Selvia Harum Sari-LP Poli Mata

9
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN RETINOPATI DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK MATA RSUD ULIN BANJARMASIN Tanggal 2-4 Juli 2015 Oleh: SELVIA HARUM SARI, S.Kep NIM. I4B111007

description

Laporan Pendahuluhan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan DM Retinopati

Transcript of Selvia Harum Sari-LP Poli Mata

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN RETINOPATI DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK MATA RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 2-4 Juli 2015

Oleh:SELVIA HARUM SARI, S.KepNIM. I4B111007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT2015

LEMBAR PENGESAHANNAMA:Selvia Harum Sari, S.Kep

NIM:I4B111007

JUDUL LP:Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Retinopati Diabetes Mellitus di Poliklinik Mata RSUD Ulin Banjarmasin

Banjarmasin, Juli 2015

Mengetahui,Pembimbing Akademik

Noor Diani, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep.MBNIP. 19780317 200812 2 001Pembimbing Lahan

Efnita, SKM, MMNIP. 19640604 199101 2 001

DEFINISIRetinopati adalah kelainan pembuluh darah yang menuju ke mata berupa perdarahan, tidak adekuatnya pasokan darah, dan penyumbatan pembuluh darah.Retinopati Diabetes Mellitus (Retinopati Diabetik) adalah kelainan mikrovaskular yang ditemukan pada penderita diabetes mellitus dan menjadi penyebab utama kebutaan pada orang dewasa. FAKTOR RISIKOLamanya menderita diabetes mellitus.Ketergantungan insulin pada penyandang diabetes mellitus tipe II.Nefropati.Hipertensi PENATALAKSANAANRETINOPATI DIABETES MELLITUS

ASUHAN KEPERAWATANPENATALAKSANAAN MEDISPenatalaksanaan retinopati diabetik dilakukan berdasarkan tingkat keparahan penyakit.NPDR derajat ringan hanya perlu dievaluasi setahun sekali.NPDR derajat ringan-sedang tanpa edema makula yang nyata harus menjalani pemeriksaan rutin setiap 6-12 bulan.NPDR derajat ringan-sedang dengan edema makula signifikan untuk mencegah perburukan harus dilakukan laser photocoagulation. Setelah itu dilakukan evaluasi setiap 2-4 bulan.NPDR derajat berat dianjurkan untuk menjalani panretinal laser photocoagulation dan penderita harus dievaluasi 3-4 bulan pascatindakan.Pada penderita PDR harus dilakukan panretinal laser photocoagulation. Apabila terjadi PDR dengan edema makula signifikan, maka dilakukan kombinasi focal dan panretinal laser photocoagulation.MANIFESTASI KLINISPada tahap awal penderita retinopati diabetik tidak mengalami gejala penurunan tajam penglihatan.Bila terjadi kerusakan sawar darah retina, dapat ditemukan mikroaneurisma, eksudat lipid dan protein, edema, serta perdarahan intraretina.Tampak gambaran soft exudates pada pemeriksaan oftalmoskopi yang merupakan tanda retinopati diabetik nonproliferatif. Gambaran ini merupakan akumulasi debris akson yang terbentuk akibat hambatan transportasi aksonal pada oklusi kapiler retina.Kebutaan, hal ini dapat terjadi akibat edema hebat pada makula, perdarahan masif intravitreous, atau ablasio retina traksional.

KLASIFIKASINon Proliferative Diabetic Retinopathy (NPDR) adalah suatu mikroangiopati progresif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh halus. Kebanyakan orang dewasa dengan NPDR tidak mengalami gejala atau dengan gejala minimal pada fase sebelum masa dimana telah tampak lesi vaskular melalui oftalmoskopi.Proliferative Diabetic Retinopathy (PDR), pada PDR retina yang sudah iskemik bereaksi membentuk pembuluh darah baru yang abnormal yang bersifat rapuh serta mudah pecah. Pasien dapat tiba-tiba mengeluh mendadak penglihatannya terhalang.

Web of Caution

Risiko jatuh Cemas Gangguan penglihatanRisiko mata keringRisiko Perdarahan

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RETINOPATI DIABETES MELLITUS

PENGKAJIANIdentitasData yang diperoleh meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, alamat, tanggal masuk MRS dan diagnosa medis.Keluhan UtamaRiwayat Kesehatan SekarangRiwayat Kesehatan Penyakit DahuluRiwayat Kesehatan KeluargaRiwayat psikososialPola Fungsi Gordon:Pola persepsi dan tata laksana hidupPola nutrisi dan metabolismePola aktivitas dan latihanPola eliminasiPola tidur dan istirahatPola persepsi dan konsep diriBagaimana persepsi klien terhadap tindakan operasi yang akan dilakukan dan bagaimana dilakukan operasi.Pola sensori dan kognitifBagaimana pengetahuan klien tarhadap penyakit yang dideritanya selama di rumah sakit.Pola reproduksi sexualPola hubungan peranApakah terjadi perubahan hubungan dengan orang terdekat akibat penyakitnya.Pola penaggulangan stressPola nilai dan kepercayaan

Diagnosa KeperawatanCemas Risiko perdarahanRisiko mata keringRisiko jatuh

Risiko jatuhNOC:Fall Prevention Behavior Kriteria hasil:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien akan mampu:Terhindar dari risiko jatuhMelakukan modifikasi lingkungan untuk meminimalkan kejadian jatuhMenjelaskan metode untuk mencegah jatuhNICFall PreventionKaji kemampuan klien menjaga keseimbangan dan melakukan mobilitas.Identifikasi karakteristik lingkungan yang dapat meningkatkan potensi jatuh.Ajarkan klien dan keluarga mengenai teknik untuk mencegah cedera di rumah.Anjurkan keluarga untuk membantu klien melakukan kegiatan sehari-hari.Cemas NOC:Anxiety LevelKriteria hasil:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien akan mampu:Mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala-gejala kecemasan yang dialaminya.Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan mendemonstrasikan teknik untuk mengontrol kecemasan.NICAnxiety ReductionKaji tingkat kecemasan klien dan reaksi fisik akibat kecemasan.Jika kecemasan adalah respon terhadap situasi yang normal, gunakan pendekatan dengan teknik empati dan katakana kepada klien bahwa kecemasan adalah respon yang normal.Jelaskan mengenai tindakan pengobatan yang akan dilakukan pada klien dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.Ajarkan teknik untuk mengurangi kecemasan misalnya dengan mendengarkan musik atau teknik relaksasi nafas dalam.Risiko perdarahanNOC: Circulation StatusKriteria hasil:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien akan:Menunjukkan tanda-tanda vital stabil dengan kehilangan darah yang minimalNICHemorrhage ControlKaji riwayat penyakit pasien untuk menentukan risiko mengalami peningkatan perdarahan.Monitor tanda-tanda perdarahan pada urin, feses, sputum, atau muntah. Kaji terhadap adanya petekie, purpura, atau ekimosis.Monitor hasil pemeriksaan laboratorium yang mengindikasikan perdarahan meliputi hemoglobin, hematokrit, dan PT (prothrombin time).Periksa tanda-tanda vital.Monitor obat-obatan yang dapat menyebabkan peningkatan perdarahan misalnya aspirin.Berikan vitamin K secara oral atau intravena jika diperlukan.NOC dan NIC

DAFTAR PUSTAKA1. Blackwell W. 2014. Nursing diagnoses: Definitions and classification 2015-2017. 2. Ackley BJ & Ladwig GB. 2011. Nursing diagnosis handbook ninth edition: an evidence-based guide to planning care. Mosby Elsevier.3. Sitompul R. retinopati diabetik. Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan. Journal Indonesian Medical Association; 61 (8): 2011.

Lampiran