Serbuk Terbagi (Kapsul)

13
Tanggal Praktikum : Jam Praktikum : 08.30 – 11.00 Dosen Pembimbing : Kelompok Praktikum : 11 Laporan Praktikum Kuliah Sediaan Farmasi dan Terapi Umum Serbuk Terbagi (Kapsul) Anggota Kelompok : Kanti Rahmi Fauziyah (B04120125) Ayu S Pandiangan (B04120144) LABORATURIUM FARMASI

description

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan untuk pemakaian dalam secara oralatau untuk pemakaian luar. Pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dengan dibungkus kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok (Syamsuni 2006). Serbuk dan granul dapat digunakan untuk memberikan keuntungan pada sejumlah cara yang berlainan seperti serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang dipadatkan, masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair tidak ditemukan dalam sediaan serbuk, obat yang tidak stabil dalam suspense atau larutan air dapat dibuat dalam bentuk serbuk, obat yang volumenya terlalu besar untuk dibuat tablet atau kapsul dapatdibuat dalam bentuk serbuk serta dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan penderita. Sedangkan kerugian dari obat serbuk adalah tidak tertutupinya rasa dan bau yang tidak enak, terkadang menjadi lembap atau basah pada penyimpanan.Obat sakit perut/mules adalah obat atau agen berupa serat yang mengurangi gejala diare. Obat-obatan antidiare paling efektif adalah derivate opioid, yang menurunkan motilitas usus agar memungkinkan waktu yang lebih besar untuk penyerapan air dan elektrolit. Serat bertujuan sebagai pembentuk, meningkatkan konsistensi feses tetapi tidak dapat menurunkan kehilangan cairan dan elektrolit. diare infeksius mungkin memerlukan antibiotik jika parah.Pembuatan obat sakit perut ini dibuat dalam bentuk puyer karena lebih mudah diserap tubuh sehingga daya kerjanya cepat. Papaverin HCl berfungsi sebagai antispasmodic, agar usus tidak berkontraksi terus menerus. Paracetamol sebagai analgesik dan antipiretik, untuk membantu mengurangi rasa sakit dan dapat menghilangkan sakit kepala (jika disertai sakit kepala). Sulfaguanidin sebagai antibakterial jika diare dikarenakan bakteri flora normal yang berlebih.Hasil yang diperoleh dari praktikum ini yaitu sepuluh butir kapsul obat sakit perut serta sakit kepala/pusing. Dalam memasukkan obat ke dalam kapsul, yaitu obat dibagi terlebih dahulu dengan timbangan (sama rata) kemudian masing2 dibagi ke dalam 5 bagian. Pemasukan serbuk ke dalam kapsul memerlukan teknik yang baik agar dosis obat tidak berkurang. Setelah semua serbuk masuk, maka kapsul harus dikunci agar tidak mudah terbuka kembali. Penggulangan obat serbut terbagi tersebut harus disertai dengan resep dokter, karena mengandung obat keras (papaverin HCl) dan antibiotic (sulfaguanidin). Jika penggunaannya tidak tepat, maka akan menimbulkan kondisi abnormal lainnya. Pada pot obat selain ditempelkan etiket putih sebagai penanda obat dalam, ditempelkan juga label “Tidak boleh diulang tanpa resep dokter hewan”. Pada resep obat, tertulis singkatan m.f.pulv.No.X (misce fac pulveres numero X) yang artinya ambil dan buatlah serbuk terbagi ke dalam sepuluh bagian; dan s.t.d.d 1 pulv a.c (signa ter de die uno pulveres ante cibos) yang artinya buatlah tanda tiga kali sehari, satu takaran sebelum makan. Pembuatan obat ini dilakukan dengan membagi seluruh resep ke dalam sepuluh bagian; berbeda dengan praktikum sebelumnya, yaitu resep yang tertulis di kali sepuluh. Kemasan yang digunakan pada pembuatan serbuk terbagi salah satunya dengan menggunakan kapsul. Kapsul merupakan bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang dimasukkan ke dalam cangkang yang sesuai untuk pemberian obat. Kapsul biasanya dibuat dari gelatin dengan atau tanpa zat lain. Kapsul dapat digulongkan secara besar yaitu kapsul keras dan kapsul lunak. Kapsul keras biasanya digunakan untuk bentuk kering, serbuk atau pellet sedangkan kapsul lunak biasanya digunakan untuk minyak dan komposisi obat yang tidak terlarut atau seuspensi dalam minyak/ kapsul terbuat dari bahan seperti protein hewan biasanya gelatin, polisakarida tumbuhan atau derivate klarbohidrat dan selulosa.

Transcript of Serbuk Terbagi (Kapsul)

Page 1: Serbuk Terbagi (Kapsul)

Tanggal Praktikum :

Jam Praktikum : 08.30 – 11.00

Dosen Pembimbing :

Kelompok Praktikum : 11

Laporan Praktikum

Kuliah Sediaan Farmasi dan Terapi Umum

Serbuk Terbagi (Kapsul)

Anggota Kelompok :

Kanti Rahmi Fauziyah (B04120125)

Ayu S Pandiangan (B04120144)

LABORATURIUM FARMASI

DEPARTEMEN KLINIK REPRODUKSI DAN PATOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2016

Page 2: Serbuk Terbagi (Kapsul)

PENDAHULUAN

Obat dapat disebut sebagai zat kimia yang dapat mempengaruhi fungsi faal

makhluk hidup sedangkan dalam arti sempit obat merupakan zat kimia dengan

cara pemberian dan dosis tertentu dapat digunakan untuk mengurangi,

menghilangkan, menyembuhkan penyakit hewan atau manusia. Dari kedua

pengertian di atas dapat diketahui bahwa tujuan penggunaan obat adalah untuk

memperbaiki kondisi faal mahkluk hidup.

Obat memiliki berbagai macam bentuk yang tergantung dari tiga faktor,

yaitu jenis obat, penderita (pasien), dan penyakit pasien. Serbuk adalah salah satu

bentuk sediaan obat yang merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia

yang dihaluskan dan ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.

Sediaan serbuk terdiri dari dua macam yaitu serbuk terbagi dan serbuk tidak

terbagi. Salah satu contoh serbuk terbagi adalah obat untuk mengatasi penyakit

diare, seperti yang dilakukan pada praktikum ini. Pembuatan obat serbuk perlu

memperhatikan beberapa hal, contohnya adalah takaran bahan dan cara

pencampuran. Oleh karena itu pelajaran tentang pembuatan serbuk perlu diketahui

agar dalam membuat atau memberikan resep berbentuk serbuk tidak

membahayakan pasien.

TUJUAN

Tujuan praktikum ini adalah mengetahui cara meracik bahan-bahan obat

bentuk puyer atau serbuk terbagi sebagai obat dalam untuk mengurangi diare dan

sakit kepala, cara pemberian obat, penulisan etiket, label obat, dan cara

membungkus puyer agar tidak mudah rusak atau berceceran.

TINJAUAN PUSTAKA

Serbuk Terbagi (Pulveres)

Ada enam ketentuan peracikan didalam dunia farmasi, yakni obat yang

berbentuk kristal/bongkahan besar hendaknya digerus halus terlebih dahulu, obat

yang berkhasiat keras dalam jumlah sedikit dicampur dengan zat tambahan dalam

mortir, obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar merata, obat yang

jumlahnya sedikit dimasukkan terlebih dahulu, obat yang volumenya kecil

Page 3: Serbuk Terbagi (Kapsul)

dimasukkan terlebih dahulu, dan tidak menggerus bahan serbuk dalam jumlah

yang banyak sekaligus (Aulton 2002).

Sediaan serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang

dihasilkan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. Macam-

macam sediaan serbuk yaitu serbuk terbagi (pulveres) dan serbuk tidak terbagi

(pulvis). Pulveres adalah serbuk yang dapat dibagi-bagi dalam bobot dan dosis

yang relatif sama dan dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok

untuk sekali minum. Pulvis merupakan serbuk yang penggunaannya tidak bisa

dibagi-bagi dan harus dalam satu kesatuan utuh. Untuk serbuk terbagi yang

mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus dibungkus dengan

kertas perkamen atau kertas yang mengandung lilin kemudian dilapisi lagi dengan

kertas logam. Sedian padat jenis ini dapat disimpan pada wadah yang tertutup

dengan rapat (Himawati 2008).

Papaverin HCl

Papaverin adalah opium alkaloid yang berfungsi sebagai relaksasi otot

polos. Papaverin digunakan untuk kejang saluran pencernaan dan ureter, serta

pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah. Mekanisme kerja obat ini

yaitu menghambat phosphodiesterases dan tindakan langsung pada saluran

kalsium. Papaverin diserap di saluran cerna dan 54% didepo di lemak dan hati.

Sisanya didistribusikan ke seluruh tubuh dan mampu mengikat 90% protein. Obat

di metabolisme di hati dan dieliminasi melalui urin.

Papaverin berefek meningkatkan aliran darah pada pembuluh darah arteri

koroner dan menyebabkan dilatasi (pelebaran pembuluh darah arteri dan vena).

Pada kasus angina pectoris (nyeri dada karena tidak cukupnya aliran darah ke

jantung) papaverin memiliki efek yang positif tapi tidak meringankan rasa sakit.

Bentuk parenteral diindikasikan untuk kejang vascular akut yang berhubungan

dengan oklusi koroner, angina pectoris, embolism peripheral dan pulmonary,

vasospastic pada pembuluh darah perifer, angiospastic otak, spasmus viscera

seperti kejang empedu dan kolik. Selain itu obat ini juga bisa diaplikasikan

intracavernosus untuk pengobatan impotensi. Kontra indikasi obat ini adalah bisa

memblok atrioventrikular (AV) jantung. Obat ini disarankan untuk tidak

dikunyah. Papaverin merupakan obat keras sehingga dapat menyebabkan efek

Page 4: Serbuk Terbagi (Kapsul)

samping seperti berkeringat, sakit kepala, kelelahan, kulit kemerahan, gangguan

perut, hilang nafsu makan, diare, konstipasi, maupun sakit perut hingga detak

jantung irregular (MedlinePlus, 2011).

Paracetamol

Parasetamol berasal dari kata N-asetil-para-aminofenol asetominofen

(versi amerika) atau para-asetil-amino-fenol parasetamol (versi inggris), memiliki

berat molekul 151,17, rumus empiris obat ini adalah C8H9NO2. Parasetamol

merupakan senyawa metabolit aktif fenasetin, namun tidak memiliki sifat

karsinogenik (menyebabkan kanker). Paracetamol atau asetaminofen adalah obat

analgesik dan antipiretik yang sangat umum digunakan untuk mengobati sakit

kepala, flu dan demam. Parasetamol cukup efektif menangani sakit

musculoskeletal pada anjing.

Analgesik merupakan obat yang dapat meredakan rasa nyeri sedangkan

antipiretik adalah senyawa obat yang dapat menghilangkan atau menurunkan

demam, juga agen yang bekerja seperti itu (Dorland 2011).

Sulfaguanidin

Sulfaguanidin merupakan sulfonamide usus. Obat ini hanya sedikit sekali

(5-10%) diserap oleh usus sehingga menghasilkan konsentrasi obat yang tinggi

didalam usus besar. Sulfaguanidin ternyata lebih baik resorpsinya sampai lebih

kurang 50% dan sebaiknya jangan digunakan untuk pengobatan infeksi usus

berbung efek sistemisnya. Sulfaguanidin dahulu banyak dimasukkan dalam

sediaan kombinasi antidiare, tetapi kini praktis tidak digunakan lagi (Tjay dan

Rahardja, 2007).

Saccharum lactis

Saccharum lactis (sinonim dari laktosa) adalah gula disakarida yang

terdapat dari sekresi susu mamalia. Sediaan ini digunakan untuk susu buatan

(formula), pada pabrik makanan dan pada kepentingan farmasi; dalam dosis besar,

berfungsi sebagai diuretik dan laksativa. Saccharum lactis merupakan bahan

tambahan pada pembuatan obat kering (Anonim). Penggunaan zat ini biasanya

sebelum menggerus zat aktif obat, yakni untuk menutup pori-pori mortar dan

stamper agar konsentrasi zat aktif dalam obat tidak berkurang (Syamsuni 2006).

Page 5: Serbuk Terbagi (Kapsul)

METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah timbangan dan anak

timbangan, batu kerikil, mortar dan stemper, kertas perkamen, kapsul, pot plastik

dan etiket.. Bahan yang digunakan adalah Parasetamol, Sulfaguanidin, Papaverin

HCl, Sacharum Lactis, Ol. Menthaepip.

2. Metode kerja

Timbangan yang digunakan disetarakan dengan penambahan beban pada

bagian kiri dan atau kanan timbangan kemudian timbangan dialas dengan kertas

perkamen kemudian disetarakan lagi. Dilakukan penimbangan bahan-bahan yang

akan digunakan yaitu Parasetamol 2,0 g, Sulfaguanidin 1,0 g, Papaverin HCl 0,2 g

dan Sacharum Lactis 2,0 g. Mortar kering dan bersih disiapkan, kemudian

Sacharum laktis (SL) dimasukkan dan digerus hingga homogen. Penggerusan SL

terlebih dahulu juga untuk menutup pori-pori mortar. Papaverin HCl dimasukkan

dan digerus hingga homogen, kemudian disisihkan. Sulfaguanidin digerus

kemudian ditambahkan 1/3 SL dan dihomogenkan, kemudian tambahkan

Papaverin dan 1/3 SL yang disisihkan tadi dan dihomogenkan kembali.

Parasetamol digerus dan ditambahkan 1/3 sisa SL kemudian dihomogenkan.

Setelah homogen Parasetamol dan SL ditambahkan campuran Papaverin HCl,

Sulfaguanidin dan SL yang telah dihomogenkan tadi. Hasil sediaan tersebut

dibagi dua di atas timbangan, masing-masing bagian dibagi lima diatas kertas

perkamen, kemudian siapkan kapsul dan serbuk obat dimasukkan ke dalam kapsul

secara perlahan dan dimasukkan ke dalam pot plastik. Dinding luar pot plastik

diberi etiket berwarna putih, ditambah tulisan bahwa obat tidak boleh diulang

tanpa resep dokter hewan.

3. Resep

4. Perhitungan Dosis

Perhitungan Obat Keras yang digunakan adalah:

Page 6: Serbuk Terbagi (Kapsul)

Dosis Maksimum (DM) sekali : 250 mg

DM sehari : 1000 mg (1 g)

Rumus =

Sekali = 3/ 15 x 250 mg = 50 mg atau 0,05 g

Sehari = 3/15 x 1000 mg = 200 mg atau 0,2 g

% sekali = 0,03/ 0,05 x 100% = 60%

% sehari = 3 x 0,03/0,2 x 100%= 45%

Bahan yang diperlukan

Parasetamol = 2,0 g

Sulfaguanidin = 1,0 g

Papaverin HCl= 0,2 g

Elaeosh.menthapip =0,2 g (SL 2 g + 1 tetes Ol.menthapip)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Gambar 1 Proses pemasukan serbuk ke dalam kapsul

Gambar 2 Sediaan kapsul dalam pot plastik

Pembahasan

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan

untuk pemakaian dalam secara oralatau untuk pemakaian luar. Pulveres adalah

serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dengan dibungkus kertas

perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok (Syamsuni 2006). Serbuk dan

granul dapat digunakan untuk memberikan keuntungan pada sejumlah cara yang

berlainan seperti serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan

yang dipadatkan, masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair tidak

n x DMn+12

Page 7: Serbuk Terbagi (Kapsul)

ditemukan dalam sediaan serbuk, obat yang tidak stabil dalam suspense atau

larutan air dapat dibuat dalam bentuk serbuk, obat yang volumenya terlalu besar

untuk dibuat tablet atau kapsul dapatdibuat dalam bentuk serbuk serta dokter lebih

leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan penderita. Sedangkan

kerugian dari obat serbuk adalah tidak tertutupinya rasa dan bau yang tidak enak,

terkadang menjadi lembap atau basah pada penyimpanan.

Obat sakit perut/mules adalah obat atau agen berupa serat yang

mengurangi gejala diare. Obat-obatan antidiare paling efektif adalah derivate

opioid, yang menurunkan motilitas usus agar memungkinkan waktu yang lebih

besar untuk penyerapan air dan elektrolit. Serat bertujuan sebagai pembentuk,

meningkatkan konsistensi feses tetapi tidak dapat menurunkan kehilangan cairan

dan elektrolit. diare infeksius mungkin memerlukan antibiotik jika parah.

Pembuatan obat sakit perut ini dibuat dalam bentuk puyer karena lebih

mudah diserap tubuh sehingga daya kerjanya cepat. Papaverin HCl berfungsi

sebagai antispasmodic, agar usus tidak berkontraksi terus menerus. Paracetamol

sebagai analgesik dan antipiretik, untuk membantu mengurangi rasa sakit dan

dapat menghilangkan sakit kepala (jika disertai sakit kepala). Sulfaguanidin

sebagai antibakterial jika diare dikarenakan bakteri flora normal yang berlebih.

Hasil yang diperoleh dari praktikum ini yaitu sepuluh butir kapsul obat

sakit perut serta sakit kepala/pusing. Dalam memasukkan obat ke dalam kapsul,

yaitu obat dibagi terlebih dahulu dengan timbangan (sama rata) kemudian

masing2 dibagi ke dalam 5 bagian. Pemasukan serbuk ke dalam kapsul

memerlukan teknik yang baik agar dosis obat tidak berkurang. Setelah semua

serbuk masuk, maka kapsul harus dikunci agar tidak mudah terbuka kembali.

Penggulangan obat serbut terbagi tersebut harus disertai dengan resep

dokter, karena mengandung obat keras (papaverin HCl) dan antibiotic

(sulfaguanidin). Jika penggunaannya tidak tepat, maka akan menimbulkan kondisi

abnormal lainnya. Pada pot obat selain ditempelkan etiket putih sebagai penanda

obat dalam, ditempelkan juga label “Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

hewan”.

Pada resep obat, tertulis singkatan m.f.pulv.No.X (misce fac pulveres

numero X) yang artinya ambil dan buatlah serbuk terbagi ke dalam sepuluh

Page 8: Serbuk Terbagi (Kapsul)

bagian; dan s.t.d.d 1 pulv a.c (signa ter de die uno pulveres ante cibos) yang

artinya buatlah tanda tiga kali sehari, satu takaran sebelum makan. Pembuatan

obat ini dilakukan dengan membagi seluruh resep ke dalam sepuluh bagian;

berbeda dengan praktikum sebelumnya, yaitu resep yang tertulis di kali sepuluh.

Kemasan yang digunakan pada pembuatan serbuk terbagi salah satunya

dengan menggunakan kapsul. Kapsul merupakan bentuk sediaan padat yang

terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang dimasukkan ke dalam cangkang yang

sesuai untuk pemberian obat. Kapsul biasanya dibuat dari gelatin dengan atau

tanpa zat lain. Kapsul dapat digulongkan secara besar yaitu kapsul keras dan

kapsul lunak. Kapsul keras biasanya digunakan untuk bentuk kering, serbuk atau

pellet sedangkan kapsul lunak biasanya digunakan untuk minyak dan komposisi

obat yang tidak terlarut atau seuspensi dalam minyak/ kapsul terbuat dari bahan

seperti protein hewan biasanya gelatin, polisakarida tumbuhan atau derivate

klarbohidrat dan selulosa.

Tujuan penggunaan kapsul sebagai pengemas adalah menutupi bau dan

rasa yang kurang enak, mencegah rusaknya zat berkhasiat dalam lambung,

mencegah iritasi lambung, serta memberikan efek estetika dan psikologis. Kapsul

yang digunakan dalam praktikum ini termasuk two piece gel encapsulation.

Kapsul ini terdiri dari dua bagian yang harus dibuka terlebih dahulu untuk

memasukkan zat. Serbuk yang dimasukkan ke dalam kapsul meliputi bahan aktif,

zat pembawa, pengisi, glindant dan preservasi.

DAFTAR PUSTAKA

Aulton ME. 2002. Pharmaceutics the Science of Dosage Form design 2nd edition,

Edinburgh: Churchill Livingstone, pp. 534-543.

Dorland WA. 2011. Kamus Saku Kedokeran Dorland. Jakarta: EGC

Himawati ER. 2008. Peracikan Sediaan Serbuk. Preskripsi-I.pdf. [6 Maret 2016]

MedlinePlus. 2011. Papaverine [terhubung berkala]. US National Library of

Medicine, http://medlineplus/papaverin.html [ 6 Maret 2016].

Syamsuni H. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: EGC Pr.

Page 9: Serbuk Terbagi (Kapsul)

Tjay TH dan Rahardja K. 2007. Obat-obat penting: Khasiat, Penggunaan dan

Efek-efek sampingnya ed.6. Jakarta: Gramedia.