Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

23
Shilatur Rahim dan Berbakti Kepada Orang Tua Dosen: Bapak Anshori Mata Kuliah: Qur’an Hadits Makalah ini disusun oleh: Dzawin Nur Ikram 1111014000126 Fandi Rohman Dianto 1111014000123 Maya Syarie 1111014000096 Lala Nurmalasari Dewi 1111014000128 Kelas 2C Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH Jakarta 2012

Transcript of Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Page 1: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Shilatur Rahim dan Berbakti Kepada Orang Tua

Dosen: Bapak Anshori

Mata Kuliah: Qur’an Hadits

Makalah ini disusun oleh:

Dzawin Nur Ikram 1111014000126

Fandi Rohman Dianto 1111014000123

Maya Syarie 1111014000096

Lala Nurmalasari Dewi 1111014000128

Kelas 2C

Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH Jakarta

2012

Page 2: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Daftar Isi

Daftar Isi .............................................................................................................................

Bab I Pendahuluan ..............................................................................................................

Bab II Pembahasan

A. Shilatur Rahim

1. Pengertian Shilatur rahim ......................................................................................

2. Tingkatan Orang dalam Shilatur Rahim ................................................................

3. Keutamaan Shilatur Rahim ....................................................................................

B. Berbakti kepada Orang Tua

1. Berbakti kepada Orang Tua ..................................................................................

2. Amal yang Paling Dicintai Allah ..........................................................................

3. Durhaka kepada Orang Tua ..................................................................................

Bab III Kesimpulan .............................................................................................................

Daftar Pustaka

Page 3: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Bab I

Pendahuluan

Silatur rahim memiliki makna universal yaitu segala perbuatan baik yang

dilakukan seseorang terhadap orang lain baik berbentuk material ataupun moral, tak

kenal batas waktu, sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada. Atau

dengan kata lain perbuatan baik adalah segala tindakan yang bersifat mendatangkan

manfaat dan menolak kerusakan.

Silatur Rahim dan Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua mempunyai

keterkaitan yang sangat erat, karena perintah silatur rahim diutamakan terhadap

keluarga dan orang yang paling harus dihormati dalam keluarga adalah kedua orang

tua sesuai dengan konsep Al Quran dan Hadist.

Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian,

tingkatan, hukum, dan keutamaan silatur rahim. Selain itu, akan dibahas pula

mengenai amalan yang paling dicintai Allah, berbuat baik kepada orang tua beserta

pengertiannya, dosa yang paling besar, dan akibat dari durhaka kepada orang tua.

Page 4: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Bab II

Pembahasan

A. Shilatur Rahim

1. Pengertian Shilatur Rahim

Shilatur rahim adalah perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang

terhadap orang lain sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada.

Shilatur rahim merupakan perbuatan yang bersifat mendatangkan manfaat dan

menolak kerusakan (mafsadat). Implikasi dari shilatur rahim yaitu tumbuhnya

kesadaran mencintai dan menyayangi sesamanya tanpa membedakan keturunan,

ras, bangsa, dan agama.

Pengertian dan asal usul kata shilatur rahim

ل لرحمن فقاالرحم شجنة من ل إن اسلم قاولنبي صلى هللاعليهاضيهللا عنه عن ة ر هريربي أ عن

ري﴾لبخااخرجه ﴿أمنقطعك قطعته و صلته و صلك و هللا من

Dari Abi Hurairah r.a dari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya rahim

itu dari nama Allah “ar Rahman” kemudian Allah berfirman “Barang siapa yang

mengadakan shilah (hubungan baik) dengan engkau, maka Allah shilah kepadanya

dan barang siapa yang memutuskan hubungan dengan engkau, maka Akupun

memutus hubungan dengannya”. (HR Bukhari dan Muslim)

Mufradat:

حم = الر berasal dari bahasa Arab pula yaitu: yang رحم ـ يرهم ـ رحما ـ ومرحمة ـ ورحمة

mempunyai dua makna dasar, yaitu tempat mengandung anak dan kasih sayang.

.bergerak atau diambil= شجنة

.Aku shilah kepadanya, shilah berarti bertemu, berhubungan dan berhimpun = وصلته

Shilah Allah adalah rahmat-Nya.

Page 5: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Penjelasan

Berdasarkan hadits di atas, dapat dijelaskan bahwa:

1. Sesungguhnya rahim itu dari nama Allah “ar Rahman”

Kata rahim memiliki dua makna, yaitu:

Secara lafadz, rahim diartikan sebagai tempat mengandung janin, kemudian

diartikan kerabat atau sanak famili yang berasal dari seorang ibu. Hal ini

menunjukkan bahwa manusia harus menjaga keutuhan dan kejelasan atas

kelahiran setiap bayi dengan pernikahan yang sah.

Secara makna, kata rahim berasal dari kata al Rahman yang berarti Maha

Pengasih, yang maksudnya melahirkan keramah-tamahan dan sikap kasih

sayang terhadap sesama manusia. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu

Dawud dan Turmudzi, Allah mengeluarkan kata rahim dari ar rahman

berdasarkan hadits Qudsi berikut:

ى﴾لترمذدود و ابو﴿رواہ اسمىاسما من اشققت لها و لرحم الرحمن خلقت اناأ

“Aku Tuhan yang Maha Pengasih, Aku ciptakan Rahim dan Aku keluarkan

sebuah nama dari nama-Ku” (HR Abu dawud dan al Turmudzi)

2. Barang siapa yang mengadakan shilah (hubungan baik) dengan engkau, maka

Allah shilah kepadanya dan barang siapa yang memutuskan hubungan dengan

engkau, maka Akupun memutus hubungan dengannya.

Kata shilat berasal dari kata: وصل ـ يصل ـ وصال ـ ووصوال ـ وصلة yang dapat

diartikan sebagai berikut:

a. Ibnu Manzhur dalam Lisan al Arab, shilat berarti bertemu, bersambung, dan

berhimpun, sebagai lawan dari kata : الفصل : berpisah, dan الهجر:

meninggalkan. Maksudnya adalah persahabatan antar sesamanya menjadi

bertemu, berhimpun, dan bersambung kembali setelah terputus sekian lama.

b. Kata shilat al rahim berarti: البرواإلحسن : berbuat baik

c. Kata shilat al rahim juga berarti الوصول : sampai pada tujuan, yaitu kebaikan

yang sampai pada kerabat.

Page 6: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Dari pengertian di atas, shilat al rahim lebih tepat diartikan “berbuat baik”,

sedangkan makna pertama dan ketiga sebagai sarana dan kegunaan shilat al rahim.

Dengan demikian, shilatur rahim dapat diartikan berbuat baik kepada

manusia, terutama yang ada hubungannya dengan keturunan. Menurut al Shan’ani

dan Ibn al Atsir dalam Subul al Salam, pengertian shilatur rahim adalah:

ح حم كناية عن اال صهاروالتعطف عليهم صلة الر سان إلى القربين من ذوى النسب واإل

والرعاية لحوالهم وكذالك إن بعدوا أي أساءوا

Shilatur rahim adalah suatu ungkapan perbuatan baik terhadap kerabat baik karena

keturunan atau persambungan, perbuatan kasih sayang, dan pemeliharaan kondisi

mereka sekalipun berbuat jahat. (Hadits Qudsi)

Pengertian di atas menunjukkan adanya hubungan perbuatan baik (ihsan)

yang mencakup segala perbuatan baik, dalam hubungan sosial (mu’amalah).

Ihsan (berbuat baik) yang diperintahkan dalam agama ada kalanya dalam ibadah

dan ada kalanya dalam mu’amalah. Ihsan dalam ibadah sebagaimana jawaban

Nabi ketika ditanya oleh Jibril: “Apa itu Ihsan?”. “Ihsan adalah engkau

menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya atau sesungguhnya Allah melihat

engkau” (HR Bukhari dan Muslim). Sedangkan Ihsan dalam mu’amalah

sebagaimana penjelasan beberapa ayat al Quran yang memerintahkan manusia

untuk berbuat baik kepada orang tua, kerabat, tetangga dekat maupun jauh, orang

miskin, dan sebagainya. Ihsan dalam mu’amalah inilah yang dimaksud dengan

shilatur rahim.

ان هللا عند عليم خبير هللااتقكم كم اكرمكم ان رفوا لتعا عل قبا و با شعو خعلنكم و نثي ا و كر ذ من اناخلقن

يآايهاالناس

Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki, seorang

perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu

saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi

Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS al Hujurat: 13)

Page 7: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Dari segi objek rahim yang dishilah, al Qurtubi (dikutip oleh al Asqalani dalam

Fath al Bari’) membaginya menjadi dua macam, yaitu:

1) Rahim khusus, yaitu persaudaraan atau kerabat yang dihubungkan oleh nasab

dan keturunan dekat. Nilai shilah pada rahim khusus ini sangat tinggi karena

memiliki tanggung jawab material dan moral terutama pengawasan tingkah

laku dan akhlak.

2) Rahim umum, yaitu kerabat seagama dengan melaksanakan hak dan

kewajiban, saling mencintai, saling memberi nasihat untuk menegakkan

keadilan.

3. Barang siapa yang mengadakan shilah (hubungan baik) dengan engkau, maka

Allah shilah kepadanya dan barang siapa yang memutuskan hubungan dengan

engkau, maka Akupun memutus hubungan dengannya.

Berdasarkan hadits Qudsi di atas, balasan Allah sejenis dengan perbuatan

manusia, yakni shilah dibalas shilah dan memutus shilat dibalas putus shilat oleh

Allah. Makna shilat Allah adalah melimpahkan rahmat-Nya bagi yang melakukan

shilatur Rahim dan diputus dari rahmat Allah bagi yang memutus shilatur Rahim

dengan saudaranya.

Rasulullah bersabda:

“Seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya”. Para sahabat bertanya:

“termasuk engkau ya Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Ya aku juga tidak bisa

masuk surga kecuali diselimuti rahmat Allah”. (HR Bukhari dan Muslim)

Hukum Shilatur rahim

Melihat ancaman orang yang memtus shilatur rahim terancam diputus

hubungan rahmat dengan Allah, maka hukum shilatur rahim adalah wajib. Syaikh

Muhammad Abduh dalam Tafsir al Mannar mengungkapkan bahwa manusia tidak

boleh lalai dari dua hal yang membuat kedamaian masyarakat, yaitu beriman kepada

Allah dan bershilatur rahim. Kewajiban melaksanakan shilatur rahim bersifat

kondisional. Tidak wajib hukumnya shilatur rahim yang dilakukan pada hari-hari

besar dimana umat Islam berada dalam perdamaian.

Page 8: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

2. Tingkatan Orang dalam Shilatur Rahim

حمه ر قطعت ي إذالذاصل الوالكن و صلبالمكافئالواليسل سلم قاو لنبيصلىهللاعليهاعنو عنعبدهللابنعمر

صلهاو

﴿أخرجه البخاري﴾

Dari Abdillah bin Amr bin al ‘Ash dari nabi SAW bersabda: “Tidaklah orang yang

mengadakan shilatur Rahim itu orang yang membalas akan tetapi ia adalah jika

diputus hubungan rahimnya maka ia menyambungnya”. (HR Bukhari)

Mufradat

a. صلالوا = orang yang menyambung hubungan persaudaraan dengan shilatur

rahim.

b. لمكافئ = orang yang membalas atau mengimbangi budi orang lain.

c. قطعت = diputus.

Penjelasan

Shilatur rahim yang sesungguhnya dengan benar-benar berbuat sebagai

kewajiban terhadap orang lain tanpa perhitungan bukan ingin dibalas dan bukan

karena membalas budi orang lain. Allah tidak akan membalas orang yang bershilatur

rahim hanya karena ingin mendapat balasan dari orang lain.

Berdasarkan hadits di atas, Al Asqalany membagi tiga tingkatan orang dalam

bershilatur rahim, yaitu:

a. صلالوا (penyambung / pelaku shilatur rahim), yaitu seorang yang proaktif

dalam melakukan shilatur rahim dengan tulus demi tegaknya

kemashlahatan, persaudaraan, dan persatuan umat meskipun terhadap orang

yang telah menyakitinya.

واليوم االخر فليكرم هللامن باعليه وسلم قال من كان يؤ هللاعنه عن النبي صلىهللاعن أبي هريرة رضي

واليوم االخر فليقل خيرا أو هللاواليوم االخر فليصل رحمه ومن كان يؤمن باهللا ضيفه ومن كان يؤمن با

ليصمت ﴿متفق عليه﴾

Page 9: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Dari Abu Hurairah ra dari Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang beriman

kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya, barang

siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah bersilatur

rahim kepadanya dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir

hendaklah berkata yang baik atau hendaklah diam” (HR Mutafaq ‘alaih)

b. لمكافئ (pembalas shilatur rahim), yaitu orang yang proaktif mmelakukan

shilatur rahim hanya karena membalas budi orang lain.

وها إن ﴾٦٨كان على كل شيء حسيبا ﴿النساء:هللاوإذا حييتم بتحية فحيوا بأحسن منها أو رد

“Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah

penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan balasan yang

serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (QS an Nisa :

86)

c. القطعى (pemutus shilatur rahim), yaitu orang yang bersikap pasif dan

negatif yang suka memutus shilatur rahim seperti dengan cara menyakiti

orang lain. Orang seperti ini dikenal sebagai orang yang tidak tahu balas

budi, namun memiliki sifat egois yang ingin dihormati atau dipuji.

اليدخل الجنةقاطع رحم ﴿متفق عليه﴾

Tidaklah masuk syurga seorang pemutus Rahim (HR Mutafaq ‘alaih)

Dilihat dari aplikasi ragam shilatur rahim, para ulama memiliki pendapat

sebagai berikut:

a. Abu Jamrah menjelaskan bahwa shilatur rahim dapat dilaksanakan dengan

bantuan harta benda, memenuhi kebutuhan, tersenyum, maupun

mendo’akan orang lain.

b. Al Qadly ‘Iyadl (w. 544 H) menyatakan bahwa shilatur rahim dapat

dilakukan sesuai dengan kemampuan dan perkembanngan situasi dan

Page 10: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

kondisi, misalnya dengan bertegur sapa, manyampaikan salam, maupun

berbincang-bincang.

3. Keutamaan Shilatur Rahim

Setiap perbuatan baik pasti ada konsekuensi yang baik pula, begitu juga dengan

shilatur rahmi yang merupakan suatu yang sangat diperintahkan oleh Allah SWT.

a. Dimudahkan rizki dan dipanjangkan umur

ہ أن عليه وسلم هللاصلىهللاعنه قال سمعت رسول هللاعن أنس بن مالك رضي يقول من سر

يبسط له في رزقه أو ينسأ له في أثرہ فليصل رحمه ﴿متفق عليه﴾

Dari Anas bin Malik ra berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang senang diperluaskan rezekinya dan dipanjangkan

umurnya, maka hendaklah bershiltur rahim” ( HR Mutafaq ‘alaih)

Mufradat

.diperluas, diperbanyak atau deberkahi hartanya = أن يبسط له

.ditangguhkan atau diundur waktunya = ينسأ له

.sisa umur (ajal) = أثرہ

Penjelasan

o Dimudahkan rizki

Perangai yang baik akan menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang dari

sesamanya yang kemudian termotivasi untuk dijadikan persaudaraan

bahkan partner bisnis.

o Umur panjang

Maksud panjang umur disini adalah bermanfaat waktunya dan bertambah

umurnya dengan kehendak Allah.

Page 11: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

b. Diampuni segala dosa

أذنبت ذنبا كبيرا فهل لي توبة هللا عليه وسلم رجل فقال يارسولهللاصلىهللاعن ابن عمر قال أتى رسول

ة قال نعم فقال عليه وسلم ألك والدان قال ال قال فلك خال هللاصلىهللافقال له رسول

ها إذا ﴿اخرجه احمد﴾هللاصلىهللارسول عليه وسلم فبر

Dari Umar ra berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW

bertanya: “Ya Rasulullah aku telah melakukan dosa besar, apakah aku bisa

bertaubat?”. Rasulullah menjawab: “Apakah engkau mempunyai dua orang

tua?”. Dia menjawab: “Tidak”. Beliau bertanya lagi: “Apakah engkau masih

mempunyai bibi?”. Dia menjawab: “Ya”. Beliau bersabda: “Hendaklah

engkau berbuat baik kepadanya”. (HR Ahmad)

Mufradat

aku berdosa = أذنبت

kembali, orang yang beraubat berarti kembali dari kejahatan menuju = توبة

kebaikan yang diridhai Allah

bibi, saudara dari ibu = خالة

Penjelasan

Hadits di atas menunjukkan bahwa shilatur rahim dapat menghapus dosa

sekalipun dosa besar karena shilatur rahim termasuk amal pebuatan baik,

dimana perbuatan baik itu dapat menghapus perbuatan buruk seperti yang

ditunjukkan oleh firman Allah SWT dalam QS Hud: 114

﴾۱۱۱إن الحسنات يذهبن السيئات ﴿هود:

Sesungguhnya perbutan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan-

perbuatan yang buruk (dosa).

Menurut jumhur ulama, perbuatan buruk yang dapat terhapus dengan

amal baik adalah dosa-dosa kecil yang berhubungan dengan Allah. Misalnya

berwudhu menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan oleh anggota wudhu

Page 12: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

tersebut. Dosa besar yang berkaitan dengan Allah tidak bisa terhapus dengan

amal baik tersebut melainkan dengan taubat yang sungguh-sungguh taubat.

Sedang dosa yang berkaitan denan sesama manusia dapat terhapus dengan

penghalalan atau minta maaf baik kesalahan kecil maupun kealahan besar atau

dosa besar. Oleh karena itu sangat mungkin maksud dosa yang disebutkan

dalam Hadits adalah dosa yang berkaitan dengan sesama manusia.

c. Sarana mendekatkan diri kepada Allah

حم معلقة بالعرش تقول ماوصلني وصله هللاصلىهللاعائشة قالت قال رسول عن ومن قطعني هللا عليه وسلم الر

هللاقطعه

﴿ اخرجه مسلم﴾

Dari Aisyah ra berkata: Rasulullah bersabda: Rahim itu bergantung pada

arasy, berkata: “Barang siapa yang shilatur Rahim kepadaku, maka Allah

shilat kepadanya dan barang siapa yang memutus shilatur Rahim kepadaku,

maka Allah memutus shilat kepadanya”. (HR Muslim)

Penjelasan

Rahim disini maksudnya non pisik yaitu sifat hubungan kerabat atau sanak

famili. Rahim ini bergantung atau berdiri di arsy kemudian berkata demikian.

Maksud kalimat ini adalah pribahasa arab yang menunjukkan penting dan

keagungan rahim. Atau ada kalannya malaikat yang berdiri di arsy dan berkata

dalam kata rahim.

d. Dimasukkan ke syurga

عليه وسلم فقال دلني على عمل أعمله يدنيني من الجنة هللاعن أبي أيوب قال جاءرجل إلى النبي صلى

كاة وتصل ذارحمك ﴿متفق هللا تعبد ويباعدني من النار قال الة وتؤتي الز ال تشرك به شيئا وتقيم الص

عليه﴾

Page 13: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Dari Abi ayub berkata: Ada seorang laki-laki dating kepada Rasululllah SAW

berkata: “Tunjukkanlah aku suatu amal yang aku lakukan yang dapat

mendekatkan aku ke syurga dan menjauhkan aku dari neraka”, beliau

menjawab: “engku menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan

sesuatu, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan shilatur Rahim kepada

keluargamu”.(HR Mutafaq ‘alaih)

Mufradat

tunjukkanlah aku, kalimat mohon petunjuk kepada Rasul = دلني

mendektkan aku = يدنيني

dan menjauhkan aku = ويباعدني

Dza disini maksudnya orang yang mempunyai hubungan rahim = ذارحمك

dengan kamu.

Penjelasan

Shilatur rahim adalah salah satu sebab seseorang masuk surga sebagaimana

yang disebut Nabi dalam hadits tersebut. Menyembah hanya kepada Allah

dengan tidak menyekutukan-Nya dan mendirikan shalat adalah hubungan

dengan Allah, sedangkan zakat dan shilatur rahim adalah ibadah sosial yang

berhubungan dengan sesama manusia.

Page 14: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

B. Berbakti Kepada Orang Tua

1. Berbakti kepada Orang Tua

Hormat kepada orang tua adalah salah satu kewajiban setiap anak yang

dilahirkan. Hormat berarti menghargai dan mematuhi segala harapan dan

keinginan orang tua selama hal itu benar dan bertujuan baik. Dalam islam, berbuat

baik kepada orang tua lebih didahulukan sebelum berbuat baik kepada saudara-

saudara dan kerabat lain. Beberapa ayat dan hadits memerintahkan untuk berbuat

baik kepada orang tua setelah menyembah Allah. Hal ini menunjukkan akan

penting dan agungnya menghormati orang tua. Manusia tidak mungkin bisa

bersyukur kepada Allah jika tidak pandai bersyukur kepada sesama manusia.

Berbuat baik kepada orang tua adalah shilatur rahim khusus secara internal yang

berkaitan dengan darah dan agama. Allah berfirman dalam QS Luqman ayat 14:

ه وهنا على وهن وفصاله في ع نسان بوالديه حملته أم امين أن اشكرلي ولوالديك ووالصينا اإل

﴾ ۱١إلي المصير ﴿لقمن:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu

bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-

tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada

kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.

2. Amal yang Paling Dicintai Allah

قال الصالة هللا عليه وسلم أي العمل أحب إلى هللابن مسعود قال سألت النبي صلى هللاعن عبد

الوالدين قال ثم أي قال الجهاد في سبيل على وقته ثني بهن هللا ا قال ثم أي قال ثم بر قال حد

ولواستزدته لزادني ﴿أخرجه البخاري﴾

Dari Abdillah bin Mas’ud ra berkata: Aku bertanya kepada Nabi SAW: Amal apa

yang lebih dicintai Allah?. Beliau menjawab: “shalat pada waktunya”. Dia bertanya

lagi: kemudian amal apa lagi?. Beliau menjawab: “berbuat baik kepada orang tua”.

Dia bertanya lagi: Kemudian apa lagi?. Beliau menjawab jihad di jalan Allah. Ibnu

Mas’ud berkata: Beliau memberitakan kepadaku beberapa hal tersebut, andaikata

aku minta tambah sungguh beliau akan menambahkan lagi. (HR Bukhari)

Page 15: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Mufradat

هللاأحب إلى = lebih dicintai maksudnya lebih dekat kepada Allah

shalat pada waktunya = الصالة على وقتها

usaha yang sungguh-sungguh di jalan Allah = الجهاد

Hadist diatas menunjukkan dialog antara seorang sahabat yang bernama

Abdullah bin Mas’ud dengan Rasulullah saw. Masalah yang dibahas dalam dialog

tersebut mengenai amal yang paling dicintai Allah. Maksud dicintai Allah adalah

lebih dekat kepada Allah yang berarti lebih afdhal. Seorang sahabat yang kritis dan

selalu merindukan amal shaleh memberikan pertanyaan demi pertanyaan kepada

nabi, karena tidak puas dengan satu jawaban amal shaleh saja. Nabi pun dengan

sabar melayani dan perlahan-lahan menjawabnya dengan pasti. Ada tiga amalan yang

paling dicintai Allah yaitu shalat pada waktunya, berbuat baik kepada orang tua, dan

jihad di jalan Allah.

a. Shalat pada waktunya

Shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim di dunia. Salah satu

syarat wajib shalat yaitu mengetahui telah masuk waktu shalat. Oleh karena

itu, shalat pada waktunya menempati posisi pertama dari amal-amal yang

lebih dicintai Allah. Dijelaskan firman Allah dalam QS. al-Nisa’ (4: 103)

الة كانت على المؤمنين كتابا موقوتا ﴿النساء: ﴾ ۱٠١إن الص

“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiaban yang ditentukan waktunya atas

orang-orang yang beriman”.

Shalat pada awal waktunya lebih afdhal daripada pada waktunya

terutama di tempat umum seperti mesjid dan mushalla yang dilaksanakan

secara jamaah. Hal itu karena beberapa alasan, antara lain:

1. Pada awal waktu akan lebih mudah mengumpulkan jamaah ke masjid;

2. Bersegera dalam kebaikan menumbuhkan semangat beribadah termasuk

tandanya orang beriman;

3. Tandanya lebih mencintai ibadah;

Page 16: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

4. Shalat Rasulullah selalu pada awal waktu; dan

5. Mendidik disiplin dalam beribadah dan dalam segala pekerjaan.

Kecuali jika ada halangan atau kesibukan tertentu atau ada kesepakatan

jamaah seperti ada majelis pengajian yang belum selesai pada saat awal

waktu shalat, maka dapat dilaksanakan bergantung pada kesepakatan jamaah

asal tidak keluar dari waktunya.

b. Berbuat baik kepada orang tua

Shalat berhubungan dengan Allah, sementara berbuat baik kepada orang

tua berhubungan dengan sesama manusia. Permasalahan yang brhubungan

dengan Allah lebih didahulukan dari permasaahan yang brhubungan dengan

manusia. Berikut ini ayat yang menerangkan setelah perintah menyembah

Allah baru kemudian berbuat baik kepada kedua orang tua.

وال تشركوا به شيئا وبالوالدين إحسانا وبذى القربى واليتامى والمساكين والجارذى هللا واعبدوا

بيلوماملكت أيمانكم إن القربى والجارالج احب بالجنب وابنالس اليحب من كان هللانب والص

﴾١٨مختاالفخورا ﴿النساء:

Sembahlah Allah dan janganlah kamu memperskutukan-Nya dengan

sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga

yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.

(QS An Nisa: 36)

Redaksi hadits maupun ayat di atas menunjukkan betapa agung dan

tingginya berbuat baik kepada orang tua yang dijatuhkan setelah perintah

menyembah kepada Allah. Orang tua adalah manusia pertama yang paling

berhak menerima kebaikan dari anak-anaknya. Hormat kepada orang tua

berarti menghargai perintah dan larangan-larangannya, mengindahkan

pembicaraan dan tidak memotong pembicaraan orang tua. Kewajiban anak

Page 17: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

terhadap orang tua dalam Kitab Tabih al Ghafilin oleh al Samarqandi, antara

lain:

1) Memberi makan jika salah satunya membutuhkan

2) Memberi pakaian jika diperlukan dan jika anak ada kemampuan

نيا معروفا ﴿لقمن: ﴾۱١وصاحبهما فى الد

“Dan pergaulilah keduanya dengan baik”

3) Berkhidmah atau melayaninya ketika perlu dilayani

4) Menjawab dan hadir ketika dipanggil

5) Taat ketika diperintah selagi tidak maksiat.

Dalam ayat QS. Luqman / 31 : 15, Allah berfirman :

﴾۱١وإن جاحداك على أن تشرك بي ما ليس لك به علم فال تطعهما... ﴿لقمن:

“ Dan jika keduanya memaksmu untuk mempersekutukan dengan Aku

sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah

kamu mengikuti keduanya.”

Sesuai dengan Hadist yang diriwayatkan Ahmad disebutkan Nabi

bersabda :

وجل ﴿اخرجه احمد﴾ هللا صيةال طاعة لمخلوق في مع عز

“Tidak ada taat kepada makhluk itu wajib dalam maksiat kepada Allah”

6) Berbicara dihadapannya dengan lemah lembut tidak boleh dengan

suara kasar dan keras

7) Tidak memanggilnya dengan namanya akan tetapi dengan jabatannya

yang terhormat

8) Berjalan di belakangnya tidak boleh di hadapan atau di sampingnya

kecuali dengan izin dari padanya

Page 18: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

9) Berbuat sesuatu yang menyenangkan orangtuanya sebagaimana

menyenangkan untuk dirinya dan menghindarkan yang

membencikannya sebagaimana membencikan dirinya

10) Memohonkan pengampunan kepadanya setiap mohon

pengampunan untuk dirinya baik orang tua masih hidup maupun telah

meninggal. Memohonkan pengampunan kepada orang tua ini paling

tidak sehari semalam 5 kali setiap selesai shalat wajib. Doa yang

dibaca minimal seperti yang dianjurkan para ulama :

رب اغفرلي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا

“ Wahai Tuhan! Ampunilah dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku

dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku ketika aku

kecil. ”

Sedangkan kewajiban anak terhadap orang tua yang telah meninggal dunia

yaitu :

1) Anak tetap menjadi orang shaleh karena tidak ada yang lebih dicintai

orang tua dari pada keshalehan anaknya.

2) Bersilaturahim kepada kerabat orang tua dan teman-temannya ketika

masih hidup

Diriwayatkan dari Nabi bahwasannya beliau bersabda :

صلة الوالد أهل ود أبيه ﴿ اخرجه مسلم﴾ البر إن أبر

“Sesungghnya sebaik-baik perbuatan berbakti kepada orang tua adalah

seorang anak yang menyambung persaudaraan dengan keluarga yang

dicintai bapaknya. ”

3) Memohonkan pengampunan, mendoa’kan dan bersedekah untuk

kedua orang tua.

Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abi Usayd

Mallik bin Rabi’ah al- Sai’dy berkata : ketika dihadapan Nabi ada

seorang laki-laki dari Bani Salamah bertanya : Ya Rasulullah apakah

aku masih bisa berbuat baik kepada orang tuaku yang telah meninggal

beliau menjawab :

Page 19: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

ستغفارلهما وإنفاذ الة عليهما واإل حم التي ال نعم الص عهدهما من بعدهما وصلة الر

توصل إال بهما وإكرام صديقهما ﴿أخرجه البخاري وابودود﴾

“Ya yaitu shalat atas mereka, membacakan istighfar, memenuhi janjinya

setelah meninggal shiltur raim kepada kerabat yang tidak dishlah keculi

oleh mereka dan memuliakan teman-teman mereka”. (Bukhari dan HR

Abu Duad)

Berbuat baik kepada orang tua merupakan perbuatan yang lebih disukai

Allah bahkan merupakan kewajiban bagi setiap anak, terutama terhadap ibunya.

c. Jihad di jalan Allah

Jihad artinya adalah usaha sungguh-sungguh untuk menempuh suatu tujuan.

Jihad al-Nafsi melawan atau menaklukkan hawa nafsu dan jihad melawan

syetan. Jika makna jihad diartikan melawan musuh berarti ragam jihad ada

beberapa macam, yaitu:

1) Jihad melawan musuh hawa nafsu yang mengajak kepada keburukan;

2) Jihad melawan musuh orang kafir yang memusuhi umat islam;

3) Jihad melawan musuh berupa syetan; dan

4) Jihad melawan tindakan kejahatan.

Konteks jihad dalam hadits adalah jihad melawan musuh orang-orang

kafir yang memusuhi umat islam. Interpretasi ini dilakukan dengan hadits lain

yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ada seorang laki-laki datang

(pamit jihad) kepada Nabi berkata: “Aku ingin jihad”, Beliau bertanya:

“Apakah kedua orang tuamu masih hidup?”. Sahut laki-laki itu: “Ya”. Rasul

menjawab: “Hendaknya kamu mengurus atau berbuat baik kepada kedua

orang tuamu kemudian baru jihad”. Dari sini jelas bahwa seorang laki-laki

boleh jihad karena berbuat baik kepada orang tuanya.

Page 20: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

3. Durhaka Kepada Kedua Orang Tua

عليه وسلم أال أنبعكم بأكبر الكبائر ثالثا قالوا بلى هللاعنه قال لنبي صلىهللا عن أبي بكرة رضي

شراك باهللا يارسول ور هللا قال اإل قال فما وعقوق الوالدين وجلس وكان متكئا فقال أال وقول الز

رها حتى قلنا ليته سكت ﴿أخرجه البخارى﴾ زال يكر

Dari Abi Bakrah ra. berkata: Nabi saw bersabda: “Maukah kalian aku beritahu

tentang di antara dosa-dosa yang paling besar?” (3kali). Mereka menjawab: “Ya,

ya Rasulullah”. Beliau bersabda: “Yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada

kedua orang tua”. Lantas beliau duduk dan bersandar kemudian melanjutkan

sabdanya: “dan perkataan dusta”. Dia berkata: beliau mengulang-ulanginya

sehingga kami katakan barang kali diam.

Mufradat

dosa besar yang paling besar, yaitu dosa yang ada ancaman keras dalam = بأكبر الكبائر

al Quran atau Hadits

kata ‘uquq dari kata al-‘aqq mengandung makana al-qath’u asal = وعقوق الوالدين

artinya memotong seolah anak memotong kata-katanya kepada orang tua.

Disini diartikan durhaka atau menyakiti orang tua, baik dengan perbuatan

atau perkataan.

ور .perkataan dusta atau membohongi orang lain= وقول الز

Penjelasan

Suatu metode Nabi dalam menyampaikan berita dengan mangajukan pertanyaan

terlebih dahulu. Pertanyaan yang tujuannya untuk membangkitkan semangat mereka

agar menunggu-nunggu dan merindukan apa yang akan diberikan itu. Dalam islam,

dosa ada dua macam, yaitu:

a. Dosa kecil, dinamakan karena dampak negatif/mafsadah yang ditimbulakannya

kecil, ancaman hukman tidak terlalu keras dan cara penghapusannya ringan

dibandingkan dengan dosa besar yakni dengan amal sholeh.

b. Dosa besar, dinamakan dosa besar karena dampak/mafsadah yang ditimbulkannya

besar, ancaman hukuman sangat keras dan diterangkan dalam al-Qur’an dan

hadits dan cara penghapusannya lebih berat yakni dengan bertaubat.

Page 21: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Dosa besar yang terdapat dalam hadits ada tiga, yaitu:

a. Menyekutukan Allah

Akidah yang murni percaya bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah

selain Allah, segala sesuatu yang terjadi dikehendaki Allah dan yang tidak

terjadi tidak dikehendaki Allah.

فقدافترى إثماعظيماهللا ال يغفر أن يشرك به ويغفرمادون ذلك لمن يشاء ومن يشرك با هللا إن

Sesungguhnya Allah tidak akan mengamouni dosa syirik, dan Dia

mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang

dikehendaki-Nya. Barang siapa yang menyekutukan Allah, maka sungguh ia

telah berbuat dosa yang besar. (QS an Nisa: 48)

b. Durhaka Kepada Orang Tua

Termasuk durhaka kepada orang tua yang mencaci orang tuanya sendiri,

sebagaimana Hadits yang diriwayatkan al-Turmudzi dari Abdillah bin ‘Amr

berkata bahwa rasulillah saw bersabda:

جل والديه جل والديه قال نعم يسب هللا يارسول قال من الكبائر أن يشتم الر وهل يشتم الر

ه ﴿أخرجه الترمذى قال أبو عيسى هذا حديث ه فيسب أم جل فيشتم أباہ ويشتم أم أباالر

حسن صحيح﴾

"Di antara dosa besar adalah seseorang laki-laki mencaci kedua orang

tuanya”. Mereka bertanya : Ya Rasulullah apakah ada seseorang mencaci

kepada kedua orang tuanya? Beliau menjawab: “ Ya ada, yaitu seseorang

mencaci bapak laki-laki lain, maka ia membalas mencaci bapaknya,

seseorang mencaci ibu orang lain, maka ia membalas mencaci ibunya”. (HR

al- Turmudzi dan berkata ini Hadits Hasan Shahih)

Mencaci orang tua adakalanya langsung dan adakalanya tidak langsung.

Cacian yang tidak langsung sebagaimana yang disebutkan dalam Hadits di

atas, yaitu dengan mencaci bapaknya orang lain, otomatis orang lain itu akan

Page 22: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

membalas mencaci bapaknya orang tersebut. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa cacian terhadap bapak orang tersebut karena ulah

anaknya sendiri. Cacian yang seperti itu termasuk durhaka kepada orang tua

dan termasuk dosa besar.

c. Perkataan dusta

Perkataan dusta ini termasuk dosa besar yang paling besar ketiga setelah

syirik menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua. Dalam

periwayatan lain disebutkan perkataan dusta dan saksi palsu. Keduanya sama

yakni berkata dusta dan bohong. Dusta itu artinya berkata tidak benar, tidak

jujur atau diartikan perkataan tidak sesuai dengan keyataan.

Page 23: Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Bab III

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa shilatur rahim adalah

perbuatan baik yang dilakukan dalam rangka menegakkan persatuan dan perdamaian,

baik terhadap kerabat dekat, sesama muslim, maupun non muslim. Hukum silatur

rahim bisa wajib apabila kondisinya sangat mendesak, dan bisa juga menjadi sunah.

Diantara keutamaan silatur rahim adalah dimurahkan rizki, dipanjangkan umur,

menghapus dosa, mendekatkan diri kepada Allah dan mendatangkan rahmat dan

memasukkan dalam surga.

Selain itu, ada pula amalan yang paling dicintai oleh Allah salah satunya yaitu

berbuat baik kepada orang tua. Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya ketika

orang tua kita masih hidup, tetapi juga ketika setelah meninggal dunia. Sedangkan

diantara dosa yang paling besar adalah durhaka kepada orang tua yang berarti tidak

hormat, tidak taat, dan merendahkan orang tua, termasuk mencaci bapak orang lain.

Akibat dari durhaka kepada orang tua yaitu tidak selamat dunia dan akhiratnya.

Sumber: Modul Pembelajaran untuk Mahasiswa Semester 2