Self Cured Acrylic

2
Self Cured Acrylic (Resin Akrilik teriaktivasi Kimia) Berbeda dengan heat cured acrylic, self cured acylic menggunakan activator berupa cairan kimia. Cairan kimia yang digunakan adalah dari golongan amin tersier biasanya adalah dietil paratuloidin. Jenis ini memang tidak sesempurna tipe I karena residu monomer yang terbentuk dari proses polimerisasi dan manipulasi lebih banyak. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan mengatur suhu dan waktu manipulasi secara tepat. Kelebihan dari tipe ini adalah mudah dilepaskan dari kuvet, fleksibilitas lebih tinggi dari tipe I, pengerutan volumeakhir tergolong rendah karena proses polimerisasi dari tipe ini tergolong kurang sempurna. Sedang kekurangannya adalah elastisitas dari tipe ini tergolong kurang dari tipe I, kemudian karena digunakan bahan kimia hal tersebut dapat mengiritasi jaringan rongga mulut, dandari segi ekonomis lebih mahal. Resin akrilik swapolimerisasi (self cured acrylic resin) adalah resin akrilik yang menggunakan akselerator kimia untuk polimerisasi yaitu dimetil-para-toluidin (CH3C6H4N(CH3)). Bila dibandingkan dengan heat cured acrylic resin bahan ini memiliki stabilitas warna yang kurang. Aselerator amine bereaksi dengan initiator peroxide pada temperatur kamar dan memproduksi radikal bebas untuk menginisiasi reaksi polimerisasi. Kecuali pada inisiasi, reaksi polimerisasi lainnya sama dengan tipe aselerator panas. Reaksinya adalah exoterm dan polimerisasi tetap menghasilkan penyusutan volume. Prosedur umum untuk compression molding pada plastis akselerator kimia, sama dengan tipe aselerator-panas, kecuali setelah penutupan cuvet yang terakhir. Adonan dibiarkan untuk polimerisasi pada temperatur kamar atau pada air yang hangat. Material aselerator kimia mulai berpolimerisasi segera setelah powder dan liquid dicampurkan dan diproses lebih cepat melewati tahap konsistensi daripada tipe aselerator panas. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsistensi packing hanya 5 menit untuk tipe aselerator kimia, dibandingkan dengan 15 menit untuk tipe aselerator panas. Penambahan working time dapat dilakukan dengan mendinginkan bahan-bahan dan alat mixing ke dalam lemari pendingin.

Transcript of Self Cured Acrylic

Page 1: Self Cured Acrylic

Self Cured Acrylic (Resin Akrilik teriaktivasi Kimia)Berbeda dengan heat cured acrylic, self cured acylic menggunakan activator berupa cairan kimia. Cairan kimia yang digunakan adalah dari golongan amin tersier biasanya adalah dietil paratuloidin. Jenis ini memang tidak sesempurna tipe I karena residu monomer yang terbentuk dari proses polimerisasi dan manipulasi lebih banyak. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan mengatur suhu dan waktu manipulasi secara tepat. Kelebihan dari tipe ini adalah mudah dilepaskan dari kuvet, fleksibilitas lebih tinggi dari tipe I, pengerutan volumeakhir tergolong rendah karena proses polimerisasi dari tipe ini tergolong kurang sempurna. Sedang kekurangannya adalah elastisitas dari tipe ini tergolong kurang dari tipe I, kemudian karena digunakan bahan kimia hal tersebut dapat mengiritasi jaringan rongga mulut, dandari segi ekonomis lebih mahal.Resin akrilik swapolimerisasi (self cured acrylic resin) adalah resin akrilik yang menggunakan akselerator kimia untuk polimerisasi yaitu dimetil-para-toluidin (CH3C6H4N(CH3)). Bila dibandingkan dengan heat cured acrylic resin bahan ini memiliki stabilitas warna yang kurang.Aselerator amine bereaksi dengan initiator peroxide pada temperatur kamar dan memproduksi radikal bebas untuk menginisiasi reaksi polimerisasi. Kecuali pada inisiasi, reaksi polimerisasi lainnya sama dengan tipe aselerator panas. Reaksinya adalah exoterm dan polimerisasi tetap menghasilkan penyusutan volume.Prosedur umum untuk compression molding pada plastis akselerator kimia, sama dengan tipe aselerator-panas, kecuali setelah penutupan cuvet yang terakhir. Adonan dibiarkan untuk polimerisasi pada temperatur kamar atau pada air yang hangat. Material aselerator kimia mulai berpolimerisasi segera setelah powder dan liquid dicampurkan dan diproses lebih cepat melewati tahap konsistensi daripada tipe aselerator panas.Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsistensi packing hanya 5 menit untuk tipe aselerator kimia, dibandingkan dengan 15 menit untuk tipe aselerator panas. Penambahan working time dapat dilakukan dengan mendinginkan bahan-bahan dan alat mixing ke dalam lemari pendingin.Resin Akrilik Swapolimerisasi ( Self-Cured Autopolymerizing/Resin Cold Curing).Merupakan resin akrilik yang teraktivasi secara kimia.Resin yang teraktivasi secara kimia tidak memerlukan penggunaan energy termal dan dapat dilakukan pada suhu kamar. Aktivasi kimia dapat dicapai melalui penembahan amintersier terhadapa monomer. Bila komponen powder dan liquid diaduk, amintersier akan menyebabkan terpisahnya benzoil peroksida sehingga dihasilkan radikal bebas dan polimerisasi dimulai.