Seminar Ibi

30
1

Transcript of Seminar Ibi

1

2

Angka kematian ibu dan bayi dapat ditekankan dengan EMAS. Namun, EMAS yang dimaksud bukan logam mulia, tetapi program expanding Maternal and Neonatal Survival ( EMAS ). Emas merupakan program kolaborasi dari lima organisasi yaitu Jhpiego (afilliasi Jhon Hopkins University), Research Triangle Institute Internasional (RCTI), Save The Children, Muhammadiyah, dan lembanga Pendidikan Budi Kemuliaan. Sejak lima tahun terakhir, angka kematian ibu (AKI) di sulsel cenderung menurun. Pada tahun 2007, tercatat 141 kematian ibu melahirkan dan pada 2011 menjadi 116 kematian Meskipun angkanya berfluktuasi, namun intervensi program, kesehatan gratis diyakini turut membantu menurunkan angka kematian tersebut. Implementasi program kesehatan Gratis di sulsel dinilai sangat tepat sebagai program yang mengalokasikan pembiayaan yang 3 cost effective.

VISI

Mewujudkan bidan profesional berstandar Global MISI

1.2. 3. 4. 5.

Meningkatkan kekuatan Organisasi Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pendidikan Bidan Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pelayanan Meningkatkan kesejahteraan anggota Mewujudkan kerja sama dengan jejaring kerja

4

1.

2.3. 4.

5.6. 7.

Mengutamakan kebersamaan Mempersatukan diri dalam satu wadah Pengeyoman terhadap anggota Pengembangan diri Peran serta dalam komunitas Mempertahankan citra bidan Sosialisasi pelayanan berkualitas

5

1. 2. 3. 4.

5.

Pengembangan standarisasi pendidikan bidan dengan standar internasional Meningkatkan pelatihan anggota IBI Membangun kerja sama dengan kepercayaan dari donor dan mitra IBI Peningkatan advokasi kepada pemerintah untuk mendukung pengembangan profesi bidan serta monitoring dan evaluasi pasca pelatihan yg berkesinambungan Peningkatan pembinaan terhadap anggota berkaitan dengan peningkatan kompetensi, profesionalisme dan aspek hukum

6

6. Peningkatan pengumpulan data dasar 7. Peningkatan akses organisasi Profesi IBI terhadap pelayanan dan pendidikan kebidanan 8. Cacapity building bagi pengurus IBI 9. Peningkatan pengadaan sarana prasarana 10. Membangun kepercayaan anggota IBI, donor dan mitra dengan tetap menjaga mutu pengelolaan keuangan yang accountable.

7

NO 1

PELUANG IBI memiliki payung Hukum secara Global Lapangan kerjanya luas tersedia dimana mana Pendidikan secara berjenjang tersedia mulai dari D.III sampai Ke- S2 kebidanan Semakin luasnya kesempatan kerja didalam dan di luar Negeri Kesempatan memperoleh ilmu & gelar di dalam dan di luar Negeri

NO 1

TANTANGAN Masih kurang Tenaga Bidang yang Profesional di kabupaten Jeneponto Belum terpenuhinya Tenaga Bidang di Tiap tiap Desa yang berstatus PNS Masih adanya Discomunication antara IBI dan IDI Belum siap bersaing karena SDM masih kurang Dana, Tenaga dan Waktu untuk memperoleh Gelar kurang Tersedia8

2

2

3

3

4 5

4 5

UUD 1945

SETIAP ORANG BERHAK MEMPERTAHANKAN HIDUP DAN KEHIDUPANNYA

SETIAP ORANG BERHAK HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN.

KESEHATAN ADALAH HAK AZASI MANUSIA9

STRATEGI1. Bangnas wawasan kes. 2. Pemberdayaan Mas & daerah 3. Pengem-bangan upaya & pembiaya-an kes. 4. Pengem-bangan & pemberdayaan SDMKes

SASARAN UPAYA POKOKNO 12 3 4

INDKT UHHIMR MMR KR GIZI

2009 6932,3 262 26

2025 73,715,5 74 9,5

TUJUAN BANGKES

10

Meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kes. masyarakat yg setinggitingginya dpt terwujud melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yg ditandai oleh penduduknya yg hidup sehat dg prilaku dan dlm lingkungan sehat, memiliki kemampuan utk menjangkau yan kes yg bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yg setinggitingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia11

DISTRIBUSI SDM KESEHATAN DALAM TAHAPAN INDIKATIF RPJP KESEHATANRPJMK I (2005-2009) Kebutuhan SDMK utk yankes di pusk & jaringannya termasuk bidan di desa dan RS kab/kota sebagian besar telah terpenuhi. Tersusun rencana distribusi dan rencana penguatan manajemen karir. RPJMK II (2010-2014) Kebutuhan SDMK utk dacil RPJMK III (2015-2019) Kebutuhan berbagai SDMK berkualitas untuk RPJMK IV (2020-2025) Pemenuhan seluruh kebutuhan SDMK yg berkualitas dpt tercapai melalui pengembangan dan pemberdayaan SDMK. Pelaksanaan program distribusi dan manajemen karir SDMK telah mantap.12

sebagian besar telah terpenuhi termasuk daerah perbatasan dan kepulauan.Program distribusi dan rencana penguatan manajemen karir dilaksanakan sesuai rencana.

seluruh daerah terpencil termasuk daerah perbatasan dan kepulauan.Percepatan pelaksanaan program distribusi dan penguatan manajemen karir

MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT, MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, TERMASUK SWASTA DAN MASYARAKAT MADANI. MELINDUNGI KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN MENJAMIN TERSEDIANYA UPAYA KESEHATAN YANG PARIPURNA, MERATA, BERMUTU DAN BERKEADILAN

MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN

VISI

MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN DAN PEMERATAAN SUMBER DAYA KESEHATAN

MENCIPTAKAN TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

13

1.

2. 3. 4. 5.

PRO RAKYAT Mendahulukan kepentingan rakyat tanpa membedakan suku, agama, golongan & status sosial ekonomi INKLUSIF Melibatkan semua pihak (lintas sektor, OP, masy.madani, dsbnya) RESPONSIF Sesuai dengan kebutuhan & keinginan rakyat EFEKTIF Hasil significan, sesuai dengan target yg ditetapkan dan bersifat efisien BERSIH Penyelenggaraan kesehatan bebas KKN, transparan & akuntabel14

1.

Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dlm pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global Meningkatkan pelayanan kesehatan yg merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dg pengutamaan pada upaya promotif preventif

2.

3.

Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama utk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional15

4.

Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan yg merata dan bermutu Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan Meningkatkan manajemen kesehatan yg akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna utk memantapkan desentralisasi kesehatan yg bertanggung jawab16

5.

6.

1. Sub Sistem Upaya Kesehatan 2. Sub Sistem Pembiayaan Kesehatan 3. Sub Sistem Sumber Daya Manusia

Kesehatan 4. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan 5. Sub Sistem Manajemen dan Informasi kesehatan 6. Sub Sistem Pemberdayaan Masyarakat17

RPJMN I 2005-2009

RPJMN II 2010-2014

RPJMN III 2015-2019

RPJMN IV 2020-2024

Upaya Kuratif

VISI MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN

Pendukung/penunjang

Arah pengembangan tenaga kesehatan sejalan dengan arah pengembangan upaya kesehatan, dari tenaga kuratif bergerak ke arah tenaga preventif, promotif sesuai kebutuhan

18

RENCANA KEBUTUHAN DAN GAMBARAN PENYEDIAAN TENAGA KESEHATAN S/D TAHUN 2014 DI INDONESIATahun 2010No Jenis Tenaga

Tahun 2014 Rasio per 100.000 penduduk 12,00 48,00 11,00 158,00 75,00 16,00 12,00 24,0012,00

Tahun 2025 Jumlah 29.452 117.808 26.998 387.785 184.075 39.269 29.452 58.90429.452

Rasio per 100.000 penduduk 9 30 11 158 75 16 9 188

Jumlah 21.073 70.242 25.755 369.940 175.605 37.462 21.073 42.14518.731

Rasio per 100.000 penduduk 28,00 112,00 11,00 158,00 75,00 16,00 28,00 56,0028,00

Jumlah 76.622 306.490 30.102 432.369 205.239 43.784 76.622 153.24576.622

1 Dokter Spesialis 2 Dokter Umum 3 Dokter Gigi 4 Perawat 5 Bidan 6 Perawat Gigi 7 Apoteker 8 Asisten Apoteker 9 SKM 10 Sanitarian 11 Gizi 12 Keterapian Fisik 13 Keteknisan Medis

10 18 4 6

23.414 42.145 9.366 14.048 870.999

15,00 24,00 6,00 9,00

36.815 58.904 14.726 22.089 1.035.729

35,00 56,00 14,00 21,00

95.778 153.245 38.311 57.467 1.745.896

1.

2.

Perhitungan untuk tahun 2014 a. Pada tahun 2014 sasaran pencapaian UHH adalah 72 tahun. b. Dengan mengacu kepada Vietnam yang telah mencapai UHH 72 tahun Perhitungan untuk tahun 2025 a. Pada tahun 2025 sasaran pencapaian UHH adalah 73,7 tahun. b. Dengan mengacu kepada China yang telah mencapai UHH 74 tahun

19

2010 2014 2024

: 175.605 : 184.075 : 205.239

Mutu tenaga kesehatan Jenis dan jumlah tenaga kesehatan Distribusi tenaga kesehatan

Pelayanan kes / kebidanan Pengembangan profesi Pengembangan Iptek

22

Standar Pendidikan

Standar Kompetensi

Standar pelayanan23

TINGKAT PELAYANAN Nasional Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Desa

JENIS PELAYANAN Pelayanan Regulator

Administrator Pemberdayaan

Masy. Pendidik Peneliti

24

PIRAMIDA KETENAGAKERJAANS3 S2 S1DOCTOR SPECIALIST 2

SP-2 SP-1 D IV D III D II DISENIOR VOCATIONAL JUNIOR VOCATIONAL ELEMENTARY VOCATIONAL

MASTER

SPECIALIST 1

DIPLOMA IV BACHELOR DIPLOMA III

SENIOR TECHNICIAN

TECHNICIANGENERAL SENIOR HIGH COURSE TRAINING

DIPLOMA II DIPLOMA I

JUNIOR TECHNICIAN TRADESMAN

GENERAL JUNIOR HIGHELEMENTARY SCHOOL

COURSE TRAINING

JUNIOR TRADESMAN LABOUR= R&D ENGINEERING INOVATION = APPLICATION & IMPLEMENTATION

25

S3 S2 Spesialis

9 87 6D IV D III

ProfesiS1

5 4 3Sekolah Menengah Umum

D II DISekolah Menegah Kejuruan

21

26

27

Jenjang akademik

> S1-S2/Master-S3 Jenjang vocasional > D1-D3-D4/S1(T)-S2(T)-S3(T)

28

Job setting

Uji kompetensi Sertifikasi / Registrasi Regulasi

29

30