Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB...

45
56 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Dinamis 2.1.1. Konsep Dasar Sistem Dinamis Menurut Aminullah dan Muhammadi (2001), sistem adalah keseluruhan interaksi antar unsur dari sebuah objek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan (gambar 2.1). Pengertian dari keseluruhan adalah lebih dari sekedar penjumlahan atau susunan, namun terletak pada kekuatan yang dihasilkan oleh keseluruhan dan kekuatan itu jauh lebih besar dari suatu penjumlahan atau susunan. Sedangkan model adalah representasi dari sistem sebenarnya. Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001 Gambar 2.1 Sistem

Transcript of Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB...

Page 1: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

56

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Dinamis

2.1.1. Konsep Dasar Sistem Dinamis

Menurut Aminullah dan Muhammadi (2001), sistem adalah keseluruhan

interaksi antar unsur dari sebuah objek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja

mencapai tujuan (gambar 2.1). Pengertian dari keseluruhan adalah lebih dari sekedar

penjumlahan atau susunan, namun terletak pada kekuatan yang dihasilkan oleh

keseluruhan dan kekuatan itu jauh lebih besar dari suatu penjumlahan atau susunan.

Sedangkan model adalah representasi dari sistem sebenarnya.

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.1 Sistem

Page 2: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

57

Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

dari otak, paru–paru, jantung, dan pencernaan melalui jaringan syaraf, kekuatannya

jauh lebih besar dibandingkan mayat manusia yang merupakan penjumlahan atau

susunan otak, paru – paru, jantung, dan pencernaan yang tidak interaktif.

Menurut Aminullah dan Muhammadi (2001), pengertian interaksi adalah

pengikat atau penghubung antar unsur yang memberi bentuk / struktur kepada objek,

membedakan dengan objek lain dan mempengaruhi perilaku dari objek. Contoh

interaksi pada sistem fisik adalah semen pengikat batu bata yang memberi bentuk

menjadi sebuah dinding. Jenis semen dan kombinasi adukan semen untuk sebuah

dinding bata tertentu akan membedakannya dengan dinding bata lain.

Unsur adalah benda, baik konkrit atau abstrak yang menyusun objek sistem.

Gangguan dari salah satu unsur akan mempengaruhi kerja unsur lain sehingga akan

mengganggu kinerja dari sistem secara keseluruhan. Unsur yang menyusun sistem ini

disebut juga bagian sistem atau sub-sistem. Contoh unsur pada sistem hidup adalah

apabila terjadi gangguan fungsi unsur jantung dalam sistem tubuh manusia,

menghambat aliran darah ke otak yang mengakibatkan kepala pusing dan akan

mengganggu pencernaan sehingga menimbulkan rasa mual yang pada akhirnya akan

mengganggu kerja tubuh secara keseluruhan.

Menurut Aminullah dan Muhammadi (2001), objek merupakan sistem yang

menjadi perhatian dalam batas tertentu yang ditetapkan sehingga dapat dibedakan

antara suatu sistem dengan lingkungan sistem. Semua yang berada di luar batas

sistem adalah lingkungan sistem. Contohnya adalah pada sistem tubuh manusia yang

Page 3: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

58

sangat jelas batasnya adalah postur tubuh manusia yang hidup dalam lingkungan

kelompok, sedangkan kelompok akan kabur batasnya dalam lingkungan sosial.

Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan lingkungan sistem

memberikan 2 jenis sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup

adalah suatu sistem dengan batas yang dianggap tidak dapat ditembus oleh pengaruh

lingkungan. Sistem tertutup hanya ada dalam anggapan (untuk analisis), karena pada

kenyataannya sistem selalu berinteraksi dengan lingkungan sebagai sebuah sistem

yang dapat dikatakan terbuka. Contohnya adalah pada sistem tubuh manusia yang

rentan terhadap faktor di luar tubuh manusia seperti perubahan iklim yang

mengakibatkan daya tahan tubuh menurun sehingga menjadi sakit.

Pengertian tujuan adalah hasil dari suatu sistem yang teramati atau diinginkan.

Hasil yang teramati merupakan hasil yang telah dicapai oleh kerja sistem yaitu

keseluruhan interaksi antar unsur dalam batas lingkungan tertentu. Perumusan tujuan

dari sistem akan memudahkan menarik garis batas dari sistem yang menjadi

perhatian. Artinya benda, baik konkrit maupun abstrak, yang jelas menyebabkan

dan/atau menyumbang langsung kepada pencapaian tujuan dapat dikategorikan

sebagai unsur. Sebaliknya, benda yang mempengaruhi dan/atau menyumbang secara

tidak langsung dapat dikategorikan sebagai lingkungan. Contoh pada sistem non-fisik

adalah pada tujuan perusahaan yang ingin meningkatkan nilai penjualan. Untuk

meningkatkan nilai penjualan diperlukan strategi pemasaran yang didukung oleh

kesiapan produksi memenuhi permintaan pasar. Di sini tujuan secara tegas membatasi

objek hanya pada 2 unsur, yaitu unsur pemasaran dan unsur produksi.

Page 4: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

59

Di dalam berpikir secara sistemik diperlukan kesadaran untuk mengapresiasi

dan memikirkan suatu kejadian sebagai sebuah sistem. Sebagai contoh, kejadian

pusing kepala dalam tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi dari otak, paru–

paru, jantung, dan pencernaan melalui jaringan syaraf. Pusing kepala karena kurang

aliran darah dari jantung ke otak dapat disebabkan penyempitan pembuluh darah di

jantung yang dapat membawa sesak napas pada paru-paru dan pusing yang berat juga

dapat disertai dengan mual yang mengganggu pencernaan.

Menurut Aminullah dan Muhammadi (2001), berdasarkan adanya pemahaman

tentang kejadian sistemik, ada lima langkah dalam menghasilkan bangunan pemikiran

(model) yang bersifat sistemik, yaitu :

1. Identifikasi proses menghasilkan kejadian nyata

Seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.2, identifikasi proses yaitu

mengungkapkan pemikiran tentang proses nyata (actual transformation)

yang menimbulkan kejadian nyata (actual state). Proses nyata merujuk

kepada objek, bukan proses yang dirasakan maupun subjektivitas. Satu

contoh pada sistem hidup, kejadian pusing kepala dalam tubuh manusia

disebabkan kurangnya aliran darah dari jantung ke otak. Ini objektif,

kebenarannya tidak diragukan lagi menurut ilmu kedokteran. Tetapi jika

dikatakan pusing disebabkan kurang makan, maka akan jadi perdebatan

karena orang yang melakukan puasa tidak pernah pusing. Jadi, pemikiran

bahwa pusing karena kurang makan itu subjektif pada kasus tertentu dan

bukan suatu pengetahuan yang diakui umum kebenarannya.

Page 5: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

60

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.2 Identifikasi Proses Menghasilkan Kejadian Nyata

2. Identifikasi kejadian yang diinginkan

Dalam identifikasi kejadian yang diinginkan atau yang dituju (desired

state) merujuk kepada waktu mendatang (visi). Agar visi tidak dianggap

mimpi, ada kriteria yaitu visi harus layak (feasible) dan dapat diterima

(acceptable). Layak artinya dapat diantisipasi menjadi kenyataan,

sedangkan dapat diterima artinya dapat diantisipasi tidak akan

menimbulkan pertentangan (dapat dilihat pada gambar 2.3). Sebagai

contoh, tujuan dinding bata sebuah rumah adalah untuk memberikan batas

wilayah rumah. Ini adalah benar menurut konsep ilmu teknik sipil. Jika

keinginan tersebut di luar kelayakan yaitu memberikan perlindungan

terhadap gangguan pencurian akan menjadi kurang layak, karena

perlindungan terhadap pencurian tidak selalu ditentukan oleh dinding

rumah.

Page 6: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

61

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.3 Identifikasi Kejadian Diinginkan

3. Identifikasi kesenjangan antara kenyataan dengan keinginan

Langkah ketiga adalah memikirkan tingkat kesenjangan antara kejadian

aktual dengan seharusnya (Dapat dilihat pada gambar 2.4). Kesenjangan

tersebut adalah masalah yang harus dipecahkan atau dalam bahasa

manajemen merupakan tugas (misi) yang harus diselesaikan. Perumusan

masalah ini secara konkrit, artinya bisa dinyatakan dalam ukuran

kuantitatif atau kualitatif. Misalnya seorang olahragawan ingin

mengangkat beban 250 kg dari kondisi sekarang 150 kg. Antara kekuatan

nyata dengan kekuatan yang diinginkan terdapat kesenjangan 100 kg yang

harus diatasi.

Page 7: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

62

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.4 Identifikasi Kesenjangan antara Kenyataan dengan Keinginan

4. Identifikasi dinamika menutup kesenjangan

Pada tahap keempat, identifikasi mekanisme tentang dinamika variabel-

variabel untuk mengisi kesenjangan antara kejadian nyata dengan kejadian

yang diinginkan (dapat dilihat pada gambar 2.5). Dinamika tersebut adalah

aliran informasi tentang keputusan-keputusan yang telah bekerja dalam

sistem. Keputusan-keputusan tersebut pemikiran yang dihasilkan melalui

proses pembelajaran (learning), yang dapat bersifat reaktif maupun

kreatif. Sebagai contoh dikaitkan pada contoh di langkah ketiga, untuk

mewujudkan keputusan olahragawan tersebut ada tiga kemungkinan

bentuk pelaksanaannya, yaitu latihan olahraga sendiri, latihan disertai

lawan tanding, dan penyusunan latihan dengan lawan tanding yang

semakin kuat serta lomba dengan lawan-lawan nyata yang semakin

tangguh. Dalam sistem dinamis, proses perumusan suatu mekanisme pada

dasarnya adalah penyederhanaan kerumitan untuk menciptakan sebuah

Page 8: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

63

konsep model. Ada 2 jenis kerumitan yang perlu disederhanakan, yaitu

kerumitan rinci (detail complexity) dan kerumitan perubahan (dynamic

complexity). Kerumitan rinci menyangkut ciri dan cara bekerja unsur-

unsur yang terlibat dalam sistem yang diamati dalam mengisi

kesenjangan. Kerumitan perubahan menyangkut proses dan kecepatan /

kelambatan waktu yang diperlukan sistem dalam mengisi kesenjangan.

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001 Gambar 2.5 Identifikasi Mekanisme Menutup Kesenjangan

5. Analisis Kebijakan

Langkah kelima adalah analisis kebijakan, yaitu menyusun alternatif

tindakan atau keputusan yang akan diambil untuk mempengaruhi proses

nyata sebuah sistem dalam menciptakan kejadian nyata (dapat dilihat pada

gambar 2.6). Keputusan tersebut dimaksudkan untuk mencapai kejadian

yang diinginkan. Alternatif tersebut dapat satu atau kombinasi intervensi

baik yang bersifat struktural atau fungsional. Struktural artinya

Page 9: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

64

mempengaruhi mekanisme interaksi pada sistem, sedangkan intervensi

fungsional artinya mempengaruhi fungsi unsur dalam sistem. Misalnya

dikaitkan pada contoh yang sama, olahragawan tersebut memilih salah

satu jalan yaitu latihan olahraga sendiri. Untuk mempercepat daya angkat

olahragawan tersebut perlu merancang keputusan / tindakan intervensi

dalam mendukung latihan olahraga sendiri. Bentuk-bentuk intervensi

fungsional, misalnya diperlukan penyempurnaan ciri unsur tempat latihan,

sarana latihan, program latihan. Disamping itu diperlukan rancangan ulang

pengaturan cara dan waktu sesuai dengan tempat, saran dan program

latihan. Alternatif intervensi struktural yang mengubah mekanisme dalam

sistem, misalnya lomba langsung dengan lawan nyata, tanpa melalui

persiapan dengan lawan tanding.

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.6 Analisis Kebijakan

Page 10: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

65

2.1.2. Diagram Simpal Kausal

Menurut Aminullah dan Muhammadi (2001), diagram simpal kausal adalah

pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab-akibat ke dalam bahasa gambar

tertentu. Bahasa tersebut adalah panah yang saling mengait, di mana hulu panah

mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat.

Keduanya, baik unsur sebab maupun akibat, atau salah satu diantaranya harus

merujuk keadaan yang terukur, baik secara kualitatif untuk keadaan dirasakan

(perceived) maupun secara kuantitatif untuk keadaan nyata (actual). Harus diingat

logikanya adalah proses (rate) sebagai sebab yang menghasilkan keadaan (level)

sebagai akibat, ataupun sebaliknya. Setelah dapat dipahami mana unsur yang menjadi

sebab dan akibat, selanjutnya dapat diketahui jika hubungan tersebut searah, maka

tanda panah adalah positif (+), dan jika hubungan tersebut berlawanan arah, maka

tanda panah adalah negatif (-). Simpal yang bersifat positif mempunyai perilaku

percepatan atau perlambatan. Sebaliknya, simpal negatif mempunyai perilaku menuju

sasaran atas limit. Ada dua jenis sasaran, yaitu sasaran menuju eksplisit (>0) dan

sasaran menuju implisit (mendekati nol).

+ +

Lahir (+) Penduduk (-) Mati

+ -

Gambar 2.7 Contoh Simpal Berhubungan

Page 11: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

66

Seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.7 di atas, ada sebuah simpal positif

yaitu hubungan antara kelahiran dengan penduduk, dimana semakin banyak kelahiran

bayi, semakin bertambah jumlah penduduk, di lain pihak semakin banyak jumlah

penduduk, semakin banyak kelahiran bayi. Sebaliknya juga ada simpal negatif yaitu

hubungan antara kematian dengan penduduk, dimana semakin banyak kematian bayi,

semakin berkurang jumlah penduduk. Di lain pihak, semakin banyak jumlah

penduduk semakin banyak kematian bayi.

2.1.3. Perilaku Dinamis dan Pola Pasar

Gabungan simpal-simpal umpan balik menjelaskan kompleksitas. Semakin

banyak simpal menggambar semakin banyak variabel (unsur) dan parameter (waktu)

yang berarti semakin rinci dan dinamis. Kompleksitas rinci dan dinamis ini dapat

disederhanakan ke dalam 4 tipe, yaitu : non-linieritas, pembelajaran, emergensi, dan

ko-evolusi (Aminullah dan Muhammadi, 2001).

1. Non-linieritas

Non-linieritas adalah perilaku hasil penyederhanaan dari kompleksitas

proses pengubahan yang tidak berbanding lurus (dapat dilihat pada

gambar 2.8). Misalnya apabila masukan 1 unit, setelah diproses tidak

selalu menghasilkan keluaran tiga unit, tetapi kadang dihasilkan lima unit

(pada keadaan tumbuh cepat) dan juga bisa nol pada keadaan tunak. Di

sini non-linieritas merupakan kombinasi dari simpal positif dan simpal

negatif, dimana simpal negatif mengalami waktu tunda sehingga pada

Page 12: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

67

awalnya simpal positif bekerja (keadaan tumbuh cepat, kemudian setelah

mengalami penundaan) maka simpal negatif yang dominan yaitu menuju

keadaan tunak. Bentuk lain dari non-linieritas adalah random, yaitu

penyederhanaan dari kompleksitas pengubahan yang tidak berpola,

terutama dilihat dalam jangka pendek. Kejadian random karena ada

tarikan yang tidak menentu dari faktor lingkungan terhadap variabel.

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.8 Non-linieritas

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah perilaku hasil penyederhanaan dari kompleksitas

kemampuan sistem untuk menciptakan keluaran berdasarkan proses

sebelumnya. Proses tersebut adalah respon suatu unsur terhadap unsur

lainnya atau terhadap lingkungan. Misalnya dalam organisasi, butir-butir

keberhasilan masa lampau adalah kekuatan yang perlu ditingkatkan untuk

masa datang. Proses adaptasi penguatan terhadap masa lampau, untuk

masa datang tersebut adalah sebuah simpal positif. Hasil proses adaptasi

Page 13: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

68

melalui penciptaan simpal positif ini dapat melebihi hasil pengalaman

sebelumnya, yang berarti ada proses pembelajaran menciptakan

pengalaman baru untuk adaptasi berikutnya (gambar 2.9).

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.9 Pembelajaran (umpan balik positif)

3. Emergensi

Emergensi adalah perilaku hasil penyederhanaan dari kompleksitas

pemunculan realitas baru yang tidak terduga dalam sistem. Realitas baru

tersebut adalah hasil interaksi di dalam unsur atau menjadi realitas unsur

yang dapat mempengaruhi sistem dan tidak selalu mengendalikan sistem.

Proses pemunculan ide baru tersebut adalah suatu proses pembelajaran

atau sebuah simpal positif. Hasil proses pembelajaran ini dikendalikan

atau dibatasi oleh unsur lain sehingga membentuk simpal negatif (dapat

dilihat pada gambar 2.10).

Page 14: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

69

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001 Gambar 2.10 Emergensi (umpan balik negatif)

4. Ko-evolusi

Ko-evolusi adalah perilaku hasil penyederhanaan dari kompleksitas

perilaku mikro dapat mempengaruhi perilaku makro (biasanya

memerlukan waktu tunda). Setelah mencapai puncak, proses tersebut

menuju keadaan tunak, tetapi terus bergerak untuk mencapai puncak yang

lebih tinggi, sebagai hasil interaksi makro antar unsur dalam sistem.

Contohnya adalah persaingan bisnis (dapat dilihat pada gambar 2.11).

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.11 Ko-evolusi (umpan balik negatif berkelanjutan)

Page 15: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

70

Dari hasil pengkajian oleh pakar empiris terhadap puluhan bahkan ratusan

kasus perilaku dinamis, dewasa ini telah dapat diidentifikasi beberapa pola dasar

perilaku dinamis hasil penyederhanaan kompleksitas dinamis, antara lain :

1. Pola Tindakan Koreksi dengan Penundaan

Dalam sistem ini terdapat empat unsur, yaitu: kejadian aktual, kejadian

diinginkan, kesenjangan, dan tindakan koreksi. Perbedaan antara kejadian

aktual dengan diinginkan adalah kesenjangan. Untuk memecahkan

masalah itu diperlukan tindakan koreksi. Tetapi di sini tindakan koreksi

itu mengalami penundaan waktu, artinya tindakan koreksi tidak langsung

menghasilkan perbaikan kejadian aktual, akibatnya masalah akan

meningkat, yang berakibat tindakan koreksi kedua lebih besar dari pada

pertama. Efek tindakan-tindakan koreksi kedua yang besar itu, akan

menurunkan maslah berikutnya, yang berakibat tindakan koreksi ketiga

menurun. Demikian seterusnya, sehingga perilaku kejadian aktual akan

turun naik atau berisolasi (dapat dilihat pada gambar 2.12).

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001 Gambar 2.12 Pola Koreksi dengan Penundaan

Page 16: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

71

2. Pola Sasaran yang Berubah

Sistem ini mirip dengan sistem tindakan koreksi dengan penundaan.

Sasaran yang berubah adalah suatu keadaan dimana terdapat perbedaan

antara unjuk kerja yang ditargetkan dengan yang dicapai, yang selanjutnya

dilakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan atau menurunkan

sasaran. Dalam sistem ini juga terdapat unsur, yaitu: kejadian aktual,

kejadian diinginkan, kesenjangan, dan tindakan koreksi. Perbedaan antara

kejadian aktual dengan diinginkan adalah kesenjangan. Untuk

memecahkan masalah itu diperlukan tindakan koreksi. Tindakan koreksi

tidak dijamin selalu berhasil dan pengaruhnya baru nyata dirasakan setelah

beberapa waktu sehingga diperlukan kesabaran. Di samping itu, untuk

memecahkan masalah juga dilakukan pergeseran kejadian yang diinginkan

atau tujuan (dapat dilihat pada gambar 2.13).

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.13 Pola Sasaran yang Berubah

Page 17: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

72

3. Pola Batas Keberhasilan

Dalam sistem ini terdapat empat unsur, yaitu: kejadian aktual, kejadian

diinginkan, kesenjangan, dan tindakan koreksi. Perbedaan antara kejadian

aktual dengan diinginkan adalah kesenjangan. Untuk memecahkan

masalah itu diperlukan tindakan koreksi. Pada suatu sistem yang

menggambarkan situasi batas keberhasilan, kegiatan pertumbuhan pada

awalnya membawa keberhasilan yang semakin meningkat. Namun,

dengan berjalannya waktu keberhasilan itu sendiri menyebabkan sistem

mencapai batas sehingga tingkat pertumbuhannya mulai diperlambat. Di

sini keberhasilan memicu munculnya mekanisme pembatasan, kemudian

menyebabkan keberhasilan itu menurun. Kecenderungan yang ditunjukkan

akan ditentukan oleh kegiatan pertumbuhan awal (dapat dilihat pada

gambar 2.14).

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.14 Pola Batas Keberhasilan

Page 18: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

73

4. Pola Kesulitan Bersama

Kesulitan bersama adalah suatu kejadian yang melibatkan 2 pihak atau

lebih yang bersama-sama menggunakan sumber daya terbatas dan

mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya yang berakhir

dengan kesulitan bersama (dapat dilihat pada gambar 2.15). Dalam sistem

ini terdapat 2 komponen, dimana masing-masing komponen memiliki pola

batas pertumbuhan yang memiliki 4 unsur, yaitu: kejadian aktual, kejadian

diinginkan, kesenjangan, dan tindakan koreksi. Kedua komponen diikat

oleh kejadian yang sama diinginkan, jadi terjadi perlombaan menuju

tujuan yang sama. Pada tahap awal masalah dan tindakan koreksi adalah

besar, makin lama makin kecil menuju nol, sehingga unjuk kerja masing-

masing komponen juga mulanya besar, selanjutnya mengecil kemudian

nol dan bahkan dapat menjadi minus. Keadaan yang menunjukkan

penurunan hasil setelah perebutan ini disebut sebagai tragedi.

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.15 Pola Kesulitan Bersama

Page 19: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

74

5. Pola Kemajuan dan Kekurangan Modal

Kemajuan dan kekurangan modal adalah keadaan ketidakseimbangan

antara peningkatan kebutuhan dengan kapasitas pertambahan modal untuk

memenuhi kebutuhan (dapat dilihat pada gambar 2.16). Dalam situasi

kemajuan dan kekurangan modal, akan terjadi pertumbuhan yang

mendekati batas yang dapat dieliminasi atau ditunda bila dibuat kapasitas

penanaman modal yang memadai. Sebagai hasil dari kebijakan atau

perlambatan dalam sistem, permintaan yang menurun akan membatasi

pertumbuhan lebih lanjut. Dalam sistem ini terdapat empat unsur yaitu:

kejadian aktual, kejadian diinginkan, kesenjangan, dan tindakan koreksi.

Pada unsur kejadian diinginkan (perencanaan modal) dikembangkan

menjadi sub-komponen tersendiri berdasarkan masalah yang telah terjadi.

Di samping itu, sub-komponen ini juga memiliki pola batas pertumbuhan,

sehingga mengakibatkan pertumbuhan komponen tidak diikuti oleh

pertumbuhan sub-komponen (kekurangan modal).

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.16 Pola Kemajuan dan Kekurangan Modal

Page 20: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

75

6. Pola Pemindahan Beban

Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi. Pemindahan beban

adalah tindakan pemecahan gejala masalah secara cepat yang tanpa

disadari akan menimbulkan efek samping yang justru akan memperburuk

gejala masalah tersebut (dapat dilihat pada gambar 2.17). Dalam sistem ini

terdapat lima unsur, yaitu: kejadian aktual, kejadian diinginkan,

kesenjangan, dan dua unsur tindakan koreksi. Perbedaan antara kejadian

aktual dengan diinginkan adalah kesenjangan. Untuk memecahkan

masalah itu diperlukan tindakan koreksi. Tetapi di sini tindakan koreksi

yang pertama bersifat langsung, dan sebaliknya tindakan koreksi kedua

mengalami penundaan. Di samping itu, tindakan koreksi pertama akan

menjadi beban berkepanjangan.

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.17 Pola Pemindahan Beban

Page 21: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

76

7. Pola Perbaikan yang Gagal

Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi. Perbaikan yang

gagal adalah suatu tindakan perbaikan cepat pada suatu gejala yang tanpa

disadari akan menimbulkan akibat lain yang akan memperburuk gejala

tersebut. Dalam sistem ini terdapat lima unsur, yaitu: kejadian aktual,

kejadian diinginkan, masalah, tindakan koreksi dan dampak. Perbedaan

antara kejadian aktual dengan diinginkan adalah masalah. Untuk

memecahkan masalah itu diperlukan tindakan koreksi. Tetapi di sini

tindakan koreksi adalah gagal memecahkan masalah, yang bahkan

menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, sehingga menambah

masalah. Dengan demikian, semakin besar upaya tindakan koreksi

semakin besar pula dampak yang ditimbulkan dan semakin bertambah

masalah (dapat dilihat pada gambar 2.18).

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.18 Pola Perbaikan yang Gagal

Page 22: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

77

8. Pola Eskalasi/Percepatan

Pola ini adalah kombinasi 2 pola tindakan koreksi. Eskalasi adalah 2 pihak

terlibat dalam suatu persaingan untuk saling mengungguli satu sama lain.

Situasi ini menggambarkan keadaan dimana 2 pihak atau lebih terlibat

dalam situasi dimana masing-masing pihak saling bereaksi terhadap

tindakan pihak lain (gambar 2.19). Dalam sistem ini terdapat 4 unsur,

yaitu: kejadian aktual, kesenjangan, dan 2 unsur tindakan koreksi. Di sini

kejadian aktual pertama menjadi kejadian diinginkan pertama, sebaliknya

kejadian aktual kedua menjadi kejadian diinginkan pertama. Perbedaan

antara kejadian aktual dengan diinginkan adalah masalah. Untuk

memecahkan masalah itu diperlukan tindakan koreksi. Dengan demikian,

tindakan koreksi yang pertama dipengaruhi oleh kejadian aktual yang

pertama, sehingga terjadi peningkatan persaingan. Persaingan itu dapat

berhenti jika terjadi kelambatan respon antar satu dengan yang lain.

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.19 Pola Eskalasi/Percepatan

Page 23: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

78

9. Pola Menang bagi yang Berhasil

Menang bagi yang berhasil adalah karena kecendrungan untuk lebih

banyak menempatkan sumber daya daripada pihak lain untuk terus

meningkatkan suksesnya (gambar 2.20). Dalam sistem ini terdapat 4

unsur, yaitu: kejadian aktual, kejadian diinginkan, kesenjangan, dan 2

tindakan koreksi. Di sini terjadi penggabungan sumber daya dalam satu

wadah yang berasal dari kejadian aktual masing-masing komponen. Hasil

penggabungan sumber daya ini dapat mengalami efek pelipatan dan

merupakan sasaran bersama dari masing-masing komponen. Perbedaan

antara kenyataan dengan sasaran adalah masalah. Untuk memecahkan

masalah itu diperlukan tindakan koreksi. Dalam hal ini, fraksi masalah

bagi masing-masing komponen adalah ditentukan oleh pangsa sumber

daya masing-masing. Semakin besar pangsa makin besar hasil. Tetapi,

komponen yang pangsanya kecil dapat menang jika berhasil menggarap

sasaran bersama sebanyak mungkin.

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.20 Pola Menang bagi yang Berhasil

Page 24: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

79

2.1.4. Simulasi dan Perilaku Model

Simulasi adalah peniruan perilaku suatu gejala atau proses. Simulasi bertujuan

untuk memahami gejala atau proses tersebut, membuat analisis dan peramalan

perilaku gejala atau proses tersebut di masa depan (Muhammadi dan Soesilo, 2001).

Simulasi dilakukan melalui tahap-tahap seperti berikut :

1. Penyusunan konsep

Tahap pertama simulasi adalah penyusunan konsep. Gejala atau proses

yang akan ditirukan perlu dipahami, antara lain dengan jalan menentukan

unsur-unsur yang berperan dalam gejala atau proses tersebut. Unsur-unsur

tersebut saling berinteraksi, saling berhubungan dan saling

berketergantungan. Unsur-unsur tersebut bersatu dalam melakukan suatu

kegiatan. Dari unsur-unsur dan keterkaitannya, dapat disusun gagasan atau

konsep mengenai gejala atau proses yang akan disimulasikan.

2. Pembuatan model

Gagasan tersebut selanjutnya dirumuskan sebagai model yang berbentuk

uraian, gambar, atau rumus. Model adalah suatu bentuk yang dibuat untuk

menirukan suatu gejala atau proses. Model dapat dikelompokkan menjadi

model kuantitatif, kualitatif dan model ikonik. Model kuantitatif adalah

model yang berbentuk rumus-rumus matematik, statistik, atau computer.

Model kualitatif adalah model yang berbentuk gambar, diagram, atau

matriks, yang menyatakan hubungan antar unsur. Model ikonik adalah

Page 25: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

80

model yang mempunyai bentuk fisik sama dengan barang yang ditirukan,

meskipun skalanya dapat diperbesar atau diperkecil. Dengan model ikonik

dapat diadakan percobaan untuk mengetahui gejala proses yang ditirukan.

3. Simulasi

Selanjutnya, simulasi dapat dilakukan dengan menggunakan model yang

telah dibuat. Dalam model kuantitatif, simulasi dilakukan dengan

memasukkan data ke dalam model, di mana perhitungan dilakukan untuk

mengetahui perilaku gejala atau proses. Dalam model kualitatif, simulasi

dilakukan dengan menelusuri dan mengadakan analisis hubungan sebab

akibat antar unsur dengan memasukkan data atau informasi yang

dikumpulkan untuk mengetahui perilaku gejala atau proses. Dalam model

ikonik, simulasi dilakukan dengan mengadakan percobaan secara fisik

dengan menggunakan model tersebut untuk mengetahui perilaku model

dalam kondisi yang berbeda. Perilaku model itu dianggap menirukan

gejala atau proses yang diamati.

4. Validasi hasil simulasi

Akhirnya, dilakukan validasi untuk mengetahui kesesuaian antara hasil

simulasi dengan gejala atau proses yang ditirukan. Model dapat

dinyatakan baik apabila kesalahan atau simpangan hasil simulasi terhadap

gejala atau proses yang ditirukan kecil.

Page 26: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

81

Hasil simulasi tersebut selanjutnya digunakan untuk memahami perilaku

gejala atau proses serta mengetahui kecenderungannya di masa mendatang. Struktur

internal masalah dapat dipahami secara lebih rinci dengan memahami perilaku dan

kecenderungannya. Pemahaman ini berguna untuk memperoleh solusi terbaik

mengenai masalah yang dihadapi dalam manajemen dan memperkirakan

kecenderungan keadaan di masa mendatang. Tahap-tahap simulasi dapat dilihat pada

gambar 2.21.

Gejala Proses

Model

Penyusunan Konsep

Pembuatan Model

Simulasi

Validasi

Sumber : Analisis Sistem Dinamis, 2001

Gambar 2.21 Tahap – tahap Simulasi Model

Page 27: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

82

2.1.5. Struktur Umpan Balik

Bagian ini akan menguraikan berbagai jenis struktur umpan balik, yaitu :

1. Struktur Umpan Balik Positif

Memiliki ciri utama hubungan kausal yang saling memperbesar nilai-nilai

variabelnya. Hubungan variabel mengumpan balik terhadap dirinya

sendiri secara berkesinambungan untuk memperkuat pertumbuhan /

akselerasi (positive growth) pada dirinya sendiri ataupun penghancuran /

degradasi (negative growth) sebuah proses pertumbuhan.

• Struktur umpan balik positif bertipe pertumbuhan, mengandung 2

variabel utama, yaitu level (keadaan) dan rate (laju). Nilai

pertumbuhan pada level per satuan waktu ditentukan oleh nilai rate

Seperti yang ditunjukkan gambar 2.22, besarnya nilai rate ditentukan

oleh level. Selanjutnya nilai rate ini akan menentukan nilai level pada

periode selanjutnya, dengan demikian peningkatan rate akan

menyebabkan peningkatan level dan juga sebaliknya. Hal ini akan

berlangsung terus menerus.

LevelRate

+

+

Gambar 2.22 Struktur Umpan Balik Positif Akselerasi

Page 28: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

83

• Struktur umpan balik positif bertipe degradasi terdiri dari 4 unsur

pokok yaitu tujuan (goal), keadaan awal (level), selisih antara goal dan

level, dan rate. Contoh kasusnya adalah dinamika pengurasan sumber

daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbaharui. Seperti dapat dilihat

pada gambar 2.23, pengambilan persediaan SDA yang tidak disertai

perbaikan lingkungan akan mengakibatkan kerusakan lahan dan

semakin lama maka persediaan SDA akan menipis.

SDA Tak Terbaharukan Terkuras

Pengurasan SDA Tak Terbaharukan

+

+

Persediaan SDA Tak Terbaharukan

-

Gambar 2.23 Struktur Umpan Balik Positif Degradasi

2. Struktur Umpan Balik Negatif

Struktur umpan balik negatif adalah hubungan yang menghasilkan

pertumbuhan untuk mencapai tujuan, yang digambarkan dalam pola

peningkatan mencapai maksimum atau penurunan sampai mendekati nol.

Unjuk kerja sistem meliputi penyesuaian (adaptation) dan keseimbangan

(equilibrium), artinya sistem bersifat dinamis, berubah terhadap waktu,

dan dalam perubahan tersebut sistem menyesuaikan diri mencapai tujuan

Page 29: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

84

dan kemantapan (keadaan dimana sistem tidak berubah dari keadaan itu).

Seperti dapat dilihat pada gambar 2.24, ada 4 unsur, yaitu tujuan, keadaan

awal, selisih antara tujuan dan keadaan awal, dan aksi. Kerja dari 4 unsur

ini adalah :

• Perbedaan antara level dengan goal menghasilkan selisih.

• Selisih mendorong pengambilan keputusan untuk mengoreksi

diskrepansi.

• Informasi keputusan untuk mengurangi diskrepansi diteruskan kepada

rate dan rate melakukan aksi untuk memperbaiki level menuju goal.

Keadaan AwalAksi

Diskrepansi Tujuan

Gambar 2.24 Struktur Umpan Balik Negatif

3. Struktur Umpan Balik Osilasi

Model berstruktur osilasi merupakan model dengan struktur umpan balik

negative yang mengandung fungsi kelambatan respon yang panjang. Di

samping itu, struktur ini juga menggambarkan keadaan dimana terdapat

saling ketergantungan antara kedua pihak disertai faktor kelambatan

(delay time).

Page 30: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

85

2.1.6. Validitas Model

Menurut Aminullah (2001), validitas adalah salah satu kriteria penilaian

keobjektivan dari suatu pekerjaan ilmiah. Objektif ditunjukkan dengan sejauh mana

model dapat menirukan fakta. Fakta adalah kejadian yang teramati. Keserupaan (tidak

berarti harus sama) model dengan dunia nyata ditunjukkan dengan sejauh mana data

simulasi dan hasil simulasi dapat menirukan data statistik dan informasi aktual.

Teknik validasi dalam metode berpikir sistem adalah validasi struktur model, yaitu

sejauh mana keserupaan struktur model mendekati struktur nyata.

Dalam uji validitas, terdapat 2 uji validitas yaitu :

1. Uji Validitas Terstruktur

Ada 2 jenis validitas struktur yaitu :

• Validitas Konstruksi

Keyakinan terhadap konstruksi model valid secara ilmiah atau

diterima secara akademis. Validasi konstruksi terdiri dari 2 jenis yaitu

validasi konstruksi melalui teori dan melalui kritik teori. Melalui teori

berarti generalisasi struktur nyata yang ditunjukkan dengan sejauh

mana model yang diciptakan sesuai dengan aturan berpikir logis, harus

didukung dengan argumentasi teori ilmiah. Di lain pihak, meskipun

model teoritis sudah didukung oleh teori dan konsep yang relevan,

namun tidak dengan sendiri menjadi model valid menurut kritik teori.

Dinamika sistem nyata menyebabkan teori berubah dan berkembang

Page 31: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

86

sehingga ada kemungkinan teori yang dipakai kurang relevan. Oleh

karena itu, dalam membangun model diperlukan kreativitas.

• Kestabilan Struktur

Keberlakuan atau kekuatan struktur dalam dimensi waktu dengan cara

menguji model terhadap perlakuan agregasi unsur dan disagregasi

sistem. Keduanya, baik model agregat yang umum maupun disagregat

yang rinci, apabila disimulasikan harus menghasilkan perilaku yang

serupa. Jika hasil simulasi mengakibatkan hasil yang tidak logis maka

berarti ada kesalahan di dalam model dan harus diperbaiki.

2. Uji Validitas Kinerja / Output Model

Validitas kinerja adalah aspek pelengkap dalam metode berpikir sistem.

Tujuannya adalah memperoleh keyakinan sejauh mana kinerja model

sesuai dengan kinerja sistem nyata sehingga memenuhi syarat sebagai

model ilmiah. Caranya adalah validasi kinerja model dengan data empiris

untuk melihat sejauh mana perilaku output model sesuai dengan perilaku

data empirik. Prosedurnya terdiri dari 2 langkah, yaitu mengeluarkan

output simulasi, kemudian dibandingkan dengan pola perilaku data

empiris dan melakukan uji statistik untuk melihat penyimpangan antara

output simulasi dengan data aktual.

Page 32: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

87

2.1.7. Analisis Kebijakan

Menurut Aminullah (2001), analisis kebijakan adalah pekerjaan intelektual

memilah dan mengelompokkan tindakan untuk memperoleh pengetahuan tentang

cara-cara yang strategis dalam mempengaruhi sistem mencapai tujuan yang

diinginkan. Jadi, penguasaan terhadap metodologi sistem tertentu menunjukkan suatu

kemampuan analisis kebijakan dengan metode tertentu. Dewasa ini, metodologi

sistem dikelompokkan ke dalam 2 tipe, yaitu metode sistem keras untuk analisa

sistem diskrit dan metode sistem lunak untuk analisa sistem kontinu. Pada

kenyataannya, dunia konkrit dan abstrak adalah satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan maka sistem yang ideal adalah yang dapat menangani 2 kategori ini secara

berimbang. Salah satu sistem tersebut adalah metode sistem dinamis.

Salah satu aspek penting dalam proses analisis kebijakan dengan metode

sistem dinamis adalah simulasi model. Dengan menirukan perilaku sistem nyata

tersebut maka proses analisis akan lebih cepat, menyeluruh, hemat, dan dapat

dipertanggungjawabkan. Menurut Aminullah (2001), ada 2 tahap simulasi model

untuk analisis kebijakan, yaitu :

1. Pengembangan kebijakan alternatif

Pengembangan kebijakan alternatif adalah suatu proses berpikir kreatif

yaitu menciptakan ide-ide baru tentang tindakan yang diperlukan dalam

rangka mempengaruhi sistem mencapai tujuan. Ada 2 teknik untuk

pengembangan ide kebijakan baru, yaitu :

Page 33: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

88

• Model Tetap

Urutkan semua parameter dalam model dan sensitivitasnya. Pisahkan

parameter yang memiliki sensitivitas tinggi. Lakukan uji sensitivitas

untuk memperoleh parameter yang terpilih sehingga diperoleh

berbagai macam kombinasi parameter. Tafsirkan kombinasi parameter

ini ke dalam pernyataan kebijakan dalam dunia nyata dan kategorikan

dalam kelompok kebijakan lama dan baru. Lama artinya kebijakan

tersebut sudah pernah diterapkan. Baru artinya kebijakan tersebut

sama sekali baru dan belum pernah diterapkan.

• Model diubah

Perubahan model dapat dilakukan dengan 2 jalan yaitu perubahan

unsur dan/atau mekanisme dalam model yang berorientasi pada

pemecahan masalah dan perubahan struktur dasar dari model yang

berorientasi pada penciptaan sistem yang bernilai lebih.

Perubahan dengan menambah atau mengurangi unsur dan mekanisme

dalam model dilakukan secara kreatif. Caranya adalah :

Memotong mekanisme permasalahan tersebut

Memintas mekanisme permasalahan tersebut

Menambah unsur baru dengan mekanisme baru

Page 34: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

89

Perubahan struktur dasar dari model dilakukan secara kontemplatif

dengan cara mengungkapkan sejauh mana kinerja sistem yang berlaku

masih cocok dengan lingkungan sistem.

2. Analisis kebijakan alternatif

Analisis kebijakan pada dasarnya adalah menemukan langkah strategis

untuk mempengaruhi sistem. Dalam rangka mempengaruhi sistem tersebut

ada 2 pilihan, yaitu sistemnya tetap atau berubah. Jika sistemnya tetap

maka analisis terhadap langkah-langkah yang diambil menghasilkan

alternatif langkah yang mempengaruhi fungsi dari unsur sistem atau

disebut kebijakan fungsional. Apabila sistem diubah maka analisis

terhadap langkah-langkah yang diambil menghasilkan alternatif langkah

yang menciptakan variasi struktur sistem yang berbeda dengan sistem

semula atau atau disebut juga kebijakan perubahan struktural.

2.1.8. Fungsi-Fungsi Penting Simulasi

Software yang digunakan pada penelitian ini adalah powersim constructor,

karena itu pada bagian ini akan dibahas fungsi-fungsi penting yang banyak digunakan

dalam software ini, antara lain :

1. Fungsi IF

Fungsi IF menggambarkan suatu kondisi dan digunakan untuk banyak

kepentingan, antara lain untuk menguji variabel-variabel lain. Fungsi ini

Page 35: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

90

juga sering digabungkan dengan fungsi yang lain, misalnya PULSEIF,

PAUSEIF, STOPIF, dan lain-lain. Cara penulisan fungsi IF pada software

powersim adalah :

Aux IF = IF (Condition, Value1, Value2)

Condition = suatu logical value (true or false)

Value1 = angka sembarang (computational parameter)

Value2 = angka sembarang (computational parameter)

2. Fungsi GRAPH

Fungsi GRAPH banyak digunakan bila data berupa tabel atau data

menunjukkan hubungan yang non-linier.

Cara penulisan fungsi GRAPH pada software powersim adalah :

Aux GRAPH = GRAPH (X, X1, dx, Y(N))

X = variabel bebas (nilai bebas, merupakan sumbu-X, disebut juga

INPUT).

X1 = nilai pertama dari X (variabel bebas).

dx = pertambahan nilai dari X. Nilainya selalu positif.

Y(N) = vektor (sumbu-Y, disebut pula OUTPUT).

Selain itu, fungsi GRAPH sangat berguna jika kita tidak mengetahui

rumus matematik dari suatu fungsi, atau jika kita menggunakan data

statistik atau empiris untuk memperlihatkan hubungan antara 2 variabel.

Page 36: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

91

3. Fungsi DELAY

Dalam sistem yang riil, sering terjadi delay misalnya dalam pengambilan

keputusan dalam hal transportasi, informasi, dan lain-lain. Secara umum

fungsi DELAY dalam software powersim dibagi menjadi 3, yaitu :

• Delay Material (DELAYMTR)

• Delay Informasi (DELAYINF)

• Delay Pipeline (DELAYPPL)

Contoh penulisan fungsi DELAY untuk mendefinisikan suatu output :

Aux OUTPUT = DELAYMTR (INPUT, DELAY_TIME, 1, INITIAL)

4. Fungsi STEP

Misalkan kita menabung Rp. 1.000.000,- secara kontinu setiap bulan

dimulai pada Januari 2009. Kemudian mulai April 2009, kita menambah

tabungan dengan Rp. 500.000,- untuk seterusnya, maka penambahan Rp.

500.000,- tersebut dapat dikatakan sebagai fungsi STEP.

Definisi tabungan sebelum menggunakan fungsi STEP :

Const TABUNGAN = 1.000.000

Setelah menggunakan fungsi STEP :

Aux TABUNGAN = 1.000.000 + STEP (500.000, 4)

Angka 500.000 menunjukkan besarnya nilai STEP, sedangkan angka 4

menyatakan kapan STEP itu dimulasi (4 berarti bulan ke-4, April).

Page 37: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

92

5. Fungsi PULSE

Fungsi ini sebenarnya sama dengan fungsi STEP, perbedaannya adalah

penambahan nilai dilakukan secara periodik. Ambil contoh tabungan pada

fungsi STEP, penambahan Rp. 500.000,- dilakukan setiap 3 bulan sekali

mulai bulan April 2009. Hal ini berarti penambahan Rp. 500.000,-

dilakukan pada bulan April 2009, Juli 2009, Oktober 2009, dan

seterusnya. Cara penulisan fungsi PULSE pada software powersim yaitu :

Aux TABUNGAN = 1.000.000 + PULSE (500.000, 4, 3)

Angka 500.000 menunjukkan harga dari pulse itu sendiri, angka 4 pertama

menunjukkan waktu pertama pulse diberikan dan angka 3 adalah interval,

yaitu waktu antara pemberian pulse pertama dengan pemberian pulse

selanjutnya.

6. Fungsi TIMECYCLE

Fungsi TIMECYCLE digunakan untuk menguji siklus waktu atau interval

waktu. Cara penulisan fungsi TIMECYCLE pada software powersim :

Aux TIMECYCLE = TIMECYCLE (First, Interval)

First = waktu pertama untuk pengecekan.

Interval = waktu di antara pengecekan yang satu ke pengecekan

berikutnya.

Page 38: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

93

2.2 Pareto Chart

Menurut Turner, dkk (2000), pareto chart adalah grafik batang yang

menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Pada dasarnya pareto

chart digunakan untuk :

1. Menentukan frekuensi relatif dan urutan pentingnya masalah dan

penyebab masalah yang ada.

2. Memfokuskan perhatian pada masalah-masalah penting melalui

pembuatan ranking terhadap masalah atau penyebab dari masalah tersebut.

Langkah – langkah pembuatan pareto chart adalah sebagai berikut :

1. Langkah 1

Menentukan masalah yang akan diteliti, menentukan data yang diperlukan

beserta klasifikasinya dan menentukan metode pengumpulan data.

2. Langkah 2

Membuat ringkasan tabel yang mencatat frekuensi kejadian dari masalah

yang telah diteliti.

3. Langkah 3

Membuat daftar masalah secara berurut berdasarkan frekuensi kejadian

dari yang tertinggi sampai yang terendah, hitung frekuensi kumulatif,

persentase total kejadian, dan persentase total kejadian.

Page 39: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

94

4. Langkah 4

Menggambar dua buah garis vertikal dan sebuah garis horizontal.

5. Langkah 5

Buat histogram pada pareto chart.

6. Langkah 6

Gambar kurva kumulatif dan cantumkan nilai kumulatif disebelah kanan

atas dari interval setiap masalah.

7. Langkah 7

Memutuskan untuk mengambil tindakan perbaikan atas penyebab utama

dari masalah yang sedang terjadi itu.

2.3 Diagram Sebab Akibat

Diagram sebab-akibat yang dikenal dengan istilah diagram tulang ikan

(fishbone diagram), diperkenalkan pertama kalinya oleh Prof. Kaoru Ishikawa

(Tokyo University) pada tahun 1953. Sering disebut juga sebagai Ishikawa diagram.

Diagram sebab-akibat adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan

antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram

sebab-akibat dipergunakan untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab itu.

Page 40: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

95

Untuk mencari faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas kerja

tersebut, maka akan selalu mendapatkan bahwa ada 5 faktor penyebab utama yang

perlu diperhatikan, yaitu :

1. Manusia (man)

2. Metode kerja (work method)

3. Mesin atau peralatan kerja lainnya (machine/equipment)

4. Bahan-bahan baku (raw materials)

5. Lingkungan kerja (work environment)

Pada dasarnya diagram sebab-akibat dapat dipergunakan untuk kebutuhan-

kebutuhan berikut :

1. Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah

2. Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah

3. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut

Langkah-langkah dalam pembuatan diagram sebab-akibat dapat dikemukakan

sebagai berikut :

1. Mulai dengan pernyataan masalah-masalah utama yang penting dan

mendesak untuk diselesaikan.

2. Tuliskan pernyataan masalah tersebut pada “kepala ikan” yang merupakan

akibat (effect). Tuliskan pada sisi sebelah kanan dari kertas (kepala ikan),

Page 41: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

96

kemudian gambarkan “tulang belakang” dari kiri ke kanan dan tempatkan

pernyataan masalah itu dalam kotak.

3. Tuliskan faktor-faktor penyebab utama yang mempengaruhi masalah

kualitas sebagai “tulang besar”, juga tempatkan dalam kotak. Faktor-

faktor penyebab utama dapat dikembangkan melalui stratifikasi ke dalam

pengelompokan dari faktor-faktor manusia, mesin, peralatan, material,

metode kerja, lingkungan kerja, pengukuran, dan lain-lain. Faktor-faktor

penyebab dapat dikembangkan melalui brainstorming.

4. Tuliskan penyebab-penyebab sekunder yang mempengaruhi penyebab-

penyebab utama (tulang-tulang besar) serta penyebab-penyebab sekunder

itu dinyatakan sebagi “tulang-tulang berukuran sedang”.

5. Tuliskan penyebab-penyebab tersier yang mempengaruhi penyebab-

penyebab sekunder (tulang-tulang berukuran sedang), serta penyebab-

penyebab tersier itu dinyatakan sebagai “tulang-tulang berukuran kecil”.

6. Tentukan item-item yang penting dari setiap faktor dan tandailah faktor-

faktor penting tertentu yang kelihatannya memiliki pengaruh nyata

terhadap karakteristik kualitas.

7. Catatlah informasi yang perlu di dalam diagram sebab-akibat itu, seperti

judul, nama produk, proses, kelompok, daftar partisipan, tanggal, dll.

Page 42: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

97

2.4 AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan Expert Choice 2000

AHP merupakan suatu alat pengambilan keputusan yang sederhana, yaitu

dengan memisahkan persoalan-persoalan yang rumit menjadi beberapa jenjang

yang sederhana, untuk kemudian diselesaikan satu persatu, dan pada akhirnya

kembali hirarki tersebut disusun menjadi satu kesatuan. Suatu proses

pengambilan keputusan dapat dianggap baik apabila konsisten, dan syarat agar

dapat dianggap konsisten adalah memiliki consistency ratio ≤ 0.1. Salah satu

tahap yang penting adalah menentukan derajat kepentingan, ada beberapa

tingkatan, yaitu :

Tabel 2.1 Derajat Kepentingan AHP

PREFERENCE LEVEL NUMERICAL VALUE

Equally Preferred 1

Equally to Moderately Preferred 2

Moderately Preferred 3

Moderately to Strongly Preferred 4

Strongly Preferred 5

Strongly to Very Strongly Preferred 6

Very Strongly Preferred 7

Very Strongly to Extremely Preferred 8

Extremely Preferred 9

Page 43: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

98

Langkah-langkah menjalankan program Expert Choice 2000 :

1. Jalankan program ec2000.exe.

Klik File New untuk membuka file baru.

2. Buat nama file yang akan dibuat.

3. Setelah muncul window Goal Description, ketik tujuan utama

menggunakan PHA, dalam kasus ini supplier terbaik (Best supplier).

4. Masukkan nama supplier yang akan dibandingkan dengan mengklik icon

Add Alternative .

5. Masukkan semua nama supplier dengan cara yang sama pada langkah 4.

(supplier A, B, C, D, E)

6. Masukkan kriteria perbandingan dengan mengklik kanan Goal dan pilih

Insert Child of Current Node, dapat juga dengan menggunakan shortcut

Ctrl+H.

7. Ubahlah nama default dengan nama-nama kriteria yang sudah didata.

Setelah memasukkan nama yang pertama, kemudian enter untuk

memasukkan kriteria selanjutnya.

8. Masukkan nilai perbandingan terhadap setiap supplier, klik bagian jarak,

kemudian arahkan cursor ke tab , “Pairwise numerical

comparisons”.

9. Masukkan nilai perbandingan untuk masing-masing supplier, nilai yang

dimasukkan berdasarkan prioritas yang telah ditentukan sebelumnya.

Page 44: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

99

Cursor angka yang berada di tengah digeser ke kiri apabila nilai yang

dimasukkan bernilai positif dan bilangan bulat, sedangkan digeser ke

arah kanan apabila nilai yang akan dimasukkan berupa pecahan.

10. Masukkan semua angka perbandingan tersebut.

11. Setelah semua nilai telah dimasukkan, kembali ke layar Model View

untuk memasukkan nilai perbandingan untuk kriteria lainnya. Simpan nilai

perbandingan terlebih dahulu dengan menekan Yes apabila muncul window

dengan pertanyaan record judgements.

12. Ulangi langkah 9 hingga 12 untuk memasukkan semua nilai untuk kriteria

yang lain.

13. Masukkan nilai perbandingan untuk setiap kriteria dengan cara yang sama

seperti langkah 9, hanya saja klik Goal untuk memasukkan nilai tersebut.

14. Ketika kembali ke layar utama,

Hasil pada kolom kanan layar menunjukkan nilai yang diperoleh oleh

setiap supplier, semakin tinggi nilai yang dihasilkan, maka prioritas

pertama dijatuhkan pada supplier tersebut.

15. Untuk melihat seberapa penting hubungan antarsupplier, dapar terlihat

pada layar dengan icon “Pairwise verbal comparisons” , di layar

tersebut akan ditunjukkan seberapa penting hubungan antarmobil.

16. Tab “Pairwise graphical comparisons”, yang berlambangkan garis

biru-merah menunjukkan grafik preferensi antarsupplier.

Page 45: Selanjutnya pengertian batas antara sistem dengan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00453-TI BAB 2.pdf57 Pada sistem hidup misalnya, tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

100

17. Gambar di bawah ini menunjukkan prioritas setiap supplier tergantung

kriteria yang dipilih. Untuk melihat layar tersebut, maka klik tab

“Priorities derived from pairwise comparison” berlambangkan

garis biru.

18. Apabila ingin menujukkan hasil perbandingan antarkriteria, klik

View Priorities Local.

19. Untuk memperlihatkan grafik secara menyeluruh, dari segi Performance,

Dynamic, Gradient dan Head to head, maka klik Sensitivity-

Graphs “Open Four Graphs”.