Short Case Dr. Susi. Edit

31
Disusun oleh : Nelwan Filipus Tando 11.2011.076 Pembimbing : dr. Susilorini Sp. A PRESENTASI SHORT CASE “KEJANG DEMAM SIMPLEKS” KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU PENYAKIT ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RS. MARDI RAHAYU, KUDUS

description

kejang demam

Transcript of Short Case Dr. Susi. Edit

Disusun oleh : Nelwan Filipus Tando

11.2011.076

Pembimbing : dr. Susilorini Sp. A

PRESENTASI SHORT CASE“KEJANG DEMAM SIMPLEKS”

KEPANITERAAN KLINIKSTATUS ILMU PENYAKIT ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDARS. MARDI RAHAYU, KUDUS

Nama : An. A.Z Jenis Kelamin : Laki - laki

Tanggal Lahir : 16/11/2009 Suku Bangsa : Jawa

Umur : 2 tahun 9 bulan Agama : Islam

Pendidikan : Belum Sekolah Hubungan : Anak Kandung

Pekerjaan : Tidak bekerja No. RM : 246503

Alamat : Wates, RT 01/ RW 05, Undaan, Kudus

Tanggal Masuk RS : 16 Agustus 2012 ; jam 13.00 WIB

IDENTITAS PASIEN

Nama Ayah : Tn. M. A Nama Ibu : Ny. A.T

Umur : 34 tahun Umur : 31 tahun

Pendidikan : Sarjana Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pegawai Swasta Pekerjaan : Pegawai Swasta

Alamat : Wates, RT 01/ RW 05, Undaan, Kudus

Agama : Islam Agama : Islam

IDENTITAS ORANG TUA

Diambil dari allo anamnesa (bapak kandung pasien)

Tanggal 16/08/2012 ; jam 18.00 WIB

Keluhan Utama : panas tinggi sejak 1 jam SMRS

Keluhan tambahan : kejang, diare dan muntah

ANAMNESIS

1 hari SMRS, pasien mencret > 10 x, konsistensi cair, kuning, menyemprot, darah dan lendir (-). Setelah mencret pasien timbul panas tetapi tidak terlalu tinggi. Pasien menjadi lemas, pasif dan tidak nafsu makan. Pasien juga muntah, warna putih kekuningan, darah (-). Pasien mengeluh sakit perut dan kembung. BAK normal, frekuensi 7 x/hari, kuning jernih, darah (-), tidak nyeri. Tidak ada sesak napas atau batuk pilek

1 jam SMRS, pasien mulai panas tinggi mendadak, sudah diberi obat penurun panas tetapi tidak turun. Kemudian pasien mulai terlihat seperti tersentak – sentak, tetapi hanya beberapa saat. Pasien langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pada saat periksa ke dokter di poliklinik, pasien panas tinggi terukur : 40.1 C lalu mulai timbul kejang. Kejang berlangsung < 1 menit, tonik klonik, mata mendelik ke atas, mulut tidak berbusa, Setelah kejang, pasien langsung menangis dan sadar penuh.

Menurut orang tua, pasien belum pernah mengalami kejang sebelumnya. Muntah (-), diare (-). Tidak ada batuk pilek. BAB (+), frekuensi 1x, cair, kuning, tidak ada darah. BAK normal, tidak ada keluhan, tidak nyeri.

Pasien belum pernah memiliki riwayat sakit kejang sebelumnya.

Diare (+) pada tahun lalu, Riwayat trauma kepala (-), Riwayat penyakit asma (-),Riwayat alergi obat(-).

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Penyakit Ya Tidak Hubungan

Alergi - + -

Asma - + -

Tuberkulosis - + -

Hipertensi - + -

Diabetes - + -

Kejang Demam + - Kakak kandung

Epilepsi - + -

Riwayat kehamilan:

Perawatan antenatal : Rumah Sakit, dgn dokter spesialis kandungan

Penyakit kehamilan : tidak ada

 Riwayat Persalinan:

Tempat Kelahiran : Rumah Sakit

Penolong Persalinan : Dokter Spesialis Kandungan

Cara Persalinan : Vacum per vaginam

Masa gestarsi : 9 bulan (aterm)

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

Keadaan bayi• Berat badan lahir : 4200 gram• Panjang badan lahir : 53 cm• Lingkar kepala : Tidak diketahui• Langsung menangis : (+)• Pucat/Biru/Kuning/Kejang : Negatif• Nilai APGAR : Tidak diketahui• Kelainan bawaan : Tidak ada

Kesan: Riwayat kehamilan dan kelahiran baik

1. Pertumbuhan gigi pertama : ± 8 bulan

2. Psikomotor• Tengkurap : ± 4 bulan• Duduk : ± 8 bulan• Merangkak : ± 9 bulan• Berdiri : ± 13 bulan• Berbicara lancar : ± 2 tahun• Berjalan : ± 14 bulan

Kesan: Riwayat pertumbuhan dan perkembangan baik.

RIWAYAT PERKEMBANGAN

Vaksin Dasar (Umur)

BCG √ (scar : +)

DPT √ √ -

Polio (tetes) √ √ -

Hepatitis B √ √ -

Campak (-)

RIWAYAT IMUNISASI

Kesan : Imunisasi dasar belum lengkap

Pemeriksaan Umum (16/8/2012)• Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang• Kesadaran : Compos Mentis, orientasi TWO baik• Tanda Vital

HR : 155 x/menit TD : Tidak diukur

RR : 48 x/menit Suhu : 40.1 0C (axiler)

SaO2 : 97%

• Data antropometri

BB : 13.5 kg PB : 93 cm

Lingkar Kepala : 48 cm

Lingkar dada : 58 cm

Lingkar lengan atas : 18 cm

PEMERIKSAAN FISIK

(anak laki - laki, 32 bulan, BB : 13.5 kg )WAZ (-1 SD) : (13.5 – 14.1) / 1.5 = - 0.4 SDHAZ (-1 SD) : (93 – 92.7) / 3.6 = 0.08 SDWHZ (-1 SD) : (13.5 – 13.7) / 1.1 = - 0.18 SD

Kesan : status gizi baik

STATUS GIZI

1. Kepala:– Bentuk : Normocephali, ubun cekung (-)– Mata : CA -/-, SI -/- , pupil isokor Φ 2mm/2mm, reflek

cahaya +/+. – Hidung : Septum deviasi (-), sekret -/-. – Telinga : Normotia, tidak ada serumen.– Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa mulut kering (-), faring

hiperemis (-), T1/T1 tenang.

2. Leher : KGB dan tiroid tidak membesar.

3. Dada : Bentuk thorax normal, simetris, retraksi sela iga (-).

PEMERIKSAAN SISTEMATIS

3.Thoraks

Inspeksi :

Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, t idak ada retraksi iga, pernafasan abdominotorakal, Pulsasi iktus cordis t idak terl ihat

Palpasi :

t idak ada benjolan yang abnormal, teraba iktus cordis pada sela iga V l inea midclavicula kir i

Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru Batas kanan jantung : sela iga V linea sternalis kanan. Batas kiri jantung : sela iga V, medial linea midklavikula kiri. Batas atas jantung : sela iga II linea parasternal kiri.

Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/- BJ I-II murni regular, Gallop (-), Murmur (-)

4. Perut

• Inspeksi : datar• Palpasi :dinding perut supel, nyeri tekan (-), tidak

teraba pembesaran hati maupun limpa, turgor kulit menurun

• Perkusi : hipertimpani• Auskultasi : bising usus (+) normal

5. Ekstremitas• Akral hangat, nadi cukup, turgor kulit menurun

6. Kulit

• Warna : Sawo matang• Jaringan parut : Tidak ditemukan• Pertumbuhan rambut : Tidak ada kelainan• Suhu raba : normal• Keringat : Umum (+) / Setempat (-)• Turgor : Menurun• Ikterus : Tidak ada• Edema : Tidak ada• Sianosis : Tidak ada

7. Status neurologis:

Pemeriksaan Saraf Kranialis

Ptosis : (-) Gerakan Bola Mata (N II I , IV,VI) : Normal Otot Wajah (n. Fasial is) : Normal Mengisap (n. Fasial is) : Normal Penciuman (n. Olfactorius) : Normal Refleks Cahaya (n. Optikus) : Normal N. XII (Hipoglosus) : Normal

Tanda Rangsang meningeal Kaku kuduk : (-) Kernig : (-) Brudzinski 1 : (-) Brudzinski 2 : (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANGHEMATOLOGI (16/8/2012)WIB)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Hemoglobin 11.4 g/dl 10.1 – 12.9

Leukosit 14.5 Ribu 6.0 – 17.0

Eosinofil 0.1 % 1 - 5

Basofil 0 % 0 - 1

Neutrofil Segmen 41.4 % 50 – 70

Limfosit 28.6 % 25 - 50

Monosit 29.9 % 1 – 6

MCV 78.5 Mikro m3 73 – 101

MCH 27.6 Pg 23 – 31

MCHC 35.2 g/ dl 26 – 34

Hematokrit 32,4 %

Trombosit 225 Ribu 217 – 497

Eritrosit 4.13 Juta 4.4 – 5.9

RDW 12.8 % 11.5 – 14.5

PDW 9.6 % 10 – 18

MPV 8.9 Mikro m3 6.8 – 10

LED 30/50 Mm/jam 0 – 10

Pasien seorang anak laki – laki berusia 2 tahun 9 bulan dengan berat badan 13,5 kg, datang ke rumah sakit dengan keluhan panas tinggi sejak 1 jam SMRS. Di RS, kejang terjadi 1 x, berlangsung kurang dari 1 menit, tonik klonik, mata mendelik ke atas, menyeluruh pada kedua kaki dan tangan, mulut tidak berbusa. Setelah kejang pasien langsung menangis dan sadar penuh.

Demam (+) sejak 1 hari SMRS, tetapi mulai mendadak tinggi sejak 1 jam SMRS. Didapatkan juga diare (+) > 10x, cair, kuning, darah dan lendir (-). Pasien juga muntah > 3x, isi susu, tidak ada darah. BAK (+) normal.

Riwayat imunisasi tidak lengkap. Riwayat trauma kepala (-). Riwayat anggota keluarga kejang (+). Batuk pilek (-).

RINGKASAN

• Pada pemeriksaan fisik keadaan umum pasien tampak sakit sedang dan lemah, kesadaran compos mentis, panas menurun, Tidak ada tanda yang menunjukkan adanya defisit neurologis (-), pemeriksaan tanda rangsang meningeal (-).

• Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan : • Hemoglobin 11.4 g/dl, • Leukosit 14,5 ribu,• Hematokrit 32.4%, • Trombosit 225 ribu (N). • Kalsium : 8.09 mg/dl (L)

1. Kejang Demam Simpleks

2. Meningitis

3. Epilepsi yang diprovokasi oleh demam

4. Kejang Demam Kompleks

DIAGNOSIS BANDING

Kejang Demam Simpleks (Sederhana)Diare akut

Dasar diagnosis :

Usia antara 6 bulan sampai dengan 5 tahunRiwayat kejang sebelumnya (-)Kejang < 1 menit, tonik klonik, disertai adanya demamTidak ditemukan defisit neurologis setelah terjadi kejangKejang 1 kali dalam 24 jamMencret > 10 x/hari, konsistensi cair

DIAGNOSIS KERJA

Pemeriksaan Laboratorium darah rutinPemeriksaan Elektrolit darahPemeriksaan EEG

PEMERIKSAAN ANJURAN

1. Non Medikamentosa

Memantau jalan napas pasien, kendorkan pakaian yang ketat

Bila kembali kejang dan tidak sadar, posisikan terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut dan hidung

Pemeriksaan tanda-tanda vital tiap jam

PENATALAKSANAAN

2. Medikamentosa

Diazepam rectal 10 mg (saat kejang) IVFD KAEN 3A 10 tpmParacetamol 10 mg/kgBB/kaliCeftriaxon injeksi 3 x 300 mg (50 mg/kgBB/hari)Diazepam rektal 0.5 mg/kgBB/8 jam (jika suhu > 38.5 C)

Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis yang baik

Memberitahukan pada orang tua bagaimana cara penanganan pertama kejang

Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali

Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat adanya efek samping obat

EDUKASI

Ad vitam : BonamAd functionam : Dubia ad BonamAd sanationam : Dubia ad Bonam

PROGNOSIS

TERIMA KASIH

Atas perhatiannya