Semnas Sesi 1 Buk Kemenkes Ri

41
KONDISI PELAYANAN KESEHATAN PERSEORANGAN PADA 9 BULAN IMPLEMENTASI JKN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan dr.Chairul Radjab Nasution, SpPD, M.Kes 15 Oktober 2014

description

tugas

Transcript of Semnas Sesi 1 Buk Kemenkes Ri

  • KONDISI PELAYANAN KESEHATAN PERSEORANGAN PADA 9 BULAN IMPLEMENTASI JKN JAMINANKESEHATANNASIONALOlehDirektur Bina Upaya Kesehatan Rujukandr.Chairul Radjab Nasution, SpPD, M.Kes15 Oktober 2014

  • OUTLINEDasar HukumKondisi Pelaksanaan JKN Tahun 2014Kondisi Pelaksanaan JKN di PuskesmasKondisi Pelaksanaan JKN di Rumah SakitSistem Rujukan Dan Regionalisasi RujukanKonsep Kendali Mutu Dan Biaya RS Dalam Kerangka JKN

  • *JAMINANKESEHATANNASIONAL

  • BEBERAPA REGULASI YANG MENJADI DASAR PELAKSANAAN PROGRAM JKN:UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial NasionalUU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan SosialPerpres No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan KesehatanPerpres No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013Permenkes No. 69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama & Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan6. Permenkes No. 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan7. Permenkes No. 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional8. Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan*

  • 9. Permenkes No. 27 Tahun 2014tentang Petunjuk Teknis Sistem INA CBGs10. Permenkes No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN11. Kepmenkes No 328 Tahun 2013 tentang Formularium Nasional12. Kepmenkes No. 455 Tahun 2013 tentang Asosiasi FaskesPermenkes No 56 tahun 2014 tentang Perizinan dan Penetapan Kelas RS

    *14. Perpres No. 32 Tahun 2014tentang Pengelolaan & Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Milik Pemerintah Daerah15. Permenkes No. 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan & Dukungan Biaya Operasional pada FKTP Milik Pemerintah Daerah16. SE Mendagri No. 900/2280/SJ 5 Mei 2014 tentang Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan & Pentatausahaan, serta Pertanggungjawaban Dana Kapitasi JKN pd FKTP Milik Pemda17. Permenkes RI No.1438/2010 Standar Pelayanan Kedokteran

  • KONDISI PELAKSANAAN JKN TAHUN 2014

  • *

  • Lanjutan...Data per tanggal 22 Agustus 2014 sebanyak 126.997.087 peserta (104,44% dari target)Data dari semua segmen peserta*

  • Lanjutan...Data per tanggal 22 Agustus 2014 sebanyak 4.752.546Data dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (peserta mandiri)*

  • Lanjutan...Data per tanggal 3 Oktober 2014 Data dari BPJS Kesehatan *Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terkini128.915.085

  • *Sumber data : BPJS Kes, 3 Oktober 2014Faskes Yang Telah Bekerjasama Dengan BPJS Kesehatan

    NoJenis FaskesJumlah1Optik8012Apotek13593Rumah Sakit15744Dokter Praktek Perorangan35905Klinik Pratama18906Klinik TNI7587Klinik Polri5698Puskesmas97689Rumah sakit kelas D Pratama810Dokter Gigi836

  • KONDISI PELAKSANAAN JKN DI PUSKESMAS

  • *Sumber data : BPJS Kes, Juli 2014PUSKESMAS MILIK PEMDA YG TELAH MENERIMA DANA KAPITASI LANGSUNG DARI BPJS KESEHATANIMPLEMENTASI PERPRES No. 32/2014(Pembayaran Juli 2014)

    No.VARIABEL DATAJUMLAH%1.Puskesmas Milik Pemda yg telah menerima Dana Kapitasi langsung dari BPJS Kesehatan5.668 58,28%

    2.Puskesmas Milik Pemda yg blm menerima Dana Kapitasi langsung dari BPJS Kesehatan4.05741,72%Puskesmas Milik Pemda yg telah bekerja sama dgn BPJS Kesehatan9.725100%

  • *Sumber data : BPJS Kes, Mei 2014FKTP YANG MENGGUNAKAN P-CARE SECARA NASIONALJENIS FKTP YANG MENGGUNAKAN P-CARE SECARA NASIONALPENGGUNAAN P-CARE DLM JKN

    Chart1

    15814

    9327

    6487

    Series 1

    Sheet1

    Series 1

    JUMLAH FKTP YANG BEKERJA SAMA15,814

    FKTP YANG TELAH MEMANFAATKAN9,327

    FKTP YANG BELUM MEMANFAATKAN6,487

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

    59

    Chart1

    4745

    3466

    452

    PPK

    Sheet1

    PPK

    PKM4745

    dr Umum3466

    BP452

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • TANTANGAN STRATEGIS

  • *123STRATEGI PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

  • *Penguatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP):IPENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

    1. Pemenuhan Sarana dan Prasarana2. Pemenuhan tenaga DLP3. Pelayanan Gugus Pulau4. Tim Pelayanan Kesehatan bergerak5. Regulasi

  • PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA KESEHATANProgram Pelatihan Jarak Jauh (LJJ) dimulai thn 2011Unit Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) diresmikan oleh Menkes pd thn 2013Program ini bertujuan utk meningkatkan kemampuan & kompetensi nakes yg mengalami kendala geografisUnit Kajian Kompetensi melalui Assessment Centre

    *

  • DOKTER LAYANAN PRIMER

    Dokter Layanan Primer (DLP) adalah dokter yang memiliki kompetensi luas tentang beragam disiplin ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat , yang diperoleh melalui pendidikan setara spesialis dan ranah kerjanya di strata primer.PERANANKEDUDUKANDLP berperan sebagai ujung tombak atau pintu masuk masyarakat ke sistem pelayanan kesehatan dan berfungsi menyelesaikan sebagian besar masalah kesehatan individu dan keluarga. DLP berperan sebagai mitra, pembina, pemberi layanan, koordinator dan komunikator segala kebutuhan pelayanan kesehatan dari komunitas yang dibinanya. Peran ini mengharuskan DLP berdomisili dan berpraktik di tengah masyarakat atau sedekat mungkin dengan masyarakat yang dilayaninya. Dengan kata lain, DLP adalah dokter yang ditempatkan di tengah masyarakat untuk melaksanakan trias peranan dokter, yaitu agent of change, agent of development, dan agent of treatment

  • KONDISI PELAKSANAAN JKN DI RUMAH SAKIT

  • EVALUASI JKN DI RS... (1)Monev Evaluasi JKN di RS VertikalUnit Pelayanan dengan Cost Tinggi perlu evaluasi dan kerjasama dengan KlinisiPeran Komite MedikPeran Dinas Kesehatan dalam Sistem RujukanProblematika dengan Tarif Ina CBGs

  • EVALUASI JKN DI RS... (2)Perubahan Mindset, untuk semua StakeholderPersepsi masyarakat tentang sakit dan sehatSistem Layanan Kesehatan (Rujukan System) belum berjalan dengan baikDi RS :Penulisan Medical Record oleh DPJP banyak kekurang sempurnaanBelum terpadu antara coder RS dan VerifikatorKontrol LOSRancangan Efisiensi tindakan dengan pertimbangan prognosa

  • Upaya yang dilakukan oleh RSProses BLU di RSKaji ulang proses pelayanan : Lebih Efisiensi, bermutu, identifikasi dan eleminasi pelayanan yang tidak efisienMembangun kesadaran untuk pelayanan yang kompetitifMengurangi variasi pelayanan Clinical Pathway/ GuidelinesPenataan perencanaan dan belanja RS, alokasi belanja untuk pegawai, operasional dan investasi. Khusus UPT Vertikal : tidak duplikasi perencanaan belanja alkes dan gedung dana APBN dan penggunaan INACBGs dari BPJS KesMembangun Sistem Remunerasi sesuai IKU dan IKIMembangun Sistem Pelayanan Rekam Medik dan Administrasi Klaim

  • Upaya yang dilakukan oleh Profesi Dokter di RSKaji ulang SOP Pelayanan untuk Evidence Base Medicine, Health Technology Assesment, dan kajian klinik (penegakkan diagnosa kewenangan penyakit, pemeriksaan penunjang, obat) efektif dan efisiansi therapi serta LOSStandarisasi obat dan AMHP sesuai FORNAS dan Standar yang diperlukan oleh RSMemperbaiki Mutu Rekam MedikMempelajari ICD 10 dan ICD 9 CM, untuk base diagnosa dan prosedurMembina hubungan, komunikasi antara dokter, manajemen dan tenaga penunjang medis lainnya serta Komite Medik

  • Pelayanan Kesehatan pada era Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah SakitKendalaOvercapacity di RS Rujukan TersierPeningkatan Rujukan di RS Rujukan TersierJumlah pasien NICU/PICU lebih banyak dari sarana NICU/PICU yang tersedia.AnalisaDibutuhkan Transfer of Knowledge SDM kesehatan ke RSUD Jejaring regional dari RS Rujukan Tersier.Optimalisasi rumah sakit swasta untuk distribusi pasien rujukan ke bawah dengan persyaratanStandar Pelayanan dan Kompetensi samaPembiayaan SamaMutu terjamin

  • Program Penilaian Pelayanan JKN di RS VertikalKementerian KesehatanBertujuan :Menyiapkan pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah sakit JKNInstrumen :PendaftaranPeran Customer ServicePembuatan Surat Eligibilitas PesertaSistem PelayananWaktu tungguAlur Pelayanan : denah,alur, pelayanan satu atapRujuk Balik Kelengkapan Rekam MedikSistem PenagihanSistem Manajemen KomplainMONITORING EVALUASI JKN

  • SISTEM RUJUKAN DAN REGIONALISASI RUJUKAN

  • Gatekeeper(BERJENJANG)Koordinasi Timbal Balik(Dukungan IT, Regulasi)FOKUS PADA PELAYANAN PRIMERMODEL SISTEM PELAYANAN KESEHATAN ERA JKNPNPK, CP DAN PPKPANDUAN PRAKTIK KLINIK PRIMER 155 D/ PENYAKIT KOMPETENSI DLPAUDIT RUJUKANRS KHUSUSBPRS PROVINSI

  • KONSEP REGIONALISASI RUJUKANKRITERIA SISTEM RUJUKAN TINGKAT LANJUT

    NOKRITERIARS NASIONALRS REGIONAL / PROPRS KAB / KOTA1Penetapan peraturanMenteri KesehatanGubernurBupati / walikota2Akses rujukanLintas provinsi (mengampu 3 4 provinsi)Lintas kabupaten (mengampu 3 5 kabupaten/ kota)Lintas kecamatan (mengampu 5 8 kecamatan)3Kelas RSA & RS PendidikanB & RS PendidikanC dan D4AkreditasiJCI / Kelas duniaParipurnaMin. Utama5Kepadatan Jumlah penduduk(1 TT:1000 penduduk)Kepadatan Total Jumlah Penduduk 3 4 ProvinsiTotal Jumlah Penduduk 3 4 Kab/ KotaTotal Jumlah Penduduk 5 8 Kecamatan6TransportasiMemiliki Jalur Penerbangan min. dari 3-4 ProvinsiDapat dijangkau min dari 3-5 Kab/KotaDapat dijangkau min dari 5-8 Kecamatan7Sister HospitalSister Hospital dengan RS top di LNSister Hospital dg RS Rujukan Nasional / ASEAN / Kelas A lainnyaSister Hospital dg RS regional8Unggulan (Excellency)Minimal 2-3 Bidang IlmuMinimal 1 Bidang Ilmu-9Komitmen PEMDAKontribusi anggaran PEMDA 10 15 M/ TahunKontribusi Anggaran PEMDA 5-10 M/ TahunKontribusi Anggaran PEMDA < 5 M/ Tahun

  • RS RUJUKAN NASIONALTarget : Usulan 10 RS Rujukan NasionalJangka waktu persiapan: 5 - 10 TahunPersiapan mencakup: Dokumentasi Supply Side Bappenas Roadmap JKN & RPJMN III 2015-2019Pemenuhan Infrastruktur sesuai Standar RS: Alkes, SDM (butuh dr Spesialis dan Subspesialistik), SarprasPeningkatan Standar Mutu Pelayanan RS : Pemenuhan Akreditasi & Pelayanan UnggulanPeningkatan Koordinasi Pusat - Daerah: Terutama RSUD PEMDA yang akan dijadikan RS Rujukan Nasional Pemenuhan Kebutuhan Anggaran: APBN (Ditjen BUK)Komitmen Penganggaran PEMDA

    Target : 4-6 RS Rujukan Regional Per Provinsi, (Perkiraan 34 Provinsi : 170 RS Rujukan Regional)Jangka Waktu Persiapan: 5 TahunPersiapan Mencakup:Penyiapan Standarisasi Kriteria RS Rujukan Regional: dari 23 Pergub yang ada, 80% Pergub belum memenuhi kriteriaKoordinasi dan Advokasi Penyiapan Peraturan Gubernur yang sesuai Standarisasi kriteria RS Rujukan RegionalIdealnya : Sesuai Permenkes N0 56 th 2014 RS RUJUKAN REGIONAL

  • DRAFT USULAN PENETAPAN RS RUJUKAN NASIONAL

    NoProvinsi RS Rujukan Nasional1Sumatera Utara2Sumatera Selatan3Sumatera Barat4DKI Jakarta5Jawa Barat6Jawa Tengah7DI Yogyakarta8Jawa Timur9Bali10Kalimantan Barat11Kalimantan Timur12Sulawesi Selatan13Sulawesi Utara 14Papua

  • 23 PERATURAN GUBERNUR REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN6 Regional : 9 RS6 Regional : 10 RS3 Regional2 Regional5 Regional : 5 RS6 Regional5 Regional : 7 RS5 Regional : 5 RS5 Regional : 4 RS4 Regional : 6 RS4 Regional5 Regional : 9 RS2 Regional : 3 RS6 Regional : 6 RS1 RS9 Regional : 15 RS4 Regional : 5 RS6 Regional : 6 RS2 Regional : 2 RS7 Regional : 13 RS

  • TOTAL KEBUTUHAN DR SPESIALIS DI RS RUJUKAN REGIONAL DAN JEJARING

  • KONSEP KENDALI MUTU DAN BIAYA RS DALAM KERANGKA JKN

  • Alur klinisAlgoritmeProtokolProsedurStanding orderPermenkes RI No.1438/2010 Standar Pelayanan KedokteranPNPKNASIONALorganisasi profesi Legalisasi KEMENKESSPOpimpinan fasilitas YANKESPEMBUATFASYANKESSIFATCAKUPANPANDUAN PRAKTIK KLINISALUR KLINIS = clinical pathway Sesuai standar profesiSesuai = standar profesiStandar Pelayanan Kedokteran

  • PEMBINAAN DAN PENGAWASAN RUMAH SAKIT ( UU RS )BADAN PENGAWAS RS DAN KOMITE MEDIK

    MUTU MEDIS KESELAMATAN PASIEN RS MUTU MANAJEMENASES PASIEN BIAYA RS(KEUANGAN)

    DEWANPENGAWAS(PENENTUAN ARAH KEBIJAKAN RS )

    DIREKSI

    MASYARAKAT

    PASIEN - KELUARGA ( BPJS )Stake Holder Kemen KesMasyarakatDinkes ProvBPRS PusatBPRS ProvDinkes kab/kotaPENGAWASAN non TEKNIS PERSI / AS.RSPERHIM- PROFESIPem/pemdaPemilikRSMASYARAKATAgung 10-12UUD 1945 PS 28 H AYAT 1 DAN PASAL 34 AY 3UU NO 8 / 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN UU NO 29 TH 2004 TTG PRAKTEK KEDOKTERAN UU NO 40 TH 2004 TTG SJSN UU NO 11 TH 2005 TTG PENGESAHAAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC,SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS UU NO 11 TH 2008 TTG KETERBUKAAN INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIKUU NO14 TH 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK UU TENAGA KERJA, UU IMIGRASIUU NO 25 TH 2009 TTG PELAYANAN PUBLIKUU NO 36 TH 2009 TENTANG KESEHATANUU NO 43 TH 2009 TENTANG KEARSIPANUU NO 24 TH 2011 TENTAMG BPJSUU NO 44 TH 2009 TENTANG RUMAH SAKITAKREDITASIKARSJCI-ISOKNKP-RSTIM KPRS KOMITE MEDIS ETIKA / UU SPI PENGAWASAN TEKNIS DOKTERTATA KELOLA KLINIS

  • KOMITE MEDIK : ETIKA DAN DISIPLIN (PROFESIONALISME)RUMAH SAKITSTRPraktik dr. /dr. SpSIPKOMITE MEDIKSUB KOM KRIDENTIALSUB KOM MUTUSUB KOM ETIK- DISIPLINREK CLIN PRIVILAGE DELINIATION KE DIR CLIN APPOINT(DELINIATION )DIREKTURAUDIT MEDIK / KLINIKAgung 0-14KOMPETENSIKNOWLEDGESKILL DISIPLINETIKETIKAPELAYANAN MEDIKCOORPORATE GOVERNANCECLINICAL GOVERNANCE(TATA KELOLAKLINIS)HBLCBL-MSBLDPJP/ CLINICAL LEADERSHIPPASIEN VALUES AND ENGAGEMENTPROFESIONAL DEVELOPMENT AND CREDENTIALINGCLINICAL RISK MANAGEMENTCLINICAL PERFORMANCE ----- EVALUATIONEBM / INA CBGPATIENTSAFETYInfection control ClinicalLeaderManagerPractionerentering to the professionmaintaining professionalismexpelling from the professionProfesionalisme staf medisBilling for services not renderedUpcoding of servicesUpcoding of itemsUnbundlingDuplicate claimsExcessive servicesUnnecessary servicesKickbacks"Reflex testing"Defective Testing"

    PENCEGAHAN MEDICAL FRAUD

  • Tindak Lanjut

    Penguatan Pelayanan PrimerAkselerasi Dokter Layanan PrimerAkreditasi FKTPPerizinan dan Klasifikasi pada FKTL harus mengikuti Peraturan yg berlaku PMK NO 56 TAHUN 2014Upaya peningkatan mutu di RS & antisipasi dalam implementasi SJSN Standar Akreditasi Nasional dan Standar Akreditasi Internasional JCIMembangun sistem pengawasan dan pencegahan Fraud di RS BPRS, Dewas Komite MedikStandarisasi pelayanan Kedokteran Penyusunan PNPK/SPO/CP, peresepan sesuai fornasTarget tahun 2014 pembuatan 25 PNPK oleh Organisasi Profesi

  • TERIMA KASIH 2014, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan

    *PT Askes (Persero)PT Askes (Persero)Salah satu tujuan program JKN adalah memberikan peningkatan equity of access kepada seluruh masyarakat Indonesia.Milestone JKN dimulai pada tahun 2014 dimana pada titik ini pendaftaran peserta ada 2 yaitu compulsary members yaitu PNS dan PPU lainnya dan voluntary members yaitu peserta mandiri.Pada voluntary members ada potensi adverse selection.Sedangkan pada compulsary, risk pooling berjalan dengan baik.BPJS Kesehatan mengharapkan semua pihak untuk ikut serta mensukseskan program ini sehingga peserta yang tidak memiliki pre-existing condition pun mendaftar menjadi peserta JKN.PT Askes (Persero)*Pemerintah telah menerbitkan Perpres 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN di FKTP Milik Pemda dan mulai diberlakukan sejak bulai Mei 2014. Implementasi Perpres tersebut, sampai dengan pembayaran Juli 2014, dari 9.725 Puskemas milik Pemda yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan:Puskesmas Milik Pemda yang telah menerima Dana Kapitasi langsung dari BPJS Kesehatan sebanyak 5.668 Puskesmas (58,28%)Puskesmas Milik Pemda yang belum menerima Dana Kapitasi langsung dari BPJS Kesehatan sebanyak 4.057 Puskesmas (41.72%)

    *Secara Nasional dari 15.814 FKTP, yang sudah menggunakan P-Care sebanyak 9.327 FKTP dan yang belum memanfaatkan P-Care sebanyak 6.487 FKT.FKTP yang sudah menggunakan P Care terdiri dari dokter umum 3.466 (40%), Balai Pengobatan 452 (5%) dan Puskesmas 4.745 (55%).

    *Upaya dalam peningkatan kapasitas tenaga kesehatan salahs atunya melalui Pelatihan Jarak Jauh (PJJ). PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik, pembelajarannya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta media lain sebagai sumber belajar. Prinsip penyelenggaraan PJJ memungkinkan peserta didik dapat mengikuti pendidikan dengan tidak meninggalkan tugas pokoknya sehari-hari di tempatnya bekerja, namun dalam penyelenggaraan proses pembelajarannya tetap memperhatikan kaidah dan norma penyelenggaraan pendidikan tinggi. Program ini dilaksanakan untuk menjawab permasalahan bahwa secara nasional masih terdapat 146.542 orang dengan kualifikasi Pendidikan Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) dan Jenjang Pendidikan Tinggi Diploma 1 (JPT-D1). Dari jumlah tersebut, tenaga bidan dan perawat yang belum DIII serta menjalankan praktek mandiri atau bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan berjumlah 116.216 orang, terdiri dari 42.453 orang bidan dan 72.763 orang perawat, tenaga kesehatan tersebut tersebar di 34 Provinsi dan 511 Kab/Kota.

    ***Demikian banyak Peraturan Per-undang-undangan yang terkait rumahsakit, demikian juga pengawasan baik internal maupun eksternal, tetapi keluhan pasien atas kinerja rumahsakit semakin banyak terungkap selaras dengan era keterbukaan informasi .Apakah dengan adanya BPRS maka kinerja rumahsakit akan meningkat dan tujuan dibuatnya UU No 44 dapat tercapai. ? Sebelum dapat ditata aturannya , UU ini telah melemahkan fungsi pembinaan dan pengawasan, dengan dicantumkannya kata dapat dan bukannya harus pada pembentukan BPRS Provinsi dan Dewan Pengawas RS.Pengawasan yang saat ini telah diterapkan dengan efektifitas yang berbeda di rumahsakit, yaitu contoh pada rumahsakit BLU dimana pengawasan atas profesionalime staf medis oleh Komite Medis. Pedoman Pelayanan, SPO, Pedoman etika dan profesionalisme Perhimpunan Profesi IDI dan Perhimpunan Dr Spesialis menjadi rujukan bagi aturan profesionalisme dan standar mutu pelayanan. Pedoman Keselamatan pasien dan RS oleh KNKPRS menjadi acuan kegiatan patient safety. SPI mengawasi manajemen RS (RS BLU) yang perlu di evaluasi kembali agar lebih luas dari sekedar pengawasan keuangan dan standar birokrasi.Dewan Pengawas yang telah berfungsi pada RS-BLU Pusat, namun tugas pengawasan harus disesuaikan dengan UU 44 dan PMK tentang Dewas (masih dalam draft)Diharapkan asosiasi RS dapat memberikan masukan khususnya mutu pelayanan medis/klinis apa saja yang perlu dilaporkan, program keselamatan pasien apa, demikian juga laporan manajemen apa yang penting dilaporkan . Mungkin sudah sedemikian banyak laporan yang dilaporkan oleh RS , tetapi data mana yang memiliki makna penting bagi RS dan juga penting diketahui oleh Pemerintah dan masyarakat untuk dilakukan pembinaan dan pengawasan. **