Serapan Anggaran Kementerian Perhubungan Rendah.doc

2
Serapan Anggaran Kementerian Perhubungan Rendah! Data Tambahan: Saya termasuk orang yang kecewa dengan performa serapan anggaran kementerian perhubungan ini, yang hingga kuartal II berjalan baru berada pada kisaran 4,5%. Saya cukup beralasan untuk kecewa, mengingat tidak ada hal yang terlalu krusial untuk menghambat serapan anggaran Kemenhub. Jika dibandingkan dengan serapan anggaran kementerian PU dan Perumahan Rakyat, yang juga hingga April 2015 baru sekitar 2,5%. Tetapi ini adalah hal yang dapat dimaklumi, mengingat perubahan nomenklatur kementerian PU yang kini bertambah dengan urusan Perumahan rakyat. Sedang kementerian perhubungan, tidak adala perubahan nomenklatur sama sekali. Pak Faktor utama rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 adalah rendahnya serapan anggaran kementerian, khususnya kementerian strategis yang penting untuk mendorong pertumbuhan. Diantara kementerian tersebut, salah satu yang terendah adalah kementerian perhubungan (Kemenhub). Hingga April 2015, atau kuartal II berjalan, serapan angaran kementerian perhubungan baru mencapai ±4,5%. Mengacu pada APBN-P 2015, anggaran untuk Kemenhub dialokasikan sebesar 64,9 triliun. Itu berarti, serapan anggaran kementerian perhubungan baru mencapai 2,92 triliun. Rendahnya serapan anggaran kemenhub ini, pada gilirannya berkontribusi

Transcript of Serapan Anggaran Kementerian Perhubungan Rendah.doc

Serapan Anggaran Kementerian Perhubungan Rendah!

Data Tambahan:

Saya termasuk orang yang kecewa dengan performa serapan anggaran kementerian perhubungan ini, yang hingga kuartal II berjalan baru berada pada kisaran 4,5%. Saya cukup beralasan untuk kecewa, mengingat tidak ada hal yang terlalu krusial untuk menghambat serapan anggaran Kemenhub. Jika dibandingkan dengan serapan anggaran kementerian PU dan Perumahan Rakyat, yang juga hingga April 2015 baru sekitar 2,5%. Tetapi ini adalah hal yang dapat dimaklumi, mengingat perubahan nomenklatur kementerian PU yang kini bertambah dengan urusan Perumahan rakyat. Sedang kementerian perhubungan, tidak adala perubahan nomenklatur sama sekali. Pak Menteri pasti paham, bahwa belanja pemerintah ini penting untuk menstimulus perekonomian, apalagi ditengah pelambatan perekonomian global dan regional saat ini. Gejala pelambatan ini sudah terlihat sejak tahun lalu, sehingga kementerian perhubungan seharusnya tanggap dan antisipatif, dengan melakukan upaya terobosan untuk meningkatkan serapan anggaran untuk menstimulasi perekonomian. Tetapi menhub tidak melakukan terobosan-terobosan untuk itu, malah terkesan terlalu berhat-hati. Pak menteri lebih sibuk untuk menutup rute penerbangan, marah-marah di bandara dan langkah-langkah lain yang tidak kompatibel dengan upaya peningkatan serapan anggaran kementerian. Untuk itu, saya minta kepada menteri dan jajarannya fokus untuk melakukan kebijakan, langkah dan terobosan yang perlu untuk mempercepat dan meningkatkan serapan anggaran kementerian. Dalam kesempatan kali ini, saya berharap dapat mendengar apa saja prioritas yang akan dilakukan oleh kementerian perhubugan dalam kerangka percepatan peningkatan daya serap anggaran kementerian ini.Faktor utama rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 adalah rendahnya serapan anggaran kementerian, khususnya kementerian strategis yang penting untuk mendorong pertumbuhan. Diantara kementerian tersebut, salah satu yang terendah adalah kementerian perhubungan (Kemenhub). Hingga April 2015, atau kuartal II berjalan, serapan angaran kementerian perhubungan baru mencapai 4,5%. Mengacu pada APBN-P 2015, anggaran untuk Kemenhub dialokasikan sebesar 64,9 triliun. Itu berarti, serapan anggaran kementerian perhubungan baru mencapai 2,92 triliun. Rendahnya serapan anggaran kemenhub ini, pada gilirannya berkontribusi pada rendahnya belanja pemerintah, yang hanya berada pada kisaran 2,2%. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi 4,7%, yang jauh lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,7%.