Siapa bilang menjadi engineer tidak bisa kreatif ! (1)
-
Upload
mark-thalib -
Category
Engineering
-
view
153 -
download
1
Transcript of Siapa bilang menjadi engineer tidak bisa kreatif ! (1)
Siapa bilang menjadi engineer
tidak bisa kreatif ! (1)
Ketika saya terjun di dunia IT, saya adalah seorang engineer yang mungkin bisa di katakan biasa
saja dan tidak terlalu terkenal banget hehe :). Saya membuat bermacam-macam aplikasi web
mulai dari web yang sederhana sampai dengan web komplex dengan menggunakan database
yang komplex juga, kemudian mendalami dunia keamanan data atau bahasa gaulnya adalah
security engineer yang berkutat dengan bahasa-bahasa planet yang ga jelas di baca :D. Suatu hari
saya mulai berpikir, apakah saya termasuk orang yang memiliki kreativitas atau tidak, dan saya
tidak tahu bahwa kreativitas adalah suatu bidang studi. Tapi saya suka berpikir tentang pemikiran,
untuk berpikir tentang ide dan bagaimana orang-orang memiliki ide dan apa yang mereka lakukan
dengan ide-ide tersebut setelah mereka memilikinya. Saya mencoba memutuskan untuk mencari
tahu lebih banyak tentang apa itu kreativitas dan juga ingin melihat bagaimana kreativitas bisa
membantu saya menjadi engineer yang lebih baik, suami yang lebih baik dan intinya menjadi
orang yang lebih baik dan berbeda.
Jadi saya mulai membaca buku-buku tentang kreativitas, saya pergi ke tempat komunitas yang
isinya tentang kreativitas juga, serta saya mencoba ngobrol dengan orang-orang yang belajar
tentang kreativitas. itu merupakan hal menarik dan hal baru bagi saya, tapi seperti yang saya baca
dan pelajari, saya juga menjadi sangat bingung. Saya sering mendapatkan pesan yang mungkin
bagi saya terdengar tidak masuk akal dan membingungkan. Contohnya: ada beberapa orang
yang mengatakan ke saya, bahwa saya tidak mungkin bisa menjadi seorarg engineer dan menjadi
kreatif di saat bersamaan. Dengan kata lain, engineer di anggap tidak kreatif! Bagi saya hal itu
terdengar tidak masuk akal. Setelah saya berhasil membuat berbagai macam aplikasi web serta
membuat standarisasi untuk sisi keamanannya dari berbagai hal, apakah itu tidak di anggap
sebagai orang yang kreatif ?
Saya kemudian menyadari bahwa ada banyak mitos dan kesalahpahaman tentang kreativitas.
Saya ingin mencobanya untuk membahas dalam tulisan ini.
Mitos 1: Hanya beberapa orang yang kreatif.
Ada satu mitos yang cukup critical tentang kreatifitas, yaitu "hanya beberapa orang yang kreatif".
Kita akan melihat orang akan di kelompokkan sesuai dengan apa yang telah di kerjakan sehari-
harinya, contoh : artis, musisi dan penulis masuk dalam kelompok kreatif; engineer, akuntan
masuk dalam kelompok tidak kreatif, sedangkan guru matematika masuk dalam kategori lain-lain.
Kenapa hal ini seperti nya tidak masuk akal bagi saya. Begini, jika pengertian kreatif adalah
membuat sesuatu yang sebelumnya tidak ada menjadi ada, maka kumpulan dari ide atau produk
menjadi tidak masalah. Kita bisa membuat sesuatu di seni atau engineering atau menghias
tanaman di taman atau mungkin mengatur tempat closet agar lebih nyaman.
Mitos 2: Hanya beberapa jenis ide yang kreatif
Lalu berikutnya ada mitos bahwa "hanya beberapa jenis ide yang kreatif". Mitos ini sering berkata
bahwa sebuah ide harus bisa membawa perubahan atau orisinil atau 'out of the box' atau
revolusionary. Atau dengan kata lain bahwa kreatif dalam beberapa hal membutuhkan kita untuk
'melanggar aturan'. Apakah itu bisa di katakan kreatif? bisa dikatakan ya. Tapi bagaimana dengan
jenis kreativitas yang lain, yaitu 'in the box' atau evolusionary. Jenis kreativitas yang muncul ketika
sedang menggali lebih dalam suatu permasalahan atau ketika menemukan cara untuk
menjelaskan sesuatu secara rinci dan bisa memberikan wawasan / pengetahuan baru. Apakah hal
ini bisa di katakan kreatif juga ? Tentu saja bisa.
Jika kita benar-benar berpikir tentang cara perubahan itu terjadi, kita bisa menyadari cukup cepat
bahwa segala macam ide memerlukan sesuatu yang lebih evolusionary dan revolusionary. Dan
inilah bagian yang benar-benar menarik, yaitu keduanya saling bergantung. Dengan kata lain,
keduanya bisa saling melengkapi satu sama lain.
Contoh:
Kita mungkin pernah mendengar Dimitri Mendeleyev, dia adalah seorang kimiawan dari Rusia
yang merancang bentuk dasar dari tabel periodik tentang unsur-unsur kimia. Konon ceritanya,
Mendeleyev duduk di meja nya dengan 1 set kartu. Setiap kartu memiliki detil informasi tentang
unsur-unsur kimia yang berbeda dan dikenal pada saat itu. Menggunakan informasi pada kartu-
kartu tersebut, dia menempatkan kartu itu ke dalam suatu pola yang unik yang membantu
menjelaskan bagaimana kartu-kartu itu saling terkait dan bahkan bisa memprediksi di mana unsur
baru akan di tempatkan. Apakah hal ini termasuk bisa di katakan kreatif ? Tepat sekali bisa di
katakan kreatif dengan cara memberikan perubahan terhadap mempelajari ilmu unsur-unsur
dalam kimia.
Tapi darimana semua informasi pada kartu itu berasal ? Tanpa itu, faktanya Mendeleyev tidak bisa
membuat tabel baru. Dia tidak akan tahu bahwa dia membutuhkan. Kreativitasnya tergantung
pada kreativitas para ilmuwan lain sebelum dia, yaitu orang-orang ahli kimia dari Itali seperti
Cannizzaro yang memiliki kehati-hatian dan cermat, bekerja dengan melakukan eksperimen tanpa
henti. Kreativitas evolusionary ini adalah sama pentingnya dengan kontribusi Mendeleyev dan
mutlak diperlukan untuk melakukan perubahan.
Kreativitas revolusionary si Mendeleyev memicu babak baru kreativitas evolusionary yang
berlanjut hingga hari ini. Para ilmuwan masih mengisi kekosongan dalam tabel periodik seperti
Mendeleyev dan para ilmuwan sebelumnya yang menciptakan tabel tersebut. Suatu hari, kita bisa
menemukan bahwa tabel periodik ini telah menjadi kadaluarsa, dan ide baru yang lebih
revolusioner akan di perlukan untuk menetapkan di jalan yang benar lagi. Ini adalah bentuk pola
revolusi dan evolusi tak berujung dalam kreativitas dan setiap langkah yang membawa kita
semakin ke depan.
Ada banyak mitos tentang kreativitas, seperti gagasan bahwa ide harus penting atau rumit untuk
bisa benar-benar kreatif, atau mitos bahwa anak-anak yang kreatif, tapi entah bagaimana
kreativitas mereka menjadi 'lumpuh' saat di sekolah dan hilang saat mereka mulai memasuki dunia
kerja. Kita akan eksplorasi mitos ini dan mitos yang lain dalam artikel ini. Tapi sekarang, saya ingin
memperkenalkan untuk melihat lagi tentang kreativitas yang akan membantu kita berpikir lebih
luas.
Model keanekaragaman kreatif
Ini disebut model kreativitas yang bersifat lebih luas dan lebih kaya daripada semua mitos yang
digabungkan. Ini berdasarkan dari riset Michael Kirton, Robert Sternberg, dan Teresa Amabile. Ini
pandangan tentang kreativitas yang lebih inklusif dan lebih tepat serta masuk akal.
Ada 4 prinsip keanekaragaman kreatif, yaitu :
1) Semua orang adalah kreatif
Tiap orang, tiap usia dan profesi dari lahir sampai mati, semua orang adalah kreatif. Sumber
kreativitas berada di dalam tiap individu, apakah mereka bekerja sendiri atau dalam kelompok kecil
atau dalam sebuah organisasi yang besar. Mereka mungkin memiliki beberapa ide, baik ide
revolusioner atau evolusioner, sederhana atau kompleks. Satu-satunya orang yang tidak kreatif
adalah mati.
2) Kreativitas adalah berbeda
Dengan kata lain, kita memahami bahwa semua orang adalah kreatif, tapi tidak dengan cara yang
sama. Ada banyak versi berbeda dari kreativitas. Tidak hanya satu jenis ide atau satu pendekatan
untuk memecahkan masalah, tapi ada berbagai macam kemungkinan. Jadi, bagaimana kita bisa
menggambarkan keragamanan kreatif ini ?
3) Keragaman kreatif bisa digambarkan oleh empat variabel
Asumsi sebelumnya bahwa kreativitas di seluruh individu adalah berbeda, kita membutuhkan
suatu cara untuk menggambarkan perbedaan itu. Michael Kirton, seorang psikolog Inggris, telah
memberikan cara yang elegan untuk melakukan hal ini, yaitu ada empat variabel.
a) Tingkat kreatif
Tingkat kreatif berhubungan dengan kapasitas mental tiap individu. Dengan kata lain, itu
terkait dengan ukuran dan bentuk dari 'wadah mental' yang di miliki tiap individu antara
telinga dan apa yang disimpan dalam 'wadah' tersebut pada waktu tertentu. Anda mengisi
'wadah mental' anda dari saat pertama lahir sampai mati. Kami mengukur tingkat kreatif
menggunakan hal-hal seperti kecerdasan, bakat, pengetahuan, ketrampilan dan
pengalaman.
Jadi, mungkin anda memiliki bakat khusus untuk musik atau mungkin memiliki bakat yang
kuat untuk matematika. Mungkin terampil dalam menggambar, sementara teman anda
memiliki pengalaman dalam pemrograman komputer. Semua perbedaan ini akan
mempengaruhi kreativitas anda, kita cenderung untuk menjadi kreatif dalam proporsi
tingkat kreatif kita.
b) Gaya kreatif
Cara pilihan dalam mengelola dan dan menggunakan semua tingkat kreatif yang di
peroleh. Dengan kata lain, itu pilihan tiap individu untuk bagaimana dalam memecahkan
masalah dan menghasilkan perubahan. Tiap individu dilahirkan dengan gaya kreatif yang
tidak berubah dari waktu ke waktu, walaupun dapat melakukan hal-hal dengan cara yang
tidak sesuai dengan gaya anda.
Beberapa orang memiliki gaya kreatif lebih terstruktur, sementara yang lain lebih memilih
pendekatan yang kurang terstruktur untuk berubah. Orang dengan gaya kreatif lebih
terstruktur lebih mungkin untuk menawarkan ide-ide evolusioner, sementara orang-orang
dengan gaya kreatif kurang terstruktur lebih cenderung untuk menawarkan ide-ide
revolusioner. Semua dari mereka adalah kreatif, tetapi dalam cara yang berbeda.
c) Motif
Kreativitas kita dipengaruhi oleh apa yang memotivasi kita dan motivasi apa yang hadir.
Orang termotivasi oleh banyak hal, seperti uang, membantu orang lain, atau mendapatkan
pengakuan. Tergantung pada apa yang memotivasi anda, anda akan menempatkan lebih
atau kurang energi terhadap apa yang anda lakukan. Dan itu akan mempengaruhi
kontribusi kreatif anda.
d) Peluang
Peluang adalah tersedianya suatu masalah untuk dipecahkan dan bagaimana kita
mengartikannya. Kadang kita memiliki suatu peluang sedangkan orang lain tidak, atau kita
mengenali situasi sebagai peluang ketika orang lain berpikir itu tidak menarik. Persepsi
tersebut juga mempengaruhi kreativitas kita dan bagaimana kita berpikir tentang
lingkungan sekitar kita.
4) Tidak ada jenis yang ideal dari kreativitas
Dengan kata lain, ada tingkat kreatif tertentu, gaya kreatif, motif atau melihat peluang adalah lebih
baik daripada yang lain pada umumnya.
(Bersambung)
Penulis:
- Mark Rizal Tholib ([email protected])
- Indri Sulistyowati ([email protected])
Referensi ide:
Materi training dari Coursera dengan topik “Creativity, Innovation, and Change (The Pennsylvania State
University)“