Semarang 30% rth final

31
PROGRAM PERWUJUDAN LUASAN RTH SESUAI AMANAT UUPR 26/2007 DI KOTA SEMARANG PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Transcript of Semarang 30% rth final

Page 1: Semarang 30% rth final

PROGRAM

PERWUJUDAN

LUASAN RTH SESUAI AMANAT UUPR 26/2007

DI KOTA SEMARANG

PROGRAM PASCA SARJANAMAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Page 2: Semarang 30% rth final

1• PENDAHULUAN

2• LANDASAN TEORI RTH PERKOTAAN

3• PENILAIAN KINERJA TERHADAP RTH KOTA SEMARANG

4• IDENTIFIKASI MASALAH

5• ANALISIS SEBAB AKIBAT DALAM PERWUJUDAN RTH DI

KOTA SEMARANG

6• USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN DALAM RANGKA

PERWUJUDAN 30% RTH KOTA SEMARANG

7 • DESAIN MONITORING DAN EVALUASI 2

Page 3: Semarang 30% rth final

PENDAHULUAN

3

Page 4: Semarang 30% rth final

ATAR BELAKANG

• Perkembangan kawasan perkotaan yang

cepat sejalan dengan pertumbuhan penduduk

berdampak pada menurunnya daya dukung

lingkungan

• Lingkungan kota berkembang secara

ekonomis, namun menurun secara ekologis

• Kawasan hijau sering kali dikalahkan atau

dialihfungsikan menjadi kawasan

perdagangan, permukiman, perindustrian,

serta untuk sarana dan prasarana kota

lainnya

L

4

Page 5: Semarang 30% rth final

ONSEPSI DASAR

• Di dalam Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, perencanaan tata ruang wilayah kota harus memuat rencana penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau yang luas minimalnya sebesar

30% dari luas wilayah kota.

• Rencana penyediaan dan pemanfaatan RTH harustermuat dalam:

a. RTRW Kota

b. RDTR Kota,

c. RTR Kawasan Strategis Kota,

d. RTR Kawasan Perkotaan yang merupakan rencana rinci tata ruang wilayah Kabupaten.

K

5

Page 6: Semarang 30% rth final

6

RTRW KOTA

RTH PERKOTAAN

RTH

RTH

RTH

RTH

KEDUDUKAN RTH DALAM RENCANA TATA RUANG

PERENCANAAN TATA RUANG

Page 7: Semarang 30% rth final

LANDASAN TEORITIS RTH

PERKOTAAN

7

Page 8: Semarang 30% rth final

ENGERTIAN & TIPOLOGIRUANG TERBUKA HIJAU (RTH)P

Definisi: Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun sengaja ditanam

8

RuangTerbuka

Hijau (RTH)

Fisik Fungsi Struktur Kepemilikan

RTH alami

RTHNon alami

Ekologis

SosialBudaya

Estetika

Ekonomi

PolaEkologis

PolaPlanologis

RTHPublik

RTHPrivat

Tipologi RTH

Page 9: Semarang 30% rth final

UNGSI RTH

1. Fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis:

• Memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru) kota

• Pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung lancar

• Resapan air

• Produsen oksigen

• Penyedia habitat satwa

• Sebagai peneduh

• Penyerap polutan media udara, air, dan tanah, serta

• Penahan angin

2. Fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu:

• Fungsi sosial dan budaya

• Fungsi ekonomi

• Fungsi estetika

F

9

Page 10: Semarang 30% rth final

EPEMILIKAN RTHK

10

No. Jenis RTH Publik RTH Privat

1. RTH Pekarangan

a. Pekarangan rumah tinggal V

b. Halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha V

c. Taman atap bangunan V

2. RTH Taman dan Hutan Kota

a. Taman RT V V

b. Taman RW V V

c. Taman Kelurahan V V

d. Taman Kecamatan V V

e. Taman Kota V

f. Hutan Kota V

g. Sabuk Hijau (green belt) V

3. RTH Jalur Hijau Jalan

a. Pulau jalan dan median jalan V V

b. Jalur pejalan kaki V V

c. Ruang di bawah jalan layang V

4. RTH Fungsi Tertentu

a. RTH sempadan rel kereta api V

b. Jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi V

c. RTH sempadan sungai V

d. RTH sempadan pantai V

e. RTH pengamanan sumber air baku/mata air V

f. Pemakaman V

Page 11: Semarang 30% rth final

PENILAIAN KINERJA TERHADAP

RUANG TERBUKA HIJAU KOTA

SEMARANG

11

Page 12: Semarang 30% rth final

UASAN RTH EKSISTING KOTA SEMARANGL

12

No Kawasan Luas (Ha)

1 Taman Kota 15.70

2 Lapangan Olah Raga 72,99

3 Kawasan Hutan Non

Budidaya

1.083,00

4 Pemakaman 270.50

5 Pekarangan dll 1.438,94

Total 2.881,13

Luas Kota Semarang 37.360,94

Prosentase RTH Kota

Semarang

7,71%

Y a n g A r t i n y a ....?

Page 13: Semarang 30% rth final

ERDA KOTA SEMARANG NO 7/2010 TENTANG PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)

Pokok Substansi:

1. Setiap lingkungan RT, RW dan kelurahan wajib memiliki taman lingkungan.:

• Wilayah RT wajib mempunyai taman lingkungan minimal 250 m2

• Taman lingkungan tingkat RW minimal seluas 1.500 m2

• Setiap kelurahan wajib mempunyai taman minimal luasnya 10.000 m2

2. Untuk lingkungan rumah:

• Setiap rumah dengan luas di bawah 120 m2 harus menyediakan 1 pohon

• Rumah luas 120-500 m2 harus menyediakan 3 pohon

• Rumah dengan luas di atas 500 m2 wajib menyediakan 5 pohon.

3. Pemilik bangunan bertingkat wajib membangun taman gantung di atap ataubalkon.

4. Bagi pengembang perumahan wajib menyediakan lahan RTH sebesar 20 % dari luas lahan yang dibangunnya.

5. Setiap pengajuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) wajib dilengkapi dokumenperencanaan RTH, dan dikenai sanksi administrasi atau pidana bagi yang melanggar.

P

13

Page 14: Semarang 30% rth final

IDENTIFIKASI MASALAH

14

Page 15: Semarang 30% rth final

ERMASALAHAN YANG DIHADAPI KOTA SEMARANG AKIBAT MINIMNYA RTH

1. Menurunnya daya dukung lingkungan

RTH memiliki fungsi daya dukung lingkungan yang tinggi, seperti resapan

air, produksi oksigen, dan penyimpanan karbon. Dengan minimnya luasanRTH di Kota Semarang beberapa masalah lingkungan dapat muncul sepertibanjir, polusi, dan tingginya suhu udara.

2. Tidak optimalnya fungsi estetika kotaSaat ini masih terdapat kesalahan pemanfaatan lahan di beberapa lokasiRTH di kota Semarang. Kawasan sempadan sungai, sempadan rel, danpedestrian masih banyak yang dimanfaatkan untuk permukiman kumuhmaupun pedagang informal. Hal ini mengurangi fungsi estetika kota

3. Menurunnya quality of life masyarakat

Kota yang baik menyediakan ruang bersosialisasi yang cukup bagi

warganya, dengan tidak terpenuhinya luasan RTH sesuai kebutuhan, makadikhawatirkan Kota Semarang tumbuh dengan kurang seimbang

P

15

Page 16: Semarang 30% rth final

ERMASALAHAN PENYEDIAAN RTH DI KOTA SEMARANG

1. Pertumbuhan penduduk yang signifikan

Pertumbuhan penduduk menimbulkan konsekuensi penambahanluasan fisik perkotaan. Kecenderungan masyarakat Indonesia untukmembangun secara horizontal tanpa memperhatikan kepentinganlingkungan menyebabkan keberadaan RTH perkotaan terabaikan

2. Kurangnya perhatian pemerintah

RTH seringkali dianggap bukan merupakan kebutuhan primer kota. Karena itu penyediaan RTH sering dikalahkan oleh kepetingan lain seperti ekonomi. Anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk RTH juga jarang optimal. Anggapan ini harus diubah karena RTH yang baik merupakan bagi dari infrastruktur dan potensi kota.

3. Minimnya kesadaran swasta dan masyarakat

Kepemilikan lahan Kota Semarang sebagian besar merupakan milikprivat. Karena itu kesadaran swasta terutama pengembang dalampenyediaan RTH menjadi penting. Seringkali investasi yang dilakukanpihak swasta justru menggusur keberadaan RTH.

P

16

Page 17: Semarang 30% rth final

ANALISIS SEBAB-AKIBAT

DALAM PERWUJUDAN RUANG

TERBUKA HIJAU DI KOTA SEMARANG

17

Page 18: Semarang 30% rth final

NALISIS SEBAB AKIBATA

18

KDB dan KDH yang tidak amemenuhi

syarat

Kurangnya fasilitas pendukung

Persebaran kurang merata

RTH kurang terawat

Pertumbuhan pendudukVVS

keterbatasan lahan

Penurunan kualitas dan kuantitas RTH di Kota Semarang

Menurunnya nilai estetika kotaPenurunan fungsi ekologis

Menurunnya daya dukung

lingkungan

Menurunnya Quality Of Life

Alih fungsi lahan yang tidak terkontrol

Keberadaan RTH yang kurang fungsional

Ketersediaan RTH yang semakin berkurang

Kesadaran masyarakat kurang

Kurangnya pengelolaan dari pemerintah dan

developer

A K

I B

A T

S E

B A

B

Page 19: Semarang 30% rth final

USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN

DALAM RANGKA PERWUJUDAN 30%

RTH KOTA SEMARANG

19

Page 20: Semarang 30% rth final

SULAN PROGRAM

1. Penyusunan kebijakan hijau.

Pemerintah Daerah dan DPRD perlu secepatnya menempatkan masalah RTH

sebagai salah satu isu penting dalam pembahasan program dan anggaran.Setelah lahirnya Perda No. 7/2010 tentang RTH Semarang dan PerdaNo.14/2011 tentang RTRW Kota Semarang 2011-2031 perlu didoronglahirnya peraturan turunan agar perencanaan RTH memiliki kekuatan hukumyang jelas.

U

20

Kegiatan:a. Penyusunan Masterplan pengembangan jaringan RTH Kota Semarang

menggambarkan skanario pemenuhan luasan RTH Semarang sebesar30% dalam jangka waktu 20 tahun kedepan berikut indikasi program (lokasi, pendanaan, dan tahapan pembangunan

b. Penyusunan peta hijau penggambaran lokasi RTH eksisting

Page 21: Semarang 30% rth final

SULAN PROGRAM (Lanjutan…)

2. Implementasi penyediaan ruang terbuka hijau sesuai dengan amanatPeraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010 tentangPenataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

3. Pembangunan ruang terbuka hijau baru di seluruh wilayah Kota Semarang. program yang paling ideal dalam meningkatkan luasan RTH secarasignifikan namun harus didukung oleh komitmen pimpinan daerah karenamembutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit serta memerlukan proses yang tidak singkat terutama terkait akuisisi lahan.

a. Pembuatan kebun buah rakyat seluas 30 Ha di Kecamatan Mijen

b. Pembangunan RTH di lahan Eks Pasar Rejomulyo (Pasar Kobong)

c. Pengadaan lahan makam baru yang terletak di Kelurahan JabunganKecamatan Banyumanik seluas ± 7 Ha

U

21

Page 22: Semarang 30% rth final

SULAN PROGRAM (Lanjutan…)

4. Peningkatan kualitas RTH Kota melalui refungsi RTH eksisting

Aktivitas pembebasan lahan banyak terkendala masalah harga lahan yang tinggi. Karena itu kegiatan refungsi RTH eksisting dapat menjadi alternatifpilihan. Seringkali RTH kota dalam kondisi terbangkalai sehingga fungsi ekologisdan sosial yang seharusnya diemban menjadi tidak optimal

a. Konservasi Lahan Semarang Atas. Pemanfaatan aset Pemerintah Kota Semarang berupa lahan bekas bengkok yang dapat dikelola olehmasyarakat. Lokasi meliputi 36 kelurahan dan 5 kecamatan.

b. Pengembangan hutan kota Tinjomoyo. Hutan ini selain memiliki fungsikonservasi lahan, paru-paru kota dan daerah resapan air juga menarik untukwisata alam (ekowisata) namun keberadaannya makin terlupakan, dibutuhkan upaya revitalisasi.

U

22

Page 23: Semarang 30% rth final

SULAN PROGRAM (Lanjutan…)

c. Restorasi hutan mangrove

73,4% mangrove di Kota Semarang dalam kondisi kritis. Sebagai daerahyang penting dalam konteks resapan air, keberadaan hutan mangrove perludipertahankan, salah satunya melalui kegiatan penanaman kembali.

d. Revitalisasi kebun dinas di Kecamatan Mijen, Tembalang, Ngaliyan, danGunungpati

Merupakan bagian dari kegiatan penghijauan yang telah dimulai denganpada tahun 2003 hingga tahun 2012 yang diselaraskan dengan program “Hari Menanam Pohon Indonesia”. Kebun dinas ini nantinya akan ditanamisebanyak 1.900 batang tanaman buah

e. Penataan taman Srigunting

f. Pemeliharaan dan peningkatan kualitas taman kota yang akan dilakukansecara bertahap. Taman-taman di Kota Semarang saat ini berjumlahpuluhan, namun tidak semua taman tersebut dalam kondisi terawat.

.”

U

23

Page 24: Semarang 30% rth final

24

Penanaman kembali mangrove diSemarang

Hutan kota Tinjomoyo yang perludi revitalisasi

Eksploitasi lahan di Semarang atas Lanskap Semarang atas yang belumterjamah

KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS RTH MELALUI REFUNGSI RTH EKSISTING

Page 25: Semarang 30% rth final

SULAN PROGRAM (Lanjutan…)

5. Pengembangan koridor ruang hijau kota (link)

• Kegiatan ini berupa penanaman pohon besar secara massaluntuk menciptakan koridor ruang hijau kota di sepanjangpotensi ruang hijau

• Koridor hijau meliputi lahan-lahan di bawah pengelolaan jalan, pedestrian, sempadan sungai, tepian situ dan waduk(Kementerian PU dan Dinas Pekerjaan Umum). Jalan tol (JasaMarga), tepian rel kereta api (PT Kereta Api Indonesia), SaluranUdara Tegangan Ekstra Tinggi atau SUTET (Perusahaan ListrikNegara), jalur pipa gas (PT Gas Negara), dan pantai.

• kondisinya saat ini koridor hijau tersebut banyak yang dihunioleh permukiman liar, maka perlu dilakukan terlebih dahulupenertiban secara bijaksana dan manusiawi.

U

25

Page 26: Semarang 30% rth final

26

Koridor hijau dalam bentuk Pedestrian Sempadan sungai

Sempadan rel Sempadan SUTET

CONTOH POTENSI KORIDOR HIJAU

Page 27: Semarang 30% rth final

SULAN PROGRAM (Lanjutan…)

6. Pelibatan sektor privat dalam penghijauan kota

Aktivitas pembebasan lahan banyak terkendala masalah harga lahan yang tinggi. Karenaitu kegiatan refungsi RTH eksisting dapat menjadi alternatif pilihan. Seringkali RTH kotadalam kondisi terbangkalai sehingga fungsi ekologis dan sosial yang seharusnya diembanmenjadi tidak optimal

a. Program CSR swasta untuk pembiayaan program penghijauan. Sebagian besarperusahaan swasta memang memiliki alokasi dana yang diperuntukkan untukaktivitas sosial, alangkah baiknya jika pemerintah dapat menawarkan salah satuprogram penghijauan sehingga dapat dibiayai oleh swasta.

b. Public private partnership.

• Pemerintah mengajukan penawaran kepada pihak swasta untuk membiayaisebgian dana yang dibutuhkan untuk mengelola RTH yang sudah ada maupunmembangun RTH baru.

• Sebagai timbal balik pemerintah dapat menawarkan insentif berupa keringananpajak, pembayaran listrik, telepon, dll.

• Skenario lain, taman-taman yang dikelola oleh swasta tersebut dapatdimanfaatkan sebagai media advertasing oleh perusahaan swasta tersebut .

U

27

Page 28: Semarang 30% rth final

SULAN PROGRAM (Lanjutan…)

7. Pelibatan kelompok masyarakat dalam pengembangan ruangterbuka hijauKeikutsertaan masyarakat menjadi penting karena pada kenyataannya sebagianpesar lahan hijau berada di bawah kepemilikan masyarakat dan swasta (RTH privat). Untuk mengantisipasi perubahan lahan yaitu konversi lahan hijau/alamimenjadi lahan terbangun, maka perlu penerapan KDH secara sadar olehmasyarakat dan pengembang.

Beberapa kegiatan yang ditawarkan antara lain:

a. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai program peningkatan kualitas dankuantitas taman dan hutan kota

b. Pemberdayaan petani untuk pengoptimalan konservasi lahan Semarang Atas

c. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan dan kebun untuk kegiatanGerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN)

U

28

Page 29: Semarang 30% rth final

29

Taman Flexi-Bandung, contoh taman yang dikelola swasta

Aksi penanaman pohonsebagai bentuk CSR swasta

Pemberdayaan petani untukoptimalisasi RTH

Pemberdayaan masyarakat sekitarhutan dan kebun

PELIBATAN SEKTOR PRIVAT DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Page 30: Semarang 30% rth final

DESAIN MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM RTH

30

Page 31: Semarang 30% rth final

SEKIAN & TERIMA KASIH