SEMINAR NASIONAL - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA... · PENGARUH...
Transcript of SEMINAR NASIONAL - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA... · PENGARUH...
SEMINAR NASIONAL
Pengembangan Kurikulum Program Studi di Lingkungan Lembaga Pendidikan Tenaga Keaendidikan Keolahragaan
Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Hasional Indonesia
DAFTAR IS1
Kata Pengantar ......................................................................................... v Kata Sambutan ......................................................................................... vii Daftar Isi .................................................................................................... ix
Kurikulum dan Pembelajaran ................................................................................................ OTch j?fi ‘01tinr 1-9
Langkah Strategis Pengembangan Fungsi dan Tanggung Jawab Program Studi Ilmu Keolahragaan Terhadap IPTEK Keolahragaan dan Tenaga Keolahragaan
................................................................................................ Ohli Qafirman 10-3 1
Tinjauan Pendidikan jasmani dalam 8 Standar Pendidikan Nasional Ohh iDonic ........................................................................................................ 32-54
Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk Sekolah Dasar di Indonesia
........................................................................................... Ohfi ~ r i , - a [~~ , r rna i . . 5 5-78
Pengaruh Pemberian Larutan Glukosa dan Larutan Glukosa Nacl Terhadap Kadar Gula Darah Pada Saat Latihan Lari Jarak jauh
. . Olcl; ,K'1maC'1.rrdi1rs ............................................................................................ 79-9;
Sistem Metabolisme Aerobik dan Anaerobik Selama Latihan Berlangsung
.................................................................................................. Ohli ~~ha i rudd rn 92 -1 07
Pembelajaran Penjasol-lies Berlandaskan Pendidiltan Ber- Tuhan d a ~ i Berbasis Multiple I~~telegences
............................................................................. ............... Ohli ~~\ i~ / t~~/CII i~r rn . . ... 108-1 3 1
Fungsi Manajenlen dalam Pengembangan Kurikulum ......................................................... ...................... Oh/; @)trici It11 c~uti ..... 13 2-1 55
Pengembangan Kurikuluni Program Studi Pendidikan Kepelatihan FIK UNP Berdasarkan Keranglra Kualifikasi Nasional Indonesia
............................................................................................ O l ~ l i S a ~ ~ u t i s j ~ ~ ~ h r z r i ~ 156-165
Memantapkan Pengalaman Belajar Sebagai Proses Perubahan Kurikulum OTch , ( j~ai ir iaC~ji~~~ht tlilr ........................................................................................ 166-1 77
Kuril<ulum Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Berdasarkan KKNI
............................................................................... OLh O@ia (I,I/Oro a ~ ~ ~ m i t l i 3 J 178-192
Kebudayaan Sebagai Isi Pendidikan O h 4 Zuliiilmi ....................................................................................................... 193-217
Perbedaan Status Gizi Mahasiswa Jurusan Kesehatan Rekreasi Program Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Antara Jalur Masuk Reguler dan Non Reguler Mandiri Tahun 2011 OlefiJnton 'ypmaini, S.Si., 9d.86. ...................................................................... 218-233
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pulih Asal (Recovery) O h / ; j?.ZuhamndSazel;: qf& ................................................................................ 2 34-2 56
PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN GLUI<OSA DAN LARUTAN GLUKOSA NaCl TERHADAP
KADAR GULA DARAH PADA SAAT LATIHAN LARI JARAK JAUH
Kamal Firdaus
A. Pendahuluan
Karboliitlrat meliputi kal-boliiclrat scdcrliann dan kal-boliitlrat komplcks.
Karboliicllnt sctlerliana tercliri dasi mono sakarida (glukosa. tluktosa dali tetra
sakarida), sedangkan karboliidrat kolnpleks tercliri dari jenis-jcnis karboliidrat poli
sakasida (Massctyo. 1991). Di dalam tubuh tcrclapat kal-bohidrat berbcntuk
glukosa yang berada di darali dan glikogen yang tcrsimpan dalaln otot dan liati
(Fox. 199;). Karboliidrat dalam bentuk glukosa dapat secal-a langsung dipecali
untuk menghasilkan ener-gi, sedangkan dalaln bentuk polisakaritln membutuhkan
waktu yang lania karena riielalui proses pemecalian rnenjadi gula yalig sederliana
(Massetyo. 199 I ) .
Akliir-akhil- ini ditcliti berbagai usaha ulituk mcningkatkan prestasi atlet
melalui suplai makanan. Aclapu11 bentuk makanan yang sangat popular di
kalangati nlalisaga\~.an adalah glukosa. Makana11 cair- (glukosa) sangat berycr-an
tcslir~tlap 171-csti~si atlet kascna mnkan ini mudah tliccma clan dapat tliscsi~p
langsung kc da ra i~ .
blakarian cair tlalam bcntuk glukosa titlak dipr.oscs sccasa kimia mulai
dasi r i~ulut Ilinggn sumpai kc usus lialus. tctapi Iianya tlipl.oscs sccasa nickatiili
L I ~ I L I L mciiil,crccl,al ~ i iasuk kc usus Iiali~s. Sc~clu l i saliilxti di i ~ s u s llalus. glukosa
clapat longsu~iy t l i s e~-a~ j ole11 tlarnli. Dengan clcmikian. katlar glukos;r t l a r~~ l i akan
meningkat.
Latihan (la1-i jal-ak jauh) menyebabkan pcningkr~tan proses nietabolis~ne
tubuh. Metabolism tubuli membutuhkan banyak s u ~ n b e r encrgi (tcrutania glukosa
yang ters i~npan di otot dan dal-ah). Penyerapan glukosa mclalui sc)dium co
tlanspol-t. seclangko~i absorpsi glukosa-NaC1 tlikarenakan absorpsi glc~kosa di usus
itu diabsorpsi c o transport aktif dengan lnengikat natrium (Guyton and Hall,
1996). I-Ial ini menyebabkan kadar glukosa darn11 Inenurun. Selain itu, hasil
metabolism aclalali air yang dikeluarkan ~ne la lu i keringat bersa~na-sama dengan
Natriurn Clorida (NaCI). Apabila keadaan demikian berlangsung dalam waktu
yang sama, maka kadar glukosa darali akan sangat menurun dan tubuh
kekurangan cairan dan elektrolit (NaCI). Hal ini akan mengakibatkan kelelahan
pada atlet.
Untuk mencegali te jadinya kelelalian pacla atlet. pel-lu aclanya suplai
makana~ i yalig banyak menganclung energi. Suplai makanan l i a n ~ s berupa
makanan cair. kliususnya clalam bentuk glukosa. Beberapa peneiitian memberikan
petu~ijuk bahwa pcmberian larutan glukosa s e b e l u ~ n Iari mcningkatkan kadar
glukosa clarali setelah lari (Costill, 199.3).
Scliuhungan clcngan latar bclakang diatas, akan clitcliti "pcngaruli
13cniberinn larutr~n glukosa clan larutan glukosa NaCl pada saat Iari jarak jauh (10
Kni) tcrliad;ll) katl;~r glukosa (larali sctclali Iari.
1. Metode P c n e l i t i a n
Pcnclitiun ini :~cli~lali ~~cnc l i t i~ rn cksl>cr.imcnti~l lahosatoris yang
mcmpunyai \~aliclitas intc~nal yang daptrt clil>crtanggung jawabkan clan clapat
nielijelaskan liubungan sebab akibat. [lalam pcnclitian ini aknn lnclijelaskan
pcngal-uli pcmbcl-ian larutan glukosa clan lal-utan glukosa NaCI masing-masing
sebanyak 15 gram clala~n 250 cc air terliadap knclar glukosa tlal-ah sebelum dan
setelah lari jarak jauh (I 0 Km) dengan ~ ~ i e n g g u n r ~ k a n rancangan The ~-crndoniizcd
PI-e lesl-posl coll/r.ol grolrp ~lesigl~.
Dalalii penelitian ini menggunakan mahasis~va FPOIC IKIP Surabaya
sebagai sampelnya, dengan perti~nbangan baIi\va masiswa FPOK IKIP Surabaya
dapat nie~lipeniiudali proses pengendalian sampel. relatif mempunyai domisili
yang tidak besjaulian, mudah diatasi sehingga hambatan dalam bidang transportasi
serta gangguan lingkungan dapat ditekan selninilnal mungkin, sehingga
kemungkinan drop olrt dapat clihindal-i.
Dipililinya snlnpel dengan jenis kclamin laki-lnki sebanyak 40 orang
dikarenakan laki-laki lebili sewai dengan bentuk perlakual~ yaklii pada lari jarak
jauh. Sebagai mana yang tclah ditentukan dalam penelitian ini.
Adapun u11iu1- antat-n 20 sampai dcngan 22 tahun, diharapkan sampel
vang cliatnbil aclalal~ mnhasiswa f a n g dilduk pncl~t scnicster 2 (Ian 1 dengan
harapan baliwa maliasiswa ter-sebut cukup mempunyni pengetahuan tentang lari
jarak Jauli yang sudah umum tlilakukan sekaligus mcngcl-ti akan pelaksanaannya
Dcngan mcmilih sccara rantlorn sampling knl-c~ia bel-dnsarkan
1>~1-tirnl>a11y:111 clan 111cmbc1-ilian pclu:rng . a l l y S ; I ~ ; I kcpatl;~ scmila oh!'& l lnt l r lc
clipilill schagai s ~ I ~ I ~ > c I scllingg;~ sampcl tlapat mc\\!;tkili pol>i~lasi intluk~iya.
Dengan tlemikian hnsil yang tliperoleh tlari liasil penelitian terhad:tp sa~iipcl clapat
digeneralisasikm kepnda populasi incluknya (Sut~.isno Hacli, Ic)S3). Memenuhi
persyaratrun dari rancangan penelitinn ini yang digunakan tlalarn pcnelitinn ini
(Aryanto dkk. 198 1 ).
2. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian tliperoleh data b e ~ u p a variabel glukosa dal-ah (dalam
~ n g / dl), umur, bernt badan (kg) clan tinggi bndan ( a n ) , variabcl glukosa darith
(GD) dibagi me~njacli glukosa dal-ah pretest dan glukosa daraln setelah lari 10 Km
(post test) selalijutnya, data liasil penelitian cliolah clengan statistic deskriptif uji
lorm ma lit as distribusi, uji liomogenitas v a ~ i a n , uji korelasi, dan uji statistic non
paramet~ic (Wilcoxon Matclnccl-Pairs, Signed-Rank Test dan Kruskal-Wallis. 1-
Way anova). menggunakan program SPSSI PC + V6.0. uji secara komputerisasi
didapati hasil scbagai bcrikut :
Tabcl 3.1 Hasil U,ji Nornlalitas Distribusi (n=20) Variabcl Umur, Bernt Badan, Tinggi Baclan, dan Glukosa Darah Puasa
Variabcl
UM-2
BB-2
TB-2 PRE- l I'R L-2
-- --- - -
Mean
1 0 ,~>000 1 0,8000 50.S000 57,7500 1,0875 I ,04(>0
08, I000 00.1000
---
K-s (Lillicfors)
0,3726 0,25 13 0,2338 0,2375 0.1 554 0.1056 0.2181 0 . I 002
Uji nonnalitus tlis~sibusi ~ncmbct-ikan liasil ball~va \!urii~l>cl umus patla
kcloml>ok I (UM-I ) mcmpunyai clislt-ibusi ~iclak normal (17=0.0000), \~ari;~l>cl
umur pada kelompok 2 (UM-2) mcmpunyai distribusi tidak normal (p=O,001 S),
variabel berat badan pada kclompok I (BB-I ) mcmpunyai distribusi tidak normal
(p=0,0055), val-iabel berat badan patla kclolnl>ok 2 (BB-2) mcmpunyai distribusi
titlak not~iial (1>=0,2000), variabcl glukosa dat-nli prc tcst pada kclompok I (PRE-
I ) mempunyai distribusi tidak nornial (p=0,0 136), dan \[at-iabel glukosa pre test
pada kelo~lipok 2 (PRE-2) mempunyai tlistribusi nol-tnal (p=0,2000) (tabcl 3.1 d a ~ i
Tabel 3.2 Hasil uji Honiogenitas \'arian (n=40) \'ariabe1 Uniul-, Berat Badan, Tinggi Badan, dan Glukosa Dal-ah Puasa
I Variabel I Levcne Test I P I
Uji liomogenitas \?at-iatl me~ner ikan liasil bali\\:a vat-iabel uniur (UM)
UM BB T B PRE
mempunyai varian tidak homogeny (0,0000), variabel berat badan (BB)
meli11,unyai \/aria11 yang Iiomogcny (13-0,4050), variabel ti~iggi badan (TB)
19.3255 0,7090 0.74 13 0.0205
niempitnyni varian yang liotnogeny (p=0.3950). dan \.ariabe1 gluknsa dasali pre
0,0000 0.4050 0,3950 0,8560
test m c n i l > ~ ~ t i y ~ ~ i vasian yang Ilomngcny (13=0.SS60) (tabcl 3.2 Intnpisan 2)
Tabel 3.3 Hasil II'ilcosoti h'latcllcd- 1';iit-s Signed-Rank Test (n=20) \'a1-iahcl
-- .- Kadar Glukosa Darah - 7 7
PRE POST'
-- Mean + SD illcan + S D - -
I< 1 6s . 1000 03.750 I 6,051 -3.9 I09 0.000
Wilcoson Matchecl-Pairs Signccl-Ranks Test membcl-ikan hrtsil baliwa
kadal- glukosa clasah pre test pacla kclompok 1 (Pse-I) besbeclu sccara snngat
ha-~nakna (p=0.0000) tlengnn kadnl- glukosa clasal~ sctelali lasi I0 km patla
kelompok 1 (Post-I). dan katlar glukosa tlnsali pse test pada kelorn1,ok 2 (Pse-2)
berbeda secara sangat bel~nakna (p=0,0000) dengan kadas glukosa d31-311 setelah
lari 10 km pada kelo~npok 2 (Post-2) (tabel 3.3 lampisan 1 )
Tabel 3.4 I-Iasil Kruskal-Wallis 1-way Anova (n=20) Variabel Umur, Rerat Ractan, Tinggi Baclan clan Kadar Glul<osa Dal-ah
I Variabel I N I hlean I SD I hlin I h'las I P I I I I I I
Umur 1 40 1 19,5500 / 0,5798 1 19,0000 1 21,0000 1 0.4408
Kn~skal-Wallis l-way A n o ~ a mcmbcsikan liasil bali~va ticlak acln
perbedaan yang bermakna (p=0,4408) antasa vat-iabel urnul- pad:) kelompok 1 dan
kelonipok 2, titlnk ada perbetlaan yang bcsmakna (p=O, 1 157) antasa asiabcl bcl-at
batlan patla kclompok 1 clan kclompok 2. ada perbetlaan yang bcsmakna
(1)--0.0277) antnra variabcl tinggl badall pada kclompok satu tl;m hclo~iipok 2.
titlak ada pcrbcdaan yang bcrmakna (p=O,5405) antara variabcl katlar glukosa
darali prc 1"" p;~I:i kclolnpok I dan kclo~npok 2, dan atla pcl.hctlaan yang
bet-maknn (I,-- 0.02S.3) nntara katlns glukosa clarr~li sctclali lari I0 Km ( p o ~ t Icst)
patla kclomlxA I tlan kclo~~il,ol\ 1 (tal)cl 3.4)
Uji korelasi memberikan liasil bahwa ticlak atla liubungan yang bennakna
(p=0,752) antara variabel urnill- dan kaclar glukosa darali pre test, tidnk ada
liubungan yang bennnkna (p=0,946) antara vat-iabel betat baclan dan kaclar
glukosa darah pre test, dan tidak adn liubungan yang bemiakna (p=0,448) antara
tinggi badan dan kadar glukosa darah pre test (tabel 3.5)
B. Pembahasan
Fernballasan hasil pengukuran glukosa ctal-ali sesuai dengan tujuan
penelitian ini yakni untuk meliliat pet-ubahan glukosa darali awal-akliir pada lari
jarak jauli kedua kelompok ( I dnn 2) yang clibcri larutan glukosa, lal-utan glukosa-
NaCl n~asing-masing diambil darah pre test clan liasilnya dapat dibalias scbagai
berikut :
Uji not-malitas distribusi membct-ikan liasil haliw:~ \ra~-iabel umur tidak
not-nial, bcsat badall tidak normal. dan tinggi baclan ticlak not-mal, baik pacla
kelompnk I maupun pada kelotiipok 2. Sedangkan gli~kosa darali puasa pacla
kclompok I ticlak nornial, tctapi pnda kclotnpok 2 bclvlistribitsi normal (tabel 3.1
lampiran I ) . Dan uJi liomogcnitas \,asinn 11lcnlbc1-iliatl Iinsil bali\\.a val-i;thcl I~c~.al
I>:tclan. tinggi baclnn clan I \ ; I ~ ; I I - glukosa cli~t-al~ prc lost. hail; pacla kclo~lll>oli I
mnupun kcloml~ok 2 mcmpunyai \:aria11 yang lio~nogcny. sctlangkan vnriabcl
urnill- ~ncriipunyai varian yang tidrlk homogeny (t~rhcl 3.2 I~1mpir:rn I ) . Dengr~n
clemikian. data liasil penelitian tidak memcnul~i synrat untuk di i y j i dcngan statistic
parametric. Oleli karena itu, u-ji statistic yang cligun~tkrtn u~ltuk menganalisa tlata
aclalah i ~ j i statistic 11on parametric.
Wilcoxnn blatcliecl-Pairs Signed-Iianks Test ~iicmberikan liasil bah\\.a
kadar glukosa darah pre test pada kelo~npok berbcda secal-a sangat bemiakna
(p=0,0000) dengan kadar glukosa darali setelah Iat-i jal-ak jauh 10 Km (tabel 3.3
lampiran I ) . Dari wilcoxon Matched-Pairs Signecl-Ranks Test ini tidak
disimpulkan baliwa pemberian larutan glukosa pada saat lari ~neningkatkan kadar
glukosa darah setelali lari jarak jcuh 10 Km. ha1 ini sesuai dengan liasil penelitian
Costill (1993) yang menyatakan bahwa pembel-ian larutan glukosa clarah dapat
~ileningkatkan kadar glukosa darah.
Pe~iigkatan kadar glukosa darah setelali lari cliscbabkan oleh 2 lial, yaitu :
( 1 ) absorl>i glukosa di usus lialus yang n ~ e n ~ p a k a n 1i:tsil suplai larutan glukosa dan
larutan glukosa-NaC1 pada kilometer ke 5 pada saat melakukan lari jarak jauh (1 0
km). (3) Iiasil pen~ecahan glikogen ~ilclijadi gl ukosa tli hat i (glukoneogenesis)
sebagai akibat peningkatan kadar glucagon di clalam tlarali. Pcnurua~i glukosa clara
pads saat Iatilian mcmicu pancreas untuk mcngliasilkan gluc:tgon Icbili hanyak.
kal-cna glucagon cligunakan untuk proses gluko~icogcncsis clidalaln hati
(Wiraliaclikusun~al~. 1083).
Scluli.jutnya mcnurut Coni'crtilio ( 1000) ~,c~ia~iibali:rn karho1iitl1-at clan
clcktrolit ~~ t l a lah i~saliir ~>cnggaliti ci~il-a~l yalig Iiil;rng sc l r~~i ia ~iiclakuka~i :~kti\'itas.
P ~ ~ i t l ~ l l ~ ~ ~ I l i ~ ~ l i l t i bet-niakna tcrlintlal~ Ixnggittt:t;tlI ail kc sclul-uli tubirh stat
mclakui~n aktivitas. Dan bisn jugs tligun:tktln tlalalm tncmi~tim:~lkan kcliilungttn
cuiran clan clcktl-olit tcrhadap daya tuhan sclalna latillan aktivitas otot clalarn waktu
yang lama (Fctlerenko, 1995).
Wilcoxon Matched-I'airs Signed-Rank Tcst Juga ~ncmbcsikan linsil
baliwa kadar glukosa tlarah pl-e test pada kelompok 2 herbecla sccura sangat
be~ inakna (p=0,000) dengan kadar glukosa darah setelah lari 10 kt11 (tabel -3.j
lalnpil-an 1). Dari hasil ini dapat disimpulkan baliwa pcmberian Inrutan glukosa-
NaCl pada saat lari meningkatkan kadar glukosa darah sctclah lari jarnk jauh ( 1 0
km).
Kruskal-Wallis 1-way Anova memberikan hasil ballwa tidak ada
perbedaan yang bermakna antara \fariabe1 umur pada kedua kelolnpok (p=0,4408),
antara variabel berat badan pada kelompok I dan kelompok 2 (p=0,1 157) clan
atara variabel kadar glukosa dara pre test pada kelompok I dan kelompok 2
(p=0.8495) (tabel 3.4 lampiran 1). Dari hasil i ~ i i dnpat disimpulkan baliwa : ( I )
\la~iabel ulnur pada kelompok 1 dan kelompnk 2 menipunyai nilai yang scirnbang,
(2) variabel bcrat badan pada keloliipok 1 dan kelo~npok 2 mernpunyai nilai yang
seilnbnng dall (3) val-iabel kadas glukosa dasah pre test pada kelompok 1 clan
kclolnpok 2 mcmpunyai nilai yang scimbang.
Kruskal-Wallis I -way Anova jugs membcrikan Iiasil bahiva ada
1x1-bedaan yang bcrmakna (p=0.0277) antara tinggi badan patla kelompok I c l i ~ l t
kelompok 2, clan acla pcrhcdaan yang bet-maknn (p=O.O2S3) a11ra1-n kadul- glukosa
d;tl.nh sctclnl~ 131-i jut-ak Jauli ( I 0 km) pada I;cloliil>ok I (Ian kclo~iil>ol; 2 .
C
n
Y
2, C
; - C
5
- J c3 rn C
+ - -0 C
5
- 7 - G
- C
cj
. - B $ 0 C
L C - 2 5 "I) C
K
C 5
cj
- G P
- n
c3 - J cj G
3 C - cj D
C
2
n
5 G
en
glukosa tlnt.ali sclcli~h lari jarak juuh ( I 0 kni) c l i l~ant l i t i~k~~t i clcnga~l pcmbcrian
larcrtan glukosa. Pcnycrapan glukosa mclalui soclium co transport, : ~ b s o r ~ s i
glukosa-NaCI clikat-cnakan ahsorpsi glukosu cli u s i ~ s itu cliabsot-psi co transport
aktrif clengan tncngiknt natt-ium (Guyton and Hall, 1000).
Kesimpulan
Dari liasil penelitian dapat disirnpulkan bahwa :
1 . Pemberian larutan glukosa pada saat lari jarak jauh tncningkatkan kadar
glukosa darah
2. Pemberian larutan glukosa-NaC1 pada saat lari Jatnk Jauli lebili
meningkatkan kadar glukosa darah
3. Petnberian larutan glukosa-NaC1 lebih meningkatka~i kaclal- glukosa darah
dari pada pemberian larutan glukosa pada saat lari jal-ak jauh
DAFTAR PUSTAKA
Aellen R, Holltnan W, Boutellier U, ,1993. cf/ects q f ' ./fcohic c111 .-11lcrci.ohic 7i-cri17ing 011 Plcrsr?~cr Lijpopr-o[cilzs. Int J Sports bled 11 (7) : ?OO - 400.
Amstrong RB, 1978. Eilergqv Libel-ntio11 crrrd Cisc 111 .Sl~o~.ts !\lcdicirlc~ C ~ I I ~
Pi i j :s iolo~- . Edited by Strauss RH. WB. Saundcl-s C o ~ n p a n y Pliiladelpia..
> 111 Ash-and PO. and Rodhal K. 1986. 7'c.\-/hooli (?/ Ilhi-li Ph.~. .~olog,~. . -> Eelition. McG1-aw-l { i l l Cotnpany, Nc\v Yosk.
Bangshn .I Not-reguard and Thossne, 1992. l:ffc~./ o f ('c~i.l~ol~\.cli.cr(c's o11 Ilic~[ I I I I C I . I ~ I ~ I I C I I / I<\-o~.ci.sc~ P C I : ~ O ~ . I ~ I C I I I C C . 1111 .I. Sport blccl. Val I ? . no 2 pp 152 - 157.
Ba1-ba1-a .I R. 1075. C'iri.hol~~~tll.rr~c~,s, P i r t s , trr~ll Sa/ii~t\.. :In. .I. Cliri Nuts. 0 I (suj,pl) : 060s-7s.
Bo\\-crs I 1 W. 1 002. Sport.$ l~lll..siolog, . 3"' Ed. WlnC Brown Publishers. New Yc)rk- I6 - 34.
Brooks GA. Fahcy -I'D. 1087. I::ve~-cisc PI~.I:s~o/o~T : Hlr17ln1? W i o g c ~ ~ ~ t i c . ~ L I I ? ( / Its ..l/~/~/ic~cciio~r.~. klcMillnn Publishing. New Yo'-k.
Burke EJ. 1980. 7i)i1.(11.tl lo1 I Ir~lc'/.s/rlrlr/i~lg o f F / 1 r 1 7 1 ~ 1 / 7 P c ~ / ~ I . I ~ I ( I I ~ c . c J . i \ / lo\ .~~iiet~t Publishing1 Nc\\ Yo1-l;. 5 -- 28.
Carroll MR and Klein S, 1995. Elfeci o/ E~~cr-g,; Co/~ipcrrerl il'iih Cm-bolzidr-ntc Rcstr-ictioir 0 1 1 Tlrc Lipo/l-:ic Response to Epi~iephr-irle 1 - 3 ..In1 ./ C/in Nrltr. 62. 60 - 757.
Clark N , 1996. Pe/~t/.!jl~/i Gi:i U/ l t~/ l i Seticip CnDcr~lg Olal~~~ngcr. Pcncrjemai~ Aminucldin Etl. 1 , Cet. 1 . Jakarta, SO - 52.
Cooper KH, 1974. Hcrilcl Book o f ' Hl ln~a~i Nrl//-itioncrl Rcq~rr-irt~er?ts FAO. Nutritio~~al Studies No. 28. WHO, hlonograph Series 61, 280 - 610.
Convertino VA, 1996. E-vci-cise ar1d F'lrrid Replocement. Med. Sci Sports Exerc. 25 ( I ) , p. 1071 -3581.
Costill. 199-3. PIzj.sio/og~. o f S/?o/.t cr11tl E-yo-cisc. USA : Human Kinetics. p. 15 1
Edward MR. Hopkins LVG. 1003. Bloocl Glrrco.sc Follo~.i / lg 7j-~i/rirlg S C S S ~ O I ~ S i17 Rrrrrrro-. Int J Sports bled I4 ( 1 ) : 9 - 12.
Federenko YF. 1995. l</;/;'ct I)cliitl/- tion on 011 F/iritl E/cctr.ol\~c Clicrr7ges ill E~ltflrr.crncc 7i.crirrc~l I i)/lr~ltcc~r*.s Il~rr-irig 1'1-olorrpetl lies//-ietio/l q/'Adiacir/crr A c l i ~ , i / ~ . p. 51) - 57.
Felig F, 1 082. ll~~l~oglic~cnritr /)r~~.irrg l-'r.olorigec/ E.~o.ci.~c iri ,Yor.r?ral ibIc1/1. New England Journ~~l o f Mcdicilie. 506 ( 1 5 ) . SO5 - 900.
FOX EL, Bowers R\Y. Foss h.11,. 1008. 7'11~ l'l!\:sioloyic~cr/ 1;cui.s O/ I'l~~..sic*c~/ I ~ C ~ I L C L I ~ ~ ~ I I C I I I ( / . / I I / I /CI~( . .V. S;l~ide~-s C'OIICSC Publishilig, Pliilaclcll7ia. 12 - 35.
Ganong W, 1005. I(c.\'ic>,~. of . l /c~l ic~rl /'l~,\:so/og,~.. (Fisiologi I<ccloktcran). l<tlitor Jonatan Oswari. Pc~lcrhi~ 13uku lictloktct~an ECG, J n k a ~ - t a , 267.
I Iiggins JL, l i l i~nbaum AP, 1075. l ~ ~ / ~ . o t l ~ i c ~ / i o ~ ~ IO l~ri~rtlo~~~izorl ('li~~ic,cil 7i.irrl.s. FI I I . I ~ c s c : ~ ~ c l i 'I'l.iangc1 Not-111 ( ' i ~ t . t ) l ina 27709 IJSA.
Janscn GM, IOSO. ~ ~ - ~ ~ I ~ ~ I I ~ - / , L I C . / L I I ~ > I'II/.Y(, l(ci~c. (L;~tili:ln 1,itktat Dcnyut Nacli), 'Terjcmalian Bahasa Incloncsia: ['ringgo Atmocljo dkk. Pustaka Utalila Gsatiti. Jakarta, 12 - 10.
Jean PF, 1095. Usc cll~tl S ~ o l . ~ g c ~ o/ C'~i~.l~olritl~.ci/c..~ C I I I ( ~ /<I/. ,4111 J. Clint Ni~tt- 6 1 (suppl), 952s - 9s.
Jhon C, Demiott MC, and Boncn A: I OS').(; /~.c.o~lc~o~qc~~~c~~ic rirlcl O.vitl~i/i\~~ Lcrc./~i/c U/i/c~rci~io~z ill SIielc/ MIISL'IC. Dcp~~t-tenicnt of Physiology ancl Byopliysics, Salliousie University.
Jhon HC and Hans NE, 1985. G~.~i.r./l-oi~lrc)stillDI I:fICc/s qf 1~00(1 C C ~ I . ~ ~ / I ~ ~ C / I . N I C S . A111 J. Clin Nutr, 61 (supl). 038s - 154s