Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang...

14
rrs Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Transcript of Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang...

Page 1: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

rrs Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Page 2: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

"" ,

--------~ .. .i~ .. --

ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember

KIMIA UNTUK SEMUA

Oleh: Prof. Dr. Surya Rosa Putra, MS

Pidato Pengukuhan untuk Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Biokimia Organik pada Jurusan Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 27 Januari 2010

Departemen Pendidikan Nasional Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

[97'7 Itt/to

2.010

Page 3: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

Bismillaahirohmaanirrahiim, Yang terhormat, Bapak Rektor ITS selaku Pimpinan Senat ITS

Bapak/lbu para Anggota Senat ITS Bpk/lbu, para Anggota Dewan Penyantun ITS Bpk-bpk, para Pembantu Rektor, Bpk/lbu, para Dekan, para Pembantu Dekan, Ketua Lembaga,

Kepala Biro dan Direktur di Lingkungan ITS Bpk/lbu rekan-rekan sejawat dosen, para karyawan, para mahasiswa, dan hadirin undangan yang saya muliakan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Pertama-tama, saya panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt, penguasa segala macam ilmu alam semesta, atas berkat, nikmat, kedudukan, kesehatan, rizki dan hidayahNya pada saya selama ini, termasuk dalam memahami secuil ilmu kimia, ilmuNya, yang membawa saya ke jenjang Guru Besar dalam bidang Biokimia Organik.

Kedua, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Rektor, selaku Ketua Senat, yang, pada hari ini, telah memberi kesempatan dan kehormatan pada saya untuk menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar ini.

Dan, selanjutnya, terima kasih yang tidak terhingga saya aturkan kepada para anggota Senat ITS dan seluruh hadirin yang saya muliakan atas kesediaannya untuk meluangkan waktu dan meringankan kaki datang ke Grha ini .untuk menghadiri acara pengukuhan ini.

Hadirin yang saya muliakan Bidang kepakaran yang dianugerahkan Allah swt pada saya selama ini menyangkut bidang Biokimia Organik, salah satu cabang Ilmu Kimia baru yang memadukan dua bidang ilmu kimia klasik, Biokimia dan Kimia Organik. Bidang kepakaran yang saya kenaI sejak memulai pendidikan S-3 di Universitas Louis Pasteur, Perancis, 15 tahun silam, telah membuka mata saya untuk menyelami ilmu kimia secara komprehensif dan mendasar, dan akhirnya membawa saya kepada beberapa pemikiran tentang kompetensi dan posisi

________ ~jl----------

Page 4: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

kimiawan, terutama kimiawan Indonesia, di era dunia tanpa bat as dan serba cepat ini. Beberapa pemikiran tersebut saya kemas dalam pidato pengukuhan yang berjudul :

KIMIA UNTUK SEMUA

Judul ini saya pilih seiring dengan perkembangan ilmu kimia yang semakin hari semakin menarik perhatian ilmuwan untuk dikembangkan, sehingga, saat ini, ilmu kimia tidak lagi dikuasai, hanya oleh para kimiawan tetapi juga para pakar lain yang menggunakan ilmu kimia sebagai landasannya. Sebutlah ilmu biokimia, salah satu cabang ilmu kimia klasik yang saya tekuni sejak mengenyam pendidikan S-1 dan S-2 dulu. Bidang ini, sekarang tidak lagi "dimiliki", hanya, oleh kimiawan, tetapi juga oleh pakar biologi, kedokteran, pertanian, farmasi, pakar teknik kimia dan lain­lain. Tidak hanya dipelajari dan digunakan, para pakar ilmu lain terse but bahkan sudah menganggap bidang biokimia, sebagai cabang ilmu mereka, sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang struktur dan aktifitas enzim dan DNA tidak lagi monopoli milik para biokimiawan yang dididik di jurusan Kimia. Bahkan, dalam masyarakat, terutama di Indonesia tercinta ini, luaran riset kimia dari pakar-pakar non-kimia ini lebih dikenal karena dikemas dalam tema yang lebih aplikatif dalam masyarakat, semisal rekayasa obat baru (farmasi), penanganan penyakit dengan pengaturan metabolisme (kedokteran), pembuatan bibit baru (pertanian), atau produksi enzim dan metabolit seluler yang berguna (teknik kimia).

Memang, Ilmu Kimia, sejak dulu, sudah dikenal sebagai ilmu yang berperan besar dalam mengembangkan ilmu-ilmu lain. Peran ini sudah diakui dunia ilmu dengan menjadikan ilmu

2

,

Gambar 1 Contoh kimia sebagai sentral pemecahan problem (diambil dari Situs Resmi MIT, web.mit.edu/chemistry).

Kimia sebagai salah satu ilmu utama yang pantasdihargai dengan Hadiah Nobel. Bahkan, pada tahun BO-an, pernah muncul sebuah ungkapan yang mendunia: chemist have solutions, bahwa kimiawan punya solusi untuk berbagai permasalahan kehidupan. Menurut depatemen Kimia Massachusetts Institute of Technology, kiblatnya pengembangan IPTEK dunia, "Approaches to answering key human problems vary with disCipline. Chemistry is central to each" (Situs Resmi MIT, web.mit.edu/chemistry). Lalu ada chemistry is the centre of sciences, bahwa ilmu Kimia adalah dasar untuk mengembangkan ilmu-ilmu lain, seperti Farmasi, Kedokteran, Teknologi Pangan, Teknik Kimia, Geologi, dan lain-lain. Ungkapan­ungkapan ini didasarkan pad a kenyataan bahwa sebagai ilmu tentang molekul, ilmu kimia merupakan ilmu materi yang sangat fundamental dan komprehensif, karena pengetahuan tentang perilaku molekul memecahkan problem tentang sifat dan perilaku materi dan bahan yang dikembangkan dalam ilmu alam dan teknologi lain. Tidak salah, kalau, kemudian, di seluruh bagian

3

Page 5: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

dunia, termasuk di Indonesia, ilmu kimia seperti 'wajib' hukumnya untuk diajarkan di semua jurusan yang menggeluti ilmu alam dan teknologi, karena dianggap sebagai ilmu pemersatu IPTEK.

Pesona kimia yang lebih nyata dapat dilihat pada perkembangan budaya IPTEK dari masa ke masa. Pada era kejayaan bask sciences, sebelum dan beberapa tahun setelah perang dunia kedua, Arthur Kornberg, seorang pemenang Nobel Kedokteran 1959 dalam sintesis DNA dan RNA, pernah mengungkapkan bahwa, dua pilar penting yang mengubah wajah dunia adalah ilmu fisika teori dan ilmu sintesis kimia organik (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang dikembangkan oleh Einstein, Niels Bohr, Heisenbergnya, dan lain­lain telah membuka jalan untuk teknologi nuklir, dan sekarang ini, teknologi informatika, sementara sintesis kimia organik melalui tokoh-tokoh Hermann Emil Ficher (orang pertama yang bisa mensintesis senyawa-senyawa alamiah), Victor Grignard (peletak dasar sintesis senyawa organik dengan organo-logam), Alfred Werner (peletak dasar sintesis senyawa-senyawa dengan stereokimia spesifik) dan lain-lain adalah pintu gerbang untuk memproduksi berbagai obat, plastik, dan bahan-bahan kimia yang, saat ini, tidak bisa lagi lepas dari keseharian kita.

Setelah habis era bask sciences, pamor ilmu kimia tidaklah terkikis begitu saja. Dalam era bioteknologi, era aplikasi mikroorganisme, kultur sel atau bagian dari sel untuk memproduksi bahan-bahan berguna, ilmu kimia pun ditempatkan pada posisi yang sangat terhormat. Penemu peran mikroorganisme dalam fermentasi (Louis Pasteur), penemu pembuatan antibodi monoklonal (Georges Kohler dan Cesar Milstein), penemu sistem mutasi gen (Linus Pauling), penemu peran kode genetik dalam sintesis protein (Robert W. Holley), penemu teknik bongkar pasang DNA (Herbert Boyer), penemu sistem-sistem metabolisme, dan banyak lagi yang lain, adalah para pakar kimia. Masuk akal, kalau kemudian, European Federation of Biotechnology, mendefinisikan bioteknologi sebagai ilmu multisipliner yang mengintegrasikan mikrobiologi, biokimia dan ilmu-ilmu rekayasa. Mikrobiologi berguna untuk mengembangkan sel, atau bagian dan sel organisme, sebagai mesin industri biomolekul; biokimia, cabang ilmu kimia, bermanfaat untuk

4

pengendalian biosintesis biomolekul; dan ilmu rekayasa bermanfaat untuk produksi atau pemanfaatan biomolekul yang dimaksud.

Pada zaman sekarang, paling tidak, ilmu kimia menjadi bagian penting dari dua ilmu baru multidisipliner yang spektakuler dan akan mengubah budaya masyarakat secara drastis di masa depan, yakni ilmu proteomik - era baru bioteknologi - dan nanoteknologi, disiplin ilmu yang sekarang masih diperdebatkan oleh para penggagasnya. Proteomik merupakan ilmu tentang karakter dan fungsi protein-protein yang diekspresikan dalam skala besar oleh genome. Studi ini jauh lebih penting dari studi genomic - studi tentang gen-gen yang terdapat dalam genome - karena berkaitan langsung dengan proses-proses selular yang dipicu oleh adanya penyakit atau gangguan lingkungan yang lain. Pengetahuan tentang struktur dan fungsi protein-protein khas yang diekspreksikan selama seseorang menderita suatu penyakit, misalnya, akan berguna untuk mendisain aktifator atau pun inhibitor aktifitas protein-protein tersebut yang kita kenal selama ini sebagai obat. Ilmu kimia, antara lain melalui para kimiawan, John Fenn (AS), Koichi Tanaka (Jepang) dan Kurt Euethrich (Swiss), pemenang Hadiah Nobel Kimia 2002, memberikan kontribusi signifikan dalam mengembangkan metoda­metoda baru untuk memperoleh dan menganalisis protein skala besar, termasuk cara-cara spektroskopi dan kristalisasi protein.

Dalam bidang nanoteknologi, Richard Feynman, seorang fisikawan pemenang Nobel Fisika 1959 dari Amerika Serikat, orang yang mengilhami lahirnya nanoteknologi ini sendiri, sudah memperkirakan kimia. bersama-sama dengan fisika dan biologi akan sangat menentukan perkembangan nanoteknologi itu sendiri. K. Eric Drexler, sang insinyur MIT brilian yang meramalkan akan datangnya era molecular manufacturing (manufaktur molekul) sebagai bentuk nyata dari nanoteknologi itu, bahkan, memberikan beberapa contoh yang sangat biokimiawi, betapa mesin-mesin berukuran nanometer telah ada di alam dan bagaimana mereka telah terlibat dalam penyusunan molekul dan informasi dalam sel makhluk hidup, seperti ribosom yang menyusun asam amino satu demi satu berdasarkan informasi RNA. Contoh ini akhirnya didebat oleh peletak dasar nanoteknologi lain, Richard Erret Smalley, kimiawan pemenang Nobel Kimia tahun 1996 yang membuat membuat nanomolekul pertama dari susunan atom karbon. Debat ini kita ketahui masih

5

Page 6: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

berlangsung sampai sekarang dan menyebabkan pengertian nanoteknologi menjadi bias, antara mesin nanD yang menghasilkan partikel-partikel nanD yang self assembly dan self replication, seperti ribosom, dengan teknologi untuk menghasilkan partikel nanD saja.

Hadirin yang saya muliakan Dengan peran ilmu kimia yang sangat besar itu, sangatlah mudah dimengerti, bila kemudian ilmu kimia tidak lagi hanya menjadi ilmunya para kimiawan saja, tetapi juga bisa menjadi ilmunya para pakar lain yang terlibat dengan ilmu kimia. Dengan kata lain, sebagian besar pakar yang tadinya berada di wilayah applied science, mulai bergeser kearah basic science, karena melihat kimia sebagai basic science memberikan solusi yang komprehensif untuk masalah-masalah keilmuan mereka. Ini melahirkan tantangan baru bagi kimiawan, bagaimana mengambil posisi yang tepat sehingga eksistensinya tetap diakui dalam memecahkan problem-problem kimia yang berhubungan dengan keilmuan, kesehatan masyarakat, energi, industri, lingkungan, dan lain-lain sebagainya. Pilihannya adalah antara bertahan di daerah basic science, beralih ke applied science atau merangkul keduanya. Pengambilan posisi ini menjadi sangat penting, sebab bila tidak dilakukan, saya khawatir ungkapan satire dari salah seorang dosen saya dulu, suatu saat, akan benar­benar bisa terjadi: " ... bahwa ilmu kimia itu ada dimana-mana, tetapi orang kimia sulit untuk kemana-mana ... ". Chemist have solution yang tadinya menggambarkan peran kimiawan yang dominan dalam menyelesaikan masalah, bisa jadi, dibelokkan artinya menjadi "orang kimia hanya punya larutan, terjemahan lain dari solution, (wujud campuran materi yang sangat penting untuk melangsungkan reaksi kimia), sehingga orang kimia, bukannya dapat menyelesaikan masalah, tetapi malah membuat masalah menjadi berlarut -lanlt" .

Pentingnya reposisi kimiawan ini, sebetulnya, sudah menjadi pemikiran kimiawan dunia umumnya. Arthur Kornberg, sang pakar DNA itu, pernah mengatakan, bahwa biokimia basic yang dikembangkan oleh biokimiawan, semakin lama semakin tidak menarik, walaupun semua orang tahu bahwa biokimia adalah ilmu yang sangat penting (Kornberg, 2004). Masyarakat modern, yang semakin bersifat pragmatis, tidak lagi terlalu respek dengan teori-

6

teori tentang metabolism, struktur dan mekanisme kerja enzim, atau struktur dan mekanisme kerja DNA, yang membuat pusing kepala. Mereka lebih peduli dengan produk-produk keilmuan yang lebih nyata dan bisa dimanfaatkan secara langsung dan instan.

Pemikiran tentang reposisi ini juga menghinggapi Profesor Michel Rohmer, Profesor saya waktu di Universitas Louis Pasteur dulu. Pemikiran ini direfleksikan dengan wujud kebingungannya dalam memberi nama laboratoriumnya yang baru. Beliau sadar bahwa penamaan Laboratorium konvensional, seperti Lab Kimia Organik, sesuai dengan keahlian beliau, sudah tidak bisa lagi "dijual" dengan mudah. Beliau akhirnya memilih nama Chimie et Biochimie des Microorganismes (Laboratorium Kimia dan Biokimia Mikroorganisme), karena beliau menganggap bahwa Laboratorium yang menggambarkan keterpaduan beberapa bidang sekaligus lebih menjanjikan untuk dijual. Belakangan, saya dengar bahwa, keahlian Profesor saya ini juga ikut berubah, dari ahli Kimia Organik menjadi ahli Bio-organik, ahli sintesis bahan-bahan organik dari bahan baku alamiah yang produknya dapat aktif dalam proses-proses biologis.

Saya sangat yakin bila kekhawatiran Arthur Kornberg dan kebingungan Profesor saya itu, juga menjadi kekhawatiran dan kebingungan para kimiawan Indonesia. Dalam situasi masyarakat kita yang masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan hidup paling rendah, kebutuhan fisik dan biologis, sangat sulit diharapkan adanya apresiasi untuk ilmu-ilmu yang teguh berada di wilayah basic science, yang manfaat risetnya masih berorientasi untuk pengembangan ilmu itu sendiri. Karena itu, bila ingin tetap eksis dan memiliki peran yang signifikan, reposisi menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Reposisi ini, menurut saya, harus dimulai dengan mempelajari dan memahami kembali keahlian dasar apa yang seharusnya dimiliki oleh para kimiawan, sehingga berbeda dengan keahlian dasar para pakar lain yang juga mempelajari ilmu kimia. Langkah berikutnya adalah menyusun strategi untuk menentukan objek riset yang unik dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan stakeholder ilmu kimia, seperti kebutuhan masyarakat keilmuan, kebutuhan institusi, kebutuhan pemerintah, kebutuhan masyarakat industri, kebutuhan lingkungan hidup, dan lain-lain. Terakhir, kimiawan harus mau dan mampu

7

Page 7: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

memahami ilmu-ilmu lain yang terkait dengan objek, metoda dan manfaat yang dipilih tersebut, agar dapat menyusun road map riset yang komprehensif, efisien, masuk akal, dan menggambarkan socio­reponsibility dari kimiawan itu sendiri.

Merujuk pada keahlian yang dimiliki para pakar kimia, baik diluar maupun didalam negeri, saya bisa menyimpulkan bahwa keahlian dasar kimiawan adalah kemampuan menangani dan memanipulasi molekul. Termasuk kedalam kemampuan ini adalah kemampuan mengisolasi, memurnikan, mengkarakterisasi, mensintesis, serta meramalkan perubahan-perubahan yang akan dialami suatu molekul bila berinteraksi dengan molekullain.

Pemahaman tentang keahlian dasar ini, sejatinya, sudah dimiliki mahasiswa kimia sejak dibangku perkuliahan S-1. Namun, itu tidak terjadi. Say a dan sebagian besar teman-teman kuliah pad a masa pendidikan S-1 dulu tidak mengerti sepenuhnya keahlian apa yang kami peroleh setelah mengikuti Matematika, Fisika, Kimia Fisika, Kimia Organik, Kimia Analitik, Kimia Anorganik dan Biokimia. Nampaknya hal yang sama juga masih dialami mahasiswa S-1 sekarang, karena waktu saya tanya suatu ketika, sebagian besar diantara mereka juga mengaku tidak mengerti untuk apa mereka repot-repot belajar kimia.

Hal ini menunjukkan ada sesuatu yang tidak pas dalam sistem pendidikan S-1 Kimia kita. Salah satu yang saya amati selama bertahun-tahun adalah tidak adanya keterpaduan antara mata kuliah satu dengan yang lain. Setiap matakuliah berdiri sendiri­sendiri dan setiap dosen menganggap matakuliahnya lebih penting dari yang lain, meskipun tingkat tumpang suh antar matakuliah itu sendiri sangat tinggi. Mahasiswa, kemudian, diminta merekonstruksi dan mengintengrasikan sendiri seluruh ilmu yang diperoleh dalam bentuk Tugas Akhir, yang nota-bene, juga sangat parsial (Seseorang yang melaksanakan Tugas Akhir Kimia Organik, misalnya, sangat alergi bila berurusan dengan bidang Kimia Fisika, sehingga ketika dalam ujian akhir ditanyakan tentang aspek-aspek fisik dari molekul yang dia kerjakan, mereka kebingungan.

Keadaan ini, eelakanya, tidak dapat diubah selama bertahun-tahun, karena kurikulum jurusan Kimia seluruh Indonesia terikat dengan

8

kurikulum standar yang ditetapkan seeara nasional dan yang sudah terbukti melahirkan sarjana Kimia yang tidak faham apa keahlian d.asar. mereka: Untungnya, kebutuhan sarjana Kimia nasional eukup tmggl .. Sampal tahun 2008, tingkat kejenuhan sarjana-sarjana MIPA yang dldalamnya termasuk sarjana Kimia, masih rendah, yakni 5 % (Sebagai perbandingan, tingkat kejenuhan untuk program-program studi bidang kesehatan, bidang pertanian, bidang teknik dan bidang ilmu sosial, beturut-turut adalah 10, 15, 20 dan 50 %). (Irwandi 2008) ,

Perubahan sistem pembelajaran instruksional menjadi sistem pembelajaran berbasis kompetensi membuka peluang untuk menyusun kurikulum dan strategi pembelajaran yang eoeok untuk masing-masing jurusan. Untuk program studi 5-1 Kimia, saya melihat keahlian dasar terse but berwujud dua tool penting yang bermanfaat untuk membentuk kepakaran kimiawan sebenarnya. Tool tersebut adalah tool teoritis untuk memahami dan meramalkan sifat-sifat kimia dari suatu molekul dan tool empiris berupa eara-eara mengisolasi, memurnikan, mengkarakterisasi, mensintesis dan memanipulasi molekul. Kedua tool ini harus diajarkan seeara komprehensif dan molecular oriented, sehingga bidang-bidang klasik yang selama ini membuat ilmu kimia menjadi terkotak-kotak harus meleburkan diri.

Tool teoritis bisa diperoleh di ruang kelas, tetapi tool empiris harus keluar dari ruang laboratorium. Dengan dasar ini, saya termasuk orang yang mengkritik definisi yang mengatakan bahwa praktikum adalah bagian dari metoda pembelajaran, karena tujuan praktikum yang dikenal di jurusan Kimia, dan, mungkin, juga di jurusan­jurusan ilmu empirik lainnya, lebih kearah penguasaan tool empiris, bukan sekedar memvisualisasikan teori kimia yang abstrak.

5istem pembelajaran baru ini belumlah membuat seseorang ~angsung menjadi pakar dalam bidang kimia. Masyarakat pengguna Jangan berharap, bahwa seorang yang baru lulus pendidikan 5-1 Kimia bisa diminta untuk mendisain dan membuat senyawa aditif makanan yang baru, senyawa bahan baku industri pengganti bahan baku impor, antibiotik baru, pupuk alternatif atau senyawa­senya~a turunan bahan alam yang lebih bernilai. Sistem ini hanya menYlapkan kerangka berpikir dan keterampilan dasar yang unik

9

Page 8: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

untuk dikembangkan lebih lanjut pada bidang-bidang pekerjaan yang selama ini menjadi ladangnya orang kimia, seperti bidang riset pad a lembaga-lembaga penelitian, perguruan tinggi, R ~ ~ indus~r!, atau bidang-bidang lain yang menuntut cara berplklr analltls (molekuler) dan komprehensif (menyentuh banyak aspek ilmu lain), seperti bidang wiraswasta.

Hadirin yang terhormat, Seperti diungkapkan sebelumnya, untuk menjadi seorang pakar kimia yang dia~ui posisi dan eksistensinya, seseorang yang sudah memiliki keahlian dan kerangka berpikir dasar, selanjutnya, harus mampu memilih molekul/kelompok molekul yang multi fungsi, yang bisa dikembangkan lebih lanjut, yang memiliki nilai jual tinggi, dan, yang paling penting adalah yang pakarnya masih terbatas. Dalam konteks ini, pemilihan bidang kepakaran menjadi penting, karena sangat terkait dengan aspek epistemoiogis (metoda pencarian ilmu) yang sangat khas. .

Berangkat dari pengamatan tentang kepakaran professor yang ada didalam dan diluar negeri, saya mengusulkan, kimiawan harus keluar dari bidang kepakaran klasik yang sekarang sudah menjadi milik umum, untuk kemudian masuk kebidang kepakaran baru yang merupakan reintegrasi dari bidang-bidang klasik. Sebagai model, saya mengintegrasikan dua bidang klasik Biokimia dan Kimia Organik menjadi bidang yang saya sebut bidang Biokimia Organik. Biokimia, istilah yang digunakan pertama kali oleh kimiawan Carl Neuberg pada tahun 1903 untuk proses-proses kimia dan psikokimi~ organisme hidup, semakin hari semakin difokuskan pada fungsl­fungst biomolekul, seperti enzim, asarn nukleat, karbohidrat, lipi?~ dll., pada proses kehidupan makhluk hidup. Struktur, kompos.ls~ serta perubahan biomolekul sudah diabaikan, sehingga kepakaran 1m tidak lagi unik, karena fungsi-fungsi biomolekul didalami juga oleh para ahli biologi, farmasi, kedokteran, pertanian dll. Integrasi Biokimia dengan Kimia Organik menjadi Biokimia Organik dimaksudkan untuk memposisikan biokimiawan menjadi pakar biokimia yang sangat kimiawi, yakni biokimiawan yang mampu menjelaskan, meramalkan, mengendalikan, dan bahkan mendisain fungsi-fungsi biomolekul berdasarkan struktur, komposisi dan reaktifitas biomolekul tersebut. Bidang ini memiliki fokus yang berbeda dengan bidang Biorganik (gabungan Biologi dan Kimia

10

Organik) yang lebih mengarah pada smtesis senyawa-senyawa yang memiliki aktifitas biologis (Breslow, 1998).

Biomolekul yang dipilih menjadi objek riset adalah biomolekul yang termasuk kedalam kelompok isoprenoid, senyawa -senyawa yang terdiri dari unit-unit isoprena (senyawa dengan 5 atom karbon), dengan fokus utama, kelompok hopanoid, biomolekul yang terdapat dalam membran sel bakteri. Molekul ini memiliki keunikan, antara lain : a. Struktur dan ukuran biomolekul ini mirip dengan kelompok

sterol pada membran eukariot, sehingga perannya pun diduga sama dengan sterol, yakni sama-sama mengatur stabilitas membran (Rohmer dkk., 1979). Implikasinya adalah bahwa hopanoid dapat dijadikan alat untuk mengendalikan kehidupan bakteri yang memproduksinya, karena stabilitas membran adalah kunci hidup-matinya suatu organisme.

b. Struktur hopanoid yang diiisolasi dari bacteria sangat beragam (Rohmer dkk., 1984), sehingga membuka peluang untuk menjadikan hopanoid sebagai marker utama dalam kemotaksonomi bakteri, yakni penentuan jenis spesies bakteri atau kelompok bakteri.

Riset-riset awal yang kami lakukan bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam rekonstruksi jalur biosintesis baru pembentukan isoprena, unit terkecil hopanoid dan berbagai isoprenoid lain, seperti ubiquinon dan menaquinon, dua isoprenoid yang sangat berperan dalam respirasi bakteri. Keberadaan jalur baru ini, pertamakali, diamati oleh Flesch dan Rohmer pada tahun 1988, setelah melihat pola distribusi atom karbon bertanda yang tidak lazim pada hopanoid yang diproduksi oleh Zymomonas mobilis (Flesch dan Rohmer, 1988). Beberapa tahun kemudian, kami menemukan bahwa bakteri patogen, bakteri fitopatogen, dan bakteri yang secara filogenetik dekat dengan bakteri patogen juga mengoperasikan jalur ini dalam mensintesis isoprenanya (Rosa Putra dkk., 2000; Rosa Putra, dkk., 2001a, 2001b). Rohmer dkk. (1996) membuat hipotesis bagaimana jalur baru ini berjalan dari dua precursor, gliseraldehida-3-P (GAP) dan piruvat, dua molekul yang dihasilkan dari degradasi glukosa dalam sel. Kami kemudian memperlihatkan bahwa senyawa pertama dari reaksi antara GAP dan piruvat ini adalah deoksisilulosa (Rosa Putra dkk., 1998a; Rosa

11

Page 9: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

) )

Putra dkk., 1998b; Rosa Putra dkk., 2001 c). Reaksi ini dikatalisis oleh enzim deoksisilulosa sintase yang dihasilkan dari gen yang kami sebut gen dX5 (Lois dkk., 1998). Enzim dan gen ini, belakangan, menjadi target untuk merancang inhibitor sintesis isoprena pada bakteri-bakteri patogen (Rosa Putra dkk. Belum dipublikasikan). Dalam bahasa awam, inhibitor ini disebut sebagai obat antibiotika.

hopaRold K romos om Inti sel

IPP

Deoksisilulosa 5-P

CHO

+ f-OH CH,OP

Ion Piruvat Glle.raldehld. 3-P

Gambar 2 Biosintesis unit isoprena (IPP) dengan prekursor GAP-piruvat dan senyawa antara deoksisilulosa

Riset tentang hopanoid sendiri dimulai dari skrining hopanoid bakteria dari berbagai taksa, komunitas dan habitat. Riset-riset ini menghasilkan dua hal utama, hopanoid-hopanoid dengan struktur baru serta distribusi jenis hopanoid dalam bakteri atau komunitas bakteri.

Dari sekitar 250 bakteri yang dianalisis, terlihat bahwa hopanoid terdistribusi secara luas dalam berbagai taksa bakteri yang hidup didalam lingkungan yang tidak normal, seperti dilingkungan pH asam, dilingkungan suhu tinggi, dilingkungan alkohol tinggi, dilingkungan yang sering berubah-ubah, dan lain-lain. Riset-riset ini

12

I

r

membawa kami kearah penggunaan hopanoid sebagai marker untuk membedakan Burkholderia dari kelompok Pseudomonas, sesuatu yang tidak dapat dilakukan dengan anal isis gen 16 S rRNA dan pola asam lemak membrane, seperti yang dilakukan mikrobiologis selama ini (Cveljic dkk., 2000).

Diantara bakteri-bakteri tersebut, terdapat dua bakteri dengan kadar dan jenis hopanoid yang luar biasa, Frankia sp, bakteri penjerap nitrogen dan Zymomonas mobWs, bakteri penghasil etanol potensial. Luar biasanya kadar hopanoid Frankia, menurut hipotesis sementara yang dikemukakan oleh kolaborator kami, Renaud Nalin, seorang mikrobiologis, diperlukan untuk mempertahankan aktifitas penjerapan nitrogen (enzim nitrogenase) dari inihibisi oksigen (Nalin dkk., 2000). Penjerapan nitrogen ini adalah suatu proses vital dalam menjaga kesuburan tanah, sehingga kami menduga kemudian bahwa seluruh bakteri penyubur tanah memproduksi hopanoid untuk menjaga aktifitas nitrogenasenya. Hipotesis ini kami buktikan kemudian, bahwa pola jenis dan jumlah hopanoid dapat digunakan untuk menentukan jenis komunitas bakteri yang terdapat dibeberapa tanah subur Indonesia. Metoda ini adalah terobosan baru dalam penentuan komunitas bakteri tanah (Rosa Putra, 2007), dan membukan peluang untuk meracik biofertilizer yang efektif.

Frankia sp juga memproduksi hopanoid yang, tadinya, diperkirakan tidak akan mungkin ada dalam organisme hid up (Rosa Putra dkk., 2001d). Hopanoid ini hanya mungkin ditemukan dalam sedimen sebagai fosil molekul, setelah suatu hopanoid yang diproduksi makhluk hidup mengalami proses diagenesis selama jutaan tahun. Para ahli geokimia organik, salah satunya, Prof. Perry Burhan dari ITS, bahkan menggunakan struktur ini sebagai marker untuk melacak minyak, migrasi minyak, dan kualitas cadangan minyak bumi. Penemuan hopanoid ini, tak pelak lagi merevisi teori pembentukan hopanoid dari skualena, dan sekaligus merevisi teori geokimia organik dalam biomarker. Bakteri harus dipertimbangkan sebagai marker keberadaan minyak, seperti yang kami buktikan kemudian untuk sumber minyak terbuka dikawasan Cepu, Jawa Timur (Rosa Putra, 2008).

13

Page 10: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

E1::;-~ I ......... <l-.!S!J I ...... ~ I

~· .. --·I

t~.:;:ij G_.:...":J r::::'~-I

Gambar 3 . Riset Hopanoid sebagai Riset Multifungsi

Sementara itu, keberadaan hopanoid yang tinggi dalam Zymomonas mobilis, sudah diperkirakan ada hubungannya dengan kadar etanol hasH fermentasi Zymomonas mobilis yang juga tinggi (Hermans dkk., 1991). Kami lalu membuktikan hipotesis ini dengan mutan yang kami buat dari mutagen hidroksil am in (Rosa Putra dan Suprapto, 2009). Disini kami menunjukkan bahwa kadar etanol Zymomonas mobilis bisa dikendalikan dengan mengatur proses biosintesis hopanoid melalui pengaturan pH lingkungan (Rosa Putra dan Suprapto, Journal Matematika dan Science ITB, in press).

Hadirin yang saya muliakan Rangkaian riset yang telah dilakukan tersebut memperlihatkan bahwa pengetahuan mendalam tentang hopanoid berdampak pada pemecahan berbagaiproblem diluar problem ilmu kimia itu sendiri. Hasil riset tentang biosintesis isoprena, unit paling kecil dari hopanoid, akan membuka peluang untuk memecahkan problem­problem antibiotika atau problem senyawa aditif bahan makanan yang ramah lingkungan. Hasil riset tentang hopanoid Frankia sp.,

14

berdampak pada pemecahan problem-problem eksplorasi minyak dan remediasi tanah-tanah kritis. Hasil-hasil riset terhadap Zymomonas mobilis membuka jalan untuk memecahkan masalah produksi bioetanol yang diproyeksikan akan berperan sebagai sumber energi terbarukan. Oaf tar panjang problem yang bisa terpecahkan ini akan bertambah bila kami menyelesaikan riset dengan hopanoid mikroalga, organisme yang sangat bertanggungjawab dalam pemanasan global, dalam memproduksi bahan baku biofuel, dalam memproduksi bioaktif, dalam memproduksi zat warna, dan lain-lain sebagainya. Ungkapan, bahwa "chemist have solution", telah kami buktikan, bukanlah sekedar slogan. Kimiawan, sekali lagi, terbukti bisa membantu memecahkan banyak masalah, sehingga kimiawan ITS, misalnya, tidak perlu takut kehilangan peran ditengah keinginan ITS untuk berkiprah dalam bidang energi, kelautan dan lingkungan. Cukup mendalami molekul multifungsi seperti hopanoid, kita akan berada dikelompok peneliti energi, kelautan, dan lingkungan sekaligus.

Hanya saja, harus disadari, dan ini adalah yang terpenting, riset­riset dalam bidang kimia ini tidak lagi bisa berdiri sendiri, sehingga posisi kimiawan dalam suatu riset terintegrasi harus jelas. Dalam konteks riset yang kami lakukan, saya mengambil posisi sebagai ahli biokimia organik yang mampu mensintesis dan menganalisa senyawa-senyawa intermediet, yang mampu melakukan mutasi kimiawi, dan yang mampu mengisolasi, memurnikan, mengkarakterisasi dan mengendalikan kerja enzim. Posisi ini terbukti ampuh untuk menjalin kerjasama riset dengan para pakar mikrobiologi, seperti DR. Renaud Nalin dari Universitas Claude Bernard, Lyon, Perancis ; para pakar biologi molekuler, seperti DR. Lois-Maria Luisa dari Spanyol, para pakar ilmu rekayasa, seperti DR. Luis H. Guerra dari Applied Food Biotechnology, Inc., USA.

Saya yakin, bahwa setiap kimiawan yang ingin eksis untuk memberikan peran optimal dalam perkembangan dunia ilmu, pemecahan masalah industri, pemecahan masalah kesehatan, pemecahan masalah lingkungan, dan sebagainya, memiliki kiat sendiri untuk mengambil posisi yang tepat. Strategi pemilihan pengintegrasian bidang dan pemilihanbiomolekul yang multifungsi, seperti yang saya sharing dalam kesempatan yang langka ini, hanyalah salah satu dari kiat itu. Harapanya, model ini akan

15

Page 11: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

memberi inspirasi kimiawan muda atau calon kimiawan untuk menemukan posisinya sendiri dan akan membuat masyarakat, paling tidak, hadirin yang ada dalam ruang ini, dapat melihat posisi kimiawan bukan hanya sebagai "tukang campur", atau sebagai "tukang anal isis" berbagai bahan kimia. Kimia ada dimana-mana dan kimiawan akan kemana-mana.

Para hadirin yang saya hormati Sebagai penutup dari pidato pengukuhan ini, perkenankanlah saya menyampaikan penghargaan serta rasa terima kasih saya yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memungkinkan semuanya ini terjadi.

Pertama, saya harus berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang melalui Menteri Pendidikan Nasional, Prof. DR. Mohamad Nuh, DEA salah seorang putra terbaik ITS, telah mempercayai saya untuk memangku jabatan Guru Besar ini. Insya Allah, dengan dukungan dan kerja keras para mahasiswa saya serta kerjasama yang harmonis dengan teman-teman sejawat, baik dilingkungan ITS maupun dari institusi lain diluar ITS, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menyia-nyiakan kepercayaan tersebut.

Kedua, saya juga wajib berterima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Rektor ITS, Prof. Ir. H. Priyo Suprobo, MS, PhD, para anggota Senat Komisi Guru Besar ITS dan para anggota Senat ITS yang lain, atas kesediaan dan dukungannya untuk mengusulkan pengangkatan saya sebagai Guru Besar ini. Mudah-mudahan jabatan ini dapat memacu saya bekerja dan berkarya lebih baik lagi demi memberi kontribusi optimal pada pencapaian visi dan misi ITS.

Terima kasih dan penghargaan, selanjutnya, saya sampaikan kepada Dekan FMIPA ITS, DR. Triwikantoro, dan para anggota Senat FMIPA ITS yang telah bersedia mendukung dan mengusulkan saya sebagai Guru Besar di lingkungan FMIPA ITS. Terima kasih juga saya sampaikan kepada pimpinan jurusan Kimia ITS, Lukman Atmaja, PhD, dan Drs. M. Nadjib Mujahid, MS yang telah ikut repot mengurus kenaikan pangkat saya ini. Insya Allah, pengangkatan ini akan mendorong saya untuk menempatkan MIPA sebagai salah satu

16

gerbong utama ITS menuju research university yang dicita-citakan selama ini.

Kepada seluruh kolega dan warga jurusan Kimia FMIPA ITS, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kebersamaan, kerjasama, kritik, dan juga kelakar yang menciptakan iklim akademik yang kondusif dan gembira. Suasana ini telah memberi energi dan inspirasi pada saya untuk bekerja memajukan jurusan Kimia yang saya cintai ini. Secara khusus, saya sangat berhutang budi kepada Prof. DR. RY. Perry Burhan, MS, "kakak" saya yang telah mengenalkan saya pada jurusan Kimia ITS pada tahun 1987 yang lalu dan kepada Prof. DR. Taslim Ersam, MS, yang pad a waktu itu, selaku pimpinan jurusan Kimia telah membukakan pintu jurusan Kimia ITS sebagai tempat saya untuk memulai karir sebagai dosen. Saya juga berterima kasih kepada Drs. Joko Hartanto, MS., Dra. Harmami, MS, Drs. Agus Wahyudi, MS, Drs. Djarot Sugiarso, MS, Drs. Hendro Juwono, MS, rekan-rekan "seangkatan kerja", yang telah memberikan chemistry yang pas dimasa-masa awal karir yang penuh cobaan, tantangan dan harapan. Saya mengucapkan terimakasih kepada Drs. Rustamsjah, MS dan Drs. Refdinal Nawfa, MS, senior saya di laboratorium Biokimia Jurusan Kimia ITS. yan.g telah memberikan saya kesempatan untuk lebih dulu mencapal kanr tertinggi dosen ini tanpa melepas rasa kebersamaan yang telah terjalin diantara kita selama ini.

Saya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setingginya kepada para kolaborator-kolaborator riset-riset saya, DR. Renaud Nalin dari Universitas Claude-Bernard, Lyon, Perancis, DR. Lois-Maria Luisa, dari Universitas Barcelona, Spanyol, DR. Luis H. Guerra dari Applied Food Biotechnology, Inc., USA, DR. Andrea Disch, DR. Torre Duvold, dan DR. Jean-Michel Bravo, rekan-rekan satu Lab. Di Universitas Louis Pasteur Perancis, Prof. Oei Ban Liang, PhD dari ITB, DR. Ari Rudi Retna dan DR. Chandra Pantjajani dari UBAYA, DR. Ni'matuzahroh, dari UNAIR, Dra. Enny Zulaikha, MS, Ir. Sri Nurhatika, dan Nengah Kuswytasari MSi, dari Biologi ITS, Prof. DR. Soeprapto, DEA, Prof. DR. Triwijaya, dan DR. Tontowi Ismail dari Teknik Kimia ITS, atas kerjasamanya selama ini. Saya sangat yakin, pada era arus informasi tanpa batas ini, suatu riset tidak akan berjalan sebagaimana mestinya tanpa kolaborasi yang baik dengan berbagai bidang ilmu dan kepakaran.

17

Page 12: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

Saya juga sangat berterimakasih kepada para mahasiswa saya, baik para mahasiswa S-1 maupun S-2, yang telah mengerjakan topik-topik riset yang berikan dengan bersemangat dan penuh rasa ingin tahu. Tanpa kerja keras mereka, mustahil riset-riset yang dilakukan memberikan hasil yang optimal.

Saya sangat berhutang budi kepada guru-guru dan dosen-dosen saya yang telah membekali saya dengan pengetahuan, skiU, sikap, dan perilaku bermanfaat untuk mengarungi karir saya sebagai dosen ini. Saya sangat berhutang budi kepada guru-guru SO, SMP dan SMA PPSP IKIP Padang yang telah membekali saya dengan kemampuan belajar mandiri dengan metoda Student Centered-Learning-nya. Saya juga sangat berhutang kepada dosen-dosen di jurusan Kimia ITB, terutama kedua pembimbing saya, almarhum Prof. Muhammad Wirahadikusumah, PhD dan almarhum DR. Purwo Arbianto, dan para dosen bidang Kimia Organik yang, masing-masing, telah memberikan dasar-dasar keahlian Biokimia dan Kimia Organik kepada saya. Kepada Prof. DR. Michel Rohmer dari Universitas Louis Pasteur, saya sangat wajib untuk berterima kasih atas segala ilmu kekimiawanan yang diturunkan kepada saya. Ilmu ini, insya Allah, akan saya tularkan kepada para mahasiswa saya dan kepada siapapun yang membutuhkannya, seperti yang saya lakukan pada kesempatan ini.

Selanjutnya, perkenankanlah saya, hadirin yang mulia, pada kesempatan yang sangat langka ini, mempersembahkan gelar Guru Besar ini kepada orang-orang terdekat yang sangat berjasa dan sangat mempengaruhi perjalanan hidup saya sampai sa at ini. Orang­orang itu adalah : kedua orang tua saya yang sangat saya sayangi dan hormati, bapanda Drs. Syahrun, Mpd. dan ibunda Raunas; kedua mertua say a yang juga saya sayangi dan saya hormati, almarhum papa Drs. Syamsuddin dan mama Asma; istri saya terkasih dan tercinta, adinda Ir. Emy Sofia, MT; dan anak-anak pengobat jerih, pelerai demam saya, Aldistra Rosa Putra dan Elsa Strassia.

Akhirnya kepada para hadirin yang dengan penuh kesabaraan· mengikuti upacara pengukuhan ini, saya ingin menyampaikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam saya haturkan kepada rekan-rekan dari Biro Administrasi Umum ITS, 'panitia' dari jurusan

18

Kimia ITS (Ir. Endang Purwanti, MT, DR. Ratna Ediati, MS, MS, Ora. Ita Ulfin, MS, Yuli K, MSi, Sdr, Sopet, Sdr. Friana, dan lain-lain), 'panitia' dari proyek IMHERE (Mbak Yayuk dan tim), panitia dari jurusan Teknik Kimia ITS, Paduan Suara Mahasiswa ITS, Pengurus Grha ITS dan semua pihak, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, yang telah memungkinkan terselenggaranya upacara pengukuhan ini.

Mohon maaf bila ada salah kata dan salah ucap. Wa billahit taufik wal hidayah, Wassalamua 'alaikum wa rakhmatullahi wa barakatuh.

Daftar Pustaka Breslow, R. (1998) Bioorganic: A Natural and Unnatural Science, J.

Chem. Educ., 75, 6, 1998 Cvejic, JH, Rosa Putra, S., Hattori, R, Hattori T and Rohmer, M

(2000) Bacterial triterpenoids of the hopane series as biomarkers for the chemotaxonomy of Burkolderia, Pseudomonas and Ralstonia spp., FEMS Microbiol. Lett., 183, 295-299

Flesc, G dan Rohmer, M (1988) Prokaryotic hopanoids : a novel hopanoid from the ethanol-producing bacterium Zymomonas mobilis, Biochem. J., 262, 673-675

Hermans, MA, Neuss, B, Sahm, H (1991) Content and Composition of Hopanoids in Zymomonas mobilis under various growth conditions, J. Bacteriol., 173, 5592-5595

Irwandi (2008) Distribusi Mahasiswa berdasarkan Bidang Studi, Tingginya Angka Pengangguran Sarjana dan Relevansi Perluasan Kapasitas Politeknik. Situs Resmi DIKTI, http://www.dikti.org.id/2008. Minggu, 18 February 2008.

Hill, JW dan Kolb, DK (2004) , Chemistry for Changing Times, 10 th Ed., Prentice Hall 2004

Kornberg, A. (2004) Biochemistry matters. Nature Structuraltt Molecular Biology 11 :493.

19

)

Page 13: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

DATA PRIBADI Nama Tempat/tanggal lahir

Alamat rumah

Alamat kantor

Telefon

FAX/e-mail

Prafesi

Istri Anak-anak

RIWAYAT PENDIDIKAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Surya Rosa Putra, DR Padang, September 28, 1963 Perumahan ITS, Jl. Hidrodinamika III/Blok T -94 Sukolilo Surabaya 60111

: Jurusan Kimia, FMIPA, ITS Sukolilo-Surabaya 60111

: (031) 594 3353 HP. 081 330746857

: (031) 5928314/ [email protected]

: Staf pengajar jurusan Kimia, FMIPA ITS

: Ir. Emy Sofia, MT Aldistra Rosa Putra Elsa Strassia

1998 Doktor dalam bidang Kimia Organik, UNiversitas of Louis Pasteur (Strasbourg I), France.

1991 Magister of Science dalam bidang Biokimia, Institut Teknologi Bandung, Indonesia.

1987 Sarjana Kimia, Institut Teknologi Bandung. 1981 Lulus SMA PPSP IKIP Padang

1977 Lulus SMP PPSP IKIP Padang 1975 Lulus SO PPSP IKIP Padang

RIWAYAT PENELITIAN 1. Penelitian ten tang produksi metabolit yang berhubungan dengan

biosintesis hopanoid.

22

2008 - Modifikasi Zymomonas mobilis dim menghasilkan etanol dalam keadaan non-steril. Riset didanai oleh proyek Hibah Pasca sarjana DIKTI

77

2. Penelitian ten tang hopanoid sebagai marker bakteri 2006 - 2007 Hopanoid sebagai marker komunitas bakt

penyubur tanah. Riset didanai oleh progr Hibah Bersaing DIKTI.

2005 - 2006 Hopanoid sebagai marker sedimen (sebagai I

peneliti). Riset didanai oleh program Hit Bersaing DIKTI.

2003 - 2004 Bakteri penghasil hopanoid sebagai mar keberadaan sumber minyak bumi. Riset dida dengan Hibah Indonesia Toray Sciel Foundation (ITSF).

1999 - 2000 Hopanoid sebagai marker bakteri dari keloml Gram-positif. Riset didani dengan dana SPP-[ ITS

1994 - 1998 Hopanoid sebagai marker bakteri dari keloml Burkholderia dan Frankia sp. Riset dilakul selama studi 5-3.

3. Penelitian tentang biosintesis unit isoprena dari hopanoid 2001 - 2002 Studi tentang enzim reduktoisomerase dal

jalur baru biosintesis isoprena bakteri. Rj didanai dengan hibah Riset Unggulan Terp. (RUT) dari Kementrian Ristek Indonesia.

2000 - 2001 Peran senyawa antara laurension dalam je baru biosintesis isoprena bakteri. Riset dida dengan dana ITSF.

2000 - 2001 Isolasi dan karakterisasi gen dxs ( Salmoenella typhii. Riset didanai dengan hil Domestic Colaboration Research Grant (OCR DIKTI

1994 - 1998 Rekonstruksi jalur baru biosintesis isopr< bakteri. Riset dilakukan selama pendidikan 5

Page 14: Sepuluh Nopember - digilib.its.ac.id Pengukuhan... · ... sehingga luaran riset biokimia yang mencakup perkembangan terbaru tentang ... (Hill dan Kolb, 2004). Fisika teori yang ...

4. Penelitian-penelitian dasar Biokimia 1991 - 1992 Teknik kultur sel Antera. Riset didanai dengan

dana SPP-DPP ITS 1989 - 1990 Teknik Amobilisasi Enzim Glukosa Isomerase.

Riset dilakukan selama menempuh pendidikan S-2 di ITB Bandung

1988 - 1989 Teknik Analisis Protein Konsentrasi Tinggi. Riset didanai dengan dana SPP-DPP ITS

1985 - 1986 Teknik Kultur Sel tanaman Kentang. Riset dilakukan selama pendidikan S-1 di Jurusan Kimia ITB.

5. RIWAYAT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 2005 dan 2006 2000 - 2005

2003 dan 2004

1992

Penatar guru-guru SMA dalam pengajaran Kimia Ketua Bidang Perencanaan dan Pengembangan LPPOM - MUI Jawa Timur. Tutor Penulisan Karya Ilmiah pada SMU Negeri 2 Jombang Penyuluh pada Program Hidup Sehat di Wilayah Kenjeran Surabaya

6. RIWAYAT DALAM MANAJEMEN INSTITUSI 2007 - sekarang

2007 - sekarang 2003 - 2007

2004 - 2005 2000 - 2007

Kepala Laboratorium Biokimia, Jurusan Kimia FMIPA ITS Direktur Eksekutif Proyek IMHERE ITS Ketua Implementasi Proyek TPSDP unit Jurusan Kimia FMIPA ITS Sekretaris Tim Persiapan ITS menjadi PTBHMN Kepala Laboratorium I nstrumentasi Kimia, Jurusan Kimia FMIPA - ITS

7. PENGHARGAAN-PENGHARGAAN

24

2008 Dwidya Satya Perdana dari Rektor ITS 2000 Dosen teladan I FMIPA ITS dan dosen teladan II ITS 2000 Award dari PROYEK URGE-DIKTI untuk Publikasi

I nternasional