Sel Eukariotik
-
Upload
muhammad-yudha-ramdhani -
Category
Documents
-
view
317 -
download
6
Embed Size (px)
description
Transcript of Sel Eukariotik

Makalah
Mikrobiologi Lingkungan
“Karakteristik, Struktur dan Morfologi Sel Eukariotik”
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
2013
Kelompok : 2
Nama : Lucky Wibowo Purnama (25-2012-004)
Intan Fidella (25-2012-007)
Irfan Naufan (25-2012-010)
M. Yudha Ramdhani (25-2012-029)

Sel Eukariot
Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran. Sel tipe ini secara
struktural memiliki sejumlah organel pada sitoplasmanya. Organel tersebut memiliki fungsi
yang sangat khas yang berkaitan satu dengan yang lainnya dan berperan penting untuk
mendukung fungsi sel.
Tipe sel eukariotik pada tumbuhan berbeda dengan hewan. Pada sel hewan, pada
bagian luar sel tidak ditemukan adanya dinding sel, sebaliknya pada tumbuhan dan jamur
ditemukan adanya dinding sel. Pada jamur di dominasi oleh chitin, sedangkan pada tumbuhan
selulosa. Pada tumbuhan di temukan adanya organel kloroplas sedangkan pada jamur dan
hewan tidak di temukan. Selain perbedaan tersebut pada dasarnya baik sel hewan, tumbuhan,
dan jamur memiliki struktur yang serupa.
Sel eukariotik yang berarti sel dengan inti sejati mempunyai struktur yang lebih
kompleks daripada prokariot. Sel pada golongan ini termasuk orgnisma yang tingkatnya lebih
tinggi daripada prokariot. Sel yang termasuk pada prokariot adalah : fungi, protozoa, dan
ganggang. Struktur selnya lebih kompleks dan ukuran selnya lebih besar daripada prokariot
dan umumnya bentuknya bervariasi. Sel eukariot mempunyai organel-organel yang tidak
dipunyai oleh sel prokariot. (Lucia W.Muslimin, 1995)
1. Kakarteristik atau Ciri-Ciri Sel Eukariotik
Pada umumnya, sel eukariot memiliki ukuran yang lebih besar dari prokariot dan
memiliki bagian-bagian sub selular yang di sebut dengan organel dan sitoskeleton yang
terdiri atas mikrotubulus, mikrofilamen, filamen antara. Selain melakukan pembelahan sel
secara aseksual, kebanyakan eukariot juga bisa melakukan reproduksi seksual melalui proses
fusi sel, yang tidak ditemukan pada prokariot.
Membran Internal
Sel eukariotik memiliki bermacam-macam struktur yang dibatasi membran, yang
secara kolektif disebut sistem endomembran. Ruang sederhana, yang disebut vesikel atau
vakuola, dapat terbentuk dengan pemisahan dari membran lain. Banyak sel menelan makanan
dan bahan lain melalui proses yang disebut endositosis, di mana membran luar melekuk ke

dalam kemudian putus membentuk vesikel. Kemungkinan banyak organel bermembran
lainnya berasal dari vesikel yang demikian.
Mitokondria dan Plastida
Mitokondria adalah organel yang di temukan pada hampir semua eukariota.
Mitokondria di selubungi membran ganda, yang membran dalamnya berlekuk-lekuk ke
dalam membentuk krista, tempat berlangsungnya respirasi aerobik. Mitokondria memiliki
DNA dan ribosom-nya sendiri dan hanya terbentuk dari pembelahan mitokondria lain.
Sekarang mereka umumnya berkembang dari prokariota yang berendosimbiosis, mungkin
proteobacteria. Beberapa protozoa yang tidak memiliki mitokondria di temukan mempunyai
organel yang di turunkan dari mitokondira seperti hidrogenosom dan mitosom.
Tumbuhan dan berbagai kelompok alga juga memiliki plastida. Dan plastida ini juga
mempunyai DNA sendiri dan berkembang dari proses endosimbiosis, dalam hal ini
cyanobacteria. Biasanya plastida berbentuk kloroplas, yang mengandung klorofil dan
menghasilkan energi melalui fotosintesis seperti halnya cyanobacteria. Plastida lain terlibat
dalam menyimpan makanan. Meskipun plastida mungkin memiliki satu asal, tidak semua
grup yang memiliki plastida berkerabat dekat. beberapa eukariota mendapatkannya dari yang
lain dengan endosimbiosis penelanan sekunder. (Wikipedia, 2013)
Ciri-ciri sel eukariotik :
Memiliki inti sel sejati (nukleus)
DNA sel terletak di dalam nukleus
Struktur sel lebih kompleks
Nukleus dikelilingi oleh sitoplasma sel
Memiliki lebih dari satu kromosom
Organismenya, seperti: tumbuhan, hewan, protista dan fungi

Contoh sel eukariot pada hewan dan tumbuhan :
Sel Hewan
Pada gambar Sel hewan di samping,
struktur sel hewan memiliki sistem
endomembran sehingga pada sel tipe ini
ditemukan berbagai organel pada
sitoplasmanya. Pada gambar tampak
organel badan Golgi (apparatus Golgi),
RE (kasar dan halus), mitokondria, dan
peroksisom (bagian dari badan mikro),
selain itu tampak adanya ribosom,
sentriol, dan sitoskeleton yang memiliki
peran penting di dalam sel. (Ayu Lestari,
2012)
Sel Tumbuhan
Sel tumbuhan, tampak dalam
gambar di samping, struktur sel
tumbuhan memiliki sistem
endomembran sehingga pada sel
tipe ini ditemukan berbagai
organel pada sitoplasmanya.
Pada gambar tampak organel
kloroplas, hanya terdapat pada
tumbuhan, selain organel yang
serupa ditemukan pada sel
hewan. Selain itu tampak
adanya beberapa bagian sel yang
hanya dimiliki oleh tumbuhan
seperti: dinding sel dan plasmodesmata. (www.getbooke.com)

2. Struktur
Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma, sementara
daerah di dalam sel disebut sitoplasma. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya,
mengandung DNA sebagai materi yang dapat di wariskan dan mengarahkan aktivitas sel
tersebut. Selain itu, semua sel memiliki struktur yang disebut ribosom yang berfungsi dalam
pembuatan protein yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel
tersebut.
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktur
berbeda sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini di bedakan berdasarkan posisi
DNA di dalam sel. Sebagian besar DNA pada eukariot terselubung membran organel yang
disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariot tidak memiliki nukleus. Protista, tumbuhan,
jamur, dan hewan memiliki sel eukariotik
Sel eukariot memiliki nukleus. Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm,
sepuluh kali lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariot adalah daerah di antara nukleus
dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari medium semi cair yang disebut sitosol, yang di
dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian
besar tidak dimiliki prokariot. Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun
ada pula yang dibatasi oleh dua membran, misalnya nukleus.
Sel eukariot terdiri dari :
A. Membran Sel
B. Sitoplasma
C. Inti Sel; Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariot, yaitu:
1. Mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi (termasuk
sitoplasma).
2. Retikulum endoplasma, suatu jaringan membran tempat sintesis glikoprotein dan
lipid (termasuk sitoplasma).

3. Badan Golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat tujuannya (termasuk
sitoplasma).
4. Peroksisom, tempat perombakan asam lemak dan asam amino (termasuk sitoplasma).
5. Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang rusak dan benda asing yang
dimasukkan oleh sel, di temukan pada sel hewan, tetapi tidak pada sel tumbuhan.
(termasuk sitoplasma).
6. Kloroplas, tempat terjadinya fotosintesis, hanya di temukan pada sel-sel tertentu daun
tumbuhan dan sejumlah organisme uniseluler (termasuk sitoplasma).
7. Baik sel tumbuhan maupun sejumlah eukariota uniseluler memiliki satu atau lebih
Vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien dan limbah serta tempat terjadinya
sejumlah reaksi penguraian.
8. Jaringan protein serat Sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan mengendalikan
pergerakan struktur di dalam sel eukariot.
9. Sentriol, yang hanya ditemukan pada sel hewan di dekat nukleus, juga terbuat dari
sitoskeleton.
10. Dinding sel yang kaku, terbuat dari selulosa dan polimer lain, mengelilingi sel
tumbuhan dan membuatnya kuat dan tegar.
11. Membran Plasma, membran ini sangat tipis. Fungsinya sebagai alat penahan
hidrofobik bahan-bahan yang larut dalam air. Bersifat sebagai alat transport untuk
molekul yang kecil.
(Pelzar, Michael J., Ir, 2005)
12. Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun
sitoplasma dalam sel. Setelah lama dianggap hanya terdapat di sel eukariota,
sitoskeleton ternyata juga dapat ditemukan pada sel prokariota. Dengan adanya
sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu
mengatur posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan.

Mikrotubulus
Mikrotubula atau mikrotubulus adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin.
bersifat lebih kokoh dari aktin, mikrotubulus mengatur posisi organel di dalam
sel. Mikrotubulus memiliki dua ujung: ujung negatif yang terhubung dengan
pusat pengatur mikrotubulus, dan ujung positif yang berada di dekat membran
plasma. Organel dapat meluncur di sepanjang mikrotubulus untuk mencapai
posisi yang berbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan sel.
Mikrofilamen
Bersifat fleksibel, filamen aktin biasanya berbentuk jaring atau gel. Aktin
berfungsi membentuk permukaan sel. Beberapa jenis bakteri juga mampu
bergerak dengan filamen aktin seperti Listriea monocytogenes yang menyebar
dari sel ke sel dengan menginduksi penyusunan filamen aktin pada sitosol sel
inang.
Filamen antara
Berbentuk serat mirip tali, filamen intermediet memberi kekuatan mekanis
pada sel sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan yang terjadi pada
dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding sel.
(Wikipedia, 2012)
3. Morfologi
Pada umumnya sel mahluk hidup yang eukariotik mempunyai satu nukleus tetapi
banyak sel tumbuhan maupun hewan yang memiliki lebih dari satu nukleus
berdasarkan jumlah nukleus di dalam sel mahluk hidup, sel di kelompokan:
Mononucleate Cell (Sel yang mempunyai satu nucleus)
Dinucleate Cell (Sel yang mempunyai inti dua. Misalnya sel paramecium mengandung
makronukleus dan mikro nucleus)

Polynucleate Cell (Sel yang mempunyai inti banyak, contohnya sel otot lurik pada
hewan dan ganggang hijau vaucheria pada tumbuhan.)
Pada umumnya bentuk nukleus dalam sel tidak teratur. Sel yang bentuknya bulat , kubus,dan
isodiametrik bentuk nukleusnya bulat. Sedangkan sel yang berbentuk silindris prima
nukleusnya berbentuk lonjong,sel yang berbentuk sisik (squamous) nukleusnya berbentuk
diskoidal.
Rumus hubungan antara volume nukleus sel menurut R.Hertwig:
NP= Vn
Vc-Vn
keterangan:
Np : indeks nukleuprotein
Vn : volume nukleus
Vc : volume sel
Nukleus
Bagian-bagian penyusun nukleus yang terpenting adalah:
Membran nukleus
Membran nukleus ada dua unit membran yaitu membran luar dan dalam, yang
masing-masing terbentuk dari bahan nucleoprotein, protein, dan fosfolipida. Ruang
yang memisahkan antara membran luar dan dalam disebut cisterna / rongga
perinuklear. Kedua membran bertemu di daerah pori.
Pada membran luar nukleus juga menempel ribosom, sedangkan pada bagian dalam
tidak menempel ribosom, pada membran dalam terdapat membran penyokong yang
tebalnya tidak merata yaitu fibril lamina (fibrous lamina). Membran luar dan
membran dalam berhubungan di daerah pori menurut Watson(1959) jumlah pori
dalam membran nukleus sel mamalia 10% dari jumlah luas seluruh permukaan
nukleus.
Struktur pori terdiri dari lubang pori yang terletak di tengah-tengah dan di kelilingi
oleh Annulus yang letaknya miring menuju ke bagian pori Annulus bersama pori

disebut kompleks pori atau pore kompleks. Bentuk pori oktagonal pada bagian atas
Annulus terdapat butiran yang melingkar berjumlah 8 buah.
Membran nukleus berfungsi :
1. Untuk mengatur pertukaran molekul
2. Untuk mengatur pertukaran ion-ion antara sitoplasma dan nucleolus plasma
3. Pada beberapa sel berfungsi sebagai alat penghalang masuknya ion-ion tertentu
Cara keluarnya ion-ion atau molekul melalui membran nukleus atau pori:
1. Transfor aktif atau pasif
2. Transfor dengan cara pembentukan gelembung
3. Transfor melalui membran dalam kemudian di ikuti evaginasi membran nukleus
sebelah luar
4. Transfor melalui pori untuk mengeluarkan bahan yang molekulnya besar sekali
5. Transfor dengan cara pembentukan evaginasi pada penutup nukleus (envelope) di
ikuti dengan penghancuran membran.
1.) Nukleolus
Nucleolus merupakan bagian tengah dari nukleus yang berbentuk padat dan bulat yang
bersifat asam, jumlahnya bisa 1,2, atau 3 tergantung spesiesnya, dan ukurannya sebanding
dengan aktivitas sel. Sel yang aktif nukleolusnya besar sedangkan pada sel yang tidak aktif
nukleolusnya kecil. Komposisi nukleus terdiri dari protein, terutama protein fosfat, tRNA,
fosfotase, nukleotida fosfotilase, ADN, dan nukleotida.
Struktur Nukleolus terdiri dari :
a. Zona Granuler
Merupakan bagian pinggir nucleolus dibentuk dari butiran-butiran padat berukuran 150-200
A. bagian ini mengandung protein ribonukleat
b. Zona fibrilar / Nucleolonema
Berupa serat-serat yang berukuran 50-60 A. fibril terdiri dari protein ribonukleat.
c. Zona Amorf
Hanya terdapat pada nucleolus tertentu

d. Nukleolus Kromatin
Terdiri dari atas serat-serat tebalnya 100 A, mengandung AND pada bagian tertentu
Nucleolus berfungsi sebagai tempat sintesis nucleoplasma dan RNA ribosom (rRNA). Jadi
fungsi inti sel selain mengatur seluruh kegiatan sel juga sebagi pembawa faktor keturunan.
2.) Nukleoplasma
Nukleoplasma merupakan substansi transparan, semi solid (agak padat), yang terletak di
dalam nukleus. Komposisi tersusun dari asam, nukleat (DNA & RNA), yang merupakan
materi genetik, protein dan garam-garam mineral.
a. Asam Nukleat
Asam terdapat dalam dua bentuk, yaitu : asam dioksiribosa (DNA) dan ribosa (RNA).
Biasanya dalam nukleus kedua asm nukleat ini bergabung dengan protein yang disebut
nukleuprotein. Banyaknya DNA dalam nukleus bervariasi. Misalnya pada nukleus sel
salamander (Amphibia) mengandung DNA lebih banyak dibandingkan dengan nukleus sel
mamalia.
b. Protein Nukleus
Jenis protein yang terdapat pada nukleus (Nukleuprotein ) yaitu, protamin dan histon. Selain
kedua jenis protein ini pada nukleus terdapat protein lain yang bersifat asam, yaitu: nonhiston
protein dan enzim nukleus
c. Garam-garam Mineral
Nukleus mengandung sejumlah kofaktor, prekursor dan mineral NAD, ATP, dan acetil CoA.
Hasil analisis abu nukleus mengandung unsur fosfor kalium, natrium, kalsium dan
magnesium. Fosfor banyak terdapat pada nucleolus.
3.) Kromatin
Pada saat interfase, kromosom berubah menjadi filamen-filamen halus. Filamen-filamen ini
disebut kromatin. Berdasarkan daya serapnya terhadap larutan pewarna, kromatin dibedakan
menjadi 2, yaitu :
1) Hetero Kromatin
Hetero Kromatin yaitu kromatin yang menyerap warna dengan kuat
2) Eukromatin
Eukromatin yaitu kromatin yang kurang kuat menyerap warna. Berdasarkan lokasinya,
kromatin dibedakan menjadi dua daerah, yaitu :

1. Kromatin Nukleolus, terdiri dari :
a. Kromatin Perinukleus yaitu kromatin yang berada disekeliling nukleus
b. Kromatin intra nukleolus yaitu kromatin yang berada di dalam nukleous
2. Kromatin Periferal
Yaitu kromatin yang berikatan dengan memnran sel.
Kromatin terdiri dari ADN, ARN dan protein. Protein di kromatin terdiri dari: histon dan non
histon.
(Schlegel, G Hans, Schmidt, Karin.19)
Sel sel yang termasuk dalam eukariot :
Fungi
Fungi adalah sel eukariot yang disebut juga mikroorganisma nonfotosintetik karena
tidak mempunyai klorofil dengan ukuran sekitar 5µm. Ciri-cirinya :
1. fungi termasuk organisma heterotrofik, yang membutuhkan senyawa organik yang
berguna untuk sumber nutrisinya.
2. Habitatnya ada yang hidup di dalam perairan tawar atau asin, hidup di tanah atau pada
tumbuhan yang mati. Banyak fungi yang hidup sebagai parasit pada tumbuhan
maupun pada hewan. Ada pula yang hidup secara saprofit.
3. Hampir semua fungi bersifat aerob dan tidak aktif pada suasana anaerob atau pada
daerah yang kurang oksigen.
Khamir
Khamir adalah grup nonfilamentus fungi, uniseluler dan berkembang biak dengan
budding (tunas). Khamir yang memproduksi askospora termasuk dalam golongan
ascomycetes. Contoh : saccaramomyces cereviseae adalah khamir yang digunakan untuk
fermentasi alkohol dan pembuatan roti .
Ganggang
Ganggang adalah mikroorganisme eukariot yang termasuk dalam grup fotosintetik.
Dalam bentuk uniselulerdisebut fitoplankton dan dalam bentuk multiseluler adalah rumput
laut .
Protozoa

Protozoa adalah golongan eukariot yang bersifat uniseluler, nonfotosintetik.
Perbanyakan sel dengan pembelahan biner atau aseksual. Protozoa dapat bersifat motil dan
nonmotil. Tergantung dari jenis pergerakannya dapat dengan pseudopodia, silia, flagela atau
dengan meluncur. Filum protozoa berdasarkan alat geraknya :
Sarcodina bergerak dengan pseudopodia contoh : entamoeba.
Mastigophora bergerak dengan flagela contoh : euglena, volvox, giardia.
Ciliphora bergerak dengan silia contoh : paramaecium.
Sporozoa umumnya tidak bergerak, bersifat parasit.
Sel protozoa terbungkus oleh membran sitoplasma. Ukurannya beragam dengan bermacam-
macam bentuk ada yang bulat, lonjong ada pula yang bulat lonjong. (Lucia W.Muslimin,
1995)
Daftar pustaka
- Muslimin, W lucia.1995.Mikrobiologi Lingkungan. Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Jakarta
- Schlegel, G Hans, Schmidt, Karin.19.Mikrobiologi Umum.Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta
- Pelzar, Michael J., Jr.2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi.UI Press.Jakarta
- Wikipedia.2013.Eukariota.http://id.wikipedia.org/wiki/Eukariota (diakses pada 23
Februari 2013)
- Lestari, A.2012.Sel prokariotik dan eukariotik.
http://a-lestari.blogspot.com/2012/03/sel-prokariotik-dan-eukariotik.html (diakses
pada 23 Februari 2013)
- http://www.getbookee.org/search.php?q=eukariotik (diakses pada 24 Februari 2013)
- Wikipedia.2012.Sitoskeleton. http://id.wikipedia.org/wiki/Sitoskeleton (diakses pada
24 Februari 2013)