Sia Gabungan

18
Latar Belakang Perusahaan PT LG Electronics Indonesia berdiri di Indonesia pada tahun 1990. Saat ini, perusahaan LG Electronics Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar nasional yang bergerak dalam bidang produk elektronik, informasi, dan komunikasi dengan jumlah karyawan lebih dari 2000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan berbekal visinya, yaitu menjadi perusahaan elektronik nomor satu di Indonesia, LG Electronics Indonesia selalu berusaha untuk menciptakan produk unggulan yang disesuaikan dengan target pangsa pasar Indonesia, dan juga memimpin dalam marketing melalui strategi atau taktik diferensiasi. Oleh karena itu, pihak management sangat berkomitmen dalam mengelola orang-orang yang memiliki talenta untukmengembangkan dan meningkatkan tingkat kompetitif global perusahaan Profil Perusahaan Sumber Dokumentasi Perusahaan Nama Perusahaan LG Electronics Indonesia Berdiri November 1990 Alamat Kantor Wisma 77 Lt. 15 Jl. S.Parman Kav. 77, Slipi – Jakarta. Telp +6221-53660309, Fax. +6221-53660308 CEO Mr. Kee Ju Lee

description

sia

Transcript of Sia Gabungan

Latar Belakang Perusahaan

PT LG Electronics Indonesia berdiri di Indonesia pada tahun 1990. Saat ini, perusahaan LG Electronics Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar nasional yang bergerak dalam bidang produk elektronik, informasi, dan komunikasi dengan jumlah karyawan lebih dari 2000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan berbekal visinya, yaitu menjadi perusahaan elektronik nomor satu di Indonesia, LG Electronics Indonesia selalu berusaha untuk menciptakan produk unggulan yang disesuaikan dengan target pangsa pasar Indonesia, dan juga memimpin dalam marketing melalui strategi atau taktik diferensiasi. Oleh karena itu, pihak management sangat berkomitmen dalam mengelola orang-orang yang memiliki talenta untukmengembangkan dan meningkatkan tingkat kompetitif global perusahaan

Profil Perusahaan

Sumber Dokumentasi Perusahaan

Nama Perusahaan

LG Electronics Indonesia

Berdiri

November 1990

Alamat KantorWisma 77 Lt. 15 Jl. S.Parman Kav. 77, Slipi Jakarta.

Telp+6221-53660309, Fax. +6221-53660308

CEOMr. Kee Ju Lee

Area Bisnis dan

Produk Utama

Digital Display & Media Company

Digital TV, PDP, Monitor, CD-ROM Drives, DVD-ROM Drive,

Super Multi DVD RW, Combo, Portable Combo, DVD Player,

Audio

Digital Appliance Company

Air Conditioner, Refrigerator, Microwave oven, Washing

Machine.

Communication

Handset both for GSM (Global System for Mobile

Communication) & CDMA (Code Division Multiple Access)

Jumlah Karyawan2000 Karyawan di Indonesia

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

LG Electronics, Inc. didirikan padatahun 1985 sebagai pelopor di pasar elektronik di Korea. Perusahaan ini menghasilkan produk-produkelektronik serta produk informasi dan komunikasi dengan penjualan konsolidasi tahunan untuk tahun 2004 sebesar 38 milliar dollar. Dengan lebih dari 66,000 karyawan (31,614 di Korea / 35,000 diluar Korea) yang ada di 76 cabang di 39negara di dunia, LGElectronics terdiri dari 4 bisnis utama perusahaan termasuk Mobile Communications, Digital Appliance, Digital Display, dan Digital Media. LG Electronics memiliki 46 institusi teknologi dan pusat penelitian di seluruh dunia.

PT LG Electronics Indonesia berdiri di Indonesia pada tahun 1990. PT. LG Electronics Indonesia merupakan salah satu bagian dari LG Groupyang didirikan di Korea pada tahun 1947. Perusahaan yang bergerak di bidang elektronik ini pada awalnya merupakan kesepakatan antara Goldstar Korea dengan Astra Indonesia untuk membentuk perusahaan elektronik di Indonesia, yang beranama PT. Goldstar Astra Indonesia.

Pada awalnya PT LG Electronics Indonesia menggunakan merek Goldstar untuk pasar domestikdi Indonesia. Merek Goldstar ini kemudiandikenal dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi padatahun 1996, PT. Goldstar Astra mengalami perubahan nama menjadi PT LG Astra Electronics, dan merek yang digunakan berubah menjadi LG, yang merupakan singkatan dari Lucky Goldstar.

Setelah berjalan selama 2 tahun, tepatnya pada tahun 1998 kepemilikan saham PT LG Astra Electronics mengalami perubahan dengan dimilikinya seluruh saham Astra Indonesia oleh pihak LG Korea dan menyebabkan perubahan nama menjadi PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) yang merupakan 100% perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).

LG Grouptidak hanya memiliki PT LG Electronics Indonesia saja di Indonesia. LG Group sebagai perusahaan PMA juga memiliki beberapa perusahaan yang masing-masing berdiri sendiri, yaitu

1. PT. LG Electronics Display Device Indonesia

2. PT. LG Innotek

3. PT. LG Philips

Selain mengembangkan usaha di bidang home appliance, LG Group di Indonesia juga mengembangkan usaha di bidang lain dan memiliki beberapa perusahaan sebagai berikut :

LG Insurance Indonesia

Sinar LG

LG E&C

LG International Corp.

Berikut adalah sejarah perkembangan PT LG Electronics Indonesia sejak tahun 1990 hingga saat ini :

Tahun 1990an.

-1990 : Didirikannya PT. Goldstar Astra.

-1991 :

a.Didirikannya pabrik konstruksi.

b.Mulai berjalan kegiatan penjualan barang hasil produksi.

c.Dimulainya produksi ConventionalTV (C-TV).

-1992 : Dimulainya produksi Refrigeratorjenis SKD ( Produksi jenis CKD pada Desember 1992)

-1995 : Didirikannya pabrik konstuksi kedua.

-1996 :

a. Nama perusahaan mengalami perubahan dari PT. Goldstar Astra menjadi PT.LGAstra Electronics.

b. Memperkenalkan LG sebagai merek dagang perusahaan.

-1998 :

a.Saham perusahaan, sepenuhnya telah dimiliki oleh LG 100%.

b.Perusahaan meraih sertifikasi ISO 9002 dari TUV Rheinland Germany.

-1999 :

a. Nama perusahaan mengalami perubahan dari PT. LG Astra Electronics menjad

PT LG Electronics Indonesia.

b. Dimulainya produksi TV jenis CR. Tahun 2000an.

-2000 :

a.Meraih sertifikasi ISO 14001 dari TUV Rheinland Germany.

b.Perusahaan memperkenalkan MOBISS (Mobile Speed Service).

c.Perusahaan memperkenalkan e-commerce site melalui www.tokolg.com.

-2001 :

a.Perusahaan memperkenalkan MOSS (Motorbike Speed Service).

b.Diperluasnya Refrigeratorjenis CAPA.

c.Perusahaan memperkenalkan produk Mobile Phone GSM LG yang pertama di negara Indonesia.

-2002 :

a.Didirikannya visi baru, yaitu Menjadi Perusahaan Elektronik No.1 di Indonesia.

b.Dimulainya produksi Recidential Air Conditioner(RAC).

-2003 :

a.Perusahaan memperkenalkan konsep LG HomNet di Indonesia.

b.Diperluasnya Refrigeratorjenis CAPA (dari 400 K Unit menjadi 750 K Unit).

c.Meraih sertifitasi ISO 9001 Ver 2000

d.Pembukaan cabang LG di Yogjakarta.

-2004 :

a.Perusahaan memperkenalkan MobilePhone CDMA LG di Indonesia.

b.Pembukaan LG Customer Service di Malang, Jayapura, dan Batam.

c.Pembukaan cabang di beberapa daerah di Indonesia.

Struktur Organisasi LG Electronics Indonesia

Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT LG Electronics Indonesia tidak tergambar secara keseluruhan, hal ini dikarenakan banyaknya departemen yang mana mempunyai struktur organisasi tersendiri, akan tetapi secarakeseluruhan tetap dipimpin langsung oleh Mr. Kee Ju Lee sebagai Presiden Director (CEO).

Sesuai dengan topik penelitian penulis, struktur organisasiyang disampaikan adalah struktur organisasi Market & Sales, dimana Mr. Kee Ju Lee membawahi 8 departemen dengan tugas dan tanggung jawab memimpin sebagai berikut :

1. Research & Development (R&D) Head Yang membawahi CTV Production dan Refrigerator R&D. R&D ini bertugas untuk mengadakan penelitian mengenai jenis dan tipe produk apa diminati oleh masyarakat Indonesia dan mengadakan pengembangan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh PT LGEIN.

2. Plant General Manager Yang membawahi General Affairs, Refrigerator Production, TV Production, TV Soucing, Refrigerator Sourcing Plant General Managerini bertugas untuk

mengawasi kegiatan produksi dan menjaga kualitas produk PT LGEIN.

3. Administration Yang membawahi Human Resource Department(HRD) & administrasi dan finance/accounting. Administration ini bertugas untuk mengawasi pengeluaran dan pemasukan PT LGEIN. Di samping itu, administrationjuga mengawasi kesejahteraan dan perkembangan para karyawan PT. LGEIN.

4. Planning Yang membawahi Planningdan PPC. Planningbertanggung jawab terhadap dikeluarkan oleh seluruh departemen yang ada di PT. LGEIN.

5. Customer Service Bertugas untuk melayani konsumen yang komplain terhadap produk- produk LG yang dibelinya.

6. Quality Assurance TV & TVCR DepartemenQuality AssuranceTV & TVCR ini bertanggung jawab terhadap kualitas TV.

7. Quality Assurance Recidential Air Conditioner & Refrigerator Departemen ini bertanggung jawab terhadap kualitas AC dan kulkas.

8 Marketing & Sales Departemen Marketing & Sales ini bertanggung jawab pada peningkatan angka penjualan produk.Selain membawahi 8 departemen seperti yang dideskripsikan diatas, CEO PT LGEIN juga memimpin langsung kepala cabang LGEIN yang terdapat di Indonesia, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Pekanbaru, Padang, Denpasar, Banjarmasin, Ujung Pandang, Samarinda, Manado, Yogyakarta dan Pontianak

Fokus Perusahaan LG

Perusahaan LG merupakan perusahaan pembuat alat elektronik, namun focus perusahaan ini adalah pada alat elektronik yang akan digunakan pada rumah tangga. Hal ini dibuktikan dengan produknya yang beredar di pasaran, cara penggunaan produk yang sederhana, sehingga membuat peralatan tersebut menjadi pilihan bagi kalangan rumah tangga.

Sistem yang Digunakan dalam Perusahaan LG

Dalam perusahaan ini sudah menggunakan system informasi dengan menggunakan computer jadi setiap melaporkan dan menggolah data informasi tentang akuntansinya sudah terprogram dengan baik sehingga informasi yang disampaikan bisa tersedia.

Laporan yang dibuat oleh perusahaan LG menggunakan annual report

LG Electronics and Subsidiaries

Consolidated Statements of Financial Position

(in millions of Korean won)

2012

2011Assets

Current assets

Cash and cash equivalents

1,832,190

2,345,465

Financial deposits

54,000

150,000

Trade receivables

6,519,157

6,752,559

Loans and other receivables

474,672

494,239

Other financial assets

54,109

1,677

Inventories

4,599,422

4,947,160

Current income tax assets

223,513

197,968

Other current assets

777,246

890,388

Assets classified as held for sale

19,980 3,670

14,554,289 15,783,126Non-current assets

Financial deposits

103,176 129,439

Loans and other receivables

587,359

610,709

Other financial assets

63,086 139,282

Property, plant and equipment

7,517,611

7,290,413

Intangible assets

1,077,440 1,035,797

Deferred income tax assets

1,289,278 1,246,071

Investments in associates and joint ventures 5,477,070

5,603,199

Investment property

7,218 7,239

Other non-current assets

780,859

813,182

16,903,097 16,875,331

Total assets

31,457,386 32,658,457in millions of Korean Won)

2012 2011Liabilities

Current liabilities

Trade payables

5,194,830 5,486,871

Borrowings

2,044,991

3,178,212

Other payables

4,023,964

3,780,158

Other financial liabilities

321

13,860

Current income tax liabilities

105,988 81,643

Provisions

639,091

724,516

Other current liabilities

804,933 949,262

Liabilities related to assets held for sale

1,794

-

12,815,912 14,214,522Non-current liabilities

Borrowings

4,425,663 4,257,406

Other payables

19,114

20,490

Other financial liabilities 16,621 378

Deferred income tax liabilities 10,330 15,237

Defined benefit liability 529,359 423,306

Provisions 932,871 575,632

Other non-current liabilities 3,299 3,238

5,937,257 5,295,687Total liabilities 18,753,169 19,510,209Equity attributable to owners of the Parent Company

Paid-in capital:

Capital stock 904,169 904,169

Share premium

3,088,179 3,088,179

Retained earnings

9,407,667

9,499,534

Accumulated other comprehensive loss

(674,221) (326,584)

Other components of equity

(271,382) (271,339)

12,454,412 12,893,959Non-controlling interest 249,805 254,289

Total equity 12,704,217 13,148,248Total liabilities and equity 31,457,386 32,658,457Payroll (Sistem Penggajian)

PT. LG Elektronik Indonesia Cabang Padang ini telah menggunakan finger print untuk sistem absensi. Dalam hal ini absensi tidak mempengaruhi besarnya gaji masing-masing karyawan. Absensi digunakan sebagai salah satu pertimbangan kenaikan tingkat (grade) jabatan. Toleransi keterlambatan untuk karyawan adalah sebanyak 3x dalam setahun. Penggajian dihitung pada tanggal 20 bulan I (pertama) sampai dengan tanggal 19 bulan II (kedua).

Jenis karyawan yang terdapat pada perusahaan ini terbagi dalam tiga kelompok, yaitu

1. Pegawai Outscouring.

Pengadaan karyawan outsourcing ini, PT. LG berkerjasama dengan beberapa perusahaan lain untuk pengadaan karyawan tersebut. Karyawan-karyawan yang berasal dari outsourcing adalah security, office boy, dan driver.

2. Pegawai Kontrak

Untuk pegawai kontrak, PT. LG akan memberlakukan masa percobaan selama 1 tahun. Selama 1 tahun tersebut, PT. LG akan melihat kinerja dari karyawan. Jika dianggap memuaskan, maka perusahaan akan menjadikan pegawai kontrak tersebut sebagai pegawai tetap.

3. Pegawai Tetap

Pegawai tetap ini adalah pegawai yang pengawasan dan penggajiannya yang langsung telah berada dibawah PT. LG

Sistem penggajian pada PT. LG Elektronik Indonesia, pada awalnya absensi dilakukan oleh masing-masing karyawan pada finger print. Data dari finger print akan dikirim ke komputer bagian HRM-Human Resource Management ( Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia-MSDM). Divisi HRM akan merekap seluruh data absensi dan data lembur. Hasil rekap data divisi HRM akan dikirim ke bendahara untuk diperiksa dan dicocokkan dengan daftar gaji yang dimiliki oleh bendahara. Setelah adanya persetujuan, bendahara mengirim datanya ke bagian Cashier dan Personalia untuk mempersiapkan cek yang akan diserahkan kepada Bank. Kemudian Bank mentransfer gaji ke masing-masing rekening karyawan. Dalam mendistribusikan gaji, PT LG berkerjasama dengan bank seperti BCA dan Bank Niaga.

Pada perusahaan ini, bagian cashier digabung dengan bagian personalia yang dipegang oleh satu orang karyawan. Cashier dan personalia selain mendistribusikan gaji, juga bertugas untuk membayar tagihan-tagihan kantor, seperti tagihan listrik,telepon, dan air, dan membayar semua keperluan kantor.

Kelemahan bagian Payroll adalah

1. Bagian kasir dan personalia dikerjakan oleh satu orang. Seharusnya bagian ini dilakukan oleh orang yang terpisah. Karena jika dilakukan oleh satu orang, akan besar kemungkinan terjadinya kecurangan.

2. Karena menggunakan outsourcing, perusahaan yang mengadakan karyawan outsourcing akan dapat mengakses data perusahaan.

Fix Asset

1. Akusisi Aktiva Akusisi aktiva biasanya dimulai dari manajer departemen (pengguna) yang melibatkan kebutuhan untuk mendapatkan kebutuhan aktiva tetap yang baru. Prosedur otoritas dan persetujuan yang terlibat dalam transaksi ini akan bergantung pada biaya aktiva tetap tersebut. Dalam keputusan ini, manajer departemen sering kali memiliki otoritas umum untuk menyetujui pembelian aktiva tetap yang tidak mahal. Namun demikian untuk pengeluaran modal di atas batas materialitas yang ditetapkan, manajer tersebut harus meminta persetujuan eksplisit. Biasanya hal ini melibatkan analisis manajemen modal formal untuk mengevaluasi biaya dan manfaat dari permintaan tersebut. Sebagai bagian dari analisis ini, manajemen sering meminta peenawaran dari beberapa pemasok.

Prosedur Akusisi dimulai ketika staf administrasi akuntansi aktiva tetap menerima laporan penerimaan dan bukti kas keluar. Dokumen-dokumen ini menyediakan bukti bahwa perusahaan secara fisik telah menerima aktiva tersebut dan menunjukkan biayanya. Kemudian staf menggunakan terminal komputer untuk membuat catatan aktiva tetap tersebutdalam buku besar pembantu aktiva tetap. Selain informasi biaya, staf juga memasukkan data spesifik tentang umur ekonomis aktiva, nilai sis, metode depresiasi yang digunakan, dan lokasi aktiva dalam perusahaan. Sistem aktiva tetap secara otomatis memperbaharui akun pengendalian aktiva tetap di buku besar umum dan menyiapkan voucher jurnal untuk departemen buku besar umum sebagai bukti dimasukkannya data tersebut.Sistem ini juga menghasilkan laporan untuk manajemen akuntansi. Berdasarkan parameter depresiasi yang terdapat dalam catatan aktiva tetap, system tersebut menyiapkan depresiasi untuk setiap aktiva sejak akusisi aktiva itu dicatat pertama kali. Jadwal ini disimpan dalam disket computer untuk memfasilitasi perhitungan depresiasi yang akan datang.

2. Pemeliharaan Aktiva

Pemeliharaan aktiva melibatkan penyesuaian saldo akun buku besar pembantu aktiva tetap ketika aktiva tersebut menyusut sepanjang waktu pemakaiannya. Metode penyusutan aktiva tetap yang digunakan oleh PT. LG Elektronik Indonesia adalah metode garis lurus. Pemeliharaan aktiva tetap juga melibatkan penyesuaian akun aktiva untuk merefleksikan biaya perbaikan fisik yang menaikkan nilai aktiva tetap tersebut atau memperpanjang umur ekonomisnya. Peningkatan semacam ini, yang sebenarnya merupakan investasi modal. System aktiva tetap menggunakan jadwal depresiasi untuk mencatat transaksi depresiasi pada akhir periode secara otomatis. Tugas khusus pemeliharaan aktiva ini mencakup perhitungan depresiasi periode saat ini, pembaruan akumulasi depresiasi dan field nilai buku dalam catatan buku besar pembantu, pembukuan total depresiasi kea kun buku besar umum yang dipengaruhi dan pencatatan transaksi depresiasi dengan menambahkan catatan ke file voucher jurnal. Akhirnya, laporan depresiasi aktiva tetap dikirim ke departemen aktiva tetap untuk diperiksa.

3. Penghapusan Aktiva Tetap

Ketika aktiva mencapai titik akhir dari umur ekonominya atau ketika manajemen memutuskan untuk menghapusnya, aktiva tersebut harus dihapus dari buku besar pembantu aktiva tetap. Proses ini dimulai ketika manajer yang bertanggung jawab atas aktiva tetap tersebut mengeluarkan permintaan untuk menghapus aktiva tersebut. Penghapusan aktiva tetap ini memerlukan persetujuan menurut prosedur yang berlaku. Pilihan penghapusan aktiva tetap adalah menjual, membongkar, menyumbangkan atau menghentikan penggunaan aktiva tersebut. Laporan penghapusan aktiva yang menjelaskan disposisi akhir dari aktiva, dikirim ke departemen akuntansi aktiva tetap untuk mengotorisasi penghapusannya dari buku besar. Ketika staf administrasi menghapus catatan dari buku besar pembantu aktiva tetap, system secara otomatis akan membukukan dan membuat jurnal penyesuaian kea kun pengendali aktiva tetap tersebut dalam buku besar umum, mencatat setiap laba atau rugi yang berkaitan dengan transaksi penghapusan dan menyiapkan catatan voucher jurnal. Laporan status aktiva tetap yang berisi perincian penghapusan tersebut dikirim ke departemen aktiva tetap untuk diperiksa.