Seminar Proposal
-
Upload
reza-irsan-utama -
Category
Documents
-
view
204 -
download
1
Transcript of Seminar Proposal
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 1/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan konsumen saat ini sudah mengarah pada gaya hidup yang
selanjutnya akan menentukan pilihan-pilihan terhadap suatu barang dan jasa
kemudian akan menjadikan seseorang berubah menjadi konsumtif. Konsumen
pada umumnya lebih menyukai produk-produk yang kreatif dan inovatif sehingga
menuntut suatu perusahaan untuk mampu menciptakan suatu produk yang berbeda
yang dapat dilihat dari segi bentuk dan fungsi produk tersebut. Dengan adanya
produk-produk yang lebih berkualitas dan bermanfaat sesuai dengan
perkembangan yang ada sehingga menarik minat beli konsumen.
Faktor-faktor gaya hidup konsumen sering dianggap remeh oleh para
pemasar, mereka hanya memahami konsumen lewat pengalaman penjualan sehari-
hari. Namun pertumbuhan perusahaan dan pasar telah menjauhkan banyak para
pemasar dari kontak langsung dengan pelanggan, memahami faktor-faktor gaya
hidup konsumen merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mempengaruhi
perilaku keputusan konsumen agar dapat menjatuhkan pilihan untuk membeli
yang dipengaruhi oleh karakteristik gaya hidup yaitu aktivitas, minat, dan
pendapat.
Gaya hidup yang merupakan bagian dari perilaku konsumen juga
mempengaruhi tindakan konsumen dalam melakukan pembelian. Keputusan
pembelian konsumen tidak terlepas dari gaya hidup mereka yang ingin membeli
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 2/25
2
produk yang bermanfaat dan mempunyai kualitas yang baik. Keanekaragaman
konsumen dalam memenuhi kebutuhannya dipengaruhi oleh karakteristik gaya
hidup yaitu aktivitas dimana seseorang melakukan kegiatan dalam memenuhi
kebutuhannya seperti pekerjaan, hobi, belanja, hiburan, olahraga, dan minat
seseorang berdasarkan keinginan terhadap produk yang diinginkan, serta pendapat
atau pandangan seseorang terhadap produk yang akan dibeli sehingga dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu setiap konsumen
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam mengambil keputusan
pembelian.
Masyarakat Kota Pekanbaru merupakan masyarakat yang modern, hal ini
dapat dilihat dari gaya hidup masyarakatnya yang selalu update memakai produk-
produk yang baru seperti kendaraan bermotor dan alat-alat elektronik. Hal paling
baru sekarang adalah tablet PC yang banyak dipakai oleh kalangan anak-
anak,remaja, dan dewasa untuk jejaringan sosial, chatting, game, dan lainnya.
Salah satu tablet PC yang terkenal dan lebih diminati oleh sebagian besar
masyarakat Kota Pekanbaru adalah iPad. Hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah
ini berdasarkan obervasi awal terhadap 10 orang yang memiliki tablet PC sebagai
berikut:
Tabel 1. Tablet PC yang dimiliki oleh 10 responden
Responden Tablet PC yang dimiliki
1 iPad
2 iPad
3 Galaxy Tab
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 3/25
3
4 iPad
5 Playbook Blackberry
6 Galaxy Tab
7 iPad
8 Galaxy Tab
9 iPad
10 iPad
Dari Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa dari 10 orang masyarakat Kota Pekanbaru
yang memiliki tablet PC, iPad lebih diminati oleh masyarakat Kota Pekanbaru.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian iPad di
Kota Pekanbaru”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Aktivitas terhadap keputusan pembelian iPad di Kota
Pekanbaru ?
2. Bagaimana pengaruh Minat terhadap keputusan pembelian iPad di Kota
Pekanbaru ?
3. Bagaimana pengaruh Opini/Pendapat terhadap keputusan pembelian iPad
di Kota Pekanbaru ?
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 4/25
4
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Aktivitas terhadap keputusan pembelian iPad
di Kota Pekanbaru.
2. Untuk mengetahui pengaruh Minat terhadap keputusan pembelian iPad di
Kota Pekanbaru.
3. Untuk mengetahui pengaruh Opini/Pendapat terhadap keputusan
pembelian iPad di Kota Pekanbaru.
1.4. Manfaat Penelitian
Yang dapat diambil dari penelitian adalah sebagai berikut :
- Untuk melatih diri dalam menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama
kuliah terhadap persoalan yang dihadapi secara ilmiah.
- Untuk memberi masukan dan sumbangan bagi pihak manajemen perusahaan
mengenai perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.
- Sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai
bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 5/25
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Gaya Hidup
Menurut Kasali (2002 : 91) Gaya Hidup mengacu pada suatu pola
konsumsi yang mencerminkan pilihan seseorang terhadap berbagai hal serta
bagaimana menghabiskan waktu dan uangnya.
Nugroho J.S (2003 : 148) mendefinisikan gaya hidup secara luas sebagai
cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka
(aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (keterkaitan)
dan apa yang mereka perkirakan tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitarnya
(pendapat).
Menurut Sunarto (2000 : 103) gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang
untuk memahami kekuatan-kekuatan ini kita harus mengukur dimensi AIO utama
konsumen-activities (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, kegiatan sosial), interest
(makanan, mode, keluarga, rekreasi), opinion (mengenai diri mereka sendiri,
masalah-masalah sosial, bisnis, produk). Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih
dari sekedar kelas sosial ataupun kepribadian seseorang.
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang
memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-
nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan
apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 6/25
6
terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi
sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup
terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan
bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan
konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik
pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu. Gaya hidup yang
diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam
dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup
individu tersebut.
Menurut Simmamora Henry (2000 : 114-115) mengkategorikan Gaya
Hidup menjadi dua bagian :
1. Gaya Hidup Normatif (normative life style) menggambarkan pengharapan
cultural tersebut dibebankan kepada individu-individu oleh masyarakat
mereka dan merajuk kepada system nilai ekonomi dan konsumen sebuah
masyarakat. System nilai ini terdiri atas pengaruh system gabungan dari
agama suatu masyarakat dan sikapnya tahap pembangunan ekonomi, hokum
dan sebagainya.
2. Gaya Hidup Pribadi ( personal Life style) merajuk kepada keyakinan individu
tentang aktivitas konsumen individu di dalam kultur atau sub kultur mereka.
Hal-hal seperti perilaku berbelanja, kesadaran harga dan keterlibatan keluarga
dan proses pembelian terwujud akibat dari gaya hidup pribadi, sikap
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 7/25
7
psikologis pengalaman situasi social dan ekonomi yang spesifik, lingkungan
fisik dan yang lainnya.
Menurut Kasali (2001 : 226-227), mengemukakan bahwa para peneliti
pasar menganut pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen
berdasarkan variabel-variabel yaitu aktivitas, interest (minat), dan pendapat
(pandangan-pandangan).
Menurut Simmamora Henry (2000 : 114-115) gaya hidup mengukur
aktivitas-aktivitas manusia dalam hal :
1. Bagaimana Mereka menghabiskan waktunya.
2. Minat mereka, apa yang dianggap penting di sekitarnya.
3. Pandangan-pandangannya baik terhadap diri sendiri, maupun terhadap orang
lain.
4. Karakter-karakter pasar seperti yang telah Mereka lalui dalam kehidupan,
penghasilan, pendidikan dan dimana Mereka tinggal.
Menurut Kasali (2001 : 226-227), Komponen-komponen segmentasi gaya
hidup dalam bentuk aktifitas, interest dan opini dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Dimensi Gaya Hidup Menurut Kasali
AKTIVITAS INTEREST OPINI
Setelah bekerja
Hobi
Peristiwa Sosial
Liburan
Keluarga
Rumah
Pekerjaan
Komunitas
Diri Mereka Sendiri
Masalah-masalah sosial
Politik
Bisnis
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 8/25
8
Hiburan
Anggota Club
Komunitas
elanja
Olahraga
Rekreasi
Pakaian
Makanan
Media
Prestasi
Ekonomi
Pendidikan
Produk
Masa depan
Budaya
Sumber : Kasali (2001)
Menurut Nugroho J.S (2003 : 148) gaya hidup secara luas sebagai cara
hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu
mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya
(ketertarikan) apa dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dan dunia sekitarnya (pendapat). Gaya hidup suatu masyarakat
akan berbeda dengan masyarakat lainnya, bahkan dari masa ke masa gaya
hidup suatu individu dan kelompok masyarakat.
Menurut Sunarto (2003 : 103), Gaya hidup atau life style adalah pola
kehidupan seseorang untuk memahami kekuatan-kekuatan ini kita harus
mengukur dimensi AIO utama konsumen aktivitas (pekerjaan, hobi,
belanja, olahraga, kegiatan social), minat (makanan, mode, keluarga,
rekreasi), pendapat (mengenai diri mereka sendiri, masalah-masalah
social, bisnis, produk).
Menurut John C. Mowen dan Michael Minor (2003) Gaya Hidup
merupakan :
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 9/25
9
Aktivitas adalah meminta kepada konsumen untuk mengidentifikasikan
apa yang mereka lakukan, apa yang mereka beli dan bagaimana mereka
menghabiskan waktu mereka.
Minat adalah memfokuskan pada preferensi dan prioritas konsumen.
Opini adalah menyelidiki pandangan dan perasaan mengenai topik-topik
peristiwa dunia, local, moral ekonomi dan social.
Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas social ataupun
kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan pola prilaku seseorang dan
interaksinya di dunia.
Dari definisi para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gaya hidup
adalah suatu trend yang selaras dengan kehidupan yang mereka anggap penting
dalam lingkungannya serta mempengaruhi pola pikir serta tingkah laku mereka.
Lamb, et all (2002 ; 293) segmentasi gaya hidup membagi orang kedalam
kelompok-kelompok menurut cara mereka menghabiskan waktunya, dan hal-hal
penting lainnya yang berada di sekitar mereka apa yang mereka percaya dan
yakini, serta karakteristik sosial ekonomi seperti pendapatan dan pendidikan.
Klasifikasi gaya hidup berdasarkan tipologi values and lifestyle dari
Stanford research internasional (Kotler & Armstrong, 1998 : 151 – 152) yaitu :
1. Actualizes : Orang dengan pendapat paling tinggi dengan demikian
banyak sumber daya yang dapat mereka sertakan dalam
salah satu atau semua orientasi diri.
2. Fulfilled : Profesional yang matang, bertanggung jawab,
berpendidikan tinggi. Mereka berpendapat tinggi, tetapi
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 10/25
10
termasuk konsumen yang praktis dan berorientasi pada
nilai.
3. Believers : Konsumen konservatif, kehidupan mereka terpusat pada
keluarga, agama, masyarakat dan bangsa.
4. Achievers : Orang yang sukses, berorientasi pada pekerjaan, konservatif
dalam politik yang mendapatkan kepuasan dari pekerjaan
dan keluarga mereka. Mereka menghargai otoritas dan
status quo, serta dan menyukai produk dan jasa terkenal
yang memamerkan sukses mereka.
5. Strivers : Orang dengan nilai-nilai yang serupa dengan achievers
tetapi sumber daya ekonomi, sosial, dan psikologinya lebih
sedikit
6. Experiences : konsumen yang berkeinginan besar untuk menyukai hal-hal
yang baru
7. Makers : orang yang suka mempengaruhi lingkungan mereka dengan
cara yang praktis.
8. Strugglers : orang yang berpenghasilan paling rendah dan terlalu sedikit
sumber dayanya untuk dimasukkan kedalam orientasi
konsumen yang manapun dengan segala keterbatasannya,
mereka cenderung menjadi konsumen yang loyal pada
merek.
Menurut Nugroho J.S (2003:152-153) gaya hidup yang berkembang di
masyarakat merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat itu sendiri.
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 11/25
11
Untuk memahami bagaimana gaya hidup, sekelompok masyarakat diperlukan
program atau instrumen untuk mengukur gaya hidup yang berkembang SRI
Internasional telah mengembangkan program untuk mengukur gaya hidup ditinjau
dari aspek kultur yaitu:
1. Outer directed , merupakan gaya hidup konsumen yang jika dalam
membeli suatu produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan norma-
norma tradisional yang telah terbentuk.
2. Inner direct , yaitu konsumen yang membeli produk untuk memiliki
sesuatu dan tidak terlalu memikirkan norma-norma budaya yang
berkembang.
3. Need driven yaitu kelompok konsumen yang membeli sesuatu
didasarkan atas kebutuhan dan bukan keinginan.
Nugroho J.S (2003 : 44) mengemukakan value and lifestyle
mengelompokkan manusia menurut bagaimana mereka menghabiskan waktu dan
uang. Klasifikasi membagi konsumen ke dalam :
1. Pembeli berorientasi prinsip yang membeli berdasarkan pada pandangan
mereka mengenai dunia.
2. Pembeli berorientasi status yang membeli berdasarkan pada tindakan dan
opini orang lain.
Pembeli berorientasi tindakan yang dikendalikan oleh keinginan mereka dan
aktivitas, variasi dan pengambilan resiko
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 12/25
12
2.2 Keputusan Pembelian Konsumen
Pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli
dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang untuk banyak produk, cukup
mudah untuk mengenali siapa yang mengambil keputusan.
Beberapa peran dalam keputusan membeli:
a. Pemrakarsa orang yang pertama menyarankan atau mencetuskan gagasan
membeli produk atau jasa tertentu.
b. Pemberi pengaruh: orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi
keputusan membeli.
c. Pengambil keputusan : orang yang akhirnya membuat keputusan membeli
atau sebagian dari itu, apakah akan membeli, apa yang dibeli, bagaimana
membelinya atau di mana membeli.
d. Pembeli : orang yang benar-benar melakukan pembelian
e. Pengguna : orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau
jasa.
Mengetahui peserta utama proses pembelian dan peran yang mereka
mainkan membantu pemasar untuk menyesuaikan program pemasaran
Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin
banyak pertimbangannya untuk membeli. Adapun jenis-jenis tingkah laku
membeli konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatan dan tingkat perbedaan
antara merek, yaitu:
a. Tingkah laku membeli yang komplek
b. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan.
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 13/25
13
c. Tingkah laku membeli yang mencari variasi
d. Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan.
Penjelasan jenis-jenis tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tingkah laku membeli yang kompleks
Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan
keterlibatan tinggi konsumen dalam pembelian dan perbedaan besar yang
dirasakan diantara merek. Pembeli ini akan melewati proses pembelajaran,
pertama mengembangkan keyakinan mengenai produk, kemudian sikap,
dan selanjutnya membuat pilihan membeli yang dipikirkan masak-masak.
Pemasar dari produk yang banyak melibatkan peserta harus memahami
tingkah laku pengumpulan informasi dan evaluasi dari konsumen yang
amat terlibat. Mereka perlu membantu pembeli belajar mengenai atribut
kelas produk dan kepentingan relatif masing-masing, dan mengenai apa
yang ditawarkan merk tertentu, mungkin dengan menguraikan panjang
lebar keunggulan mereka lewat media cetak.
b. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan
Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan
keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan
diantara merek. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan
terjadi ketika konsumen amat terlibat dalam pembelian barang yang
mahal, jarang dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara
merek.
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 14/25
14
c. Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan
Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi di bawah kondisi
keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang dirasakan
besar. Konsumen tampaknya mempunyai keterlibatan yang rendah dengan
kebanyakan produk yang mempunyai harga murah dan sering dibeli.
Dalam hal ini, tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urutan
keyakinan – sikap – tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak mencari
informasi secara ekstensif mengenai merek mana yang akan dibeli.
Sebaliknya, mereka secara pasif menerima informasi ketika menonton
televisi atau membaca majalah. Pengulangan iklan menciptakan
pengenalan akan merek bukan keyakinan pada merek.
Konsumen tidak membentuk sikap yang kuat terhadap suatu merek;
mereka memilih merek karena sudah dikenal. Karena keterlibatan mereka
dengan produk tidak tinggi, konsumen mungkin tidak mengevaluasi
pilihan bahkan setelah membeli.
Jadi, proses membeli melibatkan keyakinan merek yang terbentuk oleh
pembelajaran pasif, diikuti dengan tingkah laku membeli, yang mungkin
diikuti atau tidak dengan evaluasi. Karena pembeli tidak memberikan
komitmen yang kuat pada suatu merek, pemasar produk yang kurang
terlibat pada beberapa perbedaan merek seringkali menggunakan harga
dan promosi penjualan untuk merangsang konsumen agar mau mencoba
produk.
d. Tingkah laku membeli yang mencari variasi
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 15/25
15
Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencari variasi dalam
situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen rendah, tetapi perbedaan
merk dianggap berarti. Dalam kategori produk seperti ini, strategi
pemasaran mungkin berbeda untuk merk yang menjadi pemimpin pasar
dan untuk merk yang kurang ternama. Perusahaan akan mendorong
pencarian variasi dengan menawarkan harga rendah, penawaran khusus,
kupon, sampel gratis, dan iklan yang menunjukkan alas an untuk mencoba
sesuatu yang baru.
Pengambilan keputusan konsumen adalah suatu proses yang merupakan
bauran antara adanya kebutuhan terhadap suatu produk dengan adanya rangsangan
dari luar dengan mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan untuk
membeli suatu produk.
Menurut Kotler (2002 : 200) ada berbagai peranan yang dimasukkan orang
dalam keputusan pembelian yaitu :
1. Initiator (pemarkarsa) adalah orang yang pertama-tama memberikan saran
atau ide untuk membeli produk atau jasa tertentu.
2. Influencer (pemberi pengaruh) adalah orang yang pandangan atau nasehatnya
mempengaruhi keputusan.
3. Decider (Pengambilan keputusan) orang yang pandangan atau nasehatnya
mempengaruhi keputusan pembelian : apakah membeli, apa yang dibeli,
bagaimana membeli, atau dimana membelinya.
4. Buyers (pembeli) adalah orang yang melakukan pembelian nyata.
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 16/25
16
5. Users (pemakai) adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk
atau jasa.
Menurut Tjiptono (2000 : 130) keputusan pembelian pada umumnya
konsumen akan membeli merek yang paling disukainya, namun tindakan
pembelian aktual tidak selalu pasti sama dengan yang direncanakan. Ada dua
faktor penghalang diantara minat pembelian dan keputusan.
Menurut Kotler dan Armstrong (1998 : 36) mengemukakan bahwa proses
keputusan pembelian adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian dan tingkah laku setelah pembelian.
Pengambilan keputusan diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha
untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif
sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif
terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses membandingkan ini konsumen
memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung dari
kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya.
Keputusan pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah
menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif suatu merek ataupun mencari
solusi terbaik dari perspektif konsumen, yang setelah konsumsi akan dievaluasi
kembali.
Menurut Kotler (2002 : 24) keputusan pembelian dihasilkan melalui
rangsangan pemasaran dan lingkungan yang masuk ke dalam kesadaran pembeli
karakteristik dan proses pengembalian keputusan tertentu.
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 17/25
17
Menurut Kotler (2002 : 47) tahap-tahap dalam melakukan proses
keputusan pembelian oleh konsumen dapat disajikan pada gambar 2.1 sebagai
berikut :
Sumber : Kotler (1998)
Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian :
a. Kebutuhan yang dirasakan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau
kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dengan
keadaan yang diinginkan.
b. Kegiatan sebelum membeli
Konsumen yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak
informasi atas produk dan jasa yang dilihatnya.
c. Keputusan untuk membeli
Keputusan seorang konsumen untuk membeli lahir setelah pertimbangan akan
beberapa atribut dengan bobot-bobot yang berbeda. Keputusan konsumen juga
dipengaruhi oleh sikap dan pendirian orang lain dan faktor situasi yang
diharapkan.
d. Perilaku waktu pemakai
Setelah membeli suatu produk seorang konsumen mungkin menemukan suatu
kekurangan atau cacat. Konsumen bisa saja melakukan pembelian kembali
atau berhenti.
e. Perasaan setelah membeli
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 18/25
18
Setelah pembelian produk, konsumen juga akan mengalami suatu tingkatan
kepuasan atau ketidakpuasan tertentu.
2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan jurnal dari Silvya L. Mandey dengan judul “Pengaruh
Faktor Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen” .
Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh aktivitas, minat,
pendapat/opini terhadap keputusan pembelian. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Adapaun
variabel yang diteliti adalah aktivitas sebagai variabel X1, minat sebagai variabel
X2, opini sebagai variabel X3, dan keputusan pembelian sebagai variabel Y.
Berdasarkan hasil analisis regresi Y = 1,562 + 0,155 X1 + 0,111 X2 +
0,436 X3. Hubungan antara keputusan pembelian sepatu Edward Forrer Manado
dengan aktivitas, minat, dan opini/pendapat positif. Hal ini dinyatakan dengan
nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,490. Besarnya sumbangan aktivitas,minat,
dan opini/pendapat terhadap keputusan pembelian sepatu Edward Forrer Manado
ditunjukan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,163 atau 16,3%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke tiga variabel gaya hidup,
hanya variabel opini yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini dibuktikan oleh hasil uji t hitung sebesar 2,793 pada signifikansi 0.008
lebih kecil dari nilai kritis alpha 0,05. Hal ini berarti hipotesis null (Ho) ditolak
dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian maka hipotesis pada penelitian
ini yang menyatakan bahwa faktor opini berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian diterima.
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 19/25
19
2.4 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan kerangka berfikir dalam
mengembangkan hubungan antara konsep yang akan diteliti. Berangkat dari
latar belakang masalah dan kajian teoritis, maka kerangka konseptual dapat
dilihat sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
1. Diduga Aktivitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
iPad di Kota Pekanbaru.
2. Diduga Minat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian iPad
di Kota Pekanbaru.
3. Diduga Opini/Pendapat berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian iPad di Kota Pekanbaru.
Aktivitas
(X1)
Minat
(X2)
Opini/Pendapat
(X3)
Keputusan
Pembelian
(Y)
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 20/25
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok
manusia, suatu objek tertentu dengan tujuan untuk membuat diskripsi, gambaran
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta sifat-sifat hubungan antara
fenomena yang diselidiki (Nasir, 2003:54).
Ditinjau dari segi masalah yang diteliti, teknik yang digunakan dalam
penelitian deskriptif dibagi dalam berbagai jenis yaitu : metode survei, metode
deskriptif berkesinambungan, penelitian studi kasus, penelitian tindakan, dan
penelitian perpustakaan dan dokumenter (Nasir, 2003:55).
Sehingga penulis menggunakan metode survei yaitu suatu penelitian yang
diadakan untuk memperoleh fakta dan gejala-gejala yang ada dan mencari
keterangan secara faktual (Nasir, 2003:56).
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Yang dimaksud dengan populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari
suatu objek yang merupakan perhatian peneliti. Objek penelitian ini dapat berupa
makhluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain
(Kontur, 2003:137).
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 21/25
21
Populasi dalam pengertian yang lain dikemukakan oleh Hasan (2002:98)
adalah populasi merupakan totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti.
Populasi penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli iPad dan
berada di Kota Pekanbaru
3.2.2 Sampel
Penelitian dilakukan terhadap 100 responden yang diambil dari populasi
yang telah membeli iPad dan berada di kota Pekanbaru.
3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data
Dalam teknik pengumpulan data penulis menggunakan angket yang
merupakan suatu bentuk penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi
dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang.
Jenis data dalam penelitian ini adalah :
3.3.1 Data Primer
Dalam pengumpulan data ini menggunakan angket yakni pengumpulan
data dengan cara memberikan sejumlah daftar pertanyaan kepada semua
responden. Atau dalam penelitian lain adalahsejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2002:128). Responden dalam
penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli iPad.
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 22/25
22
3.4 Defenisi dan Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini akan dibahas menyangkut beberapa variabel yang
diperkirakan mempengaruhi yaitu :
- Aktivitas (X1) adalah aktivitas konsumen untuk mengidentifikasikan apa
yang merka lakukan, apa yang mereka beli dan bagaimana mereka
menghabiskan waktu mereka. Variabel ini akan diukur melalui indikator-
indikator sebagai berikut :
1. Pekerjaan responden
2. Hobi responden
3. Aktivitas responden di luar rumah
- Minat (X2) adalah berdasarkan kegiatan atau kesukaan konsumen
terhadap produk Apple yang bernama iPad. Variabel ini akan diukur
melalui indikator-indikator sebagai berikut :
1. Sangat suka dengan produk yang ditawarkan
2. Produk yang ditawarkan sangat sesuai dengan kebutuhan
konsumen
3. Produk yang ditawarkan sangat berkualitas
- Opini/Pendapat (X3) adalah pandangan seseorang terhadap produk yang
akan dibeli. Variabel ini akan diukur melalui indikator-indikator sebagai
berikut :
1. Memiliki tablet PC yang bermerek merupakan gaya hidup
seseorang
2. Produk yang ditawarkan bervariasi
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 23/25
23
3. Harga tablet PC (iPad)
- Keputusan Pembelian (Y) adalah pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan tingkah laku
setelah pembelian.
3.5 Metode Analisa Data
Salah satu teknik statistik yang dipergunakan untuk mengetahui berapa
besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah uji regresi
berganda. Tujuan melakukan uji regresi berganda dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh dimensi keputusan pembelian dengan persamaan :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
a = Konstanta
Y = Keputusan Pembelian
b = Koefisien Regresi Masing-masing Variabel
X1 = Aktivitas
X2 = Minat
X3 = Pendapat
e = Term Error
Seiring dengan kemajuan teknologi komputer, perhitungan regresi berganda
sangat mudah dilakukan walaupun variabel dan datanya banyak. Namun, regresi
berganda dengan dua prediktor sapat dibahas secara manual. Regresi berganda
tiga prediktor atau lebih, dapat dianalisa dengan komputer.
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 24/25
24
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rineka Cipta. Jakarta.
Hasan, Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Kasali, Rhenald. 2001. Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi Targeting dan
Positioning. Cetakan Kelima, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kontur, Ronny. 2003. Metodologi Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
PPM, Jakarta.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Penerbit ANDI, Yogyakarta
Kotler, Philip., Gary Armstrong. 1998. Marketing and Introduction. Edisi Ketiga,
By Prentice Hall Inc, New Jersey.
Lamb, Charles., W, Hair, Joseph P., Mc. Daniel, Carl. 2001. Pemasaran.
Terjemahan, Jilid I Salembe Empat, Jakarta.
Nasir, Muhammad. 2003. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Nugroho J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran. Edisi I, Penerbit Prenada Media,
Jakarta.
Silva L. Mandey. 2009. Pengaruh Faktor Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen. Vol 6 NO. 1 – 100.
Simammora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Edisi I, Jilid I,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sunarto. 2000. Pemasaran. BPFE UST, Yogyakarta.
5/12/2018 Seminar Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-55a3594a0bec9 25/25
25
Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua, Cetakan Kelima,
Penerbit Andi, Jakarta.