siap

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan sumber daya manusia, serta kualitas dan usia harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan, upaya pelayanan kesehatan pada keluarga, masyarakat serta pencegahan penyakit dan pemulihan kesehatan. Masalah umum yang yang dihadapi sekarang ini dalam bidang kesehatan adalah jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi, distribusi yang tidak merata, tingkat pendidikan dan social ekonomi masyarakat yang masih rendah, keadaan lingkungan fisik dan biologi yang belum memadai, dimana baru sebagian kecil penduduk yang dapat menikmati air bersih dan menggunakan pembuangan kotoran jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan, prilaku masyarakat yang tidak mendukung, peningkatan derajat kesehatan, selain itu penyakit menular masih banyak diderita oleh masyarakat sedangkan penyakit tidak menular cenderung meningkat, yang kesemua itu tentunya juga mempengaruhi upaya paradigm sehat “INDONESIA SEHAT TAHUN 2015 DAN KABUPATEN SEHAT “. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang serta tanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan suatu atau sebagian wilayah kecamatan. Dan Puskesmas sebagai unit organisasi fungsional dibidang kesehatan dasar yang 1

Transcript of siap

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan sumber daya manusia, serta kualitas dan usia harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan, upaya pelayanan kesehatan pada keluarga, masyarakat serta pencegahan penyakit dan pemulihan kesehatan.Masalah umum yang yang dihadapi sekarang ini dalam bidang kesehatan adalah jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi, distribusi yang tidak merata, tingkat pendidikan dan social ekonomi masyarakat yang masih rendah, keadaan lingkungan fisik dan biologi yang belum memadai, dimana baru sebagian kecil penduduk yang dapat menikmati air bersih dan menggunakan pembuangan kotoran jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan, prilaku masyarakat yang tidak mendukung, peningkatan derajat kesehatan, selain itu penyakit menular masih banyak diderita oleh masyarakat sedangkan penyakit tidak menular cenderung meningkat, yang kesemua itu tentunya juga mempengaruhi upaya paradigm sehat INDONESIA SEHAT TAHUN 2015 DAN KABUPATEN SEHAT .Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang serta tanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan suatu atau sebagian wilayah kecamatan. Dan Puskesmas sebagai unit organisasi fungsional dibidang kesehatan dasar yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, membina peran serta masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar secara menyeluruh dan terpadu.Untuk mewujudkan pelaksanaan fungsi dan program kegiatan puskesmas,maka telah dilengkapi dengan system manajemen seperti, Lokakarya Mini, SP2TP, Monitoring bulanan, Laporan bulanan, Laporan Triwulan, Laporan Tahunan dan hal yang menunjang pelaksanaannya.Profil Kesehatan Puskesmas Perawatan Ingin Jaya adalah gambaran situasi kesehatan di Puskesmas Perawatan Ingin Jaya yang diterbitkan setiap setahun sekali. Dalam Profil ini memuat berbagai data tentang kesehatan yang meliputi data derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, data social ekonomi, data lingkungan dan data lainnya. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk table dan grafik.Penerbitan profil Kesehatan Puskesmas Perawatan Ingin Jaya Tahun 2013 ini adalah agar diperoleh gambaran keadaan kesehatan di Puskesmas Perawatan Ingin Jaya khususnya tahun 2013 dalam bentuk narasi, table dan gambar.Profil Kesehatan Puskesmas Perawatan Ingin Jaya Tahun 2013 diharap kan dapat memberikan data yang akurat, untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta. Selain itu profil ini dapat diguna kan sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi perencanaan, pencapaian program kegiatan di Puskesmas Perawatan Ingin Jaya Tahun 2013 dengan mengacu kepada visi Indonesia Sehat 2015.

1.2 Tujuan Penyusunan Profil1.2.1 Tujuan UmumTujuan dari penyusunan Profil Puskesmas Perawatan Ingin Jaya ini adalah untuk memperoleh dan menghadirkan informasi kesehatan serta faktor faktor kesehatan lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya target kegiatan, yang kelak dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah perencanaan selanjutnya.1.2.2 Tujuan KhususDiperolehnya data/informasi kesehatan di tingkat Puskesmas Perawatan Ingin Jaya yang menyangkut data-data sebagai berikut ; 1. Data/informasi derajat kesehatan masyarakat. 2. Data/informasi prilaku masyarakat di bidang kesehatan. 3. Data/informasi kesehatan lingkungan. 4. Data/informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.

1.3 Visi dan Misi1.3.1 Visi Terwujudnya Masyarakat sehat dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Ingin Jaya1.3.2 MisiMeningkatkan derajat kesehatan Masyarakat melalui Pernberdayaan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Ingin Jaya

1.4 Motto T :TerampilA :AhliR :RapiI : Indah

1.5 Strategi dan Kebijakan1. Pemantapan data, pencatatan dan pelaporan di Puskesmas2. Pelaksanaan penyuluhan dalam hal promosi dan preventif3. Penerapan QA di Puskesmas4. Menjalankan program JPKM5. Melaksanakan program pencapaian kesehatan lingkungan6. Dukungan lintas sektoral

Visi dan Misi Puskesmas Perawatan Ingin Jaya ditetapkan berdasarkan beberapa analisa antara lain :1. Kekuatana. Jumlah dan jenis tenaga yang tersedia di Puskesmas cukupb. Fasilitas/sarana kesehatan yang cukup merata di setiap desac. Letak Puskesmas, Pustu dan Bidan di desa yang terletak di tempat yang strategisd. Transportasi yang dapat dijangkau kesemua pelosok desae. Perda no.10 tahun 2009 tentang pelayanan kesehatan gratis.2. Kelemahana. Motivasi petugas kesehatan yang masih kurangb. Kemampuan tenaga kesehatan (SDM) yang kurang mendukungc. Kemampuan petugas untuk mempromosikan program kesehatan yang kurangd. Akses masyarakat ketempat pelayanan kesehatan yang masih rendah3. Peluanga. Swadaya masyarakat yang dapat dikembangkan seperti POD, JPKM dan Kader kesehatanb. Program pembiayaan BOK dan JKN4. Ancamana. Krisis ekonomi yang berkepanjanganb. Petugas ada yang tidak berdomisili ditempat tugasc. Pemeliharaan Fasilitas/sarana oleh petugas yang rendahd. Partisipasi dan peran masyarakat yang masih rendah.

BAB IIGAMBARAN UMUM

2.1 GeografisPuskesmas Perawatan Ingin lava terletak di desa Lubuk Batee Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar dengan jarak 8,5 kilometer dari ibu kota Provinsi Aceh, Banda Aceh. Adapun batas-batas wilayah nya dalah sebagai berikut :a. SebelahTimur:Berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya dan Wilayah Kerja Kecamatan Blang Bintangb. Sebelah Barat :Berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas DarulI marah dan Kota Banda Acehc. Sebelah Utara :Berbatasan dengan Kota Banda Acehd. Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Suka Makmur.Puskesmas Perawatan Ingin Jaya dibangun Tahun 1988 diatas tanah seluas 45,30 m x 42,10 m atau 1907 m2. PadaTahun 2005 bangunan Puskesmas Perawatan Ingin Jaya direhabilitasi oleh NGO CARE INTERNATIONAL, Banda Aceh.PadaTahun 2006 selesai dan diserah terimakan kepada Puskesmas Perawatan Ingin Jaya Agustus 2006. Bangunan Puskesmas Perawatan Ingin Jaya, dengan luas bangunan seluruhnya 788,44 m2 dan menjadi Puskesmas PONED. Tenaga PONED, baik dokter maupun bidan telah dilatih di Cirebon (Jawa Barat) dan Jakarta. Dibangun dengan dua lantai.

2.2 DemografisWilayah Kerja Puskesmas Perawatan Ingin Jaya mencakup 6 pemukiman dan 50 Desa dengan Jumlah Penduduk 29.628 jiwa dan 6055 KK (Data Tahun 2013).Adapun Jumlah Desa yang ada Diwilayah kerja Puskesmas Perawatan Ingin Jaya adalah sebagai berikut :1. Kemukiman Pagar Air : Tanjong, Mns. Manyang PA, Santan, Mns. Krueng, Pante, Bineh Blang, Jurong Peujera, Lubuk Bate, Mns. Kalud, Mns. Manyet, Reuloh dan Aje PA.2. Kemukiman Lamteungoh : Kaye Lee, Kel.Lambaro, Lampreh Ltg, Ujong XII, Lamteungoh, dan Bada.3. Kemukiman Lam garot : Pasilam garot, Siron, Mns. Baro, Mns. Deyah, Mns. Tutong, Mns. Manyang Lgt dan Bakoy.4. Kemukiman Gani : Gani, Bung Cikok, Teubam Phuy, Ateuk Lung le, Aje Cut, Aje Rayeuk, Ateuk Angguk, Cot Alu, Cot Bada dan Cot Suruy.5. Kemukiman Lubuk : Dham Ceukok, Dham Pulo,Lubuk Sukun, Lubuk Gapuy dan PasiLubuk.6. Kemukiman Lamjampok : Lamdaya, Lam Oe, Lamsinye, Paleuh Blang, Paleuh Pulo, Lam Bada, Lam Cot, Lampreh Ljp, Cot Mentiwan dan Cot Gud.

2.3 Fasilitas dan SaranaFasilitas dan sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Perawatan Ingin Jaya adalah 4 buah Puskesmas Pembantu (Pustu Gani, Pustu Lubuk, Pustu Lamjampok dan Pustu Reuloh), 52 buah Posyandu dan 29 Poskesdes. Sedangkan sarana Kesehatana dalah 2 Buah Ambulance, dan 9 Unit kereta roda dua.Peralatan yang ada di Puskesmas Perawatan Ingin jaya terbagi 2 yaitu peralatan medis dan non medis.Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan diperlukan dan baik yang bersumber dari pemerintah maupun dari masyarakat. Pengalokasian dana dalam program atau kegiatan hendaknya disesuaikan dengan prioritas yang berorientasi pada manfaat dan dayaguna yang akan dicapai. Dana diarahkan kepada program atau kegiatan yang bertitik berat pada upaya kesehatan dengan kelompok sasaran yang berpenghasilan rendah .

BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Angka KematianTingkat kematian penduduk dapat memperlihatkan gambaran derajat kesehatan masyarakat oleh karena tingkat kematian dipengaruhi oleh kesejahteraan masyarakat. Makin tinggi tingkat kesejahteraan makin rendah tingkat kematian kematian khusus (ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita). Selain itu data kematian juga digunakan untuk menghitung Umur Harapan Hidup (UHH) dan kondisi pelayanan kesehatan. 1. Angka Kematian BayiAngka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2013 dipuskesmas Ingin Jaya adalah 6 bayi disebabkan karena komplikasi atau 21,9 per 1000 kelahiran hidup. Perkembangan tingkat AKB Puskesmas Ingin Jaya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.Grafik 3.1Angka Kematian Bayidi Puskesmas Ingin Jaya tahun 2013

2. Angka Kematian IbuAngka Kematian Ibu (AKI) adalah kematian ibu akibat dari proses kehamilan dan persalinan. Dengan target AKI sebesar 568/100.000 kelahiran hidup, puskesmas Ingin Jaya pada tahun 2013.

Grafik 3.2Jumlah Kasus Kematian IbuDi Puskesmas Ingin Jaya Tahun 2013

B. Status Gizi BalitaStatus gizi masyarakat menjadi indikator utama IPM dan berpengaruh besar terhadap ketahanan (survival) suatu masyarakat. Dari laporan Riskesdas (2007) diketahui berbagai masalah gizi terutama kekurangan zat gizi mikro masih terjadi dimasyarakat. Kekurangan zat gizi makro dan zat gizi mikro berdampak pada tingginya gangguan tumbuh kembang balita.1. Berat Bayi Lebih RendahBerat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah berat bayi ketika lahir < 2.500 g. kondisi ini memberi pengaruh buruk terhadap perkembangan bayi pada usia selanjutnya. Pada tahun 2013, jumlah BBLR di kecamatan Ingin Jaya hanya 4 bayi yang lahir pada tahun tersebut, sementara cakupan deteksi Bumil Resti (resiko tinggi) yang berjumlah 139 orang terdeteksi dan telah ditangani dengan baik, hal ini menunjukkan dengan peningkatan partisipasi masyarakat di Posyandu mulai membaik.2. Tumbuh Kembang BalitaTumbuh kembang Balita merupakan cerminan dari tingkat kesejahteraan Balita, Tumbuh kembang Balita perlu dipantau secara rutin dengan pengukuran antropometri/penimbangan berat badan yang dilakukan di posyandu. Dengan memantau tumbuh kembang dapat diketahui tingkat kesejahteraan Balita. pada tahun 2013, tingkat kesejahteraan Balita di kecamatan Ingin Jaya belum dapat di indentifikasi dengan baik oleh karena penimbangan rata-rata perbulan < 80%. Tahun 2013 balita di puskesmas Ingin Jaya mendapatkan penimbangan secara keseluruhan mencapai 82% atau balita 1.947 yang ditimbang dari 2.704 balita yang ada. Namun demikian di wilayah kerja puskesmas Ingin Jaya, Balita yang bisa dilihat gizi baik sebanyak balita 1.945 atau 78,8 %, Sedangkan gizi kurang di wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya 0,2 % atau 12 balita.Grafik 3.3Jumlah Gizi Baik di Puskesmas Ingin JayaTahun2013

Dengan penemuan ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk pengembangan kasus atau perbaikan gizi dan masalah lainnya yang diderita Balita di kecamatan Ingin Jaya khususnya dan Aceh Besar umumnya. Pada waktu satu bulan kepanitraan klinis di dipuskesmas Ingin Jaya di bagian MTBS yang kami temukan adalah berat badan yang sesuai dengan usia, berbanding lurus dengan tinggi badan yang sesuai dengan usia. Sehingga dapat di masukan kategori status gizi cukup, dan masalah penyakit yang sering muncul dalam satu bulan di bagian MTBS adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dimana dalam pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa ISPA adalah melakukan anamnesa keluhan-keluhan pada pasien, dan di karenakan pasien pada MTBS ada kisaran 0 tahun sampai 5 tahun maka dilakukan autoanamnesa pada ibu pasien atau yang membawa pasien ke puskesmas Ingin Jaya. Sebagian besar infeksi saluran pernafasan bersifat ringan seperti batuk, pilek yang disebabkan oleh virus dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, dan infeksi ini dapat terjadi pada semua golongan masyarakat di musim penghujan (dingin).Infeksi ini banyak juga terjadi pada anak-anak dikarenakan sistem pertahanan tubuh anak masih rendah, ISPA yang berlanjut dapat mengakibatkan Pneumonia (radang paru-paru) dan sering terjadi pada anak dengan status gizi kurang dan di kombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat.Pengobatan pada penderita ISPA dapat berupa perawatan gejala-gejala yang muncul seperti :1) Mengatasi demam (panas) Untuk orang dewasa dapat diberikan obat penurun demam yaitu paracetamol 500mg 3x1 Untuk usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam yang muncul dapat diberikan paracetamol dan dengan kompres (tidak perlu air es) Jika usia kurang dari 2 bulan dapat lansung dibawa ke pelayanan kesehatan.2) Mengatasi batuk Dianjurkan memberikan obat tradisional yang aman yaitu ramuan berupa jeruk nipis sendok teh dicampur dengan kecap atau madu sendok teh dapat diberikan 3x1 Dapat diberikan obat batuk yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein,dextrometrofan,dll3) Pemberian makanan dan minuman Memberikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebnih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah dan pemberian ASI dapat tetap diteruskan. Kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang di derita, usahakan pemberian cairan (air putih,air buah,dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya, hal ini akan membantu mengencerkan dahak dean mencegah kekurangan cairan.

C. Angka KesakitanPada tahun 2013, gambaran umum pola penyakit tidak berubah dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya dimana penyakit infeksi masih menonjol di masyarakat. Penyakit infeksi berpotensi KLB seperti, TB paru, Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare dan Campak tetap berlangsung secara endemis.Kasus TB paru pada tahun 2013 berjumlah 5 orang penderita dengan tidak ada kematian penderita terhadap kasus tersebut. Dan jumlah kasus pun hampir sama seperti tahun sebelumnya.Selanjutnya Puskesmas Ingin Jaya telah melayani 12 penderita Demam berdarah dengue (DBD) pada tahun yang sama. Sedangkan kasus Diare yang ditangani di puskesmas sebanyak 622 kasus dari jumlah perkiraan 1.258 kasus jumlah 12.861 jiwa secara keseluruhan yang terdapat di kecamatan Ingin Jaya, lain lagi halnya dengan kasus Campak yang ditemukan sebanyak 20 kasus pada Puskesmas ini.Sementara itu pasien rawat inap yang berobat di Puskesmas Ingin Jaya pada tahun 2013 berjumlah 86 Kasus, sedangkan pasien rawat jalan yang berkunjung berobat pada tahun 2013 berjumlah 42.245 kunjungan. Sedangkan jumlah pasien yang menderita gangguan jiwa yang dilayani dalam tahun yang sama sebanyak 182 kunjungan.Lain halnya dengan penyakit Kusta, jenis penyakit menular ini menjadi prioritas di Indonesia, Pemerintah telah menetapkan target menghapus (eliminasi) penyakit kusta pada tahun 2000 yang lalu, program kampanye eliminasi kusta pada tahun 2013 berhasil menurunkan Insident Rate kusta menjadi