Sensor Motor Memori

49
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERILAKU Uji Sensorik dan Motorik serta Memori Mencit diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum biologi perilaku Disusun oleh: Nama : Eko Komarudin Sadiman NIM : 1127020015 Dosen : Ucu Julita, M.Si. Asisten : Teh Citra Tanggal Praktikum : 03 November 2014 Tanggal Pengumpulan: 10 November 2014 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI

description

Biologi Perilaku

Transcript of Sensor Motor Memori

Page 1: Sensor Motor Memori

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERILAKU

Uji Sensorik dan Motorik serta Memori Mencit

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum biologi perilaku

Disusun oleh:

Nama : Eko Komarudin Sadiman

NIM : 1127020015

Dosen : Ucu Julita, M.Si.

Asisten : Teh Citra

Tanggal Praktikum : 03 November 2014

Tanggal Pengumpulan: 10 November 2014

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2014/1435 H

Page 2: Sensor Motor Memori

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Untuk melakukan percobaan laboratorium objek hewan yang digunakan

sebaiknya mengguankaan hewan dengan bobot rendah, seperti mencit. Mencit

memiliki bobot yang rendah, sehingga sangat mudah dilakukan dalam percobaan

laboratorium yang merupakan skala kecil. Mencit (Mus musculus) adalah hewan

yang masih satu kerabat dengan tikus liar ataupun tikus rumah. Mencit adalah

binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan di seluruh

dunia karena pengenalan oleh manusia.

Mencit memiliki perilaku yang unik dalam hal sensorik dan motoriknya.

Motorik adalah semua gerakan tubuh, termasuk alam pengertian motorik adalah

gerak in ternal tidak teramati yang berawal dari penangkapan stimulus

olehindra, penyampaian stimulus tersebut oleh susunan syaraf sensorik ke

bagian memori (otak), pembuatan keputusan dan penyampaian keputusan

tersebut ke otot oleh susunan syaraf motorik. Uji sensorik ini merupakan uji yang

dapat melihat mencit yang mengalami kegagalan proses saat embriologi atau tidak,

sedangkan uji motorik dapat melihat perilaku mencit dalam mempertahankan

tubuhnya dari serangan yang akan mengganggu dirinya. Selain itu pula, mencit dapat

melakukan lokomosi yang sangat aktif dan khas.

Mencit memiliki perilaku kognisi yang cukup baik. Kognisi ini merupakan

kemampuan berpikir dan rasionalisasi, termasuk proses belajar, mengingat, menilai,

orientasi, persepsi dan memperhatikan. Sehingga untuk mengetahui ada tidaknya

gannguan pada fungsi kognosi nya dilakukan ujicoba praktikum mengenai uji

memori dengan lintasan maze.

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum mengenai Uji Sensorik dan Motorik Mencit (Mus

musculus) adalah, untuk mengetahui adanya penyimpangan perilaku anak mencit

Page 3: Sensor Motor Memori

pada masa pralahir, serta untuk mengetahui pola lokomosi. Sedangkan tujuan dari

praktikum unji memori mencit ini adalah untuk mengamatai serta mengetahui proses

belajar dan memori yang diperlihatkann oleh mencit melalui maze leazrning.

I.3 Hipotesis

Mencit yang merupakan hewan mamalia, memiliki penciuman yang normal

ketika indera penciumannya tidak mengalami gangguan, maka akan terlihat

bagaimana penciuman mencit terhadap bahan ujinya sebagai respon dari saraf

sensoriknya. Selain itu pula, akan terlihat bagaimana mencit dalam melakukan

perilaku kemampuan gerak refleks, lokomosi berjalan dan berenang dalam

menghadapi serangan dari luar. Serta mencit mampu memperlihatkan perilaku

belajar dan memori mengingat mencit yang ditunjukkan memalui proses belajar dan

mengingat dengan menggunakan maze learning.

Page 4: Sensor Motor Memori

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mencit merupakan salah satu hewan yang sering dipakai untuk percobaan. Hewan

ini paling kecil diantara jenisnya dan memiliki galur mencit yang berwarna putih.

Mencit termasuk hewan pengerat (rodentia) yang dapat dengan cepat berkembang biak.

Pemeliharaan hewan ini pun relatif mudah, walaupun dalam jumlah yang banyak.

Pemeliharaannya ekonomis dan efisien dalam hal tempat dan biaya. Mencit memiliki

variasi genetik cukup besar serta sifat anatomis dan fisiologisnya terkarakterisasi dengan

baik (Malole dan Pramono 1989 dalam Agustiyanti, 2008).

Menurut Priambodo (1995) dalam Pribadi (2008), mencit dan tikus masih

merupakan satu famili, yaitu termasuk ke dalam famili Muridae. Dan mencit merupakan

hewan yang paling banyak digunakan sebagai hewan model laboratorium dengan

kisaran penggunaan antara 40-80 %.

Menurut Moriwaki et al. (1994) dalam Pribadi (2008), mencit banyak digunakan

sebagai hewan laboratorium (khususnya digunakan dalam penelitian biologi), karena

memiliki keunggulan-keunggulan seperti siklus hidup yang relatif pendek, jumlah anak

per kelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi, mudah ditangani, serta sifat produksi

dan karakteristik reproduksinya mirip hewan lain, seperti sapi, kambing, domba, dan

babi.

Adapun klasifikasi dari mencit (Mus musculus), menurut Pribadi (2008) :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Sub filum : Vertebrata

Class : Mamalia

Ordo : Rodentia

Famili : Muridae

Genus : Mus

Species : Mus musculus. SW

Sistem saraf berfungsi untuk menerima rangsangan, menghantarkannya dan

mengintegrasikannya untuk selanjutnya mengaktifkan efektor kedalam koordinasi

Page 5: Sensor Motor Memori

rangsang. Otak sebagai salah satu pusat sistem saraf juga merupakan pusat intelektual,

kemauan dan kesadaran. Sistem saraf disusun oleh tiga bagian utama, yaitu :

a. Sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)

b. Sistem saraf tepi

c. Sistem saraf otonom (Cartono, 2004).

Saraf kranial I (Olfaktorius) merupakan sel reseptor utama untuk indera penciuman.

Saraf ini memonitor asupan bauan yang dibawa udara ke dalam sistem pernapasan

manusia dan sangat menentukan rasa, aroma dan palatabilitas dari makanan dan

minuman. Selain fungsinya yang dalam meningkatkan nafsu makan melalui bauan, Saraf

Olfaktorius juga dapat berperan dalam memperingatkan adanya makanan yang busuk,

kebocoran gas, polusi udara, dan asap yang berbahaya untuk tubuh (Goetz dan Pappert,

2007).

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan

penghantar impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun ada

pula gerak yang terjadi tanpa di sadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar

melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensoris di bawah ke otak untuk

selanjutnya diolah oleh otak kemudian hasil olahan oleh otak berupa tanggapan, di

bawah oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor

(Darmadi, 2005).

Suatu refleks adalah respons motorik tak sadar dan cepat terhadap suatu stimulus.

Lengkung refleks memiliki 5 unsur: reseptor, neuron sensorik, pusat integrasi, neuron

motorik dan efektor. Jadi dapat di katakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak

atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau

batuk. Unit dasar setiap kegiatan refleks terpadu adalah lengkung refleks. Lengkung

refleks ini terdiri dari alat indra, serat saraf aferen satu atau lebih sinaps yang terdapat di

susunan saraf pusat atau di ganglion simpatios saraf eferent dan efektor (Pribadi, 2008).

Kognisi adalah suatu konsep yang kompleks yang melibatkan sekurang-kurangnya

aspek memori, perhatian, fungsi eksekutif, persepsi, bahasa dan fungsi psikomotor.

Malah, setiap aspek ini sendiri adalah kompleks. Bahkan, memori sendiri meliputi

proses encoding, penyimpanan dan pengambilan informasi serta dapat dibagikan

menjadi ingatan jangka pendek, ingatan jangka panjang dan working memory. Perhatian

Page 6: Sensor Motor Memori

dapat secara selektif, terfokus, terbagi atau terus-menerus, dan persepsi meliputi

beberapa tingkatan proses untuk mengenal objek yang didapatkan dari rangsangan

indera yang berlainan (visual, auditori, perabaan, penciuman). Fungsi eksekutif

melibatkan penalaran, perencanaan, evaluasi, strategi berpikir, dan lain-lain. Pada sisi

lain, aspek kognitif bahasa adalah mengenai ekspresi verbal, perbendaharaan kata,

kefasihan dan pemahaman bahasa. Fungsi psikomotor adalah berhubungan dengan

pemrograman dan eksekusi motorik. Tambahan pula, semua fungsi kognitif di atas ini

dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti suasana hati (sedih atau gembira), tingkat

kewaspadaan dan tenaga, kesejahteraan fisik dan juga motivasi (Nehlig, 2010).

Fungsi kognitif adalah kemampuan berpikir dan rasionalisasi, termasuk proses

belajar, mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan. Gangguan fungsi

kognitif erat kaitannya dengan fungsi otak karena kemampuan untuk berpikir akan

dipengaruhi oleh otak (Herlina, 2010).

Gangguan fungsi kognitif adalah suatu gangguan fungsi otak berupa gangguan

orientasi, perhatian, konsentrasi, daya ingat dan bahasa serta fungsi intelektual (Herlina,

2010).

Menurut Herlina (2010) bahwa gangguan fungsi kognitif adalah suatu gangguan ke

arah demensia yang diperlihatkan dengan adanya gangguan berhitung, bahasa, daya

ingat semantik (kata-kata), dan pemecahan masalah (problem solving).

Page 7: Sensor Motor Memori

BAB III

METODE

3.1 Alat dan Bahan

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium terpadu Biologi UIN Sunan Gunung Djati,

Bandung. Praktikum ini mengenai uji sensorik dan motorik serta memori mencit. Alat yang

digunakan ialah aquarium, bidang miring (kaca), stopwatch, Maze (Y, T, Labirin, Water E),

kamera, alat tulis, dan tangga kecil (samaran). Sedangkan untuk bahan yang digunakan ialah

mencit (Mus musculus) sebanyak 2 ekor, pakan mencit, air, minyak kayu putih, parfum,

alkohol, dan tissu.

3.2 Cara Kerja

A. Uji Sensorik dan Motorik Mencit

a. Pra Pengujian

Sebelum melakukan pengujian, semua mecit diberi penandaan terlebih dahulu

pada tubuhnya dengan menggunakan spidol agar mempermudahkan identifikasi

individu. Penandaan dilakukan pada bagian ekor mencit

b. Pengujian.

1. Uji Sensorik Uji penciuman (olfactory avoidance test)

Mencit yang akan diamati diberi tanda pada bagian punggung menggunakan

spidol berwarna hitam. Pengujian dilakukan pada anak mencit. Pengujian dilakukan

masing-masing satu kali dengan mendekatkan anak mencit pada jarak 5cm dari cotton

bud yang sebelumnya telah dicelupkan kedalam: Pakan mencit yang telah

dihancurkan, aseton, minyak kayu putih dan parfum.

Dengan ketentuan: - Mencit tidak berekasi - penciuman netral (0)

- Manghindari bau - penciuman positif (+)

- Mendekati bau - penciuman negative (-)

2. Uji motorik Gerak refleks

a. Uji kemampuan reflex motorik membalikkan badan (surface righting reflex)

Page 8: Sensor Motor Memori

Mencit diletakkan di meja datar dengan posisi terlentang dengan punggung

rapat pada permukaan meja ditahan sebentar kemudian lepas. Dicatat waktu yang

diperlukan mencit untuk dapat mengembalikan tubuhnya hingga keempat kakinya

tegak diatas meja. Dilakukan uji ini sebangak tiga kali berturut-turut dan hitung rata-

rata waktunya.

b. Uji kemampuan refleks menghindar jurang (cliff avoidance reflex)

Mencit diletakkan dengan posisi ujung jari kaki depan dan mulut sejajar

dengan tepi meja ditahan sebentar kemudian lepas dicatat waktu yang diperlukan

mencit untuk memutar badannya menjauhi meja/tepi meja. Dilakukan uji ini

sebanyak 3 kali berturut-turut dan hitung rata-rata waktunya

c. Uji kemampuan reflex geotaksis negative (negative geotaksis reflex)

Pada bidang miring 250 mencit diletakkan ditengah dengan kepala mengarah

kebawah dan tubuh sejajar garis vertical, ditahan sebentar kemudian dilepaskan.

Dicatat waktu yang diperlukan mencit untuk memutar tubuhnya 1800 dilakukan uji

ini tiga kali berturut-turut dan dihitung rata-rata waktunya hingga mencit memutar

tubuhnya.

3. Uji motorik Lokomosi hewan vertebrata (Mencit)

a. Lokomosi berenang

Akuarium disi dengan air hangat (27-300 C) dengan ketinggian air sekitar 6-

7cm, mencit diatuhkan di sisi ujung aquarium dan diamati pergerakan mencit dalam

aquarium tersebut. mencit dibiarkan berenang selama mungkin dan dilakukan

penentuan penilaian gerakan mencit untuk: skor arah berenang, skor sudut berenang

dan skor penggunaan anggota badan.

1. Arah berenang :

Skor: 0 = tenggelam

1 = Terapung

2 = Berputar-putar

3 = Lurus

Page 9: Sensor Motor Memori

2. Sudut berenang

Skor: 0 = Kepala dan tubuh dibawah permukaan air

1 = Permukaan kepala dan sebagian hidung dipermukaan air

2 = Bagian kepala sebatas mata diatas permukaan air

3 = Bagian kepala, mata, dan setengah telinga diatas permukaan air

4 = Kepala dan seluruh telingan diatas permukaan air

3. Penggunaan anggota gerak

Skor: 0 = Tidak menggunakan anggota gerak

1 = Menggunakan keempat anggota gerak

B = Menggunakan kedua kaki depan saja

B. Uji Memori Mencit

a. Uji Maze Learning Test Battery

Pakan mencit diletakkan disudut maze di sebelah kanan yang di tetapkan sebagai

sasarannya (goal). Mencit diletakkan dan dilepaskan dititik start. Catat waktu yang

diperlukan (durasi) dan jumlah kesalahan yang dilakukan oleh mencit untuk mencapai

sasaran. Tiap pengujian dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan untuk setiap mencit

secara berturut-turut tanpa istirahat. Lakukakn langkah kerja yang sama dengan

sebelumnya. untuk pengujian pada maze lain ( T maze dan Y maze)

Jenis kesalahan yang dapat terjadi dalam maze learning test battery pada penelitian ini

diklsifikasikan menjadi :

- Kesalahn seleksi (s) : arah gerak berlawanan dengan sasaran, tetapi tidak sampai masuk

ke dekat pintu hambatan.

- Kesalahan zonasi (z) : arah gerak masuk ke dekat pintu hambatan yang berlawanan

dengan letak pintu terbuka

- Kesalahan backing (b) : arah gerak membalik lagi kea rah yang sudah benar atau masuk

kembali ke dekat pintu start.

Untuk kesalahan pada uji T dan Y maze adalah hanya kesalahan seleksi dan backing.

Page 10: Sensor Motor Memori

b. Uji Water E Maze Battery

Tangga sasaran diletakkan disudut maze di sebelah kanan yang di tetapkan sebagai

sasarannya (goal). Mencit diletakkan dan dilepaskan dititik start. Catat waktu yang

diperlukan (durasi) dan jumlah kesalahan yang dilakukan oleh mencit untuk mencapai

sasaran. Tiap pengujian dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan untuk setiap mencit

secara berturut-turut tanpa istirahat.

Page 11: Sensor Motor Memori

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

A. Uji Sensorik

Pada praktikum ini untuk menguji sensorik mencit maka kami melakukan pengujian

terhadap penciumannya dengan 4 pengujian yaitu kayu putih, parfum, pakan, dan alkohol.

masing-masing uji dilakukan pengulangan 3 kali ulangan.

100%

Kayu Putih

Positif NegatifNetral

100%

Parfum

Positif NegatifNetral

33%

33%

33%

Pakan

Positif Negatif Netral

67%17%

17%

Alkohol

Positif Negatif Netral

Gambar 1. Grafik uji sensorik penciuman

Pada pengujian kayu putih, dari grafik diatas dapat diketahui bahwa mencit bereaksi

positif yang artinya menjauhi kayu putih, sekitar 100%. Hal ini dilakukan mencit karena bau

kayu putih cukup menyengat dan berbau tidak sedap bagi mencit sehingga mencit menjauh.

Hal serupa juga terjadi pada pengujian dengan menggunakan parfum, dari grafik diatas dapat

diketahui bahwa mencit bereaksi positif (menjauh), dengan persentase 100%. Hal ini karena

parfum sendiri mengandung methanol yang berbau menyengat sehingga membuat mencit

bereaksi menjauh. Pada pengujian pakan, mencit melakukan aksi yang beragam yaitu positif

(34%), negatif (33%), dan netral (33%). Reaksi negatif (mendekat) menunjukkan bahwa

mungkin mencit merasa lapar dan tertarik dengan bau pakan tersebut sehingga mencit

Page 12: Sensor Motor Memori

mendekat, reaksi positif (menjauh) dan netral (diam) mungkin karena mencit tidak begitu

tertarik terhadap bau dari pakan tersebut, mungkin juga karena sudah tidak lapar atau

mungkin juga mencit mengalami stress sehingga tidak bernafsu dan tertarik terhadap bau

pakan. Pada pengujian alkohol, dari grafik diatas teramati bahwa mencit melakukan reaksi

positif (67%), negatif (16%) dan netral (17%). reaksi menjauh (positif) karena alkohol yang

berbau menyengat membuat mencit menjauh, mendekat (negative) dan netral (diam)

mungkin mencit mengalami stress sehingga tidak terkontrol gerakannya.

Menurut Juwono (1994), pengujian indra penciuman merupakan penentu dalam

identifikasi aroma dan cita rasa makanan-minuman yang dihubungkan oleh saraf trigeminus

sebagai pemantau zat kimia yang terhirup. Indra penciuman dianggap salah satu sistem

kemosensorik karena sebagian besar zat kimia menghasilkan persepsi olfaktorius, trigeminus,

dan pengecapan.

B. Uji Motorik

1. Pengujian Perilaku terhadap Respon Motorik Mencit

Men

ghin

dari

juran

g

Mem

balik

kan b

adan

Geotak

sis ne

gatif

Lokom

osi b

erjala

n

Lokom

osi b

erena

ng05

10152025

Diagram Durasi terhadap Perilaku

Mencit 1

Mencit 2

Perilaku

Dur

asi (

s)

Gambar 1. Grafik uji motorik perilaku terhadap respon

Grafik diatas menunjukkan bahwa lamanya durasi yang dilakukan oleh mencit paling

lama pada pengujian lokomosi berenang.

Page 13: Sensor Motor Memori

2. Grafik Durasi Dari Setiap Pengulangan Perilaku

a. Menghindari Jurang

1 2 30

1

2

3

4

5

6

4

3

55

2 2

Menghindari Jurang

Mencit 1

Mencit 2

Gambar 3. Grafik uji motorik menghindari jurang

Berdasarkan hasil pada grafik diatas menunjukkan bahwa kemampuan

refleks menghindari jurang mencit rata-rata membutuhkan waktu yang cukup

cepat karena dari data rata-rata mencit memerlukan waktu 3-4 detik untuk

dapat melakukan refleks menghindari jurang, hal ini terjadi karena mungkin

mencit merasa terancam oleh predator sehingga mencit akan melakukan aksi

menghindari jurang dengan waktu yang singkat.

Menurut ,refleks baru dapat terjadi bila di dukung oleh adanya lengkung

refleks. Bila suatu reseptor terangsang sehingga menimbukan respon terhadap

efektor (otot atau kelenjar), maka aksi tersebut merupakan aksi repleks

Page 14: Sensor Motor Memori

b. Membalikkan Badan

1 2 30

0.4

0.8

1.2

1.6

0.9

1.4

0.7

1.5

0.80.7

Membalikkan Badan

Mencit 1

Mencit 2

Gambar 4. Grafik uji motoric membalikkan badan

Pada uji membalikkan badan pada grafik diatas, mencit memerlukan

waktu yang sangat singkat untuk dapat berbalik. rata-rata kurang dari 2 detik,

hal ini dikarenakan mencit memiliki gerak refleks yang cukup baik untuk

menghindari ancaman atau keadaan yang dirasanya tidak aman, sehingga

mencit dapat membalikkan badan dengan sangat cepat.

c. Geotaksis Negatif

1 2 302468

10121416

10

68

7

3

15

Geotaksis Negatif

Mencit 1

Mencit 2

Gambar 4. Grafik uji motoric geotaksis negatif

Pada pengujia geotaksi negatif, berdasarkan grafik diatas mencit

memerlukan waktu yang cukup cepat untuk dpaat membalikkan arah jalannya

Page 15: Sensor Motor Memori

ketika dihadapkan pada media dengan sudut 25o, hal ini terjadi mungkin

karena mencit merasa permukaan miring tersebut merupakan ancaman yang

dapat membuat dirinya dalam bahaya atau bahkan cidera (misalnya terjatuh)

jika mencit berjalan kebawah, tidak menghindari gravitasi.

C. Uji Lokomosi

1. Lokomosi Berjalan

Pola pergerakan dari kedua mencit dengan durasi individu 1 ( 8s) dan individu 2

(2.6s) pada jarak 20 cm.

1 2 30

2

4

6

8

10

12

1

43

10

7 7

Lokomosi Berjalan

Mencit 1

Mencit 2

Gambar 5. Grafik uji motoric durasi lokomosi berjalan

Pada pengamatan lokomosi berjalan, dengan durasi mencit di ujikan pada

tempat yang lurus sekitar 20cm untuk mengamati lokomosi pergerakannya

Individu 1

Individu 2

Page 16: Sensor Motor Memori

dalam berjalan. hasil pengamatan menunjukkan bahwa pergerakan lokomosi

jalan pada mencit selalu diawali dengan kaki kiri depan atau kanan depan

yang diikuti oleh kaki kanan belakang dan kiri belakang.

2. Lokomosi Berenang

100%

Arah Renang

0123 100%

Sudut Berenang

01234

100%

Penggunaan Anggota Gerak

0123

Gambar 6. Grafik uji motoric lokomosi berenang

Berdasarkan pengamatan diatas maka dapat diketahui bahwa pada uji lokomosi berenang

dimana mencit dimasukkan kedalam aquarium berisi air, sebenarnya harusnya airnya hangat

kaerna agar mencit tidak mengalami kedinginan saat pengujian dengan suhu sekitar 27-30oC.

karena jika mencit mengalami kedinginan nantinya dikhawatirkan mencit akan sakit, stress

atau bahkan mati. dari arah renangnya kebanyakan mencit rata-rata melakukan arah berenang

lurus (3) dengan sudut berenang umumnya kepala dan seluruh bagian telinga diatas

permukaan air (4), dan penggunaan anggota gerak dengan menggunakan keempat anggota

gerak (1).

Berdasarkan pengujian sensorik dan motoric pada kedua individu mencit dapat diketahui

bahwa keduanya mencit memberikan respon positif terhadap uji sensorik penciuman.

Page 17: Sensor Motor Memori

Mencit juga memberikan respon positif terhadap uji motorik yang meliputi

kemampuan refleks membalikkan badan dengan durasi yang cukup cepat,

menghindari jurang cukup cepat dan bereaksi/ memberikan respon positif, geotaksis

nagatif umumnya cepat, dan uji lokomosi berjalan dan berenang kebanyakannya

menggunakan keempat anggota gerak, dengan arah berenang lurus dan sudut

berenang kepala dan seluruh telinga ada diatas permukaan air.

D. Uji Memori Mencit

Pada praktikum mengenai memori ini hewan yang digunakan ialah Mencit (Mus

musculus). Hewan ini memiliki perilaku kognisi yang cukup baik. Sifat kognisi ini

merupakan salah satu fungsi dari otak yang memiliki kemampuan berpikir dan rasionalisasi,

termasuk proses belajar, mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan. Untuk

mengetahui ada atau tidaknya proses belajar pada mencit, maka di lakukannya uji coba

praktikum mengenai uji memori mencit yang dilakukan pada beberapa lintasan maze.

1. Uji memori pada Y Maze

a.Anova dan Homogenous durasi terhadap pengulangan tiap individu uji Y Maze

ANOVA

durasi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 28.000 2 14.000 .217 .817

Within Groups 193.500 3 64.500

Total 221.500 5

Berdasarkan tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi durasi terhadap

pengulangan tiap individu pada uji Y maze ini memiliki nilai signifikasi 0.817, hal ini dengan

nilai signifikasi yang > dari 0.05 menujukkan bahwa nilai signifikasi pada uji tersebut tidak

berbeda nyata. Maka setiap individu ini tidak mengalami perbedaan dari setiap ulangannya

terhadap proses belajar dan mengingat antar individu.

Page 18: Sensor Motor Memori

durasi

ulangan N

Subset for alpha =

0.05

1

Tukey HSDa 3 2 8.50

2 2 12.50

1 2 13.50

Sig. .819

Duncana 3 2 8.50

2 2 12.50

1 2 13.50

Sig. .575

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Dan berdasarkan data pada tabel homogenous dan ANOVA diatas menunjukan bahwa

mencit pada uji memori di lintasan Y maze tersebut mengalami proses pembelajaran karena

durasi waktu setiap pengulangan durasi yang diperoleh semakin cepat.

b.ANOVA dan Homogenous jumlah kesalahan terhadap pengulangan tiap individu uji

Y Maze

ANOVA

Kesalahan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 93.000 2 46.500 1.192 .416

Within Groups 117.000 3 39.000

Total 210.000 5

Berdasarkan tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi durasi terhadap

pengulangan tiap individu pada uji Y maze ini memiliki nilai signifikasi 0.416, hal ini

Page 19: Sensor Motor Memori

dengan nilai signifikasi yang > dari 0.05 menujukkan bahwa nilai signifikasi pada uji tersebut

tidak berbeda nyata.

Kesalahan

ulangan N

Subset for alpha =

0.05

1

Tukey HSDa 3 2 9.50

2 2 11.00

1 2 18.50

Sig. .428

Duncana 3 2 9.50

2 2 11.00

1 2 18.50

Sig. .244

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Dan berdasarkan data pada tabel homogenous dan ANOVA diatas menunjukan bahwa

mencit pada uji memori di lintasan Y maze tersebut mengalami proses pembelajaran, Karena

jumlah kesalahan pada tiap individu di setiap ulangan mengalami pengurang jumlah

kesalahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mencit ini mengalami proses mengingat dan

belajar yang baik.

1 2 30

5

10

1513.5 12.5

8.5

Durasi kemampuan Belajar pada Uji Y Maze

durasi

Pengulangan

1 2 305

101520

19

11 10

Jumlah Kesalahan pada Uji Y Maze

Jumlah Kesalahan

Pengulangan

Gambar 7. Durasi dan Jumlah kesalahan pada Uji Y Maze

Page 20: Sensor Motor Memori

Berdasarkan grafik diatas durasi pada uji Y maze yang memiliki durasi paling lama ini

yaitu pada pengulangan 1 yaitu 13.5 detik dengan jumlah kesalahan 19. Hal ini dapat

diakibatkan karena mencit sedang mencoba mengingat jalan untuk langsung ke sasaran.

Sehingga waktu dan jumlah yang diperoleh lebih besar dan tinggi. Sedangkan untuk

pengulangan ke tiga, karena telah mengalami proses belajar dan mengingat yang baik,

dengan durasi waktu 8,5 detik dan jumlah kesalahaannya berkurang.

2. Uji memori pada T Maze

a.Anova dan Homogenous durasi terhadap pengulangan tiap individu uji Y Maze

ANOVA

durasi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 24.333 2 12.167 .598 .604

Within Groups 61.000 3 20.333

Total 85.333 5

Berdasarkan tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi durasi terhadap

pengulangan tiap individu pada uji T maze ini memiliki nilai signifikasi 0.604, hal ini dengan

nilai signifikasi yang > dari 0.05 menujukkan bahwa nilai signifikasi pada uji tersebut tidak

berbeda nyata. Maka setiap individu ini tidak mengalami perbedaan dari setiap ulangannya

terhadap proses belajar dan mengingat antar individu.

durasi

ulangan N

Subset for alpha =

0.05

1

Tukey HSDa 2 2 7.00

1 2 7.50

3 2 11.50

Sig. .627

Page 21: Sensor Motor Memori

Duncana 2 2 7.00

1 2 7.50

3 2 11.50

Sig. .389

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Dan berdasarkan data pada tabel homogenous dan ANOVA diatas menunjukan bahwa mencit

pada uji memori di lintasan T maze tersebut mengalami proses pembelajaran karena durasi

waktu setiap pengulangan durasi yang diperoleh semakin cepat hanya saja diulangan ke tiga

durasinya meningkat kembali. Hal ini diduga karena mencit mengalami stress sehingga ia

tidak mampu focus terhadap tujuannya.

b.ANOVA dan Homogenous jumlah kesalahan terhadap pengulangan tiap individu uji

T Maze

ANOVA

Kesalahan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 7.000 2 3.500 .085 .920

Within Groups 123.000 3 41.000

Total 130.000 5

Berdasarkan tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi durasi terhadap

pengulangan tiap individu pada uji T Maze ini memiliki nilai signifikasi 0.920, hal ini

dengan nilai signifikasi yang > dari 0.05 menunjukkan bahwa nilai signifikasi pada uji

tersebut tidak berbeda nyata.

Kesalahan

ulangan N Subset for alpha =

0.05

Page 22: Sensor Motor Memori

1

Tukey HSDa 2 2 5.50

1 2 7.50

3 2 8.00

Sig. .922

Duncana 2 2 5.50

1 2 7.50

3 2 8.00

Sig. .720

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Dan berdasarkan data pada tabel homogenous dan ANOVA diatas menunjukan bahwa

mencit pada uji memori di lintasan T maze tersebut mengalami proses pembelajaran, Karena

jumlah kesalahan pada tiap individu di setiap ulangan mengalami pengurangan jumlah

kesalahan namun meningkat kembali di ulangan ke tiga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

mencit ini mengalami proses mengingat dan belajar yang cukup baik.

1 2 30

5

10

15

7.5 7

11.5

Durasi kemampuan Belajar pada Uji T Maze

durasi

Pengulangan

1 2 302468

10

86

8

Jumlah Kesalahan pada Uji T Maze

Jumlah Kesalahan

Pengulangan

Gambar 8. Grafik Durasi kemampuan belajar dan jumlah kesalahan pada Uji T

maze

Berdasarkan grafik diatas durasi pada uji T maze yang memiliki durasi paling lama ini

yaitu pada pengulangan 3 yaitu 11.5 detik dengan jumlah kesalahan 8. Hal ini dapat

Page 23: Sensor Motor Memori

diakibatkan karena mencit sedang mencoba mengingat jalan untuk langsung ke sasaran.

Sehingga waktu dan jumlah yang diperoleh lebih besar dan tinggi. Sedangkan untuk

pengulangan ke tiga, karena telah mengalami proses belajar dan mengingat yang baik,

dengan durasi waktu 7 detik dan jumlah kesalahaannya berkurang.

3. Uji memori pada maze learning test battery

Uji memori pada maze learning test battery, ini di ujikan pada mencit dengan

mengguanakn lintasan maze labirin dengan sasaran (goal) yang dituju adalah pakan yang

disimpan di ujung kanan pada maze. Pengujian ini dilakukan sebnyak 3 kali ulangan dengan

menghitung durasi berapa lama waktu hingga menuju sasaran dan hitung berapa kesalahan

yang dilakukan oleh hewan uji (mencit).

a.Anova dan Homogenous durasi terhadap pengulangan tiap individu uji Labirin maze

ANOVA

durasi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1520.333 2 760.167 .441 .680

Within Groups 5175.000 3 1725.000

Total 6695.333 5

Berdasarkan tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi durasi terhadap

pengulangan tiap individu pada uji labirin maze ini memiliki nilai signifikasi 0.680, hal ini

dengan nilai signifikasi yang > dari 0.05 menujukkan bahwa nilai signifikasi pada uji tersebut

tidak berbeda nyata. Maka setiap individu ini tidak mengalami perbedaan dari setiap

ulangannya terhadap proses belajar dan mengingat antar individu.

durasi

ulangan N

Subset for alpha =

0.05

1

Tukey HSDa 1 2 34.50

Page 24: Sensor Motor Memori

3 2 62.50

2 2 72.00

Sig. .675

Duncana 1 2 34.50

3 2 62.50

2 2 72.00

Sig. .430

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Dan berdasarkan data pada tabel homogenous dan ANOVA diatas menunjukan bahwa

mencit pada uji memori di lintasan Labirin maze tersebut mengalami proses pembelajaran

karena durasi waktu setiap pengulangan durasi yang diperoleh semakin. Hal ini diduga

karena mencit mengalami stress sehingga ia tidak mampu focus terhadap tujuannya.

b.ANOVA dan Homogenous jumlah kesalahan terhadap pengulangan tiap individu uji

Labirin Maze

ANOVA

Kesalahan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 514.333 2 257.167 4.421 .128

Within Groups 174.500 3 58.167

Total 688.833 5

Berdasarkan tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi durasi terhadap

pengulangan tiap individu pada uji labirin maze ini memiliki nilai signifikasi 0.128, hal ini

dengan nilai signifikasi yang > dari 0.05 menunjukkan bahwa nilai signifikasi pada uji

tersebut tidak berbeda nyata.

Kesalahan

Page 25: Sensor Motor Memori

ulangan N

Subset for alpha =

0.05

1

Tukey HSDa 3 2 7.50

2 2 12.00

1 2 29.00

Sig. .130

Duncana 3 2 7.50

2 2 12.00

1 2 29.00

Sig. .067

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Dan berdasarkan data pada tabel homogenous dan ANOVA diatas menunjukan bahwa

mencit pada uji memori di lintasan Labirin maze tersebut mengalami proses pembelajaran,

Karena jumlah kesalahan pada tiap individu di setiap ulangan mengalami pengurangan

jumlah kesalahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mencit ini mengalami proses

mengingat dan belajar yang baik.

1 2 30

20

40

60

80

34.5

7262.5

Durasi kemampuan Belajar pada Uji Labirin Maze

durasi

Pengulangan

1 2 30

10

20

3029

128

Jumlah Kesalahan pada Uji Labirin Maze

Jumlah Kesalahan

Pengulangan

Gambar 9. Durasi kemampuan belajar dan jumlah kesalahan pada Uji labirin Maze

Page 26: Sensor Motor Memori

Berdasarkan grafik diatas durasi pada uji Labirin maze yang memiliki durasi paling lama

ini yaitu pada pengulangan 2 yaitu 72 detik dengan jumlah kesalahan 12. Hal ini dapat

diakibatkan karena mencit sedang mencoba mengingat jalan untuk langsung ke sasaran.

Sehingga waktu dan jumlah yang diperoleh lebih besar dan tinggi. Sedangkan untuk

pengulangan ke tiga, karena telah mengalami proses belajar dan mengingat yang baik,

dengan durasi waktu 34.5 detik dan jumlah kesalahaannya justru meningkat. Hal ini diduga

mencit mengalami stress.

4. Uji memori pada water E maze

a.Anova dan Homogenous durasi terhadap pengulangan tiap individu uji water E maze

ANOVA

durasi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 172.000 2 86.000 .249 .794

Within Groups 1037.500 3 345.833

Total 1209.500 5

Berdasarkan tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi durasi terhadap

pengulangan tiap individu pada uji maze learning labirin ini memiliki nilai signifikasi

0.794, hal ini dengan nilai signifikasi yang > dari 0.05 menujukkan bahwa nilai signifikasi

pada uji tersebut tidak berbeda nyata. Maka setiap individu ini tidak mengalami perbedaan

dari setiap ulangannya terhadap proses belajar dan mengingat antar individu.

durasi

ulangan N

Subset for alpha =

0.05

1

Tukey HSDa 2 2 12.50

1 2 20.50

3 2 25.50

Page 27: Sensor Motor Memori

Sig. .781

Duncana 2 2 12.50

1 2 20.50

3 2 25.50

Sig. .532

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Dan berdasarkan data pada tabel homogenous dan ANOVA diatas menunjukan bahwa

mencit pada uji memori di lintasan water E maze tersebut mengalami proses pembelajaran

karena durasi waktu setiap pengulangan durasi yang diperoleh flukturatif. Hal ini diduga

karena mencit mengalami stress sehingga ia tidak mampu focus terhadap tujuannya.

b.ANOVA dan Homogenous jumlah kesalahan terhadap pengulangan tiap individu uji

water E maze

ANOVA

Kesalahan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3.000 2 1.500 .158 .861

Within Groups 28.500 3 9.500

Total 31.500 5

Berdasarkan tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi durasi terhadap

pengulangan tiap individu pada uji water E maze ini memiliki nilai signifikasi 0.861, hal ini

dengan nilai signifikasi yang > dari 0.05 menunjukkan bahwa nilai signifikasi pada uji

tersebut tidak berbeda nyata.

Kesalahan

Page 28: Sensor Motor Memori

ulangan N

Subset for alpha =

0.05

1

Tukey HSDa 2 2 2.00

3 2 2.00

1 2 3.50

Sig. .882

Duncana 2 2 2.00

3 2 2.00

1 2 3.50

Sig. .657

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Dan berdasarkan data pada tabel homogenous dan ANOVA diatas menunjukan bahwa

mencit pada uji memori di lintasan water E maze tersebut mengalami proses pembelajaran,

Karena jumlah kesalahan pada tiap individu di setiap ulangan mengalami pengurangan

jumlah kesalahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mencit ini mengalami proses

mengingat dan belajar yang baik.

1 2 30

10

20

30

20.5

12.5

25.5

Durasi kemampuan Belajar pada Uji Water E Maze

durasi

Pengulangan

1 2 3012345

4

2 2

Jumlah Kesalahan pada Uji Water E Maze

Jumlah Kesalahan

Pengulangan

Gambar 10. Durasi kemampuan belajar dan jumlah kesalahan pada Uji water E Maze

Page 29: Sensor Motor Memori

Berdasarkan grafik diatas durasi pada uji water E maze yang memiliki durasi paling lama

ini yaitu pada pengulangan 3 yaitu 25.5 detik dengan jumlah kesalahan 2. Hal ini dapat

diakibatkan karena mencit sedang mencoba mengingat jalan untuk langsung ke sasaran.

Sehingga waktu dan jumlah yang diperoleh lebih besar dan tinggi. Sedangkan untuk

pengulangan ke tiga, karena telah mengalami proses belajar dan mengingat yang baik,

dengan durasi waktu 12.5 detik dan jumlah kesalahan menurun.

Terjadinya penurunan jumlah kesalahan pada uji meori diatas merupakan hasil dari proses

belajar. Pada ulangan ke satu, kesalahan masih tinggi kemudian pengulangan ke dua dan

ketiga jumlah kesalahannya berkurang karena mencit telah melakukan proses belajar.

Menurut Irwanto (1991), belajar merupakan proses yang didasarkan pada pengalaman

sehingga mengubah sistem syaraf dan perilaku. Perubahan yang terjadi pada sistem syaraf

dan perilaku tersebut dinamakan memori (ingatan). Belajar memerlukan kemampuan ingatan.

Ingatan adalah kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi

dimasa mendatang. Secara fisiologis ingatan adalah hasil dari perubahan kemampuan

penjalaran sinaptik dari satu neuron ke neuron berikutnya, sebagai aktivitas neural

berikutnya. Perubahan ini kemudian membentuk jaras-jaras baru atau jaras-jaras yang

terfasilitasi untuk membentuk penjalaran sinyal-sinyal melalui lintasanneural otak. Jaras-jaras

ini penting karena begitu ia menetap atau ada, maka akan diaktifkan oleh benak pikiran untuk

menimbulkan kembali ingatan.

Dari hasil praktikum ini menyatakan bahwa kedua individu mencit memiliki kognisi yang

baik, tidak ada gangguan fungsi kognitif pada keduanya. Menurut Herlina (2010), gangguan

kognisi ini merupakan gangguan dari suatu gangguan fungsi otak berupa gangguan orientasi,

perhatian, konsentrasi, daya ingat dan bahasa serta fungsi intelektual. Gangguan fungsi

kognitif adalah suatu gangguan ke arah demensia yang diperlihatkan dengan adanya

gangguan berhitung, bahasa, daya ingat semantik (kata-kata), dan pemecahan masalah

(problem solving). Gangguan fungsi kognitif untuk jangka panjang jika tidak dilakukan

pananganan yang optimal akan meningkatkan resiko demensia.

Page 30: Sensor Motor Memori

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum kali ini mengenai uji sensorik dan motoric serta uji memori pada

dua individu mencit, didapatkan hasil bahwa kedua mencit memberikan respon positif

terhadap uji sensorik penciuman. Mencit juga memberikan respon positif terhadap uji

motorik yang meliputi kemampuan refleks membalikkan badan serta mengindari

jurang dan geotaksis negatif dengan durasi yang cukup cepat dan uji lokomosi

berjalan dan berenang kebanyakannya menggunakan keempat anggota gerak, dengan

arah berenang lurus dan sudut berenang kepala dan seluruh telinga ada diatas

permukaan air. Sedangkan dari pengujian memori, kedua mencit nampak melakukan

proses pembelajaran melalui berbagai maze. terlihat bahwa jumlah kesalahan pada

proses pembelajaran mencit mengalami pengurangan pada setiap ulangan dari

ulangan kesatu sampai ketiga. Dan ini mengindikasikan bahwa kedua mencit

memiliki kognisi yang baik sehingga mampu melakukan proses pembelajaran yang

cukup baik pula.

Page 31: Sensor Motor Memori

DAFTAR PUSTAKA

Agustiyani, D.A. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Tumbuhan Obat Antimalaria Quassia

indica Terhadap Toksikopatologi Organ Hati Dan Ginjal Mencit (Mus musculus).

Skripsi. Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan.

IPB: Bogor.

Cartono, M. P., M. T. 2004. Biologi Umum. Prisma Press: Bandung.

Darmadi, Goenarso. 2005. Fisiologi Hewan. Universitas Terbuka:

Jakarta.

Goetz, Christopher G. MD., Eric J. Pappert MD. 2007. Textbook of

Clinical Neurology. Thieme: Washington DC.

Herlina. 2010. Pengaruh Triterpen Total Pegagan (Centella asiatica(L)Urban) Terhadap

Fungsi Kognitif Belajar Dan Mengingat Pada Mencit Jantan Albino(Mus musculus).

Jurnal Penelitian Sains. Universitas Sriwijaya: Palembang.

Irwanto. 1991. Psikologi Umum. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Juwono, T. 1996. Pemeriksaan Klinik Neurologik Dalam Praktek: EGC: Jakarta.

Nehlig, A., 2010. Is Caffeine a Cognitive Enhancer. Journal of Alzheimer Disease 20: S85-

S94.

Pribadi, A. Gutama. 2008. Penggunaan Mencit Dan Tikus Sebagai Hewan Model Penelitian

Nikotin. Skripsi. Rogram studi teknologi produksi ternak fakultas peternakan IPB:

Bogor.

Page 32: Sensor Motor Memori

LAMPIRAN

A. Tabel Hasil Uji Sensorik

MencitUlanga

n

Uji

Kayu Putih Parfum Pakan Alkohol

1 1+ + + -

2+ + 0 +

3+ + - 0

2 1+ + + +

2+ + - +

3+ + 0 +

Kayu Putih Parfum Pakan Alkohol

0 0 0 2 1+ 6 6 2 4- 0 0 2 1

Jumlah 6 6 6 6

Page 33: Sensor Motor Memori

B. Tabel Hasil Uji Motorik

1. Pengujian Perilaku terhadap Respon Motorik Mencit

Mencit ke-

Uji PerilakuDurasi (s) Rata-

rata1 2 31 Menghindari jurang 4 3 5 4

Membalikkan badan0.9

1.4

0.7 1

Geotaksis negatif 10 6 8 8Lokomosi berjalan 2 4 3 3Lokomosi berenang 28 4 13 15

2 Menghindari jurang 5 2 2 3

Membalikkan badan1.5

0.8

0.7 1

Geotaksis negatif 7 3 15 8.33Lokomosi berjalan 10 7 7 8Lokomosi Berenang 13 12 47 24

C. Tabel Uji Lokomosi

Uji Lokomosi Berenang

Arah renang Sudut Renang Anggota gerak

Mencit UlanganSko

rMencit Ulangan

Skor

Mencit UlanganSko

r1 1 3 1 1 4 1 1 1

2 3 2 4 2 13 3 3 4 3 1

2 1 3 2 1 4 2 1 12 3 2 4 2 13 3 3 4 3 1

Skor Persentase Skor Persentase Skor Persentase0 0 0 0 0 01 0 1 0 1 100%2 0 2 0 2 0

Page 34: Sensor Motor Memori

3 100% 3 0 3 04 100%

Mencit ke-

Penilaian Skor Keterangan

1 Arah berenang 3 Lurus

Sudut berenang4

Bagian kepala, mata dan setengah telinga di atas permukaan air

Penggunaan anggota gerak 1

Mengunakan keempat anggota gerak

2 Arah berenang 3 Lurus

Sudut berenang4

Bagian kepala, mata dan setengah telinga di atas permukaan air

Penggunaan anggota gerak 1

Mengunakan keempat anggota gerak

Uji Lokomosi Berjalan

Pola Pergerakan Lokomosi Berjalan

Individu 1

Individu 2

D. Tabel Uji Memori Mencit

UjiMencit

ke-

Ulangan ke1 2 3

Durasi S+Z+B Durasi (s) S+Z+B Durasi (s) S+Z+B

Page 35: Sensor Motor Memori

(s)Y-

Maze1

 10 19 4 7 5 32  17 18 21 15 12 16

T-Maze

13 2 9 3 14 3

2  12 13 5 8  9 13Labiri

n1

 8 38 47 10 27 92 61 20 97 14 98 6

Water E-

Maze1

28 6 13 4 4 02 13 1 12 0 47 4