SEKSI 5

download SEKSI 5

of 10

Transcript of SEKSI 5

SEKSI 5.4LAPIS BETON SEMEN PONDASI BAWAH (CTSB)5.4.1 UMUM1) Uraiankhusus lainnya dalam pekerjaan Lapis Beton Pondasi Bawah dan fasilitas yang berhubungan.Semua pekerjaan harus dikerjakan dengan teliti dengan rencana dan gambar, spesifikasi dansesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan. Bahan Lapis Beton Semen Pondasi Bawah dapatdihamparkan dengan kadar air sesuai ketentuan. Bahan Lapis Beton Semen Pondasi Bawah harusdibuat pada Peralatan Pencampur Pusat (Central Mixing Plants) atau pada Peralatan Pencampur dilapangan (Site Plants) atau dicampur dengan truck pencampur transit tetapi tidak diizinkandicampur diperjalanan.

5.4.2 PERSYARATAN1) Standar RujukanStandar referensi yang digunakan adalah : Standar Nasional IndonesiaSNI 03-1966-1990 : Metode Pengujian Batas Plastis.SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair Dengan Alat Cassagrande.SNI 03-1968-1990 : Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar.SNI 03-1976-1990 : Metode Koreksi untuk Pengujian Pemadatan Tanah yang MengandungButir Kasar.SNI 03-2417-1991 : Metode Pengujian Keausan Aggregat dengan Mesin Abrasi LosAngeles.SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus Pasir.SNI 15-2049-1994 : Semen PortlandSNI 03-3407-1994 : Metode Pengujian Sifat Kekekalan Bentuk Agregat Terhadap LarutanNatrium Sulfat dan Magnesium Sulfat.SNI 03-4141-1996 : Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-Butir Mudah Pecahdalam Agregat.SNI 03-6388-2000 : Spesifikasi Agregat Lapis Pondasi Bawah, Lapis Pondasi Atas danLapis Permukaan.SNI 03-6412-2000 : Metode Pengujian Kadar Semen dalam Campuran Segar Semen-Tanah.SNI 19-6413-2000 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Isi Tanah di Lapangan denganBalon Karet.SNI 03-6429-2000 : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Silinder dengan Cetakan Silinderdi dalam Tempat Cetakan.SNI 03-6817-2002 : Metode Pengujian Mutu Air untuk Digunakan dalam Beton.SNI 03-6886-2002 : Metode Pengujian Hubungan Antara Kadar Air dan Kepadatan padaCampuran Tanah-Semen.

2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi inia) Ketentuan Teknis : Seksi 1.2b) Galian : Seksi 3.1c) Timbunan : Seksi 3.2d) Penyiapan Badan Jalan (Sub Grade Preparation) : Seksi 3.3e) Pelebaran Perkerasan : Seksi 4.1f) Lapis Pondasi Agregat : Seksi 5.1g) Lapis Pondasi Beton Semen CTB : Seksi 5.5h) Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) : Seksi 6.1i) Campuran Aspal Panas : Seksi 6.3

3) Toleransia) Toleransi ukuran untuk pekerjaan persiapan agregat base harus sesuai dengan ketentuandalam Pasal 3.3.1 (3) dari Spesifikasi ini.b) Tebal minimum Cement Treated Sub Base (CTSB) yang dihampar tidak kurang dari tebalyang disyaratkan. Tebal maksimum tidak boleh lebih besar dari 10 mm dari tebal yang disyaratkan.c) Tebal rata-rata pada potongan melintang dari survai lapangan harus tidak lebih atau kurangdari 10 % dari yang ditentukan.d) Apabila sebuah mal datar sepanjang 3 meter diletakkan pada permukaan jalan sejajar dantegak lurus terhadap garis sumbu jalan, variasi permukaan yang ada tidak boleh melampaui 8mm tiap 3 meter .e) Cement Treated Sub Base (CTSB) tidak boleh di hampar dengan tebal lapisan melebihi 15 cmtebal padat, dan tidak dalam lapisan kurang dari 7,5 cm tebal padat.f) Elevasi permukaan akhir tidak boleh 10 mm di atas atau di bawah dari elevasi rencana dalamsetiap titik.g) Ukuran pada tepi lapisan Cement Treated Sub Base (CTSB) diukur dari garis sumbu rencanatidak boleh kurang dari yang tertera dalam Gambar Rencana.

4) Persyaratan Bahana) Agregat(1) Sumber AgregatSebelum dilakukan pelaksanaan CTSB, Penyedia Jasa harus menyiapkan tenaga teknisyang sesuai dan komposisi agregat yang akan dipakai dalam konstruksi CTSB untukmemperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan.(2) Pemeriksaan, Pengujian dan Persetujuan AgregatUntuk menetapkan sifat-sifat agregat CTSB Penyedia Jasa harus menyerahkan hasilpengujian dari laboratorium yang ditunjuk (atau laboratorium Penyedia Jasa sendiri asalpada saat pengujian selalu diawasi oleh Direksi Pekerjaan).(3) Penyimpanan AgregatAgregat harus disimpan sedemikian untuk menjaga mutu yang disyaratkan dan siapuntuk dipakai. Penyedia Jasa diwajibkan menjaga kondisi agregat terhadap kadarair, gradasi dan lain-lain supaya tetap/konstan selama penyimpanan dan selama dibawake tempat pencampuran.(4) Syarat-syarat yang diperlukan pada agregatAgregat untuk CTSB harus sesuai dengan persyaratan pada Tabel 5.5.1. Semua agregatuntuk CTSB harus bebas dari bongkahan tanah lempung, kotoran, unsur organik, atauunsur-unsur lain yang merugikan.b) SemenSemen harus sesuai dengan persyaratan SNI 15-2049-1994, Semen Portland.c) AirAir yang digunakan untuk mencampur, merawat atau pemakaian-pemakaian yang lain harus bebas dari minyak, garam, asam, alkali, gula, tumbuh tumbuhan atau bahan-bahan lain yang merugikanterhadap hasil akhir.d) Bahan AditipBahan aditp tidak boleh digunakan tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.

Catatan :1. Analisa ayakan agregat harus dilakukan sesuai dengan SNI 03-1968.2. Dilakukan pada contoh-contoh yang sesuai dengan SNI 03-1967 dan SNI 03-1966 dan dipakaiuntuk agregat sebelum pencampurannya dengan bahan pencampur untuk kestabilan.3. Persentase terhadap kering tanah.4. Ini adalah harga perkiraan, hanya berlaku untuk perkiraan biaya bagi Penyedia Jasa.

5) Persyaratan Campurana) Perencanaan CampuranPerencanaan campuran harus memberikan perbandingan komposisi dengan beberapa kadarsemen dan kadar air optimum.b) Percobaan Campuran dan Pemeriksaan Kekuatanspesifikasi kekuatan bahan-bahan dan hasil pengujian kekuatan pada umur 7 hari, kekuatan minimum pada umur 28 hari tidak boleh kurang dari 75 kg/cm2.6) Peralatana) UmumPeralatan dan mesin-mesin yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan pada Spesifikasi iniharus disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan dirawat agar supaya selalu dalam keadaan yang memuaskan.b) Pencampur di Lokasi PembangunanAlat pencampur yang dilengkapi dengan alat pengukur volume atau berat, semen dan air,boleh digunakan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.c) Alat untuk PemadatanAlat pamadat roda besi berpenggetar, pemadat roda besi atau pemadat dari roda karet, harusdigunakan untuk pemadatan CTSB.d) PengangkutanTruk mixer, truk pengaduk atau dump truk harus digunakan untuk pengangkutan bahan-bahandasar ke lokasi pekerjaan.e) PenghamparPenghamparan campuran dapat dilakukan dengan asphalt paver atau grader.f) Perkakas-perkakas lainPerkakas-perkakas lain pendukung pelaksanaan harus disediakan dalam jumlah yang cukupsebagaimana yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.

7) Persyaratan Kerjaa) Pengajuan Kesiapan KerjaPenyedia Jasa harus mengajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuanterhadap :(1) Hasil percobaan laboratorium dari agregat, termasuk sifat-sifat dan kualitas disesuaikandengan Spesifikasi yang ada terlebih dahulu sebelum melaksanakan pekerjaan.(2) Data SurvaiSebelum memulai melaksanakan pekerjaan, semua data elevasi hasil survai lapangan harus diserahkan untuk ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan.(3) Percobaan (Test) dan Kontrol Kualitas (Qualitv Control)Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua percobaan (test) dan kontrol kualitas (quality control) dari Cement Treated Sub Base (CSTB).8) Cuaca Yang Diijinkan Untuk BekerjaCement Treated Sub Base (CTSB) tidak boleh dikerjakan pada waktu turun hujan atau ketikakondisi lapangan sedang basah/becek.9) Rencana Kerja dan Pengaturan Lalu lintasa) Sebaiknya, 14 hari setelah penghamparan Cement Treated Sub Base (CTSB).b) Penyedia Jasa harus menjamin bahwa di lokasi pekerjaan lalulintas tidak diijinkan lewat diatas Cement Treated Sub Base (CTSB), minimum 4 hari sesudah pemadatan terakhir dan mengalihkan lalu lintas dan membuat jalan alternatif.

5.4.3 PELAKSANAANPelaksanaan penggalian atau penambangan harus meliputi pembersihan lapangan dari rumput dansemak-semak, pengupasan, penggalian, diproses, dan dicampur sampai menghasilkan bahan-bahanyang sesuai dengan yang disyaratkan.1) Penyiapan Agregata) Unit PencampuranBila menggunakan unit pencampur, maka material-material terpilih harus disediakan dandilindungi dari cuaca pada lokasi unit pencampur sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.b) Alat Pencampur di Lokasi PembangunanPenyedia Jasa harus menyediakan tempat khusus dilapangan untuk menimbun material yangsudah terpilih.2) Pencampuran dan Penghamparana) Unit Pencampur(1) Perbandingan Komposisi(2) Campuran(3) Penghamparan(4) pembentukan dan pemadatan(5) Sambungan pelaksana(6) PerawatanPerawatannya dengan :(a) Lembaran plastik atau terpal untuk menjaga penguapan air dalam campuran.(b) Penyemprotan dengan Bituminous Emulsi CSS-l dengan batasan pemakaian antara 0,35 -0,50 liter per meter persegi.(c) Metode lain yang bertujuan melindungi Cement Treated Base (CTB) adalah dengan karung goni yang dibasahi air selama masa perawatan (curing).

b) Pencampuran dilapangan dengan Pencampur Portabel(1) UmumAlat pencampur portable dapat digunakan untuk pekerjaan kecil.(2) Ketentuan-ketentuan/Persyaratan-persyaratan sebagai tercantum dalam Pasal 5.4.3.2).a)harus diberlakukan.

5.4.4 PENGENDALIAN MUTU1) Pengujian Contoh Bahan2) Kerataan permukaan3) Perbaikan Terhadap Lapis Pondasi Cement Treated Sub Base (CTSB) Yang Tidak MemenuhiKetentuan.Apabila terjadi kegagalan Penyedia Jasa dalam memenuhi ketentuan kualitas dan dimensi,maka Penyedia Jasa harus mengkompensasikannya dengan penambahan tebal lapisan diatasnya (Asphalt Base Course, Binder atau Wearing Course).4) PemeliharaanLapisan CTSB harus dipertahankan dalam kondisi yang baik sampai dilakukan pelapisandiatasnya. Kerusakan harus diperbaiki sampai memuaskan Direksi Pekerjaan.

5.4.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN1) PengukuranCTSB yang dibayar adalah jumlah meter persegi dari CTSB padat yang nyata dihampar danditerima Direksi Pekerjaan, dalam batas-batas sesuai dengan Gambar rencana, Spesifikasi danpetunjuk Direksi Pekerjaan.2) PembayaranJumlah dari meter persegi dari CTSB yang diukur seperti diatas akan dibayar dengan harga satuankontrak tiap meter persegi yang mana harga dan pembayaran merupakan kompensasi penuh untukbiaya pekerja, peralatan dan material yang perlu untuk menyelesaikan pekerjaan.

DIVISI 5PERKERASAN BERBUTIR DAN BETON SEMENSEKSI 5.1

LAPIS PONDASI AGREGAT5.1.1 UMUM1) UraianPekerjaan ini harus meliputi pengadaan, pemasokan, pengangkutan, penghamparan, pembasahandan pemadatan agregat bergradasi di atas permukaan yang telah disiapkan dan telah diterimasesuai persyaratan dan detil yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana atau sesuai dengan perintahDireksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agregat yang telah selesai sesuai yangDisyaratkan.

5.1.2 PERSYARATAN1) Standar RujukanSNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah.SNI 03-1744-1989 : Metode Pengujian CBR Laboratorium.SNI 03-1966-1990 : Metode Pengujian Batas Plastis.SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Cassagrande.SNI 03-2417-1991 : Metode Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles.SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus PasirSNI 03-4141-1996 : Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-butir Mudah Pecahdalam Agregat.2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Inia) Ketentuan Teknis : Seksi 1.2b) Penyiapan Badan Jalan : Seksi 3.3c) Pelebaran Perkerasan : Seksi 4.1d) Bahu Jalan : Seksi 4.2e) Pemeliharaan Jalan Samping dan Jembatan : Seksi 10.23) Toleransi Dimensia) Elevasi permukaanElevasi permukaan lapis akhir harus sesuai dengan Gambar Rencana, dengan toleransi dibawah ini :

b) Ketidakrataan PermukaanPada permukaan semua Lapis Pondasi Agregat tidak boleh terdapat ketidak-rataan yang dapatmenampung air, dan punggung permukaan (camber) harus sesuai dengan yang ditunjukkandalam Gambar Rencana.c) Ketebalan Lapis Pondasi Agregat(1) Tebal total minimum Lapis Pondasi Agregat Kelas A dan Kelas C atau Kelas B danKelas C tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal yang disyaratkan.(2) Tebal minimum Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B tidak boleh kurang satusentimeter dari tebal yang disyaratkan.(3) Tebal minimum lapis agregat Kelas C tidak boleh kurang dari satu cm dari tebal yangdisyaratkan.d) Penyimpangan Kerataan PermukaanPada permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B yang disiapkan untuk lapisanresap pengikat atau pelaburan permukaan, setelah semua bahan yang lepas dibersihkan,penyimpangan maksimum kerataan permukaan yang diukur dengan mistar lurus sepanjang 3m, diletakkan sejajar atau melintang sumbu jalan, maksimum satu sentimeter.

4) Bahana) Sumber BahanBahan Lapis Pondasi Agregat harus dipilih dari sumber yang disetujui Direksi Pekerjaansesuai dengan Seksi 1.11 tentang Bahan dan Penyimpanan, dari Spesifikasi ini.b) Kelas Lapis Pondasi AgregatTerdapat tiga kelas yang berbeda dari Lapis Pondasi Agregat yaitu Kelas A, Kelas B danKelas C. Lapis Pondasi Atas harus terdiri dari Agregat Kelas A atau Kelas B, sedangkan LapisPondasi Bawah harus terdiri dari Agregat Kelas C.c) Fraksi Agregat KasarAgregat kasar (tertahan pada ayakan 4,75 mm) harus terdiri dari partikel yang keras dan awet.Agregat kasar Kelas A yang berasal dari batu kali harus 100 % mempunyai paling sedikit duabidang pecah.Agregat kasar Kelas B yang berasal dari batu kali harus 65 % mempunyai paling sedikit satubidang pecah.Agregat kasar Kelas C berasal dari kerikil.d) Fraksi Agregat HalusAgregat halus (lolos ayakan 4,75 mm) harus terdiri dari partikel pasir atau batu pecah haluse) Sifat-sifat Bahan Yang DisyaratkanAgregat untuk lapis pondasi harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung ataubahan-bahan lain yang tidak dikehendaki, harus memenuhi ketentuan gradasi yang diberikandalam Tabel 5.1.2-1 dan memenuhi sifat-sifat yang diberikan dalam Tabel 5.1.2-2.

f) Pencampuran Bahan Untuk Lapis Pondasi AgregatUntuk memperoleh homoginitas campuran dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan haruslangsung dari instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakanpemasok mekanis yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus darikomponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar.

5.1.3 PELAKSANAAN1) Pekerjaan Persiapan untuk Lapis Pondasi Agregata) Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan lama, semuakerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama harus diperbaiki terlebih dahulusesuai dengan Seksi 8.1 dan 8.2 dari Spesifikasi ini.b) Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada suatu lapisan perkerasan lama atautanah dasar baru yang disiapkan atau lapis pondasi yang disiapkan, maka lapisan ini harusdiselesaikan sepenuhnya, sesuai dengan Seksi 3.3, 4.1, 4.2 atau 5.1 dari Spesifikasi ini.c) Sebelum pekerjaan Lapisan Pondasi Agregat akan dilaksanakan, maka lapisan dasar yangakan dilapisi harus telah dipersiapkan memenuhi persyaratan dan telah ditangani sesuaidengan butir (a) dan (b) di atas, dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari DireksiPekerjaan dengan panjang paling sedikit 100 meter secara menerus. Untuk penyiapan tempattempatyang hanya kurang dari 100 meter panjangnya, seluruh daerah itu harus disiapkan dandisetujui sebelum lapis pondasi agregat dihampar.d) Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar langsung di atas permukaan perkerasan aspallama, yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan dalam kondisi tidak rusak, maka harusdilakukan penggaruan atau pengaluran pada permukaan perkerasan aspal lama dengan grederagar diperoleh tahanan geser yang lebih baik.

2) Penghamparana) Bahan Lapis Pondasi Agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata danharus dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.3.(3). Kadarair dalam bahan harus tersebar secara merata.b) Setiap lapis harus dihampar pada ketebalan yang merata agar menghasilkan tebal padat yangdiperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis,maka lapisan-lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya.c) Lapis Pondasi Agregat harus diangkut, dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yangdisetujui yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan halus. Bahan yangbersegregasi harus diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.d) Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar agregatlapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm.

3) Pemadatana) Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkanmenyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh DireksiPekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit 100 % dari kepadatan kering maksimummodifikasi (modified) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, metode D.b) Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas beroda karet digunakanuntuk pemadatan akhir, bila mesin gilas statis beroda baja dianggap mengakibatkan kerusakanatau degradasi berlebihan dari Lapis Pondasi Agregat.c) Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 1,5 % dibawah kadar air optimum sampai 1,5 % di atas kadar air optimum, dimana kadar airoptimum adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum modifikasi(modified) yang ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, metode D.d) Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit kearah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang bersuper elevasi, penggilasanharus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebihtinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilangdan lapis tersebut terpadatkan secara merata.e) Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas harusdipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui.

5.1.4 PENGENDALIAN MUTU1) Pengujiana) Jumlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk persetujuan awal harusseperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, namun harus mencakup seluruh jenis pengujianyang disyaratkan dalam Pasal 5.1.2.(5) minimum tiga contoh yang mewakili setiap sumberbahan yang diusulkan, yang dipilih untuk mewakili rentang mutu bahan yang mungkinterdapat pada sumber bahan tersebut.b) Bahan baru dapat digunakan setelah mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan atas mutubahan Lapis Pondasi Agregat yang diusulkan, bila menurut pendapat Direksi Pekerjaan,terdapat perubahan mutu bahan atau metode produksinya maka seluruh jenis pengujian bahanakan diulangi lagi.c) Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan untukmengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi pekerjaan. Pengujian lebihlanjut harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi setiap 1000 meter kubikbahan yang diproduksi paling sedikit harus meliputi tidak kurang dari lima (5) pengujianindeks plastisitas, lima (5) pengujian gradasi partikel, dan satu (1) uji penentuan kepadatankering maksimum menggunakan SNI 03-1743-1989, metode D. Pengujian CBR harusdilakukan dari waktu ke waktu sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.d) Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa, mengunakanSNI 03-2828-1992. Pengujian harus dilakukan pada seluruh kedalaman lapis tersebut padalokasi yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi tidak boleh berselang lebih dari 200 m.

2) Perbaikan Terhadap Lapis Pondasi Agregat Yang Tidak Memenuhi Ketentuana) Lokasi hamparan dengan tebal atau kerataan permukaan yang tidak memenuhi ketentuantoleransi yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.1.(3), atau yang permukaannya menjadi tidak ratabaik selama pelaksanaan atau setelah pelaksanaan, harus diperbaiki dengan membongkar lapispermukaan tersebut dan mengurangi atau menambahkan bahan sebagaimana diperlukan,kemudian dilanjutkan dengan pembentukan dan pemadatan kembali.b) Lapis Pondasi Agregat yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal rentang kadar airseperti yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.3.(3) atau seperti yang diperintahkan DireksiPekerjaan, harus digaru dan dilanjutkan dengan penyemprotan air dalam kuantitas yang cukupserta garuk kembali hingga kadar air campuran merata.c) Lapis Pondasi Agregat yang terlalu basah untuk pemadatan seperti yang ditentukan dalamrentang kadar air yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.3.(3) atau seperti yang diperintahkanDireksi Pekerjaan, harus digaru secara berulang-ulang pada cuaca kering dengan peralatanyang disetujui disertai waktu jeda dalam pelaksanaannya. Alternatif lain, bilamanapengeringan yang memadai tidak dapat diperoleh dengan cara tersebut di atas, maka DireksiPekerjaan dapat memerintahkan agar bahan tersebut diganti dengan bahan lain yangmemenuhi ketentuan.d) Perbaikan atas Lapis Pondasi Agregat yang tidak memenuhi kepadatan yang disyaratkandalam Spesifikasi ini harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan dapatmeliputi pemadatan tambahan, penggaruan disertai penyesuaian kadar air dan pemadatannyakembali.3) Pengembalian Bentuk Pekerjaan Setelah PengujianSeluruh lubang pada pekerjaan yang telah selesai dikerjakan akibat pengujian kepadatan ataulainnya harus segera ditutup kembali oleh Penyedia Jasa dengan bahan Lapis Pondasi Agregat.

5.1.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN1) Cara Pengukurana) Lapis Pondasi Agregat harus diukur sebagai jumlah meter kubik dari bahan yang sudahdipadatkan.b) Pekerjaan penyiapan dan pemeliharaan tanah dasar yang baru atau perkerasan lama danbahu jalan lama dimana Lapis Pondasi Agregat harus dibayar terpisah dari harga penawaran yang sesuai untuk Penyiapan Badan Jalan dan Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama atau Bahu Jalan yang ada

2) Pengukuran dari Pekerjaan Yang DiperbaikiTidak ada pembayaran tambahan yang dilakukan untuk pekerjaan tambahan tersebutatau juga kuantitas yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan tersebut.

3) Dasar PembayaranTidak ada pembayaran tambahan yang dilakukan untuk pekerjaan tambahan tersebutatau juga kuantitas yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan tersebut.Bila penyesuaian kadar air telah diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sebelum pemadatan, tidakada pembayaran tambahan yang dilakukan untuk penambahan air atau pengeringan bahan atauuntuk pekerjaan lainya yang diperlukan untuk mendapatkan kadar air yang memenuhi ketentuan.