SENIN, 14 MARET 2014 MT 204 -...
Transcript of SENIN, 14 MARET 2014 MT 204 -...
SIDANG TUGAS AKHIR
SENIN, 14 MARET 2014 MT 204
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
PENGARUH UNSUR PADUAN Co-Zn DENGAN VARIASI FRAKSI MOL DAN VARIASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP SIFAT
MAGNETIK DAN STRUKTUR MIKRO BARIUM HEKSAFERRIT DENGAN METODE SOL-GEL AUTO COMBUSTION
• Dosen Pembimbing : • Dr. Widyastuti, S.Si, M.Si
Putu Ary Kresna Mudra 2710100007
TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FTI-ITS
Metode Sintesa Barium Heksaferit
Sol Gel
Citrate
Precursor
Mechanical
Alloying
Co-precipitation
Hidrothermal
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pengaruh penambahan unsur Co,Zn terhadap sifat magnetik dan struktur mikro dari Barium Heksaferit ?
Bagaimana pengaruh variasi temperatur sintering terhadap sifat magnetik dan struktur mikro Barium Heksaferit ?
BATASAN MASALAH
tidak ada pengotor pada serbuk
Kecepatan Stirring hotplate dianggap konstan
Tidak ada pengotor saat proses penyaringan
Temperatur Holding dianggap konstan
TUJUAN
Mempelajari pengaruh penambahan unsur Co-
Zn terhadap sifat magnetik barium
heksaferit
Mempelajari pengaruh variasi fraksi mol dan temperatur sintering
terhadap sifat magnetik dari barium heksaferit
Diperoleh data tentang unsur pemaduan terbaik untuk Radar Absorbent
Material dari pengaruh variasi temperatur sintering yang tepat untuk memperoleh fasa barium heksaferit yang optimum dengan metode sol gel auto combustion.
Manfaat Penelitian
Radar absorber material
Radar absorber material adalah suatu material yang dikembangkan untuk teknologi stealth (siluman) dimana aplikasinya bertujuan untuk membuat suatu struktur agar tidak terdeteksi oleh radar. Material RAM dapat bermacam – macam dan sifat dari material pembentuknya yang akan menentukan besarnya penyerapan tersebut (Ahmad Anas Yusof, 2004)
BARIUM HEKSAFERIT
Termasuk jenis Hard magnetic yang memiliki struktur heksagonal . Memiliki saturasi magnetic dan koersivitas yang tinggi
Barium Heksaferit
Material Properties Barium Heksaferit Melting poin
Curie Temperatur Bentuk
Specific Gravity Kelarutan dalam air
(H2O) Titik leleh
Warna Aroma
Koersifitas Saturasi
15000C 4500C Serbuk
5.3 g/cc pada 200C Sukar larut ± 15000C
Cokelat kehitam-hitaman
Tidak beraroma 6700 oe
70 emu/g
Sifat Kemagnetan Barium Heksaferit
• Barium M-Heksaferrit digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan material anti radar, karena mempunyai sifat kemagnetan yang bisa dirubah
Kurva hysterisis dari arium heksaferit hasil sintesis dengan metode micro emulsion yang diuji pada temperatur 4,2 K dan 300 K (Koutzarova, 2005).
Subtitusi Atom
Ukuran atom yang
mensubtitusi Energi Vibrasi
Ion Jari-jari (nm)
Ba2+ Fe2+ Co2+ Zn2+ O2-
0,135 0,078 0,075 0,074 0,140
• Proses subtitusi terjadi perpindahan atom yang
ukurannya relatif sama atau lebih kecil 15% dari atom induknya
Pengaruh Doping Co dan Zn
• mendoping ion Zn pada Fe berpotensi menurunkan magnetisasi saturasi yang berakibat pada menurunnya medan koersivitas magnetokristalnya (Ozgury dkk, 2009).
• Menurut G. B. The, S. Nagalingam dkk (2007)
mengatakan bahwa dengan mensubstitusi Co (cobalt) pada barium heksaferrit dapat mengurangi nilai koersivitas dari 1082 G mg-1 ke 275,8 G mg-1.
Menurut Costa dkk,(2007) • Meningkatkan ukuran butir sehingga memiliki banyak domain
pada setiap butir. • Menghilangkan fasa fasa kedua yang menurunkan kemurnian
dari barium heksa ferrit
Pengaruh Sintering
• Dengan kenaikan temperatur akan terjadi peningkatan ukuran partikel. Pada penelitian (Wang,2000)
• Peningkatan temperatur sintering menyebabkan peningkatan ukuran partikel yang mempengaruhi terhadap penurunan nilai koersivitas.
Metode sol gel
• Metode Sol Gel Auto Combution merupakan salah satu metode untuk pembuatan barium heksaferrit dengan hasil serbuk yang berukuran nano. Teknik ini melibatkan gel dan pembakaran untuk menghasilkan serbuk.
• Metode ini memiliki beberapa kelebihan yaitu reagen dibtuhkan lebih singkat, serbuk yang homogen dan tidak memerlukan peralatan khusus.
Metode Sol Gel
Pengukuran Stokiometri
Chemical treatment
Heat Treatment
Penimbangan bahan
Pencampuran Bahan Sintering
Barium Heksaferit ditambahkan Ni dan Zn
memilki Ms yang tinggi dan Hc yang rendah (A.Gonzales-
Angeles dkk.2005)
Penambahan unsur Co dan pada barium heksaferit berpengaruh besar dalam mengurangi nilai koersivitas dan meningkatkan nilai saturasi magnetik, seperti terlihat pada ferrite B (MnCuNi) dan D (MnCoNi)
(A.Gurbuz 2012)
Materials Magnetic Saturation
(emu/g) Coercivity
(kA/m) Purchased nanopowder
(Aldrich) 34.38 294.436
Ferrite A powder 55.64 214.859 Ferrite B powder 50.68 27.836 Ferrite C powder 32.07 82.466 Ferrite D powder 55.16 30.304 Ferrite E powder 32.66 42.472
Semakin bertambahnya unsur paduan Co-Zn menurunkan Ms dan Hc dari Barium Heksaferit (Ying Liu, 2009)
Barium Heksaferit tanpa unsur pemadu (Felly,2010)
Barium Heksaferit tanpa unsur pemadu (Endah,2012)
Putu Ary K, 2014 Fe(NO3)3.9H20, Ba(NO3)2, asam
sitrid, Co(NO3)2.6H2O, Zn(NO3)2.4H2O
------------------------------------------------ Fe/Ba=11, x =0.2,0.4,0.6, pH= 7,
CA:M = 3:1 sintering 750, 850, 9500
Bahan
Barium Nitrat
aquades
Besi (III) nitrat nonahidrat
Co(NO3)2.6H2O
amoniak
Zn(NO3)2.4H2O
Asam Sitrit
Alat
Timbangan digital
Hot plate dan magnetic strirrer
Spatula
Gelas beaker Cawan Crusible
Pipet
pH meter Furnace Gelas ukur
RANCANGAN PENELITIAN
Material Pengujian
Base Unsur Pemadu (wt%) Temperatur Sintering
(oC) SEM XRD VSM
BaM Co Zn
0,2 750 850 950
0,4 750 850 950
0,6 750 850 950
Pengaruh fraksi mol penambahan unsur Co-Zn pada Barium
Heksaferrit Terhadap Sifat Magnetik dan Struktur Mikro
HASIL PENGUJIAN : - VSM - SEM - XRD
Hasil VSM saat 750oC pada variasi x = 0,2; 0,4; dan 0,6
Hasil VSM saat 950oC pada variasi x = 0,2; 0,4; dan 0,6 Hasil VSM saat 850 oC pada variasi x = 0,2; 0,4; dan 0,6
Hasil uji VSM tanpa penambahan unsur paduan (Endah P. Kharismawati, 2012)
Temperatur Sintering(0C)
Fraksi mol (x)
Sifat Magnetik
Hc (T) Ms
(emu/g) Mr
(emu/g)
750
0,2 0,4 0,6
0,2711 0,1892 0,1788
55,81 49,09 42,67
32,62 25,45 20,83
850
0,2 0,4 0,6
0,2786 0,2133 0,2034
79,19 72,12 64,05
44,23 40,05 36,18
950 0,2 0,4 0,6
0,2815 0,2567 0,2276
88,49 72,83 70,55
49,42 40,72 39,13
Nilai Sifat Magnetik Subtitusi Co-Zn pada Barium Heksaferrit x = 0,2; 0,4; dan 0,6 pada temperatur 750, 850, dan 950 oC
Grafik hubungan antara fraksi mol penambahan Co-Zn dengan besar nilai koersivitas
Grafik hubungan antara fraksi mol penambahan Co-Zn dengan besar nilai saturasi magnetik
Bentuk permukaan partikel barium heksaferrit dengan temperatur sinter 950
oC pada masing – masing penambahan unsur Co-Zn a) x = 0,2 b) 0,4 c) dan 0,6 pada perbesaran 1000x, 2000x dan 5000x
POLIGONAL DAN POROS
Pengaruh temperatur sintering terhadap Sifat Magnetik dan
Struktur Mikro BaFe12-2xCoxZnxO19
HASIL PENGUJIAN : - VSM - SEM - XRD
Hasil VSM untuk x = 0,2 pada variasi temperatur 750, 850 dan 950oC
Hasil VSM untuk x = 0,4 pada variasi temperatur 750, 850 dan 950oC
Hasil VSM untuk x = 0,6 pada variasi temperatur 750, 850 dan 950oC
Hasil uji VSM tanpa penambahan unsur paduan (Endah P. Kharismawati, 2012)
Bentuk permukaan partikel barium heksaferrit dengan penambahan unsur Co-Zn x = 0,6 dengan variasi temperatur sinter a) 750 b) 850 dan c) 950oC
POLIGONAL DAN POROS
a
b
c
Nilai Sifat Magnetik Subtitusi Co-Zn pada Barium Heksaferrit x = 0,2; 0,4; dan 0,6 pada temperatur 750, 850, dan 950oC
Grafik hubungan antara peningkatan temperatur sinter Co-Zn dengan besar nilai koersivitas
Grafik hubungan antara peningkatan temperatur penambahan Co-Zn dengan besar nilai saturasi magnetik
Temperatur Sintering(0C)
Fraksi mol (x)
Sifat Magnetik
Hc (T) Ms
(emu/g) Mr
(emu/g)
750
0,2 0,4 0,6
0,2711 0,1892 0,1788
55,81 49,09 42,67
32,62 25,45 20,83
850
0,2 0,4 0,6
0,2786 0,2133 0,2034
79,19 72,12 64,05
44,23 40,05 36,18
950 0,2 0,4 0,6
0,2815 0,2567 0,2276
88,49 72,83 70,55
49,42 40,72 39,13
Sampel Fasa Peak Hasil
2θ (degree) FWHM D (nm) x=0,2 7500C BaFe12O19
BaFe2O4 35.69 28.41
0.16 0.33
52.31 44.01
8500C BaFe12O19 BaFe2O4
34.23 28.42
0.10 0.16
87.62 51.37
9500C BaFe12O19 34.29 0.10 62.80
x=0,4 7500C BaFe12O19 BaFe2O4
34.12 28.15
0.13 0.33
67.02 24.76
8500C BaFe12O19 BaFe2O4
34.25 28.39
0.11 0.23
78.59 34.32
9500C BaFe12O19
34.23 0.10 80.19
x=0,6 7500C BaFe12O19 BaFe2O4
35.53 28.39
0.13 0.26
76.48 31.18
8500C BaFe12O19 BaFe2O4
34.18 28.34
0.11 0.20
77.79 30.48
9500C BaFe12O19 34.16 0.10 80.71
Tabel Efek temperatur sintering terhadap ukuran Kristal pada penambahan Co-Zn
Kesimpulan • Semakin banyak penambahan unsur paduan Co-Zn semakin menurunkan
nilai koersivitas dan saturasi magnet dari barium heksaferrit • Penurunan signifikan nilai koersivitas terjadi pada x = 0,6 pada 750 C
dengan nilai koersivitas 0,1788 Tesla • Semakin tinggi temperatur sintering larutan maka semakin menaikkan
nilai koersivitas dan saturasi magnet dari barium heksaferrit dengan doping Co dan Zn
• Peningkatan nilai koersivitas dan saturasi magnetik terjadi pada temperatur sintering 950 C pada x= 0,2 dengan nilai koersivitas sebesar 0,2815 T dan saturasi magnetic 88,49 emu/g
• Sehingga pada penambahan Co-Zn x= 0,2 saat temperatur 950 C merupakan komposisi yang paling baik digunakan sebagai material absorber karena memiliki saturasi magnet yang lebih tinggi dari teoritical nilai barium heksaferit sebesar 88,49 emu/g dan nilai koersivitas yang lebih rendah dari teortitical barium heksaferit sebesar 0,2815 T
BAHAN PENELITIAN
Raw materials
(X=0,2) BaFe11,6Co0,2Zn0,2O19
(X=0,4) BaFe11,2Co0,4Zn0,4O19
(X=0,6) BaFe10,8Co0,6Zn0,6O19
gr ml gr ml gr ml
Fe(NO3)9.H2O 10 24,752 10 24,752 10 24,752
Ba(NO3)2 0,00559 2,1 0,05569 2,134 0,05981 2,2
Co(NO3)2 0,00767 0,41 0,0156 0,853 0,02382 1,3
Zn(NO3)2 0,00776 0,41 0,0161 0,853 0,0246 1,3
C6H8O7 1,76 8,3016 16,67 8,5779 1,8599 8,865
Fungsi Sintering
Sebagai hasil dari itu, xerogel itu diberi perlakuan panas di 80 ° C selama 15 jam untuk menghilangkan air dan kemudian diolah untuk menghasilkan gel kering pada suhu 180 ° C selama 15 jam dalam oven. Selanjutnya, serbuk yang disinter pada 550 ° C selama 6 jam dan pada 1000 ° C selama 5 jam untuk mengubah bentuk oksida dan kemudian bentuk ferit, masing-masing. Dilaporkan bahwa tingginya nilai koersivitas dan saturasi magnetik terkait dengan suhu pendinginan. Anil pada suhu yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan ukuran kristal dan mengakibatkan penurunan koersivitas
• Permitivitas (ɛ) adalah suatu kuantitas fisik yang menggambarkan bagaimana suatu medan listrik mempengaruhi dan dipengaruhi oleh suatu medium dielektrik dan nilainya ditentukan oleh kemampuan bahan dari medium untuk terpolarisasi sebagai respon dari medan tersebut yang pada akhirnya juga mengurangi medan listrik dalam bahan sedangkan permeabilitas (µ) adalah kemampuan suatu bahan untuk membentuk medan magnet dengan sendirinya dengan kata lain juga bisa disebut derajat magnetisasi suatu bahan sebagai respon pemberian medan magnet luar (Bayu, 2011).
RAS
• mekanisme penyerapan radar pada struktur multi-layer yang mengandung bahan penyerap gelombang elektromagnetik. Bagian dari gelombang radar datang dipantulkan ke permukaan depan sedangkan sisa dari gelombang tersebut menembus ke bagian dalam bahan. Gelombang radar yang melewati permukaan mengalami pantulan dan gangguan pada setiap lapisan kemudian diserap oleh multi-reflection dan bahan penyerap radar, dan akhirnya gelombang tersebut dilemahkan.
(Jung, dkk., 2006).