Seminar Masalah Komunikasi Kelompok D

28
ADINDA GALUH K BETHANIA CHRISTIANA DIRA NIRMALASARI FATIMAH ZAHRA Seminar Masalah Komunikasi Kelompok D

description

Seminar Masalah Komunikasi Kelompok D. Adinda Galuh k Bethania christiana Dira nirmalasari Fatimah zahra. Judul Penelitian. “ Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Sekolah Menengah Kejuruan terhadap Keberhasilan Pesan Iklan “ - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Seminar Masalah Komunikasi Kelompok D

Page 1: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

ADINDA GALUH K BETHANIA CHRISTIANA

DIRA NIRMALASARI FATIMAH ZAHRA

Seminar Masalah Komunikasi Kelompok D

Page 2: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Judul Penelitian

“Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Sekolah Menengah Kejuruan terhadap

Keberhasilan Pesan Iklan “

(Studi kasus pada Iklan Televisi versi Si Keren dan Si Mandiri Pada Sisi Kognisi, Afeksi, dan Konasi Siswa SMP dalam melanjutkan jenjang pendidikan Sekolah Menengah)

Page 3: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

BAB I. Pendahuluan

Berbagai kebijakan pembangunan pendidikan tengah dilakukan

demi meningkatkan mutu pendidikan yang harus serius ditangani

karena dengan pendidikan yang bermutu akan menghasilkan

manusia yang bermutu yang dapat membangun diri, keluarga,

masyarakat, bangsa dan negara. Standar Nasional Pendidikan

yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005,

dan merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional, menggariskan ketentuan minimum

bagi satuan pendidikan formal agar dapat memenuhi mutu

pendidikan.

Page 4: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Latar Belakang Masalah

Permasalahan pendidikan di Indonesia memang sangat memprihatinkan,

selain mutu, biaya yang tinggi menjadikan sekolah merupakan barang yang

elit, apalagi bisa sampai ke jenjang yang tinggi. Terdapat tiga jenjang

pendidikan di Indonesia, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah dan

pendidikan tinggi. Pendidikan dasar merupakan pendidikan awal selama 9

tahun pertama masa sekolah anak-anak, yaitu di Sekolah Dasar (SD) dan

Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemudian pendidikan menengah

merupakan lanjutan dari pendidikan dasar, terbagi dua, yaitu pendidikan

menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Dan pendidikan tinggi

yaitu mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister dan doktor.

Page 5: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Latar Belakang Masalah

Selain masalah ekonomi, masalah lain yang menyebabkan tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi antara lain secara akademis tidak lolos seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), secara geografis letak PT tidak menyebar, dan daya tampung PTN yang terbatas. Padahal standarisasi sarjana sangat dibutuhkan untuk mencari pekerjaan, walau tak dipungkiri juga banyak sarjana yang menjadi pengangguran. Maka dari itu, hal ini menjadi agenda kemendiknas untuk ditangani agar melakukan solusi dari permasalahan yang ada. Salah satunya dengan adanya kebijakan yang telah dikampanyekan yaitu pengembangan pendidikan kejuruan atau (SMK) yang diharapkan dapat mengatasi masalah pengangguran. Kebijakan ini mengenai pemerataan kesempatan pendidikan dengan menambah fasilitas pendidikan secara kuantitatitif, dan keseluruhan komponen secara kualitatif. Pendidikan kejuruan bertujuan memberikan bekal keterampilan pada bidang tertentu agar setelah lulus siap masuk lapangan kerja (tamat mampu bekerja). Dan ketentuan yang ada lulusan SMK tetap dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi seperti program diploma maupun sarjana.

 

Page 6: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Latar Belakang Masalah

Pendidikan kejuruan merupakan program strategis

untuk menyediakan tenaga kerja tingkat menengah.

Bertujuan menyiapkan tenaga terampil untuk

memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan

tututan dunia industri. Kebijakan ini dilaksanakan

dengan meningkatkan daya tampung dan kualitas

pendidikan menengah kejuruan serta tetap menjaga

keseimbangan dan kualitas pendidikan menengah

umum.

Page 7: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Latar Belakang Masalah

Namun kenyataan menunjukkan bahwa program ini kurang

menarik perhatian kebanyakan orangtua dan anak-anaknya,

terutama dari golongan ekonomi menengah ke atas. Demikian

juga siswa yang prestasi akademiknya tinggi cenderung tidak

memilih pendidikan kejuruan, melainkan pendidikan umum yang

lebih leluasa untuk memasuki jenjang pendidikan tinggi. Terdapat

berbagai persepsi negatif yang berkembang di animo atau minat

masyarakat dan khususnya remaja lulusan SMP untuk mengikuti

jenjang pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

cenderung menurun.

Page 8: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Latar Belakang Masalah

Secara garis besar, kampanye ILM televisi SMK ditujukan untuk memberi

informasi dan pemahaman kepada masyarakat yang dinilai masih salah

persepsi terhadap SMK dan meningkatkan citra SMK. Terdapat pula tujuan

lainnya yang disampaikan pada keenam versi ILM nya, antara lain :

Mempromosikan aneka ragam bidang kejuruan SMK yang mampu memenuhi

tuntutan kebutuhan dunia usaha dan industri, juga mempromosikan

kemampuan dan keberhasilan lulusan SMK di berbagai bidang kejuruan.

Menumbuhkan apresiasi masyarakat dan dunia usaha/industri akan

keberadaan SMK sebagai tempat pendidikan yang bermutu tinggi, pemasok

tenaga kerja trampil serta meningkatnya rasa bangga siswa sebagai pelajar

SMK.

Page 9: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Pertanyaan Penelitian

Seberapa besar pengaruh iklan Layanan Masyarakat Sekolah

Menengah Kejuruan terhadap keberhasilan isi pesan iklan?

Bagaimana tanggapan Target Audience terhadap iklan layanan

masyarakat SMK?

Apakah iklan layanan masyarakat Sekolah Menengah Kejuruan

meningkatkan citra positif Sekolah Menengah Kejuruan?

Apakah terdapat perubahan pemahaman dan sikap siswa

sesuai dengan isi pesan iklan?

Apakah iklan Layanan Masyarakat Sekolah Menengah Kejuruan

meningkatkan minat pelajar SMP untuk memilih SMK sebagai

sekolah lanjutan?

Page 10: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Tujuan Penelitian

mengkaji keberhasilan ILM “SMK” dalam

mengkomunikasikan pesan iklannya terhadap sasaran

pesan yaitu secara khusus kepada siswa SMP dalam

memilih sekolah lanjutan ke jenjang pendidikan menengah

umum. Keberhasilan dinilai bukan hanya dari memilih ke

Sekolah Menengah Kejuruan atau tidak, tetapi melihat dari

terdapatnya perubahan pengertian dan pemahaman

terhadap pesan iklan juga sikap, pandangan, persepsi dan

citra SMK dimata siswa setelah melihat ILM “SMK”.

Page 11: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

BAB II. Kerangka Teoritis

The Fundamental Processes In Attitude Change

oleh Richard E.Petty dan John T.Cacioppo dari buku Attitudes and Persuasion:

Classic and Contemporary Approaches sebagai teori utama untuk mengenali

proses mediasi internal melalui pesan yaitu : attention (perhatian),

comprehension (pemahaman), Yielding (menuruti) dan retention

(penyimpanan/daya ingat) dan proses ini dipengaruhi oleh : Source (sumber),

message (pesan), recipient (penerima), channel (saluran) sehingga akibat

dari efek komunikasinya adalah belief change (perubahan keyakinan),

attitude change (perubahan sikap) dan behavior change (perubahan

perilaku).

 

 

Page 12: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

BAB II. Kerangka Teoritis

Tradisional Response Hierarchy Models, hasil akhir

proses informasi dari efek iklan yang dikembangkan oleh

William McGuire dalam Advertising and Promotion (An

Integrated Marketing Communications Perspective) Fifth

Edition yang mengasumsikan penerimanya dalam situasi

komunikasi persuasif, maka model ini dipakai untuk melihat

keberhasilan pesan iklan berdasarkan sisi kognitif, sisi afektif

dan sisi konatif sasaran utama iklan yaitu remaja SMP.

Page 13: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

model AIDA dalam mengukur keberhasilan

pesan iklan dari sudut pandang remaja SMP,

maka berdasarkan sisi kognitif elemennya

attention (perhatian), sisi afektif

elemennya interest (minat), desire

(keinginan), sisi konatif elemennya

action (tindakan).

Page 14: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Model Analisis

Variabel Independen Variabel Dependen

(x) (y)

Iklan Layanan Masyarakat SMK

versi “Si Keren dan Si Mandiri”

Keberhasilan Pesan Iklan

Page 15: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

BAB III. Metodologi Penelitian

Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma Positivis

untuk menemukan hubungan sebab akibat yang

biasa digunakan dalam memprediksi pola-pola

umum suatu gejala sosial. Dengan memandang

data yang didapat dan menghubungkan pada teori

yang ada, analisis interpretasinya melihat secara

umum dari pola manusia.

Page 16: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Pendekatan Penelitian

Menggunakan pendekatan kuantitatif karena berguna melihat

hubungan antar variabel. Pendekatan kuantitatif adalah cara melihat

atau meneliti realitas sosial yang mempunyai pola tertentu, bersifat

rasional dan diatur oleh hukum universal.

Pendekatan kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, yaitu

penelitian yang menempatkan teori sebagai titik tolak utama untuk

menjawab permasalahan. Penelitian ini biasanya memiliki kerangka

analisis yang dimulai dari persoalan yang bersifat umum ke khusus

 

Page 17: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Sifat Penelitian

Bersifat eksplanatif karena menjelaskan

suatu keadaan atau gejala yang terjadi. Hasil

akhir dari penelitian ini adalah gambaran

mengenai hubungan sebab akibat.

Page 18: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Metode Pengumpulan Data

Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan

dicatat untuk pertama kalinya. Dengan menggunakan teknik penelitian

survey dan menggunakan kuesioner (angket) tertutup atau angket

berstruktur.

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

sumber-sumber yang telah ada. Penulis juga menganalisa data dari company

profile, brief iklan dan data-data iklan yang didapat dari agency dan segala

informasi yang ada mengenai SMK dari Koran, internet, buku dimana data

tidak langsung ditujukan kepada subyek penelitian, namun melalui dokumen

Page 19: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Unit Analisis dan Observasi

Unit Observasi : Agency yang menangani iklan dan Production

House yang memproduksi iklan dimana keduanya ditangani

oleh PT. Demi Gisela Citra Utama. Dari Production House dan

Agency penulis mendapatkan banyak data-data yang sangat

berguna dalam penelitian.

Unit analisis adalah individu.

Page 20: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah khalayak sasaran iklan

yaitu remaja SMP yang akan melanjutkan ke jenjang tingkat pendidikan menengah dengan kriteria :

Laki-laki dan perempuanUsia 13 – 15 tahun Berprofesi sebagai pelajar SMP (kelas 3) SSE (Status Sosial Ekonomi) A - B - CPernah melihat Iklan Layanan Masyarakat SMK  

Page 21: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Populasi dan Sampel

Sampel :

Dari populasi kemudian dibuat sub-populasi sebagai

penyempitan dari aspek geografis, yaitu pelajar SMP khusus

kelas 3 atau akan lulus dan menuju jenjang pendidikan

menengah. Agar mendapat keberagaman responden dipilih

dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Bekasi dari 5 sekolah

yang terdiri dari 2 sekolah swasta dan 3 sekolah negeri.

Menggunakan 100 responden dan dibagi rata dari 5 sekolah

maka masing-masing sekolah terdapat responden 20 siswa-

siswi.

Page 22: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Teknik Penarikan Sampel

Responden yang dipilih sebagai sampel menggunakan tehnik

pengambilan sampel dengan non-probability sampling yaitu

tehnik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang)

pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel.

 

Sampel yang diambil peneliti berdasarkan pertimbangan

keberagaman tingkat ekonomi dan keunggulan sekolah namun

dikhususkan pada responden SMP kelas 3 atau yang akan lulus

SMP.

Page 23: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh yang signifikan antara iklan layanan masyarakat SMK terhadap keberhasilan pesan iklannya.

Hipotesis Statistik Pearson’s r xy > 0 : Terdapat korelasi r pearson

antara iklan layanan masyarakat dengan keberhasilan pesan iklan.

Pearson r2xy > 0 : Terdapat nilai korelasi r square antara iklan layanan masyarakat dengan keberhasilan pesan iklan.

 

Page 24: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Teknik Analisis Data

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah univariat dan bivariat. Melihat pada indikator yang

menggunakan skala interval yang sering digunakan mengukur

gejala dalam penelitian sosial. Instrumen penelitian lebih

menekankan pada pengukuran sikap yaitu Skala Likert.

Skala Likert diartikan sebagai cara pengukuran dengan

sebuah pernyataan dan kemudian diminta untuk memberikan

jawaban “Sangat setuju”, “Setuju”, “Netral”, “Tidak Setuju”,

Sangat tidak setuju”. Jawaban-jawaban ini diberi skor 1

sampai 5.

Page 25: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Teknik Analisis Data

Peneliti menggunakan korelasi Pearson dan

dipilih Korelasi Pearson Product Moment (ґ)

kegunaannya untuk mengetahui derajad

hubungan antara variabel bebas

(independent) dengan variabel terikat

(dependent). Korelasi PPM lebih menggunakan

data interval dan rasio. Data yang

dihubungkan berpola linier.

Page 26: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Teknik Analisis Data

Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukkan

kekuatan hubungan antara dua variabel dan dapat diketahui

berdasarkan nilai (ґ) hasil analisis korelasi. Korelasi PPM

dilambangkan dengan ketentuan nilai (ґ) dengan ketentuan

nilai ґ tidak lebih dari harga (-1 ≤ ґ ≤ +1). Apabila nilai ґ = -1

artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada

korelasi, dan r = +1 berarti korelasinya sangat kuat.

Sedangkan nilai harga ґ akan dikonsultasikan dengan tabel

interpretasi nilai ґ sebagai berikut :

Page 27: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

Teknik Analisis Data

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan0,80 – 1,000 : Sangat Kuat0,60 – 0,799: Kuat0,40 – 0,599: Cukup Kuat0,20 – 0,399: Rendah0,00 – 0,199: Sangat Rendah

Page 28: Seminar  Masalah Komunikasi Kelompok   D

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

-KELOMPOK D-

Sekian