SELASA, 21 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Fakta … fileyang juga masih berada dalam satu lokasi di...

1
SEJUMLAH penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin menggeledah rumah dinas dan kantor Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad. Para penyidik mulai melaku- kan penggeledahan sekitar pu- kul 11.00 WIB di dalam ruang kerja Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi dan selanjutnya bergerak menuju rumah dinas yang juga masih berada dalam satu lokasi di Jalan Ahmad Yani No 1, Kecamatan Bekasi Selatan. Pimpinan KPK Haryono Umar saat dihubungi meng- akui pihaknya melakukan penggeledahan untuk men- cari barang bukti. Namun belum ada penjelasan berkas atau benda yang dicari KPK. Penggeledahan berlangsung tertutup dan wartawan tidak diperkenankan mendekati area tersebut. Mochtar Mohamad sudah dinyatakan sebagai tersangka dugaan korupsi, yaitu suap da- lam pengurusan penghargaan Adipura, suap dalam penge- sahan APBD Pemerintah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2010, dan penyalahgunaan APBD Bekasi 2009. Ia telah ditahan di Rutan Salemba sejak 13 Desember lalu. KPK menyatakan Mochtar telah melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 dan atau Pasal 5 ayat (1) atau Pasal 12 huruf e atau huruf f, Pasal 13 jo Pasal 15 UU No 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Di tempat terpisah, juru bi- cara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Bekasi Darius Doloksaribu mengatakan peng- geledahan terkait dengan kasus Mochtar tidak proporsional. “Sejauh ini ditetapkannya wali kota (Mochtar) hingga pe- nahanannya oleh KPK dipan- dang belum jelas. Belum ada pernyataan kerugian negara yang ditimbulkan,” kata dia. Menurut dia, penahanan Mochtar bersifat sebelah pihak. “Seharusnya nominal rupiah yang disangkakan itu disebut- kan dan bukan hanya mem- berikan keterangan seputar status sebagai tersangka saja,” ujarnya. (GG/M-6) M ENDUNG menyelimuti langit Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (18/12). Namun, seperti tak mengganggu keriangan sekitar 120 orang anak laki-laki dan perempuan, usia 3 hingga 13 tahun. Mereka bernyanyi dengan riuhnya sambil bergoyang di Taman Galur 2 Senen, Jakarta Pusat. Kaki disentak-sentak, tangan dilambai-lambai, pinggul digoyang-goyang.” Demikian potongan nyanyian yang menjuntai dari suara polos anak-anak itu. Mereka menyentak, bergoyang, dan berputar mengikuti lirik yang diucapkan guru di depan mereka. Alena Free Education adalah sebuah tempat pendidikan gratis yang digagas penyanyi kelahiran Malang, Jawa Timur, Alena. Pendidikan diutamakan buat siswa putus sekolah, anak-anak terlambat masuk sekolah, dan anak-anak jalanan. Sekolah berlangsung di Taman Galur 2 seminggu dua kali pada Sabtu dan Minggu sore. “Sekolah dibuka sejak awal 2009, mulanya saya gagas dengan mengajak Kak Seto,” papar Alena, di sela-sela kesibukan memeriahkan acara bersama murid-muridnya, Minggu (19/12). Setelah konsep sekolah terbentuk, pemenang Grand Champion Asia Bagus tahun 2000 itu kemudian menjalankan sekolah secara mandiri. “Materi kelas 3 baru diajarkan pada kelas 4,” imbuhnya. Sekitar hampir 200 anak hadir pada pembukaan sekolah di taman itu. Namun, jumlah itu berkurang pada minggu-minggu berikutnya, menjadi sekitar 60 anak saja. Yang sering datang malah anak-anak sekolah biasa. Fokus pelajaran matematika dan bahasa Inggris. “Anak-anak jalanan dan putus sekolah tetap jadi perhatian. Sekarang saya lagi mengusahakan kerja sama dengan Yayasan Anak Jalanan Senen,” ungkap Alena. Sore itu, 10 orang pengajar Alena Free Education berinteraksi dengan murid- murid di taman. Guru- guru itu adalah relawan pendidikan yang bekerja tanpa dibayar. “Saya hanya kasih uang transpor,” ujar Alena yang mendanai seluruh kegiatan sekolah dari uang sakunya dan keluarga. Perempuan berkulit putih itu mengaku bahwa ide untuk membuat sekolah datang dari kebiasaannya membaca buku. Dia tersentuh melihat anak-anak yang tidak punya kesempatan mengembangkan bakat dan pengetahuannya. Alena pun mulai membagikan buku kepada anak-anak putus sekolah. Kemudian, membuat sekolah gratis itu. Pelaksanaan sekolah di taman awalnya juga tidak berjalan mulus. Preman setempat meminta pungutan. Juga, koordinator pengumpul anak-anak jalanan meminta bayaran sebelum belajar. Semua berhasil diatasi berkat koordinasi Alena dan staf, serta keseriusan mereka berbagi pendidikan secara gratis. Masyarakat setempat pun mendukung kegiatan Alena Free Education. “Di sini jadi ramai, banyak acara, anak-anak juga jadi pinter,” ujar Darsih, 36, salah satu penduduk Galur, Senen. Saat sore, anak-anak duduk di atas tikar menyaksikan aksi boneka tangan. Kisah yang diangkat tentang ketulusan hati dan berbagi kepada sesama. Entah mengerti, entah tidak, yang jelas tepuk tangan riuh menyambut usainya aksi boneka itu. (*/J-4) M AJELIS Hakim Pengadilan Ne- geri Jakarta Se- latan (PN Jaksel) menjatuhkan vonis delapan tahun penjara bagi empat ter- dakwa kasus keributan yang terjadi di Diskotek Blowfish pada 4 April 2010. Vonis kepa- da keempat terdakwa itu dua tahun lebih ringan daripada tuntutan jaksa. Majelis hakim menyatakan terdakwa Benardus Malela, Kanor Lolo, Rando Lili, dan David Too terbukti bersalah secara terang-terangan melaku- kan kekerasan yang menyebab- kan kematian dan luka berat, sebagaimana dalam dakwaan kesatu dan kedua. “Menjatuhan pidana hukum- an penjara kepada masing-ma- sing selama delapan tahun,” ujar hakim Aksir dalam persidangan di PN Jaksel, kemarin. Majelis hakim berpendapat alibi terdakwa yang menyebut saat kejadian mereka tidak berada di tempat kejadian perkara tidak didukung bukti yang cukup. Kesaksian hanya berasal dari terdakwa lain- nya. Karena itu, majelis hakim mengabaikan keterangan para terdakwa. Dalam putusannya, hakim menerangkan berdasarkan keterangan saksi, Benardus Malela membacok korban M Sholeh dengan parang di kepala bagian kiri hingga menyebabkan M Sholeh me- ninggal seketika. Kanor Lolo dituduh memukul bertubi-tubi korban Yoppie Inggratubun menggunakan besi stainless se- hingga mengakibatkan Yoppie luka berat dan meninggal be- berapa hari kemudian. Adapun David Too dan Rando Lili me- nyerang Agripinus Romatora dengan besi stainless masing- masing sebanyak dua kali hingga menyebabkan korban terluka berat. Ajukan banding Saat ditemui di ruang ta- hanan sementara di PN Jaksel, David Too menyayangkan putusan hakim yang terlalu berat. Ia juga tetap berkeya- kinan bahwa dirinya tidak bersalah. “Majelis hakim sudah tahu kami tidak di tempat. Tapi mengapa masih divonis?” ujarnya berapi-api. Ia mengaku siap menjalani hukuman, bahkan hingga 20 tahun, bila memang dirinya bersama tiga terdakwa lainnya terlibat dalam keributan itu. Ia juga menyayangkan sikap hakim yang tidak jadi mem- buka rekaman CCTV untuk membuktikan keberadaan mer- eka berempat. “Kenapa CCTV tidak dibuka?” keluhnya. Penasihat hukum keempat terdakwa, Tigor Simatupang, menegaskan pihaknya akan menyatakan banding. “Banyak yang tidak terbukti. Hanya satu saksi yang meng- aku, tapi itu keterangan diba- cakan. Itu tidak kuat secara KUHAP. Tidak ada sidik jari. Bercak darah juga tidak ada. Tidak ada bukti bagi hakim untuk menyatakan terdakwa bersalah,” terangnya. Hakim Singit Elier memban- tah pihaknya mengesamping- kan fakta yang dimunculkan di pengadilan. Termasuk juga soal pencabutan berita acara peme- riksaan (BAP) para terdakwa. Ia menegaskan pertimbangan hakim dalam memberikan putusan berdasarkan pada persesuaian hasil visum ke- tiga korban, keterangan saksi, dan keterangan terdakwa. “Dari persesuaian ketiganya, terpenuhi unsur-unsur dalam dakwaan,” tutur Singit. Namun, Singit merasa aneh dengan tidak ditetapkannya Roy dan Mat sebagai tersangka. Roy dan Mat adalah petugas keamanan di diskotek itu. “Kalau dilihat, kan, mereka berdua ini justru yang awal- nya terlibat keributan dengan Agripinus. Tapi, kenapa tidak dijadikan tersangka, atau pa- ling tidak disidik?” ujarnya. (*/J-4) [email protected] Hakim juga heran kenapa Mat dan Roy tidak ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Raja Suhud Fakta Kasus Blowsh Sumir Sejauh ini ditetapkannya wali kota (Mochtar) hingga penahanannya oleh KPK belum jelas.’’ Darius Doloksaribu Juru bicara DPC PDIP Bekasi Berbagi Pendidikan di Taman Galur 6 | Megapolitan SELASA, 21 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA GUBERNUR DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan kecewa dengan rencana konsep mega- politan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur) yang jalan di tempat sejak 1974. Jabodetabekpunjur ternyata tak signikan dalam pengembang- an wilayah DKI Jakarta. “Lihat saja sendiri sekarang. Anda bisa saksikan sendiri kalau perkembangannya hanya berjalan di tempat saja,” pa- par Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, di Jakarta kemarin. Hal itu, lanjut Foke, karena lemahnya pemerintah pusat dalam menyatukan Jabo- detabekpunjur. Pusat ternyata tak sanggup menyeimbangi kuatnya otonomi daerah. Setelah disahkan melalui kepres pada 1974, perkem- bangan konsep megapolitan berjalan sangat lamban. Bahkan keluarnya Peraturan Presiden No 54/2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabek- punjur tidak cukup untuk men- gakselerasi konsep pengem- bangan Jabodetabekpunjur. “Kewenangan otonomi dae- rah itu begitu kuat. Misalnya perda tata ruang di daerah- daerah itu adalah rujukan utama. Dia (daerah) tidak me- lihat rujukan ke mana pun. Ini yang saya kira akan menjadi pertanyaan besar, bisakah pe- merintah? Saya kira ini akan jadi tanggung jawab peme- rintah pusat menyesuaikan kepentingan daerah-daerah otonomi yang sudah tertuang dalam produk yang sah menu- rut hukum,” jelasnya. Kelemahan pusat tersebut, menurut Foke, diperparah oleh sikap saling prasangka tiap daerah. Tak bisa dimung- kiri, setiap daerah masih saja mengedepankan kepentingan- nya sendiri. Secara terpisah, Kepala Ba- dan Perencanaan Pembangun- an Daerah (Bappeda) DKI Sarwo Handayani mengakui pergerakan konsep megapoli- tan lamban. Pembangunan di daerah tersebut, ujarnya, lebih diutamakan pada pembangun- an infrastruktur. Menurut Sarwo, penyebab lambannya pergerakan BKSP Jabodetabekpunjur karena ke- wenangan yang mereka miliki sebatas penyimpul koordinasi saja. (VB/Ssr/J-2) Konsep Megapolitan Jalan di Tempat KPK Geledah Rumah Dinas Wali Kota Bekasi Delapan Perjalanan Kereta Api Dibatalkan PERBAIKAN rangkaian kereta yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) hingga kemarin belum rampung. Padahal per- baikan dijadwalkan selesai pada 17 Desember lalu. Akibat perbaikan itu, jadwal perjalanan mengalami perubahan dan puluhan perjalanan dibatalkan. Di Stasiun Bogor, sedikitnya delapan perjalanan kereta dari Bogor ke Tanah Abang dibatal- kan. Kendati demikian, pihak KA Bogor mengklaim kondisi di Stasiun Bogor masih terkendali dan tetap berjalan normal. “Yang dimaksud penumpukan itu seperti apa? Ramai memang, tapi itu yang menunggu kedatangan kereta dari Jakarta,” kata Agus Sutadirman dari PT KAI. Dia mengatakan pembatalan delapan perjalanan kereta ke Ta- nah Abang diperkirakan hingga 22 Desember. “Perbaikan selesai 22 Desember 2010 dan hanya ada delapan rit yang mengalami pembatalan,” katanya. (DD/J-4) Warga Jepang Menipu 30 Calon TKI DIREKTORAT Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menahan seorang warga negara Jepang, Akutsu Ichiro, 74, dan dua warga negara Indonesia, US, 43, yang berdomisili di Jakarta Utara dan NN, 49, warga Bekasi. Ketiganya diduga menipu sekitar 30 orang calon TKI ke Jepang. Demikian dikatakan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Boy Rai Amar kepada wartawan di Mabes Polri, kemarin. Menurut Boy, sejak Agustus 2010 ketiganya telah menerima uang sekitar Rp87,5 juta dari sekitar 30 calon TKI. Namun, hingga saat ini belum satu pun yang diberangkatkan ke Jepang. “Mer- eka merekrut tenaga kerja ilegal. Tamengnya sebagai konsultan bisnis,” tutur Boy. Calon TKI, kata Boy, diminta bayaran Rp20 juta-Rp40 juta oleh tersangka yang berkantor di Sidoarjo, Jawa Tengah. Dihubungi terpisah, Kedutaan Besar Jepang mengaku belum tahu kasus itu. “Saya belum dapat info,” kata Atase Pers Kedubes Jepang, Seiko Namba. (*/J-4) 9.989 Personel Amankan Natal PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI beserta jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) DKI menyiapkan se- banyak 9.989 personel gabungan untuk mengamankan perayaan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011. Perinciannya, Polda Metro Jaya sebanyak 7.239 personel dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI 2.750 personel. “Mereka bertugas mulai 24 Desember hingga 2 Januari 2011 untuk mengamankan sebanyak 1.619 tempat-tempat ibadah dan 878 tempat hiburan,” ujar Gubernur DKI Fauzi Bowo di Balai Kota DKI, kemarin. Gubernur memaparkan pihaknya juga akan meminta ban- tuan lingkungan untuk mengamankan gereja-gereja di Jakarta. (Ssr/J-3) LINTAS BERITA BERSEMANGAT: Murid-murid Alena Free Education semangat mengikuti kegiatan pendidikan di Taman Galur 2, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (18/12). METRO TV/ RAFKI

Transcript of SELASA, 21 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Fakta … fileyang juga masih berada dalam satu lokasi di...

Page 1: SELASA, 21 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Fakta … fileyang juga masih berada dalam satu lokasi di Jalan Ahmad Yani No 1, Kecamatan Bekasi Selatan. ... Ia telah ditahan di Rutan

SEJUMLAH penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin menggeledah rumah dinas dan kantor Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad.

Para penyidik mulai melaku-kan penggeledahan sekitar pu-kul 11.00 WIB di dalam ruang kerja Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi dan selanjutnya bergerak menuju rumah dinas yang juga masih berada dalam satu lokasi di Jalan Ahmad Yani No 1, Kecamatan Bekasi Selatan.

Pimpinan KPK Haryono Umar saat dihubungi meng-akui pihaknya melakukan penggeledahan untuk men-cari barang bukti. Namun

belum ada penjelasan berkas atau benda yang dicari KPK. Penggeledahan berlangsung tertutup dan wartawan tidak diperkenankan mendekati area

tersebut.Mochtar Mohamad sudah

dinyatakan sebagai tersangka dugaan korupsi, yaitu suap da-lam pengurusan penghargaan Adipura, suap dalam penge-sahan APBD Pemerintah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2010, dan penyalahgunaan APBD Bekasi 2009. Ia telah ditahan di Rutan Salemba sejak 13 Desember lalu.

KPK menyatakan Mochtar telah melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 dan atau Pasal 5 ayat (1) atau Pasal 12 huruf e atau huruf f, Pasal 13 jo Pasal 15 UU No 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Di tempat terpisah, juru bi-cara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Bekasi Darius Doloksaribu mengatakan peng-geledahan terkait dengan kasus Mochtar tidak proporsional.

“Sejauh ini ditetapkannya wali kota (Mochtar) hingga pe-nahanannya oleh KPK dipan-dang belum jelas. Belum ada pernyataan kerugian negara yang ditimbulkan,” kata dia.

Menurut dia, penahanan Mochtar bersifat sebelah pihak. “Seharusnya nominal rupiah yang disangkakan itu disebut-kan dan bukan hanya mem-berikan keterangan seputar status sebagai tersangka saja,” ujarnya. (GG/M-6)

MENDUNG menyelimuti langit Senen, Jakarta

Pusat, Sabtu (18/12). Namun, seperti tak mengganggu keriangan sekitar 120 orang anak laki-laki dan perempuan, usia 3 hingga 13 tahun. Mereka bernyanyi dengan riuhnya sambil bergoyang di Taman Galur 2 Senen, Jakarta Pusat.“Kaki disentak-sentak,

tangan dilambai-lambai, pinggul digoyang-goyang.” Demikian potongan nyanyian yang menjuntai dari suara polos anak-anak itu. Mereka menyentak, bergoyang, dan berputar mengikuti lirik yang diucapkan guru di depan mereka.

Alena Free Education adalah sebuah tempat pendidikan gratis yang digagas penyanyi kelahiran Malang, Jawa Timur, Alena. Pendidikan diutamakan buat siswa putus sekolah, anak-anak terlambat masuk sekolah, dan anak-anak jalanan. Sekolah berlangsung di Taman Galur 2 seminggu dua kali pada Sabtu dan Minggu sore. “Sekolah dibuka sejak awal 2009, mulanya saya gagas dengan mengajak Kak Seto,” papar Alena, di sela-sela kesibukan memeriahkan acara bersama

murid-muridnya, Minggu (19/12). Setelah konsep sekolah terbentuk, pemenang Grand Champion Asia Bagus tahun 2000 itu kemudian menjalankan sekolah secara mandiri.

“Materi kelas 3 baru diajarkan pada kelas 4,” imbuhnya. Sekitar hampir 200 anak hadir pada pembukaan sekolah di taman itu. Namun, jumlah itu berkurang pada minggu-minggu berikutnya, menjadi sekitar 60 anak saja. Yang sering datang malah anak-anak sekolah biasa. Fokus pelajaran

matematika dan bahasa Inggris. “Anak-anak jalanan dan putus sekolah tetap jadi perhatian. Sekarang saya lagi mengusahakan kerja sama dengan Yayasan Anak Jalanan Senen,” ungkap Alena.

Sore itu, 10 orang pengajar Alena Free Education berinteraksi dengan murid-murid di taman. Guru-guru itu adalah relawan pendidikan yang bekerja tanpa dibayar. “Saya hanya kasih uang transpor,” ujar Alena yang mendanai seluruh kegiatan sekolah dari uang sakunya dan keluarga.

Perempuan berkulit putih itu mengaku bahwa ide untuk membuat sekolah datang dari kebiasaannya membaca buku. Dia tersentuh melihat anak-anak yang tidak punya kesempatan mengembangkan bakat dan pengetahuannya. Alena pun mulai membagikan buku kepada anak-anak putus sekolah. Kemudian, membuat sekolah gratis itu.

Pelaksanaan sekolah di taman awalnya juga tidak berjalan mulus. Preman setempat meminta pungutan. Juga, koordinator pengumpul anak-anak jalanan meminta bayaran sebelum belajar. Semua berhasil diatasi berkat koordinasi Alena dan staf, serta keseriusan mereka berbagi pendidikan secara gratis.

Masyarakat setempat pun mendukung kegiatan Alena Free Education. “Di sini jadi ramai, banyak acara, anak-anak juga jadi pinter,” ujar Darsih, 36, salah satu penduduk Galur, Senen.

Saat sore, anak-anak duduk di atas tikar menyaksikan aksi boneka tangan. Kisah yang diangkat tentang ketulusan hati dan berbagi kepada sesama. Entah mengerti, entah tidak, yang jelas tepuk tangan riuh menyambut usainya aksi boneka itu. (*/J-4)

MAJELIS Hakim Pengadilan Ne-ge ri Jakarta Se-latan (PN Jaksel)

menjatuhkan vonis delapan tahun penjara bagi empat ter-dakwa kasus keributan yang terjadi di Diskotek Blowfish pada 4 April 2010. Vonis kepa-da keempat terdakwa itu dua tahun lebih ringan daripada tuntutan jaksa.

Majelis hakim menyatakan terdakwa Benardus Malela, Kanor Lolo, Rando Lili, dan David Too terbukti bersalah secara terang-terangan melaku-kan kekerasan yang menyebab-kan kematian dan luka berat, sebagaimana dalam dakwaan kesatu dan kedua.

“Menjatuhan pidana hukum-an penjara kepada masing-ma-sing selama delapan tahun,” ujar hakim Aksir dalam persidangan di PN Jaksel, kemarin.

Majelis hakim berpendapat alibi terdakwa yang menyebut saat kejadian mereka tidak berada di tempat kejadian perkara tidak didukung bukti yang cukup. Kesaksian hanya berasal dari terdakwa lain-nya. Karena itu, majelis hakim mengabaikan keterangan para terdakwa.

Dalam putusannya, hakim menerangkan berdasarkan kete rangan saksi, Benardus Malela membacok korban M Sholeh dengan parang di

kepala bagian kiri hingga menyebabkan M Sholeh me-ninggal seketika. Kanor Lolo dituduh memukul bertubi-tubi korban Yoppie Inggratubun menggunakan besi stainless se-hingga mengakibatkan Yoppie luka berat dan meninggal be-berapa hari kemudian. Adapun David Too dan Rando Lili me-nyerang Agripinus Romatora dengan besi stainless masing-masing sebanyak dua kali hingga menyebabkan korban terluka berat.

Ajukan bandingSaat ditemui di ruang ta-

hanan sementara di PN Jaksel, David Too menyayangkan

putusan hakim yang terlalu berat. Ia juga tetap berkeya-kinan bahwa dirinya tidak bersalah. “Majelis hakim sudah tahu kami tidak di tempat. Tapi mengapa masih divonis?” ujarnya berapi-api.

Ia mengaku siap menjalani hukuman, bahkan hingga 20 tahun, bila memang dirinya bersama tiga terdakwa lainnya terlibat dalam keributan itu. Ia juga menyayangkan sikap hakim yang tidak jadi mem-buka rekaman CCTV untuk membuktikan keberadaan mer-eka berempat. “Kenapa CCTV tidak dibuka?” keluhnya.

Penasihat hukum keempat terdakwa, Tigor Simatupang,

menegaskan pihaknya akan menyatakan banding.

“Banyak yang tidak terbukti. Hanya satu saksi yang meng-aku, tapi itu keterangan diba-cakan. Itu tidak kuat secara KUHAP. Tidak ada sidik jari. Bercak darah juga tidak ada. Tidak ada bukti bagi hakim untuk menyatakan terdakwa bersalah,” terangnya.

Hakim Singit Elier memban-tah pihaknya mengesamping-kan fakta yang dimunculkan di pengadilan. Termasuk juga soal pencabutan berita acara peme-rik saan (BAP) para terdakwa. Ia menegaskan pertimbangan hakim dalam memberikan putusan berdasarkan pada

persesuaian hasil visum ke-tiga korban, keterangan saksi, dan keterangan terdakwa. “Dari persesuaian ketiganya, terpenuhi unsur-unsur dalam dakwaan,” tutur Singit.

Namun, Singit merasa aneh dengan tidak ditetapkannya Roy dan Mat sebagai tersangka. Roy dan Mat adalah petugas keamanan di diskotek itu.

“Kalau dilihat, kan, mereka berdua ini justru yang awal-nya terlibat keributan dengan Agripinus. Tapi, kenapa tidak dijadikan tersangka, atau pa-ling tidak disidik?” ujarnya. (*/J-4)

[email protected]

Hakim juga heran kenapa Mat dan Roy tidak ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.

Raja Suhud

Fakta Kasus Blowfi sh Sumir

Sejauh ini ditetapkannya wali kota (Mochtar) hingga penahanannya oleh KPK belum jelas.’’Darius DoloksaribuJuru bicara DPC PDIP Bekasi

Berbagi Pendidikan di Taman Galur

6 | Megapolitan SELASA, 21 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

GUBERNUR DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan kecewa dengan rencana konsep mega-politan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur) yang jalan di tempat sejak 1974. Jabodetabekpunjur ternyata tak signifi kan dalam pengembang-an wilayah DKI Jakarta.

“Lihat saja sendiri sekarang. Anda bisa saksikan sendiri kalau perkembangannya hanya berjalan di tempat saja,” pa-par Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, di Jakarta kemarin.

Hal itu, lanjut Foke, karena lemahnya pemerintah pusat dalam menyatukan Jabo-detabekpunjur. Pusat ternyata tak sanggup menyeimbangi kuatnya otonomi daerah.

Setelah disahkan melalui

kepres pada 1974, perkem-bangan konsep megapolitan berjalan sangat lamban. Bahkan keluarnya Peraturan Presiden No 54/2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabek-punjur tidak cukup untuk men-gakselerasi konsep pengem-bangan Jabodetabekpunjur.

“Kewenangan otonomi dae-rah itu begitu kuat. Misalnya perda tata ruang di daerah-daerah itu adalah rujukan utama. Dia (daerah) tidak me-lihat rujukan ke mana pun. Ini yang saya kira akan menjadi pertanyaan besar, bisakah pe-merintah? Saya kira ini akan jadi tanggung jawab peme-rintah pusat menyesuaikan kepentingan daerah-daerah otonomi yang sudah tertuang dalam produk yang sah menu-

rut hukum,” jelasnya.Kelemahan pusat tersebut,

menurut Foke, diperparah oleh sikap saling prasangka tiap daerah. Tak bisa dimung-kiri, setiap daerah masih saja mengedepankan kepentingan-nya sendiri.

Secara terpisah, Kepala Ba-dan Perencanaan Pembangun-an Daerah (Bappeda) DKI Sarwo Handayani mengakui pergerakan konsep megapoli-tan lamban. Pembangunan di daerah tersebut, ujarnya, lebih diutamakan pada pembangun-an infrastruktur.

Menurut Sarwo, penyebab lambannya pergerakan BKSP Jabodetabekpunjur karena ke-wenangan yang mereka miliki sebatas penyimpul koordinasi saja. (VB/Ssr/J-2)

Konsep MegapolitanJalan di Tempat

KPK Geledah Rumah Dinas Wali Kota Bekasi

Delapan Perjalanan Kereta Api Dibatalkan

PERBAIKAN rangkaian kereta yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) hingga kemarin belum rampung. Padahal per-baikan dijadwalkan selesai pada 17 Desember lalu.

Akibat perbaikan itu, jadwal perjalanan mengalami perubahan dan puluhan perjalanan dibatalkan. Di Stasiun Bogor, sedikitnya delapan perjalanan kereta dari Bogor ke Tanah Abang dibatal-kan. Kendati demikian, pihak KA Bogor mengklaim kondisi di Stasiun Bogor masih terkendali dan tetap berjalan normal. “Yang dimaksud penumpukan itu seperti apa? Ramai memang, tapi itu yang menunggu kedatangan kereta dari Jakarta,” kata Agus Sutadirman dari PT KAI.

Dia mengatakan pembatalan delapan perjalanan kereta ke Ta-nah Abang diperkirakan hingga 22 Desember. “Perbaikan selesai 22 Desember 2010 dan hanya ada delapan rit yang mengalami pembatalan,” katanya. (DD/J-4)

Warga Jepang Menipu 30 Calon TKIDIREKTORAT Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menahan seorang warga negara Jepang, Akutsu Ichiro, 74, dan dua warga negara Indonesia, US, 43, yang berdomisili di Jakarta Utara dan NN, 49, warga Bekasi. Ketiganya diduga menipu sekitar 30 orang calon TKI ke Jepang. Demikian dikatakan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Boy Rafl i Amar kepada wartawan di Mabes Polri, kemarin.

Menurut Boy, sejak Agustus 2010 ketiganya telah menerima uang sekitar Rp87,5 juta dari sekitar 30 calon TKI. Namun, hingga saat ini belum satu pun yang diberangkatkan ke Jepang. “Mer-eka merekrut tenaga kerja ilegal. Tamengnya sebagai konsultan bisnis,” tutur Boy.

Calon TKI, kata Boy, diminta bayaran Rp20 juta-Rp40 juta oleh tersangka yang berkantor di Sidoarjo, Jawa Tengah. Dihubungi terpisah, Kedutaan Besar Jepang mengaku belum tahu kasus itu. “Saya belum dapat info,” kata Atase Pers Kedubes Jepang, Seiko Namba. (*/J-4)

9.989 Personel Amankan NatalPEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI beserta jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) DKI menyiapkan se-banyak 9.989 personel gabungan untuk mengamankan perayaan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011. Perinciannya, Polda Metro Jaya sebanyak 7.239 personel dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI 2.750 personel.

“Mereka bertugas mulai 24 Desember hingga 2 Januari 2011 untuk mengamankan sebanyak 1.619 tempat-tempat ibadah dan 878 tempat hiburan,” ujar Gubernur DKI Fauzi Bowo di Balai Kota DKI, kemarin.

Gubernur memaparkan pihaknya juga akan meminta ban-tuan lingkungan untuk mengamankan gereja-gereja di Jakarta. (Ssr/J-3)

LINTAS BERITA

BERSEMANGAT: Murid-murid Alena Free Education semangat mengikuti kegiatan pendidikan di Taman Galur 2, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (18/12).

METRO TV/ RAFKI