seperti contoh-contoh dalam pedoman ini. Kartu kendali dibuat sesuai dengan kondisi lingkungan,...
date post
31-Jan-2020Category
Documents
view
16download
0
Embed Size (px)
Transcript of seperti contoh-contoh dalam pedoman ini. Kartu kendali dibuat sesuai dengan kondisi lingkungan,...
BATAN
PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR: 177/KA/IX/2011
TENTANG
PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN/ATAU PERAWATAN
SARANA DAN/ATAU PRASARANA PENDUKUNG INSTALASI NUKLIR
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
Menimbang: a. bahwa untuk ketertiban dan kelancaran pemeliharaan dan perawatan
sarana dan prasarana di lingkungan BATAN, telah ditetapkan
Keputusan Kepala BATAN Nomor 037/KA/II/2009 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan/atau Perawatan Sarana dan/atau Prasarana
Pendukung Instalasi Nuklir;
b. bahwa dalam pelaksanaan Peraturan Kepala BATAN sebagaimana
dimaksud dalam huruf a terdapat beberapa kendala, sehingga perlu
untuk disempurnakan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan
Tenaga Nuklir Nasional tentang Pedoman Pemeliharaan dan/atau
Perawatan Sarana dan/atau Prasarana Pendukung Instalasi Nuklir;
Mengingat : 1.
2.
3.
4.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676);
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4532);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
BATAN
- 2 -
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4609);
Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah
Tinggi Teknologi Nuklir;
Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun
2005;
Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010;
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 75, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5136);
Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang
Penatausahaan Barang Milik Negara;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara;
Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;
Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja BATAN;
Peraturan Kepala BATAN Nomor 211/KA/XII/2010 tentang Pedoman
Penyusunan, Pelaksanaan, Pelaporan, dan Pengawasan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Badan Tenaga Nuklir Nasional;
BATAN
- 3 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG
PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN/ATAU PERAWATAN SARANA
DAN/ATAU PRASARANA PENDUKUNG INSTALASI NUKLIR.
Pasal 1
(1) Pedoman Pemeliharaan dan/atau Perawatan Sarana dan/atau Prasarana
Pendukung Instalasi Nuklir yang selanjutnya disebut Pedoman
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Peraturan ini.
(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
memberikan acuan dan pemahaman yang sama dalam pelaksanaan
kegiatan pemeliharaan dan/atau perawatan sarana dan/atau prasarana
pendukung instalasi nuklir di BATAN sehingga dapat berlangsung secara
efektif dan efisien.
Pasal 2
(1) Dalam pelaksanaan pemeliharaan dan/atau perawatan sarana dan/atau
prasarana pendukung instalasi nuklir setiap satuan kerja (satker) wajib
membuat prosedur/instruksi kerja sesuai dengan kondisi sarana dan/atau
prasarana yang dimiliki dan struktur organisasi masing-masing satker.
(2) Pembuatan prosedur/instruksi kerja pemeliharaan dan/atau perawatan
sarana dan/atau prasarana khususnya yang melibatkan pihak ketiga
harus memperhatikan petunjuk pembuatan prosedur sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran II merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Peraturan ini.
Pasal 3
Pada saat Peraturan Kepala BATAN ini mulai berlaku, Keputusan Kepala
BATAN Nomor 037/KA/II/2009 tentang Pedoman Pemeliharaan dan/atau
BATAN
- 4 -
Perawatan Sarana dan/atau Prasarana Pendukung Instalasi Nuklir dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 4
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 September 2011
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
-ttd-
HUDI HASTOWO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum,
dan Hubungan Masyarakat
Ferhat Aziz
BATAN
- 1 -
LAMPIRAN I PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 177/KA/IX/2011
TANGGAL : 26 September 2011
PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN/ATAU PERAWATAN
SARANA DAN/ATAU PRASARANA PENDUKUNG INSTALASI NUKLIR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sarana dan/atau prasarana (Sarpras) adalah unsur penunjang dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi organisasi, yang mencakup bangunan dan fasilitas pendukung. Sarpras
akan mengalami penurunan unjuk kerja, sesuai dengan perjalanan waktu (umur) serta
upaya pemeliharaan dan/atau perawatan yang dilakukan.
Laju penurunan unjuk kerja bergantung pada cara pemakaian dan pemeliharaan yang
dilakukan. Pihak pabrikan memberikan pedoman pengoperasian/pemakaian dan pedoman
pemeliharaan dan/atau perawatan terhadap Sarpras untuk menjaga umur rencana dan
fungsi sarpras .
Dalam pelaksanaan pemeliharaan dan/atau perawatan diperlukan suatu kartu kendali
yang dapat digunakan langsung oleh pelaksana untuk mencatat kondisi dan tindakan yang
telah dilakukan terhadap sarana dan/atau prasarana. Kartu kendali dapat berupa cek list
seperti contoh-contoh dalam pedoman ini. Kartu kendali dibuat sesuai dengan kondisi
lingkungan, jenis, beban penggunaan, dan lain-lain.
Dengan realitas tersebut, pemeliharaan dan/atau perawatan Sarpras mempunyai peran
yang sangat penting guna menjaga kehandalan Sarpras untuk mendukung pelaksanaan
tugas suatu organisasi. Apabila Sarpras tidak memadai (mengalami kerusakan), akan
menyebabkan penurunan unjuk kerja Sarpras sehingga tidak tercapainya sasaran suatu
organisasi dan kadang kala dapat menyebabkan kecelakaan yang mempunyai dampak
nasional dan internasional, sehingga opini masyarakat menjadi negatif dan dapat
menggangu perkembangan iptek nuklir di Indonesia.
BATAN
- 2 -
Dalam pelaksanaan pemeliharaan dan/atau perawatan Sarpras masih terdapat
beberapa kendala yang dihadapi, umumnya adalah kurangnya perhatian penanggung jawab
pemeliharaan dan/atau perawatan, lemahnya perencanaan pemeliharaan dan/atau
perawatan, kompetensi pelaksana pemeliharaan dan/atau perawatan, belum tersedianya
prosedur/instruksi kerja dan standar teknis yang memadai.
Dengan latar belakang tersebut, dipandang perlu ada pedoman pemeliharaan dan/atau
perawatan yang mengatur tentang manajemen pemeliharaan dan/atau perawatan dan
ketentuan teknis, dan petunjuk pelaksanaan pembuatan prosedur/instruksi kerja
pemeliharaan yang harus diikuti oleh semua satuan kerja.
B. Pengertian Umum
Dalam pedoman pemeliharaan dan/atau perawatan Sarpras ini yang dimaksud dengan:
1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan.
2. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses.
3. Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang
menjadi/akan menjadi kekayaan milik negara dan diadakan dengan sumber
pembiayaan y ang berasal dari APBN dan/atau perolehan lain yang sah, seperti :
gedung kantor, gedung laboratorium, gudang, rumah negara, gedung bengkel, dan lain-
lain.
4. Pesawat angkat/angkut adalah peralatan yang digunakan untuk
mengangkat/mengangkut barang/orang antara lain: lift, crane, forklift dan kendaraan
bermotor.