SELASA, 10 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA MUI Larang ... · Salah satu diorama di museum itu...

1
KETUA Yayasan Pembela Tanah Air (Peta) Tinton Suprapto menyerahkan pengelo- laan Monumen Museum Peta kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro di Kota Bogor, kemarin. Museum yang terletak di Pusdikzi Kodiklat TNI-AD, Jl Jenderal Soedirman, Kota Bogor, itu menjadi aset negara. TNI-AD nanti secara resmi mengelola museum itu. Purnomo mengatakan Museum Peta ini nantinya akan diserahkan kepada TNI-AD supaya dikelola secara baik. Pelestarian tempat bersejarah, ujar Purnomo, bukan un- tuk mengultuskan pejuang Peta, melainkan untuk memberikan penghargaan saja. “(Ini) sekaligus juga sosialisasi nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya,” ujarnya seusai acara penyerahan museum itu. Mantan Wakil Presiden (Wapres) Tri Sutrisno, istri mantan Wapres Umar Wirahadikusumah, Wali Kota Bogor Diani Budiarto, Wakil Wali Kota Bogor Achmad Ru’yat, dan para pejuang Peta menghadiri acara itu. Hadir juga sejumlah pejabat TNI dan Polri. Tinton menjelaskan Museum Peta didi- rikan pada 1996 oleh Yayasan Peta yang di dalamnya memuat 14 diorama mengenai perjalanan perjuangan para pahlawan Peta. “Setelah diserahkan kepada peme- rintah akan menjadi aset negara, sebagai kontribusi Yayasan Peta kepada pemerin- tah agar tidak bercerai berai dan terpecah belah sehingga akan terus terjaga dan terlindungi nilai sejarahnya,” ujarnya. Salah satu diorama di museum itu menjelaskan bahwa tanggal 3 Oktober 1943 bertempat di bekas Kesatriaan tentara KNIL/Belanda, Pabaton, Bogor (sekarang menjadi Jalan Jenderal Soedirman) dis- elenggarakan pendidikan perwira tentara sukarela Peta. Di Kota Bogor inilah per- tama kali diselenggarakan pembentukan taruna-taruna yang kemudian melahirkan perwira-perwira Peta. Menhan Purnomo Yusgiantoro juga meresmikan patung Sudancho Supriadi yang pernah menjadi komandan peleton Peta yang berdiri di bagian depan museum itu. (DD/J-5) atau daerah Tanjung Priok pada khususnya. Amien menegaskan hasil pene- litian MUI telah disosialisasikan kepada ahli waris Mbah Priok. MUI berencana menerbitkan ha- sil penelitian itu dalam bentuk buku putih yang nantinya akan diberikan kepada para peziarah makam sebagai pengganti Risalah Manaqib yang kini kerap dibagi- bagikan pengelola makam ke setiap peziarah. “Banyak poin keliru yang ter- dapat di risalah tersebut (dari ahli waris). Kami akan mence- tak hasil penelitian ini menjadi buku,” pungkas Amien. MUI, menurut Amien, agar segera men- geluarkan fatwa terkait dengan penyimpangan atas keyakinan dan praktik keagamaan yang me- ngarah ke perbuatan syirik. “Ini penting,” tegasnya. Belakangan ini, peziarah da- tang dari berbagai kota memadati makam Mbah Priok nyekar me- nyambut Ramadan. (*/J-5) [email protected] M AJELIS Ulama Indonesia (MUI) melarang umat Islam mengultus- kan makam Mbah Priok karena sosok bernama lengkap Habib Hasan al Haddad itu bukanlah dai atau mubalig. MUI akan menerbitkan buku putih un- tuk meluruskan sejarah Mbah Priok yang informasinya selama ini didapat umat Islam secara keliru. “Berdasarkan beberapa keke- liruan sejarah yang ditemu- kan dalam penelitian ini, kami mengimbau masyarakat untuk berhenti mengultuskan makam Mbah Priok,” tegas Ketua MUI DKI Jakarta Ma’ruf Amien da- lam temu wartawan di Kom- pleks Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara, kemarin. Aktivitas ziarah di makam Mbah Priok belakangan makin ramai setelah kerusuhan di makam Mbah Priok yang me- ngakibatkan korban tiga tewas, April lalu. MUI meminta warga tak me- ngultuskan Mbah Priok yang dianggap sebagai wali Allah karena berdasarkan penelitian MUI dalam periode Juni-Juli 2010 yang melibatkan beberapa pihak dari berbagai elemen, MUI Larang Pengultusan Makam Mbah Priok Asni Harismi Masyarakat jangan sampai tertipu. Makam Mbah Priok tidak boleh dikultuskan. PEMINDAHAN ibu kota diduga akan memakan biaya sama besarnya dengan keru- gian yang ditanggung apabila ibu kota tetap di Jakarta. Hal tersebut diungkapkan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Fir- manzah. “Kalau pindah, biaya yang dikeluarkan itu bisa setara dengan kerugian yang di- terima kalau tetap di Jakarta,” ujarnya kemarin. Itu bisa terjadi apabila pe- mindahan ibu kota diikuti pemindahan seluruh fasilitas pemerintahan ke kota lain. “Bisa dibayangkan, apa saja yang harus dibangun. Mulai dari fasilitas gedung, kolam renang, berbagai jasa-jasa, dan lainnya,” ungkapnya. Pemindahan ibu kota, lan- jutnya, harus ditangani secara serius. Dia mencontohkan hal yang terjadi di Maroko. Di sana, pemindahan ibu kota hanya terfokus kepada ke- giatan inti, yaitu kompleks kepresidenan. “Di situ ada kompleks menteri dan fasili- tas lain-lain. Jadi nanti kalau rapat kabinet juga mudah,” jelasnya. Terkait dengan wilayah yang layak menjadi ibukota, ia belum tau. Sementara itu, Direktur Pusat Pengkajian Perencana- an dan Pengembangan Wi- layah (P4W) IPB Ernan Rus- tiadi mengatakan wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta harus direncanakan matang sebagai rencana jang- ka panjang. “Saya sependapat, waca- na ini mulai dibicarakan jauh-jauh hari sebelumnya. Karena ini tidak bisa dipan- dang sebagai rencana jangka pendek,” tandasnya. Jakarta, lanjutnya, juga ti- dak bisa dipandang sebagai kota internasional karena daya dukung lingkungannya yang sudah rusak. (Rrn/Ant/J-2) Megapolitan | 5 SELASA, 10 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Setelah diserahkan kepada pemerintah akan menjadi aset negara.” Tinton Suprapto Ketua Yayasan Peta PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta menjanjikan akan menambah armada bus Trans-Jakarta seiring dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan jasa transportasi umum itu. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan pi- haknya akan meminta Badan Layanan Umum (BLU) Trans-Jakarta untuk menyesuaikan kontrak dengan para operator bus. “Ini (penambahan armada) tidak bisa dilaksanakan kalau kontraknya belum disesuaikan. Saat ini kon- traknya akan disesuaikan sehingga shifting tersebut bisa terlaksana,” kata Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo. Pihaknya berharap kenaikan pengguna jasa busway bisa mencapai 25%. Saat ini berdasar- kan data Dinas Perhubungan DKI, kenaikan penggu- na busway pascas- terilisasi jalur bus khusus itu baru mencapai 18,2%. Adapun kecepatan rata-rata bus di jalur yang telah disteri- lisasi meningkat dari 20 kilometer (km) per jam menjadi 50 km per jam. Guna memenuhi target 25% tersebut, Foke mengata- kan akan meningkatkan layanan dan fasilitas busway. “Salah satunya putaran jalan akan kita kurangi. Bukaan-bukaan yang memungkinkan kendaraan akan berputar akan kita batasi. Karena kalau berputar kan akan memperlambat arus lalu lintas Trans-Jakarta.” Langkah Pemprov DKI menambah jumlah armada bus Trans-Jakarta mendapat dukungan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Bahkan harusnya rencana itu sudah direalisasikan beberapa waktu lalu. “Sifatnya ini (penambahan) sekarang sangat urgen. Bahkan sebelum ada sterilisasi jalur Trans-Jakarta dari kendaraan pribadi,” kata pengurus YLKI Tulus Abadi. Selain menambah jumlah armada, lanjutnya, per- cepatan waktu kedatangan bus juga perlu ditambah. Lamanya jenjang waktu dapat membuat penumpukan dan ketidaknyamanan penumpang. Yang pasti, pihak Pemprov DKI juga harus memikir- kan penyediaan fasilitas lahan parkir bagi kendaraan pribadi. “Tentu saja tarif parkirnya harus terjangkau bagi konsumen,” pungkasnya. (Ssr/*/Ant/J-2) Layanan dan Fasilitas Busway Ditingkatkan Fauzi Bowo Gubernur DKI Jakarta MI/GINO F HADI MENGGANTI TANAMAN: Pegawai Dinas Pertamanan DKI mengganti bunga yang rusak dengan bunga baru untuk mempercantik taman yang berada di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, kemarin. Perbaikan taman tersebut dilakukan untuk memperindah wajah Jakarta serta menyambut Hari Ulang Tahun ke-65 RI. Pemindahan Ibu Kota akan Sama Mahalnya Yayasan Peta Serahkan Museum ke Pemerintah termasuk budayawan, arkeolog, dan ahli sejarah, informasi yang diterima masyarakat tentang Mbah Priok keliru. MUI menemukan kekeli- ruan, yaitu pertama, urutan waktu sekitar tahun kelahiran dan kematian Habib Hasan al Haddad yang kacau. Saat ini, tahun kelahiran yang beredar ialah 1727 dan meninggal pada 1756. Menurut penelitian MUI, ia lahir pada 1874 dan mening- gal pada 1927. Kedua, ia bukanlah dai atau mubalig, melainkan hanya se- orang yang tawaduk atau orang saleh yang bekerja sebagai pelaut di kapal dagang Sayyid Syech bin Agil Madihij. Ketiga, ia belum pernah sam- pai ke Batavia karena men- inggal dalam perjalanan di laut. Keempat, nama Tanjung Priok bukanlah dikaitkan de- ngan Mbah Priok, melainkan Aki Tirem yang merupakan pemimpin di daerah Warakas yang tersohor sebagai pembuat priok, sementara kata ‘tanjung’ diambil karena kontur tanah yang memang berupa tanjung. Fakta itu, menurut penelitian MUI, didasarkan catatan yang mengatakan pada 1877 peme- rintah kolonial mulai melaku- kan proyek pelabuhan bernama Heaven Tanjung Priok. Terakhir, poin kekeliruan sejarah seperti tertuang dalam Risalah Manaqib versi ahli waris dan yang tertulis di gapura makam menjadi fondasi yang tidak berdasar bagi masyarakat. Akhirnya mereka menjadi- kan Mbah Priok sebagai orang suci atau wali penyebar ajaran agama Islam di Pulau Jawa MI/SUSANTO

Transcript of SELASA, 10 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA MUI Larang ... · Salah satu diorama di museum itu...

Page 1: SELASA, 10 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA MUI Larang ... · Salah satu diorama di museum itu menjelaskan bahwa tanggal 3 Oktober 1943 bertempat di bekas Kesatriaan tentara KNIL/Belanda,

KETUA Yayasan Pembela Tanah Air (Peta) Tinton Suprapto menyerahkan pengelo-laan Monumen Museum Peta kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro di Kota Bogor, kemarin.

Museum yang terletak di Pusdikzi Kodiklat TNI-AD, Jl Jenderal Soedirman, Kota Bogor, itu menjadi aset negara. TNI-AD nanti secara resmi mengelola museum itu.

Purnomo mengatakan Museum Peta ini nantinya akan diserahkan kepada TNI-AD supaya dikelola secara baik. Pelestarian tempat bersejarah, ujar Purnomo, bukan un-tuk mengultuskan pejuang Peta, melainkan untuk memberikan penghargaan saja. “(Ini) sekaligus juga sosialisasi nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya,” ujarnya seusai acara penyerahan museum itu.

Mantan Wakil Presiden (Wapres) Tri Sutrisno, istri mantan Wapres Umar Wirahadikusumah, Wali Kota Bogor Diani

Budiarto, Wakil Wali Kota Bogor Achmad Ru’yat, dan para pejuang Peta menghadiri acara itu. Hadir juga sejumlah pejabat TNI dan Polri.

Tinton menjelaskan Museum Peta didi-rikan pada 1996 oleh Yayasan Peta yang di dalamnya memuat 14 diorama mengenai perjalanan perjuangan para pahlawan

Peta. “Setelah diserahkan kepada peme-rintah akan menjadi aset negara, sebagai kontribusi Yayasan Peta kepada pemerin-tah agar tidak bercerai berai dan terpecah belah sehingga akan terus terjaga dan terlindungi nilai sejarahnya,” ujarnya.

Salah satu diorama di museum itu menjelaskan bahwa tanggal 3 Oktober 1943 bertempat di bekas Kesatriaan tentara KNIL/Belanda, Pabaton, Bogor (sekarang menjadi Jalan Jenderal Soedirman) dis-elenggarakan pendidikan perwira tentara sukarela Peta. Di Kota Bogor inilah per-tama kali diselenggarakan pembentukan taruna-taruna yang kemudian melahirkan perwira-perwira Peta.

Menhan Purnomo Yusgiantoro juga meresmikan patung Sudancho Supriadi yang pernah menjadi komandan peleton Peta yang berdiri di bagian depan museum itu. (DD/J-5)

atau daerah Tanjung Priok pada khususnya.

Amien menegaskan hasil pene-litian MUI telah disosialisasikan kepada ahli waris Mbah Priok. MUI berencana menerbitkan ha-sil penelitian itu dalam bentuk buku putih yang nantinya akan diberikan kepada para peziarah makam sebagai pengganti Risalah

Manaqib yang kini kerap dibagi-bagikan pengelola makam ke setiap peziarah.

“Banyak poin keliru yang ter-dapat di risalah tersebut (dari ahli waris). Kami akan mence-tak hasil penelitian ini menjadi buku,” pungkas Amien. MUI, menurut Amien, agar segera men-geluarkan fatwa terkait dengan

penyimpang an atas keyakinan dan praktik keagamaan yang me-ngarah ke perbuatan syirik. “Ini penting,” tegasnya.

Belakangan ini, peziarah da-tang dari berbagai kota memadati makam Mbah Priok nyekar me-nyambut Ramadan. (*/J-5)

[email protected]

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) melarang umat Islam mengultus-

kan makam Mbah Priok karena sosok bernama lengkap Habib Hasan al Haddad itu bukanlah dai atau mubalig. MUI akan menerbitkan buku putih un-tuk meluruskan sejarah Mbah Priok yang informasinya selama ini didapat umat Islam secara keliru.

“Berdasarkan beberapa keke-liruan sejarah yang ditemu-kan dalam penelitian ini, kami mengimbau masyarakat untuk berhenti mengultuskan makam Mbah Priok,” tegas Ketua MUI DKI Jakarta Ma’ruf Amien da-lam temu wartawan di Kom-pleks Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara, kemarin.

Aktivitas ziarah di makam Mbah Priok belakangan makin ramai setelah kerusuhan di makam Mbah Priok yang me-ngakibatkan korban tiga tewas, April lalu.

MUI meminta warga tak me-ngultuskan Mbah Priok yang dianggap sebagai wali Allah karena berdasarkan penelitian MUI dalam periode Juni-Juli 2010 yang melibatkan beberapa pihak dari berbagai elemen,

MUI Larang Pengultusan Makam Mbah Priok

Asni Harismi

Masyarakat jangan sampai tertipu. Makam Mbah Priok tidak boleh dikultuskan.

PEMINDAHAN ibu kota diduga akan memakan biaya sama besarnya dengan keru-gian yang ditanggung apabila ibu kota tetap di Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Fir-manzah.

“Kalau pindah, bia ya yang dikeluarkan itu bisa setara dengan kerugian yang di-terima kalau tetap di Jakarta,” ujarnya kemarin.

Itu bisa terjadi apabila pe-mindahan ibu kota diikuti pemindahan seluruh fasilitas pemerintahan ke kota lain. “Bisa dibayangkan, apa saja yang harus dibangun. Mulai dari fasilitas gedung, kolam renang, berbagai jasa-jasa, dan lainnya,” ungkapnya.

Pemindahan ibu kota, lan-jutnya, harus ditangani secara serius. Dia mencontohkan hal yang terjadi di Maroko. Di sana, pemindah an ibu kota hanya terfokus kepada ke-giatan inti, yaitu kompleks kepresidenan. “Di situ ada kompleks menteri dan fasili-tas lain-lain. Jadi nanti kalau rapat kabinet juga mudah,” jelasnya.

Terkait dengan wilayah yang layak menjadi ibukota, ia belum tau.

Sementara itu, Direktur Pusat Pengkajian Perencana-an dan Pengembangan Wi-layah (P4W) IPB Ernan Rus-tiadi mengatakan wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta harus direncanakan matang sebagai rencana jang-ka panjang.

“Saya sependapat, waca-na ini mulai dibicarakan jauh-jauh hari sebelumnya. Karena ini tidak bisa dipan-dang sebagai rencana jangka pendek,” tandasnya.

Jakarta, lanjutnya, juga ti-dak bisa dipandang sebagai kota internasional karena da ya dukung lingkungannya yang sudah rusak.(Rrn/Ant/J-2)

Megapolitan | 5SELASA, 10 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

Setelah diserahkan kepada pemerintah akan menjadi aset negara.”

Tinton SupraptoKetua Yayasan Peta

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta menjanjikan akan menambah armada bus Trans-Jakarta seiring dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan jasa transportasi umum itu.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan pi-haknya akan meminta Badan Layanan Umum (BLU) Trans-Jakarta untuk menyesuaikan kontrak dengan para operator bus.

“Ini (penambahan armada) tidak bisa dilaksanakan kalau kontraknya belum disesuaikan. Saat ini kon-traknya akan disesuaikan sehingga shifting tersebut bisa terlaksana,” kata Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo.

Pihaknya berha rap kenaikan pengguna jasa busway bisa mencapai 25%. Saat ini berdasar-kan data Dinas Per hubungan DKI, kenaikan penggu-na busway pascas-terilisasi jalur bus khusus itu baru men capai 18,2%. Adapun kecepatan rata-rata bus di jalur yang telah disteri-lisasi meningkat dari 20 kilometer

(km) per jam menjadi 50 km per jam. Guna memenuhi target 25% tersebut, Foke mengata-

kan akan meningkatkan layanan dan fasilitas busway.“Salah satunya putaran jalan akan kita kurangi.

Bukaan-bukaan yang memungkinkan kendaraan akan berputar akan kita batasi. Karena kalau berputar kan akan memperlambat arus lalu lintas Trans-Jakarta.”

Langkah Pemprov DKI menambah jumlah armada bus Trans-Jakarta mendapat dukungan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Bahkan harusnya rencana itu sudah direalisasikan beberapa waktu lalu.

“Sifatnya ini (penambahan) sekarang sangat urgen. Bahkan sebelum ada sterilisasi jalur Trans-Jakarta dari kendaraan pribadi,” kata pengurus YLKI Tulus Abadi.

Selain menambah jumlah armada, lanjutnya, per-cepatan waktu kedatangan bus juga perlu ditambah. Lamanya jenjang waktu dapat membuat penumpukan dan ketidaknyamanan penumpang.

Yang pasti, pihak Pemprov DKI juga harus memikir-kan penyediaan fasilitas lahan parkir bagi kendaraan pribadi. “Tentu saja tarif parkirnya harus terjangkau bagi konsumen,” pungkasnya. (Ssr/*/Ant/J-2)

Layanan danFasilitas BuswayDitingkatkan

Fauzi BowoGubernur DKI Jakarta

MI/GINO F HADI

MENGGANTI TANAMAN: Pegawai Dinas Pertamanan DKI mengganti bunga yang rusak dengan bunga baru untuk mempercantik taman yang berada di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, kemarin. Perbaikan taman tersebut dilakukan untuk memperindah wajah Jakarta serta menyambut Hari Ulang Tahun ke-65 RI.

PemindahanIbu Kota akan Sama Mahalnya

Yayasan Peta SerahkanMuseum ke Pemerintah

termasuk budayawan, arkeolog, dan ahli sejarah, informasi yang diterima masyarakat tentang Mbah Priok keliru.

MUI menemukan kekeli-ruan, yaitu pertama, urutan waktu sekitar tahun kelahiran dan kematian Habib Hasan al Haddad yang kacau. Saat ini, tahun kelahiran yang beredar ialah 1727 dan meninggal pada 1756. Menurut penelitian MUI, ia lahir pada 1874 dan mening-gal pada 1927.

Kedua, ia bukanlah dai atau mubalig, melainkan hanya se-orang yang tawaduk atau orang saleh yang bekerja sebagai pelaut di kapal dagang Sayyid Syech bin Agil Madihij.

Ketiga, ia belum pernah sam-pai ke Batavia karena men-inggal dalam perjalanan di laut. Keempat, nama Tanjung Priok bukanlah dikaitkan de-ngan Mbah Priok, melainkan Aki Tirem yang merupakan pemimpin di daerah Warakas yang tersohor sebagai pembuat priok, sementara kata ‘tanjung’ diambil karena kontur tanah yang memang berupa tanjung. Fakta itu, menurut penelitian MUI, didasarkan catatan yang mengatakan pada 1877 peme-rintah kolonial mulai melaku-kan proyek pelabuhan bernama Heaven Tanjung Priok.

Terakhir, poin kekeliruan sejarah seperti tertuang dalam Risalah Manaqib versi ahli waris dan yang tertulis di gapura makam menjadi fondasi yang tidak berdasar bagi masyarakat. Akhirnya mereka menjadi-kan Mbah Priok sebagai orang suci atau wali penyebar ajaran agama Islam di Pulau Jawa

MI/SUSANTO