showbiz 39

1
|47 www.aplausthelifestyle.com Mimpi setiap penulis adalah karyanya bisa diangkat ke layar lebar. DAN bagi Ninit Yunita—penulis novel best seller Test Pack , dia butuh 7 tahun untuk mimpinya terwujud. Ninit nggak bisa menutupi antusiasnya ketika membicarakan novel Test Pack ¬yang finally difilmkan. Apalagi 7 tahun itu bukan waktu sebentar. Cewek yang hobi lari ini sangat berun- tung karena filmnya dikerjakan oleh orang-orang kreatif yang sudah nggak asing lagi. Monty Tiwa (sutradara), Chand Parwez Servia (produser) dan deretan aktris/aktor Reza Rahadian, Acha Septriasa dan Renata Kusmanto, “Film ini dikerjakan oleh orang-orang kreatif dan kompeten, saya yakin mereka pasti sudah berusaha keras untuk membuat film ini,” ujar Ninit. Yuk, simak obrolan Aplaus dengan Ninit Yunita! Gimana rasanya buku kamu akhirnya berhasil difilmkan? Senang banget karena ini novelnya terbit tahun 2005, sekarang masuk cetakan 14. Ada jeda tujuh tahun untuk akhirnya buku ini berhasil difilmkan. Kenapa jedanya bisa jauh gitu ya? Waktu itu memang tertunda terus. Padahal rencana bakal difilmkan- nya nggak lama setelah novel itu keluar sekitar 2005-2006. Tapi karena suatu hal ditunda dulu. Terus, akhir tahun lalu ketemu Monty lagi, terus sama Monty dipertemukan dengan produser Chand Parwez Servia, dari situ prosesnya langsung cepat. Juni 2012 sudah mulai syuting. Berapa persen keikutsertaan kamu dalam film ini? Bisa dibilang 0% karena dari awal saya hanya ingin jadi penulis novel- nya aja . Kenapa gitu, nggak takut filmnya nggak sesuai dengan novelnya? Saya sih percaya saja. Dalam pembuatan film itu ada banyak orang kreatif yang terlibat. Tentunya kita nggak bisa mengharapkan film itu bakal sama 100% dengan novelnya. Kalau menurut saya sih di situ serunya. Kalau sama dengan di novel apa menariknya juga. Buat saya yang penting benang merahnya dapet . Dan ternyata setelah difilmkan gimana ada banyak perbe- daan? Ada beberapa bagian yang beda dengan yang ada di novel tapi buat saya itu seru sih. Walaupun ada yang beda tapi nggak lari dari pesan yang ingin saya sampaikan di novel ini. Salah satunya karena penulis script -nya suami saya—Adhitya Mulya, yang mendampingi saat saya menulis novel ini. So, apa pesan yang ingin kamu sampaikan? Ya, seperti ada dalam novelnya, from now on start loving someone be- cause you want to . Jadi kalau udah nikah, kekurangan dia itu meleng- kapi kita. Saat ini project yang sedang dikerjakan apa? Ada rencana menulis novel tahun baru, bareng tiga penulis lain tapi masih wacana sih. Menurut kamu buku yang bagus itu buku yang gimana sih? Selera tiap orang berbeda tapi seenggaknya buku yang bagus itu yang begitu selesai dibaca meninggalkan kesan dan kita senang memba- canya. Test Pack bisa dibilang ditulis berdasarkan pengala- man pribadi Ninit Yunita dan suami, “Waktu itu udah dua tahun menikah tapi belum punya anak dan sering diberondong pertanyaan, dari situ muncul ide untuk menulis novel Test Pack,” ujar Ninit yang sekarang sudah memiliki dua anak. • Saking bener-bener nggak mau campur tangan dalam filmnya, untuk sekadar mengintip script yang sedang ditulis suami pun Ninit tak mau . • Sudah menulis sembilan novel dan betah menjadi ‘koki’ dari theurbanmama.com. • Siapa penulis favorit? “Adhitya Mulya,” jawab Ninit cepat. Wohooo! INTERMESO SHOWBIZ 7 Tahun Menunggu Test Pack Untuk Difilmkan Ninit Yunita Teks & Foto oleh Jaya Bendi @JayaBendi

Transcript of showbiz 39

Page 1: showbiz 39

|47www.aplausthelifestyle.com

Mimpi setiap penulis adalah karyanya bisa diangkat ke layar lebar. DAN bagi Ninit Yunita—penulis novel best seller Test Pack, dia butuh 7 tahun untuk mimpinya terwujud. Ninit nggak bisa menutupi antusiasnya ketika membicarakan novel Test Pack¬yang finally difilmkan. Apalagi 7 tahun itu bukan waktu sebentar. Cewek yang hobi lari ini sangat berun-tung karena filmnya dikerjakan oleh orang-orang kreatif yang sudah nggak asing lagi.

Monty Tiwa (sutradara), Chand Parwez Servia (produser) dan deretan aktris/aktor Reza Rahadian, Acha Septriasa dan Renata Kusmanto, “Film ini dikerjakan oleh orang-orang kreatif dan kompeten, saya yakin mereka pasti sudah berusaha keras untuk membuat film ini,” ujar Ninit. Yuk, simak obrolan Aplaus dengan Ninit Yunita!

Gimana rasanya buku kamu akhirnya berhasil difilmkan?Senang banget karena ini novelnya terbit tahun 2005, sekarang masuk cetakan 14. Ada jeda tujuh tahun untuk akhirnya buku ini berhasil difilmkan.

Kenapa jedanya bisa jauh gitu ya?Waktu itu memang tertunda terus. Padahal rencana bakal difilmkan-nya nggak lama setelah novel itu keluar sekitar 2005-2006. Tapi karena suatu hal ditunda dulu. Terus, akhir tahun lalu ketemu Monty lagi, terus sama Monty dipertemukan dengan produser Chand Parwez Servia, dari situ prosesnya langsung cepat. Juni 2012 sudah mulai syuting.

Berapa persen keikutsertaan kamu dalam film ini?Bisa dibilang 0% karena dari awal saya hanya ingin jadi penulis novel-nya aja.

Kenapa gitu, nggak takut filmnya nggak sesuai dengan novelnya? Saya sih percaya saja. Dalam pembuatan film itu ada banyak orang kreatif yang terlibat. Tentunya kita nggak bisa mengharapkan film itu bakal sama 100% dengan novelnya. Kalau menurut saya sih di situ serunya. Kalau sama dengan di novel apa menariknya juga. Buat saya yang penting benang merahnya dapet.

Dan ternyata setelah difilmkan gimana ada banyak perbe-daan?Ada beberapa bagian yang beda dengan yang ada di novel tapi buat saya itu seru sih. Walaupun ada yang beda tapi nggak lari dari pesan yang ingin saya sampaikan di novel ini. Salah satunya karena penulis script-nya suami saya—Adhitya Mulya, yang mendampingi saat saya menulis novel ini.

So, apa pesan yang ingin kamu sampaikan?Ya, seperti ada dalam novelnya, from now on start loving someone be-cause you want to. Jadi kalau udah nikah, kekurangan dia itu meleng-kapi kita.

Saat ini project yang sedang dikerjakan apa?Ada rencana menulis novel tahun baru, bareng tiga penulis lain tapi masih wacana sih.

Menurut kamu buku yang bagus itu buku yang gimana sih?Selera tiap orang berbeda tapi seenggaknya buku yang bagus itu yang begitu selesai dibaca meninggalkan kesan dan kita senang memba-canya.

• Test Pack bisa dibilang ditulis berdasarkan pengala-man pribadi Ninit Yunita dan suami, “Waktu itu udah dua tahun menikah tapi belum punya anak dan sering diberondong pertanyaan, dari situ muncul ide untuk menulis novel Test Pack,” ujar Ninit yang sekarang sudah memiliki dua anak.• Saking bener-bener nggak mau campur tangan dalam filmnya, untuk sekadar mengintip script yang sedang ditulis suami pun Ninit tak mau .• Sudah menulis sembilan novel dan betah menjadi

‘koki’ dari theurbanmama.com.• Siapa penulis favorit? “Adhitya Mulya,” jawab Ninit cepat. Wohooo!

INTERMESO SHOWBIZ

7 Tahun Menunggu Test Pack

Untuk Difilmkan

Ninit YunitaTeks & Foto oleh Jaya Bendi

@JayaBendi