Sentralisasi masyarakat

9
Sentralisasi masyarakat Merupakan masyarakat yang mampu menentukan kebutuhannya sendiri,bukan ditentukan oleh petugas kesehatan. Mengidentifikasi orang yang menjadi tujuan dari kegiatan promosi kesehatan meruapkan proses yang kompleks yang dapat menyangkut beberapa tingkat. DPD LDII Kabupaten Badung bekerja sama dengan DPD LDII Kota Denpasar dan STIKES Wira Medika PPNI Bali mengadakan kegiatan bertajuk “Penyuluhan Kesehatan Tentang Diabetes Mellitus”. Kegiatan yang bertempat di Gedung Serba Guna DPD LDII Provinsi Bali, Jl. Padang Griya – Padang Sambian ini dihadiri oleh warga LDII di wilayah Kabupaten Badung, warga LDII di wilayah Kota Denpasar maupun warga masyarakat sekitar. Acara penyuluhan kesehatan ini diisi oleh dr. Tjokorda Gde Dharmayuda,Sp.PD.MKHOM dari STIKES Wira Medika, yang mempresentasikan materi tentang Diabetes Mellitus dihadapan sekitar 400 warga yang hadir pada acara tersebut. Dan sangat terlihat antusiasme warga dalam memperhatikan materi yang dipaparkan oleh pemateri. Pada kegiatan tersebut diselenggarakan juga Test Kesehatan GRATIS yang melibatkan TIM dari STIKES Wira Medika PPNI Bali. Para peserta penyuluhan mendapat kesempatan untuk melakukan cek gratis terhadap Tekanan Darah maupun Kadar Gula Darah. Terlihat antrian panjang para peserta yang tidak ingin melewatkan kesempatan untuk memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis ini. Dalam kesempatan tersebut, Panitia Pelaksana bekerjasama dengan rekan-rekan dari Sentra Komunikasi (SENKOM) Mitra Polri Provinsi Bali untuk mengamankan dan mendukung kelancaran serta ketertiban acara tersebut. Terlihat juga anggota dari KODIM maupun POLRES yang ikut memantau jalannya kegiatan.

description

KESLING

Transcript of Sentralisasi masyarakat

Page 1: Sentralisasi masyarakat

Sentralisasi masyarakat

Merupakan masyarakat yang mampu menentukan kebutuhannya sendiri,bukan ditentukan oleh petugas kesehatan. Mengidentifikasi orang yang menjadi tujuan dari kegiatan promosi kesehatan meruapkan proses yang kompleks yang dapat menyangkut beberapa tingkat.

DPD LDII Kabupaten Badung bekerja sama dengan DPD LDII Kota Denpasar dan STIKES Wira Medika PPNI Bali mengadakan kegiatan bertajuk “Penyuluhan Kesehatan Tentang Diabetes Mellitus”. Kegiatan yang bertempat di Gedung Serba Guna DPD LDII Provinsi Bali, Jl. Padang Griya – Padang Sambian ini dihadiri oleh warga LDII di wilayah Kabupaten Badung, warga LDII di wilayah Kota Denpasar maupun warga masyarakat sekitar.

Acara penyuluhan kesehatan ini diisi oleh dr. Tjokorda Gde Dharmayuda,Sp.PD.MKHOM dari STIKES Wira Medika, yang mempresentasikan materi tentang Diabetes Mellitus dihadapan sekitar 400 warga yang hadir pada acara tersebut. Dan sangat terlihat antusiasme warga dalam memperhatikan materi yang dipaparkan oleh pemateri.

Pada kegiatan tersebut diselenggarakan juga Test Kesehatan GRATIS yang melibatkan TIM dari STIKES Wira Medika PPNI Bali. Para peserta penyuluhan mendapat kesempatan untuk melakukan cek gratis terhadap Tekanan Darah maupun Kadar Gula Darah. Terlihat antrian panjang para peserta yang tidak ingin melewatkan kesempatan untuk memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis ini.

Dalam kesempatan tersebut, Panitia Pelaksana bekerjasama dengan rekan-rekan dari Sentra Komunikasi (SENKOM) Mitra Polri Provinsi Bali untuk mengamankan dan mendukung kelancaran serta ketertiban acara tersebut. Terlihat juga anggota dari KODIM maupun POLRES yang ikut memantau jalannya kegiatan.

Alhamdulillah, acara yang berlangsung dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.30 ini bisa berjalan dengan lancar, aman, tertib dan terkendali. Dan diharapkan acara tersebut dapat bermanfaat dan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang Diabetes Mellitus sehingga dapat melakukan pencegahan dini terhadap penyakit Diabetes Mellitus.

(br/20100530)

Halidun Muhir, “HUBUNGAN ANTARA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT, MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELITUS DENGAN KEPATUHAN BEROBAT FASTEN DIABETES MELITUS (Studi Kasus di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta)”. Program Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2010

Page 2: Sentralisasi masyarakat

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis signifikansi hubungan antara penyuluhan kesehatan masyarakat dengan kepatuhan berobat pasien diabetes mellitus di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. 2) Menganalisis signifikansi antara hubungan motivasi dengan kepatuhan berobat pasien diabetes mellitus 3) Menganalisis signifikansi hubungan antara pengetahuan tentang diabetes mellitus dengan kepatuhan berobat pasien diabetes 4) Menganalisis signifikansi hubungan antara penyuluhan kesehatan masyarakat, motivasi, pengetahuan tentang diabetes mellitus secara bersama-sama dengan kepatuhan berobat pasien diabetes mellitus di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.Hasil analisis Uji menunjukkan: 1) Variabel Penyuluhan Kesehatan Masyarakat berhubungan dengan Kepatuhan Berobat. Hal ini ditunjukkan dengan p value sebesar 0,021, < 0,05. Implikasinya adalah kegiatan penyuluhan kesehatan tetap diperlukan dan intensitasnya lebih ditingkatkan lagi sehingga lebih dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam berobat, 2) Variabel Motivasi (Xi) berhubungan secara signiflkan dengan Kepatuhan Berobat (Y). Hal ini ditunjukkan dengan p value sebesar 0,016 < 0,05. Implikasinya adalah Motivasi tetap perlu diberikan kepada pasien baik oleh petugas kesehatan maupun pihak keluarga dan kerabat pasien. Di samping itu perlu ditumbuhkan motivasi secara intrinsik yang timbul dari diri pasien sendiri sehingga ada peningkatan kepatuhan pasien DM dalam berobat, 3) Variabel Pengetahuan tentang DM (Xa) berhubungan secara signifikan dengan Kepatuhan Berobat (Y). Hal ini ditunjukkan dengan p value sebesar 0,000, < 0,05. Implikasinya adalah perlu peningkatan pengetahuan pasien tentang diabetes mellitus melalui pendidikan, pelatihan, penyuluhan, media (brosur, majalah, pamlet, edaran) dan media elektonik radio, televisi dan lainnya. Bahkan perlu dibentuk Kader Kesehatan dari masyarakat yang dibekali dengan pengetahuan kesehatan termasuk pengetahuan tentang diabetes mellitus sehingga berpengaruh terhadap peningkatan kepatuhan pasien DM dalam berobat. 4)Variabel Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Motivasi dan Pengetahuan tentang DM (Xa) secara bersama-sama berhubungan secara signifikan dengan Kepatuhan Berobat (Y). Hal ini ditunjukkan dengan nilai R sebesar 0,617 > r tabel dengan n 80 sebesar 0,202. Impilkasinya adalah perlu ketiga kegiatan tersebut dilanjutkan.Kata Kunci: Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Motivasi, Pengetahuan tentang DM, Kepatuhan Berobat.

ABSTRACT

Halidun Muhir, THE RELATIONSHIP OF SOCIETY HEALTH EDUCATION,

Page 3: Sentralisasi masyarakat

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan caramenyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidupsehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 1998). Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat . Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk., 2002).Tujuan pendidikan kesehatan adalah (Effendy, 1998) :1) Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.2) Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.3) Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.Menurut Effendy, faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah :1) Tingkat Pendidikan.Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.2) Tingkat Sosial EkonomiSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi baru.3) Adat IstiadatPengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.4) Kepercayaan MasyarakatMasyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang – orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.5) Ketersediaan Waktu di MasyarakatWaktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan. Metode yang dapat

Page 4: Sentralisasi masyarakat

dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah ( Notoatmodjo, 2002 ) :1) Metode CeramahAdalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.2) Metode Diskusi KelompokAdalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.3) Metode Curah PendapatAdalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing – masing peserta, dan evaluasi atas pendapat – pendapat tadi dilakukan kemudian.4) Metode PanelAdalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.5) Metode Bermain peranAdalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.6) Metode DemonstrasiAdalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.7) Metode SimposiumAdalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.8) Metode SeminarAdalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.

Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik harus melakukan penyuluhan sesuai dengan langkah – langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai berikut (Effendy, 1998) :1) Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat.2) Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.3) Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat.4) Menyusun perencanaan penyuluhan(1) Menetapkan tujuan(2) Penentuan sasaran(3) Menyusun materi / isi penyuluhan(4) Memilih metoda yang tepat(5) Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan(6) Penentuan kriteria evaluasi.

Page 5: Sentralisasi masyarakat

5) Pelaksanaan penyuluhan6) Penilaian hasil penyuluhan7) Tindak lanjut dari penyuluhan

Kesadaran masyarakat  akan masalah kesehatan masih sangat rendah. Baik kesehatan diri sendiri, keluarga, maupun kesehatan lingkungan.

Untuk itu, perlu dilakukan penyuluhan kesehatan yang bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan.

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar penyuluhan kesehatan dapat mencapai sasaran yaitu  :

Tingkat PendidikanPendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.

Tingkat Sosial EkonomiSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi baru.

Adat IstiadatMasyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

Kepercayaan MasyarakatMasyarakat lebih memerhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.

Ketersediaan Waktu di MasyarakatWaktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.

Page 6: Sentralisasi masyarakat

Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan antara lain  :

Metode CeramahSuatu cara dalam menerangkan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.

Metode Diskusi KelompokPembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.

Metode Curah PendapatSuatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian.

Metode PanelPembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.

Metode Bermain peranMemerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.

Metode DemonstrasiSuatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.

Metode SimposiumSerangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.

Metode SeminarSuatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.

Penyuluhan kesehatan yang bertujuan mengubah perilaku hidup sehat masyarakat tidak mudah dilakukan. Mengubah perilaku memerlukan kesadaran, dan memerlukan proses panjang.

Page 7: Sentralisasi masyarakat

Oleh karena itu, tenaga kesehatan di lapangan tidak boleh bosan apalagi putus asa melakukan penyuluhan kesehatan. Dampaknya akan menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat, sehingga mereka akan berperan-serta dalam proses pembangunan kesehatan.