Selisih Hasil Usaha Dan Dana Cadangan
-
Upload
alyssa-melani-savira -
Category
Education
-
view
1.792 -
download
5
Transcript of Selisih Hasil Usaha Dan Dana Cadangan
SELISIH HASIL USAHA DAN DANA
CADANGANNAMA : 1. Alyssa Melani Savira (1)2. Meilliani Aziza Husna (15)3. M. Ibadurrahman Ash-Shiddiq
(18)4. M. Taufiqur Rahman (19)5. Parasian Oscar (22)
X MIA 5
Pengertian SHUKegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan dalam koperasi menyebabkan munculnya selisih hasil usaha. Selisih hasil usaha sebelum adanya UU
Nomor 17 tahun 2012 disebut dengan Sisa Hasil Usaha atau yang biasa disingkat SHU.
Sisa hasil usaha (SHU) adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total
(total revenue ) dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost) dalam satu tahun buku.
Menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut :
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan
kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan
kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk
keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. besarnya pemupukan
modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
Selisih hasil usaha koperasi dapat menimbulkan surplus maupun defisit bagi koperasi. Saat koperasi mengalami defisit, koperasi
dapat menggunakan dana cadangan untuk menutupinya. Apabila dana cadangan yang tersedia tidak mencukupi defisit yang terjadi, maka akan diakumulasikan dan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja koperasi pada tahun
berikutnya.
Saat koperasi mengalami surplus, sebagian surplus yang didapatkannya akan dikurangi sebagian untuk dana cadangan koperasi menurut UU Nomer 7 tahun 2011 sisa dari surplus tersebut akan dibagikan untuk : 1. Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang
yang di lakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi
2. Anggota sebanding dengan sertifikat modal koperasi yang dimiliki
3. Pembayaran bonus kepada pengawas, pengurua, dan karyawan koperasi
4. Pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan koperasi dan kewajiban lainnya
5. Penggunaan lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
Surplus yang didapatkan koperasi tidak boleh dibagikan kepada non anggota koperasi. Surplus hasil usaha yang didapatkan koperasi diri non anggotanya dapat digunakan untuk mengembangkan usaha koperasi dan meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.
Macam-macam Surplus Hasil Usaha yang Dibagikan Kepada AnggotanyaSurplus hasil usaha yang dibagikan oleh koperasi kepada anggotanya terdiri dari 2 macam yaitu : 1. Jasa modal
Bagian surplus hasil usaha yang diberikan kepada anggota dihitung dari besarnya simpanan mereka yang dijadikan sebagai modal koperasi. Jasa modal yang biasanya diberikan oleh koperasi sebesar 30% dari surplus hasil usaha yang dibagikan untuk anggotanya.
2. Jasa usaha Bagian surplus hasil usaha yang diberikan kepada anggota dihitung dari bersarnya jasa anggota dalam kegiatan usaha koperasi. Jasa usaha yang biasanya diberika koperasi sebesar 70% dari surplus hasil usaha yang dibagikan untuk anggotanya.
Rumus Pembagian SHU
Acuan dasar membgi SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa, pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
Dengan demikian , SHU koperasi di terima oleh anggota bersumber dari 2 kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:
1. Jasa modal Pembagian ini juga sekalius mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SGU pada tahun buku yang bersangkutan. Bagian surplus hasil usaha yang diberikan kepada anggota dihitung dari besarnya simpanan mereka yang dijadikan sebagai modal koperasi. Jasa modal yang biasanya diberikan oleh koperasi sebesar 30% dari surplus hasil usaha yang dibagikan untuk anggotanya.
2. Jasa usaha Bagian surplus hasil usaha yang diberikan kepada anggota dihitung dari bersarnya jasa anggota dalam kegiatan usaha koperasi. Jasa usaha yang biasanya diberika koperasi sebesar 70% dari surplus hasil usaha yang dibagikan untuk anggotanya. Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan, Secara umum SHU koperasi di bagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Koperasi sebagai berikut: - Cadangan koperasi - Jasa anggota - Dana pengurus - Dana karyawan dana pendidikan - Dana sosial - Dana untuk pembagunan sosial
Tentunya tidak semua komponen di atas harus diadopsi koperasi dalam membagi SHU-nya. Hal ini sangat tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.
Untuk mempermudah pemahaman rumus pembagian SHU koperasi, berikut ini diasjikan salah satu kasus pembagian SHU koperasi (selanjutnya disebut koperasi A)
Menurut AD/ART koperasi A, SHU dibagi sebagai berikut : Cadangan : 40 % Jasa anggota : 40 % Dana pengurus : 5 % Dana karyawan : 5 % Dana pendidikan : 5 % Dana sosial : 5 %
SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut: SHU KOPERASI = Y+ X Dimana: SHU KOPERASI : Sisa Hasil Usaha per Anggota Y : SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi X : SHU KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha
Dengan menggunakan model matematika, SHU KOPERASI per anggota dapat dihitung sebagai berikut.
SHU KOPERASI= Y+ X Dengan: SHU KOPERASI AE = Ta/Tk (Y) SHU KOPERASI MU = Sa/Sk (X) Dimana: SHU KOPERASI : Total Sisa Hasil Usaha per Anggota SHU KOPERASI AE : SHU KOPERASI Aktivitas Ekonomi SHU KOPERASI MU : SHU KOPERASI Anggota atas Modal
Usaha Y : Jasa Usaha Anggota X : Jasa Modal Anggota Ta: Total transaksi Anggota) Tk : Total transaksi Koperasi Sa : Jumlah Simpanan Anggota Sk : Simpanan anggota total (Modal sendiri total)
Bila SHU bagian anggota menurut AD/ART koperasi A adalah 40% dari total SHU, dan
rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian anggota tersebut dibagi secara proporsional
menurut jasa modal dan usaha, dengan pembagian Jasa Usaha Anggota sebesar 70%, dan Jasa Modal Anggota sebesar 30%, maka ada 2 cara menghitung persentase JUA dan
JMA yaitu:
Pertama, langsung dihitung dari total SHU koperasi, sehingga:
JUA = 70% x 40% total SHU Koperasi setelah pajak = 28% dari total SHU Koperasi
JMA = 30% x 40% total SHU koperasi setelah pajak = 12% dari total SHU koperasi
Kedua, SHU bagian anggota (40%) dijadikan menjadi 100%, sehingga dalam hal ini
diperoleh terlebih dahulu angka absolut, kemudian dibagi sesuai dengan persentase
yang ditetapkan.
Prinsip - Prinsip Pembagian SHU 1. SHU yang di bagi adalah yang bersumber
dari anggota 2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan
transaksi usaha yamg dilakikan anggota sendiri.
3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
4. SHU anggota di bayar secara tunai
Pembagian SHU Peranggota SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat mitra
bisnisnya.
DANA CADANGAN KOPERASIPengertian dana cadangan menurut UU No. 25/1992, adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha yang dimasukkan untuk memupuk modalsendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.Sesuai Anggaran Dasar yang menunjuk pada UU No. 12/1967 menentukan bahwa25 % dari SHU yang diperoleh dari usaha anggota disisihkan untuk Cadangan,sedangkan SHU yang berasal bukan dari usaha anggota sebesar 60 % disisihkanuntuk Cadangan.Menurut UU No. 25/1992, SHU yang diusahakan oleh anggota dan yang diusahakanoleh bukan anggota, ditentukan 30 % dari SHU tersebut disisihkan untuk Cadangan.Distribusi Cadangan Koperasi antara lain dipergunakan untuk:1. Memenuhi kewajiban tertentu2. Meningkatkan jumlah operating capital koperasi3. Sebagai jaminan untuk kemungkinan – kemungkinan
rugi di kemudian hari4. Perluasan usaha
Cadangan Koperasi antara lain dipergunakan untuk:1. Memenuhi kewajiban tertentu2. Meningkatkan jumlah operating capital
koperasi3. Sebagai jaminan untuk kemungkinan –
kemungkinan rugi di kemudian hari4. Perluasan usaha