Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

15
NAMA KELOMPOK : 1. Nova Dwi Agustina 2. Negi Indrajaya 3. M. Amar Rahman 4. Putri Hardani 5. Messi Apriani

Transcript of Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

Page 1: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

NAMA KELOMPOK :

1 . N ova D w i A g u s t i n a

2 . N e g i I n d r a j aya

3 . M . A m a r R a h m a n

4 . P u t r i H a r d a n i

5 . M e s s i A p r i a n i

Page 2: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

BAB 2

BERKARYA SENI RUPA

Page 3: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

DAFTAR ISI

A. Berekspresi

B. Bereksperimen

C. Pengertian Dasar Seni Lukis

1 . Mengamati 4 . Menalar

2 . Menayangkan 5 . menyajikan

3 . mencoba

1 . Penciptaan seni rupa murni

2. Aspek operasional

1 . Ruang lingkup seni lukis 4 . tekstur

2 . Unsur visual 5 . bentuk

3 . ruang

Page 4: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

DAFTAR ISI

D. Penciptaan Desain

E. Prinsip Desain

1 . Keselarasan ( harmony ) 4 . Keseimbangan ( balance )

2 . Kesebandingan ( proportion ) 5 . Penekanan ( emphasis )

3 . Irama ( rytheme )

Page 5: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

A. BEREKSPRESI

1 . Mengamati

Pertama-tama, marilah kita melakukan pengamatan terhadap realitas internal darikehidupan spiritual kita, misalnya dengan cara memusatkan perhatian padakehidupan rohani kita, hal itu mungkin berkenaan dengan cita- cita, emosi, intuisi, gairah, nalar, kepribadian dan pengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang sekarangkita alami.

2 . Menayangkan

Kemudian kita dapat bertanya kepada diri sendiri, gejala kejiwaan mana yang paling bermasalah, yang paling penting untuk diekspresikan lewat kegiatan melukis. Diharapkan dengan cara itu kehidupan batin kita akan menjadi lebih tenang, sehat, dan seimbang. Lalu tetapkanlah itu sebagai gagasan atau sumber inspirasi kreativitaskita. (penentuan tema atau subject matter).

3 . Mencoba

Selanjutnya cobalah mereka-reka wujud visual gagasan tersebut, dalam imajinasi kita, lalu buatlah sketsa-sketsa alternatif bagaimana rupa karya lukisan yang kita inginkan, apakah figuratif menyerupai bentuk-bentuk alamiah, semi figuratif karena telahmengalami distorsi dari bentuk alamiahnya, atau non figuratif, yang sama sekali tidakmelukiskan gejala alamiah lagi, melainkan hanya bentuk-bentuk abstrak. Tidak adabatasan yang dapat mengekang kebebasan kreatif kita dalam memilih gambaran wujudlukisan. Batasannya adalah pencapaian kepuasan berekspresi, sama denganterealisasinya suatu gagasan menjadi lukisan.

Page 6: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

A. BEREKSPRESI4 . Menalar

Dari sejumlah sketsa yang telah kita buat sebelumnya, analisislah kekuatandan kelemahan setiap sketsa. baik dari aspek konseptual, visual, dankemungkinan penggunaan media teknik berkarya yang sesuai. Pilihlahsalah satu sketsa paling representatif yang memenuhi harapan kita. Kemudian berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri. Untuk menandailukisan telah selesai atau belum, tolok ukurnya adalah kepuasan yang kitaalami. Jika rasa puas itu telah muncul dalam hati kita, kepuasanmempersepsi wujud lukisan yang kita ciptakan, maka lukisan itu dapatdibubuhi dengan tanda tangan atau inisial kita. Sebagai bukti kitalahpenciptanya, dan kita bertanggung jawab penuh atas ciptaan tersebut.5 . Menyajikan

Pengertian penyajian sebuah lukisan, berbeda dengan penyajian makalahdalam kegiatan seminar atau diskusi. Dalam konteks ini kita mengerjakanpemberian bingkai yang sesuai, baik ukurannya, warnanya, maupunkesesuaian dengan aliran lukisan kita. Selanjutnya menulis ringkasankonsep, deskripsi visual, pembuatan label (judul lukisan, tahun, media yang digunakan, ukuran, nama pencipta, serta foto karya lukisan).

Page 7: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

B. BEREKSPERIMEN

1 . Penciptaan seni rupa murniBereksperimen dalam Seni RupaPenciptaan seni rupa murni adalah kegiatanberkarya seni lukis, seni grafis, seni patung, seni serat, dan lain-lain, untukmengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman kehidupan menjadi suatuperwujudan visual yang dilandasi dengan kepekaan artistik. Kepekaan artistikdisini dapat berarti "memerlukan kemampuan dalam mengelola ataumengorganisir elemen-elemen visual untuk mewujudkan gagasan menjadi sebuahkarya nyata".

a.Aspek Konseptual1) Penemuan Sumber Inspirasi

2) Penetapan Interes Seni

3) Penetapan Interes Bentuk

4) Penetapan Prinsip estetik

a.Aspek visual Struktur VisualKomposisiGaya pribadi

Page 8: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

B. BEREKSPERIMEN

2. Aspek Operasional dalam Bereksperimen dalam Seni Rupa

Langkah-langkah kerja dalam proses perwujudan karya secara keseluruhan

dimulai dari penetapan bahan, peralatan utama dan pendukung, serta teknik-

teknik dalam memperlakukan bahan beserta peralatannya. Seluruh proses

tersebut dikelompokkan ke dalam tiga tahap:

1. Tahap persiapan. Melakukan pengadaan dan pengolahan bahan utama, bahan

pendukung, dan pengadaan peralatan.

2. Tahap Pelaksanaan. Berkenaan dengan pengalaman artistik, aktivitas proses

kreasi dari awal sampai selesai.

3. Tahap akhir. Karya seni rupa yang sudah selesai diciptakan, masih

membutuhkan tindakan-tindakan khusus agar siap untuk dipamerkan. Jenis

karya seni rupa tertentu memerlukan pembersihan secara menyeluruh, lapisan

pengawet (coating), atau lembaran kaca dan bingkai. Jenis lain membutuhkan

kemasan. Semuanya harus digarap dengan baik dan benar, sampai sebuah

karya seni rupa sudah siap untuk dipamerkan.

Page 9: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

C. PENGERTIAN DASAR SENI LUKIS

1 . Ruang lingkup seni lukisSecara teknis lukisan adalah pembubuhan pigmen atau wama dengan bahan

pelarut di atas permukaan bidang dasar, seperti pada kanvas, panel untuk

menghasilkan sensasi atau ilusi ruang, gerakan, tekstur, untuk

mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif, baik yang sifatnya

intelektual, emosi, simbolik, relegius, dan lain-lain.

Page 10: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

2. Unsur Visual

Garis Warna Hangat dan Warna

Sejuk

Warna Warna Kromatik dan

Akromatik

Sifat Warna Warna Objek dan Warna

Pigmen

Notasi Warna

Warna-Warna Antara

Unsur terpenting dalam karya seni rupa adalah garis, warna,

Sifat Warna,Warna Objek dan Warna Pigmen, Notasi Warnaa

Warna-Warna Antara. Elemen atau unsur yang dapat dilihat

dalam seni rupa merupakan sebuah bagian yang penting dalam

menciptakan karya seni rupa. Elemen rupa merupakan obyek

material yang akan disusun agar menjadi sebuah karya seni.

Unsur-unsur atau elemen tersebut diantaranya: garis, bidang,

tekstur, gelap terang, warna, nada/irama (rhytme), dan

komposisi. Sebagai berikut :

Page 11: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

3. RuangRUANG, SPACE, EXTENS OR AREA OF GROUND, SURFACE ETC. ARTINYA, RUANG ADALAH

KELUASAN DARI SUATU BIDANG ATAU PERMUKAAN. DALAM DESIGN ELEMENTER

DISEBUTKAN RUANG BISA DIKATAKAN BENTUK DUA ATAU TIGA DIMENSIONAL, BIDANG

ATAU KELUASAN. KELUASAN POSITIF

ATAU NEGATIF YANG DIBATASI OLEH LIMIT.

4. TeksturADA UMUMNYA PELUKIS MEMANFAATKAN TEKSTUR YANG MERUPAKAN KUALITAS DARI

SUATU PERMUKAAN, NILAI KESAN RABA ATAU BERKAITAN DENGAN INDRA PERABA.

SUATU STRUKTUR PENGGAMBARAN PERMUKAAN OBJEK, SEPERTI BUAH-BUAHAN, BATU,

KAIN, KULIT, RAMBUT, BARANG ELEKTRONIK, DAN LAIN SEBAGAINYA. TEKSTUR BISA

KASAR, HALUS, LUNAK, KERAS, BERBUTIR, BISA JUGA KASAR ATAU LICIN, TERATUR, ATAU

TIDAK BERATURAN, SESUAI DENGAN KUALITAS YANG AKAN DIEKSPRESIKAN SANG

PELUKIS.

Page 12: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

5. Bentuk

SEMUA KARYA SENI RUPA TENTU MEMILIKI BENTUK, APAKAH BENTUK TERSEBUT EALISTIK ATAU

ABSTRAK, REPRESENTASIONAL ATAU NON REPRESENTASIONAL, DIRANCANG DENGAN CERMAT ATAU

DIHASILKAN DENGAN SPONTAN. APAPUN JENIS DAN ALIRAN SENI LUKIS, SEMUANYA MERUPAKAN

PENGORGANISASIAN ELEMEN RUPA MENJADI BENTUK SENI. DALAM TEORI SENI, PEMAKAIAN ISTILAH

BENTUK MERUPAKAN TERJEMAHAN DARI BAHASA INGGRIS "SHAPE", SEDANGKAN ISTILAH WUJUD

MERUPAKAN TERJEMAHAN DARI "FORM". BENTUK BIASANYA DIARTIKAN SEBAGAI ASPEK VISUAL,

BAGIAN-BAGIAN YANG TERGABUNG MENJADI SATU YANG DISEBUT RUPA ATAU WUJUD. WUJUD

MENGANDUNG PENGERTIAN YANG KHAS DALAM KONTEKS SENI RUPA. BENTUK DALAM PENGERTIAN

SENI LUKIS MEMILIKI BANYAK SEGI, ADA BENTUK FIGURATIF, BENTUK SEMI FIGURATIF DAN BENTUK

NON FIGURATIF. BENTUK FIGURATIF BISA MENGHASILKAN BENTUK IMITATIF YAITU BERUPAYA MENIRU

SEGALA BENTUK PERWUJUDAN BENDA-BENDA ALAM (KEINDAHAN ALAM PEGUNUNGAN, FAUNA,

FLORA, PANTAI, DAERAH PERTANIAN, POTRET, DALAM SETTING ALAMIAHNYA) ATAU BENTUK-

BENTUK CIPTAAN MANUSIA (SEPERTI PABRIK, ISTANA, KOTA, MENARA, PELABUHAN, HOTEL, DAN

LAIN-LAIN) OBJEK INI DI LUKIS PERSIS SEPERTI KEADAAN ASLINYA.

Page 13: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

D. PENCIPTAAN DESAIN

Desain sebagai kata kerja berarti proses penciptaan objek baru,

sedangkan sebagai kata benda desain berarti hasil akhir sebuah proses

kreatif baik dalam wujud rencana, proposal, atau karya desain sebagai

objek nyata.

Sebagai aktivitas reka letak atau perancangan, desain dikerjakan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda-benda fugsional yang

estetis.

Proses kreasi desain mencakup

(1) studi pendahuluan

(2) Profil Pasar dan Segmen Konsumen.

(3) Alternatif Desain,

(4) Uji coba, dan

(5) Standar prosedur Produksi.

Page 14: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

E. PRINSIP DESAIN

1. Keselarasan (harmony)

Dalam suatu desain adalah keteraturan tatanan di antara bagian-bagian

desain, yaitu susunan yang seimbang, menjadi satu kesatuan yang

padu dan utuh, masing-masing saling mengisi sehingga mencapai

kualitas yang disebut harmoni.

2. Kesebandingan (proportion)

Merupakan perbandingan antar satu bagian dengan bagian lain, atau

antara bagian-bagian dengan unsur keseluruhan secara visual

memberikan efek menyenangkan, artinya tidak timpang atau janggal

baik dari segi bentuk maupun warna.

3. Irama (rythme)

Dalam pengertian visual dapat dirasakan karena ada faktor pengulangan

di atas bidang atau dalam ruang, yang menyebabkan timbulnya efek

optik seperti gerakan, getaran, atau perpindahan dari unsur yang satu

ke unsur yang lain.

Page 15: Seni Budaya Bab 2 BERKARYA SENI RUPA

4. Keseimbangan (balance)

Dalam penciptaan desain adalah upaya penciptaan karya yang memiliki

daya tarik visual. Kesimbangan pada unsur dan bagian desain, maupun

pada keindahan dan fungsi desain.

5. Penekanan (emphasis)

Dalam merealisasi gagasan desain, adalah penentuan faktor utama yang

ditonjolkan karena kepentingannya, ada faktor pendukung gagasan yang

penyajiannya tidak perlu mengundang perhatian, meski kehadirannya

dalam keseluruhan desain tetap penting.