Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

32
SENSASI INDRA PADA MANUSIA LAPORAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia yang dibina oleh Dra. Hj. Annie Istanti, M. Kes dan Nuning Wulandari, S. Si, M. Si Oleh : Nadidah Safitri 110341421516 Offering B, S1 Pendidikan Biologi 2011

description

sensasi indra

Transcript of Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

Page 1: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

SENSASI INDRA PADA MANUSIA

LAPORAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Anatomi dan Fisiologi Manusia yang dibina oleh Dra. Hj. Annie Istanti, M. Kes dan Nuning

Wulandari, S. Si, M. Si

Oleh :

Nadidah Safitri 110341421516

Offering B, S1 Pendidikan Biologi 2011

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Oktober 2013

Page 2: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

A. Topik

Sensasi indra pada manusia

B. Hari dan Tanggal

Rabu, 23 Oktober 2013

C. Tujuan

Mangetahui adanya berbagai macam sensasi indra umum dan indra khusus

D. Dasar Teori

a. Sensasi Indra pada Manusia

Sensasi merupakan interpretasi otak terhadap impuls yang datang kepadanya

dari syaraf sensorik (Soewolo, 1999:122). Sensasi indra pada manusia diekspresikan

dan dikendalikan oleh pusat sensori dari tubuh secara konstan atau tetap. Sensasi yang

ada sangat diperlukan untuk menanggapi atau merespon rangsangan yang ada

dilingkungan. 4 syaraf yang dapat dan diperlukan agar sensasi terjadi antara lain:

1. Harus ada rangsangan atau stimulus lingkungan.

2. Organ pengindra harus dapat menerima rangsang (peka terhadap rangsang) yang

kemudian mengubahnya menjadi impuls syaraf.

3. Impuls yang datang harus dihantarkan sepanjang jalur syaraf dari sensori ke

otak.

4. Bagian otak yang menerima impuls harus menterjemahkan impuls menjadi

sensasi.

Sensasi setiap syaraf dalam suatu jaringan atau organ berbeda-beda tergantung pada

tempat (letak) dan kepekaan indra dalam menerima rangsangan yang ada.

Reseptor sensori (indra) mempunyai struktur yang sederhana berupa dendrit dan

sebuah neuron tunggal atau sebuah organ kompleks misalnya mata yang berisi neuron

khusus, epitelium dan jaringan ikat. Semua neuron sensori berisi dendrit yang

menampilkan derajat eksitabilitas tinggi dengan stimulus threshold rendah (Soewolo,

dkk: 103). Rangsangan intensif yang ditangkap oleh setiap macam reseptor pada

masing-masing indra sesungguhnya bersifat khusus dan diinterpretasikan secara

khusus pula. Akan tetapi pada beberapa tempat, dapat menerima rangsang, misalnya

pada Nervus optikus dengan rangsangan berupa cahaya, cahaya ini dapat dirangsang

dengan tekanan tiba-tiba dan akan diinterpretasikan sebagai cahaya. Pada umumnya

rangsang rangsang akan diteruskan (berkesan) apabila intensitas bertambah (Kentyana

ningsih, 1989: 181). Apabila intensitasnya tetap akan menimbulkan adaptasi. Adaptasi

tidak akan muncul pada sensasi berupa rasa sakit, hal ini disebabkan karena rasa sakit

Page 3: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

tidak hanya dapat ditimbulkan karena tusukan atau tekanan berat, tetapi dapat pula

ditimbulkan dari rangsangan apa saja dengan intensitas yang melampaui batas

(Kentyana ningsih, 1989: 181).

Berdasarkan pada sederhana atau kompleksnya reseptor dan jlaur syaraf,

reseptor sensori dikelompokkan menjadi:

1. Indra umum, meliputi reseptor dan jalur sederhana, sensasi taktil (sentuhan,

tekanan, vibrasi), sensasi termoreseptif (panas dan dingin), sensasi sakit, sensasi

proprioreseptor.

2. Indra khusus, meliputi sensasi olfaktori (pembau), sensasi gustatori (pengecap),

sensasi visual (penglihatan), sensasi auditori (pendengaran), dan sensasi

equilibrium (orientasi tubuh). Soewolo dkk, 2000:103)

E. Alat dan Bahan

Alat:

Penggaris

Timer

Pensil

Ijuk

Jarum Pentul

Tabung reaksi

Bahan:

Kapas

Kertas manila

Air

Gula pasir

Garam

Kina

Wortel

Kentang

Bawang merah

Apel

F. Cara Kerja

Page 4: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

Sensasi Indra pada Manusia

1) Sensasi Indra pada Manusia

1. Uji Pembedaan Dua TitikPengamat menyentuhkan dua ujung jarum pentul pada ujung jari

subyek dari jarak terpendek

Subyek menunjukkan bila merasakan sentuhan 2 ujung jarum atau hanya 1

Mencatat jarak terpendek kedua ujung jarum dapat dirasakan subyek

Mengulangi untuk daerah sisi hidung, punggung lengan, dan belakang leher

2. Menentukan Reseptor SentuhMembuat petak 2,5 cm pada punggung lengan dan membagi menjadi

25 petak

Subyek menutup mata, pengamat menekankan ijuk pada petak-petak sampai ijuk bengkok

Subyek memberi tahu bila mengalami sensasi sentuhan

3. Menentukan reseptor sakitMembuat petak 2,5 cm pada lengan bawah yang sebelumnya

digunakan uji sentuhan

Mengompres selama lima menit dengan kapas yang direndam air

Meletakkan ujung jarum pada permukaan kulitMenekan secukupnya sampai menghasilkan sensasi sakit

(bedakan sensasi sakit dan sentuhan. Apakah area untuk sentuhan & sakit identik?)

4. Menetukan ProprioseptorMenulis Huruf X dengan menghadap papan tulis

Membiarkan pada huruf X untuk beberapa saat

Menutup mata dan mengangkat tangan di atas kepala

Membuat titik sedekat mungkin dengan huruf X

Mengulangi tiga kali dan mencatat hasil dengan mengukur jarak titik dari X

Menutup mata, menunjuk jari tengah tangan kiri dengan telunjuk tangan kanan

Page 5: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

Menutup mata, merentangkan tangan kanan sejauh mungkin di belakang tubuh

Membawa jari telunjuk ke ujung hidungnya dengan cepat

5. Bintik ButaMembuat gambar X dan O berjarak 6 cm pada kertas manila

Memegang kertas tersebut 50 cm di depan mata, dgn tanda X lurus mata kanan

Melihat kedua gambar dengan menutup mata kiri

Mendekatkan kertas secara perlahan, mata kanan tetap pada X

Pada jarak tertentu tanda O menghilang dari pandanganMencatat hasilnya

6. Proyeksi BinokulerMembuat dua lubang pada karton dgn jarak yg sama dgn jarak

kedua pupil

Memegang karton 30 cm di depan mata dengan latar belakang cahaya terang

Memandang kedua lubang

Mendekatkan karton secara perlahan sampai pada jarak tertentu nampak satu lubang

Menutup salah satu mataMengamati yang terjadi dan mencatat hasilnya

7. Penglihatan BinokulerSubyek menutup mata sambil memegang sebatang pensil

Pengamat memegang tabung reaksi vertical dengan lubang di atas

Subyek memasukkan pensil ke dalam tabung reaksiMengamati hasilnya

Mengulangi percobaan dengan pengamat memindahkan letak tabung reaksi dan mengamati hasilnya

Mengulangi sepuluh kali percobaan

8. Dominansi MataMemandang sebuah obyek pandang yang jauh

Page 6: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

Meletakkan sebuah pensil antara obyek pandang dengan mata sehingga mata, pensil dan obyek pandang berada pada satu

garis lurus

Menutup mata kiri, mencatat apa yang nampak

Menutup mata kanan, membuka mata kiri, mencatat yang nampak

9. Adaptasi OlfaktoriMenutup mata dan satu nostril dengan kapas Memegang sebotol minyak cengkeh dibawah nostril yang terbuka

Bernafas dengan satu nostril, udara dkeluarkan melewati mulut

Mencatat waktu yang diperlukan hingga aroma hilang dari penciuman

Ulangi dengan nostril yang lain

10. Reseptor Gutatori (Pengecap)Mengeringkan lidah dengan kain

Meletakkan butiran gula pada ujung lidah

Apabila terasa manis pengamat mengangkat tanganMencatat waktunya

Mengulanginya dengan tetesan gula

Mencatat waktunya

Membersihkan lidah

Perlakuan diulang dengan kina dan garam dapur

Perlakuan menggunakan nutrisari pada ujung dan sisi lidah

11. Pengecap dan PembauSubyek mengeringkan lidah, menutup mata & menjepit kedua

hidung kedua nostril tertutup

Meletakkan potongan wortel, bawang, kentang, dan apel satu persatu pada lidah

Subyek diminta mengenali setiap potongan tadi berturut-turut dengan segera mengunyah dengan sebelum dan sesudah

membuka nostril

Page 7: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

12. Ketajaman pendengaran Menutup mata&lubang telinga dengan kapas

Mendekatkan timer pada telinga yang terbuka

Menjauhkan timer perlahan

Mengukur jarak terjauh bunyi terdengarMencatat hasilnya meletakkan timer 2m dari telinga

Mendekatkan timer perlahan

Mengukur jarak terjauh bunyi terdengarMencatat hasilnya

13. Penghantaran SuaraMenggetarkan garpu tala dan meletakkanya pada kepala atau

diantara dua gigi atas bawah

Mencatat sumber suara

Menutup 1 telinga

Mencatat sumber suara

Menutup 2 telinga

Mencatat sumber suara

Meletakkan garpu tala bergetar diatas kepala jika sudah tak terdengar garputala di pindahkan ke dekat telinga

Mencatat hasilnya

14. Kelelahan PendengaranMeletakkan garpu tala yang bergetar dekat telinga kiri

Jika sudah tak terdengar suara jauhkan dari telinga

Dekatkan kembali ke telinga kiri setelah beberapa detik

Mencatat hasilnya

Jika sudah tak terdengar suara pindahkan garpu tala ke telinga kanan

Mencatat hasilnya

15. Keseimbangan

Page 8: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

Subyek berdiri tegak, mata terbuka, mengangkat salah 1 kaki lakukan selama 2 menit

Diamati dan mencatat hasilnya

Istirahat + 2 menit mengulangi dengan mata tertutup

Mencatat dan membandingkan hasilnya

16. Tes Romberg Subyek berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan disamping tubuh

selama 5 menit

Mengamati gerakan tubuh subyek dan mencatat hasilnya

Mengulangi dengan mata tertutup dan mencatat hasilnya

17. Kanalis SemisirkularisSubjek duduk diatas kursi putar, kaki bertumpu pada sandaran kaki

Kemudian diputar selama beberapa detik

pengamat menghentikan putaran dengan tiba-tiba

18. Aparatus Vestibular Subyek berdiri tegak, kaki rapat, dan mata tertutup

Pengamat memutar tubuh subyek kekanan 10x

Subyek membuka mata dan melihat lurus ke depan

Pengamat mengamati mata subyek

Mencatat hasilnya

Subyek berjalan lurus kedepan

Mencatat hasilnya

G. Data

LANGKAH KERJA HASIL PENGAMATAN1. Uji Pembedaan Dua Titik

a. Pengamat menyentuhkan dua ujung jarum pentul pada ujung jari subyek dari jarak terpendek

b. Subyek menunjukkan bila merasakan sentuhan 2 ujung jarum atau hanya 1

c. Mencatat jarak terpendek kedua Jarak terpendek = 3 mm

Page 9: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

ujung jarum dapat dirasakan subyekd. Mengulangi untuk daerah sisi

hidung, punggung lengan, dan belakang leher

Hidung = 7 mm Punggung lengan = 9 mm Belakang leher = 6 mm

2. Menentukan Reseptor Sentuha. Membuat petak 2,5 cm pada

punggung lengan dan membagi menjadi 25 petak

b. Subyek menutup mata, pengamat menekankan ijuk pada petak-petak sampai ijuk bengkok

c. Subyek memberi tahu bila mengalami sensasi sentuhan

√ √ √ √ √√ √ √ √ √√ √ √ √ √√ √ √ √ √√ √ √ √ √

Terasa di semua bagian petak

3. Menentukan reseptor sakita. Membuat petak 2,5 cm pada lengan

bawah yang sebelumnya digunakan uji sentuhan

b. Mengompres selama lima menit dengan kapas yang direndam air es

c. Meletakkan ujung jarum pada permukaan kulit

d. Menekan secukupnya sampai menghasilkan sensasi sakit

(bedakan sensasi sakit dan sentuhan. Apakah area untuk sentuhan & sakit identik?)

- - - - -- - - - -- - √ - -- - - - -- - - - -

Sensasi sakit hanya di satu petak, tidak menyebar ke petak lain

4. Menetukan Proprioseptora. Menulis Huruf X dengan menghadap

papan tulisb. Membiarkan kapur pada huruf X

untuk beberapa saatc. Menutup mata dan mengangkat

tangan di atas kepalad. Membuat titik sedekat mungkin

dengan huruf Xe. Mengulangi tiga kali dan mencatat

hasil dengan mengukur jarak titik dari X

f. Menutup mata, menunjuk jari tengah tangan kiri dengan telunjuk tangan kanan

g. Menutup mata, merentangkan tangan kanan sejauh mungkin di belakang tubuh

h. Membawa jari telunjuk ke ujung hidungnya dengan cepat

R1 = 2 cmR2 = 6 cmR3 = 5,7 cmRata-rata = 4,57 cm

Gagal

Berhasil

Page 10: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

5. Bintik Butaa. Membuat gambar X dan O berjarak 6

cm pada kertas manilab. Memegang kertas tersebut 50 cm di

depan mata, dgn tanda X lurus mata kanan

c. Melihat kedua gambar dengan menutup mata kiri

d. Mendekatkan kertas secara perlahan, mata kanan tetap pada X

e. Pada jarak tertentu tanda O menghilang dari pandangan

f. Mencatat hasilnya

Posisi pada mata kananX O

= 9 cmOX

= 11,5O X

= 13 cmXO

= 7 cmPosisi pada mata kiriX O

= 9 cmOX

= 14O X

= 10 cmXO

= 11 cm6. Proyeksi Binokulera. Membuat dua lubang pada karton

dgn jarak yg sama dgn jarak kedua pupil

b. Memegang karton 30 cm di depan mata dengan latar belakang cahaya terang

c. Memandang kedua lubangd. Mendekatkan karton secara perlahan

sampai pada jarak tertentu nampak satu lubang

e. Menutup salah satu mataf. Mengamati yang terjadi dan mencatat

hasilnya

Nampak satu lubang = 20 cm

7. Penglihatan Binokulera. Subyek menutup mata sambil

memegang sebatang pensilb. Pengamat memegang tabung reaksi

vertical dengan lubang di atasc. Subyek memasukkan pensil ke dalam

tabung reaksid. Mengamati hasilnyae. Mengulangi percobaan dengan

pengamat memindahkan letak tabung reaksi dan mengamati

Page 11: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

hasilnyaf. Mengulangi sepuluh kali percobaan 4 kali berhasil, dan 6 kali gagal

8. Dominansi Mataa. Memandang sebuah obyek pandang

yang jauhb. Meletakkan sebuah pensil antara

obyek pandang dengan mata sehingga mata, pensil dan obyek pandang berada pada satu garis lurus

c. Menutup mata kiri, mencatat apa yang nampak

d. Menutup mata kanan, membuka mata kiri, mencatat yang nampak

Bergeser ke kanan sedikit

Bergeser ke kiri banyak

9. Adaptasi Olfaktoria. Menutup mata dan satu nostril

dengan kapas Memegang sebotol minyak cengkeh dibawah nostril yang terbuka

b. Bernafas dengan satu nostril, udara dkeluarkan melewati mulut

c. Mencatat waktu yang diperlukan hingga aroma hilang dari penciuman

Mulai tercium = 0,50 detikBau hilang = 8,81

10. Reseptor Gutatori (Pengecap)a. Mengeringkan lidah dengan kainb. Meletakkan butiran gula pada ujung

lidahc. Apabila terasa manis pengamat

mengangkat tangand. Mencatat waktunya

e. Mengulanginya dengan tetesan gulaf. Mencatat waktunya

g. Membersihkan lidahh. Perlakuan diulang dengan kina dan

garam dapuri. Perlakuan menggunakan nutrisari

pada ujung dan sisi lidah

Butiran gulat = 6,10 detik

larutan gulat = 1,35 detik

Kinat = 1,46 detik

Nutrisarit = 2,46 detik

Garamt = 1,50 detik

11. Pengecap dan Pembaua. Subyek mengeringkan lidah,

menutup mata & menjepit kedua hidung kedua nostril tertutup

b. Meletakkan potongan wortel,

Menutup nostril Wortel = 4,64 detik Kentang = 6,50 detik Bawang = 5,02 detik Apel = 3,19 detik

Page 12: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

bawang, kentang, dan apel satu persatu pada lidah

c. Subyek diminta mengenali setiap potongan tadi berturut-turut dengan segera mengunyah dengan sebelum dan sesudah membuka nostril

Membuka nostril Wortel = 3,24 detik Kentang = 4,24 detik Bawang = 1, 67 detik Apel = 1,35 detik

12. Ketajaman pendengaran a. Menutup mata&lubang telinga

dengan kapas b. Mendekatkan timer pada telinga

yang terbukac. Menjauhkan timer perlahand. Mengukur jarak terjauh bunyi

terdengar e. Mencatat hasilnya meletakkan timer

2m dari telinga f. Mendekatkan timer perlahang. Mengukur jarak terjauh bunyi

terdengar h. Mencatat hasilnya

Jarak terjauh = 5,70 m

Jarak terjauh = 5,5 m

13. Penghantaran Suaraa. Menggetarkan garpu tala dan

meletakkanya pada kepala atau diantara dua gigi atas bawah

b. Mencatat sumber suara c. Menutup 1 telinga d. Mencatat sumber suara

e.Menutup 2 telinga f. Mencatat sumber suara

g. Meletakkan garpu tala bergetar diatas kepala jika sudah tak terdengar garputala di pindahkan ke dekat telinga

h. Mencatat hasilnya

Terdengar suara dengan sumber suara berada di tempatnya yang sesuai

Terdengar sumber suara dari telinga yang tertutup

Terdengar suara dari 2 telinga yang ditutup

Terdengar suara dengan jelas

14. Kelelahan Pendengarana. Meletakkan garpu tala yang bergetar

dekat telinga kiri b. Jika sudah tak terdengar suara

jauhkan dari telinga c. Dekatkan kembali ke telinga kiri

setelah beberapa detik d. Mencatat hasilnya e. Jika sudah tak terdengar suara

pindahkan garpu tala ke telinga kanan

Terakhir dekat telinga kanan, sumber suara tidak terdengar

Page 13: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

f. Mencatat hasilnya

15. Keseimbangan a. Subyek berdiri tegak, mata terbuka,

mengangkat salah 1 kaki lakukan selama 2 menit

b. Diamati dan mencatat hasilnya

c. Istirahat + 2 menit mengulangi dengan mata tertutup

d. Mencatat dan membandingkan hasilnya

Mata terbuka, Tubuh mulai tidak seimbang : 26, 80 detik

Mata tertutup, Tubuh mulai tidak seimbang : 6, 577 detik

16. Tes Romberg a. Subyek berdiri tegak, kaki rapat,

kedua tangan disamping tubuh selama 5 menit

b. Mengamati gerakan tubuh subyek dan mencatat hasilnya

c. Mengulangi dengan mata tertutup dan mencatat hasilnya

Mata terbuka, Subjek seimbang

Mata tertutup1, 20 detik subjek mulai tidak seimbang selanjutnya bergerak-gerak menunjukkan subjek tidak seimbang

17. Kanalis Semisirkularisa. Subjek duduk diatas kursi putar, kaki

bertumpu pada sandaran kaki Kemudian diputar selama beberapa detik

b. pengamat menghentikan putaran dengan tiba-tiba

Subjek pusing = tidak seimbang

18. Aparatus Vestibular a. Subyek berdiri tegak, kaki rapat, dan

mata tertutup b. Pengamat memutar tubuh subyek

kekanan 10x c. Subyek membuka mata dan melihat

lurus ke depand. Pengamat mengamati mata subyeke. Mencatat hasilnya f. Subyek berjalan lurus kedepang. Mencatat hasilnya

Subjek tidak bisa berjalan lurus ke depan.

H. Analisis Data dan Pembahasan

Page 14: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

1. Uji Pembedaan dua titik

Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa pada ujung jari jarak

terpendek dua titik yang dirasakan subyek yaitu 3 mm, pada sisi hidung 7 mm, pada

punggung lengan 9 mm sedangkan belakang leher 6 mm. Hal ini menunjukkan bahwa

bahwa pada keempat daerah tersebut peka terhadap rangsangan sentuhan. Dari

keempat darah tersebut ujung jari memilikmi kepekaan yang tinggi, hal inisesuai teori

yang menyatakan bahwaurutan yang paling sensitif adalah ujung lidah, ujung jari, sisi

hidung, punggung lengan, dan belakang leher (Tortora, 1984). Tortora (1984)

menegaskan lagi bahwa sensasi ini merupakan sensasi yang memilki reseptor

sederhana. Reseptor ini terdiri dari dendrit dari neuron sensoris yang terbungkus

kapsul dari epiteliumatau jaringan konektif dan terbungkus oleh kapsul. Reseptor ini

termasuk reseptor berkapsul badan meissner yang berbentuk oval dibungkus oleh

kapsul tipis. Badan meissner ini terletak di dalam dermis tepat di bawah epidermis dan

diduga merupakan mekanoreseptor yang merespon terhadap sentuhan ringan. Sebab di

semua bagian tubuh yang sangat sensitif terhadap sentuhan ringan banyak dijumpai

badan meissner.

Dari data dapat dilihat bahwa pada ujung jari jarak terpendek dua titik yang

dirasakan subyek yaitu 3 mm, pada sisi hidung 7 mm, pada punggung lengan 9 mm

sedangkan belakang leher 6 mm. 2 titik yang dirasakan itu diakibatkan stimulus yang

diberikan tepat mengenai dua reseptor sedang satu titik yang dirasakan dikarenakan

stimulus yang diberikan hanya satu yang tepat mengenai reseptor. Apbila jarak dua

titik yang tedeteksi pendek berarti jarak antara 2 reseptor juga pendek. Hal ini

menunjukkan pada tempat tersebut mengandung banyak reseptor sehingga

kepekaannya tinggi demikian juga sebaliknya.

2. Menentukan reseptor sentuh

Dari 25 petak yang dibuat pada punggung lengan, subyek mengalami sensasi

sentuhan pada seluruh petak. Hal ini menunjukkan bahwa pada petak-petak yang

dibuat tersebut terdapat reseptor sentuhan yang memang letaknya tersebar. Fakta di

atas sesua dengan pernyataan Basuki (2000), untuk terjadi sensasi harus ada rangsang

harus ada reseptor, impuls harus dihantarkan sepanjang jalur saraf dari sensori ke

otak, bagian otak yang menerima harus menerjemahkan impuls untuk menjadi sensasi.

Apabila salah satu dari itu tidak ada, maka stimulus tidak akan dirasakan.

3. Menentukan reseptor sakit

Page 15: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

Dari data diketahui bahwa dari 25 petak bagian yang mengalami sensasi sakit

berbeda dengan sensasi sentuhan. Pada praktikum ini hanya satu petak yang

mengalami sensasi sakit yaitu petak yang diberi perlakuan. fakta diatas menunjukkan

bahwa pada petak yang tidak merasakan sakit tidak terdapat reseptor rasa sakit, tetapi

pada petak yang terasasakit maka pada petak tersebut terdapat rasa sakit. Reseptor

sakit bekerja disetiap jaringan tubuh. Reseptor ini distimulasi oleh berbagai stimulus.

Menurut Tortora (1984) rasa sakit somatik merupakan rasa sakit dengan daerah

stimulus terdapat dikulit yang biasa disebut superfisial somatic pain atau reseptor

terdapat di otot tendon yang disebut deep somatic pain. Data yang diperoleh

menunjukkan ada 1 petak yang tidak merasakan sensasi sakit, dari uraian di atas dapat

diperoleh keterangan bahwa pada kulit (petak) yang tidak merasakan sakit tersebut

memang tidak terbentuk sensasi rasa sakit karena tidak tepat mengenai superfisial

somatic pain.

4. Menentukan propioreseptor

Dari data hasil pengamatan, setelah menuliskan huruf X pada papan tulis

kemudian menutup mata dan membuat titik yang sedekat mungkin dengan huruf X

pada ulangan 1 adalah 2 cm, pada ulangan 2 adalah 6 cm, dan 3 adalah 5,7 cm.

Subyek gagal jari tengah tangan kiri dengan telunjuk tangan kanan dengan mata

tertutup. Pada praktikum selanjutnya yaitu menyentuh ujung hidung dengan jari

telunjuk dengan mata tertutup, subyek juga berhasil. Keberhasilan dan kegagalan

subyek menaruh posisi dipengaruhi noleh propioesptor. Propioreseptor mengatur

aktivitas otot, tendon dan sendi. Propioreseptor ini menyebabkan kita bisa mengetahui

posisi dan perpindahan anggota badan tanpa menggunakan mata. Jadi meski dengan

mata tertutup subyek masih dapat menunjuk sesuatu dengan tepat (Anthony, 1983).

5. Bintik buta

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, pada jarak tertentu tanda O

menghilang dari bidang pandang subyek. Hal ini disebabkan bayangan jatuh pada

bintik buta sehingga tidak sensitif terhadap cahaya. Hal ini sesuai dengan Soewolo

(2003:143) yang menyatakan bahwa cahaya yang masuk ke mata melalui kornea akan

diproyeksikan oleh lensa tepat pada retina. Sebelum mencapai fotoreseptor, cahaya

tadi memewati lapisan ganglion dan lapisan bipolar. Akson sel-sel ganglion akan

merambat pada permukaan dalam retina dan akan mengumpul menjadi satu pada

bagian belakang bola mata, membentuk saraf penglihatan. Disebut bintik buta karena

tempat ini tidak ada fotoreseptor sehingga tidak sensitif terhadap cahaya.

Page 16: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

6. Proyeksi binokuler

Pada praktikum ini setelah menutup salah satu mata nampak cahaya luar dari

mata yang dibuka (cahaya berasaldari lubang karton sebelah mata yang dibuka dengan

obyek yang dilihat menjadi kabur). Hal ini menurut Tortora (1984) terjadi karena pada

saat melihat otot siliaris berkontraksi, dan lensa mengembung. Suatu obyek yang

bergerak mendekati mata menyebabkan cahaya yang dipantulkan semakin sejajar dan

divergen. Oleh karena alasan tersebut maka satu lubang yang terlihat mata yang tidak

tertutup hanya terlihat adanya cahaya yang kabur.

7. Pentingnya penglihatan binokuler

Setelah subyek mencoba memasukkan pensil ke dalam tabung reaksi, dari 10

ulangan yang dilakukan, subyek berhasil memasukkan 4 kali. fakta ini sesuai dengan

pernyataan Tortora (1984), agar benda tidak tampak ganda, maka pada kedua retina

harus terletak pada titik yang bersesuaian, dengan demiokian bayangan yang timbul

adalah tunggal karena mata dapat memusat pada obyek sehingga obyek dapat diamati

dengan baik. Karena pada praktikum ini salah satu mata ditutup, maka penjelasan di

atas tidak dapat terjadi, artinya penglihatan hanya terjadi secara monokuler sehingga

penglihatan kita tidak dapat focus secara maksimal.

8. Dominansi mata

Berdasarkan pengamatan, saat mata kiri ditutup terlihat pensil tegak lurus

dengan obyek, atau hanya bergeser ke kanan sedikit dan pada saat mata kanan yang

ditutup terlihat pensil tidak lurus dengan obyek juga bergeser ke kiri banyak. Fakta

yang tersebut di atas menunjukkan adanya dominansi mata, dimana cahaya jatuh pada

mata sebelah kanan akan tampak pada setengah temporal dari retina pada mata kanan

dan setengahnya pada setengah nasal dari retina pada mata kiri. Sedang bila cahaya

jastuh pada mata sebelah kiri akan tampak pada setengah temporal dari retina pada

mata kiri dan setengahnya pada setengah nasal dari retina pada mata kanan (Tortora,

1984).

9. Adaptasi Olfaktori

Berdasarkan pengamatan waktu yang diperlukan sampai aroma menghilang

yaitu pada nostril kiri 8 menit 81 detik. Menurut Soewolo (2003) stimulus reseptor

olfaktori berupa gas atau uap suatu zat. Bila uap suatu zat mengenai reseptor olfaktori,

maka pada reseptor tersebut akan timbul impuls yang diteruskan ke pusat pembau di

otak melalui saraf pembau ) saraf olfaktori). Oleh karena reseptor terdapat pada kedua

lubang nostril maka bila salah satu reseptor tidak dapat bekerja karena lubang nostril

Page 17: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

tertutup maka impuls yang diteruskan ke pusat pembau tidak dapat di terjemahkan,

sehingga kita lama kelamaan tidak dapat mencium bau yang kita hirup dari aroma

suatu zat.

10. Reseptor Gustatori

Berdasarkan data hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa ujung lidah dapat

merasakan empat macam rasa (manis gula, asin larutan garam, pahit pil kina). Katika

ujung lidah diberi butiran gula, lidah akan merespon dengan merasakan manis. Hal ini

disebabkan pada ujung lidah terdapat reseptor untuk rasa manis. Tetapi lidah mulai

mengecap rasa manis dengan waktu yang berbeda antara butiran gula dan larutan

gula. Hal ini menunjukkan bahwa larutan dapat memberikan stimulus pada reseptor

lidah untuk merespon rasa. Waktu tercepat lidah mulai mengecap rasa adalah 1,35

detik, yaitu ketika ujung lidah mengecap rasa manis (larutan gula). Sedangkan waktu

terlama adalah ketika lidah merasakan manisnya butiran gula. Lama lidah dapat

mengecap rasa paling besar adalah ketika lidah mengecap rasa manis pada butiran

gula. Berdasarkan data hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa ujung lidah dapat

merasakan empat macam rasa (manis gula, asin larutan garam, pahit pil kina). Hal ini

tidak sesuai dengan pendapat Soewolo (2003: 139) yang menyatakan bahwa ujung

lidah sensitif terhadap rasa manis. Ketidaksesuaian ini disebabkan oleh adanya bahan

rasa yang diujikan berada dalam bentuk larutan sehingga mempermudah

mengantarkan bahan tersebut kepada kuncup-kuncup pengecapnya. Ketika ujung

lidah diberi butiran gula, lidah akan merespon dengan merasakan manis. Hal ini

disebabkan pada ujung lidah terdapat reseptor untuk rasa manis (Soewolo, 2003: 139).

Tetapi lidah mulai mengecap rasa manis dengan waktu yang berbeda antara butiran

gula dan larutan gula. Hal ini menunjukkan bahwa larutan membantu kuncup-kuncup

pengecap untuk mengenali rasa. Waktu tercepat lidah mulai mengecap rasa adalah

1,35 detik, yaitu ketika ujung lidah mengecap rasa manis (larutan gula). Sedangkan

waktu terlama adalah ketika lidah merasakan manisnya butiran gula. Lama lidah dapat

mengecap rasa paling besar adalah ketika lidah mengecap rasa manis pada butiran

gula.

11. Pengecap dan Pembau

Berdasarkan data hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa ketika mata dan

hidung ditutup kemudian subyek diminta untuk mengenali bahan (potongan bawang

merah, apel, kentang dan wortel), sering muncul ketidaksesuaian antara bau bahan

derngan bahan yang dirasakan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara indra

Page 18: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

pengecap dan pembau. Hal ini sesuai dengan pendapat Soewolo (2003:141) yang

menyatakan bahwa pembau dan pengecap saling bekerjasama, sebab rangsangan bau

dari makanan dalam rongga mulut dapat mencapai rongga hidung dan diterima oleh

reseptor olfaktori. Ketika hidung tersumbat (ditutup) hubungan antara rongga hidung

dengan rongga mulut terganggu sehingga uap bahan makanan dari mulut tidak dapat

mencapai rongga hidung.

12. Ketajaman Pendengaran

Berdasarkan data hasil pengamatan, jarak timer yang sudah tidak dapat

didengar oleh subyek setelah timer semakin dijauhkan adalah 5,70 cm. Sedangkan

jarak timer yang sudah dapat didengar oleh subyek setelah timer semakin didekatkan

adalah 5,5 m. Hal ini menunjukkan bahwa ketajaman pendengaran lebih besar jika

bunyi didekatkan kepada pendengar daripada ketika bunyi dijauhkan dari pendengar.

Menurut Soewolo (2003) bunyi yang kita dengar memiliki frekuensi getaran

berbesa-beda, mulai dari frekuensi rendah sampai tinggi. Membran basilaris memiliki

lebar dan fleksibilitasyang berbeda-beda pula, membran basilaris di dekat jendela

lonjong smpit dan lebih kaku. Daerah ini berfungsi menerima dan merespon getaran

yang berfrekuensi tinggi. Membran basilaris di tengah lebih lebar dan fleksibel dan

berfungsi menerima serta merespon getaran yang berfrekuensi sedang. Dearah

membran basilaris paling ujung adalah lebar dan paling fleksibel, daerah ini berfungsi

menerima dan merespon getaran dan suara berfrekuensi rendah.

Perlakuan yang di berikan mengakibatkan membran ketiga membran basilaris

bekerja, semakin jauh jarak asal suara dari telinga maka semakin rendah

frekuensinya, sampai pada batas frekuensi tertentu (pada data karena jarak semakin

jauh) membran basilaris tidak dapat bekerja lagi karena batas rendah frekuensi telah

terlewati sehingga kita tidak dapat mendengar suaratersebut.

13. Penghantaran suara

Setelah meletakkan tangkai garputala pada kepala terdengar suara di telinga

kanan. Ketika ditutup salah satu telinga terdengar suara dari telinga yang ditutup

sedangkan ketika kedua telinga ditutup tidak terdengar suara.

Proses penghantaran suara dapat diketahui melalui penjelasan Soewolo (2003),

getaran suara yang diterima ioleh membran timpani diteruskan oleh kohlea melalui

yuleng pendengaran akan mengetarkan jendela lonjong, dan getaran ini akan

menimbulkan cairan perilimfe di dalam saluran vestibular. Getaran ini akan melewati

membran vestibular dan masuk ke kohlea. Yang selanjutnya melintasi menmbran

Page 19: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

basilaris ke membran saluran timpani. Tekanan gelombang ini akan menggetarkan

membran basilaris yang mengakibatkan ujung rambut bersentuhan dengan membran

tektorial. Sentuhan ini merupakan stimulus bagi organ korti yang akan meresponnya

dalam bentuk pembebasan neurotrasmitter ke ujung dendrit saraf. Impuls saraf yang

terjadi akan diteruskan melalui saraf kohlea ke pusat pendengaran.

14. Kelelahan Pendengaran

Dari data diketahui bahwa telinga kiri tidak bisa mendengar setelah garputala

didekatkan kembali, sedangkan telinga kanan dapat mendengarkan garputala. Hal ini

menunjukkan bahwa telinga kiri mengalami kelelahan pendengaran kerena tidak bisa

mendengar garpu tala setelah garpu tala di dekatkan kembali dan tidak dapat

mendengar garpu tala sebelumnya telinga terasa nyeri.

15. Keseimbangan

Pada pengamatan ini selama 2 menit tetap bertahan sedangakan dengan mata

tertutup keseimbangan subyek tidak stabil. Hal ini berarti bahwa mata yang ditutup

mengakibatkan keseimbangan berkurang. Menurut Tortora (1984) saat kita diam alat

keseimbangan yang berfungsi adalah alat keseimbangan statis yang berupa makula

akustika yang terletak di dalam sakulus dan utrikulus. Menurut Soewolo ( 2003) bila

seseorang dalam posisi tegak, maka rambut sel reseptor dalam utrikulus berorientasi

vertikal dan rambut sel reseptor dalam sakulus berorientasi horizontal. Bilasalah satu

mata kmita di tutup maka orientasi sel reseptor dalam utrikulus dan sakulus akan

terganggu dan akan berubah arah sehingga mengakibatkan tidak seimbangnya posisi

tubuh.

16. Tes Romberg

Berdasarkan data hasil pengamatan ketika mata tidak ditutup tubuh tidak

bergoyang dan ketika mata ditutup tubuh bergoyang. Hal ini dapat dijelaskan seperti

penjelasan yang termaksud pada bahasan sebelum ini (keseimbangan).

17. Kanalis Semisirkularis

Pada praktikum ini setelah selesai berputar dengan kursi dan berhenti secara

tiba-tiba, subjek merasakan pusing. Hal ini dapat diartikan bahwa keseimbangan

tubuh sedang kurang atau tidak seimbang. Penjelasannya sama dengan poin 15

keseimbangan.

18. Aparatus Vestibular

Page 20: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

Pada praktikum ini setelah selesai berputar dan membuka mata dan

memandang ke depan, mata subyek tidak bergerak dan setelah berjalan sempoyongan

dan mata bergerak. Hal ini dapat diartikan bahwa keseimbangan berhubungan atau

mempengaruhi iris, ketika tubuh dalam keadaan tidak seimbang maka tanpa disadari

iris akan bergerak berlawanan dengan arah miringnya tubuh kita karena tak seimbang.

I. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat di tarik kesimpulan bahwa

pada beberapa indra terdapat beberapa sensasi yang sama dan berbeda. Untuk sensasi

sama maksudnya adalah sensasi tesebut secara umum dapat dirasakan oleh beberapa

indera karena reseptor yang sama pada indera tersebut, inilah yang di sebut sensasi

umum. Sedangkan untuk sensasi khusus karena hanya pada indera tersebut sensasi dapat

terjadi, hal ini di sebabkan karena hanya pada indera tersebut terdapat reseptor tertentu

itu.

J. Diskusi

Banyak hal yang dapat kami peroleh dari praktikum sensasi indera ini, melalui

praktikum ini kami dapat mengetahui dan membuktikan tentang respon indera terhadpa

rangsang yang diberikan. Meskipun praktikum ini sederhana sehingga dapam pelaksanaa

praktikum kami tidak menemikan kesulitan yang berarti, tetapi tujuan praktikum yang

dinginkan dapat tercapai dengan baik, sedangkan untuk tingkat ketelitian hasil

pengamatan, praktikum ini masih perlu perbaikan dan penyempurnaan, terutama terkait

dengan peralatan praktikum yang digunakan. Berdasarkan praktikum yang telah

dilakukan kami menemukan beberapa hasil pengamatan yang tidak sesuai dengan teori,

hal ini mungkin disebabkan karena kami kurang teliti dalam melakukan prosedur kerja

praktikum.

Page 21: Sensasi Indra Pada Manusia Nadidah

Daftar Pustaka

Anthony, Chaterine P dan Gary A.T.1983. Anatomy and Physiology. London: The C.V

Mosby Company

Basoeki, S. 2000. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Malang:

Universitas Negeri Malang

Soewolo.2003. Fisiologi Manusia. Malang: Universitas Negeri Malang

Soewolo.2000. Pengantar fisiologi Hewan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Tortora, Gerard dan Nicholas P.A.1984. Principles of Anatomy and Physiology. New

York: D Van Nostran Company