Seminar Proyek Desain

59
PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D LAKON WIRATAPARWA DALAM PEWAYANGAN JAWA SEBAGAI KEWAJIBAN DALAM MENJALANKAN DHARMA Tugas akhir diajukan untuk melengkapi persyaratan pencapaian gelar kesarjanaan Nama : BAQAL TAZRI VIRGINIAWAN NPM : 201246500066

description

Panduan membuat Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual

Transcript of Seminar Proyek Desain

Page 1: Seminar Proyek Desain

PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D LAKON WIRATAPARWA DALAM PEWAYANGAN JAWA SEBAGAI KEWAJIBAN

DALAM MENJALANKAN DHARMA

Tugas akhir diajukan untuk melengkapi persyaratan

pencapaian gelar kesarjanaan

Nama : BAQAL TAZRI VIRGINIAWAN

NPM : 201246500066

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUALFAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRIJAKARTA 2015

Page 2: Seminar Proyek Desain

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. BARATA YUDHA – SUNARDI D M

Buku yang pertama adalaha Barata Yudha karya Sunardi D M,

yang di terbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1995. Sunardi D M

adalah seorang wartawan pemimin redaksi harian Berita Yudha

Jakarta a ntara tahun 1960 an samai dengan 1980 an beliau rajin dan

teratur menulis cerita wayang yang di muat di harian Berita Yudha dan

mingguan Bhuana minggu. Demikian juga menulis buku cerita

wayang yang merujuk ke naskah-naskah wayang versi Jawa.dan buku

Baratha Yudha ini adalah salah satu terbitan dari Balai pustaka.

Buku ini memiliki tebal 135 halaman yang berisi cerita

Mahabharata dan terdapat pula gambar dari wayang purwa sebagian

tokoh yang ada di dalamnya. Kisah Barata Yuda ini memilih versi

Indonesia. Yang di sadur dari kakawin Barata Yudha hasil karya empu

Sedah dan empu Panuluh di Zaman Pemerintahan Prabu Jayabaya

Kediri (1135-1157) saduran tersebut di padukan dengan buku-buku

Serat Padalangan Ringgit Purwa jilid 30 (Kalabendana Pejah dan

Page 3: Seminar Proyek Desain

Kresna Duta), Jilid 31 (Kresna Gugah, tewasnya Bisma dan Seta), jilid

32 ( Tewasnya angka Wijaya, Jayadarta, Burisrawa, Gatot Kacca dan

Dursasana) dan Jilid 33 (Tewasnya Adipati Karna, Prabu Suyudana,

dan lahirnya Parikesit).

Di mana cover dari bbuku ini berwarna oranye bagian atas dan

abu-abu pada bagian bawah serta terdapat gambar tokoh wayang

kresna bersama dengan 4 dewa yang mengikutinya pada lakon kresna

duta. Dengan back cover yang berisikan data dari penulis. Pada buku

ini tidak terbagi menjadi Bab, melainkan terbagi menjadi beberapa

bahasan dengan Judul. Yang pertama yaitu bahasan dengan judul

Pandawa Lima, yaitu membahas tentang siapa Pandawa da nasal-usul

nya. Bagian ini menurut saya adalah sebuah ringkasan dari buku lain

atau cerita lain. Karena pada pembahasan pembahasan tertentu

beberapa tokohnya dibahas secara singkat yang menurut saya kurang

lengkap. Misalnya ketika membahas istri dari Prabu Pandu dewanata

yaitu Dewi Kunti dan Dewi Madrim. Penulis tidak menyebutkan siapa

Dewi Kunhi dan Dewi Madrim, atau dari mana mereka berasal dan

dari keluarga mana mereka. Menurut saya ada baiknya pula membahas

asal-usul Dewi Kunthi dan Dewi Madrim untuk menambah

pengetahuan pembaca, jika tidak dapat membahasnya secara lengkap

setidaknya di bahas keluarganya. Seperti siapa Bapak dan Ibu mereka

Page 4: Seminar Proyek Desain

sudah cukup membantu menambah pengetahuan pembaca. Selain itu

susunan dan urutan dari rangkaian kejadian yang bermula tidak

berurutan sehingga membuat pembaca menjadi memebuat interpretasi

tersendiri yang memperumit pembaca untuk meresapi apa yang

terkandung, dalam buku ini pula banyak dari kalimat yang di ulang-

ulang sehingga menjadi pemberitahuan ganda, menurut saya lebih baik

jika di tambahkan dengan informasi yang belum ada di buku itu

daripada mengulang-ulang kalimat yang notabene mempunyai isi yg

sama.

2. MAHABHARATA – NYOMAN S PENDIT

Buku Mahabharata ini di tulis oleh budayawan asal bali yang

pernah belajar di salah satu universitas di India. Nyoman s pendit lahir

di Tabanan pada tanggal 26 Juli 1927. Penulis sangat produktif

menulis buku tentang seni budaya, falsafah, agama hindu dan

pariwisata. Yang di terbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada

tahun 2003. Dimana dalam buku Mahabharata ini beliau mengangkat

versi dari kitab hindu dan menjadi cerita versi mahabarata yang asli

sebelum di gubah kedalam bentuk pewayangan. Dimana dalam buku

Page 5: Seminar Proyek Desain

ini menceritakan dari awal kisah Dushmanta hingga berakhir pada

Parikesit.

Dimana cerita di buku ini menjadi sangat konkrit mengenai peristiwa

dan kejadian dari tokoh yang ada di dalamnya. Yang berisikan delapan

belas ringkasan dari epos atau parwa, akan tetapi dalam buku ini tidak

di berikan pembagian berdasarkan parwa yang melainkan

menceritakan kisah Mahabharata secara utuh, detail dan konkrit, yang

menjadi satu kesatuan tanpa di pisah-pisah mendari bagian cerita atau

parwa.

Sampul buku ini berwarna merah muda dengan gambar seseorang

yang menaiki kereta kuda yang membelakangi dan di depanya terdapat

kereta kuda lainya. Dalam buku karangan Nyoman S Pendit ini

memiliki bahasa yang mudah di mengerti oleh pembaca dan di sertai

dengan percakapan antar tokoh yang membuat kita menjadi terbawa

dalam suasana yang berada di dalam cerita. Dengan gaya penulisan

yang tidak bertele-tele dan jarang terdapat bagian yang di ulang ulang.

Untuk dari pada itu hal tersebut penulis mengangkat buku ini sebagai

sumber data pustaka dikarenakan kelengkapan dari cerita, percakapan,

serta penjabaran visualisasi dalam cerita yang baik dan layak.

Page 6: Seminar Proyek Desain

1. TINJAUAN KARYA

a. MAHABHARATA COMPILATION

Gambar II.4-7. Adegan film animasi Mahabharata Compilation(Sumber : dokumentasi pribadi)

Animasi 2D berjudul “ Mahabharata Compilation ” ini diproduksi

oleh Urakarek Studio Indonesia pada tahun 2012. Animasi ini

mengadaptasi kisah pewayangan Jawa dan mengambil latar cerita awal

kisah mahabaratha sampai dengan pertempuran barathayuda. Film ini

Page 7: Seminar Proyek Desain

menjadi referansi untuk penggambaran karakter serta latar dan setting

cerita dalam animasi yang dibuat.

Akan tetapi penggambaran karakter untuk animasi yang dibuat

peneliti menggunakan deformasi dari bentuk wayang purwa, dan

mengambil cirri khas pada wajah wayang, sehingga ciri khas dari

wayang tersebut tidak hilang, sehingga orang yang menikmati nanti

akan langsung mengetahui bahwasannya animasi tersebut adalah

animasi wayang.

b. Naruto Movie The last

Gambar 1 Screen shoot Naruto Movie the Last

(sumber: dokumen pribadi)

Page 8: Seminar Proyek Desain

Naruto Movie the Last, adalah film animasi yang di buat oleh Pierot Picture

Studio dan karangan Masashi Kishimoto pada tahun 2015.

Dari segi visual dalam karya ini sangatlah bagus serta mudah untuk di

ingat bagi seluruh kalangan yang melihat atau menonton animasi ini. Dari

bentuk penggambaran karakter yang konkrit menyerupai manusia dan

memiliki karakteristik secara detail dan terinci melalui wajah dan watak dapat

menjadi animasi yang sangat baik yang dapat di nikmai oleh penonton.

Dengan pergerakan yang lembut serta image per second yang banyak

membuat animasi ini menjadi animasi 2D yang sangat baik. Dalam karya ini

plot atau alur cerita menggunakan alur maju dan mundur yang di gabungkan

dimana di dalam alur cerita yang maju terdapat sedikit alur dari plot yang

bercerita tentang masa lalu. Dari sisi background dan setting menggunakan

setting dengan gaya jepang yang semi modern, dengan segi pewarnaan yang

jelas dan efek dari cahaya sekitar yang mendukung dan senada dengan warna

serta pencahayaan pada para tokoh membuat nya terlihat menjadi suatu

kesatuan yang utuh. Pewarnaan karakter atau tokoh dalam karya ini hanya

menggunakan satu warna dan bayangan yang menggunakan warna kromatik

dari warna tersebut sehingga menjadi suatu hal yang tidak begitu rumit dan

realistis untuk di tiru, efek yang di gunakan seperti, asap, ledakan, angin,dan

Page 9: Seminar Proyek Desain

lain-lain sangat mendukung juga dan membaur dengan visual yang terdapat

dalam satu frame. Sangat menarik apabila Pandawa dalam penyamaran di

wirata akan di buat dengan gaya visual serta keseluruhan dari karya Masashi

kishimoto dan pierot picture studio ini. Karena dari kualitas penggambaran

yang baik, proporsional yang bagus serta hal yang telah di jelaskan di atas

menjadi suatu hal yang sangat layak untuk divisualkan

B. LANDASAN TEORI

1. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Pada dasarnya, ilmu desain komunikasi visual adalah ilmu seni dan

ilmu komunikasi. Kemudian berkembang dengan berbagai ilmu lainnya,

seperti ilmu psikologi, ilmu sosial budaya dan ilmu ekonomi.

Desain komunikasi visual sendiri sebenarnya memiliki berbagai

macam cabang ilmu, salah satunya adalah animasi. Animasi sendiri

sebenarnya memiliki elemen dan prinsip dasar desain dari ilustrasi, yang

kemudian dikembangkan menjadi rangkaian ilustrasi yang bergerak. Ilmu

ilustrasi sendiri digunakan dalam perancangan film animasi yang lebih

menekankan kepada karakter.

Dalam perancangan animasi sendiri dibutuh kan konsep desain seperti

karakter, story line dan story board yang kemudian dilakukan seleksi

untuk membuat rangkaian adegan dalam animasi (Kusrianto, 2007 : 12).

2. FILM

Page 10: Seminar Proyek Desain

Menurut KBBI film adalah selaput tipis berbahan seluloid yang

dipakai untuk menyimpan gambar (kbbi.web.id diakses pada 12 Oktober

2015). Film menjadi media yang sangat efektif, dikarenakan audio dan

visual secara bersamaan dapat tersajikan. Format yang digunakan pun

lebih menarik, sehingga penyampaian informasi dapat tersampaikan

dengan baik dan mudah diingat.

a. Jenis-Jenis Film

Menurut Onong Uchjana Effendy (2003: 211-217)

terdapat jenis-jenis film, yaitu :

1) Film Cerita (Story Film)

Film cerita adalah jenis film yang sebuah cerita kepada

penontn atau khalayak. Film jenis ini sering diputar di bioskop

dengan pemeran film baik yang terkenal ataupun yang baru

memulai karirnya. Film cerita lebih sering dijadikan bisnis

layaknya barang dagangan.

2) Film Berita (Newsree )

Film berita adalah film mengenai peristiwa yang benar-

benar terjadi. Film yang disajikan kepada publik harus memiliki

nilai berita, karena pada dasarnya film ini memang bertujuan

memberikan informasi yang terjadi.

3) Film Dokumenter (Documentary Film )

Page 11: Seminar Proyek Desain

Film dokumenter dilihat dari segi subjek dan

pendekatannya adalah penyajian hubungan manusia yang di

dramatisir dengan kehidupan kelembagaannya, baik lembaga

industri, sosial maupun politik, dan jika dilihat dari segi teknik

merupakan bentuk yang kurang penting dibanding isinya.

4) Film Kartun / Film Animasi (Cartoon Film / Animation

Film)

Titik berat pembuatan film kartun adalah ilustrasi.

Satu perstau gambar ilustrasi dibuat dan apabila rangkaian

ilustrasi digabungkan lalu diputar dalam proyektor film,

maka ilustrasi tersebut menjadi terlihat hidup serta bergerak.

Pada dasarnya film animasi terbagi menjadi 2 unsur,

yaitu film yang berdasarkan pada fotografi dan animsi yang

berdasarkan pada dunia ilustrasi atau gambar. Pada awal

pembuatannya, animasi dibuat dalam berlembar-lembar

kertas gambar tang kemudian diurutkan dan diputar sehingga

memunculkan efek pergerakan pada gambar (Marselli, 1996:

8). Saat ini animasi berkembang menjadi berbagai macam

jenis. Diantaranya jenis animasi yang sering ditemui dan

sering muncul di peredaran adalah animasi 2D, animasi 3D

dan stop motion.

Page 12: Seminar Proyek Desain

BAB IV

PERANCANGAN

A. OBJEK PENELITIAN

Dalam tahun terakhir masa pengasingan para pandawa di hutan sudah

saat nya bagi mereka untuk melakukan penyamaran dalam waktu satu tahun

terakhir guna memenuhi janji mereka. Di mana negeri yang mereka pilih

adalah negeri Wirata dan Prabu Mastwapati adalah raja di negeri tersebut.

Setelah memilih negara Wirata sebagai tempat penyamaran mereka. Mereka

pun melakukan persiapan penyamaran.

Page 13: Seminar Proyek Desain

Puntadewa menjadi seorang penasihat Raja Mastwapati dan berganti

nama menjadi Wijakangka. Yang di mana menjadi tugas dari Kangka adalah

menjadi teman bicara saat raja sedang sendiri, membantu membacakan

ramalan, kitab-kitab dan membicarakan wasiat dan hal kenegaraan dan

keroahanian lainya.

Arjuna menjadi seorang guru tari dan guru menyanyi bagi anaka anak

bangsawan di Wirata, dan ia akan mengenakan pakaian wanita dan berganti

nama menjadi Kandhiwratnala. Dan ia pun dapat bersahabat dengan putra

mahkota Uttara

Drupadi istri dari Puntadewa menjadi pelayan pribadi bagi prameswari

negeri Wirata yaitu Prameswari Sudesha, yang berganti nama menjadi

Sailandri, dan drupadi akan melakukan pekerjaan melayani prameswari

Sudesha

Bima yang memiliki badan besar sangat menarik perhatian bahkan

bias bias mudah di ketahui, namun dia menyamarkan dirinya dengan menjadi

seorang juru masak istana dan tukang jagal hewan peliharaan, di karenakan

Bima suka makan dan Masak, serta badanya yang besar ia dapat mencarikayu

bakar dan mengangkatnya sendiri.

Nakula Memilih menjadi pengembala kuda-kuda kerajaan dan

mengganti namanya menjadi Darmagranti sedangkan kembaranya yaitu

Sadewa menjadi seorang penggembala ternak-ternak kerajaan yang mengganti

nama menjadi Tantripala

Page 14: Seminar Proyek Desain

Setelah hal tersebut mereka mamasuki negeri Wirata. Puntadewa Bima

dan Drupadi berhasil memasuki wilayah istana sesuai dengan pekerjaan yang

mereka minati. Arjuna di terima menjadi seorang guru tari dan guru menyanyi

di sanggar istana. Sedangkan Nakula berhasil menjadi penggembala kuda

pasukan negeri Wirata dan Sadewa berhasil menjadi sorang penggembala

ternak. Di karenakan sadewa sangat cekatan dan sigap jadi ia di sukai di

peternakan.

Waktu demi Waktu mereka lalui. Keturunan Bharata yang seharusnya

menjadi seorang bangsawan yang sangat di hormati kini harus menjalani

hidup yang sangat menyedihkan.

Negeri Wirata terdapat salah seorang mahasenapati perang yang amat

sakti dan di segani di seluruh negeri yang bernama Rajamala. Rajamala adalah

seorang panglima perang yang angkuh dan suka berbuat sewenang wenang di

karenakan jasanya yang dapat menundukan lawan-lawanya.

Hari demi hari berganti Rajamala memperhatikan seorang pelayan

pribaddi dari permainsuri Sudesha yang tidak lain adalah Sailandri, semakin

hari ia pun menjadi sangat tertarik dengan sailandri hingga suatu saat

Rajamala menghampiri sailanri dang menyampaikan perasaaanya kepada

sailandri bahwa Rajamala ingin sekali mempersuntingnya, akan tetapi

Sailandri menolaknya ia bilang bahwa dirinya sudah mempunya suami yang

Page 15: Seminar Proyek Desain

sseorang raksasa bilamana ia di ganggu akan membasmi orang yang berani

mengganggu nya tersebut.

Akan tetapi rajamala pun tidak gentar dan takut akan ancaman dari

Sailandri tersebut, bahkan dengan congkak nya dia sanggup mengalahkan

suaminya itu. Hari berganti hari Rajamala tiada henti hentinya mengganggu

Sailandri hingga sailandri merasa muak dengan Rajamala dan melaporkan hal

tersebut kepada bima atau Abilawa, dan menyuruh Abilawa untuk menghabisi

Rajamala, dengan datangnya berita tersebut Abilawa menjadi naik pitam dan

inginlangsung menghabisi Rajamala akan tetapi hal tersebut di tahan oleh

Sailandri dan mengatakan harus memiliki rencana agar penyamaran mereka

tidak terbongkar. Hingga mereka memutuskan untuk mengelabui Rajamala di

dekat sanggar tari yang gelap yang bahkan tidak ada cahaya sedikit pun

masuk. Lalu bima pun setuju.

Setelah hal itu Bima pun dapat menghabisi Rajamala hingga tak

berbentuk lagi. Keadaan tersebut membuat Negeri Wirata Gempar bahkan

keseluruh penjuru negeri dan terdengar hingga ke Astina..

Mendengar kabar tersebut prabu Astina Duryudana menduga bahwa

Pandawa berada di negeri Wirata dan yang membunuh Rajamala yang amat

sakti ialah Bima demikian daripada itu Prabu Aastina, Duryudana membuat

pertemuan dengan para raja yang berada di bawah naungannya dengan

maksud menyerang Wirata. Karena Wirata tidak mau tunduk di bawah

perintah Duryudana di karenakan mereka memiliki Rajamala, sehubung

Page 16: Seminar Proyek Desain

dengan kematian Rajamala Duryudana pun berani menyerang Wirata. Adapun

raja yang mempunyai dendam kepada negeri Wirata adalah Susarma Raja dari

negeri Trigata.

Dengan Rencana bahwa Susarma akan menyerang bagian selatan

negeri Wirata, dengan penyeranganya di bagian selatan dimaksudkan untuk

memancing semua pasukan wirata agar di kerahkan kearah selatan. Sehingga

para kurawa dapat menyerang bagian utara Wirata.

Hari penyerangan pun tiba dan Raja Mastwapati mendapatkan kabar

bahwa bagian selatan Wirata di serang oleh Susarma dan balatentara Trigata,

wijakngka yang mendengar hal tersebut langsung mengajukan permohonan

untuk membantu Prabu Mastwapati dengan mengajukan bahwa ia pun

berpengalaman dalam perang ketika di Indraprastha, dan kangka pun

mengusulkan untuk menyertai Bilawa sang juru masak, Darmagrati sang

tukang kuda dan Tantripala sang penggembala ternak bahwa mereka juga

punya pengalaman perang yang luar biasa. Dan akhirnya di setujui oleh

Mastwapati. Mempertahankan bagian selatan pun di pimpin langsung oleh

prabu Mastwapati sendiri. Sampai sampai pada saat perang prabu mastwapati

dapat di tahan oleh bala tentara Trigata dan Susarma. Kangka pun tidak ambil

diam dia pun langsung memerintahkan Abilawa atau Bima untuk

membebaskan Mastwapati. Dan akhirnya susarma pun dapat di basmi oleh

Abilawa dan pertempuran di daerah selatan di menangkan oleeh pihak Wirata

Page 17: Seminar Proyek Desain

Ketika wirata sedang di serang dari selatan dan prabu Mastwapati

tidak berada di istana maka Raden Uttara putra mahkota wirata mendapatkan

kabar bahwa bagian utara di serang oleh bala tentara kurawa. dengan

sombong raden Uttara mengatakan dapat menghabisi para bala tentara kurawa

sendirian dan bias sejajar dengan Arjuna, asala ia memiliki sais kereta yang

handal.

Mendengar hal tersebut Sailandri langsung meminta kepada dewi

Uttari adik dari Raden Uttara. Bahwa Kandhiwratnala guru tari tersebut

pernah menjadi sais yang handal dan tau banyak tentang taktik perang dari

Arjuna. Lalu uttari pun menemui Uttara dan menyampaikan pesan dari

Sailandri dan akhirnya di setujui. Di temuinya lah Kandhiwratnala oleh Uttari

dan di suruhnya untuk menjadi sais kereta dari Uttara. Dan berangkatlah

mereka menuju bagian utara negeri.

Sesampai di bagian utara negeri terlihat sosok bayangan yang berbaris

penuh. Tidak lain adalah pasukan para kurawa. yang dimana terdapat Bisma,

Drona, Karna, Kripa, Aswattama, dan duryudana. Melihat barisan pasukan

terkuat kurawa tersebut hati Uttara menjadi ciut dan ketakutan. Ia

memerintahkan Kandhhiwratnala untuk mundur dan memutar keretanya, akan

tetapi brihannala merayu Uttara agar tetap maju dan berusaha membangkitkan

semangat dari Uttara. Akan tetapi Uttara tetap takut dan memilih turun dari

kereta dan berlari. Namun kandhiwratnala mengejar Uttara dan menyuruh nya

menjadi sais nya. Dan biar Kandhiwratnala yang menumpas para kurawa.

Page 18: Seminar Proyek Desain

dengan demikian iapun melaju keretanya ke sebuah pohon besar yang dimana

di pohon besar itu terdapat senjata sakti para pandawa yg di gantungkan di

atas pohon. Disuruhnya Uttara untuk mengambil kantung tersebut dan

membukanya. Maka ia pun terkejut. Bahwa kantung itu berisi senjata senjata

yang berlapiskan emas. Di ambilnya busur gandiwa dan terompet Dewadatta

oleh Arjuna. Dan Mulai membuka jatidirinya bahwa Kandhiwratnala adalah

Arjuna. Dan di pacunya kereta tersebut dengan menuju barisan kurawa.

terjadilah perang antara kurawa dan Arjuna serta Uttara. Pada akhirnya

wilayah utara negeri Wirata dapat di rebut kembali. ternak ternak yang di

rampas dapat di ambil kembali. Arjuna dan Uttara pun kembali ke istana.

Prabu Mastwapati yang sampai terlebih dahulu ke istana mendengar kabar

bahwa bagian utara yg di serang telah di menangkan oleh putranya Uttara.

Dengan hal tersebut Mastwapati menjadi sanagat senang dan bangga hingga

tak sabar untuk ikut menanti kedatangan putranya kembali.

Setelah Uttara kembali maka DI beritahukan bahwa mereka yang

menyamar adalah Pandawa. Dan Pandawa akhirnya menyatakan dan

membuka jatidirinya. Prabu Mastwapti pun terkejut dan meminta maaf kepada

para Pandawa atas peerbuatanya selama mereka menyamar dan menyerahkan

negeri Wirata kepada para Pandawa. Pandawa menerima penyerahan tersebut

dan mengembalikanya kembali kepada Mastwapati.

Page 19: Seminar Proyek Desain

B. KONSEP DASAR PERANCANGAN

1. ANALISIS KHALAYAK

a. SEGMENTASI

1) Geografis

Daerah Ibu kota Jakarta, Dikarenakan Jakarta adalah

dimana pusat dari pemerintahan dan kehidupan perkotaan. Yang

dimana berkumpulnya semua ras dan suku bangsa di Indonesia ini

mempermudah bagi penulis untuk mengangkat cerita wayang

dalam bentuk animasi di karenakan di daerah perkotaan animasi

lebih mudah di terima dan pula untuk melestarikan kebudayaan

kepada para penerus bangsa yang telah melupakan budayanya.

Page 20: Seminar Proyek Desain

2) Demografis

Segmentasi berdasarkan demografis meliputi segmentasi

usia, gaya hidup, jenis kelamin, ekonomi dan pendidikan. Dari

hal tersebut itulah yang sesuai dan tepat sasaran dengan media

yang di buat. Berikut adalah data dari segmentasi film animasi :

a) Usia : 15-22 tahun

b) Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

c) Pendidikan : SMP dan SMA

d) Gaya hidup : Gadget, Media Internet

e) Ekonomi : A, B

3) Psikografis

Segmentasi berdasarkan psikografi adalah remaja yang

menyukai animasi dan cerita fantasi action, dan kepahlawanan

b. TARGETING

Para remaja pelajar SMP dan SMA, serta mahasiswa yang

menyukai animasi,film action, dan yang berorientasi kebudayaan

c. POSITIONING

Positioning dari perancangan ini sebagai media informasi

untuk menyampaikan pesan dari film animasi Wirataparwa yang

menyampaikan nilai kewajiban ssesorang dalam menjalankan suatu

Page 21: Seminar Proyek Desain

kewajiban atau tugas. Sebagai bentuk dari pelestarian dan membantu

menyadarakan akan budaya dari wayang kulit itu sendiri dalam bentuk yang

berbeda dari bentuk pagelaran wayang asli yang mungkin sulit di terima oleh

remaja saat ini.

2. GAYA VISUAL

Gaya visual yang digunakan berupa animasi 2 dimensi. Dengan

perpaduan efek visual dan suara atau musik yang mendukung serta

dengan gaya penggambaran karakter yang merepresentasikan bentuk

dari tokoh tokoh wayang kulit purwa.

Teknik animasi yang digunakan peneliti banyak digunakan oleh

illustrator animasi kebanyakan. Yaitu ilustrasi konvensional yang

dipadukan dengan computer grafis. Dimana peneliti membuat sketch

dan gambar diatas kertas, kemudian di scan dan melakukan pewarnaan

dengan komputer menggunakan program editor gambar. Dan di

lanjutkan dengan pemasukan suara atau sound, serta efek untuk

membuat animasi ini menjadi lebih hidup.

3. SKEMA WARNA

Warana-warna yang di gunakan untuk karakter dalam animasi

menggunakan warna kulit untuk karakter manusia pada umumnya. Dan

untuk atribut menggunakan warna-warna atribut asli yang digunakan

wayang kulit purwa dengan sedikit penyederhanaan.

Page 22: Seminar Proyek Desain

Gambar IV.1. Skema warna kulit karakter(Sumber : dokumentasi pribadi)

4. JUDUL FILM ANIMASI

Perancangan judul untuk film animasi adalah Santjawa yang

berasal dari dua kata yaitu santjaya (sancaya) dan Pandawa. Santjaya

yang di ambil dalam bahasa sanskerta yang memiliki arti profesi, dan

Pandawa adalah tokoh utama dalam cerita Wirataparwa, secara

keseluruhan Santjawa dapat di artikan profesi dari para Pandawa yang

menyammar di negeri Wirata.

5. KONSEP DASAR PEMILIHAN CERITA

Konsep dasar cerita animsi sendiri berdasarkan atas studi

pustaka dalam kisah pewayangan Mahabarata dan lakon pewayangan

Wirataparwa. Serta hasil observasi lakon Wirataparwa.

Konsep cerita animasi Wirataparwa adalah mengadaptasi dari cerita

pewayangan jawa yang biasanya di adakan pada pagelaran wayang

dengan lakon Wirataparwa, dimana cerita tersebut dapat di buat

berdasarkan dengan studi pustaka dan observasi dari lakon

Wirataparwa.

Page 23: Seminar Proyek Desain

Dalam animasi ini akan menceritakan tentang kehidupan para

pandawa dalam penyamaran, yang mereka beralih prosfesi dengan

kemampuan mereka masing masing serta mengajarkan kewajiban

dalam menjalankan tugas, menahan rasa emosi dan melatih

kesabaran, serta bertindak tidak gegabah dalam mengambil keputusan

agar apa yang telah kita lakukan selama ini tidak menjadi sia-sia.

Alur yang di gunakan dalam cerita ini menggunakan alur

campuran. Yang di mulai pada segmen 1 yang menampilkan

pertarungan yang sangat sengit antara dua orang kesatria sakti yaitu

Rajamala dan Abilawa, yang di mana dalam pertarungan ini Rajamala

yang memojokan Abilawa namun situasi dapat di balikan oleh

Abilawa yang memojokan Rajamala hingga Rajamala tersungkur.

Dalam keadaan tersadar dan Abilawa menceritakan siapa dirinya.

Dalam segmen 2 menggunakan alur mundur yang dimulai

berceritanya bima kepada Rajamala bahwa siapa dirinya dan apa yang

ia lakukan. Dalam segmen ini menceritakan tentang para pandawa

yang menyamar di negeri wirata, dari hutan kamyaka, tentang

perencanaan menyamar mereka kelak di wirata, ingin menjadi apa dan

bagaimana, serta menampilkan sedikit keseharian dari lima pandawa

Page 24: Seminar Proyek Desain

Segmen 3 menyambung dari segmen 2 yang terputus di tengah

pertarungan. Tentang tewasnya rajamala dan menyebarnya kematian

rajamala yang sakti itu, hingga perencanaan kerajaan Astina dan

kerajaan trigata untuk menyerang negeri Wirata, karena penyerbuan

negeri Wirata di sebabkan oleh kematian Rajamala dan Kematian

Rajamala disebabkan oleh Pandawa, maka Wijakangka atau

Yudhistira merasa harus memperbaiki kesalahanya itu dengan

menahan penyerbuan tersebut.

Dalam segmen 4 akan di ceritakan perang di sisi selatan dan

utara bagiann negeri Wirata atas penyerangan Astina dan Trigata dan

pembongkaran identitas Pandawa di hadapan banyak orang bahwa

masa setahun dari penyamaranya telah selesai. Dengan hasil yang

memuaskan mereka tidak harus mengulangi masa pembuangan dan

penyamaran itu lagi.

INTI CERITA:

Menceritakan tentang kehidupan para Pandawa dalam Penyamaran, yang

menjalankan kehidupan yang biasa dan tidak mewah serta bukan kebiasaan dari

kehidupan mereka yang awalnya adalah bangsawan dengan harta dan tahta dengan

menampilkan nilai kesabaran dan kewajiban dalam menjalankan perintah, menahan

emosi, ego serta hawa nafsu.

Page 25: Seminar Proyek Desain

ONELINER:

SEGMEN 1

Hal yang mengganggu dalam melaksanakan suatu kewajiban harus di kesampingkan

terlebih dahulu agar apa yang ingin kita capai dapat terwujud dengan sungguh

sungguh dan maksimal

SEGMEN 2

Sebelum bertindak dan melakukan sesuatu ada baiknya di pertimbangkan sesuai

dengan kemampuan.

SEGMEN 3

Bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi dan harus memperbaikinya

SEGMEN 4

Menyelesaikan suatu kewajiban dengan sebaik baik nya, agar apa yang telah kita

kerjakan dan kita laksanakan tidak menjadi sebuah hal yang sia-sia baik untuk diri

sediri dan orang lain

1. STRUKTUR CERITA

a. SEGMEN 1 Bulan Purnama menyinari malam sunyi.

desah angin dan gesekan dedaunan,

berdiri seorang sosok kesatria dari negeri wirata Rajamala

Page 26: Seminar Proyek Desain

menunggu kedatangan Sailandri pelayan pribadi dari

prameswari negeri Wirata, mereka berjanji akan bertemu di

belakang sanggar tari yang gelap pada malam hari.

rajamala membalikan badanya untuk melihat siapa yang

datang,

Bima atau Abilawa yang berjalan perlahan menghampiri

Rajamala

Rajamala terkejut bahwa yang menghampirinya adalah bukan

Sailandri

Rajamala melontarkan beberapa pertanyaan kepada pria itu

Bima yang menyamar hanya bungkam seribu bahasa dan tetap

menghampiri Rajamala secara perlahan,

Rajamala pun membuat kesimpulan. Bahwa sosok yang ada di

depanya adalah suami dari Sailandri yang seorang raksasa

Rajamala tanpa pemberitahuan langsung menerjang Bima

dengan gesitnya,

Bima yang sakti tiada tanding, Bima mengelak dari pukulan

Rajamala yang bila terkena bahkan batu pun akan hancur.

Rajamala semangkin jengkel dan kesal. Tanpa ampun dan

membabibuta Rajamala menyerang Bima dengan pukulan,

tendangan, sabetan di leher, dan serangan bertubi tubi lainya.

Page 27: Seminar Proyek Desain

Bima hanya mengelak dan menangkis seranganya. Beberapa

serangan mengenai bima tapi karena kesaktianya Bima,

serangan Rajamala tiak lebih dari sebuah amukan anak kecil

yang sedang merengek.

Pertempuran terus berlangsung sengit.hingga Rajamala

terpojok dan mengeluarkan semua kekuatanya.

Kondisi pun berbalik. Kini Bima lah yang terpojok oleh

serangan Rajamala, akan tetapi tetap tidak memberikan luka

segorespun kepada bima, hanya saja nafas Bima menjadi

sedikit terengah-engah di karenakan kewalahan mengelak dan

menangkis serangan Rajamala yang kian cepat.

Rajamala melihat kondisi bima yang tidak tergores sedikit pun

heran dan menghentikan seranganya lalu bertanya siapa

sebenarnya kesatria yang menjadi lawanya itu.

Bima sudah cukup bermain-mainnya ia pun mengeluarkan

kuku pancanaka nya yg terkenal sakti mandraguna dan tidak

ada satu benda pun yang tidak bisa di potong oleh pancanaka

nya itu.

Bima menyerang Rajamala dengan pancanakanya, namun

serangan itu dapat di hindari oleh Rajamala.

Page 28: Seminar Proyek Desain

Bima mempercepat gerakanya dan Rajamala pun kewalahan

melawan kecepatan itu, entah darimana asal kecepatanya itu

dengan tubuh yang besar dan kekar.

Sedikit demi sedikit tubuh Rajamala menjadi penuh dengan

luka goresan yang dalam dari pancanaka, semakin lama dan

semakin cepat gerakan Bima

Bima. Membuat tubuh Rajamala menjadi tumbang dan

tersungkur di tanah.

Dalam keadaan sekarat dan masih tersadar Rajamala menerka

bahwa lawanya itu adalah Bima yang sangat sakti dan tersohor.

b. segmen 2

Bima pun tertunduk melihat kondisi Rajamala yang

menyedihkan itu dan berkata ( )

“Falsh back” Bima dan para Pandawa berada di negeri Wirata

melakukan penyamaran setelah pembuangan mereka selama 12

tahun di dalam hutan kamyaka.

Puntadewa anak sulung dari Pandawa menjadi seorang

penasihat Raja Mastwapati dan berganti nama menjadi

Wijakangka.

Page 29: Seminar Proyek Desain

Bima menyamarkan dirinya dengan menjadi seorang juru

masak istana dan tukang jagal hewan peliharaan, di karenakan

Bima suka makan dan Masak, serta badanya yang besar ia

dapat mencari kayu bakar dan mengangkatnya sendiri. Dan

mengganti nama menjadi Abilawa

Arjuna menjadi seorang guru tari dan guru menyanyi bagi anak

anak bangsawan di Wirata,

arjuuna akan mengenakan pakaian wanita dan berganti nama

menjadi Kandhiwratnala. Dan ia pun dapat bersahabat dengan

putra mahkota Uttara

Nakula Memilih menjadi pengembala kuda-kuda kerajaan dan

mengganti namanya menjadi Darmagranti

sedangkan kembaranya yaitu Sadewa menjadi seorang

penggembala ternak-ternak kerajaan yang mengganti nama

menjadi Tantripala

Drupadi istri dari Puntadewa menjadi pelayan pribadi bagi

prameswari negeri Wirata yaitu Prameswari Sudesha, yang

berganti nama menjadi Sailandri, dan drupadi akan melakukan

pekerjaan melayani prameswari Sudesha

Mereka menjalani kehidupan penyamaran dengan penuh sabar

Rajamala berniat mempersunting Sailandri atau Drupadi,

namun Sailandri atau Drupadi menolak tawaran dari Rajamala

Page 30: Seminar Proyek Desain

tersebut di karenakan tidak mungkin ia menikah dengan

Rajamala,

Drupadi pun merasa resah dan Rajamala harus di tumpas demi

kebaikan Pandawa.

Drupadi menanyakan hal tersebut kepada Pandawa, dan

Pandawa pun akhirnya setuju bahwa Rajamala harus di

tumpas.

Rajamala menjadi geram karena merasa di permainkan oleh

pelayan itu dan yang menyebabkan ia menjadi seperti ini.

Dengan geram, tubuh yang sekarat itu masih bisa bangun dan

menyerang Abilawa

Abilawa langsung mgnhunus pancanakanya kearah Rajamala

dan tewas lah ia tercabik cabik oleh pancanaka.

keesokan harinya di pagi hari ketika penjaga keraton sedang

berkeliling untuk melihat keadaan, seorang penjaga

menemukan seongok mayat yang tercabik cabik di belakang

sanggar tari tempat Kandhiwratnala mengajar tari para putri

bangsawan.

Mayat Rajamala sang panglima Sakti dari negeri Wirata,

kejadian yang menggegerkan tersebut membuat hati dari raja

Mastwapati menjadi senang bercampur duka

Page 31: Seminar Proyek Desain

c. segmen 3

Hari demi hari berganti hingga kabar itu terdengar sampai

negeri Astina, Prabu Duryudana sang raja Astina sudah lama

ingin menaklukan Wirata dan menjadikan Wirata sebagai

kerajaan yang berada di bawah kendalinya

karenakan Rajamala yang merepotkan hidup Wirata menjadi

sangat susah untuk di taaklukan. Karena matian Rajamala itu

Astina mngadakan pertemuan bagi para raja di bawah naungan

nya.

dalam pertemuan besar itu Susarma raja dari negeri kecil yang

bernama Trigata bersiap untuk bertempur melawan Mastwapati

di karenakan Susarma pun memiliki dendam kepada

Mastwapati, hingga terjadi rencana penyerbuan negeri WIrata

bala tentara negeri Trigata akan menyerang Wirata dari bagian

selatan, dan ketika Susarma menyerang dari bagian Selatan,

maka para kurawa dan bala tentara Astina akan menyerang dari

bagian Utara.

Penyerangan dari sisi selatan oleh Susarma

Prajurit yang menyampaikan kabar kepada Prabu Mastwapati

bahwa dari sisi selatan terdapat penyerbuan

Page 32: Seminar Proyek Desain

Prabu Mastwapati mengerahkan bala tentara Wirata untuk

menangani penyerangan dari sisi selatan

Wijakangka mendengar tentang penyerangan tersebut dan

meminta agar ikut serta dalam pertempuran

Serta mengusulkan Abilawa, Damagrantika, dan Tnatripala

untuk ikut berperang, dengan alas an mereka pernah menjadi

kesatria dan berperang untuk pandawa

Prabu Mastwapati menyetujui usul Wijakangka

Tentara Wirata, Prabu Mastwapati, Wijakangka,

Damagrantika, serta Tantripala pergi perang menuju selatan

negeri

Terjadilah pertempuran antara negeri Trigat dan negeri Wirata

Mastwapati yang berhasil di kepung dan di tahan oleh Susarma

Wijangkaka memerintahkan Abilawa untuk menyelamatkan

Mastwapati

Abilawa yang kesal ketika mendengar perintah dari kangka,

langsung ingin mencabut sebuah pohon besar

Namun Kangka menahan Abilawa untuk mencabut pohon

besar itu, dan memerintahkan untuk bertarung layaknya

kesatria biasa yang menaiki kuda dan membawa senjata

Abilawa pun menaiki kuda dan memegang senjata guna

membebaskan Mastwapati.

Page 33: Seminar Proyek Desain

Selagi Abilawa menyerang, Darmagrantika dan Tantri pala

membuka pertahanan untuk di tembus oleh Abilawa

Hingga Prabu Mastwapati berhasil di bebaskan oleh Abilawa,

dan Susarma pun terbunuh.

Tentara Wirata berhasil memukul mundur musuh dan

memenangkan peperangan dengan terbunuhnya raja dari pihak

Trigata.

d. segmen 4

Ketika bala tentara dan prabu Mastwapati masih di sisi bagian

selatan, dan telah memenangkan peperangan, dari sisi utara

terjadi penyerbuan yang dilakukan oleh kurawa dan di pimpin

oleh prabu Duryudana

Hayna tinggal raden Uttara yang berada di keraton.

Prameswari sudehsa memerintahkan Uttara untuk menghadang

penyerangan dari utara.

Dengan sombong Raden Uttara yang pengecut

menyanggupinya dengan syarat harus ada seorang sais handal

yang mengendarai kereta kudanya.

Sailandri memberitahukan kepada raden Uttara bahwa

Kandhiwratnala pernah menjadi sais dari Arjuna. Dan

memohon agar raden Uttara mengajak Kandhiwratnala

Page 34: Seminar Proyek Desain

Raden Uttara menyetujuinya dan langsung pergei menemui

Kandhiwratnala

Kandhiwratnala menyetujui permintaan raden Uttara untuk

menjadi sais keretanya

Pergilah raden Uttara dan Kandhiwratnala ke bagian utara

negeri. Untuk menghadang para kurawa

Sesampainya mereka di bagian utara negeri, terlihat barisan

dari bala tentara Kurawa dengan para petinggi dan panglima

yang sangat sakti,

Melihat hal itu membuat nyali dari raden Uttara menjadi ciut

dan memerintahkan Kandhiwratnala untuk memutar baik arah

kereta kudanya

Akan tetapi Kandhiwratnala mencoba membujuk raden Uttara

untuk tetap maju dan bersikap tenang.

Namun Uttara memilih turun dari kereta dan berlari kembali ke

keraton.

Kandhiwratnala mengejar raden Uttara dengan memutar balik

kereta

Kandhiwratnala membujuk Uttara agar untuk menjadi sais

keretanya dan biar Kandhiwratnala yang maju untuk bertempur

dan mengatakan bahwa semuanya akan baik baik saja.

Raden Uttara menyetujuin nya dan menjadi sais keretanya

Page 35: Seminar Proyek Desain

Kandhiwratnala meminta agar raden Uttara pergi menuju

sebuah pohon yang di tunjuk oleh Kandhiwratnala

Dalam perjalanan menuju pohon itu Kandhiwratnala

menceritakan pengalaman perangnya,

Raden Utara bertanya Tanya bahwa siapa sebenarnya

Kandhiwratnala itu.

Kandhiwratnala membuka jatidirnya bahwa ia adalah Arjuna

Uttara diam dan terpana mendengar bahwa yang ada di

depanya adalah Arjuna dari pandawa, lalu ia pun bersimpuh

dan meminta maaf atas perbuatanya selama ini.

Arjuna pun tidak mempermasalahkanya.

Sesampainya di pohon yang besar Arjuna pun meminta Uttara

untuk memanjat pohon dan mengambil bungkusan besar yang

berisi senjata dan pakaian dari para Pandawa.

Diambil nya senjata panah gandiwa dan terompet dewadata.

Arjuna mengganti pakaianya dengan pakaian perang

Uttara melaju keretanya menuju medan perang sisi utara.

Berhadapanlah mereka dengan bala tentara kurawa,

Arjuna memberikan penghormatan kepada para sesepuh Astina

seperti Bhisma, Durna, Karna, dan Kripa yang masih

merupakan kerabat. Dengan memanahkanya ke depan kaki

Page 36: Seminar Proyek Desain

mereka sebagai bentuk penghormatan. Dan meniup trompet

dewadata

Tanpa basa basi kurawa meluncurkan ribuan anak panah

kearah Arjuna

Terjadilah pertempuran dan Kurawa berhasil merampas ternak

yang berada di Wirata kemudian mereka mundur.

Arjuna mengejar kurawa yang membawa ternak yang di

rampas. Dan mengabaikan sisanya, karena Arjuna hanya

mengambil kemenangan

Ternak pun berhasil di rebut kembali oleh Arjuna dan Uttara

dan membawa baju perang milik tentara Kurawa sebagai bukti

kemenangan.

Pada saat bersamaan dengan kemenangan bahwa sisi utara Di

menangkan oleh raden Uttara. Prabu Mastwapati sudah berada

di dalam Keraton. Dan senang mendengar bahwa Uttara

berhasil mengusir para kurawa.

Dengan adanya hal itu Mastwapati ingin mengadakan pesta

dan perayaan yang besar untuk merayakan kemenangan putra

mahkotanya itu.

Namun Kangka menyangkal bahwa yang mengalahkan kurawa

adalah Kandhiwratnala

Page 37: Seminar Proyek Desain

Mastwapatih kesal dan melemparkan kocokan dadu kearah

Kangka

Keluar lah darah putih yang mengalir.

Darah putih iti di tadangi oleh sailandri.

Setelah upacara perayaan itu. Uttara di panggil untuk

menceritakan segalanya. Dan pandawa membuka jati diri

mereka

1. PEMILIHAN HURUF

Jenis huruf yang digunakan pada perancangan film animasi

Wirataparwa menggunakan huruf decorative yang peniliti buat

sendiri. Gaya huruf tebal tebal dan di buat menyerupai sanskerta

dengan stem yang tebal. Peneliti menggunakan huruf tersebut

diperuntukan agar terlihat modern dan cocok bagi target dan

kemudahan dalam membaca.

Page 38: Seminar Proyek Desain

Gambar IV.2 (dokumentasi pribadi)

2. PENENTUAN KARAKTER

Perancangan karakter animasi menggunakan referensi dari

wayang kulit purwa, yang kemudian di deformasi kedalam bentuk

penyederhanaan manusia. Dimana bentukan wajah dan atribut

mengambil cirri khas dari wayang purwa itu sendiri.

Hal ini bertujuan agar cirri khas dari wayang purwa tersebut

tetap melekat pada karakter visual yang digunakan. Sekaligus agar

penikmat nantinya bisa langsung mengetahui bahwasannya

karakter tersebut adalah karakter tokoh wayang kulit purwa.