SENIN, 6 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Yang … filemenjadi target serangan. Teru-tama setelah...

1
SENIN, 6 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Pop Digital | 15 A KHIR 2010, sejum- lah perusahaan keamanan data merilis tren keja- hatan cyber yang mengancam tahun depan. Rata-rata me- nyoroti munculnya indikasi kepentingan politik dibalik serangan data. Hal tersebut mengacu pada kasus Stux- net, malware yang menyerang sistem keamanan instalasi nuklir di Iran tahun ini. Stuxnet memang diduga bermotifkan kepentingan poli- tik. Lantaran itu, Symantec menyebutkan keberadaan Stuxnet merupakan indikasi telah bergesernya ancaman serangan data melalui internet. Jika dulu motivasi membuat dan menyebarkan malware demi popularitas, kini motivasi pengacau data itu ialah meraup keuntungan finansial yang lebih besar, bahkan kepenting- an politik. Symantec beranggapan Stux- net mungkin indikasi pertama yang kasatmata dari apa yang disebut sejumlah orang sebagai ‘perang dunia maya’. Dalam laporan tertulisnya, Syman- tec menegaskan, “Pada 2011, indikasi-indikasi yang lebih jelas mengenai upaya mengon- trol perlombaan senjata digital yang kini berlangsung akan muncul ke permukaan.” Symantec juga mengingat- kan, infrastruktur penting akan menjadi target serangan. Teru- tama setelah melihat dampak ancaman Stuxnet di industri, Symantec memperkirakan para penjahat cyber akan mem- pelajari serangan Stuxnet pada sistem kontrol industri itu. “Ini merupakan contoh pa- ling signikan. Sebuah virus komputer dibuat khusus untuk mengubah perilaku sistem hard- ware sehingga menghasilkan sebuah dampak sik di dunia nyata. Meskipun awalnya lam- bat, diperkirakan frekuensi dari serangan jenis ini akan mening- kat,” jelas Kevin Haley, Group Product Manager Syamntec, dalam laporannya. Ancaman kedua, berdasar- kan laporan Symantec, akan menghampiri sistem komputer atau organisasi khusus. “Con- tohnya, Aurora. Pada 2010 Aurora menyusup ke dalam organisasi tertentu atau sebuah sistem komputer tipe tertentu dengan memanfaatkan keren- tanan software yang sebelumnya tidak diketahui,” dijelaskan di laporan Symantec. Sebetulnya penyerang telah menggunakan celah keamanan seperti ini selama bertahun-ta- hun. Namun, ancaman dengan target sangat khusus ini akan meraih momentum pada 2011. Pemicu utamanya ialah sifat pendistribusian yang rendah dari malware tersebut. Dengan target yang spesik, serangan hanya akan fokus pada sejum- lah kecil organisasi atau indi- vidu dengan tujuan mencuri data yang sangat berharga. Perangkat bergerak Ancaman ketiga ialah serang- an pada perangkat bergerak. Maklum, penggunaan ponsel pintar dan smartphone dan tablet begitu cepat tumbuh. Lembaga survei Gartner mem- proyeksikan, sampai akhir tahun depan, 1,2 milyar orang akan menggunakan telepon seluler dengan kemampuan akses internet yang kaya. Nah, ketika perangkat- perangkat menjadi lebih cang- gih sementara hanya sedikit bagian platform bergerak yang menguasai pasar, penyerangan data rahasia pada perangkat bergerak tidak bisa lagi dihin- dari. Apalagi, kecenderungan pekerja bergerak (mobile worker) makin tinggi tahun depan. Pe- rusahaan juga ditantang untuk menyediakan sistem keamanan dalam sistem cloud sekaligus menjaga data yang tersimpan dalam perangkat bergerak para karyawan. “Kami mem- perkirakan perusahaan atau organisasi akan meningkatkan penggunaan teknologi enkrip- si, khususnya untuk perangkat bergerak,” kata Symantec. Perilaku pengguna yang makin sulit menghindarkan diri dari situs-situs jejaring sosial juga disebutkan rentan terhadap serangan data. Juru bicara Palo Alto Networks menyebutkan, “Konsolidasi dari sejumlah platform chatting, surat elektronik, jejaring sosial Gmail, Facebook, dan Yahoo akan menjadi target empuk bagi peretas untuk masuk ke jaring- an perusahaan.” (Symantec/ PCWorld/M-5) [email protected] Serangan malware mulai berbau kepentingan politik dan menyasar infrastruktur penting. Sica Harum Yang Mengintai di Tahun Depan ANCAMAN: Teknisi yang bekerja di pembangkit tenaga nuklir Iran mengamati layar komputer di Bushehr, Iran, beberapa waktu lalu. Sejumlah perusahaan keamanan data merilis tren kejahatan cyber yang mengancam pada tahun depan. Seperti kasus Stuxnet, malware yang menyerang sistem keamanan instalasi nuklir di Iran. AP/IIPA,EBRAHIM NOROUZI Pada 2011, indikasi- indikasi yang lebih jelas mengenai upaya mengontrol perlombaan senjata digital yang kini berlangsung akan muncul ke permukaan.”

Transcript of SENIN, 6 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Yang … filemenjadi target serangan. Teru-tama setelah...

SENIN, 6 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Pop Digital | 15

AKHIR 2010, sejum-lah perusahaan k e a m a n a n d a t a merilis tren keja-

hatan cyber yang mengancam tahun depan. Rata-rata me-nyoroti munculnya indikasi kepentingan politik dibalik serangan data. Hal tersebut mengacu pada kasus Stux-net, malware yang menyerang sistem keamanan instalasi nuklir di Iran tahun ini.

Stuxnet memang diduga bermotifkan kepentingan poli-tik. Lantaran itu, Symantec menyebutkan keberadaan Stuxnet merupakan indikasi telah bergesernya ancaman serangan data melalui internet. Jika dulu motivasi membuat dan menyebarkan malware demi popularitas, kini motivasi pengacau data itu ialah meraup keuntung an finansial yang lebih besar, bahkan kepenting-an politik.

Symantec beranggapan Stux-net mungkin indikasi pertama yang kasatmata dari apa yang disebut sejumlah orang sebagai ‘perang dunia maya’. Dalam laporan tertulisnya, Syman-tec menegaskan, “Pada 2011, indikasi-indikasi yang lebih jelas mengenai upaya mengon-trol perlombaan senjata digital yang kini berlangsung akan muncul ke permukaan.”

Symantec juga mengingat-kan, infrastruktur penting akan menjadi target serangan. Teru-tama setelah melihat dampak ancaman Stuxnet di industri,

Symantec memperkirakan para penjahat cyber akan mem-pelajari serangan Stuxnet pada sistem kontrol industri itu.

“Ini merupakan contoh pa-ling signifi kan. Sebuah virus komputer dibuat khusus untuk mengubah perilaku sistem hard-ware sehingga menghasilkan sebuah dampak fi sik di dunia nyata. Meskipun awalnya lam-bat, diperkirakan frekuensi dari serangan jenis ini akan mening-kat,” jelas Kevin Haley, Group Product Manager Syamntec, dalam laporannya.

Ancaman kedua, berdasar-kan laporan Symantec, akan menghampiri sistem komputer atau organisasi khusus. “Con-tohnya, Aurora. Pada 2010 Aurora menyusup ke dalam organisasi tertentu atau sebuah sistem komputer tipe tertentu dengan memanfaatkan keren-tanan software yang sebelumnya tidak diketahui,” dijelaskan di

laporan Symantec.Sebetulnya penyerang telah

menggunakan celah keamanan seperti ini selama bertahun-ta-hun. Namun, ancaman dengan target sangat khusus ini akan meraih momentum pada 2011. Pemicu utamanya ialah sifat pendistribusian yang rendah dari malware tersebut. Dengan target yang spesifi k, serangan hanya akan fokus pada sejum-lah kecil organisasi atau indi-

vidu dengan tujuan mencuri data yang sangat berharga.

Perangkat bergerakAncaman ketiga ialah serang-

an pada perangkat bergerak. Maklum, penggunaan ponsel pintar dan smartphone dan tablet begitu cepat tumbuh. Lembaga survei Gartner mem-proyeksikan, sampai akhir tahun depan, 1,2 milyar orang akan menggunakan telepon

seluler dengan kemampuan akses internet yang kaya.

Nah, ketika perangkat-perangkat menjadi lebih cang-gih sementara hanya sedikit bagian platform bergerak yang menguasai pasar, penyerangan data rahasia pada perangkat bergerak tidak bisa lagi dihin-dari. Apalagi, kecenderungan pekerja bergerak (mobile worker) makin tinggi tahun depan. Pe-rusahaan juga ditantang untuk

menyediakan sistem keamanan dalam sistem cloud sekaligus menjaga data yang tersimpan dalam perangkat bergerak para karyawan. “Kami mem-perkirakan perusahaan atau organisasi akan meningkatkan penggunaan teknologi enkrip-si, khususnya untuk perangkat bergerak,” kata Symantec.

Perilaku pengguna yang makin sulit menghindarkan diri dari situs-situs jejaring

sosial juga disebutkan rentan terhadap serangan data. Juru bicara Palo Alto Networks menyebutkan, “Konsolidasi dari sejumlah platform chatting, surat elektronik, jejaring sosial Gmail, Facebook, dan Yahoo akan menjadi target empuk bagi peretas untuk masuk ke jaring-an perusahaan.” (Symantec/PCWorld/M-5)

[email protected]

Serangan malware mulai berbau kepentingan politik dan menyasar infrastruktur penting.

Sica Harum

Yang Mengintai di Tahun Depan

ANCAMAN: Teknisi yang bekerja di pembangkit tenaga nuklir Iran mengamati layar komputer di Bushehr, Iran, beberapa waktu lalu. Sejumlah perusahaan keamanan data merilis tren kejahatan cyber yang mengancam pada tahun depan. Seperti kasus Stuxnet, malware yang menyerang sistem keamanan instalasi nuklir di Iran.

AP/IIPA,EBRAHIM NOROUZI

Pada 2011, indikasi-indikasi yang lebih jelas mengenai upaya mengontrol perlombaan senjata digital yang kini berlangsung akan muncul ke permukaan.”