SELASA, 18 OKTOBER 2011 Menyungga Investasi Trade Expo ... · -dari istilah padi gogo...

1
14 E KONOMI NASIONAL SELASA, 18 OKTOBER 2011 ngat membutuhkan akselerasi investasi,” kata Destry. Agar para investor tidak lagi awam terhadap potensi NTB, Bank Mandiri berencana meng- gelar Nusa Tenggara Investment Day pada 25 Oktober menda- tang di Jakarta. Forum tersebut akan mempertemukan kalangan dunia usaha dengan pemerintah daerah NTB dan juga Nusa Tenggara Timur (NTT) “Tahun ini investment day di Nusa Tenggara, dan kami ber- peran sebagai mak comblang antara kalangan dunia usaha dan pemerintah daerah, untuk mem- bantu mengembangkan potensi investasi,” ujar Destry. (E-3) [email protected] rimkan barang mentah, tetapi produk-produk setengah jadi dan produk jadi,” ungkapnya. Untuk itu, lanjut Badrul, pi- haknya mengundang para inves- tor atau penanam modal dalam negeri dan asing untuk berinves- tasi dalam pengembangan indus- tri olahan. Pengembangan indus- tri pengolahan itu diperkirakan butuh investasi Rp45 triliun. Dari masterplan yang telah di- susun, pemerintah daerah telah menetapkan sejumlah komodi- tas strategis untuk dikembang- kan seperti sapi, jagung, rumput laut, dan pariwisata. Pihaknya juga telah menetapkan lokasi sentra-sentra pengembangan industri olahan tersebut. “Lokasi pengembangan di- pastikan telah memiliki akses perhubungan, listrik, air, dan telekomunikasi. Dengan demi- kian, investor tidak ada kendala berinvestasi,” jelas Badrul. Target investasi Sesuai data dari Badan Pena- naman Modal NTB, ada 103 perusahaan PMDN dan 342 perusahaan PMA berencana berinvestasi di NTB di 2011. Per kuartal I 2011, realisasi investasi dalam negeri Rp2,07 triliun, dan investasi langsung asing menca- pai Rp26,7 triliun (lihat grak). “Saya masih optimistis target investasi tahun ini dapat terca- pai. Kami menargetkan adanya pertumbuhan investasi sebesar 20% di 2012,” imbuh Kepala Badan Penanaman Modal NTB Lalu Bayu Widia. Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menjelaskan, NTB memiliki potensi sebagai tujuan investasi yang dapat membantu mempercepat per- tumbuhan ekonomi nasional. NTB yang dijuluki Bumi Gora- -dari istilah padi gogo rancah-- tersebut memang kaya sumber daya alam dan mineral. Kein- dahan lanskap maupun keuni- kan ora dan faunanya, seperti komodo, juga menjadikan NTB incaran para wisatawan. “Investasi yang masuk ke ka- wasan NTB terus meningkat. Namun, itu belum optimal jika dibandingkan dengan potensi yang dimiliki. Kawasan ini sa- Menyungga Investasi di Bumi Gora Nusa Tenggara Barat berpotensi menjadi tujuan investasi yang dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. DANIEL WESLY RUDOLF D EWASA ini, sudah bukan zamannya se- kadar mengeksplo- rasi sumber daya alam tanpa berusaha mencipta- kan produk dengan nilai tam- bah. Mengabaikan dinamika itu sama saja dengan mengabaikan potensi untuk meningkatkan kesejahteraan negeri. Untunglah, belakangan Indo- nesia mulai giat mendorong penghiliran di berbagai sektor. Salah satu provinsi yang sejalan dengan aspirasi tersebut adalah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kini mulai membidik pe- ngembangan industri pengolah- an, baik untuk produk setengah jadi maupun produk jadi. Hal itu dilakukan untuk memberi nilai tambah pada hasil alam dari provinsi di kawasan Indo- nesia timur tersebut. Wakil Gubernur Badrul Mu- nir mengemukakan hal tersebut di Mataram, NTB, kemarin. Dia mengatakan, komoditas ung- gulan di NTB sejauh ini adalah sapi, rumput laut, dan garam. Namun, komoditas tersebut ma- sih diekspor dalam bentuk raw material atau bahan mentah. “Dengan adanya industri pengolahan, NTB tidak mengi- Gedung dan Jalan Wajib Pakai Energi Terbarukan PEMERINTAH tengah menyu- sun peraturan tentang kewa- jiban penggunaan energi ter- barukan minimal 20% dari total pasokan listrik bagi setiap gedung. Kewajiban itu juga akan berlaku untuk penerangan jalan umum. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mi- neral (ESDM) Kardaya Warnika mengemukakan hal tersebut, kemarin. Semua gedung nantinya ha- rus mematuhi peraturan terse- but, di samping aturan-aturan terkait lainnya. Bila melanggar, pemilik gedung akan terkena sanksi. Ia mencontohkan gedung yang menggunakan 6 ton ekui- valen minyak setahun, maka diwajibkan untuk mempunyai manajer energi. “Kita akan tin- dak kalau mereka tidak melaku- FORUM pameran perdagangan dapat menjadi salah satu faktor kunci dalam menjaga pertum- buhan perdagangan Indonesia di tengah kondisi perekonomian dunia yang masih lesu. Hal itu disampaikan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasio- nal Kementerian Perdagang- an (Kemendag) Hesti Indah Kresnarini dalam jumpa pers menjelang pelaksanaan Trade Expo Indonesia 2011, di Kantor Kemendag, kemarin. “Krisis ekonomi global, khu- susnya di Amerika dan Eropa, sedikit memengaruhi perekono- mian kita. Tapi, ajang TEI ini di- harapkan dapat menjadi faktor kunci perdagangan kita.” Menurut Hesti, TEI 2011 yang akan dibuka di Kemayoran, Jakarta, besok, menargetkan transaksi perdagangan hingga US$380 juta dari 8.300 pembeli potensial. Untuk mencapai target yang diharapkan, Kemendag akan memfokuskan pada beberapa komoditas, yakni furnitur, ma- kanan dan minuman, produk pertanian, tekstil, bahan ba- ngunan, komponen otomotif, listrik, kosmetik, dan herbal. Se- lain itu juga menggenjot tenaga kerja untuk sektor jasa. Hesti memprediksi akan ada peningkatan jumlah pembeli pada tahun ini. Ia menerangkan pada saat krisis global yang terjadi pada 2008 pun, ekspor Indonesia masih tetap tumbuh. Pasalnya, koreksi yang terjadi pada pasar ekspor tradisional tergantikan dengan peningkat- an permintaan dari sejumlah pasar baru. Karena itu, ekspor Indonesia tidak mengalami koreksi tajam. “Selama tujuh tahun terakhir Trade Expo Indonesia Sasar Transaksi US$380 Juta pertumbuhan transaksi TEI ber- ada pada kisaran 1,21%, kami optimistis dapat mencapai tar- get US$380 juta,” ucap Hesti. Adapun nilai transaksi TEI pada 2008 mencapai US$217,29 juta, lalu di tahun berikutnya menjadi US$285,4 juta. Di 2010, nilai transaksi tumbuh menjadi US$369,3 juta. TEI merupakan pameran business to business (B to B) produk Indonesia berskala internasional yang ditujukan untuk pembeli asing. Pameran yang dilaksanakan selama tiga hari itu juga digelar untuk mencari dan meningkatkan peluang di pasar-pasar baru sambil mempertahankan pasar tradisional. Pembeli terbanyak selama pelaksanaan TEI pada tahun- tahun sebelumnya berasal dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Hingga kini, ujar Hesti, terdapat 7.800 pembeli yang sudah me- ngonrmasi kehadiran masing- masing. (Fid/E-3) ANTARA kan,” tegasnya saat konferensi pers World Renewable Energy Congress (WREC) di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali. Adapun untuk penerangan jalan umum, Kardaya meng- harapkan solar panel mulai digunakan. Program-program tersebut akan diluncurkan da- lam waktu dekat. Selain itu, yang tidak ka- lah penting, lanjut Kardaya, pihaknya akan menggalakkan sosialisasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk memakai energi secara esien. “Contohnya, dengan leaflet dibagikan di pasar. Isinya mi- salnya kalau pakai AC, lebih baik ada kipas angin juga, jadi lebih hemat.” Kardaya menekankan, Indo- nesia tidak bisa lagi menunda pengembangan energi terbaru- kan. Apalagi konsumsi energi semakin besar, sedangkan cada- ngan energi fosil kian menipis. Menurut catatan Kementerian ESDM, pada 2010 konsumsi energi nasional sebesar 1 miliar barel setara minyak. Dari jumlah itu, konsumsi energi didominasi energi fosil, yakni 95%. Energi terbarukan hanya menyumbang porsi 4,4% dari total konsumsi energi. Pemerintah, menurut Kar- daya, berkomitmen memacu pe- ngembangan energi terbarukan. Komitmen tersebut antara lain ditunjukkan dengan penaikan harga listrik dari energi terba- rukan sebesar 50%. Harga jual listrik berbasis energi biomassa, biogas, dan sampah kota untuk Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra kini sebesar Rp975 per Kwh. Jumlah itu lebih tinggi 50% dari harga se- belumnya, yakni Rp656 Kwh yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri ESDM No 31 Tahun 2009. (AI/E-1) Krisis ekonomi global, khususnya di Amerika dan Eropa, sedikit memengaruhi perekonomian kita.’’ Hesti Indah Kresnarini Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag MI/GINO F HADI BINAAN ASTRA: Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan (kiri) didampingi Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (tengah) dan Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) FX Sri Martono meninjau hasil karya UKM binaan YDBA Astra di Jakarta, kemarin. PT Astra menerima sertifikat penghargaan dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atas partisipasi dalam membina dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah. PENGUMUMAN LELANG Nomor : 1815/Reg.VIII/1011 Dengan ini diumumkan bahwa PT Askes (Persero) akan mengadakan Pelelangan bagi Perusahaan kontruksi yang mempunyai pengalaman melakukan pekerjaan pembangunan / renovasi, dengan metode Prakualikasi untuk : Pengadaan Pembangunan Kamar Kelas I Rumah Sakit Umum Daerah Buntok Syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat mengikuti Pelelangan ini dapat dilihat pada Papan Pengumuman di Kantor PT Askes (Persero) Cabang Muara Teweh, Jl. A. Yani No 59 Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara dan Rumah Sakit Umum Daerah Buntok, Jl.Patianom No.6 Buntok, Kabupaten Barito Selatan – Kalimantan Tengah, pada tanggal 18 s/d 21 Oktober 2011. Pendaftaran dan Penyerahan Dokumen dibuka sejak tanggal 18 s/d 26 Oktober 2011 jam 08.30 s/d 15.00 WIB (Jam dan Hari Kerja) Balikpapan, 18 Oktober 2011 Panitia Lelang Pembangunan Kamar Kelas I Rumah Sakit Umum Daerah Buntok

Transcript of SELASA, 18 OKTOBER 2011 Menyungga Investasi Trade Expo ... · -dari istilah padi gogo...

14 EKONOMI NASIONAL SELASA, 18 OKTOBER 2011

ngat membutuhkan akselerasi investasi,” kata Destry.

Agar para investor tidak lagi awam terhadap potensi NTB, Bank Mandiri berencana meng-gelar Nusa Tenggara Investment Day pada 25 Oktober menda-tang di Jakarta. Forum tersebut akan mempertemukan kalangan dunia usaha dengan pemerintah daerah NTB dan juga Nusa Tenggara Timur (NTT)

“Tahun ini investment day di Nusa Tenggara, dan kami ber-pe ran sebagai mak comblang antara kalangan dunia usaha dan pemerintah daerah, untuk mem-bantu mengembangkan po tensi investasi,” ujar Destry. (E-3)

[email protected]

rim kan barang mentah, tetapi produk-produk setengah jadi dan produk jadi,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Badrul, pi-haknya mengundang para inves-tor atau penanam modal da lam negeri dan asing untuk berinves-tasi dalam pengembang an indus-tri olahan. Pengembangan indus-tri pengolahan itu diperki ra kan butuh investasi Rp45 triliun.

Dari masterplan yang telah di-susun, pemerintah daerah telah menetapkan sejumlah komodi-tas strategis untuk dikembang-kan seperti sapi, jagung, rumput laut, dan pariwisata. Pi haknya juga telah menetapkan lokasi sentra-sentra pe ngem bangan industri olahan tersebut.

“Lokasi pengembangan di-

pastikan telah memiliki akses perhubungan, listrik, air, dan telekomunikasi. Dengan demi-kian, investor tidak ada kendala berinvestasi,” jelas Badrul.

Target investasiSesuai data dari Badan Pena-

naman Modal NTB, ada 103 perusahaan PMDN dan 342 per usahaan PMA berencana berinvestasi di NTB di 2011. Per kuartal I 2011, realisasi investasi dalam negeri Rp2,07 triliun, dan investasi langsung asing menca-pai Rp26,7 triliun (lihat grafi k).

“Saya masih optimistis target investasi tahun ini dapat terca-pai. Kami menargetkan adanya pertumbuhan investasi sebesar 20% di 2012,” imbuh Kepala

Badan Penanaman Modal NTB Lalu Bayu Widia.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menjelaskan, NTB memiliki potensi sebagai tujuan investasi yang dapat membantu mempercepat per-tumbuhan ekonomi nasional.

NTB yang dijuluki Bumi Gora--dari istilah padi gogo rancah--tersebut memang kaya sumber daya alam dan mineral. Kein-dahan lanskap maupun keuni-kan fl ora dan faunanya, seperti komodo, juga menjadikan NTB incaran para wisatawan.

“Investasi yang masuk ke ka-wasan NTB terus meningkat. Namun, itu belum optimal jika dibandingkan dengan potensi yang dimiliki. Kawasan ini sa-

Menyungga Investasidi Bumi Gora

Nusa Tenggara Barat berpotensi menjadi tujuan investasi yang dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

DANIEL WESLY RUDOLF

DEWASA ini, sudah bu kan zamannya se-kadar mengeksplo-rasi sumber daya

alam tanpa berusaha mencipta-kan produk dengan nilai tam-bah. Mengabaikan dinamika itu sama saja dengan mengabaikan potensi untuk meningkatkan kesejahteraan negeri.

Untunglah, belakangan Indo-nesia mulai giat mendorong penghiliran di berbagai sektor. Salah satu provinsi yang sejalan dengan aspirasi tersebut adalah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kini mulai membidik pe-ngembangan industri pengolah-an, baik untuk produk setengah jadi maupun produk jadi. Hal itu dilakukan untuk memberi nilai tambah pada hasil alam da ri provinsi di kawasan Indo-ne sia timur tersebut.

Wakil Gubernur Badrul Mu-nir mengemukakan hal tersebut di Mataram, NTB, kemarin. Dia mengatakan, komoditas ung-gulan di NTB sejauh ini adalah sapi, rumput laut, dan garam. Namun, komoditas tersebut ma-sih diekspor dalam bentuk raw material atau bahan mentah.

“Dengan adanya industri peng olahan, NTB tidak mengi-

Gedung dan Jalan Wajib Pakai Energi Terbarukan

PEMERINTAH tengah menyu-sun peraturan tentang kewa-jiban penggunaan energi ter-barukan minimal 20% dari total pasokan listrik bagi setiap gedung. Kewajiban itu juga akan berlaku untuk penerangan jalan umum.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mi-neral (ESDM) Kardaya Warnika mengemukakan hal tersebut, kemarin.

Semua gedung nantinya ha-rus mematuhi peraturan terse-but, di samping aturan-aturan terkait lainnya. Bila melanggar, pemilik gedung akan terkena sanksi.

Ia mencontohkan gedung yang menggunakan 6 ton ekui-valen minyak setahun, maka diwajibkan untuk mempunyai manajer energi. “Kita akan tin-dak kalau mereka tidak melaku-

FORUM pameran perdagangan dapat menjadi salah satu faktor kunci dalam menjaga pertum-buhan perdagangan Indonesia di tengah kondisi perekonomian dunia yang masih lesu.

Hal itu disampaikan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasio-nal Kementerian Perdagang-an (Kemendag) Hesti Indah Kresnarini dalam jumpa pers menjelang pelaksanaan Trade Expo Indonesia 2011, di Kantor Kemendag, kemarin.

“Krisis ekonomi global, khu-susnya di Amerika dan Eropa, sedikit memengaruhi perekono-mian kita. Tapi, ajang TEI ini di-harapkan dapat menjadi faktor kunci perdagangan kita.”

Menurut Hesti, TEI 2011 yang akan dibuka di Kemayoran, Jakarta, besok, menargetkan transaksi perdagangan hingga US$380 juta dari 8.300 pembeli potensial.

Untuk mencapai target yang diharapkan, Kemendag akan memfokuskan pada beberapa komoditas, yakni furnitur, ma-kanan dan minuman, produk pertanian, tekstil, bahan ba-ngun an, komponen otomotif, listrik, kosmetik, dan herbal. Se-lain itu juga menggenjot tenaga kerja untuk sektor jasa.

Hesti memprediksi akan ada peningkatan jumlah pembeli pada tahun ini. Ia menerangkan pada saat krisis global yang ter jadi pada 2008 pun, ekspor Indonesia masih tetap tumbuh. Pasalnya, koreksi yang terjadi pada pasar ekspor tradisional tergantikan dengan peningkat-an permintaan dari sejumlah pasar baru. Karena itu, ekspor Indonesia tidak mengalami koreksi tajam.

“Selama tujuh tahun terakhir

Trade Expo Indonesia Sasar Transaksi US$380 Juta

pertumbuhan transaksi TEI ber-ada pada kisaran 1,21%, kami optimistis dapat mencapai tar-get US$380 juta,” ucap Hesti.

Adapun nilai transaksi TEI pada 2008 mencapai US$217,29 juta, lalu di tahun berikutnya menjadi US$285,4 juta. Di 2010, nilai transaksi tumbuh menjadi US$369,3 juta.

TEI merupakan pameran business to business (B to B) produk Indonesia berskala internasional yang ditujukan untuk pembeli asing. Pameran yang dilaksanakan selama tiga hari itu juga digelar untuk mencari dan meningkatkan peluang di pasar-pasar baru sambil mempertahankan pasar tradisional.

Pembeli terbanyak selama pelaksanaan TEI pada tahun-tahun sebelumnya berasal dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Hingga kini, ujar Hesti, terdapat 7.800 pembeli yang sudah me-ngonfi rmasi kehadiran masing-masing. (Fid/E-3)

ANTARA

kan,” tegasnya saat konferensi pers World Renewable Energy Congress (WREC) di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.

Adapun untuk penerangan jalan umum, Kardaya meng-harapkan solar panel mulai digunakan. Program-program tersebut akan diluncurkan da-lam waktu dekat.

Selain itu, yang tidak ka-lah penting, lanjut Kardaya, pihaknya akan menggalakkan sosialisasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk memakai energi secara efi sien.

“Contohnya, dengan leaflet dibagikan di pasar. Isinya mi-salnya kalau pakai AC, lebih baik ada kipas angin juga, jadi lebih hemat.”

Kardaya menekankan, Indo-nesia tidak bisa lagi menunda pengembangan energi terbaru-kan. Apalagi konsumsi energi semakin besar, sedangkan cada-

ngan energi fosil kian menipis.Menurut catatan Kementerian

ESDM, pada 2010 konsumsi energi nasional sebesar 1 miliar barel setara minyak. Dari jumlah itu, konsumsi energi didominasi energi fosil, yakni 95%. Energi terbarukan hanya menyumbang porsi 4,4% dari total konsumsi energi.

Pemerintah, menurut Kar-daya, berkomitmen memacu pe-ngembangan energi terbarukan. Komitmen tersebut antara lain ditunjukkan dengan penaikan harga listrik dari energi terba-rukan sebesar 50%.

Harga jual listrik berbasis energi biomassa, biogas, dan sampah kota untuk Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra kini sebesar Rp975 per Kwh. Jumlah itu lebih tinggi 50% dari harga se-belumnya, yakni Rp656 Kwh yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri ESDM No 31 Tahun 2009. (AI/E-1)

Krisis ekonomi global, khususnya

di Amerika dan Eropa, sedikit memengaruhi perekono mian kita.’’Hesti Indah KresnariniDirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag

MI/GINO F HADI

BINAAN ASTRA: Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan (kiri) didampingi Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (tengah) dan Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) FX Sri Martono meninjau hasil karya UKM binaan YDBA Astra di Jakarta, kemarin. PT Astra menerima sertifikat penghargaan dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atas partisipasi dalam membina dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah.

PENGUMUMAN LELANGNomor : 1815/Reg.VIII/1011

Dengan ini diumumkan bahwa PT Askes (Persero) akan mengadakan Pelelangan bagi Perusahaan kontruksi yang mempunyai pengalaman melakukan pekerjaan pembangunan / renovasi, dengan metode Prakualifikasi untuk :

Pengadaan Pembangunan Kamar Kelas I Rumah Sakit Umum Daerah Buntok

Syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat mengikuti Pelelangan ini dapat dilihat pada Papan Pengumuman di Kantor PT Askes (Persero) Cabang Muara Teweh, Jl. A. Yani No 59 Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara dan Rumah Sakit Umum Daerah Buntok, Jl.Patianom No.6 Buntok, Kabupaten Barito Selatan – Kalimantan Tengah, pada tanggal 18 s/d 21 Oktober 2011.Pendaftaran dan Penyerahan Dokumen dibuka sejak tanggal 18 s/d 26 Oktober 2011 jam 08.30 s/d 15.00 WIB (Jam dan Hari Kerja)

Balikpapan, 18 Oktober 2011Panitia Lelang Pembangunan Kamar Kelas I

Rumah Sakit Umum Daerah Buntok