Selalu Bersyukur Meski Dalam Keterbatasan
-
Upload
javas-angwyn-sylvester-tristan -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of Selalu Bersyukur Meski Dalam Keterbatasan
-
7/24/2019 Selalu Bersyukur Meski Dalam Keterbatasan
1/2
Selalu Bersyukur Meski Dalam
Keterbatasan
Dulu saya pernah bertemu dengan seorang kakek tua penjual singkong kering atau jika di
daerah sini dikenal dengan sebutan Gaplek untuk dibuat nasi tiwul jika di olah lagi menjadi
makanan, dengan sepeda kayuhnya.
Hampir setiap hari ia lewat di depan rumah saya di Kota Bojonegoro. Bahkan kakek tua inisering berhenti berlama-lama di depan rumahku, sampai saya keluar dan membeli singkong
keringnya.
Karena sering bertemu, akhirnya kami menjadi sangat akrab. Pantasnya ia menjadi bapak
saya, melihat usianya. Sampai saya sering mengunjungi rumahnya yang sangat sederhana di
daerah Ledok.
Dengan kondisi rumahnya, penampilan dan usahanya, tampak kalau ia hidup dalam berbagai
kesulitan. Rumahnya berdinding anyaman bambu, dengan atap rumah kuno yang kecil
ukurannya dan beberapa telah rusak, serta lantai dari tanah tanpa ada tembok semen sama
sekali.
Tempat tidurnya terbuat dari rotan yang diikat sedemikian rupa hingga bisa di buat tidur
dengan alas seadanya, itupun hanya satu dan letaknya menjadi satu dengan ruang tamu.
Jika musim hujan tiba, selalu tiris, air masuk ke dalam rumahnya, dan membuat lantai
rumahnya ditumbuhi rumput karena kerap tersiram air hujan yang menggenang.
Di rumahnya tidak ada motor. Hanya ada satu sepeda kayuh yang ia gunakan untuk jualan
singkong keliling peninggalan dari almarhum istrinya tercinta yang telah lama tiada.
Yang saya kagumi dari beliau, ia lebih sering bercerita tentang kebahagiaan hidupnya sebagaipenjual tape. Bukan bercerita tentang kegetiran hidup yang dialaminya.
-
7/24/2019 Selalu Bersyukur Meski Dalam Keterbatasan
2/2
Mungkin karena kegetiran itu sudah dirasakan setiap hari yang menjadikannya lebih tegar
menjalani hidupnya. Yang lebih ia rasakan adalah kegembiraan dan itu yang selalu
diceritakannya berulang-ulang kepada saya.
Ia selalu antusias menceritakan kegembiraan yang dirasakan ketika ada orang-orang penting
membeli singkongnya, bahkan selalu mengulang cerita tentang seorang dokter gigi yang
berlangganan membeli singkong keringnya tersebut.
Seperti ini yang di ucapkan oleh kakek tersebut.
Yang membeli Gaplek saya itu orangnya bermobil. Mobil mereka bagus-bagus!, cerita
sang kakek dengan wajah berbinar-binar saking bahagianya.
Saya membayangkan, mereka yang punya mobil belum tentu sebahagia kakek itu. Namun
kakek yang tidak punya mobil, justru merasakan kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi
dirinya.
Begitulah cara ia menikmati dan menjalani hidupnya. Barangkali ia ingin berpesan, hidup itu
terlalu indah untuk dikesali. Nikmati saja semua problematika dalam kehidupan kita, agar
kita selalu bahagia walau penuh dengan keterbatasan.