septy IMMUN
Transcript of septy IMMUN
PEMBUATAN SUSPENSI ERITROSIT 10%
Hari/Tanggal : Rabu 26 Juni 2013
Metode : Manual
Tujuan : Untuk membuat kepekatan eritrosit menjadi encer guna
megoptimalkan reaksi antigen pada sel darah merah terhadap
antibody.
Prinsip : Sel darah dicuci dengan larutan salin berkali kali dan di
centrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit untuk
menghilangkan sisa-sisa globulin yang melekat pada sel.
Bahan Pemeriksaan : Darah vena dengan antikoagulan
Alat : 1. Centrifuge
2. Pipet ukur
3. Tabung reaksi
4. Tabung centrifuge
Reagensia : NaCl 0,9%
Prosedur Kerja : 1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil darah EDTA
3. Centrifuge darah dengan kecepatan 3000 rpm selama 5
menit.
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 1
4. Pisahkan darah dengan sel plasma (dalam plasma
mengandung antibody / serum).
5. Kemudian tambah sel darah dengan NaCl 0,9%
sebanyak 5cc lalu centrifuge selama 5 menit dengan
kecepatan 3000 rpm.
6. Bilas sebanyak 3 kali dengan cara cairan supernatannya
di buang sampai cairan supernatan bening (bersih).
7. Setelah jernih, buang supernatant hingga yang tersisa
hanyalah endapan eritrosit saja.
8. Ambil NaCl 0,9% sebanyak 4,5 ml masukkan ke dalam
tabung reaksi.
9. Tambahkan 0,5 endapan RBC ke dalam tabung yang
sudah berisi NaCl tersebut.
10. Campur (homogenkan).
11 Kemudian suspensi eritrosit siap dilakukan pengujian.
Hasil : Didapatkan suspensi eritrosit 10%
Perhitungan : -
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 2
Pembahasan : Pencucian sel dan pembuatan suspensi sel didapat endapan sel
yang disebut washed packed cell ini didapat dari satu bagian
packed cell ditambah saline kemudian disentrifuge selama 3
menit dan dilakukan sebanyak 3 kali.
Kesimpulan : Dari praktikum ini di peroleh suspensi sel 10% yang dapat
digunakan untuk pemeriksaan – pemeriksaan selanjutnya
yang membuthkan supensi tersebut sehingga diperoleh
reaksi yang maksimal.
Mengetahui, Palembang, 26 Juni 2013
Dosen Praktikum Praktikan
(dr.Hotman Sinaga, Sp.PK) (Inka Puraeldafianty)
40.01.11.0012
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 3
PEMERIKSAAN AGLUTININ
Hari/Tanggal :Rabu, 26 Juni 2013
Metode :Manual (Slide)
Tujuan :Untuk mengetahui adanya aglutinin (Ab) pada sampel darah
yang diperiksa.
Prinsip :Antibodi (serum) dicampur dengan partikel antigen (darah).Jika
reaksinya positif terjadi aglutinasi maka serum tersebut
mengandung anti terhadap golongan darah yang diketahui.
Bahan Pemeriksaan : a. Antiserum 1
b. Antiserum 2
c. Antiserum 3
Alat : 1. objek glass
2. Pipet pasture/pipet tetes
3. Tangkai pengaduk plastik
4. Tabung reaksi
Reagensia : suspensi eritrosit 10% dengan golongan darah A
Prosedur Kerja :1. Siapkan 3 objek glass.
2. Teteskan 1 tetes suspensi RBC 10% ke masing masing
objek glass.
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 4
3. Tambahkan 1 tetes antiserum1 pada objek glass 1 dengan
volume yang sama.
4. Tambahkan 1 tetes antiserum 2 pada objek glass 2 dengan
volume yang sama.
5. Tambahkan 1 tetes antiserum 3 pada objek glass 3 dengan
volume yang sama.
6. Aduk masing masing bahan hingga homogeny.
7. Amati apakah terjadi aglutinasi.
8. Catat hasilnya
Interpretasi hasil :
Hasil : (+) = terjadi aglutinasi
(-) = tidak terjadi aglutinasi
Hasil :
Sampel Serum Hasil
Objek glass 1 Suspensi eritrosit Antiserum 1 +
Objek glass 2 Suspensi eritrosit Antiserum 2 -
Objek glass 3 Suspensi eritrosit Antiserum 3 +
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 5
Sampel Antiserum 1 Antiserum 2 Antiserum 3
Suspensi eritrosit
10% dengan
golongan darah A
+ _ +
Perhitungan : -
Pembahasan : Terdapat banyak gen di dalam tubuh manusia yang
mengatur pembentukan protein, salah satunya adalah golongan
darah system ABO. Gen yang mengatur golongan darah ABO
adalah kromosom 9 dan 19.
Pada Kromosom 19 terdapat gen H yang menyandi
enzim fukosa-transferase dan substansi prekursor (antigen H
yang belum aktif). Jika substansi precursor diikatkan dengan
gula fukosa dengan bantuan fukosa-trasnferase akanmenjadi
antigen H.
Pada kromosom 9 terdapat lokus ABO (gen A, B, O)
dan pada lokus ABO terdapat alel A, B dan O. Alel A dan B
menghasilkan transferase yang mengubah aktivitas H.
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 6
Bila pada antigen H dan gugus D-galaktosanya dilekatkan
dengan:
o N-asetilgalaktosamin dengan bantuan enzim glukosiltransferase
akan menghasilkan antigen A atau golongan darah A dan didalam
serum terdapat Anti B.
o D-galaktosa dengan bantuan galaktosatransferase akan
menghasilkan antigen B atau golongan darah B dan didalam
serum terdapat anti A.
o N-asetilgalaktosamin dan D-galaktosa akan terbentuk antigen AB
atau golongan darah AB dan didalam serm tidak terdapat anti A
atau anti B.
o Bila pada antigen H tidak ada gula yang melekat, maka
terbentuklah golongan darah O dan didalam serum terdapat anti A
dan anti B.
Tabel. Golongan Darah ABO
Aglutinogen Antigen AglutininReaksi Ag+Ab
(aglutinasi)
A A Anti B +
B B Anti A +
AB AB - +
O H Anti A dan Anti B -
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 7
Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap suspensi
eritosit dengan golongan darah A, maka didalam
antiserum 1 dan antiserum 3 mengandung anti B.
Mengetahui, Palembang, Rabu 26 Juni 2013
Dosen Praktikum Praktikan
(dr.Hotman Sinaga, Sp.PK) (Inka Puraeldafianty)
40.01.11.0012
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 8
PEMERIKSAAN AGLUTINOGEN
Hari/Tanggal : Rabu 26 Juni 2013
Metode : Manual (slide)
Tujuan : Untuk mengetahui adanya aglutinogen (Ag) pada sampel
darah yang diperiksa.
Prinsip : Aglutinogen dalam sel darah merah dan aglutinin dalam plasma
yang sesuai dapat menyebabkan aglutinasi.
Bahan Pemeriksaan : suspensi eritrosit 10%
Alat : 1. objek glass
2. Pipet pasture/pipet tetes
3. Tusuk gigi
4. Tabung reaksi
Reagensia : 1. Antiserum B
2. Antiserum AB
Prosedur Kerja : 1. Siapkan 2 objek glass.
2. Teteskan 1 tetes suspensi eritrosit 10% ke masing masing
objek glass.
3. Tambahkan 1 tetes antiserum B pada objek glass 1 dengan
volume yang sama.
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 9
4. Tambahkan 1 tetes antiserum AB pada objek glass 2 dengan
volume yang sama.
5. Aduk masing masing bahan hingga homogen.
6. Amati apakah terjadi aglutinasi.
7. Catat hasilnya
Hasil :
Antiserum Aglutinogen Hasil
Objek glass 1 Antiserum BAglutinogen 1 -
Aglutinogen 2 +
Objek glass 2 Antiserum ABAglutinogen 1 +
Aglutinogen 2 -
Perhitungan : -
Interprestasi hasil :
1. Antiserum B direaksikan dengan aglutinogen 1 = (-)
aglutinasi
2. Antiserum B direaksikan dengan aglutinogen 2 = (+)
aglutinasi
3. Antiserum AB direaksikan dengan aglutinogen 1 = (+)
aglutinasi
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 10
4. Antiserum AB direaksikan dengan aglutinogen 2 = (-)
aglutinasi.
Pembahasan : Aglutinogen merupakan protein dalam sel darah merah
yang dapat digumpalkan oleh agliutinin. Ada 2 jenis
aglutinasi dalam darah yaitu aglutingen A dan aglutinogen B.
Aglutinin merupakan protein di dalam plasma darah yang
menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin berfungsi sebagai zat
antibodi. Terdapat 2 macam yaitu aglutinin A (alfa) dan
aglutinin B (beta). Aglutinin A disebut juga serum anti A
yang dapat menggumpalkan aglutinogen A sedangkan
aglutinin B disebut juga serum anti B yang dapat
menggumpalkan aglutinogen B.
Kesimpulan : Dari pemeriksaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Antiserum B direaksikan dengan aglutinogen mengandung
aglutinogen B
2. Antiserum B direaksikan dengan aglutinogen 2 tidak
mengandung aglutinogen B
3. Antiserum AB direaksikan dengan aglutinogen 1
mengandung aglutinogen A atau B
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 11
4. Antiserum AB direaksikan dengan aglutinogen 2 tidak
mengandung aglutinogen A atau B.
Mengetahui, Palembang, Rabu 26 Juni 2013
Dosen Praktikum Praktikan
(dr.Hotman Sinaga, Sp.PK) (Inka Puraeldafianty)
40.01.11.0012
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 12
PENENTUAN GOLONGAN DARAH
ABO
Hari/Tanggal :Rabu, 26 Juni 2013
Metode : Slide
Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah pada sampel darah yang
diperiksa.
Prinsip : Penggolongannya berdasarkan prinsip antigen dan
antibody. Jika antigen bertemu dengan antibodinya maka
akan terjadi aglutinasi atau penggumpalan darah.
Bahan Pemeriksaan : Suspensi eritrosit 10%
Alat : 1. Pipet tetes
2. Object glass
Reagensia : 1. Antiserum A
2. Antiserum B
3 .Antiserum AB
Prosedur Kerja : 1. Siapkan 3 objek glass.
2. Teteskan 1 tetes suspensi RBC 10% ke masing masing
objek glass.
3. Tambahkan 1 tetes antiserum A pada objek glass 1 dengan
volume yang sama.
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 13
4. Tambahkan 1 tetes antiserum B pada objek glass 2 dengan
volume yang sama.
5. Tambahkan 1 tetes antiserum AB pada objek glass 3
dengan volume yang sama.
6. Aduk masing masing bahan hingga homogen. Goyang-
goyang kan kaca objek.
7. Amati apakah terjadi aglutinasi.
8. Catat hasilnya
Hasil :
Sampel Serum Hasil
Objek glass 1 Suspensi eritrosit Antiserum A +
Objek glass 2 Suspensi eritrosit Antiserum B -
Objek glass 3 Suspensi eritrosit Antiserum AB+
Perhitungan : -
Interprestasi hasil :
1. Pada suspensi eritrosit + antiserum A = (+) aglutinasi
2. Pada suspensi eritrosit + antiserum B = (-) aglutinasi
3. Pada suspensi eritrosit + antiserum AB = (+) aglutinasi
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 14
Pembahasan : Setetes serum yang mengandung aglutinin anti – A
(dari darah golongan B) diteteskan pada salah satu tetes darah,
sedangkan Setetes serum yang mengandung aglutinin anti – B
(dari darah golongan A) diteteskan pada salah satu tetes darah
lainnya.
1. Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes
darah maka individu tersebut memiliki aglutinogen tipe A
(golongan darah A).
2. Jika serum anti-B menyebabkan aglutinasi pada tetes
darah maka individu tersebut memiliki aglutinogen tipe B
(golongan darah B).
3. Jika kedua serum Anti – A dan anti – B menyebabkan
aglutinasi, individu tersebut meiliki aglutinogen A dan B
(goongan darah AB).
4. Jika kedua serum Anti – A dan anti – B tidak
menyebabkan aglutinasi, individu tersebut meiliki
aglutinogen A dan B (golongan darah 0 ).
Kesimpulan : Dari pemeriksaan dapat disimpulkan bahwan suspensi eritrosit
yang di uji mengandung aglutinogen tipe A ( golongan darah
A)
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 15
Mengetahui, Palembang, Rabu 26 Juni 2013
Dosen Praktikum Praktikan
(dr.Hotman Sinaga, Sp.PK) (Inka Puraeldafianty)
40.01.11.0012
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 16
PENENTUAN GOLONGAN DARAH (ABO)
Hari/Tanggal : Rabu 03 Juli 2013
Metode : Tabung
Tujuan : Untuk mengetahui adanya aglutinogen (Ag) pada sampeldarah
yang diperiksa.
Prinsip : Penggolongannya berdasarkan prinsip antigen dan
antibody. Jika antigen bertemu dengan antibodinya maka akan
terjadi aglutinasi atau penggumpalan darah.
Bahan Pemeriksaan : Suspensi eritrosit 10%
Alat : 1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Pipet tetes
Reagensia : 1. Serum A
2. Serum B
3. Serum AB
4. Serum O
Prosedur Kerja : 1. Siapkan alat dan bahan.
2. Siapkan 4 Tabung lalu beri tanda A,B,AB,dan O.
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 17
3. Kemudian Teteskan serum A,B,AB,O pada masing-masing
tabung, setelah itu tambahkan 1 tetes suspensi eritrosit
10% campur dan diamkan selama 5 menit.
4. Centrifuge 2000 rpm selama 1menit.
5. Amati perubahan yang terjadi bisa di lihat secara
makroskopik (menggumpal/tidak) dan secara mikroskopik .
Hasil :
Sampel Serum Hasil
Tabung A Suspensi eritrosit A +
Tabung B Suspensi eritrosit B _
Tabung AB Suspensi eritrosit AB +
Tabung O Suspensi eritrosit O +
Perhitungan : -
Interprestasi hasil :
1. Tabung A reaksi suspensi eritrosit + serum A = (+) aglutinasi
2. Tabung B reaksi suspensi eritrosit + serum B = (-) aglutinasi
3. Tabung AB reaksi suspensi eritrosit + serum AB = (+) aglutinasi
4. Tabung 0 reaksi suspensi eritrosit + serum 0 = (+) aglutinasi
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 18
Pembahasan : Setetes serum yang mengandung aglutinin anti – A
(dari darah golongan B) diteteskan pada salah satu tetes darah,
sedangkan Setetes serum yang mengandung aglutinin anti – B
(dari darah golongan A) diteteskan pada salah satu tetes darah
lainnya.
1. Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah
maka individu tersebut memiliki aglutinogen tipe A
(golongan darah A).
2. Jika serum anti-B menyebabkan aglutinasi pada tetes darah
maka individu tersebut memiliki aglutinogen tipe B
(golongan darah B).
3. Jika kedua serum Anti – A dan anti – B menyebabkan
aglutinasi, individu tersebut meiliki aglutinogen A dan B
(goongan darah AB).
4. Jika kedua serum Anti – A dan anti – B tidak menyebabkan
aglutinasi, individu tersebut meiliki aglutinogen A dan B
(golongan darah 0 ).
Kesimpulan : Dari pemeriksaan dapat disimpulkan bahwan suspensi eritrosit
yang di uji mengandung aglutinogen tipe A ( golongan darah
A).
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 19
Mengetahui, Palembang, Rabu 03 Juli 2013
Dosen Praktikum Praktikan
(dr.Hotman Sinaga, Sp.PK) (Inka Puraeldafianty)
40.01.11.0012
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 20
PEMERIKSAAN RHESUS FACTOR
Hari/Tanggal : Rabu, 03 juli 2013
Metode : Manual (slide)
Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya antigen D pada sampel
darah yang diperiksa.
Prinsip : Penggolongannya berdasarkan prinsip antigen dan
antibody. Jika antigen bertemu dengan antibodinya maka
akan terjadi aglutinasi atau penggumpalan darah.
Bahan Pemeriksaan : Suspensi eritrosit 10 %
Alat : 1. Objeck glass
2. Stik pengaduk
Reagensia : Antiserum D-modified
Prosedur Kerja : 1. Ambil objek gelas.
2. Teteskan 1 tetes anti-D modified pada objek glass.
3. Kemudian tambah 1 tetessuspensi eritrosit 10 % yang akan
diperiksa.
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 21
4. Aduk dengan stik pengaduk ± 2 Cm, melebar dan pipih.
Goyang-goyangkan kaca objek glass.
5. Baca hasilnya dalam 2-3 menit.
6. Catat hasilnya.
Interpretasi Hasil :
Hasil : (+) = terjadi aglutinasi
(-) = tidak terjadi aglutinasi
Hasil :
Sampel Anti D-modified
Suspensi eritrosit 10 % +
Perhitungan : -
Pembahasan :
1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah
dengan antigen A di permukaan membran selnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau
O-negatif.
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 22
2. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada
permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang
dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah
dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
3. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah
dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi
terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan
darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.
Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
4. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa
antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat
mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah
ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari
sesama O-negatif.
Kesimpulan : Dari hasil percobaan, pada suspensi eritrosit yang diperiksa
memiliki factor Rh (antigen D).
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 23
Mengetahui, Palembang, Rabu 03 Juli 2013
Dosen Praktikum Praktikan
(dr.Hotman Sinaga, Sp.PK) (Inka Puraeldafianty)
40.01.11.0012
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 24
PEMERIKSAAN ANTI STREPTOLISIN O
(ASO)
Hari/Tanggal :Rabu,03 Juli 2013
Metode :Kualitatif (aglutinasi)
Tujuan :Untuk mengetahui adanya antibody terhadap Streptococcus
Prinsip : Suspensi latex dicampur dengan serum dengan kadar
meningkat, aglutinasi terjadi dalam waktu 2 menit.
Bahan Pemeriksaan : serum yang diambil dari Darah Tanpa anticoagulant
Alat : 1. Slide/objek glass/Reusable Reaction Slide
2. Stik pengaduk
3. Tabung reaksi
Bahan/Reagensia : Latex ASO
Prosedur Kerja : 1. Siapkan alat dan bahan.
2. Teteskan serum sebanyak 1 tetes pada objek glass.
3. Kemudian teteskan Latex ASO sebanyak 1 tetes.
4. Homogenkan dengan tangkai pengaduk.
5. Amati perubahan yang terjadi
Interpretasi Hasil :
Hasil : (+) = terjadi aglutinasi (mengandung Ab terhadap Streptococcus)
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 25
(-) = tidak terjadi aglutinasi(tidak mengandung Ab terhadap Streptococcus)
Hasil :
Serum + Latex ASO (+) aglutinasi
LATEX SERUM HASIL
Objek glass 1 ASO Serum 1 +
Objek glass 2 ASO Serum 2 _
Objek glass 3 ASO Serum 3 _
Perhitungan : -
Interprestasi hasil :
1. Objek gelas 1 reaksi dari Aso + serum 1 = (+) aglutinasi
2. Objek gelas 2 reaksi dari Aso + serum 2 = (-) aglutinasi
3. Objek gelas 3 reaksi dari Aso + serum 3 = (-) aglutinasi
Pembahasan :1. Netralisasi/penghambat hemolisis
Streptolisin O dapat menyebabkan hemolisis dari sel
darah merah, akan tetapi bila Streptolisin O tersebut di
campur lebih dahulu dengan serum penderita yang
mengandung cukup anti streptolisin O sebelum di tambahkan
pada sel darah merah, maka streptolisin O tersebut akan di
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 26
netralkan oleh ASO sehingga tidak dapat menibulkan
hemolisis lagi.
2. Aglutinasi pasif
Streptolisin O merupakan antigen yang larut. Agar
dapatmenyebabkan aglutinasi dengan ASO. Maka Streptolisin
O perlu disalutkan pada partikel-partikel tertentu. Partikel
yang sering dipakai yaitu partikel lateks.
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan kesimpuan bahwa yang
mengandung aglutinogen streptococcus terdapat pada serum no 1
karena terjadi aglutinasi pada objek gelas.
Mengetahui, Palembang, 03 Juli 2013
Dosen Praktikum Praktikan
(dr.Hotman Sinaga, Sp.PK) ( Inka Puraeldafianty )
40.01.11.0012
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 27
PEMERIKSAAN ANTI STREPTOLISIN O
(ASO)
Hari/Tanggal :Rabu,10 Juli 2013
Metode :Semi Kuantitatif (aglutinasi)
Tujuan :Untuk mengetahui adanya antibody terhadap Streptococcus
Prinsip : Sampel diencerkan pada pengenceran tertentu, masing-
masing pengenceran ditambah Antigen.Kemudian, dimana
pengenceran tertinggi masih ada aglutinasi disebut titer.
Bahan Pemeriksaan : Serum yang diambil dari Darah Tanpa anticoagulant
Alat : 1. Slide/objek glass/Reusable Reaction Slide
2. Stik pengaduk
3. Tabung reaksi
4. Mikropipet
Bahan/Reagensia : 1. Latex ASO
2. Glycine yang telah diencerkan (1 : 9)
Prosedur Kerja : 1. Siapkan alat dan bahan.
2. Hisap glycin letakkan pada masing masing slide no 1, 2, 3
sebanyak 100µL.
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 28
3. Kemudian hisap serum letakkan pada slide 1, lakukan
hisap-tiup hingga homogeny, lalu pindahkan hisapan
tersebut ke slide berikutnya sampai slide ke 3.
4. Teteskan ASO pada slide 1-3.
5. Aduk masing masing Slide hingga homogen.
6. Amati perubahan yang terjadi
Hasil :
PENGENCERAN ½ ¼ 1/8
200 x titer 200 x 2 200 x 4 200 x 8
Mg/mL 400 800 1600
Aglutinasi sampel 1 + + +
Aglutinasi sampel 2 + + -
Interpretasi Hasil :
(+) jika kadarnya sama atau >200 IU/mL
(-) jika kadarnya <200 IU/mL
Perhitungan : -
Pembahasan : 1. Netralisasi/penghambat hemolisis
Streptolisin O dapat menyebabkan hemolisis dari sel
darah merah, akan tetapi bila Streptolisin O tersebut di campur
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 29
lebih dahulu dengan serum penderita yang mengandung cukup
anti streptolisin O sebelum di tambahkan pada sel darah merah,
maka streptolisin O tersebut akan di netralkan oleh ASO
sehingga tidak dapat menibulkan hemolisis lagi.
Pada tes ini serum penderita di encerkan secara serial
dan di tambahkan sejumlah streptolisin O yang tetap
(Streptolisin O di awetkan dengan sodium thioglycolate).
Kemudian di tambahkan suspensi sel darah merah 5%.
Hemolisis akan terjadi pada pengenceran serum di mana
kadar/titer dari ASO tidak cukup untuk menghambat hemolisis
tidak terjadi pada pengencaran serum yang mengandung titer
ASO yang tinggi.
2. Aglutinasi pasif
Streptolisin O merupakan antigen yang larut. Agar dapat
menyebabkan aglutinasi dengan ASO. Maka Streptolisin O
perlu disalutkan pada partikel-partikel tertentu. Partikel yang
sering dipakai yaitu partikel lateks.
Sejumlah tertentu Streptolisin O (yang dapat mengikat
200 IU/ml ASO) di tambahkan pada serum penderita sehingga
terjadi ikatan Streptolisin O – anti Strepolisin O (SO – ASO).
Bila dalam serum penderita terdapat ASO lebih dari 200
IU/ml, maka sisa ASO yang tidak terikat oleh Streptolisin O
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 30
akan menyebabkan aglutinasi dari streptolisin O yang
disalurkan pada partikel – partikel latex . Bila kadar ASO
dalam serum penderita kurang dari 200 IU / ml , maka tidak
ada sisa ASO bebas yang dapat menyebabkan aglutinasi
dengan streptolisin O pada partikel – partikel latex.
Kesimpulan : Dari pemeriksaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa Aglutinogen 1 dan 2 mengandung antibodi
streptococcus (+) positif >200 IU/mL, yaitu : pada
aglutinogen 1 berjumlah 1600 Mg/mL dan pada aglutinogen
2 berjumlah 800 Mg/mL.
Mengetahui, Palembang, 10 Juli 2013
Dosen Praktikum Praktikan
(dr.Hotman Sinaga, Sp.PK) ( Inka Puraeldafianty )
40.01.11.0012
PEMERIKSAAN C-REAKTIF PROTEIN
(CRP)
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 31
Hari/Tanggal :Rabu, 10 Juli 2013
Metode :Kualitatif (aglutinasi)
Tujuan :Untuk mendeteksi adanya C-reaktif protein
Prinsip : CRP (sebagai antigen) dilapisi dengan latek yang berisi
anti terhadap CRP (IgM). Kemudian CRP ditambah serum
dinyatakan positif jika terjadi aglutinasi.
Bahan Pemeriksaan : Serum yang diambil dari Darah Tanpa anticoagulant
Alat : 1. Slide/objek glass/Reusable Reaction Slide
2. Stik pengaduk
3. Tabung reaksi
Bahan/Reagensia : Latek CRP
Prosedur Kerja : 1. Siapkan alat dan bahan.
2. Teteskan serum sebanyak 1 tetes pada objek glass.
3. Kemudian teteskan Latex CRP sebanyak 1 tetes.
4. Homogenkan dengan tangkai pengaduk.
5. Amati perubahan yang terjadi
Interpretasi Hasil :
Hasil : (+) = terjadi aglutinasi (infeksinya baru/baru kontak dengan Ag/ada
kerusakan jaringan)
(-) = tidak terjadi aglutinasi (tidak ada kontak dengan Ag/tidak ada
kerusakan jaringan)
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 32
Hasil :
Serum + Latex CRP (+) aglutinasi
LATEX SERUM HASIL
Objek glass 1 CRP Serum 1 -
Objek glass 2 CRP Serum 2 +
Objek glass 3 CRP Serum 3 -
Perhitungan : -
Pembahasan : Tes CRP dapat dilakukan secara manual menggunakan
metode aglutinasi atau metode lain yang lebih maju, misalnya
sandwich imunometri. Tes aglutinasi dilakukan dengan
menambahkan partikel latex yang dilapisi antibodi anti CRP
pada serum atau plasma penderita sehingga akan terjadi
aglutinasi. Untuk menentukan titer CRP, serum atau plasma
penderita diencerkan dengan buffer glisin dengan
pengenceran bertingkat (1/2, 1/4, 1/8, 1/16 dan seterusnya)
lalu direaksikan dengan latex. Titer CRP adalah pengenceran
tertinggi yang masih terjadi aglutinasi.
Kesimpulan : Pada pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan
berupa (+) positif anti terhadap CRP (IgM) ditemukan pada
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 33
serum no 2 sedangkan serum no 1 dan 3 tidak ditemukan anti
terhadap CRP (IgM).
Mengetahui, Palembang, 10 juli 2013
Dosen Praktikum Praktikan
(dr.Hotman Sinaga, Sp.PK) ( Inka Puraeldafianty)
40.01.11.0012
PEMERIKSAAN REMATOID FACTOR
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 34
(RF/RA)
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Juli 2013
Metode : Kualitatif (aglutinasi)
Tujuan : Untuk mendeteksi adanya rematoid faktor
Prinsip : Rematoid factor (sebagai antigen) dilapisi dengan latek
yang berisi anti terhadap RA (IgG). CRP ditambah serum
dinyatakan positif jika terjadi aglutinasi.
Bahan Pemeriksaan : Serum yang diambil dari Darah Tanpa anticoagulant
Alat : 1. Slide/objek glass/Reusable Reaction Slide
2. Stik pengaduk
3. Tabung reaksi
Bahan/Reagensia : Lateks RA
Prosedur Kerja : 1. Siapkan alat dan bahan.
2. Teteskan serum sebanyak 1 tetes pada objek glass.
3. Kemudian teteskan Latex RA sebanyak 1 tetes.
4. Homogenkan dengan tangkai pengaduk.
5. Amati perubahan yang terjadi
Interpretasi Hasil :
Hasil : (+) = terjadi aglutinasi (mengandung faktor rhematoid)
(-) = tidak terjadi aglutinasi (tidak mengandung factor rhematoid)
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 35
Hasil :
Serum + Latex RA (+) aglutinasi
LATEX SERUM HASIL
Objek glass 1 RA Serum 1 -
Objek glass 2 RA Serum 2 -
Objek glass 3 RA Serum 3 -
Perhitungan : -
Pembahasan : Pemeriksaan RF secara aglutinasi latex dengan metode
Randox RF test. Ketika reagen dicampur dengan serum yang
mengandung RF pada level yang lebihbesar dari 8,0 IU/ml
maka partikel akan terjadi aglutinasi. Hal ini menunjukkan
sampel positif.
Kesimpulan : Pada pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan
berupa (-) negatif atau tidak ditemukan anti terhadap CRP
(IgG) dapa serum 1, 2 , dan 3 yang telah di uji.
Mengetahui, Palembang, 10 juli 2013
Dosen Praktikum Praktikan
(dr.Hotman Sinaga, Sp.PK) ( Inka Puraeldafianty )
40.01.11.0012
Laporan praktikum immunologi | Semester 4 36