Sensor Network
Click here to load reader
-
Upload
sudirman-maliang -
Category
Documents
-
view
411 -
download
0
description
Transcript of Sensor Network
TUGAS
TOPIK KHUSUS WIRELESS
SENSOR NETWORK
SUDIRMAN MALIANG
D41106007
TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN INFORMASI
JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
PENDAHULUAN
Pada makalah ini dibahas tentang teori dasar jaringan sensor atau yang sering disebut
sensor network. Penjelasan tentang jaringan sensor diantaranya yang mencakup
beberapa hal, diantaranya definisi, fungsi dan perangkat jaringan sensor serta jenis-jenis
sensor.
Perkembangan dari sensor network sebenarnya sudah dimulai dari kebutuhan dalam
bidang militer seperti pemantauan pada saat perang di medan perang. Tapi sekarang
Sensor Network sudah digunakan dalam bidang industri dan penggunaan untuk
kemudahan masyarakat sipil, melingkupi pengawasan dan pengontrolan proses dalam
industri, pemantau kondisi lingkungan, aplikasi untuk kesehatan, otomatisasi pada rumah,
dan pengaturan pada lalu lintas.
Dalam penambahan pada satu atau lebih suatu sensor, masing-masing node dalam
network sensor biasanya dilengkapi dengan radio tranciever atau alat komunikasi wireless
lainnya, mikro-kontroler dan sumber energi, biasanya baterei. Untuk ukuran node sensor
pada wireless sensor network memiliki kisaran node sensor yang bisa mencapai besar dari
sebuah kotak sepatu hingga seukuran debu.
SENSOR NETWORK
1. DEFINISI
Jaringan sensor (Sensor Network) adalah suatu jaringan yang dibuat khusus untuk
menangani tugas yang berkaitan dengan penginderaan kondisi lingkungan. Jaringan ini
terbentuk dari tiga komponen utama, yaitu target (target node), sensor node, dan titik
pengumpul (sink node). Penginderaan dilakukan oleh sensor node dalam suatu sensor
field. Target node merupakan komponen pendukung yang memberikan sinyal secara
stimulan sedangkan sink node bertugas sebagai titik pengumpul.
Komponen utama dalam jaringan sensor adalah sensor itu sendiri. Sensor adalah suatu
device yang berfungsi untuk mengukur suatu kondisi / nilai parameter–parameter fisis
misal pengukuran temperatur, kelembaban, jarak, kualitas udara dan sebagainya.
Parameter–parameter terukur itu kemudian diubah menjadi besaran listrik (transducer).
2. JENIS-JENIS SENSOR
2.1 Sensor Suhu LM35
Sensor (transducer) suhu merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik. Jadi sensor suhu digunakan untuk mengukur kondisi
suhu atau perubahan suhu dengan keluaran besaran analog yang pada umumnya berupa
tegangan listrik atau arus listrik. Jenis-jenis sensor suhu sangat banyak namun tipe LM35
merupakan jenis yang sangat banyak digunakan karena harganya murah dan jangkauan
pengukurannya cukup luas atau lebar. Sensor tersebut dapat beroperasi pada tegangan
antara 4–20 VDC dan keluarannya naik sebesar 10 mV setiap derajat Celcius, sedangkan
jangkauan pengukurannya mulai dari - 55 sampai dengan 150 °C.
2.2 Sensor Cahaya LDR
LDR atau Light Dependent Resistor adalah salah satu jenis resistor yang nilai
hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima. LDR dibuat dari bahan cadmium
sulfida (CdS) yang peka terhadap cahaya. Saat cahaya mengenai LDR, foton akan
menabrak atom CdS dan melepaskan elektron. Semakin besar intensitas cahaya yang
mengenai permukaan LDR, maka semakin banyak elektron yang terlepas dari ikatannya
sehingga hambatan LDR akan menurun.
2.3 Mikrokontroller
Mikrokontroler sering dipakai sebagai komponen pengendali pada suatu peralatan karena
memiliki kelengkapan-kelengkapan yang diperlukan untuk bekerja dalam sistem single
chip dan juga pertimbangan ekonomis. Misalnya mikrokontroler AT8535 memiliki fitur 8
Kbyte downloadable flash memori, 3 level program memori lock, 256 byte RAM internal,
32 bit I/O yang dapat digunakan semua, 3 buah timer/counter 16 bit, frekuensi kerja 0
MHz sampai 33 MHz, tegangan operasi 4,0 volt sampai 5,5 volt.
2.4 Sensor Node dan Sink Node
Tiap sensor node biasanya dilengkapi oleh empat unit utama, yaitu unit pencatuan (power
unit), unit pemroses sinyal (processing unit), unit pemancar dan penerima (transceiver
unit), dan unit penginderaan (sensing unit).
Gambar - Komponen-komponen utama sebuah sensor node
Suatu jaringan sensor terbentuk dari kumpulan titik-titik sensor yang sangat banyak dan
tersebar tidak beraturan dalam suatu area yang disebut sensor field. Ciri unik lain dari
jaringan sensor adalah kerjasama antar titik-titik sensor (sensor nodes) yang dilengkapi
dengan prosesor on-board. Disamping mengirim data mentah untuk diolah, sensor node
juga menggunakan kemampuan prosesornya untuk menangani aktifitas komputasi yang
sederhana dan mengirimkan data yang dibutuhkan dan sebagian data yang sudah berhasil
diproses.
3. APLIKASI SENSOR NETWORK
Beberapa aplikasi dari jaringan sensor dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan,
diantaranya bidang kesehatan, militer, dan perumahan. Di bidang militer contohnya,
penyebaran yang cepat dan dinamis serta self-organization dan karakteristik fault
tolerance dari jaringan-jaringan sensor membuat sistem ini menjadi suatu sistem
penginderaan yang sangat menjanjikan untuk keperluan militer. Beberapa aplikasi praktis
pada sektor ini dapat mencakup diantaranya dalam memberi aba-aba atau perintah,
sistem kontrol, berkomunikasi, perhitungan, intelijen, pengawasan, pengintaian, dan
sistem pentargetan. Dalam bidang kesehatan, titik-titik sensor disebar untuk memonitor
para pasien dan menolong pasien-pasien yang lumpuh/cacat. Beberapa aplikasi di bidang
komersial termasuk pengaturan inventaris, pengawasan kualitas produk, dan pengawasan
area bencana.
4. FUNGSI SENSOR NETWORK
Fungsi utama dari aplikasi sensor network adalah untuk mengambil data informasi hasil
sensor dan merambatkannya ke suatu titik pengumpul (collector point). Data yang
ditransmisikan pada jaringan sensor adalah data yang didapatkan dari hasil sampling
seperti nilai temperatur. Ukuran data ini relatif kecil dan memerlukan bandwidth
frekuensi radio yang kecil pula dalam transmisinya. Tipikal paket data yang telah siap
ditransmisikan dalam jaringan ini berukuran sekitar puluhan byte.
5. SKEMA SENSOR NETWORK
Komponen-komponen yang digunakan sebagai node pada jaringan sensor ini dapat
digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu: sensor nodes (mobile node), target nodes (phenom
node) dan sink nodes (data collector).
Gambar – Skema Wireless Sensor Network
6. WIRELESS SENSOR NETWORK
Wireless sensor network adalah jaringan wireless alat yang menggunakan sensor untuk
memonitor fisik atau kondisi lingkungan sekitar,seperti suhu, suara, getaran, gelombang
elektromagnetik, tekanan, gerakan, dan lain-lain.
Aplikasi dan penggunaan dari Wireless Sensor Network ada banyak dan bervariasi, tapi
umumnya adalah untuk monitoring, tracking dan controlling. aplikasi spesifik dari wireless
sensor network misalnya adalah pengontrolan reactor nuklir, pendeteksi api, dan
monitoring lalu lintas.
Pengawasan suatu daerah (area monitoring) adalah suatu hal yang umum dalam aplikasi
wireless sensor network. Dalam area monitoring, wireless sensor network disebarkan
secara merata ke sebuah daerah untuk mengamati sebuah fenomena tertentu, seperti
penggunaan wireless sensor network pada medan perang yang disebarkan secara merata
untuk mendeteksi pergerakan musuh sebagai ganti dari penggunaan dari ranjau darat.
Ketika sensor mendeteksi kejadian(panas, gerakan, getaran, suara, medan electromagnet,
dan lain-lain) yang terjadi pada daerah yang dimonitori , aktivitas yang terjadi harus
dilaporkan ke salah satu dari base stations, yang mana akan ada dilanjutkan aksi-aksi yang
sudah ditentukan (misalnya mengirimkan pesan melalui internet atau melalui satelit).
Tergantung pada data atau aplikasi yang digunakan, beda fungsi yang dipakai memerlukan
propagasi data yang berbeda.
Aplikasi lain dari penggunaan wireless sensor network adalah untuk pengawasan
lingkungan (environmental monitoring). Kebanyakan dari penggunaan ini, wireless sensor
network memiliki waktu aktif yang pendek. Biasanya digunakan untuk proyek pengamatan
gejala-gejala alam.
Sensor node bisa diibaratkan seperti komputer kecil, sangat basic pada bagian permukaan
tampilan dan komponen-komponen yang ada di dalamnya. Komponen-komponen
tersebut biasanya terdiri dari satu unit pemroses dengan computational power yang
terbatas dan memori yang terbatas, sensor (termasuk sensor dengan kondisi yang
khusus), alat komunikasi (biasanya radio tranciever), sumber tenaga yang kecil, biasanya
berbentuk baterei. Kemungkinan yang lain adalah sebuah modul pengolahan energy, dan
alat komunikasi cadangan/kedua.
7. WIRELESS VIRTUAL SENSOR NETWORK (WVSN)
Wireless Visual Sensor Network (WVSN) merupakan suatu sistem yang dibangun
berdasarkan adanya banyak keterbatasan, seperti keterbatasan daya dan keterbatasan
kemampuan kanal nirkabel. Karena berbagai keterbatasan tersebut maka diperlukan
suatu mekanisme untuk penghematan berbagai sumber daya yang terbatas tersebut. Dari
hal-hal tersebut, maka beberapa permasalahan untuk mengefisiensikan energi yang
terbatas dalam memberi layanan yang kontinyu dan informasi yang lengkap secara visual
yang menjadi tujuan, meliputi:
1. Pada wireless sensor network berbagai hal dapat terjadi yang dapat mengurangi
fungsionalitasnya. Suatu daerah target yang seharusnya dapat dicakup seluruhnya
oleh banyaknya penyebaran node sensor dapat tidak seluruhnya tercakup karena
beberapa hal, seperti penempatan kamera secara acak dan rusaknya satu atau
lebih sensor. Permasalahan lain akan muncul apabila object yang ditangkap adalah
object dengan karakteristik yang dinamik dan lebih kompleks. Pendekatan untuk
menjawab permasalahan area cakupan dengan mengefektifkan penggunaan
sensor network sehingga pengefisiensian energi dapat dicapai.
2. Perancangan skema sistem untuk penanganan jaringan sensor visual yang handal
dalam memberikan pelayanan optimal pada pengguna sehingga tidak ada daerah
yang tidak tercakup (coverage hole)