Seminar Proposal

25
  1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumen saat ini sudah mengarah pada gaya hidup yang selanjutnya akan menentukan pilihan-pilihan terhadap suatu barang dan jasa kemudian akan menjadikan seseorang berubah menjadi konsumtif. Konsumen pada umumnya lebih menyukai produk-produk yang kreatif dan inovatif sehingga menuntut suatu perusahaan untuk mampu menciptakan suatu produk yang berbeda yang dapat dilihat dari segi bentuk dan fungsi produk tersebut. Dengan adanya produk-produk yang lebih berkualitas dan bermanfaat sesuai dengan perkembangan yang ada sehingga menarik minat beli konsumen. Faktor-faktor gaya hidup konsumen sering dianggap remeh oleh para pemasar, mereka hanya memahami konsumen lewat pengalaman penjualan sehari- hari. Namun pertumbuhan perusahaan dan pasar telah menjauhkan banyak para pemasar dari kontak langsung dengan pelanggan, memahami faktor-faktor gaya hidup konsumen merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mempengaruhi perilaku keputusan konsumen agar dapat menjatuhkan pilihan untuk membeli yang dipengaruhi oleh karakteristik gaya hidup yaitu aktivitas, minat, dan pendapat. Gaya hidup yang merupakan bagian dari perilaku konsumen juga mempengaruhi tindakan konsumen dalam melakukan pembelian. Keputusan pembelian konsumen tidak terlepas dari gaya hidup mereka yang ingin membeli

Transcript of Seminar Proposal

Page 1: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 1/25

  1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Kebutuhan konsumen saat ini sudah mengarah pada gaya hidup yang

selanjutnya akan menentukan pilihan-pilihan terhadap suatu barang dan jasa

kemudian akan menjadikan seseorang berubah menjadi konsumtif. Konsumen

pada umumnya lebih menyukai produk-produk yang kreatif dan inovatif sehingga

menuntut suatu perusahaan untuk mampu menciptakan suatu produk yang berbeda

yang dapat dilihat dari segi bentuk dan fungsi produk tersebut. Dengan adanya

produk-produk yang lebih berkualitas dan bermanfaat sesuai dengan

perkembangan yang ada sehingga menarik minat beli konsumen.

Faktor-faktor gaya hidup konsumen sering dianggap remeh oleh para

pemasar, mereka hanya memahami konsumen lewat pengalaman penjualan sehari-

hari. Namun pertumbuhan perusahaan dan pasar telah menjauhkan banyak para

pemasar dari kontak langsung dengan pelanggan, memahami faktor-faktor gaya

hidup konsumen merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mempengaruhi

perilaku keputusan konsumen agar dapat menjatuhkan pilihan untuk membeli

yang dipengaruhi oleh karakteristik gaya hidup yaitu aktivitas, minat, dan

pendapat.

Gaya hidup yang merupakan bagian dari perilaku konsumen juga

mempengaruhi tindakan konsumen dalam melakukan pembelian. Keputusan

pembelian konsumen tidak terlepas dari gaya hidup mereka yang ingin membeli

Page 2: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 2/25

  2

produk yang bermanfaat dan mempunyai kualitas yang baik. Keanekaragaman

konsumen dalam memenuhi kebutuhannya dipengaruhi oleh karakteristik gaya

hidup yaitu aktivitas dimana seseorang melakukan kegiatan dalam memenuhi

kebutuhannya seperti pekerjaan, hobi, belanja, hiburan, olahraga, dan minat

seseorang berdasarkan keinginan terhadap produk yang diinginkan, serta pendapat

atau pandangan seseorang terhadap produk yang akan dibeli sehingga dapat

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu setiap konsumen

mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam mengambil keputusan

pembelian.

Masyarakat Kota Pekanbaru merupakan masyarakat yang modern, hal ini

dapat dilihat dari gaya hidup masyarakatnya yang selalu update memakai produk-

produk yang baru seperti kendaraan bermotor dan alat-alat elektronik. Hal paling

baru sekarang adalah tablet PC  yang banyak dipakai oleh kalangan anak-

anak,remaja, dan dewasa untuk jejaringan sosial, chatting, game, dan lainnya.

Salah satu tablet PC yang terkenal dan lebih diminati oleh sebagian besar

masyarakat Kota Pekanbaru adalah iPad. Hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah

ini berdasarkan obervasi awal terhadap 10 orang yang memiliki tablet PC sebagai

berikut:

Tabel 1. Tablet PC yang dimiliki oleh 10 responden

Responden Tablet PC yang dimiliki

1 iPad

2 iPad

3 Galaxy Tab

Page 3: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 3/25

  3

4 iPad

5 Playbook Blackberry

6 Galaxy Tab

7 iPad

8 Galaxy Tab

9 iPad

10 iPad

Dari Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa dari 10 orang masyarakat Kota Pekanbaru

yang memiliki tablet PC, iPad lebih diminati oleh masyarakat Kota Pekanbaru.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

 penelitian tentang “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian iPad di

Kota Pekanbaru”. 

1.2  Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1.  Bagaimana pengaruh Aktivitas terhadap keputusan pembelian iPad di Kota

Pekanbaru ?

2.  Bagaimana pengaruh Minat terhadap keputusan pembelian iPad di Kota

Pekanbaru ?

3.  Bagaimana pengaruh Opini/Pendapat terhadap keputusan pembelian iPad

di Kota Pekanbaru ?

Page 4: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 4/25

  4

1.3  Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah :

1.  Untuk mengetahui pengaruh Aktivitas terhadap keputusan pembelian iPad

di Kota Pekanbaru.

2.  Untuk mengetahui pengaruh Minat terhadap keputusan pembelian iPad di

Kota Pekanbaru.

3.  Untuk mengetahui pengaruh Opini/Pendapat terhadap keputusan

pembelian iPad di Kota Pekanbaru.

1.4. Manfaat Penelitian

Yang dapat diambil dari penelitian adalah sebagai berikut :

-  Untuk melatih diri dalam menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama

kuliah terhadap persoalan yang dihadapi secara ilmiah.

-  Untuk memberi masukan dan sumbangan bagi pihak manajemen perusahaan

mengenai perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.

-  Sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai

bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.

Page 5: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 5/25

  5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1  Gaya Hidup 

Menurut Kasali (2002 : 91) Gaya Hidup mengacu pada suatu pola

konsumsi yang mencerminkan pilihan seseorang terhadap berbagai hal serta

bagaimana menghabiskan waktu dan uangnya.

Nugroho J.S (2003 : 148) mendefinisikan gaya hidup secara luas sebagai

cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka

(aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (keterkaitan)

dan apa yang mereka perkirakan tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitarnya

(pendapat).

Menurut Sunarto (2000 : 103) gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang

untuk memahami kekuatan-kekuatan ini kita harus mengukur dimensi AIO utama

konsumen-activities (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, kegiatan sosial), interest

(makanan, mode, keluarga, rekreasi), opinion (mengenai diri mereka sendiri,

masalah-masalah sosial, bisnis, produk). Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih

dari sekedar kelas sosial ataupun kepribadian seseorang.

Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang

memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-

nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan

apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang

Page 6: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 6/25

  6

terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi

sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.

Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup

terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan

bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan

konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik 

pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu. Gaya hidup yang

diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam

dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup

individu tersebut.

Menurut Simmamora Henry (2000 : 114-115) mengkategorikan Gaya

Hidup menjadi dua bagian :

1.  Gaya Hidup Normatif  (normative life style) menggambarkan pengharapan

cultural tersebut dibebankan kepada individu-individu oleh masyarakat

mereka dan merajuk kepada system nilai ekonomi dan konsumen sebuah

masyarakat. System nilai ini terdiri atas pengaruh system gabungan dari

agama suatu masyarakat dan sikapnya tahap pembangunan ekonomi, hokum

dan sebagainya. 

2.  Gaya Hidup Pribadi ( personal Life style) merajuk kepada keyakinan individu

tentang aktivitas konsumen individu di dalam kultur atau sub kultur mereka.

Hal-hal seperti perilaku berbelanja, kesadaran harga dan keterlibatan keluarga

dan proses pembelian terwujud akibat dari gaya hidup pribadi, sikap

Page 7: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 7/25

  7

psikologis pengalaman situasi social dan ekonomi yang spesifik, lingkungan

fisik dan yang lainnya. 

Menurut Kasali (2001 : 226-227), mengemukakan bahwa para peneliti

pasar menganut pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen

berdasarkan variabel-variabel yaitu aktivitas, interest (minat), dan pendapat

(pandangan-pandangan).

Menurut Simmamora Henry (2000 : 114-115) gaya hidup mengukur

aktivitas-aktivitas manusia dalam hal :

1. Bagaimana Mereka menghabiskan waktunya.

2. Minat mereka, apa yang dianggap penting di sekitarnya.

3. Pandangan-pandangannya baik terhadap diri sendiri, maupun terhadap orang

lain.

4. Karakter-karakter pasar seperti yang telah Mereka lalui dalam kehidupan,

penghasilan, pendidikan dan dimana Mereka tinggal.

Menurut Kasali (2001 : 226-227), Komponen-komponen segmentasi gaya

hidup dalam bentuk aktifitas, interest dan opini dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Dimensi Gaya Hidup Menurut Kasali

AKTIVITAS INTEREST OPINI

Setelah bekerja

Hobi

Peristiwa Sosial

Liburan

Keluarga

Rumah

Pekerjaan

Komunitas

Diri Mereka Sendiri

Masalah-masalah sosial

Politik 

Bisnis

Page 8: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 8/25

  8

Hiburan

Anggota Club

Komunitas

elanja

Olahraga

Rekreasi

Pakaian

Makanan

Media

Prestasi

Ekonomi

Pendidikan

Produk 

Masa depan

Budaya

Sumber : Kasali (2001)

Menurut Nugroho J.S (2003 : 148) gaya hidup secara luas sebagai cara

hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu

mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya

(ketertarikan) apa dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka

sendiri dan dunia sekitarnya (pendapat). Gaya hidup suatu masyarakat

akan berbeda dengan masyarakat lainnya, bahkan dari masa ke masa gaya

hidup suatu individu dan kelompok masyarakat.

Menurut Sunarto (2003 : 103), Gaya hidup atau life style adalah pola

kehidupan seseorang untuk memahami kekuatan-kekuatan ini kita harus

mengukur dimensi AIO utama konsumen aktivitas (pekerjaan, hobi,

belanja, olahraga, kegiatan social), minat (makanan, mode, keluarga,

rekreasi), pendapat (mengenai diri mereka sendiri, masalah-masalah

social, bisnis, produk).

Menurut John C. Mowen dan Michael Minor (2003) Gaya Hidup

merupakan :

Page 9: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 9/25

  9

  Aktivitas adalah meminta kepada konsumen untuk mengidentifikasikan

apa yang mereka lakukan, apa yang mereka beli dan bagaimana mereka

menghabiskan waktu mereka.

  Minat adalah memfokuskan pada preferensi dan prioritas konsumen.

  Opini adalah menyelidiki pandangan dan perasaan mengenai topik-topik 

peristiwa dunia, local, moral ekonomi dan social.

Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas social ataupun

kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan pola prilaku seseorang dan

interaksinya di dunia.

Dari definisi para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gaya hidup

adalah suatu trend yang selaras dengan kehidupan yang mereka anggap penting

dalam lingkungannya serta mempengaruhi pola pikir serta tingkah laku mereka.

Lamb, et all (2002 ; 293) segmentasi gaya hidup membagi orang kedalam

kelompok-kelompok menurut cara mereka menghabiskan waktunya, dan hal-hal

penting lainnya yang berada di sekitar mereka apa yang mereka percaya dan

yakini, serta karakteristik sosial ekonomi seperti pendapatan dan pendidikan.

Klasifikasi gaya hidup berdasarkan tipologi values and lifestyle dari

Stanford research internasional (Kotler & Armstrong, 1998 : 151 – 152) yaitu :

1.   Actualizes : Orang dengan pendapat paling tinggi dengan demikian

banyak sumber daya yang dapat mereka sertakan dalam

salah satu atau semua orientasi diri.

2.  Fulfilled  : Profesional yang matang, bertanggung jawab,

berpendidikan tinggi. Mereka berpendapat tinggi, tetapi

Page 10: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 10/25

  10

termasuk konsumen yang praktis dan berorientasi pada

nilai.

3.   Believers : Konsumen konservatif, kehidupan mereka terpusat pada

keluarga, agama, masyarakat dan bangsa.

4.   Achievers : Orang yang sukses, berorientasi pada pekerjaan, konservatif 

dalam politik yang mendapatkan kepuasan dari pekerjaan

dan keluarga mereka. Mereka menghargai otoritas dan

status quo, serta dan menyukai produk dan jasa terkenal

yang memamerkan sukses mereka.

5.  Strivers : Orang dengan nilai-nilai yang serupa dengan achievers

tetapi sumber daya ekonomi, sosial, dan psikologinya lebih

sedikit

6.   Experiences : konsumen yang berkeinginan besar untuk menyukai hal-hal

yang baru

7.   Makers : orang yang suka mempengaruhi lingkungan mereka dengan

cara yang praktis.

8.  Strugglers : orang yang berpenghasilan paling rendah dan terlalu sedikit

sumber dayanya untuk dimasukkan kedalam orientasi

konsumen yang manapun dengan segala keterbatasannya,

mereka cenderung menjadi konsumen yang loyal pada

merek.

Menurut Nugroho J.S (2003:152-153) gaya hidup yang berkembang di

masyarakat merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat itu sendiri.

Page 11: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 11/25

  11

Untuk memahami bagaimana gaya hidup, sekelompok masyarakat diperlukan

program atau instrumen untuk mengukur gaya hidup yang berkembang SRI

Internasional telah mengembangkan program untuk mengukur gaya hidup ditinjau

dari aspek kultur yaitu:

1.  Outer directed , merupakan gaya hidup konsumen yang jika dalam

membeli suatu produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan norma-

norma tradisional yang telah terbentuk.

2.   Inner direct , yaitu konsumen yang membeli produk untuk memiliki

sesuatu dan tidak terlalu memikirkan norma-norma budaya yang

berkembang.

3.   Need driven yaitu kelompok konsumen yang membeli sesuatu

didasarkan atas kebutuhan dan bukan keinginan.

Nugroho J.S (2003 : 44) mengemukakan value and lifestyle 

mengelompokkan manusia menurut bagaimana mereka menghabiskan waktu dan

uang. Klasifikasi membagi konsumen ke dalam :

1.  Pembeli berorientasi prinsip yang membeli berdasarkan pada pandangan

mereka mengenai dunia.

2.  Pembeli berorientasi status yang membeli berdasarkan pada tindakan dan

opini orang lain.

Pembeli berorientasi tindakan yang dikendalikan oleh keinginan mereka dan

aktivitas, variasi dan pengambilan resiko

Page 12: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 12/25

  12

2.2  Keputusan Pembelian Konsumen

Pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli

dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang untuk banyak produk, cukup

mudah untuk mengenali siapa yang mengambil keputusan.

Beberapa peran dalam keputusan membeli:

a.  Pemrakarsa orang yang pertama menyarankan atau mencetuskan gagasan

membeli produk atau jasa tertentu.

b.  Pemberi pengaruh: orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi

keputusan membeli.

c.  Pengambil keputusan : orang yang akhirnya membuat keputusan membeli

atau sebagian dari itu, apakah akan membeli, apa yang dibeli, bagaimana

membelinya atau di mana membeli.

d.  Pembeli : orang yang benar-benar melakukan pembelian

e.  Pengguna : orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau

 jasa.

Mengetahui peserta utama proses pembelian dan peran yang mereka

mainkan membantu pemasar untuk menyesuaikan program pemasaran

Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin

banyak pertimbangannya untuk membeli. Adapun jenis-jenis tingkah laku

membeli konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatan dan tingkat perbedaan

antara merek, yaitu:

a.  Tingkah laku membeli yang komplek 

b.  Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan.

Page 13: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 13/25

  13

c.  Tingkah laku membeli yang mencari variasi

d.  Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan.

Penjelasan jenis-jenis tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tingkah laku membeli yang kompleks

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan

keterlibatan tinggi konsumen dalam pembelian dan perbedaan besar yang

dirasakan diantara merek. Pembeli ini akan melewati proses pembelajaran,

pertama mengembangkan keyakinan mengenai produk, kemudian sikap,

dan selanjutnya membuat pilihan membeli yang dipikirkan masak-masak.

Pemasar dari produk yang banyak melibatkan peserta harus memahami

tingkah laku pengumpulan informasi dan evaluasi dari konsumen yang

amat terlibat. Mereka perlu membantu pembeli belajar mengenai atribut

kelas produk dan kepentingan relatif masing-masing, dan mengenai apa

yang ditawarkan merk tertentu, mungkin dengan menguraikan panjang

lebar keunggulan mereka lewat media cetak.

b. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan

keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan

diantara merek. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

terjadi ketika konsumen amat terlibat dalam pembelian barang yang

mahal, jarang dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara

merek.

Page 14: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 14/25

  14

c. Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan

Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi di bawah kondisi

keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang dirasakan

besar. Konsumen tampaknya mempunyai keterlibatan yang rendah dengan

kebanyakan produk yang mempunyai harga murah dan sering dibeli.

Dalam hal ini, tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urutan

keyakinan  –  sikap  –  tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak mencari

informasi secara ekstensif mengenai merek mana yang akan dibeli.

Sebaliknya, mereka secara pasif menerima informasi ketika menonton

televisi atau membaca majalah. Pengulangan iklan menciptakan

pengenalan akan merek bukan keyakinan pada merek.

Konsumen tidak membentuk sikap yang kuat terhadap suatu merek;

mereka memilih merek karena sudah dikenal. Karena keterlibatan mereka

dengan produk tidak tinggi, konsumen mungkin tidak mengevaluasi

pilihan bahkan setelah membeli.

Jadi, proses membeli melibatkan keyakinan merek yang terbentuk oleh

pembelajaran pasif, diikuti dengan tingkah laku membeli, yang mungkin

diikuti atau tidak dengan evaluasi. Karena pembeli tidak memberikan

komitmen yang kuat pada suatu merek, pemasar produk yang kurang

terlibat pada beberapa perbedaan merek seringkali menggunakan harga

dan promosi penjualan untuk merangsang konsumen agar mau mencoba

produk.

d. Tingkah laku membeli yang mencari variasi

Page 15: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 15/25

  15

Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencari variasi dalam

situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen rendah, tetapi perbedaan

merk dianggap berarti. Dalam kategori produk seperti ini, strategi

pemasaran mungkin berbeda untuk merk yang menjadi pemimpin pasar

dan untuk merk yang kurang ternama. Perusahaan akan mendorong

pencarian variasi dengan menawarkan harga rendah, penawaran khusus,

kupon, sampel gratis, dan iklan yang menunjukkan alas an untuk mencoba

sesuatu yang baru.

Pengambilan keputusan konsumen adalah suatu proses yang merupakan

bauran antara adanya kebutuhan terhadap suatu produk dengan adanya rangsangan

dari luar dengan mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan untuk 

membeli suatu produk.

Menurut Kotler (2002 : 200) ada berbagai peranan yang dimasukkan orang

dalam keputusan pembelian yaitu :

1.   Initiator (pemarkarsa) adalah orang yang pertama-tama memberikan saran

atau ide untuk membeli produk atau jasa tertentu.

2.   Influencer (pemberi pengaruh) adalah orang yang pandangan atau nasehatnya

mempengaruhi keputusan.

3.  Decider (Pengambilan keputusan) orang yang pandangan atau nasehatnya

mempengaruhi keputusan pembelian : apakah membeli, apa yang dibeli,

bagaimana membeli, atau dimana membelinya.

4.  Buyers (pembeli) adalah orang yang melakukan pembelian nyata.

Page 16: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 16/25

  16

5.  Users (pemakai) adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk 

atau jasa.

Menurut Tjiptono (2000 : 130) keputusan pembelian pada umumnya

konsumen akan membeli merek yang paling disukainya, namun tindakan

pembelian aktual tidak selalu pasti sama dengan yang direncanakan. Ada dua

faktor penghalang diantara minat pembelian dan keputusan.

Menurut Kotler dan Armstrong (1998 : 36) mengemukakan bahwa proses

keputusan pembelian adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi

alternatif, keputusan pembelian dan tingkah laku setelah pembelian.

Pengambilan keputusan diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha

untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif 

sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif 

terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses membandingkan ini konsumen

memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung dari

kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya.

Keputusan pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah

menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif suatu merek ataupun mencari

solusi terbaik dari perspektif konsumen, yang setelah konsumsi akan dievaluasi

kembali.

Menurut Kotler (2002 : 24) keputusan pembelian dihasilkan melalui

rangsangan pemasaran dan lingkungan yang masuk ke dalam kesadaran pembeli

karakteristik dan proses pengembalian keputusan tertentu.

Page 17: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 17/25

  17

Menurut Kotler (2002 : 47) tahap-tahap dalam melakukan proses

keputusan pembelian oleh konsumen dapat disajikan pada gambar 2.1 sebagai

berikut :

Sumber : Kotler (1998)

Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian :

a. Kebutuhan yang dirasakan

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau

kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dengan

keadaan yang diinginkan.

b. Kegiatan sebelum membeli

Konsumen yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak 

informasi atas produk dan jasa yang dilihatnya.

c. Keputusan untuk membeli

Keputusan seorang konsumen untuk membeli lahir setelah pertimbangan akan

beberapa atribut dengan bobot-bobot yang berbeda. Keputusan konsumen juga

dipengaruhi oleh sikap dan pendirian orang lain dan faktor situasi yang

diharapkan.

d. Perilaku waktu pemakai

Setelah membeli suatu produk seorang konsumen mungkin menemukan suatu

kekurangan atau cacat. Konsumen bisa saja melakukan pembelian kembali

atau berhenti.

e. Perasaan setelah membeli

Page 18: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 18/25

  18

Setelah pembelian produk, konsumen juga akan mengalami suatu tingkatan

kepuasan atau ketidakpuasan tertentu.

2.3  Tinjauan Penelitian Terdahulu 

Berdasarkan jurnal dari Silvya L. Mandey dengan judul  “Pengaruh

Faktor Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen” .

Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh aktivitas, minat,

pendapat/opini terhadap keputusan pembelian. Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Adapaun

variabel yang diteliti adalah aktivitas sebagai variabel X1, minat sebagai variabel

X2, opini sebagai variabel X3, dan keputusan pembelian sebagai variabel Y.

Berdasarkan hasil analisis regresi Y = 1,562 + 0,155 X1 + 0,111 X2 +

0,436 X3. Hubungan antara keputusan pembelian sepatu Edward Forrer Manado

dengan aktivitas, minat, dan opini/pendapat positif. Hal ini dinyatakan dengan

nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,490. Besarnya sumbangan  aktivitas,minat,

dan opini/pendapat terhadap keputusan pembelian sepatu Edward Forrer Manado

ditunjukan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,163 atau 16,3%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke tiga variabel gaya hidup,

hanya variabel opini yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hal ini dibuktikan oleh hasil uji t hitung sebesar 2,793 pada signifikansi 0.008

lebih kecil dari nilai kritis alpha 0,05. Hal ini berarti hipotesis null (Ho) ditolak 

dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian maka hipotesis pada penelitian

ini yang menyatakan bahwa faktor opini berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian diterima.

Page 19: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 19/25

  19

2.4  Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan kerangka berfikir dalam

mengembangkan hubungan antara konsep yang akan diteliti. Berangkat dari

latar belakang masalah dan kajian teoritis, maka kerangka konseptual dapat

dilihat sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

2.5  Hipotesis Penelitian 

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

1.  Diduga Aktivitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

iPad di Kota Pekanbaru.

2.  Diduga Minat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian iPad

di Kota Pekanbaru.

3.  Diduga Opini/Pendapat berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian iPad di Kota Pekanbaru.

Aktivitas

(X1)

Minat

(X2)

Opini/Pendapat

(X3)

Keputusan

Pembelian

(Y)

Page 20: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 20/25

  20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1  Objek Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok 

manusia, suatu objek tertentu dengan tujuan untuk membuat diskripsi, gambaran

secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta sifat-sifat hubungan antara

fenomena yang diselidiki (Nasir, 2003:54).

Ditinjau dari segi masalah yang diteliti, teknik yang digunakan dalam

penelitian deskriptif dibagi dalam berbagai jenis yaitu : metode survei, metode

deskriptif berkesinambungan, penelitian studi kasus, penelitian tindakan, dan

penelitian perpustakaan dan dokumenter (Nasir, 2003:55).

Sehingga penulis menggunakan metode survei yaitu suatu penelitian yang

diadakan untuk memperoleh fakta dan gejala-gejala yang ada dan mencari

keterangan secara faktual (Nasir, 2003:56).

3.2  Populasi dan Sampel 

3.2.1  Populasi 

Yang dimaksud dengan populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari

suatu objek yang merupakan perhatian peneliti. Objek penelitian ini dapat berupa

makhluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain

(Kontur, 2003:137).

Page 21: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 21/25

  21

Populasi dalam pengertian yang lain dikemukakan oleh Hasan (2002:98)

adalah populasi merupakan totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti.

Populasi penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli iPad dan

berada di Kota Pekanbaru

3.2.2 Sampel 

Penelitian dilakukan terhadap 100 responden yang diambil dari populasi

yang telah membeli iPad dan berada di kota Pekanbaru.

3.3  Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data 

Dalam teknik pengumpulan data penulis menggunakan angket yang

merupakan suatu bentuk penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi

dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang.

Jenis data dalam penelitian ini adalah :

3.3.1 Data Primer 

Dalam pengumpulan data ini menggunakan angket yakni pengumpulan

data dengan cara memberikan sejumlah daftar pertanyaan kepada semua

responden. Atau dalam penelitian lain adalahsejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2002:128). Responden dalam

penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli iPad.

Page 22: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 22/25

  22

3.4  Defenisi dan Pengukuran Variabel 

Dalam penelitian ini akan dibahas menyangkut beberapa variabel yang

diperkirakan mempengaruhi yaitu :

-  Aktivitas (X1) adalah aktivitas konsumen untuk mengidentifikasikan apa

yang merka lakukan, apa yang mereka beli dan bagaimana mereka

menghabiskan waktu mereka. Variabel ini akan diukur melalui indikator-

indikator sebagai berikut :

1.  Pekerjaan responden

2.  Hobi responden

3.  Aktivitas responden di luar rumah

-  Minat (X2) adalah berdasarkan kegiatan atau kesukaan konsumen

terhadap produk Apple yang bernama iPad. Variabel ini akan diukur

melalui indikator-indikator sebagai berikut :

1.  Sangat suka dengan produk yang ditawarkan

2.  Produk yang ditawarkan sangat sesuai dengan kebutuhan

konsumen

3.  Produk yang ditawarkan sangat berkualitas

-  Opini/Pendapat (X3) adalah pandangan seseorang terhadap produk yang

akan dibeli. Variabel ini akan diukur melalui indikator-indikator sebagai

berikut :

1.  Memiliki tablet PC yang bermerek merupakan gaya hidup

seseorang

2.  Produk yang ditawarkan bervariasi

Page 23: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 23/25

  23

3.  Harga tablet PC (iPad)

-  Keputusan Pembelian (Y) adalah pengenalan masalah, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan tingkah laku

setelah pembelian.

3.5  Metode Analisa Data 

Salah satu teknik statistik yang dipergunakan untuk mengetahui berapa

besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah uji regresi

berganda. Tujuan melakukan uji regresi berganda dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh dimensi keputusan pembelian dengan persamaan :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana :

a = Konstanta

Y = Keputusan Pembelian

b = Koefisien Regresi Masing-masing Variabel

X1 = Aktivitas

X2 = Minat

X3 = Pendapat

e = Term Error

Seiring dengan kemajuan teknologi komputer, perhitungan regresi berganda

sangat mudah dilakukan walaupun variabel dan datanya banyak. Namun, regresi

berganda dengan dua prediktor sapat dibahas secara manual. Regresi berganda

tiga prediktor atau lebih, dapat dianalisa dengan komputer.

Page 24: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 24/25

  24

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Rineka Cipta. Jakarta.

Hasan, Iqbal. 2002.  Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia,

Jakarta.

Kasali, Rhenald. 2001.  Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi Targeting dan

Positioning. Cetakan Kelima, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kontur, Ronny. 2003. Metodologi Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.

PPM, Jakarta.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Penerbit ANDI, Yogyakarta

Kotler, Philip., Gary Armstrong. 1998.  Marketing and Introduction. Edisi Ketiga,

By Prentice Hall Inc, New Jersey.

Lamb, Charles., W, Hair, Joseph P., Mc. Daniel, Carl. 2001. Pemasaran.

Terjemahan, Jilid I Salembe Empat, Jakarta.

Nasir, Muhammad. 2003. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Nugroho J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk 

Strategi dan Penelitian Pemasaran. Edisi I, Penerbit Prenada Media,

Jakarta.

Silva L. Mandey. 2009. Pengaruh Faktor Gaya Hidup Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen. Vol 6 NO. 1 – 100. 

Simammora, Henry. 2000.  Manajemen Pemasaran Internasional. Edisi I, Jilid I,

Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sunarto. 2000. Pemasaran. BPFE UST, Yogyakarta.

Page 25: Seminar Proposal

5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 25/25

  25

Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua, Cetakan Kelima,

Penerbit Andi, Jakarta.