Septic Shock

22
SEPTIC SHOCK Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Cianjur 2014 Disusun oleh : Riyan Sopiyan, S.Ked Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur Pembimbing : dr. Toton Suryotono, Sp.PD

description

hfgf

Transcript of Septic Shock

SEPTIC SHOCK

Universitas Muhammadiyah JakartaFakultas Kedokteran dan Kesehatan

Cianjur 2014

Disusun oleh :

Riyan Sopiyan, S.Ked

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamRumah Sakit Umum Daerah Cianjur

Pembimbing :

dr. Toton Suryotono, Sp.PD

Shock

CMDT 2014

Syok merupakan keadaan darurat yang disebabkan oleh kegagalan perfusi darah ke jaringan. Syok muncul ketika aliran darah arterial tidak

adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan sehingga menyebabkan hipoksia regional dan penumpukan asam laktat

yang menyebabkan kerusakan dan kegagalan organ

Septic ShockSepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi oleh karena adanya respon

tubuh yang berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme. Ditandai dengan panas, takikardia, takipnea, hipotensi dan disfungsi organ berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah. Penegakkan diagnosis syok sepsis jika didapatkan bukti adanya infeksi dengan hipotensi

persisten dan bukti hipoperfusi organ.

CMDT 2014SSC 2012

Epidemiologi bakterimia karena infeksi bakteri gram negatif di AS

yaitu antara 300.000-500.000 kasus

pertahun (3 dari 1000 penduduk)

Angka mortalitas

mencapai 28.6%

Peningkatan insiden sepsis berkaitan dengan peningkatan

populasi lansia, peningkatan

diagnosis penyakit,

peningkatan prosedur invasif, peningkatan

penggunaan agen imunosupresif dan

kemoterapi, berkembangnya

penyakit kronis seperti HIV dan ESRD

Angus DC et al., 2001. epidemiology of severe sepsis in US : analysis of incidence, outcome, and association cost of care. Crit care med.

Shock sepsis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri gram negatif 70% (pseudomonas auriginosa, klebsiella, enterobakter, echoli, proteus). Infeksi

bakteri gram positif 20-40% (stafilokokus aureus, stretokokus, pneumokokus), infeksi jamur dan virus 2-3% (dengue hemorrhagic

fever, herpes viruses), protozoa (malaria falciparum

PatofisiologiProses Mediator Efek

Aktivasi jalur klasik dan alternatif C3a dan C5a VasodilatasiPeningkatan permeabelitas kapilerAktivasi histamineKemotaksis oleh leukositPlatelet agregasi

Aktivasi intrinsic koagulasi Hageman factor (factor XII) Koagulasi intravaskular

Aktivasi kallikrein-bradikinin Bradikinin Vasodilatasi Peningkatan permeabelitas kapiler

Aktivasi metabolism arachidonic acid ProstaglandinLeukotrien

VasodilatasiPeningkatan permeabelitas kapilerPlatelet agregasiBronkokonstriksiDepressi myokardial

Produksi Makrofag oleh sitokin Tumor nekrosis factor (TNF)Interleukin 1

Intravascular koagulasiNeutrofil agregasiMenimbulkan perusakan dan fagosit endotel sel dan adesi oleh PmnMenghasilkan proteolitik enjimPenurunan aktivitas lipaseDemam

Pengeluaran hormone pituitari Endorphin, ACTH VasodilatasiHipotensiHiperglikemia

Gambar 2. Cardiovascular changes associated with septic shock and the effects of fluid resuscitation.

A. Fungsi normal kardiovaskular, B. respon kardiovaskular pada syok septic, C.kompensasi resusitasi cairan. (Sumber : Dellinger RP: Cardiovascular management of septic shock. Crit Care Med

2003;31:946-955.)

SSC 2012

Step one : initial resuscitation

SSC 2012

This protocol should be initiated as soon as hypoperfusion is

recognized and should not be delayed pending

ICU admission

Step two : screening for sepsis and performance improvement

SSC 2012

Step Three : Diagnosis

SSC 2012

Step Four : Antimicrobial Therapy

SSC 2012

Cont. Step Four : Antimicrobial Therapy

SSC 2012

Step Five : Source Control

SSC 2012

Step Six : Infection Prevention

SSC 2012

Hemodynamic Support And Adjunctive TherapyFluid Therapy vasopressor

Inotropic Therapy kortikosteroidvasopressorInotropic Therapy

kortikosteroid

Norepinephrine

Sebagai agen antishock: 0.01 – 3

mcg/kg/min IV infusion

norepinephrine

Strong beta1- and alpha-adrenergic effects and

moderate beta2 effects, which increase cardiac output and

heart rate, decrease renal perfusion and PVR, and cause

variable BP effects

Dobutamine dobutamine

Pada kasus shock :

2 - 20 mcg/kg/min

Strong beta1 and weak beta2/alpha effects, resulting in increased cardiac output, blood pressure, and heart rate, as well as decreased peripheral vascular resistance

Prognosis

Keseluruhan angka kematian rata-rata 40% (kisaran 10 to 90%, tergantung pada karakteristik pasien). Hasil yang buruk sering

mengikuti kegagalan dalam terapi agresif awal (misalnya, dalam waktu 6 jam dari diagnosa dicurigai) terutama dalam hubungannya dengan kegagalan

multiorgan, syok septik cenderung ireversibel dan fatal.

TERIMA KASIH

DAFTAR PUSTAKA Angus DC et al., 2001. epidemiology of severe sepsis in US : analysis of incidence, outcome, and association cost of care. Crit care med.

Bartholomeusz L, Shock, dalam buku: Safe Anaesthesia, 1996; 408-413

Dellinger, Philip et al., 2012. International guidelines for management of severe sepsis and septic shock 2012. Surviving Sepsis Campaign

Dolan’s, 1996, Critical care nursing clinical management through the nursing process, Davis Company, USA.

Emergency Nurse association, 2005, Manual of emergency care, Mobby, st Louis.

Franklin C M, Darovic G O, Dan B B. Monitoring the Patient in Shock. Dalam buku: Darovic G O, ed, Hemodynamic Monitoring: Invasive and Noninvasive Clinical Application. USA : EB. Saunders Co. 1995 ; 441 - 499.

Hudak galo, 1996, keperawatan Kritis pendekatan holistic edisi IV, ECG, Jakarta.

Linda D, Kathleen. M Stacy, Mary E,L, 2006, Critical care nursing diagnosis and management, Mosby, USA.

Monahan, Sand, Neighbors, 2007.Phipps Medical surgical nursing, Mosby, st Louis.

Patrick D. At a Glance Medicine, Norththampon : Blackwell Science Ltd, 2003

Persatuan Dokter spesialis penyakit dalam Indonesia , 2006, Buku ajar ilmu penyakit dalam, PDSPDI. Jakarta.

Rapph, Joseph et al., blood vessel and lymphatic disorder dalam Current medical diagnosis and treatment 2014. Mc-Graw Hill hal. 485-489

Schwarz A, Hilfiker ML.Shock. update October 2004 http:/www/emedicine.com/ped/topic3047