Seminar Proposal

download Seminar Proposal

of 33

Transcript of Seminar Proposal

PENGEMBANGAN LKS FISIKA TERINTEGRASI KARAKTER BERBASIS PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN LKS FISIKA TERINTEGRASI KARAKTER BERBASIS PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAOleh WINDY SETYORINI4201410054

JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014

LATAR BELAKANGUU No. 20 tahun 2003 pasal 39Hasil pengamatan dan wawancaraPentingnya Metode dan Media PembelajaranUpaya untuk mengatasi permasalahanPermasalahan Pengembangan bahan ajar disesuaikan dengan perkembangan kondisi bangsa dan kebutuhan siswa

LATAR BELAKANGPengembangan LKS Fisika Terintegrasi Karakter Berbasis Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

RUMUSAN MASALAH1234

TUJUAN PENELITIAN123

MANFAAT PENELITIAN1.Bagi Siswa1.1Membantu siswa mengembangkan karakter.1.2Membantu siswa memahami materi, bukan menghapal materi.2.Bagi GuruMemberikan produk yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bahan ajar untuk mengembangkan karakter dan meningkatkan hasil belajar IPA (fisika) kelas VIII.

MANFAAT PENELITIAN3.Bagi PenelitiMendapatkan pengalaman langsung dalam pembelajaran menggunakan metode ekperimen dan diskusi berbantu LKS fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTL.4.Bagi InstitusiHasil penelitian diharapkan memberikan konstribusi bagi peningkatan kualitas pembelajaran.

PEMBATASAN MASALAHDalam penelitian ini yang dikaji adalah efektivitas LKS fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan karakter siswa.Metode mengajar yang diterapkan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dan diskusi.LKS fisika yang dikembangkan mencakup materi alat-alat optik kelas VIII semester 2.

PENEGASAN ISTILAHLembar Kerja Siswa (LKS)Menurut Prastowo (2011:208-211), berdasarkan bentuknya LKS dibedakan menjadi 5 macam yaitu LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep, LKS yang membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan, LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar, LKS yang berfungsi sebagai penguatan dan LKS yang berfungsi sebagai petunjuk ekperimen.LKS yang akan dikembangkan dalam penelitian ini termasuk LKS yang membantu siswa menemukan menemukan suatu konsep, selain itu dengan mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya. LKS mencakup materi alat-alat optik kelas VIII semester 2.

PENEGASAN ISTILAHKarakter BangsaKarakter yang akan dikembangkan disesuaikan dengan jenjang pendidikan yakni SMP dan mata pelajaran IPA. Sehingga, karakter yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah rasa ingin tahu dan bersahabat/komunikatif.Nilai yang termasuk dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa berjumlah 18 nilai, yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

PENEGASAN ISTILAHPendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2003), pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa.Dalam penelitian ini digunakan pendekatan CTL dengan metode ekperimen dan diskusi berbantu LKS terintegrasi karakter.Hasil BelajarHasil belajar yang akan diukur adalah pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada ranah kognitif berupa nilai pre test dan post tes, pada ranah psikomotorik berupa aktivitas siswa dan ranah afektif berupa karakter bangsa yang akan dikembangkan.

KAJIAN TEORI1.Lembar Kerja Siswa (LKS)LKS sebagai Bahan AjarMenurut Diknas sebagaimana dikutip oleh Prastowo (2011:203-204), lembar kerja siswa (student work sheet) adalah bahan ajar cetak berupa lembaran-lembaran tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.Unsur-unsur LKS sebagai Bahan AjarLKS terdiri dari 6 unsur yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi dasar yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja serta penilaian.

KAJIAN TEORIPedoman penyusunan LKS pada penelitian iniLangkah-langkah aplikatif membuat LKSPedoman Penentuan Desain Pengembangan LKSPedoman penyusunan LKS yang baikDeskripsi dari BSNPPedoman Penyusunan LKSPrastowoDarmojoPrastowoBSNP

KAJIAN TEORIKarakter BangsaPengintegrasian dalam mata pelajaranMengkaji Standar Komptensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang tercantum itu sudah tercakup di dalamnya;Menggunakan tabel 1 yang memperlihatkan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan;Mencantumkankan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel 1 itu ke dalam silabus; Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam RPP;Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai; danMemberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan untuk menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam perilaku.

KAJIAN TEORIMataPelajaranStandarKompetensiKompetensiDasarNilaiIndikator Berdasarkan Jenjang KelasIPA (fisika)Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatanMendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya Rasa ingin tahuMengajukan pertanyaan untuk mengetahui besaran pokok dan besaran turunanMelakukan pengamatan untuk mengetahui besaran pokok dan besaran turunan

KAJIAN TEORIPencapaian Hasil BalajarPenilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator. Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan dan sebagainya, guru dapat menarik kesimpulan tentang pencapaian indikator atau pencapaian nilai. Kesimpulan atau pertimbangan itu dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini. BT:Belum TerlihatMT:Mulai TerlihatMB:Mulai BerkembangMK:Membudaya

KAJIAN TEORIPendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)Komponen pendekatan CTLMenurut Depdiknas (2003: 10), pembelajaran CTL memiliki tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling) dan penilaian sebenarnya (authentic assessment). Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam pembelajarannya.

KAJIAN TEORILangkah-langkah penerapan CTL dalam adalah sebagai berikut:Kembangkan pikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya!Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik!Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya!Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)!Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran!Lakukan refleksi di akhir pertemuan!Lakukan penialaian yang sebenarnya dengan berbagai cara!

KAJIAN TEORIHasil BelajarHasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar (Rifai, 2009: 85). Benyamin S. Bloom menyatakan terdapat tiga taksonomi yang disebut ranah belajar:

Ranah KognitifRanah AfektifRanah PsikomotorikKeterampilan produktifTeknik Fisik Sosial Manajerial Intelektual PengetahuanPemahamanPenerapanAnalisisSintesisEvaluasi PenerimaanPenanggapan/memberikan responsPenilaianPengorganisasiankarakterisasi

KERANGKA BERPIKIRFaktaGuru sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.Pembelajaran didominasi oleh guru (teacher centered)Guru tidak menggunakan bahan ajar lain selain buku paket.LKS yang beredar di pasaran belum membimbing siswa menemukan konsep sekaligus mengembangkan karakter.

Siswa lebih banyak menghapal fakta, daripada menemukan sendiri.Hasil belajar fisika tergolong rendah.Proses pembelajaran kurang menarik.Karakter siswa kurang dikembangkan.

Pengembangan LKS Fisika Terintegrasi Karakter Berbasis Pendekatan CTL yang digunakan dalam pembelajaranSiswa diarahkan untuk dapat membangun pengetahuannya dengan menemukan sendiri.Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan internalisasi nilaiHasil belajar siswa meningkat dan karakter siswa berkembang

HIPOTESIS PENELITIANTerdapat perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar antara kelas yang menggunakan metode eksperimen berbantu LKS fisika terintegrasi karakter dengan kelas yang tidak menggunakan LKS fisika terintegrasi karakter.

METODE PENELITIANSubjek PenelitianPopulasiSampel Siswa Kelas VIII SMP N 1 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014VIII H sebagai Kelas eksperimenVIII F sebagai Kelas kontrolVariabel PenelitianV. Bebas V. TerikatMetode ekperimen berbantu LKS Fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTLHasil Belajar dan Karakter SiswaSimple random sampling

DESAIN PENELITIANPenelitian ini menekankan pada pengembangan produk berupa LKS fisika terintegrasi karakter dan metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and development). Desain uji coba dimulai dari validasi desain produk berupa LKS fisika terintegrasi karakter oleh dosen ahli yang akan digunakan untuk penelitian. Produk LKS terintegrasi karakter yang sudah diperbaiki dari hasil revisi dosen ahli diujikan terhadap guru fisika SMP N 1 Semarang. Setelah uji coba produk berhasil, maka produk diujicobakan di kelas kontrol dan eksperimen melalui uji coba pemakaian.

DESAIN PENELITIANDesain penelitian untuk uji coba pemakaian adalah pretest-posttest control group design.

(Sugiyono, 2009: 75-76).

SampelKelasKodisi AwalPerlakuanKondisi AkhirVIII HEksperimenO1XO2VIII FKontrolO3YO4

PROSEDUR PENELITIANPotensi dan MasalahPengumpulan DataDesain ProdukUjicoba PemakaianRevisi ProdukUjicoba ProdukRevisi DesainValidasi DesainRevisiProdukProduksi MassalSugiyono (2007: 409)

Metode Pengumpulan Data

Metode Analisis Data

Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan LKS dan kefektifan LKS dengan mencari angka presentasenya.Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi yang ada bersifat homogen. Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa data yang ada berangkat dari kondisi awal yang sama.

Metode Analisis Data

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Validitas butir soal dapat diketahui melalui uji coba perangkat tes.Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.

Metode Analisis Data

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak.Uji ini digunakan untuk melihat seberapa besar peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaranUji ini digunakan ntuk membuktikan signifikansi perbedaan kelas kontrol dan kelas eksperimenUji ini digunakan untuk mengetahui perkembangan karakter dan aktivitas siswa dengan mencari presentasenya.Uji ini digunakan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar tiap-tiap kelas.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Terima Kasih