Setisi 2015

12
EVALUASI MODEL KESELARASAN STRATEGI PERGURUAN TINGGI Penyaji : Yenni Fatman

Transcript of Setisi 2015

Page 1: Setisi 2015

EVALUASI MODEL KESELARASAN STRATEGI

PERGURUAN TINGGI

Penyaji : Yenni Fatman

Page 2: Setisi 2015

PENDAHULUAN

1. Pesatnya perkembangan perguruan tinggi di Indonesia khususnya perguruan tinggi swasta.

2. Peran teknologi informasi terhadap organisasi.3. Penyelarasan strategi bisnis dengan strategi TI dapat

meningkatkan keberhasilan organisasi. 4. Keselarasan strategi telah terbukti dapat meningkatkan

performansi organisasi berdasarkan beberapa penelitian diantaranya oleh Sabherwal dan Chan, Lisa Ho, dkk , Symon, Henderson dan Venkatraman.

5. Model Keselarasan Strategi Henderson dan Venkatraman melihat keselarasan secara ekternal dan internal organisasi .

Page 3: Setisi 2015

PENDAHULUAN (Lanjutan...)6. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian

sebelumnya yang telah dipublikasikan di KNSI 2015. Pada penelitian tersebut dihasilkan model keselarasan strategi perguruan tinggi.

7. Penelitian ini menjelaskan bagaimana melakukan evaluasi terhadap model keselarasan strategi perguruan tinggi sehingga dapat diketahui kesesuain model dengan dunia nyata.

Page 4: Setisi 2015

Model Keselarasan Strategi Perguruan Tinggi

Page 5: Setisi 2015

Pengujian Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu instrumen penelitian untuk menggali informasi secara langsung. Informasi yang didapat dari kuesioner tersebut perlu di uji validitas dan reliabilitasnya sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

2. Uji validitas : Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat kevalitan suatu kuesioner. Suatu kuesiner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yan akan diukur oleh kuesioner tersebut

3. Uji reliabilitas : Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk. Suatu kuesioner dikatakan handal jika menghasilkan ukuran yang konsisten apabila digunakan untuk mengukur berulang kali . Instrumen kuesioner dinyatakan handal bila memiliki nilai alpha cronbach > 0,6

Page 6: Setisi 2015

EVALUASI MODEL

Evaluasi model dilakukan untuk membuktikan dan memperkuat hipotesis yang didefinisikan sebelumnya. Evaluasi model dapat dilakukan dengan menggunakan uji korelasi yang menggambarkan hubungan antar konstruk pembentuk model. Uji korelasi yang digunakan adalah korelasi bivariate dengan tipe uji Pearson. Uji Pearson digunakan untuk mengukur hubungan dengan data terdistribusi normal.

Page 7: Setisi 2015

Gambaran Pengujian Korelasi untuk H1

Page 8: Setisi 2015

1. Berdasarkan hasil pengujian korelasi terhadap hipotesa 1 diketahui koefisien korelasi pearson dan signifikansi sehingga didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara faktor pendukung keselarasan strategi terhadap transformasi TI perguruan tinggi.

2. Dari hasil evaluasi diketahui elemen konstruk yang memiliki korelasi paling rendah adalah korelasi P4 sedangkan yang memiliki korelasi paling tinggi adalah korelasi M2.

3. Secara keseluruhan hasil evaluasi dapat dinyatakan bahwa tingkat korelasi faktor pendukung keselarasan strategi TI terhadap transformasi teknologi informasi sedang yaitu 0,503. Hal ini menunjukkan bahwa faktor pendukung keselarasan strategi berpengaruh sebesar 50,3 % terhadap transformasi teknologi informasi sisanya 49,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

Hasil Evaluasi Hipotesa 1

Page 9: Setisi 2015

Gambaran Pengujian Korelasi untuk H2

Page 10: Setisi 2015

Hasil Evaluasi Hipotesa 2

1. Berdasarkan hasil pengujian korelasi terhadap hipotesa 2 diketahui koefisien korelasi pearson dan signifikansi sehingga didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara transformasi TI perguruan tinggi terhadap kemampuan bersaing perguruan tinggi.

2. Dari hasil evaluasi diketahui elemen konstruk yang memiliki korelasi paling rendah adalah korelasi P9 sedangkan yang memiliki korelasi paling tinggi adalah korelasi P10 .

3. Secara keseluruhan hasil evaluasi dapat dinyatakan bahwa tingkat korelasi transformasi TI terhadap kemampuan bersaing perguruan tinggi sedang yaitu 0,434. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi teknologi informasi perguruan tinggi berpengaruh sebesar 43,4 % terhadap kemampuan bersaing perguruan tinggi sisanya 56,6% dipengaruhi oleh faktor lain.

Page 11: Setisi 2015

KESIMPULAN

1. Model keselarasan strategi perguruan tinggi memiliki 38 variabel teramati yang terdiri dari 3 variabel teramati dari konstruk kemampuan bersaing perguruan tinggi, 8 variabel teramati dari konstruk strategi bisnis perguruan tinggi, 9 variabel teramati dari konstruk strategi TI perguruan tinggi, 9 variabel teramati dari konstruk infrastruktur dan proses SI perguruan tinggi, dan 9 variabel teramati dari konstruk faktor keselarasan strategi.

2. Untuk meningkatkan kemampuan bersaing perguruan tinggi, hasil analisis mendapatkan 3 elemen konstruk pembentuk transformasi TI, yaitu strategi bisnis perguruan tinggi, strategi TI perguruan tinggi dan infrastruktur dan proses SI. Ketiga elemen ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan bersaing perguruan tinggi karena strategi bisnis yang dibuat dapat diimplementasikan dengan baik melalui pendukung oleh TI sehingga perguruan tinggi dapat bersaing.

Page 12: Setisi 2015

TERIMA KASIH