

1.4. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada hasil perolehan nilai UN

2007 dan ujian IGCSE 2007 untuk beberapa sekolah RSBI tingkat SMA di

Jakarta. Dan ruang lingkup penelitian ini juga dibatasi pada kajian mengenai soal-

soal UN mata pelajaran matematika tingkat SMA tahun 2005/2006 dengan soal

IGCSE O level 2006. Pembatasan dilakukan karena ketersediaan data hasil UN

dan hasil ujian IGCSE serta data soal IGCSE.

1.5. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Perbandingan perolehan nilai UN dan nilai ujian IGCSE dari beberapa sekolah

SMA RSBI di Jakarta.

2. Pemetaan soal-soal UN mata pelajaran matematika tingkat SMA ke dalam

aspek topik.

3. Pemetaan soal-soal UN mata pelajaran matematika tingkat SMA ke dalam

aspek kognitif dengan menggunakan Survey of Enacted Curriculum (SEC).

4. Pemetaan soal-soal IGCSE O level mata pelajaran matematika tingkat SMA

ke dalam aspek topik.

5. Pemetaan soal-soal IGCSE O level mata pelajaran matematika ke dalam aspek

kognitif dengan menggunakan Survey of Enacted Curriculum (SEC).

6. Analisis perbandingan pemetaan UN mata pelajaran matematika tingkat SMA

dengan soal-soal IGCSE O level mata pelajaran matematika.

11

Page 15: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Aspek Topik Mata Pelajaran Matematika tingkat SMA Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Mata pelajaran matematika untuk tingkatan SMA mempunyai enam

cakupan ruang lingkup seperti:

1. Logika

2. Aljabar

3. Geometri

4. Trigonometri

5. Kalkulus

6. Statistika dan Peluang.

Keenam cakupan diatas selanjutnya disebut sebagai aspek topik untuk UN

mata pelajaran matematika dalam penelitian ini.

2.2. Aspek Topik Mata Pelajaran Matematika Kurikulum IGCSE

Kurikulum IGCSE untuk mata pelajaran matematika untuk tingkatan SMA

mempunyai lima cakupan ruang lingkup seperti:

1. Logika

2. Aljabar

3. Geometri

4. Trigonometri

5. Statistika dan Peluang.

Keenam cakupan diatas selanjutnya disebut sebagai aspek topik untuk

IGCSE O level mata pelajaran matematika dalam penelitian ini.

12

Page 16: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

2.3. Surveys of Enacted Curriculum

Surveys of Enacted Curriculum (SEC) adalah instrumen yang

menyediakan metode yang praktis dan dapat diandalkan dan dalam

mengumpulkan data, menulis laporan, dan menganalisa data mengenai bagaimana

memetakan kurikulum. SEC didesain untuk memberikan data yang dapat

diandalkan yang dikumpulkan oleh guru dan siswa di kelas. SEC memetakan

kurikulum dan soal evaluasi ke dalam tingkatan aspek kognitif (cognitive

demand). Survei ini dikembangkan oleh The Council of Chief State School

Officers (CCSSO) bermitra dengan Andrew Porter dan John Smithson dari

Wisconsin Center for Education Research (WCER) di Amerika Serikat.

Survei ini dapat diterapkan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris,

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (sains) pada sekolah dasar, sekolah

menengah pertama, dan sekolah menengah atas.

Analisa data dan laporan SEC bertujuan untuk membantu guru,

administrator, pembuat kebijakan, dan pemerintah dalam perencanaan untuk

peningkatan pembelajaran dengan beberapa cara, seperti:

1. Menghubungkan kurikulum dengan standar dan sistem penilaian yang

menyeluruh.

2. Memonitor indikator pembelajaran dan hubungannya dengan prestasi

siswa.

3. Menganalisis perbedaan intruksi dan isi pembelajaran di semua sekolah

dan mengidentifikasi strategi-strategi perbaikan melalui tim-tim pimpinan

sekolah.

4. Mengevaluasi efek inisiatif, seperti pengembangan profesional, dalam

mengubah pelatihan matematika dan ilmu pengetahuan.

Metode SEC telah dikembangkan dengan bantuan dari banyak pendidik

dan peneliti dan instrumen pengumpul datanya telah diuji di ratusan sekolah di

Amerika. Proses penelitian dan pengembangannya pun didukung oleh pemerintah

13

Page 17: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

negara-negara bagian, Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional, dan Departemen

Pendidikan Amerika Serikat.

Metode penelitian makalah ini menggunakan metode SEC untuk

memperlihatkan pola cakupan materi pelajaran yang diujikan pada ujian nasional,

pemetaan kurikulum sebagai standar nasional pendidikan serta pemetaan soal

ujian nasional yang digunakan sebagai alat ukur mutu pendidikan nasional ke

dalam tingkatan aspek kognitif (cognitive demand categories). Evaluasi dan

peningkatan kurikulum juga menjadi acuan penting pada Metode Surveys of

Enacted Curriculum (SEC).

Tingkatan aspek kognitif untuk mata pelajaran matematika dapat dibagi

menjadi 5 tingkatan. Tingkatan-tingkatan itu antara lain: Memorize, Perform

procedure, Demonstrate understanding, Conjecture / Generalize / Prove, dan

Solve non-routine problems/make connection. Tabel dari tingkatan aspek kognitif

matematika disajikan dalam lampiran.

1. Memorize merupakan tingkatan level kognitif yang pertama. Memorize

mempunyai beberapa kriteria seperti:

recite basic mathematics fact

recall mathematics term and definitions

recall formulas and computational procedure.

Dalam tingkatan yang pertama ini, kognitif yang dicakup masih dalam

level rendah yaitu level mengingat. Diantaranya menyebutkan fakta-fakta dalam

matematika, menyebutkan definisi-definisi dan pola matematika, serta

menyebutkan rumus-rumus dan prosedur perhitungan.

2. Perform procedures adalah tingkatan yang kedua dan mempunyai tujuh

kriteria, yaitu:

use numbers to count, order or denote,

do computational procedure/instructions

follow procedures/instructions

make measurements, do computations

14

Page 18: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

solve equations/formulas, routine word problems

organize or display data, read or produce graphs and tables

execute geometric constructions

Tingkatan ini sudah meliputi perhitungan, pengurutan angka, melakukan

pengukuran untuk mendukung perhitungan, menampilkan grafik atau diagram dari

data yang ada, juga termasuk melakukan perhitungan geometri.

3. Demonstrate understanding adalah tingkatan ketiga dan mempunyai lima

kriteria, seperti:

communicate mathematical ideas

use representations to model mathematical ideas

explain findings and results from data analysis

develop/explain relationships between concepts

explain relationships between models, diagrams, and other

representations

Level ini sudah menggunakan ide-ide matematika dalam pemecahan soal,

merepresentasikan ide dalam meginterpretasikan model, menjelaskan hasil dari

analisa data, dan mengembangkan/menjelaskan hubungan antara konsep, model

serta diagram.

4. Conjecture/generalize/prove adalah tingkatan keempat dan melibatkan

tujuh kriteria, yaitu:

determine the truth of a mathematical pattern or proposition

write formal or informal proofs

analyze data

find a mathematical rule to generate a pattern or number sequence

identify faulty arguments or misrepresentations of data

reason inductively or deductively

use spatial reasoning

15

Page 19: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

Level ini sudah mulai menuntut siswa untuk bisa menentukan kebenaran

dari suatu pola, serta menulis pembuktian matematika, menganalisa data, serta

mampu memberikan alasan secara induktif dan deduktif.

5. Solve non-routine problems adalah tingkatan tertinggi dalam aspek

kognitif. Tingkatan ini mempunyai empat kriteria, yaitu:

apply and adapt a variety of appropriate strategies to solve problems

apply mathematics in context outside of mathematics

recognize, generate or crate patterns

synthesize content and ideas from several source

Level ini menuntut siswa untuk bisa mengaplikasikan dan mengadaptasi

permasalahan-permasalahan yang menyangkut problem solving, serta mengenali

dan membuat pola matematika. Di level ini, siswa juga diharapkan dapat

menyelesaikan masalah-masalah yang tidak rutin ditemui sehingga dapat

memperkaya kemampuan siswa dalam mengasah logika, penalaran dan

kemampuan matematisnya.

16

Page 20: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Perbandingan perolehan nilai UN dan nilai ujian IGCSE dari beberapa

sekolah di Jakarta

Ujian Nasional mata pelajaran matematika tingkat SMA terdiri dari 30

soal pilihan ganda. Sistem penilaian yang digunakan adalah jika jawaban benar

bernilai 1, jika jawaban salah bernilai 0, dan skala pengukuran yang digunakan

adalah 0 untuk nilai terendah dan 10 untuk nilai tertinggi. Sedangkan ujian IGCSE

adalah ujian isian dan memiliki skala pengukuran yang berbeda. Penilaian IGCSE

menggunakan huruf seperti A, B, C, D, E, F, G dan U. Nilai tertinggi

dilambangkan oleh A* kemudian diikuti A, B, C, hingga U. Huruf-huruf ini juga

memiliki bobot sehingga dapat terukur. Skala pengukuran yang di gunakan dalam

ujian IGCSE dituangkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.1. Skala Pengukuran Ujian IGCSE

Huruf Angka Keterangan

A* 8 Nilai Tertinggi

A 7

B 6

C 5

D 4

E 3

F 2

G 1

U 0 Nilai Terendah

Rata-rata nilai ujian IGCSE mata pelajaran matematika untuk SMAN 8,

SMAN 78 dan SMAN 13 pada tahun 2007 adalah 5,06. Sedangkan rata-rata nilai

UN untuk ketiga sekolah tersebut adalah 8,69 untuk UN 2007 dan 8,47 untuk UN

17

Page 21: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

2008. Perolehan nilai ujian IGCSE dan UN matematika untuk ketiga sekolah

tersebut terlihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Perolehan nilai IGCSE dan UN 2007 & 2008

4.56

8.10

9.57

7.91

5.43

5.21

8.839.15

7.92

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

10.00

SMAN 8 SMAN 78 SMAN 13

IGCSE 2007UN 2007UN 2008

Dari gambar 3.1, terlihat bahwa hasil perolehan ujian IGCSE dari ketiga

sekolah tersebut jauh berbeda dengan hasil ujian nasional baik UN 2007 maupun

UN 2008. Beberapa perbedaan yang signifikan dari ujian IGCSE dan UN adalah

perbedaan bentuk ujian. UN adalah ujian pilihan ganda, dimana siswa di berikan

pilihan-pilihan jawaban. Sedangkan ujian IGCSE adalah ujian isian dimana siswa

diminta untuk menjabarkan langkah-langkah dalam menjawab soal hitungan serta

menggambar grafik. Dari sisi psikologis, soal uraian lebih berat daripada soal

pilihan ganda. Karena untuk soal pilihan ganda, siswa masih bisa menembak

jawaban jika tidak mendapatkan jawaban. Tetapi di soal uraian, jawaban siswa

benar-benar tercermin dari langkah-langkah yang di kerjakannya.

18

Page 22: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

Bobot soal uraian juga berbeda dengan soal pilihan ganda. Untuk ujian

IGCSE paper 2, jumlah target nilainya adalah 70 dengan jumlah soal 21.

Sedangkan IGCSE paper 4, jumlah target nilainya adalah 130 dengan jumlah soal

hanya 9. Hal ini di karenakan tingkat kesulitan paper 4 jauh lebih sulit

dibandingkan paper 2. Sehingga soal ujian IGCSE secara keseluruhan lebih sulit

dibandingkan soal UN. Hal ini di pertegas dengan pemetaan soal-soal ujian

IGCSE dan soal UN terhadap aspek kognitif.

3.2 Pemetaan Soal IGCSE & UN Matematika berdasarkan Aspek Topik

Pemetaan soal ujian IGCSE & UN matematika berdasarkan aspek topik

menggunakan soal UN matematika tahun pelajaran 2005/2006 dan soal ujian

IGCSE tahun 2006.

Kurikulum matematika untuk tingkat SMA mencakup enam topik, yaitu:

logika, aljabar, geometri, trigonometri, kalkulus, serta statistika dan peluang.

Sedangkan kurikulum IGCSE O level mencakup logika, aljabar, geometri,

trigonometri, serta statistika dan peluang. Penjabaran soal-soal UN Matematika

dan IGCSE terlihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Pemetaan Soal UN & IGCSE Matematika Tahun 2006

PEMETAAN SOAL UN & IGCSE MATEMATIKA BERDASARKAN ASPEK TOPIK

UN

Aljabar53%

Kalkulus27%

Trigonometri3%

Geometri7%

Logika3%

Statistika dan Peluang

7%

IGCSE

Aljabar69%

Kalkulus0%

Trigonometri3%

Statistika dan Peluang

6%

Logika3%

Geometri19%

19

Page 23: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

Gambar 3.2 memperlihatkan bahwa enam topik pada matematika seperti

logika, aljabar, geometri, trigonometri, kalkulus, serta statistika dan peluang

dicakup pada soal ujian nasional matematika di tahun 2006. Hal yang sama juga

berlaku untuk ujian IGCSE dimana sebaran soalnya tersebar merata pada kelima

topiknya. Topik aljabar menempati porsi terbesar di antara enam topik yang ada,

yaitu sebesar 53%. Topik kalkulus menempati porsi kedua terbesar dengan nilai

27%. Topik geometri, statistika dan peluang, dicakup masing-masing sebesar 7%.

Sisanya topik logika dan trigonometri yaitu sebesar 3%.

Hal yang serupa juga berlaku untuk ujian IGCSE, dimana topik aljabar

menempati porsi terbesar di antara topik yang ada, yaitu sebesar 69%. Topik

geometri menempati tempat kedua dengan 19% dan diikuti oleh topik statistika &

peluang dengan 6%. Sedangkan topik logika dan trigonometri memiliki porsi yang

sama sebesar 3%. Topik kalkulus tidak termasuk dalam kurikulum IGCSE O

level. Topik ini baru masuk kurikulum IGCSE untuk level A dan AS.

3.3 Pemetaan Soal UN & IGCSE Matematika berdasarkan Aspek Kognitif

(Cognitive Demand)

Metode Surveys of Enacted Curriculum (SEC) yang digunakan untuk

penelitian ini melibatkan tiga tahapan, yaitu: (1) menganalisis pemetaan

kurikulum berdasarkan tingkat cognitive demand, (2) menganalis pemetaan

identifikasi dan pengelompokkan setiap soal ujian nasional berdasarkan topik, dan

(3) menganalisis pemetaan soal ujian nasional berdasarkan tingkat cognitive

demand.

Metode Surveys of Enacted Curriculum (SEC) pada langkah yang ketiga

ini melakukan pemetaan soal ujian nasional matematika berdasarkan tingkatan

cognitive demand. Langkah ketiga ini memetaan soal ujian nasional matematika

untuk tahun pelajaran 2005/2006 dan IGCSE matematika O Level. UN

Matematika tingkat SMA tahun 2006 berisi 30 butir soal. Sedangkan soal ujian

IGCSE yang dipetakan dengan metode SEC adalah gabungan dari soal ujian

20

Page 24: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

IGCSE paper 2 (extended) dan paper 4 (extended). Pemetaan dilakukan dengan

menggolongkan setiap butir soal ke tingkatan cognitive demand yang meliputi

Memorize, Perform procedure, Communicate understanding,

Conjecture/Generalize/Prove, dan Solve non-routine problems/make connection.

Gambar 3.3 adalah hasil pemetaan soal UN & IGCSE Matematika

berdasarkan tingkat Cognitive Demand.

UNPerform

Procedure90%

Memorize0% Conjecture,

Generalize, Prove3%

Solve Non-Routine Problem

0%

Demonstrate Undersanting

7%

IGCSE

Memorize3%

Conjecture, Generalize,

Prove3%

Solve Non-Routine Problem

26%

Demonstrate Understanding

3%

Perform Procedure

65%

PEMETAAN SOAL UN & IGCSE MATEMAMATIKA BERDASARKAN TINGKAT COGNITIVE DEMAND

Gambar 3.3 Pemetaan Soal UN & IGCSE Matematika berdasarkan Tingkat

Cognitive Demand

Pemetaan soal UN Matematika tahun pelajaran 2005/2006 seperti pada

gambar 3.3 memperlihatkan bahwa hampir semua soal terletak pada perform

procedure, yaitu 90%. 7% soal ujian nasional mencakup level demonstrate

understanding, serta 3% diantaranya berada pada level generalize dan prove.

Sedangkan untuk tingkatan terendah dalam cognitive demand, memorize sama

sekali tidak tercakup oleh soal ujian nasional. Begitu juga untuk tingkatan

21

Page 25: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

tertinggi solve non-routine problems juga tidak tersentuh oleh soal ujian nasional

di matematika tahun 2006.

Hasil pemetaan ujian IGCSE berbeda dengan hasil pemetaan UN 2006.

Hasil pemetaan ujian IGCSE yang sama dengan hasil pemetaan UN 2006 terletak

pada aspek Perform procedure yang menempati porsi terbesar dengan 65%.

Sedangkan aspek yang lainnya memiliki hasil pemetaan yang berbeda. Level

terendah yaitu memorize mendapat porsi sebesar 3%. Dan level tertinggi yaitu

solve non-routine problems menempati tempat kedua terbesar dengan porsi

sebesar 26%. Hal ini menunjukkan perubahan yang signifikan dibandingkan

dengan UN. Karena kedua level ini, yaitu level memorize dan solve non-routine

problems tidak tercakup sama sekali dalam soal-soal UN matematika 2006.

Sedangkan tingkatan demonstrate understanding dan tingkatan conjecture

generalize, prove masing-masing memiliki porsi sebesar 3%.

Gambar 3.4 memperlihatkan pemetaan soal ujian nasional dan IGCSE

dengan menggunakan grafik permukaan terhadap aspek topik dan aspek kognitif.

Gambar tersebut menunjukkan bahwa soal ujian nasional tersebar hanya pada tiga

aspek kognitif saja yaitu aspek Perform procedure, demonstrate understanding

dan conjecture generalize, prove. Sedangkan ujian IGCSE tersebar merata di

semua aspek kognitif mulai dari level memorize, perform procedure, demonstrate

understanding, conjecture, generalize, prove hingga level solve non-routine

problems.

Hal ini menunjukkan bahwa salah satu alasan lain mengapa siswa-siswi di

Indonesia kurang mendapatkan nilai baik pada ujian IGCSE dibandingkan UN

adalah karena mereka kurang mendapatkan soal-soal solve non-routine problems.

Sehingga mereka tidak terlatih menjawab soal-soal dengan tipe seperti itu,

padahal soal-soal ini mempunyai bobot nilai yang besar dalam soal IGCSE.

22

Page 26: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

Aljabar

Logika

Geometri

Statistika dan Peluang

Kalkulus

Trigonometri

Mem

orize

Perform Procedure

Dem

onstrateU

ndersanting

Conjecture, G

eneralize,Prove

Solve Non-R

outineProblem

IGCSE 2006

Mem

orize

Perform Procedure

Dem

onstrateU

nderstanding

Conjecture, G

eneralize,Prove

Solve Non-R

outineProblem

UN 2006

Gambar 3.4. Hasil pemetaan soal UN Matematika dan IGCSE terhadap cognitive

demand

3.4 Analisis Perbandingan Pemetaan UN Mata Pelajaran Matematika

Dengan IGCSE Mata Pelajaran Matematika O Level

Dari penjelasan di atas mengenai pemetaan soal-soal UN mata pelajaran

matematika dan pemetaan IGCSE O level untuk mata pelajaran matematika

terhadap aspek topik dapat dikatakan konsisten. Artinya aspek topik di dalam

kurikulum terwakili dengan baik dalam soal-soal yang diujikan baik untuk Ujian

Nasional maupun ujian IGCSE.

23

Page 27: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

Sedangkan untuk aspek kognitifnya, terdapat perbedaan yang signifikan

antara UN dan IGCSE. Untuk UN matematika 2006, aspek memorize dan solve

non routine problems tidak tersentuh sama sekali. Sedangkan untuk IGCSE,

semua aspek kognitif terwakili. Gambar 3.5 memperlihatkan perbandingan

persentase aspek kognitif pada UN dan IGCSE.

0%3%

90%

65%

7% 3% 3% 3% 0%

26%

Memorize PerformProcedure

DemonstrateUnderstanding

Conjecture,Generalize,

Prove

Solve Non-RoutineProblem

Perbandingan aspek kognitif UN dan IGCSE

UN IGCSE

Gambar 3.5. Perbandingan persentase aspek kognitif pada UN dan IGCSE

Jika dilihat dari sebaran persentase pada kedua ujian ini, terlihat bahwa

sebaran soal UN sangat tidak proporsional. Karena didominasi oleh level perform

procedure dan dua aspek kognitif tidak terwakili sama sekali. Level yang tidak

terwakili adalah level terendah dan tertinggi. Sedangkan soal ujian IGCSE

terpetakan pada seluruh aspek kognitif meski juga didominasi oleh aspek perform

procedure.

Sesungguhnya, pola sebaran aspek kognitif UN dan IGCSE untuk level

perform procedure, demonstrate understanding, dan conjecture, generalize &

prove sudah relevan dengan sebaran aspek kognitif IGCSE. Sehingga, UN hanya

perlu menambahkan tipe-tipe soal dengan level memorize dan solve non-routine

problems. Dan jika kedua aspek ini ditambahkan ke dalam UN, siswa-siswi

24

Page 28: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

Indonesia akan lebih kaya akan pengalaman menghadapi berbagai macam tipe

soal. Sehingga diharapkan perolehan nilai IGCSE dapat terus meningkat.

Akan tetapi, jika hal ini tidak disikapi dan soal UN tidak diperkaya dengan

tipe-tipe soal dari aspek kognitif memorize dan solve non-routine problems, maka

bukan hal yang mustahil jika kemampuan siswa-siswi Indonesia di bidang

matematika tidak mengalami peningkatan dan sulit berkompetisi di tingkat

internasional. Dan perlu digaris bawahi bahwa penelitian ini menggunakan soal

IGCSE O level, yang notabene nya adalah level terendah untuk siswa SMA.

Karena mereka harus menghadapi ujian IGCSE level AS/A di tahun ke 3 sebelum

melanjutkan ke perguruan tinggi. Sehingga, ini merupakan hal yang tidaklah kecil

mengingat program pemerintah adalah mendirikan sekolah bertaraf internasional

di setiap kabupaten/kota di Indonesia.

Hal lain yang perlu disikapi dan dirubah juga adalah mindset guru sebagai

pengajar. Guru-guru juga hendaknya diberikan pelatihan dan pengayaan akan

pembuatan dan pengajaran soal-soal yang memiliki tingkatan solve non-routine

problems. Tingkatan ini menuntut guru untuk kreatif dalam membuat soal dengan

mengangkat permasalahan di kehidupan sehari-hari sebagai sumber ide. Sehingga

siswa dilatih untuk menggunakan penalaran, logika dan kemampuan analisanya.

Karena melalui problem solving, siswa dibimbing untuk menggunakan dan

melatih kemampuan (skill) mereka dalam penalaran, logika dan analisa.

Pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan siswa-siswi

Indonesia masih perlu bimbingan untuk menghadapi soal ujian IGCSE. Dan

melatih siswa-siswi dengan soal-soal yang bersifat problem solving sudah

merupakan prioritas guna meningkatkan mutu pendidikan khususnya pendidikan

yang bertaraf internasional. Pelatihan guru-guru akan pengembangan kemampuan

dalam membuat dan lebih banyak melatih para siswa dengan soal-soal problem

solving juga merupakan hal yang tidak bisa dikesampingkan. Karena guru yang

mengajar SBI juga merupakan guru-guru lama yang masih kurang kreatif dalam

memberikan soal-soal problem solving.

25

Page 29: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

3.5 Perbandingan soal-soal UN Mata Pelajaran Matematika dengan Soal

IGCSE

Untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai perbedaan UN dan

IGCSE, berikut disajikan beberapa soal-soal UN dan IGCSE untuk setiap aspek

kognitif.

I. Memorize

• Ujian Nasional 2006

Tidak ada soal UN pada level ini

• IGCSE O Level 2006

a. Shade the region A ∩ B. [1]*

b. Shade the region (A � B)′.[1]

c. Shade the complement of set B.[1]

26

Page 30: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

* Angka di dalam kurung siku menunjukkan bobot penilaian tiap butir soal.

II. Perform Procedures

• Ujian Nasional 2006

Jika (x0,y0,z0) memenuhi sistem persamaan:

x + 2y = –12

x + y + z = –1

3x + 2y – 2z = –16

maka nilai z0 adalah....

a. –6

b. –4

c. 4

d. 6

e. 8

• IGCSE O Level 2006

For each of the following sequences, write down the next term.

a. 2, 3, 5, 8, 13, … [1]

b. x6, 6x5, 30x4, 120x3, … [1]

c. 2, 6, 18, 54, 162, ... [1]

III. Demonstrate Understanding

• Ujian Nasional 2006

Luas daerah antara kurva y = –x2 + 6x, y = x2 – 2x, sumbu Y, dan garis x = 3

adalah …

a. 72 satuan luas

b. 64 satuan luas

c. 364 satuan luas

d. 18 satuan luas

e. 16 satuan luas

27

Page 31: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

• IGCSE O Level 2006

a. (i) Write down an expression for the area of rectangle R.

Answer(a) (i) ……………………cm2 [1]

(ii) Show that the total area of rectangles R and Q is 5x2 + 30x + 24 square

centimetres. [1]

b. The total area of rectangles R and Q is 64 cm2. Calculate the value of x correct

to 1 decimal place.

Answer(b) x =………… [4]

IV. Conjecture, generalization and prove

• Ujian Nasional 2006

28

Page 32: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

• IGCSE O Level 2006

Give your answers to this question as fractions.

a. The probability that it rains today is32 . If it rains today, the probability that it

will rain tomorrow is 43 .If it does not rain today, the probability that it will

rain tomorrow is61 . The tree diagram below shows this information.

(i) Write down, as fractions, the values of s, t and u. [3]

(ii) Calculate the probability that it rains on both days. [2]

(iii) Calculate the probability that it will not rain tomorrow. [2]

b. Each time Christina throws a ball at a target, the probability that she hits the

target is31 . She throws the ball three times. Find the probability that she hits

the target: (i) Three times, [2] (ii) At least once. [2]

c. Each time Eduardo throws a ball at the target, the probability that he hits the

target is41 . He throws the ball until he hits the target. Find the probability that

he first hits the target with his (i) 4th throw, [2] (ii) nth throw. [1]

29

Page 33: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

V. Solve non routine problems

• Ujian Nasional 2006

Tidak ada soal UN pada level ini

• IGCSE O Level 2006

Workmen dig a trench in level ground.

a. The cross-section of the trench is a trapezium ABCD with parallel sides of

length 1.1 m and 1.4 m and a vertical height of 0.7 m. Calculate the area of the

trapezium. [2]

b. The trench is 500 m long. Calculate the volume of soil removed. [2]

c. One cubic metre of soil has a mass of 4.8 tonnes. Calculate the mass of soil

removed, giving your answer in tonnes and in standard form. [2]

d. Change your answer to part (c) into grams. [1]

e. The workmen put a cylindrical pipe, radius 0.2 m and length 500 m, along the

bottom of the trench, as shown in the diagram. Calculate the volume of the

cylindrical pipe. [2]

f. The trench is then refilled with soil. Calculate the volume of soil put back into

the trench as a percentage of the original amount of soil removed. [3]

30

Page 34: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil kajian tim riset Putera Sampoerna Foundation, tim penulis

mendapati adanya beberapa perbedaan yang signifikan antara UN dan IGCSE.

Dan juga data mengenai jauhnya perbedaan perolehan nilai UN dan IGCSE

membuat penelitian ini menjadi penting sekali mengingat program pemerintah

akan SBI sangatlah gencar.

Dari hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan diatas, dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Rata-rata nilai ujian IGCSE mata pelajaran matematika untuk SMAN 8,

SMAN 78 dan SMAN 13 pada tahun 2007 adalah 5,06. Sedangkan rata-rata

nilai UN untuk ketiga sekolah tersebut adalah 8,69 untuk UN 2007 dan 8,47

untuk UN 2008.

2. Beberapa perbedaan yang signifikan dari ujian IGCSE dan UN adalah

perbedaan bentuk ujian. UN adalah ujian pilihan ganda, dimana siswa di

berikan pilihan-pilihan jawaban. Sedangkan ujian IGCSE adalah ujian isian

dimana siswa diminta untuk menjabarkan langkah-langkah dalam menjawab

soal hitungan serta menggambar grafik. Dari sisi psikologis, soal uraian

lebih berat daripada soal pilihan ganda. Karena untuk soal pilihan ganda,

siswa masih bisa menembak jawaban jika tidak mendapatkan jawaban.

Tetapi di soal uraian, jawaban siswa benar-benar tercermin dari langkah-

langkah yang di kerjakannya.

3. Bobot penilaian UN dan IGCSE juga berbeda. Ujian Nasional mata

pelajaran matematika tingkat SMA terdiri dari 30 soal pilihan ganda dengan

sistem penilaian yang digunakan adalah jika jawaban benar bernilai 1, jika

jawaban salah bernilai 0, dan skala pengukuran yang digunakan adalah 0

untuk nilai terendah dan 10 untuk nilai tertinggi. Sedangkan ujian IGCSE

31

Page 35: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

untuk paper 2, jumlah target nilainya adalah 70 dengan jumlah soal 21.

Sedangkan IGCSE paper 4, jumlah target nilainya adalah 130 dengan

jumlah soal hanya 9. Hal ini di karenakan tingkat kesulitan paper 4 jauh

lebih sulit dibandingkan paper 2. Sehingga soal ujian IGCSE secara

keseluruhan lebih sulit dibandingkan soal UN.

4. Soal-soal UN mata pelajaran matematika tingkat SMA tahun pelajaran

2005/2006 tidak tersebar merata pada aspek-aspek kognitif meskipun UN

telah memenuhi aspek topik. Dalam kaitannya dengan aspek kognitif, soal-

soal tersebut tersebar dalam 3 cognitive demand categories yang pertama

yaitu perform procedures, demonstrate understanding dan conjecture,

generalization and prove. Sedangkan tingkatan memorize dan solve non-

routine problems sama sekali tidak tersentuh oleh soal-soal UN tersebut.

5. Soal-soal ujian IGCSE O level untuk mata pelajaran matematika tahun 2006

tersebar merata pada aspek-aspek kognitif. Hal ini menunjukkan perubahan

yang signifikan dibandingkan dengan UN. Karena pada UN terdapat dua

aspek kognitif, yaitu level memorize dan solve non-routine problems yang

tidak tercakup sama sekali.

6. Kelemahan lain dari soal-soal UN matematika tingkat SMA terletak pada

tingkat kesulitan soal-soal itu sendiri. Soal-soal ini terlalu kontekstual,

dengan didominasi oleh tingkatan kognitif perform procedurs. Sedangkan

soal-soal ujian IGCSE lebih menekankan pada problem solving.

B. SARAN

Dari kesimpulan serta hasil kajian terhadap UN dan ujian IGCSE O level

mata pelajaran matematika tingkat SMA, tim riset Putera Sampoerna Foundation

ingin memberikan beberapa saran untuk perbaikan pendidikan di Indonesia. Saran

ini didiharapkan dapat menyiapkan pendidikan di Indonesia dalam menghadapi

internasionalisasi pendidikan dan umumnya untuk meningkatkan daya saing

sumber daya manusia Indonesia di dunia internasional.

32

Page 36: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu

dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika,

menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya. Sehingga disarankan agar

para guru dapat lebih menekankan pada pemberian soal-soal yang bersifat

problem solving dibanding soal-soal yang sangat kontekstual. Sehingga siswa

dibimbing untuk menggunakan dan melatih kemampuan (skill) mereka dalam

penalaran, logika dan analisa.

Ujian Nasional sebagai instrumen evaluasi yang baik hendaknya

memenuhi aspek-aspek utama dalam ilmu pendidikan. Aspek topik dan aspek

kognitif adalah standar minimal yang harus dipenuhi. Kekurangan aspek kognitif

yang telah dijabarkan dalam penelitian ini diharapkan dapat diatasi oleh UN di

tahun-tahun berikutnya.

Kesiapan Indonesia dalam menghadapi internasionalisasi pendidikan dan

berkompetisi di tingkat internasional masih harus dibarengi dengan berbagai

usaha perbaikan. Di mulai dengan peningkatan UN agar dapat memenuhi semua

aspek kognitif, hingga pelatihan guru akan peningkatan kemampuan dalam

pemberian soal yang lebih menekankan pada problem solving untuk para

siswanya. Dengan kata lain, Indonesia saat ini belum siap menghadapi

internasionalisasi pendidikan. Akan tetapi jika usaha-usaha di atas dilaksanakan,

bukan hal yang mustahil hanya dalam waktu yang cukup singkat, Indonesia akan

siap menghadapi internasionalisasi di bidang pendidikan.

33

Page 37: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI  · PDF fileBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... yang mengkaji sebaran soal-soal ujian nasional tahun ajaran 2005/2006 dan ... Fisika dan Kimia

DAFTAR PUSTAKA

1. Ari Damari, dkk. 2008. Kumpulan Soal dan Pembahasan: Sukses Ujian

Nasional SMP 2008. Jakarta: WahyuMedia.

2. Howson, G., Keitel, C., & Kilpatrick, J. (1981). Curriculum Development in

Mathematics . Cambridge: Cambridge University Press.

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

4. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025.

7. Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional (Tahun 2007) tentang Pedoman

Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah

8. See, Blank, Porter, and Smithson. 2003, New Tools for Analyzing Teaching,

Curriculum and Standards in Mathematics, Language, & Science. CCSSO.

9. I Made Agus, dkk. 2008. Ujian Nasional Sebagai Refleksi Dan Implementasi

Kurikulum Nasional. Jakarta.

10. University Of Cambridge International Examinations. 2006. International

General Certificate of Secondary Education, Mathematics Paper 2 & 4

(Extended). UCLES.

34