Sengketa ekonomi

15
HUKUM BISNIS SENGKETA EKONOMI Oleh: 1. Wulan Agustiningsih (12812141020) 2. Dinar Wahyudiati (12812141021) 3. Dian Friantoro (12812141022) 4. Anugrah Gilang R (12812141023) 5. Tri Hanani (12812141024)

Transcript of Sengketa ekonomi

Page 1: Sengketa ekonomi

HUKUM BISNIS

SENGKETA EKONOMI

Oleh:

1. Wulan Agustiningsih (12812141020)

2. Dinar Wahyudiati (12812141021)

3. Dian Friantoro (12812141022)

4. Anugrah Gilang R (12812141023)

5. Tri Hanani (12812141024)

Page 2: Sengketa ekonomi

PENGERTIAN

Menurut Winardi

Sengketa adalah pertentangan atau konflik yang terjadi antara individu -individu atau

kelompok - kelompok yang mempunyai hubungan atau kepentingan yang sama atas

suatu objek kepemilikan, yang menimbulkan akibat hukum antara satu dngan yang

lain.

Menurut Ali Achmad

Sengketa adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih yang berawal dari

persepsi yang berbeda tentang suatu kepemilikan atau hak milik yang dapat

menimbulkan akibat hukum antara keduanya.

Page 3: Sengketa ekonomi

PENGERTIAN

Dari dua pendapat tersebut dapat di simpulkan:

Sengketa adalah perilaku pertentangan antara

kedua orang atau lembaga atau lebih yang

menimbulkan suatu akibat hukum dan karenanya

dapat diberikan sanksi hukum bagi salah satu

diantara keduanya.

Page 4: Sengketa ekonomi

Macam – macam Penyelesaian Sengketa

1. Negosiasi

2. Mediasi

3. Arbitrasi

Page 5: Sengketa ekonomi

1. NEGOSIASI

Pengertian:

Negosiasi adalah suatu bentuk pertemuan antara

dua pihak: pihak kita dan pihal lawan dimana kedua

belah pihak bersama-sama mencari hasil yang baik,

demi kepentingan kedua pihak.

Page 6: Sengketa ekonomi

Pola Perilaku dalam Negosiasi

1. Moving against (pushing)

2. Moving with (pulling)

3. Moving away (with drawing)

4. Not moving (letting be)

Page 7: Sengketa ekonomi

Fungsi Informasi dan Lobi dalam Negosiasi

1. Pihak yang lebih banyak memiliki informasi biasanya berada dalam

posisi yang lebih menguntungkan.

2. Dampak dari gagasan yang disepakati dan yang akan ditawarkan

sebaiknya dipertimbangkan lebih dulu.

3. Jika proses negosiasi terhambat karena adanya hiden agenda dari

salah satu/ kedua pihak, maka lobying dapat dipilih untuk

menggali hiden agenda yang ada sehingga negosiasi dapat berjalan

lagi dengan gagasan yang lebih terbuka.

Page 8: Sengketa ekonomi

2. MEDIASI

Pengertian:

Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa

melalui proses perundingan atau mufakat para

pihak dengan dibantu oleh mediator yang tidak

memiliki kewenangan memutus atau memaksakan

sebuah penyelesaian.

Page 9: Sengketa ekonomi

Prosedur untuk Mediasi

1. Setelah perkara dinomori dan telah ditunjuk majelis hakim oleh ketua, kemudian majelis

hakim membuat penetapan untuk mediator supaya dilaksanakan mediasi.

2. Setelah pihak-pihak hadir, majelis menyerahkan penetapan mediasi kepada mediator

berikut pihak-pihak yang berperkara tersebut.

3. Selanjutnya mediator menyarankan kepada pihak-pihak yang berperkara supaya perkara

ini diakhiri dengan jalan damai dengan berusaha mengurangi kerugian masing-masing

pihak yang berperkara.

4. Mediator bertugas selama 21 hari kalender, berhasil perdamaian atau tidak pada hari ke

22 harus menyerahkan kembali kepada majelis yang memberikan penetapan.

Jika terdapat perdamaian, penetapan perdamaian tetap dibuat oleh majelis.

Page 10: Sengketa ekonomi

3. ARBITRASE

Pengertian:

Istilah arbitrase berasal dari kata “Arbitrare” (bahasa

Latin) yang berarti “kekuasaan untuk menyelesaikan

sesuatu perkara menurut kebijaksanaan”.

Page 11: Sengketa ekonomi

Asas-asas Arbitrase• Asas kesepakatan, artinya kesepakatan para pihak untuk menunjuk seorang atau

beberapa orang arbiter.

• Asas musyawarah, yaitu setiap perselisihan diupayakan untuk diselesaikan secara

musyawarah, baik antara arbiter dengan para pihak maupun antara arbiter itu sendiri.

• Asas limitatif, artinya adanya pembatasan dalam penyelesaian perselisihan melalui

arbirase, yaiu terbatas pada perselisihan-perselisihan di bidang perdagangan dan hak-

hak yang dikuasai sepenuhnya oleh para pihak;

• Asa final and binding, yaitu suatu putusan arbitrase bersifat puutusan akhir dan

mengikat yang tidak dapat dilanjutkan dengan upaya hukum lain, seperi banding atau

kasasi. Asas ini pada prinsipnya sudah disepakati oleh para pihak dalam klausa atau

perjanjian arbitrase.

Page 12: Sengketa ekonomi

DASAR HUKUM ARBITRASE

1. Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945

2. Pasal 377 HIR

3. Pasal 615 s/d 651 RV

4. Pasal 3 ayat (1) UU No. 14 /1970

5. Pasal 80 UU NO. 14/1985

6. Pasal 22 ayat (2) dan (3) UU No. 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing

7. UU No. 5/1968

8. Kepres. No. 34/1981

9. Peraturan Mahkamah Agung No. 1/1990

10. UU No. 30/1999

Page 13: Sengketa ekonomi

KASUS TERKAIT SENGKETA EKONOMI

Liputan6.com, Jakarta:

Dualisme penyelesaian secara hukum (litigasi) dalam sengketa ekonomi syariah

yang bisa ditangani Pengadilan Agama maupun Pengadilan Umum

dikhawatirkan membuat kegamangan bagi kepastian hukum ekonomi syariah

di masa mendatang. Demikian diungkapkan Ketua Asosiasi Bank Syariah

Indonesia (ASBISINDO) Dr. H. A. Riawan Amin, M.Sc. usai seminar

"Penyelesaian Hukum Sengketa Ekonomi Syariah di Indonesia", yang

diselenggarakan Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI),

Jakarta, Sabtu (18/6).

Page 14: Sengketa ekonomi

PERTANYAAN ?

Page 15: Sengketa ekonomi

SEKIAN DAN

TERIMAKASIH