SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

23
SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut sebagai Upaya Mengurangi Sampah Sedotan Plastik di Surabaya Sub Tema: Lingkungan Diajukan Untuk Mengikuti Lomba LKTI TIUPPSS UKPI 2020 Nama Tim: Sulthan Fathi Nur Alauddin Hamriyana Hamzah Zaroh Ulfa Nur Aini Universitas Airlangga Surabaya 2020

Transcript of SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

Page 1: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

ii

SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut

sebagai Upaya Mengurangi Sampah Sedotan Plastik di Surabaya

Sub Tema: Lingkungan

Diajukan Untuk Mengikuti

Lomba LKTI TIUPPSS UKPI

2020

Nama Tim:

Sulthan Fathi Nur Alauddin

Hamriyana Hamzah

Zaroh Ulfa Nur Aini

Universitas Airlangga

Surabaya

2020

Page 2: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

i

sahan Proposal Karya Tulis Ilmiah

1 Judul Karya : SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput

Laut sebagai Upaya Mengurangi S Laut sebagai Upaya Mengurangi Sampah Sedotan Plastik di

hdkjdhwkerhwkerhkejhwkjhfje di Surabaya

2 Ketua Kelompok

a. Nama : Sulthan Fathi Nur Alauddin

b. NIM : 081911133070

c. Asal Instansi : Universitas Airlangga

d. Alamat Rumah/Nomor Telepon : Situbondo/082301271901

e. Alamat Email : [email protected]

3 Anggota Kelompok : 2 Orang

4 Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Habiburrochman, SE., M.Si., Ak.

b. NIP : 197401062005011001

c. Alamat Rumah/Nomor Telepon : Jl. Karang Menjangan 2/24 Surabaya/08121675880

Mengetahui, Surabaya, 7 Februari 2020

Dosen Pendamping

Habiburrochman, SE., M.Si., Ak

NIP 197401062005011001

Hormat kami,

Ketua Kelompok

Sulthan Fathi Nur Alauddin

NIM 081911133070

Page 3: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

ii

Lembar Orisionalitas

Page 4: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan karya

tulis ilmiah yang berjudul “SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut

sebagai Upaya Mengurangi Sampah Sedotan Plastik di Surabaya” ini tepat pada waktunya.

Karya tulis ilmiah yang berjudul “SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan

Rumput Laut sebagai Upaya Mengurangi Sampah Sedotan Plastik di Surabaya” ini kami

susun dengan mengacu pada beberapa sumber literatur. Terlepas dari semua itu, kami

menyadari bahwa karya tulis ilmiah yang kami susun ini tak pernah lepas dari kekurangan.

Dengan itu, kami sangat mengharapkan masukan dari berbagai sumber, sebagai acuan dalam

penyempurnaan penyusunan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, kamiberharap semoga karya

ini dapat bermanfaat, bagi kami khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya.

Surabaya, 29 Februari 2020

Tim Penyusun

Page 5: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………... i

LEMBAR ORISINALITAS …………………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………... iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. iv

ABSTRAK ………………………………………………………………………………. v

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………… 3

1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………….. 3

1.4 Manfaat ……………………………………………………………………………… 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………... 4

2.1 Perkembangan Sedotan Plastik ……………………………………………………… 4

2.2 Edible Straw …………………………………………………………………………. 5

2.3 Keunggulan Bibit Sawi ……………………………………………………………… 5

2.4 Masalah Gizi Akibat Kurang Mengonsumsi Sayur dan Buah ………………………. 6

BAB III METODE PENULISAN ………………………………………………………. 8

3.1 Studi Literatur ……………………………………………………………………….. 8

3.2 Metode Analisa Data ………………………………………………………………… 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………………... 9

4.1 Proses Pembuatan Sedotan Tandur ………………………………………………….. 9

4.2 Keunggulan Tanaman Sawi …………………………………………………………. 12

4.3 Keuntungan Penggunaan Sedotan Tandur …………………………………………... 12

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………………… 14

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………….. 14

5.2 Saran ………………………………………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 15

BIODATA DIRI ………………………………………………………………………… 16

Page 6: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

v

SETAN: SEDOTAN TANDUR DARI TULANG IKAN DAN RUMPUT LAUT

SEBAGAI UPAYA MENGURANGI SAMPAH SEDOTAN PLASTIK DI SURABAYA

Sulthan Fathi Nur Alauddin; Hamriyana Hamzah; Zaroh Ulfa Nur Aini

Universitas Airlangga

ABSTRAK

Penggunaan plastik sudah menjadi hal biasa bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia dalam

kehidupan sehari-hari. Sehingga, jumlah sampah plastik juga semakin meningkat setiap

tahun. Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya

menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik. Penggunaan

plastik yang sering ditemui yaitu sedotan plastik, diperkirakan pemakaian sedotan plastik di

Indonesia setiap harinya mencapai 93.244.847 batang. Sampah plastik pada umumnya dapat

didaur ulang namun tidak dengan sedotan karena nilainya rendah dan sulit didaur ulang,

maka tidak ada pelaku daur ulang yang bersedia mengambil. Hal ini berdampak pada

peningkatan sedotan plastik karena tidak adanya tindakan daur ulang. Selain masalah sampah

juga terdapat masalah gizi pada anak di Indonesia yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi

sayuran dan buah. Data dari riset Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan

Masyarakat tahun 2014 menyatakan bahwa sebanyak 97,7% untuk anak Indonesia yang

berusia di bawah lima tahun kurang dalam mengonsumsi sayur dan buah. Oleh karena itu,

penulis menawarkan sebuah inovasi berupa sedotan tandur dari tulang ikan dan rumput laut

yang aman untuk dikonsumsi (edible straw) serta dapat mudah terurai untuk meminimalisir

masalah sampah sedotan plastik. Selain itu juga sedotan tandur dapat ditanam sehingga

menghasilkan tanaman berupa sayuran sawi untuk membantu dalam menggalakkan konsumsi

sayuran dikalangan masyarakat. Metode penulisan yang digunakan pada penelitian ini yaitu

kualitatif deskriptif dengan menggunakan studi literatur dari berbagai sumber untuk

mengumpulkan data dan bahan penulisan yang dibutuhkan. Melalui inovasi tersebut

diharapkan dapat membantu dalam meminimalisir masalah sampah sedotan plastik yang

semakin buruk dan masalah gizi pada anak di Indonesia.

Kata Kunci : Plastik, Sedotan Tandur, Tanam

Page 7: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zaman modern saat ini dengan budaya masyarakat yang ingin serba instan,

membuat penggunaan plastik menjadi hal biasa dilakukan masyarakat Indonesia bahkan

dunia dalam kehidupan sehari-hari. Sifatnya yang ringan, kuat, dan praktis membuat

plastik sering digunakan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna R. Jambeck

dari University of Georgia, pada tahun 2010 terdapat 275 juta ton sampah plastik yang

dihasilkan di seluruh dunia. Sekitar 4,8-12,7 juta ton diantaranya terbuang dan mencemari

laut. Indonesia sendiri memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya

menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-

1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan. Dengan angka

tersebut maka Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke

laut terbesar kedua di dunia setelah negara China.

Penggunaan plastik sangat sering dijumpai setiap kali berbelanja ke mana pun

seperti di toko, pasar, mall dan tempat di mana dilakukan transaksi jual beli. Salah satu

jenis plastik yang juga sering dijumpai yaitu sedotan plastik yang selalu dibutuhkan

ketika kita makan dan minum. Ketika mengonsumsi minuman yang disajikan di dalam

gelas masyarakat sering menggunakan sedotan plastik pun selalu ada. Pemakaian sedotan

plastik masyarakan Indosesia merupakan peringkat tertinggi di dunia. Data yang

dikumpulkan oleh Divers Clean Action pada tahun 2018 memperkirakan pemakaian

sedotan di Indonesia setiap harinya mencapai 93.244.847 batang. Sedotan itu berasal dari

restoran, minuman kemasan, dan sumber lainnya (packed straw).

Penggunaan plastik yang tidak sesuai persyaratan akan menimbulkan berbagai

gangguan kesehatan, karena dapat mengakibatkan pemicu kanker dan kerusakan jaringan

pada tubuh manusia (karsinogenik). Selain itu, penggunaan plastik ini pada akhirnya akan

menjadi sampah yang tidak mudah terurai dalam jangka waktu yang singkat. Hal ini

dikarenakan sampah plastik termasuk pada sampah anorganik yang tidak dapat

mengalami pembusukan secara alami sebagaimana sampah organik. Sehingga materi ini

akan terus terkumpul selama beribu tahun di tanah tanpa adanya proses penguraian oleh

bakteri dekomposer.

Sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun-tahun, sehingga menyebabkan

pencemaran terhadap lingkungan. Sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan

menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan membahayakan pernafasan manusia,

Page 8: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

2

meskipun jika sampah plastik ditimbun dalam tanah maka akan mencemari tanah dan air

tanah. Plastik dikonsumsi sekitar 100 juta ton/tahun di seluruh dunia. Terdapat penelitian

membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A. Oleh karena

itu pemakaian plastik yang jumlahnya sangat besar tentu akan berdampak signifikan

terhadap kesehatan manusia dan lingkungan karena plastik mempunyai sifat sulit

terdegradasi (non-biodegradable), plastik diperkirakan membutuhkan 100 sampai 500

tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Dengan demikian,

pemakaian plastik baik plastik yang masih baru maupun sampah plastik harus sesuai

dengan persyaratan yang berlaku agar tidak berbahaya terhadap kesehatan dan

lingkungan.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),

sekitar 70% sampah plastik di Indonesia dapat dan telah didaur ulang oleh para pelaku

daur ulang, namun tidak dengan sedotan karena nilainya rendah dan sulit didaur ulang,

maka tidak ada pelaku daur ulang yang bersedia mengambil. Hal ini menyebabkan

sampah sedotan plastik akan semakin menumpuk dan tentu akan memberikan dampak

buruk bagi lingkungan.

Selain masalah sampah plastik yang semakin buruk di Indonesia, juga terdapat

masalah mengenai gizi anak yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi sayur dan buah di

kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini didukung dengan penelitian riset Pusat Penelitian

dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (2014), yaitu sebanyak 97,7% untuk

anak Indonesia berusia di bawah lima tahun yang kurang mengonsumsi sayur dan

buah. Kelompok anak usia balita (0-59 bulan) memang menjadi proporsi penduduk yang

paling sedikit mengonsumsi sayur (86,2%). Selain itu, riset menyebutkan bahwa remaja

termasuk kelompok umur tertinggi yang kurang mengonsumsi sayur dan buah dengan

memiliki persentasenya mencapai 98,4%. Jika ditotal bersama kelompok orang dewasa

sebesar 97,1% penduduk Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah. Hasil penelitian

yang serupa ditunjukkan oleh riset lembaga lain, menurut Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) pada 2013, persentase kurang mengonsumsi sayuran di semua umur

mencapai 93,5%.

Sehingga untuk menanggulangi masalah tersebut penulis menawarkan sebuah

inovasi yaitu sedotan tandur dari tulang ikan dan rumput laut yang aman dikonsumsi

(edible straw) serta dapat mudah terurai untuk meminimalisir masalah sampah sedotan

plastik, dapat ditanam dan menghasilkan tanaman berupa sayuran sawi untuk membantu

dalam menggalakkan konsumsi sayuran dikalangan masyarakat.

Page 9: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

3

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembuatan sedotan tandur dari tulang ikan dan rumput laut?

2. Bagaimana proses perlakuan bibit sawi yang terdapat pada sedotan tandur?

3. Apakah keuntungan yang diperoleh dari penggunaan sedotan tandur dari tulang ikan

dan rumput laut?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui proses pembuatan sedotan tandur dari tulang ikan dan rumput laut.

2. Untuk mengetahui proses perlakuan bibit sawi yang terdapat pada sedotan tandur.

3. Untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh dari penggunaan sedotan tandur dari

tulang ikan dan rumput laut.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang ingin dicapai melalui karya ilmiah ini, yaitu :

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan keilmuan dan pendidikan yang berkaitan tentang inovasi

sedotan tandur dari tulang ikan dan rumput laut sebagai solusi dari permasalahan

sampah sedotan plastik.

2. Bagi Pembaca

Memperoleh pengetahuan tentang sedotan tandur dari tulang ikan dan rumput

laut untuk mengurangi sampah sedotan plastik selain itu juga bisa ditanam dan

menghasilkan tanaman sawi yang bermanfaat bagi kesehatan dan pemenuhan

kebutuhan gizi.

3. Bagi Pemerintah

Dapat menjadi salah satu referensi solusi dalam mengatasi masalah sampah

sedotan plastik yang semakin banyak dan sekaligus membantu dalam menggalakkan

konsumsi sayur di kalangan masyarakat.

Page 10: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Sedotan Plastik

Sedotan adalah sebuah tabung yang dimaksudkan untuk mentransfer minuman

dari wadah ke mulut peminum, dengan penerapan kekuatan mengisap. Sedotan yang

paling awal berbentuk cekungan batang rumput dan benar-benar terbuat dari rumput /

jerami. Sebuah tabung plastik tipis (seperti polypropylene dan polystyrene) atau bahan

lain, lurus atau dengan engsel seperti akordeon, itu digunakan oleh salah satu ujung di

mulut dan lain di akhir minum. Tindakan itu mengurangi tekanan udara di mulut

(Chintya, 2017).

Sedotan pertama dibuat oleh Sumeria, dan digunakan untuk minum bir (untuk

menghindari produk sampingan padat fermentasi). Argentina dan tetangga mereka

menggunakan perangkat metalik serupa disebut bombilla yang bertindak baik sebagai

jerami dan saringan untuk teman minum teh. Sedotan modern dipatenkan pada 1888 oleh

Marvin C. Stone. Karakteristik sedotan plastik :

Lentur/fleksibel

Ringan

Tembus cahaya

Mudah dibentuk

Dapat meleleh jika terkena api

Tahan air

Tahan benturan

Saat ini setiap tahunnya, limbah yang dibuang ke lautan Indonesia semakin

meningkat. Limbah yang saat ini paling berbahaya bagi lingkungan adalah limbah

plastik. Hingga 2018 lalu, Indonesia masih dinilai sebagai penghasil limbah plastik

terbanyak kedua di dunia. Penyebabnya adalah penggunaan plastik sekali pakai yang

sudah menjadi gaya hidup serta kebiasaan. Sedotan plastik, adalah hal yang perlu

mendapatkan perhatian utama, karena masih banyak dipakai. Ukurannya yang kecil

membuat sedotan plastik kurang diperhatikan, padahal memiliki dampak yang besar.

Justru ukurannya yang kecil membuatnya sulit untuk diproses (Nathania dkk, 2019).

Menurut Divers Clean Action, LSM yang beranggotakan komunitas muda yang

memusatkan perhatian pada isu-isu sampah laut di Indonesia, sedikitnya 93 juta sedotan

plastik perhari yang dihasilkan masyarakat (Intan, 2018). Indonesia menduduki peringkat

ke 4 dalam menghasilkan sampah sedotan plastik. Hal ini menjadi sangat serius karena

sampah yang dihasilkan melalui sedotan plastik susah untuk di daur ulang sehingga

Page 11: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

5

sangat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem terutama laut (Fatia dan Yogi,

2019).

2.2 Edible Straw

Edible straw atau sedotan yang dapat dimakan ini bentuknya seperti sedotan biasa

berbahan plastik. Bedanya, sedotan ini dapat dimakan. Sedotan ini dibuat daru bahan

rumput laut, sama seperti bahan pembuat agar-agar. Sedotan ini dibuat warna-warni dan

memiliki rasa. Ada yang berwarna netral seperti jerami, ada yang berwarna ceria seperti

permen. Ada yang rasa buah-buahan, caramel, dan tentu saja yang tawar tanpa rasa.

Sedotan ini memang dibuat beraneka warna dan rasa (Supriyani, 2019).

2.3 Keunggulan Bibit Sawi

Sawi atau Caisin (Brassica sinensis L.) termasuk family Brassicaceae, daunnya

panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Sawi mengandung pro vitamin A dan

asam askorbat yang tinggi. Sawi adalah kelompok tumbuhan yang dapat dimanfaatkan

daun atau batangnya sebagai bahan pangan atau sayuran baik segar maupun diolah.

Sayur sawi memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh dengan nutrisi

yang beragam. Tingginya anti oksidan di dalam sayur sawi sangat bagus untuk

menghindarkan anda dari penyakit flu.

Tumbuhan sawi tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa

dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Daerah

penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter

diatas permukaan laut. Biasanya dibudidayakan di daerah ketinggian 100 - 500 mdpl.

Tanah yang cocok ditanami sawi hijau adalah tanah yang gembur, mengandung humus

dan subur. Derajat keasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah

pH 6 sampai pH 7 (Haryanto 2001). Tanaman sawi terdiri dari dua jenis yaitu sawi putih

dan sawi hijau. Kebutuhan benih sawi adalah 650g/ha, bila benih hasil pananaman

sendiri maka tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur di atas 70 hari dan

penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun (Edi dan Julista, 2010).

Lebih dari 400 jenis buah-buahan dan berbagai varietas sayuran yang dihasilkan

di Indonesia merupakan panyumbang cukup besar terhadap keanekaragaman dan

kecukupan gizi rakyat. Sawi termasuk jenis sayuran daun yang mempunyai nilai

ekonomi tinggi di Indonesia maupun beberapa negara di dunia. Pengembangan budidaya

sawi mempunyai prospek baik untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan petani,

Page 12: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

6

peningkatan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan agribisnis, dan

meningkatan pendapatan negara melalui pengurangan impor (Rukmana, 1994).

Tanaman sawi yang dikonsumsi secara langsung sebagai lalapan meupun

dimasak terlebih dahulu dapat menguntungkan bagi kesehatan tubuh karena mengandung

vitamin dan zat gizi yang penting bagi kesehatan. Adapun kandungan yang terdapat pada

sawi hijau adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan

Vitamin C. Beberapa khasiat dari mengkonsumsi sawi yaitu menghilangkan rasa gatal di

tenggorokan saat terkena batuk, menghilangkan pusing dikepala, sebagai bahan

pembersih darah, dan membantu fungsi ginjal bagi penderita penyakit ginjal.

Teknik menanam tanaman sawi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

hidroponik. Hidroponik ini merupakan budidaya menanam dengan memanfaatkan air dan

tanpa menggunakan media tanah dengan menekan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi

bagi tanaman.Teknik ini dapat menjadi solusi dalam menanam sawi dengan lahan yang

tidak luas. Cara yang tepat ialah memanfaatkan halaman rumah untuk membuat

hidroponik sawi. Bertanam sayur sawi dengan menggunakan cara hidroponik dapat

memudahkan anda dalam memelihara dan merawat tanaman. Selain itu tanaman yang

menggunakan cara hidroponik umumnya tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Serta cenderung memiliki produktifitas yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan

tanaman yang ditanam menggunakan cara konvensional.

Teknik tanam tanpa menggunakan tanah ini memiliki banyak keuntungan

diantaranya yaitu :

1. Dapat memaksimalkan lahan yang terbatas,

2. Tidak tidak membuat kotor tempat,

3. Dapat panen dengan hasil yang bagus bahkan lebih bagus di bandingkan dengan

tanaman yang menggunakan tanah.

2.4 Masalah Gizi Akibat Kurang Mengkonsumsi Sayuran dan Buah

Menurut penelitian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes),

masyarakat Indonesia masih sangat kurang dalam hal konsumsi buah dan sayur per

harinya. Penelitian bahkan mengatakan, sebanyak 93,5% masyarakat Indonesia kurang

konsumsi sayur dan buah. Kementerian Kesehatan menganjurkan agar setiap orang

mengkonsumsi 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah per hari.

Data dari studi Pemantauan Status Gizi (PSG) 2015 yang dicantumkan dalam

Panduan Hari Gizi Nasional Kementerian Kesehatan 2017 juga menyebutkan bahwa

Page 13: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

7

konsumsi sayur dan buah masyarakat masih tergolong rendah, yaitu 57,1 gram per hari

dan 33,5 gram per orang per hari. Dengan kata lain, asupan sayur dan buah per tahun

hanya mencapai 20,5 kilogram per kapita per tahun dan 12 kilogram per kapita per tahun.

Seperti diketahui, konsumsi sayuran dan buah yang rendah dapat mengacu pada

berbagai masalah kesehatan. Sebagian besar penyakit akibat kurang mengkonsumsi sayur

dan buah adalah degeneratif seperti obesitas, kardiovaskular, dan diabetes.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Brigham and Women Hospital dan

Harvard Medical School menemukan penambahan satu porsi sayuran dan buah setiap

kali makan per hari dapat mencegah kematian akibat penyakit jantung hingga 3,5 juta

hanya dalam waktu dua tahun.

Manfaat lain dari konsumsi sayur dan buah adalah untuk kecerdasan anak.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Eastern Finland mendapati anak-anak yang

mengonsumsi buah, sayuran, ikan, dan gandum utuh dalam tiga tahun pertama sekolah

punya kemampuan otak lebih baik.

Namun manfaat konsumsi sayur dan buah tersebut tidak cukup menggerakkan

masyarakat untuk menambah porsi asupan sayur dan buah. Akibatnya, data Global

Nutrition Report (GNR) menempatkan Indonesia dalam 17 negara yang memiliki tiga

masalah gizi pada balita, yaitu stunting atau kurang gizi, wasting atau penurunan berat

badan, dan overweight atau kelebihan berat badan.

Salah satu faktor penting yang memengaruhi konsumsi sayur dan buah yaitu

ketersediaan sayur dan buah di rumah. Hal ini juga didukung oleh penelitian Svastisalee

et al., tahun 2012 yang mengungkapkan bahwa ketersediaan sayur dan buah terutama di

rumah dapat menjadi faktor yang berpengaruh dalam mencapai tingkat konsumsi sayur

dan buah. Tingginya ketersediaan dan keterjangkauan sayur dan buah terutama di rumah

dapat meningkatkan konsumsi sayur dan buah pada anak usia sekolah. Penelitian lainnya

juga menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayur yang baik lebih banyak pada siswa

yang memiliki ketersediaan buah dan sayur yang baik atau sering di rumah.

Page 14: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

8

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Studi Literatur

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan

teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu dengan studi literatur.

Penelitian kualitatif adalah metode untuk mengekplorasi dan memahami makna bahwa

sejumlah indivisu atau kelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau

kemanusiaan (Creswell, 2010).

3.2 Metode Analisa Data

Data dan informasi yang diperoleh dari studi literatur digunakan untuk

menganalisis permasalahan yang akan dibahas. Kemudian inovasi yang dilakukan

disesuaikan antara permasalahan yang akan dengan berbagai data yang diperoleh

sehingga dapat menemukan inovasi yang sesuai. Pelaporan hasil analisis perlu dilakukan

setelah ditemukan kesesuaian inovasi sebagai alternatif penyelesaian permasalahan.

Page 15: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Pembuatan Sedotan Tandur

Hadirnya beberapa sedotan ramah lingkungan antara lain, sedotan yang dapat

dimakan dan mudah terurai (edible straw), sedotan stainless steel, sedotan kaca, sedotan

akrilik, sedotan silikon, sedotan bambu, dan sedotan jerami menjadi jawaban dari

permasalahan sampah sedotan yang menumpuk. Edible straw yang telah beredar

memiliki bahan utama dari beras, tepung tapioca dan rumput laut. Penggunaan bahan

edible sebagai bahan baku pembuatan edible straw akan mampu mengurangi dampak

pencemaran lingkungan (Rohmah, Windarwati, & Luketsi, 2019). Selain bahan

pembuatan edible straw yang berasal dari tepung tapioka, rumput laut, dan pati jagung,

terdapat pula sedotan berbahan dasar gelatin. Diharapkan sedotan dari gelatin tersebut

dapat membantu Indonesia bebas dari sampah sedotan plastik dan menjaga

keseimbangan ekosistem lautan. Terlebih lagi keunggulan dari bahan gelatin ialah tidak

berbau dan tidak berasa, sehingga tidak akan memberikan efek terhadap minuman

(Tanujaya & Steven, 2019).

Seiring dengan berkembangnya industri fillet nila, maka angka permintaan ikan

nila di pasaran pun meningkat. Sisa tulang dan ikan dari proses produksi industri fillet

nila dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan edible straw. Macam-macam ikan

yang dapat digunakan kulitnya untuk produksi gelatin antara lain: tuna, hiu, kurisi,

salmon, pari, mas, ikan sturgeon, baung, kakap, kakap merah, rohu, nila, patin, beloso,

catla, gelik dan ikan kod. Sedangkan ikan yang telah diteliti dan dapat dimanfaatkan

tulangnya untuk produksi gelatin yaitu ikan mackerel, kakap merah, kurisi, nila, patin,

lele, kerapu, blue whiting (sejenis ikan kod), beloso, dan ikan gelik. Duri ikan dan kulit

ikan memiliki tahap ekstraksi gelatin yang berbeda-beda. Secara umum proses ektraksi

dilakukan dengan dua tahap yaitu pretreatment dan ekstraksi utama. Pre-treatment dapat

dilakukan dengan asam, basa, asam lemah atau kombinasi asam basa. Sedangkan

ekstraksi utama bisa dilakukan dengan menggunakan basa, air atau kombinasinya. Air

merupakan pengekstrak paling aman namun kemampuan ekstraksinya masih rendah.

Oleh sebab itu, beberapa peneliti menggunakan air panas atau air destilata panas. Selain

dengan memaksimalkan fungsi pelarut, optimasi ekstraksi juga dikembangkan dengan

menggunakan model statistik matematik dan secara enzimatik. Teknik ekstraksi selain

Page 16: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

10

memengaruhi hasil ekstraksi juga dapat memengaruhi karakteristik fisik-kimia gelatin

(Atma, 2016).

Sedotan edible akan lebih kuat jika ditambahkan dengan karagenan yang berasal

dari rumput laut. Menurut Mulyadi (2015), pembuatan leather (olahan dasar pembuatan

edible straw) pada umumnya dilakukan penambahan gelatin ataupun karagenan sebagai

bahan pembentuk gelnya dan memberi sifat keplastisitasan produk leather. Kekuatan gel

yang telah terbentuk juga disebabkan adanya interaksi antara asam dan protein yang

terkandung dalam bahan pembuatan sedotan. Asam bersifat memperkuat ikatan dalam

struktur gel yang terbentuk. Serta pada suatu penelitian yang dilakukan di Ponorogo

dihasilkan bahwa jika semakin besar penambahan sorbitol, maka semakin besar pula kuat

tarik yang dihasilkan dan jika semakin besar penambahan karagenan, maka semakin

besar pula kuat tarik yang dihasilkan. Peningkatan kuat tarik berkaitan dengan

kemampuan karagenan dalam mengikat air dan membentuk gel. Selanjutnya, dihasilkan

kuat tarik terbesar terdapat pada penambahan karagenan 6% dengan nilai rerata kuat tarik

sebesar 43,90 N. (Rohmah, Windarwati, & Luketsi, 2019).

Dari jenis rumput laut yang tersebar di perairan pantai terdapat 23 jenis yang

dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu jenis rumput laut yang cukup potensial dan

banyak dijumpai di perairan Indonesia adalah Eucheuma spinosum (termasuk alga

merah) yang dapat menghasilkan karagenan. Karagenan adalah campuran yang kompleks

dari beberapa polisakarida. Keadaan basa sangat diperlukan dalam proses ekstraksi

rumput laut menjadi karaginan untuk meningkatkan daya larut karaginan dalam air dan

mencegah terjadinya reaksi hidrolisis ikatan glikosidik pada molekul karaginan yang

menyebabkan karaginan kehilangan sifat-sifat fisiknya, seperti kelarutannya dalam air.

Kkeadaan basa yang diijinkan dalam proses ekstraksi adalah pH 8 – 10, sehingga pada

penelitian ini menggunakan pH air ekstraksi = 8 sebagai variabel tetap (Hudha,

Sepdwiyanti, & Sari , 2012).

Proses pembuatan gelatin dari tulang ikan nila dimulai dengan degreasing, yakni

tulang ikan dibersihkan dengan cara direndam dalam air mendidih selama kurang lebih

30 menit sambil diaduk, dengan beberapa kali pergantian air, kemudian ditiriskan dan

dijemur. Selanjutnya dilakukan proses demineralisasi, yakni tulang ikan yang telah

dibersihkan direndam dalam larutan HCl 5% dalam beaker glass selama 48 jam sampai

terbentuk ossein. Ossein dicuci dengan menggunakan air sampai pHnya netral (6-7),

ditiriskan, dan dipotong kecil - kecil (3 – 5cm) untuk memperluas permukaan. Ekstraksi

dilakukan dengan soklet, yakni ossein dimasukkan ke dalam aquades dan diekstraksi

Page 17: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

11

pada suhu kurang lebih 90 derajat Celcius selama waktu tertentu (2,3,4 jam), lalu

disaring dengan kain saring. Tahapan terakhir, dilakukan pengeringan dengan oven pada

suhu kurang lebih 50 derajat Celcius selama 24 jam.

Setelah mendapatkan ekstraksi gelatin, bahan-bahan yang terdiri dari karagenan

5,7% gelatin 28,3% air 61,3% dan pewarna makanan 4,7%. Selanjutnya, dibuat larutan

karagenan dengan 100 ml aquades, kemudian dilakukan proses homogenasi selama 15

menit. Larutan karagenan yang sudah dihomogenasi akan dipanaskan hingga suhu 60C.

Hasil dari pemanasan tersebut, ditambahkan dengan serbuk gelatin yang sudah

diekstraksi sebelumnya. Larutan yang sudah ditambahkan dengan serbuk gelatin perlu

dihomogenasi lagi selama 15 menit, lalu dilakukan pencetakan pollyblend pada cetakan

sedotan. Cetakan sedotan tandur berbeda dengan cetakan sedotan yang biasanya, karena

pada sedotan tandur ini akan diberi sedikit ruang di ujung bawah sedotan untuk tempat

meletakkan bibit yang telah berdomansi. Sehingga, nantinya hasil dari sedotan tandur

akan lebih tebal dari edible straw lain. Serta terdapat sedikit lubang pada sisi bawah

sedotan sebagai jalan untuk memasukkan bibit sawi. Sedotan yang sudah dicetak akan

dikeringkan dalam suhu 45C selama 48 jam. Sedotan tandur yang sudah mengering

akan diisikan dengan bibit sawi yang sudah berdomansi. Tahap terakhir setelah pengisian

bibit akan ditambahkan pollyblend pada ujung sedotan yang masih terbuka, kemudian

dilakukan pengeringan lagi selama dua hari pada suhu 45C. Bagian yang berisi bibit

sawi tidak dapat dimakan, untuk mencegah tertelannya bibit sawi maka sedotan tandur

memiliki tanda garis batas yang boleh dimakan.

Proses Pembuatan Sedotan Tandur

Degreasing Tulang Ikan Nila

Demineralisasi Ekstraksi GelatinMenimbang

bahanPelarutan Serbuk

karagenan

HomogenasiPenambahan

Serbuk GelatinHomogenasi

Pencetakan Pollyblend

Pengeringan selama 48 jam

Pengisian bibitPenambahan

Pollyblend pada ujung sedotan

Pengeringan selama 48 jam

Sedotan tandur siap dipakai

Page 18: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

12

4.2 Proses Perlakuan Bibit Tanaman Sawi

Bibit Sawi memiliki ciri-ciri bentuk bulat kecil, kulit bibit berwarna coklat

kehitaman, sedikit keras bila dipencet dan permukaan bibit licin mengkilat. Bibit sawi

yang dimasukkan pada sedotan tandur, nantinya akan berdormansi. Pada bagian sedotan

tandur yang tidak bisa dimakan jika nantinya dibuang sembarangan maka sedotan

tersebut akan terurai bersama tanah. Sehingga, bibit sawi langsung bertemu dengan tanah

yang berada di lapisan paling atas. Lapisan topsoil ini mengandung banyak unsur hara

yang mendukung pertumbuhan bibit sawi. Namun, bibit sawi yang berada pada lapisan

topsoil akan terancam pertumbuhannya karena dapat terbawa oleh angin ataupun air.

Bibit sawi memiliki peluang kecil untuk tumbuh bebas tanpa perlakuan, tetapi tidak

menutup kemungkinan.

Bibit sawi yang memang ingin dibantu pertumbuhannya ataupun sengaja

dibudidaya harus direndam air terlebih dahulu hingga 10 menit. Selanjutnya, lakukan

persemaian benih atau bisa juga menanam benih sawi secara langsung di lahan dengan

cara menabur benih sawi setelah itu tutup dengan abu dapur atau bisa juga dengan daun

pisang, jerami, dan lain-lain. Kemudian, olah tanah untuk menjadikan tekstur tanah

menjadi gembur, sehingga perakaran dapat mudah untuk masuk ke dalam tanah serta

agar perakaran tanaman lebih mudah untuk menyerap unsur hara. Setelah bibit sawi

berumur sekitar 2 minggu atau setelah keluar 3-4 helai daun, bibit sawi diambil untuk

dipindah tanam pada bedengan. Kemudian lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari

untuk menjaga kelembaban lahan.

Selain dengan media tanah, bibit dapat ditanam dengan cara hidroponik. Tahap-

tahap penanaman dengan cara hidroponik tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh

para petani. Pertama-tama, semailah biji sawi di media yang terpisah dengan media

tanam. Sebaiknya media ini memiliki jenis yang mendekati media pembesaran (becek

atau banyak air). Media yang digunakan bisa dengan menggunakan rockwool atau yang

alami seperti kapas, sabut kelapa yang dibasahi dan dijaga kelembabannya sedemikian

rupa sampai biji itu tumbuh. Tambahkan nutrisi tambahan yang biasa digunakan sebagai

nutrisi hidroponik (Budidaya Kita, 2016).

4.3 Keuntungan Penggunaan Sedotan Tandur

Hadirnya inovasi ini diharapkan lingkungan menjadi lebih bersih, sebab limbah

sedotan plastik menjadi berkurang karena tergantikan dengan sedotan tandur yang dapat

dibeli dengan harga terjangkau. Mengingat produksi ikan fillet nila yang limbahnya

Page 19: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

13

dapat digunakan sebagai bahan dasar sedotan tandur. Serta melimpahnya produksi

rumput laut di Indonesia. Selain itu, adanya bagian yang tidak bisa dimakan pada sedotan

ini, diharapkan mampu memberi kontribusi dalam peningkatan gizi masyarakat lewat

konsumsi sayur sawi. Tanaman sawi memiliki kelebihan yaitu, dapat tumbuh subur

diberbagai cuaca baik di tempat yang memiliki cuaca panas maupun dingin, sehingga

dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada bidang pendidikan,

sedotan tandur ini dapat menjadi sarana pendidikan anak untuk belajar menanam dan

membudidayakan tanaman sawi. Untuk mempercepat pertumbuhan tanaman sawi,

sebaiknya sebelum ditanam direndam terlebih dahulu pada air hangat dalam waktu 10

menit.

Page 20: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

14

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pencarian data hingga analisis dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembuatan sedotan tandur memerlukan ekstrak gelatin dan ekstrak karagenan sebagai

penguat. Dengan formulasi bahan karagenan 5,7% gelatin 28,3% air 61,3% dan

pewarna makanan 4,7%. Sedotan tandur melalui dua proses pengeringan. Pengeringan

pertama untuk menambahkan bibit sawi dan pengeringan kedua untuk menutup lubang

di ujung sedotan (jalan masuk bibit sawi).

2. Bibit sawi tanpa perlakuan memiliki peluang rendah untuk tumbuh dan berkembang.

Perlakuan yang tepat yaitu dengan merendam bibit sawi di dalam air hingga 10 menit

untuk memecah masa dormansi. Selanjutnya, lakukan penyemaian dan pemantauan

pertumbuhan.

3. Sedotan tandur dari tulang ikan dan rumput laut yang aman untuk dikonsumsi (edible

straw) serta dapat mudah terurai untuk meminimalisir masalah sampah sedotan plastik.

Selain itu juga sedotan tandur dapat ditanam sehingga menghasilkan tanaman berupa

sayuran sawi untuk membantu dalam menggalakkan konsumsi sayuran dikalangan

masyarakat

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan penulis adalah:

1. Saran bagi pemerintah

a. Merencanakan strategi efektif mengenai penanggulangan masalah jumlah sampah

plastik yang semakin banyak dan masalah kurangnya konsumsi sayur di Indonesia.

b. Menyusun program berkelanjutan untuk menggantikan sampah plastik dengan bahan

lain yang bisa dipakai berkali-kali.

2. Saran bagi masyarakat

a. Mendukung upaya pemerintah dalam program untuk penanggulangan masalah

jumlah sampah plastik yang semakin banyak dan masalah rendahnya minat anak-

anak Indonesia terhadap sayur.

b. Menjaga dan meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya mereduksi penggunaan

sampah plastik dan pentingnya gemar makan sayur.

3. Saran bagi akademisi

Page 21: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

15

a. Melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut agar menemukan solusi efektif

seputar penanganan masalah sampah plastik dan penanganan masalah rendahnya

minat sayur pada anak.

Page 22: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

16

DAFTAR PUSTAKA

Atma, Y. (2016). PEMANFAATAN LIMBAH IKAN SEBAGAI SUMBER ALTERNATIF PRODUKSI GELATIN

DAN PEPTIDA BIOAKTIF: REVIEW. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta, 1-6.

Budidaya Kita. (2016). Panduan Lengkap Cara Menanam Sawi Hemat Tempat. Budidayakita.com.

Chintya, V. (2017). EKSPLORASI MATERIAL LIMBAH SEDOTAN PLASTIK. Bandung: e-Proceeding of Art

& Design : Vol.4, No.3 Desember 2017.

Hudha, M. I., Sepdwiyanti, R., & Sari , S. D. (2012). EKSTRAKSI KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT

(Eucheuma Spinosum) DENGAN VARIASI SUHU PELARUT DAN WAKTU OPERASI . Berkala

Ilmiah Teknik Kimia , 17-20.

Rohmah, D. U., Windarwati, S., & Luketsi, W. P. (2019, September 20). PENGARUH PENAMBAHAN

KARAGENAN DAN SORBITOL PADA KUAT TARIK EDIBLE STRAW DARI NANAS SUBGRADE.

AGROINDUSTRIAL TECHNOLOGY JOURNAL, hal. 70-77.

Tanujaya, A. T., & Steven. (2019). TARI LATIN UNTUK MANTANMU (SEDOTAN DARI GELATIN SOLUSI

PENYELAMATAN PENYU). B I M F I Volume 6 No.1.

Page 23: SETAN: Sedotan Tandur dari Tulang Ikan dan Rumput Laut ...

17

BIODATA DIRI

Nama : Sulthan Fathi Nur Alauddin

Instansi : Universitas Airlangga

NIM : 081911133070

Fakultas : Sains dan Teknologi

Nama : Zaroh Ulfa Nur Aini

Instansi : Universitas Airlangga

NIM : 101811133022

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Nama : Hamriyana Hamzah

Instansi : Universitas Airlangga

NIM : 101811133040

Fakultas : Kesehatan Masyarakat