Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta...

48

Transcript of Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta...

Page 1: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia
Page 2: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia
Page 3: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

LAPORAN KINERJA PPJK TAHUN 2019 iii

Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (PPJK) sebagai satuan kerja di bawah

Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes Nomor 64 Tahun

2015 mempunyai tugas, yaitu melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang analisis pembiayaan dan jaminan kesehatan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana yang dimaksud, PPJK menyelenggarakan fungsi: 1) penyusunan kebijakan

teknis di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan serta evaluasi ekonomi pembiayaan

kesehatan; 2) pelaksanaan di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan serta evaluasi

ekonomi pembiayaan kesehatan; 3) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang

pembiayaan dan jaminan kesehatan serta evaluasi ekonomi pembiayaan kesehatan dan 4)

pelaksanaan administrasi Pusat. Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas dan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi PPJK sesuai dengan Permenkes Nomor

64 Tahun 2015, maka perlu disusun laporan kinerja.

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang

dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Pengukuran

kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan

kinerja yang diharapkan. Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 merupakan laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dengan mengacu pada

Perjanjian Kinerja PPJK yang merupakan sebagai penjabaran lebih lanjut dari perubahan

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Berikut rincian

indikator dan target kinerja PPJK di tahun 2019:

1. Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN,

sebanyak 2 (dua) dokumen.

2. Jumlah hasil studi/ monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan pembiayaan

kesehatan & JKN/KIS sebanyak 5 (lima) dokumen.

3. Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA) yang disampaikan kepada

Menteri Kesehatan sebanyak 8 dokumen.

Tren atas capaian Indikator PPJK tahun 2015-2019 berdasarkan tabel dibawah

menunjukkan, bahwa Indikator Kinerja PPJK tahun 2015-2018 dapat dicapai seluruhnya

(100%), sedangkan pada tahun 2019 tidak tercapai seluruhnya, yaitu 1 (satu) Indikator Kinerja

tidak dapat tercapai, indikator tersebut adalah Jumlah dokumen hasil Health Technology

Assessment (HTA) yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan dengan target 8 dokumen

dan capaiannya hanya 3 dokumen atau sebesar 37,5%.

RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF

Page 4: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

LAPORAN KINERJA PPJK TAHUN 2019 iv

Tabel Pencapaian Target Indikator Kinerja pada Perjanjian Kinerja PPJK tahun 2015-2019

No Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

T R % T R % T R % T R % T R %

1 Jumlah penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)

88,2 Juta

87,8 Juta

99,5 92,4 Juta

91,1 Juta

98,6 - - - - - - - - -

2 Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN

- - - - - - 2 Dok

2 Dok

100 2 Dok

2 Dok

100 2 Dok

2 Dok

100

3 Jumlah pedoman untuk optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber dana untuk mendukung upaya promotif dan preventif di Puskesmas

- - - - - - 1 Dok

1 Dok

100 - - - - - -

4 Jumlah skema pembiayaan melalui ppp kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) di bidang kesehatan yang dihasilkan

- - - - - - 1 Dok

1 Dok

100 - - - - - -

5 1 Jumlah hasil kajian/monev pengembangan pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS

10 Dok

10 Dok

100 10 Dok

10 Dok

100 5 Dok

10 Dok

>100 5 Dok

7 Dok

>100 5 Dok

7 Dok

>100

2 Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA) yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan

2 Dok

2 Dok

100 2 Dok

2 Dok

100 2 Dok

2 Dok

100 2 Dok

2 Dok

100 8 Dok

3 Dok

37,5

3 Jumlah dokumen kebijakan realisasi iuran peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN/KIS

3 Dok

3 Dok

100 - - - - - - - - -

Page 5: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

LAPORAN KINERJA PPJK TAHUN 2019 v

Pencapaian target Indikator Kinerja pada Perjanjian Kinerja PPJK tahun 2015-2019

disebabkan oleh dukungan anggaran yang memadai, SDM PPJK yang komitmen dan

kompeten terhadap pencapaian kinerja, serta ketersiapan sarana dan prasarana pendukung

kerja. Dalam upaya meningkatkan pencapaian kinerja pada tahun berikutnya, PPJK perlu

melakukan beberapa upaya, di antaranya:

1. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan asosiasi dan organisasi profesi kesehatan dan

pihak terkait lainnya dalam pencapaian target kinerja.

2. Meningkatkan kompetensi SDM terkait pengembangan pembiayaan Kesehatan dan

jaminan Kesehatan serta isi-isu terkait lainnya.

3. Melakukan monitoring secara berkala terkait progres pencapaian target indikator kinerja

beserta anggarannya, serta pembahasan kendala/permasalahan dan solusi

penyelesaiannya.

4. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan seluruh pegawai secara berkala yang

bertujuan untuk sharing dan brainstorming terkait informasi perkembangan kegiatan di

masing-masing bagian dan bidang serta isu-isu terkait lainnya.

5. Menurunkan target indikator Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA)

ditahun 2020 menjadi 2 dokumen (tren capaian kinerja 2015-2018 hanya 2 dokumen).

Page 6: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

LAPORAN KINERJA PPJK TAHUN 2019 vi

Halaman

KATA PENGANTAR ii

RINGKASAN EKSEKUTIF iii

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Maksud dan Tujuan 1

C. Tugas Pokok dan Fungsi 2

D. Struktur Organsasi 2

E. Sistematika Penulisan 4

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis 5

B. Perjanjian Kinerja 6

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja 10

B. Analisis Capaian Kinerja 2019

1. Definisi Operasional Indikator

2. Analisis Keberhasilan/ Kegagalan Pencapaian Indikator

C. Sumber Daya/Realisasi Anggaran

1. Sumber Daya Manusia

2. Sumber Daya Anggaran

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

D. Analisa Atas Efisiensi Pengunaan Sumber Daya

15

15

27

32

32

32

35

36

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 37

B. Tindak Lanjut 37

LAMPIRAN

DAFTAR ISI

Page 7: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 1

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 telah mengamanatkan kepada penyelenggara

pemerintahan untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi,

kolusi dan nepotisme. Salah satu asas dalam undang-undang tersebut yang dijadikan dasar

penilaian adalah asas akuntabilitas. Dengan adanya asas ini, maka setiap kegiatan dan hasil

akhir dari penyelenggaraan pemerintahan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

peraturan perundangan yang diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Kinerja.

Laporan Kinerja disusun dan disiapkan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban

akuntabilitas Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (PPJK) dalam melaksanakan

program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi yang dituangkan dalam Peraturan

Menteri Kesehatan dan Rencana Aksi PPJK tahun 2015-2019. Laporan Kinerja ini dapat

dijadikan sebagai alat evaluasi pelaksanaan Kinerja Satker PPJK, yaitu dengan dilakukannya

pengukuran target kinerja yang telah ditentukan dalam Perjanjian Kinerja dibandingkan hasil

realisasi capaian kinerja. Atas hasil pengukuran tersebut akan diketahui Performance Gap,

kemudian dilakukan analisis Performance Gap terhadap keberhasilan/ketidakberhasilan

kinerja yang ditetapkan yang selanjutnya disusun strategi peningkatan kinerja program dan

kegiatan Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan di tahun berikutnya.

Selain itu penyusunan Laporan Kinerja merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi; dan PermenPAN dan

RB Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Pusat

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja ini mempunyai maksud dan tujuan, yaitu

sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi PPJK sesuai dengan

Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan dalam melaksanakan Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan kegiatan Pengembangan Pembiayaan

Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS). Selain itu

secara khusus penyusunan Laporan Kinerja ini sebagai Evaluasi terhadap gambaran

pencapaian kinerja dari pelaksanaan Program dan Kegiatan PPJK di tahun 2019.

BAB I PENDAHULUAN

Page 8: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 2

C. TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan

Menteri Kesehatan (Permenkes)

Nomor 64 Tahun 2015, PPJK

mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan kebijakan teknis,

pelaksanaan, dan pemantauan,

evaluasi, dan pelaporan di bidang

analisis pembiayaan dan jaminan

kesehatan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, PPJK menyelenggarakan fungsi:

1. penyusunan kebijakan teknis di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan serta evaluasi

ekonomi pembiayaan kesehatan.

2. pelaksanaan di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan serta evaluasi ekonomi

pembiayaan kesehatan.

3. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan serta

evaluasi ekonomi pembiayaan kesehatan.

4. Pelaksanaan administrasi pusat

D. STRUKTUR ORGANISASI

Adapun susunan struktur Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan berdasarkan

Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan terdiri atas:

a. Bagian Tata Usaha

b. Bidang Pembiayaan Kesehatan

c. Bidang Jaminan Kesehatan

d. Bidang Evaluasi Ekonomi Pembiayaan Kesehatan

2. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi pusat seperti

penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan urusan keuangan dan BMN,

pengelolaan urusan kepegawaian, kearsipan, pengelolaan data dan informasi

pembiayaan dan jaminan kesehatan serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas pelaksanaan administrasi pusat Bagian Tata Usaha terdiri

dari:

a. Subbagian Perencanaan

b. Subbagian Informasi dan Pelaporan

c. Subbagian Kepegawaian dan Umum

Page 9: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 3

3. Bidang Pembiayaan Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyiapan penyusunan

kebijakan teknis di bidang perhitungan biaya kesehatan dan analisis belanja kesehatan

dan penyiapan pelaksanaan di bidang perhitungan biaya kesehatan dan analisis belanja

kesehatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut bidang Pembiayaan Kesehatan terdiri dari:

a. Sub bidang Perhitungan Biaya Kesehatan

b. Sub bidang Analisis Belanja Kesehatan

4. Bidang Jaminan Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyiapan penyusunan kebijakan

teknis di bidang standar pelayanan dan manfaat dan analisis pembiayaan dan kepesertaan

dan penyiapan pelaksanaan di bidang standar pelayanan dan manfaat dan analisis

pembiayaan dan kepesertaan. Untuk melaksanakan tugas tersebut bidang Jaminan

Kesehatan terdiri atas:

a. Sub bidang Standar Pelayanan dan Manfaat

b. Sub bidang Analisis Pembiayaan dan Kepesertaan

5. Bidang Evaluasi Ekonomi Pembiayaan menyelenggarakan fungsi penyiapan penyusunan

kebijakan teknis di bidang analisis efektivitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan dan

penilaian teknologi kesehatan dan penyiapan pelaksanaan di bidang analisis efektivitas

dan efisiensi pembiayaan kesehatan dan penilaian teknologi kesehatan melaksanakan

penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang evaluasi ekonomi pembiayaan

kesehatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut bidang Kesehatan terdiri dari:

a. Sub bidang Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan Kesehatan

b. Sub bidang Penilaian Teknologi Kesehatan

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan 2019

Page 10: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 4

E. SISTIMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Pembiayaan dan Jaminan

Kesehatan adalah sebagai berikut:

Kata Pengantar

Ringkasan Eksekutif

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, tugas pokok dan

fungsi, struktur organisasi dan sistematika penulisan laporan.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Menjelaskan tentang visi, misi, tujuan Pusat Pembiayaan dan Jaminan

Kesehatan dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019, serta perjanjian

kinerja PPJK tahun 2018.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Menjelaskan tentang hasil pengukuran kinerja, analisis pencapaian kinerja,

membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya,

membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan target indikator pada

RPJMN 2015-2019, analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan, dan

analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

BAB IV PENUTUP

Menguraikan kesimpulan umum pencapaian kinerja serta tindak lanjut yang

akan dilakukan ke depannya dalam rangka perbaikan dan peningkatan kinerja.

Page 11: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 5

A. PERENCANAAN KINERJA

1. Visi dan Misi

Mengacu Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Pusat

Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan tahun 2015-2019,

maka visi dan misi PPJK mengikuti visi, misi dan tujuan

Kementerian Kesehatan yang tercantum dalam Renstra

Kementerian Kesehatan. Dalam Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan 2015-2019 tidak ada visi dan misi,

namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia

yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Upaya

untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi

pembangunan yaitu:

1) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan

negara hukum.

3) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkontribusi dalam tercapainya seluruh

Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Page 12: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 6

2. Tujuan

Dalam Rencana Aksi Kegiatan PPJK tahun 2015-2019 tujuan pelaksanaan kegiatan

PPJK mengikuti tujuan yang tercantum dalam Renstra pada tahun 2015-2019, yaitu: 1)

meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap

(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di

bidang kesehatan. Dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan

perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan maka

ukuran yang akan dicapai adalah:

1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah

memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%..

2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi

8,00.

3. Sasaran Strategis

Berdasarkan pada revisi RENSTRA Kementerian Kesehatan 2015-2019 pada tahun

2017, kegiatan Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS), memiliki sasaran sebagai berikut:

1. Perumusan pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam

JKN yang ditetapkan.

2. Perumusan pedoman untuk optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber dana untuk

mendukung upaya promotif dan preventif di puskesmas.

3. Skema pembiayaan melalui kerja sama pemerintah dan swasta (KPS) di bidang

kesehatan.

4. Dihasilkannya bahan kebijakan teknis Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi

yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan

indikator kinerja. Adapun tujuan dari perjanjian kinerja, di

antaranya sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan

pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas,

transparansi, dan kinerja Aparatur, serta menciptakan tolak ukur

kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

Indikator dan target kinerja pada Perjanjian Kinerja PPJK

merupakan penjabaran dari Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

kegiatan Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan

Page 13: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 7

Kesehatan Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang masuk dalam perubahan Renstra

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Dengan rincian IKK adalah sebagai berikut di

bawah ini:

1. Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN,

sebanyak 2 (dua) dokumen.

2. Jumlah hasil studi/ monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan pembiayaan

kesehatan & JKN/KIS sebanyak 5 (lima) dokumen.

3. Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA) yang disampaikan kepada

Menteri Kesehatan sebanyak 8 (delapan) dokumen

4. Kegiatan penyusunan jumlah pedoman untuk optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber

dana untuk mendukung upaya promotif dan preventif di Puskesmas.

5. penyusunan jumlah skema pembiayaan melalui PPP kerja sama pemerintah dan swasta

(KPS) di bidang kesehatan

Dalam rincian IKK yang dimaksud di atas, indikator kinerja pada poin 4 dan poin 5 tidak

dicantumkan dalam Perjanjian Kinerja PPJK di tahun 2019, dikarenakan kegiatan tersebut telah

diselesaikan pada tahun 2017. Uraian Perjanjian Kinerja PPJK ditahun 2019 disajikan dalam tabel

2.1

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan 2019

No Sasaran Indikator Kinerja Target

1 Perumusan pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN yang ditetapkan

Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN

2 Dok

2 Perumusan pedoman untuk optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber dana untuk mendukung upaya promotif dan preventif di puskesmas

Jumlah pedoman untuk optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber dana untuk mendukung upaya promotif dan preventif di Puskesmas

-

3 Skema pembiayaan melalui kerja sama pemerintah dan swasta (KPS) di bidang kesehatan.

Jumlah skema pembiayaan melalui ppp kerja sama pemerintah dan swasta (KPS) di bidang kesehatan yang dihasilkan

-

4 Dihasilkannya bahan kebijakan teknis Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)

1 Jumlah hasil kajian/monev pengembangan pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS

5 Dok

2 Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA) yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan

8 Dok

Page 14: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 8

Dalam upaya untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja

Tahun 2019 telah menyusun logical framework atas indikator kinerja. Penjabaran yang dimaksud

sebagai berikut:

Tabel 2.2 Indikator Kinerja PPJK

Input, Output, Outcome, Benefit dan Impact

Indikator Kinerja Input Output Outcome Benefit Impact

1) Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN); 2) Jumlah hasil kajian/monev pengembangan pembiayaan kesehatan; 3) Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA) yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan dan JKN/KIS

• Dokumen Perencanaan (RPJMN, Renstra, RKA)

• Tenaga SDM Yang Kompeten

• Dukungan SDM dari profesi dan tenaga ahli terkait

• Koordinasi dan kerja sama dengan lintas program, lintas sektor, asosiasi dan organisasi profesi kesehatan dan pihak terkait yang mendukung kegiatan

• Referensi Pustaka/ Literasi baik itu Regulasi, pedoman, buku,

• Ketersediaan Alat dan fasilitas

• Penyediaan teknologi informasi

• Ketersediaan anggaran

1. Tersedianya dokumen penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN)

2. Tersedian hasil kajian pengembagan pembiayaan kesehatan dan JKN

3. Tersedianya hasil dokumen hasil Penilai Teknologi Kesehatan/ Health Technology Assessment (HTA)

1. Kebijakan yang berkualitas dalam mendukung pengembangan pembiayaan kesehatan dan JKN

2. Tercakup

pembiayaan iuran bagi peserta PBI JKN

1. Perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

2. Meningkatnya Akses masyarakat untuk menerima pelayanan kesehatan

3. Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu

1.Terwujudnya Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) / Kartu Indonesia Sehat (KIS)

2.Terwujudnya

kecukupan pembiayaan kesehatan, teralokasikan dengan adil dan termanfaat kan secara efektif serta efisien.

Page 15: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 9

Untuk mewujudkan target yang tertuang dalam perjanjian kinerja, PPJK didukung dengan

jumlah Anggaran pusat di tahun 2019 yang bersumber dari APBN sebesar Rp

35.944.877.528.000. Dengan rincian Belanja Bantuan Sosial PBI JKN sebesar Rp

35.912.800.000.000 (99,91%); Belanja Barang sebesar Rp 30.430.591.000 (0,08%); dan Belanja

Modal Sebesar Rp 1.646.937.000 (0,01%). Selain anggaran kantor Pusat, PPJK mempunyai

dana dekonsentrasi yang disalurkan ke Dinas Kesehatan Provinsi seluruh Indonesia sebesar Rp

29.832.245.000. Rincian alokasi anggaran disajikan dengan tabel 2.3.

Tabel 2.3 Alokasi Anggaran PPJK Tahun 2019 Berdasarkan Output dan Dekonsentrasi

No Output Kegiatan Alokasi Anggaran

(Rp)

1 Cakupan Penduduk yang menjadi peserta

penerima bantuan iuran (PBI) melalui JKN/KIS

35.912.800.000.000

2 Pedoman penguatan secondary prevention

pelayanan kesehatan dalam JKN

336.564.000

3 Bahan Kebijakan Teknis Pengembangan

Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)

25.516.854.000

4 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1.546.937.000

5 Layanan Dukungan Manajemen Satker 4.034.494.000

5 Layanan Perkantoran 1.857.005.000

Total Anggaran Kantor Pusat (KP) 35.944.877.528.000

6 Dekonsentrasi 29.832.245.000

7 Total Anggaran Pusat dan Dekonsentrasi 35.974.709.773.000

Page 16: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 10

A. CAPAIAN KINERJA

Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas

dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan

kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan

anggaran. Pengukuran kinerja dilakukan dengan

membandingkan antara kinerja yang seharusnya

terjadi dengan kinerja yang diharapkan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, pada sub bab ini

menyajikan capaian kinerja dan analisis sebagai berikut:

1. Pencapaian indikator kinerja tahun 2019.

2. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target RPJMN 2015-

2019.

3. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja 5 (lima) tahun terakhir.

4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta

alternatif solusi yang telah dilakukan.

5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.

1. Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2019

Pengukuran Kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran, indikator dan target kinerja yang telah

ditetapkan dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi satker. PPJK pada tahun 2019,

telah melakukan perjanjian kinerja untuk 3 (tiga) indikator dan besaran targetnya. Adapun

indikator dan besaran target pada perjanjian kinerja tersebut telah disesuaikan dengan

indikator dan target pada revisi RENSTRA Kementerian Kesehatan 2015-2019.

Pengukuran capaian kinerja PPJK dilakukan dengan cara membandingkan realisasi

capaian target dari masing-masing indikator. Berikut rincian capaian target dari masing-

masing indikator yang disajikan pada tabel di bawah in

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Page 17: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 11

Tabel 3.1 Pencapaian Target Indikator Kinerja pada Perjanjian Kinerja Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan 2019

No Sasaran Indikator Kinerja 2019 Target Realisasi %

1 Perumusan pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN yang ditetapkan

Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN

2 Dok 2 Dok 100

2 Dihasilkannya bahan kebijakan teknis Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)

1 Jumlah hasil kajian/monev pengembangan pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS

5 Dok

7 Dok 140

2 Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA) yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan

8 Dok 3 Dok 37,5

Berdasarkan tabel di atas diketahui telah tercapai Indikator kinerja untuk 2 (dua)

indikator yaitu Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan

dalam JKN (100%) dan Jumlah hasil kajian/monev pengembangan pembiayaan

kesehatan dan JKN/KIS dengan capaian sebesar 140%. Sedangkan untuk 1 (satu)

Indikator Kinerja tidak dapat tercapai, indikator tersebut adalah Jumlah dokumen hasil

Health Technology Assessment (HTA) yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan

dengan target 8 dokumen dan capaiannya hanya 3 dokumen atau sebesar 37,5%.

2. Perbandingan Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2019, RPJMN 2015-2019 dan

RENSTRA 2015-2019

Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional. Dengan diterbitkannya Perpres Nomor 2 tahun 2015

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019.

RPJMN tahun 2015-2019 ini merupakan acuan bagi Kementerian/Lembaga dalam

menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015-2019 pada masing-masing

Kementerian/Lembaga. Walaupun demikian dalam pejalannya terjadi perubahan/revisi

RENSTRA Kementerian Kesehatan 2015-2019, sehingga terjadi penyesuaian jumlah

target capaian Indikator pada Perjanjian Kinerja PPJK di Tahun 2019. Pada tabel 3.2

terlihat bahwa terdapat perbedaan target indikator RPJMN 2015-2019 dengan RENSTRA

maupun Perjanjian Kinerja di Tahun 2019.

Page 18: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 12

Tabel 3.2 Perbedaan Target Indikator RPJM 2019, RENSTRA 2019, dan

Perjanjian Kinerja PPJK 2019

No Indikator Target RPJMN

2019

Target RENSTRA

2019

Target Perjanjian

Kinerja 2019

1 Jumlah penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)

107,2

Juta Jiwa

- -

2 Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN

2 Dok 2 Dok 2 Dok

5 1 Jumlah hasil kajian/monev pengembangan pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS

4 Dok 5 Dok 5 Dok

2 Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA) yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan

4 Dok 8 Dok 8 Dok

3 Jumlah dokumen kebijakan realisasi iuran peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN/KIS

3 Dok - -

Penjelasan terkait perbedaan tersebut, disampaikan sebagai berikut:

1. Indikator Jumlah penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)

melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak

dimasukkan ke dalam Perjanjian Kinerja dan RENSTRA PPJK di tahun 2019

sedangkan dalam RPJMN, indikator Jumlah penduduk yang menjadi peserta PBI

masuk menjadi Indikator Kinerja PPJK di tahun 2019.

2. Dalam Perjanjian Kinerja maupun RENSTRA, indikator Jumlah penduduk yang

menjadi peserta PBI masuk ke dalam Kinerja Sekretaris Jenderal. Walaupun demikian

pelaksanaan kegiatan dan anggaran untuk pencapaian indikator PBI tersebut

dilaksanakan oleh PPJK.

3. Adapun perbedaan lainnya adalah besaran target indikator Jumlah hasil kajian/monev

pengembangan pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS dan indikator Jumlah dokumen

hasil Health Technology Assessment (HTA) di tahun 2019. Kenaikan target

RENSTRA/Perjanjian Kinerja bila dibandingkan target RPJMN pada kedua indikator

tersebut merupakan hasil pembahasan pada pertemuan Trilateral Meeting antara

BAPPENAS, Kementerian Keuangan dengan Kementerian Kesehatan.

4. Terdapat penghapusan indikator dokumen kebijakan realisasi iuran peserta penerima

bantuan iuran JKN/KIS pada target RENSTRA dan Perjanjian Kinerja. Hal itu

dikarenakan secara otomatis dokumen terkait pembayaran PBI pada berjalan tersebut

pasti akan selalu dilaksanakan dan tidak memerlukan anggaran dalam proses

pencapaian.

Page 19: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 13

3. Pencapaian Indikator Kinerja Selama 5 Tahun (2015-2019)

Gambaran yang disajikan pada tabel 3.3 di bawah dapat disimpulkan kecuali pada

tahun 2019 (realisasi pencapaian indikator tidak tercapai seluruhnya), pencapaian target

dibandingkan dengan realisasi Indikator Kinerja PPJK tahun 2015-2018 dapat dicapai

seluruhnya (100%). Selain itu pada tabel 3.2 terlihat target Indikator Kinerja PPJK

mengalami beberapa perubahan indikator ditahun 2016-2018, antara lain:

1. Perubahan Indikator Kinerja Tahun 2016-2017.

a) Terdapat penambahan 3 (tiga) indikator baru yang merupakan indikator prioritas

nasional di tahun 2017, yaitu: 1) indikator Jumlah pedoman penguatan secondary

prevention pelayanan kesehatan dalam JKN; 2) Jumlah skema pembiayaan

melalui ppp kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) di bidang kesehatan yang

dihasilkan dan 3) Jumlah pedoman untuk optimalisasi pemanfaatan berbagai

sumber dana untuk mendukung upaya promotif dan preventif di puskesmas.

Ketiga indikator prioritas nasional tersebut merupakan hasil dari pertemuan

Trilateral Meeting antara BAPPENAS, Kementerian Keuangan dengan

Kementerian Kesehatan pada tahun 2016 yang kemudian disesuaikan ke dalam

perubahan RENSTRA Kementerian Kesehatan 2015-2019.

b) 2 (dua) indikator yang sudah tidak lagi masuk ke dalam Perjanjian Kinerja adalah:

1) Jumlah penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS); 2) indikator

terkait dokumen kebijakan realisasi iuran peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)

JKN/KIS. Tidak masuknya indikator kinerja PBI dikarenakan indikator tersebut

menjadi Indikator Kinerja Program (IKP) Eselon I Sekretaris Jenderal. Walaupun

Indikator PBI tidak masuk dalam Perjanjian Kinerja PPJK namun kegiatan

pelaksanaan dan anggaran untuk pencapaian indikator PBI dilaksanakan oleh

PPJK. Sedangkan tidak masuknya indikator dokumen kebijakan realisasi iuran

peserta penerima bantuan iuran JKN/KIS Perjanjian Kinerja 2017 dikarenakan

secara otomotis dokumen terkait pembayaran selama tahun berjalan tersebut

pasti akan selalu dilaksanakan dan tidak memerlukan anggaran dalam proses

pencapaian.

2. Perubahan Indikator Kinerja Tahun 2017-2018.

Jumlah target pada indikator Skema pembiayaan melalui ppp kerjasama pemerintah

dan swasta dan pedoman optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber dana untuk

mendukung upaya promotif dan preventif di Puskesmas sudah tidak ada dalam

indikator Perjanjian Kinerja di tahun 2019. Tidak masuknya target dalam indikator

kinerja tersebut disebabkan ke-2 indikator telah diselesaikan/tercapai di tahun 2017

Page 20: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 14

Tabel 3.3 Pencapaian Target Indikator Kinerja pada Perjanjian Kinerja PPJK tahun 2015-2019

No Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

T R % T R % T R % T R % T R %

1 Jumlah penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)

88,2 Juta

87,8 Juta

99,5 92,4 Juta

91,1 Juta

98,6 - - - - - - - - -

2 Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN

- - - - - - 2 Dok

2 Dok

100 2 Dok

2 Dok

100 2 Dok

2 Dok

100

3 Jumlah pedoman untuk optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber dana untuk mendukung upaya promotif dan preventif di Puskesmas

- - - - - - 1 Dok

1 Dok

100 - - - - - -

4 Jumlah skema pembiayaan melalui ppp kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) di bidang kesehatan yang dihasilkan

- - - - - - 1 Dok

1 Dok

100 - - - - - -

5 1 Jumlah hasil kajian/monev pengembangan pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS

10 Dok

10 Dok

100 10 Dok

10 Dok

100 5 Dok

10 Dok

>100 5 Dok

7 Dok

>100 5 Dok

7 Dok

>100

2 Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA) yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan

2 Dok

2 Dok

100 2 Dok

2 Dok

100 2 Dok

2 Dok

100 2 Dok

2 Dok

100 8 Dok

3 Dok

37,5

3 Jumlah dokumen kebijakan realisasi iuran peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN/KIS

3 Dok

3 Dok

100 - - - - - - - - -

Page 21: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 15

4. Pencapaian Indikator PBI melalui Jaminan Kesehatan Nasional

Indikator PBI melalui Jaminan Kesehatan Nasional ini masuk ke dalam perjanjian

kinerja Sekretaris Jenderal. Walaupun demikian dalam pelaksanaan kegiatan dan

anggaran untuk pencapaian indikator PBI tersebut dilaksanakan oleh PPJK sebagai

satker dalam lingkup Sekretariat Jenderal. Pada tahun 2019 terdapat perbedaan target

indikator PBI melalui Jaminan Kesehatan Nasional antara RPJMN, Renstra dan

Perjanjian Kinerja, perbedaan tersebut disajikan pada tabel berikut di bawah ini:

Tabel 3.4 Target Indikator PBI

Indikator

Target RPJMN

2019

Target RENSTRA

2019

Target Perjanjian

Kinerja 2019

Jumlah penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)

107,2

Juta Jiwa

107,2

Juta Jiwa

96,8

Juta Jiwa

Perbedaan tersebut berdasarkan hasil trilateral meeting antara Kementerian Keuangan,

Bappenas dan Kementerian Kesehatan yang menyepakati anggaran PBI yang

disediakan untuk jumlah peserta PBI JKN sebesar 96,8 juta jiwa atau tidak sama dengan

target dalam RPJMN dan Renstra. Selain itu komisi IX dalam Rapat Dengar Pendapat

(RDP) dengan Kementerian Kesehatan menyetujui alokasi anggaran Kementerian

Kesehatan di tahun 2019 sebesar Rp 58,74 triliun yang di dalamnya terdapat alokasi

anggaran Sekretariat Jenderal sebesar Rp 28,76 triliun termasuk anggaran untuk

Program Penguatan JKN bagi 96,8 juta jiwa peserta PBI.

Dalam proses pencapaian indikator

tersebut berdasarkan penetapan kriteria

peserta PBI oleh Kementerian Sosial

tentang Penetapan Penerima Bantuan

Iuran Jaminan Kesehatan Tahun 2019,

setelah itu dilakukan Pendaftaran

Peserta PBI Jaminan Kesehatan oleh

Kementerian Kesehatan. Perhitungan

dalam menentukan realisasi angka

capaian tersebut didapatkan dari

besaran jumlah peserta yang terdaftar

dan dibayarkan kapitasinya oleh BPJS

Kesehatan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Pencapaian PBI JKN PBI

pada tahun 2015-2019 menunjukkan hanya pada tahun 2018 dapat tercapai seluruhnya

100% dengan capaian terendah di tahun 2016 yaitu sebesar 98,63%.

Page 22: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 16

Berdasarkan realisasi anggaran PBI

tahun 2015-2019 menunjukkan bahwa

rata-rata persentase realisasi anggaran

sebesar 99%. Pada tahun 2019 terjadi

kenaikan tren anggaran menjadi Rp

35,91 triliun bila dibandingkan tahun-

tahun sebelumnya hal ini dikarenakan

adanya kenaikan iuran PBI yang

merupakan implementasi Perpres 75

tahun 2019 yang mengamanahkan

kenaikan iuran PBI yang semula Rp

23.000 orang per bulan menjadi Rp

42.000 orang per bulan.

Dalam proses pelaksanaannya terdapat faktor-faktor dan permasalahan yang

mempengaruhi tidak tercapainya seluruhnya (100%) atas Indikator Jumlah penduduk

yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) di tahun 2019. Penjabaran mengenai

identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian indikator kinerja, masalah

yang timbul, serta tindak lanjut terhadap permasalahan sebagai berikut:

a. Hal-hal yang mempengaruhi proses pencapaian:

1. Arah Kebijakan penganggaran dan ketersediaan dana pembayaran iuran PBI.

2. Kebijakan penetapan jumlah peserta PBI yang ditetapkan oleh Menteri Sosial

seperti SK penetapan peserta PBI awal, SK Menteri Sosial tentang pergantian

peserta PBI

3. Kebijakan pendaftaran peserta PBI oleh Menteri Kesehatan

4. Kebijakan yang berkaitan dengan PBI .

b. Permasalahan berupa penetapan jumlah peserta PBI yang oleh Menteri Sosial

seperti pemadanan data yang dilakukan Kementerian Sosial ditemukan antara

lain : peserta yang meninggal dunia, peserta yang tercatat ganda, peserta yang

telah berubah segmentasi peserta, sehingga SK penetapan peserta yang

dikeluarkan oleh Kementerian Sosial tidak semuanya dapat masuk dalam

database BPJS Kesehatan sebagai peserta yang terdaftar dan dibayarkan

kapitasi oleh BPJS Kesehatan ke FKTP sehingga timbul perbedaan antara

peserta PBI yang ditetapkan dengan peserta yang terdaftar, sehingga berdampak

pada jumlah capaian indikator PBI.

c. Pemecahan masalah dan tindaklanjut berupa koordinasi intensif dengan

Kementerian Sosial dan BPJS Kesehatan untuk dilakukan pemadanan peserta

yang didaftarkan sehingga dapat tercapai sesuai yang target yang telah

ditetapkan.

Page 23: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 17

B. ANALISIS PENCAPAIAN INDIKATOR 2019

1. Definisi Operasional Indikator

Tabel 3.5 Definisi Operasonal Indikator Pencapaian Kinerja PPJK Tahun 2019

No Indikator Kinerja

Definisi Operasional Dokumen yang Dihasilkan 2019

1 Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN

• Jumlah Kebijakan Teknis/Rancangan /Draft yang disusun tentang Pedoman Deteksi dini/ Penemuan Dini/ Skrining Program JKN

• Cara Perhitungan, yaitu Jumlah Dokumen Kebijakan Teknis/Rancangan /Draft tentang Pedoman Deteksi dini/ Skrining Program JKN yang dihasilkan selama 5 tahun dan dijabarkan pada tiap tahunnya.

1. Pedoman Penemuan Dini Penyakit Kanker Dalam Program JKN

2. Pedoman Skrining Faktor Risiko Pembawa Sifat Penyakit Thalasemia Dalam Program JKN

2 Jumlah bahan kebijakan teknis Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)

1 • Jumlah rancangan /Draft Dokumen monitoring-evaluasi JKN yang disusun dalam rangka pengembangan pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS

• Cara Perhitungan, yaitu jumlah dokumen rancangan peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan Menteri Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan, Kajian/studi, Kebijakan Teknis, Dokumen monitoring-evaluasi JKN yang dihasilkan dalam rangka pengembangan pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS selama 5 tahun dan dijabarkan pada tiap tahunnya.

1. Permenkes Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pertimbangan Klinis dalam Program Jaminan Kesehatan

2. Analisis Dampak DAK Fisik Afirmasi Bidang Kesehatan Terhadap Akses Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

3. National Health Account (NHA)

4. Evaluasi Nasional Pelaksanaan Program JKN

5. Pedoman Petunjuk Pengisian Tools Perhitungan Kebutuhan Pendanaan Program SPM Bidang Kesehatan

6. Pengembangan Tarif Kapitasi Dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional

7. Pengembangan-Reklasifikasi INA-CBG

2 • Jumlah dokumen hasil kajian/studi Health Technology Assessment (HTA)

• Cara Perhitungan, yaitu Jumlah dokumen hasil kajian/studi Health Technology Assessment (HTA) yang dihasilkan selama 5 tahun dan dijabarkan pada tiap tahunnya

1. Evaluasi Ekonomi Penambahan Trastuzumab pada Kemoterapi untuk Pasien Kanker Payudara (MBC) dengan Her-2 Positif

2. Evaluasi Ekonomi Kombinasi Rutuximab dan Kemoterapi untuk Pasien Limfoma Malignum Non-Hodgkins (LNH).

3. Evaluasi Ekonomi dan review utilisasi pemberian kombinasi lapatinib dan kapesitabin dibandingkan kapesitabin pada pasien metastatik HER2 Positif yang gagal dengan Trastuzumab

Page 24: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 18

2. Analisis Pencapaian Indikator

Pencapaian atas Indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja PPJK Tahun 2019 yang

dijabarkan dalam dokumen indikator kinerja dalam proses untuk mencapai Indikator

tersebut terdapat faktor-faktor dan permasalahan yang dapat mempengaruhi pencapaian

target Indikator Kinerja. Identifikasi atas faktor-faktor dan masalah yang mempengaruhi

capaian kinerja ini menjadi penting agar diperoleh solusi atas permasalahan dan upaya

tindaklanjut yang efektif agar target indikator kinerja dapat tercapai seluruhnya pada

tahun ini dan menjadi upaya yang efektif dalam pencapaian kinerja PPJK ditahun yang

akan datang. Penjabaran atas dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh PPJK sebagai

dasar penetapan capaian Indikator Kinerja dan analisis keberhasilan/kegagalan

pencapaian Indikator Kinerja di tahun 2019 sebagai berikut:

A. Gambaran Dokumen Indikator Kinerja

a. Indikator 1: Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan

kesehatan dalam JKN

Indikator Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan

kesehatan dalam JKN merupakan indikator yang menjadi Prioritas Nasional (PN).

Capaian indikator Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan

kesehatan dalam JKN pada tahun 2019 dapat tercapai seluruhnya, yaitu dari 2

(dua) target dokumen yang ditetapkan diperoleh realisasi capaian sebanyak 2

(dua) dokumen, sehingga capaian kinerja sebesar 100%. Berikut 2 (dua) dokumen

tersebut, yaitu:

1. Pedoman Penemuan Dini Penyakit Kanker Dalam Program JKN

Pedoman ini secara umum sebagai acuan

untuk melaksanakan Penemuan dini penyakit

kanker pada program JKN. Tujuan dari Pedoman

ini adalah: 1) memberikan petunjuk pelaksanaan

penemuan dini dalam rangka pencegahan risiko

penyakit kanker pada peserta JKN; 2) tindak

lanjut dari hasil pelaksanaan penemuan

dini penyakit kanker ; dan 3) tata laksana

penemuan dini penyakit kanker dalam rangka

mendorong peserta untuk melakukan upaya

promotif dan preventif. Sasaran pedoman ini

adalah kader Posbindu PTM yang akan

melakukan wawancara kepada seluruh warga negara yang berusia 15 tahun atau

lebih yang ada di wilayah Posbindu PTM.

Page 25: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 19

Pedoman Penemuan Dini Penyakit Kanker Dalam Program JKN ini secara umum

mengatur tentang:

1. Kebijakan Umum Penanggulangan Kanker.

2. Pelaksanaan Penemuan Dini Penyakit Kanker dengan menggunakan

kuesioner

3. Hasil penemuan kasus penyakit kanker dengan faktor risiko dan tanpa faktor

risiko,

4. Pembiayaan penemuan dini penyakit kanker.

5. Pencatatan dan Pelaporan penemuan dini penyakit kanker mengacu pada

Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu Posbindu bagi Kader.

2. Pedoman Skrining Faktor Risiko Pembawa Sifat Penyakit Thalasemia

Dalam Program JKN

Pedoman ini secara umum sebagai acuan

untuk melaksanakan skrining faktor risiko

pembawa sifat penyakit Talasemia pada

program JKN. Tujuan dari Pedoman ini adalah:

1) Petunjuk pelaksanaan skrining faktor risiko

pembawa sifat penyakit Talasemia dalam

rangka pencegahan risiko penyakit Talasemia

pada peserta JKN; 2) tindak lanjut dari hasil

pelaksanaan skrining ; dan 3) Edukasi pada

pembawa sifat penyakit Talasemia dalam

rangka mendorong peserta untuk melakukan

promotif dan preventif. Sasaran pedoman ini

adalah kader Posbindu PTM yang akan

melakukan wawancara kepada seluruh warga negara yang berusia ≥ 15 tahun

yang ada di wilayah Posbindu PTM. Pedoman ini mengatur tentang skrining faktor

risiko pembawa sifat penyakit Talasemia dalam program Jaminan Kesehatan

Nasional yang dilaksanakan di Posbindu PTM dan FKTP/Puskesmas.

Pedoman skrining faktor risiko pembawa sifat Thalasemia Dalam Program JKN ini

secara umum mengatur tentang:

1. Kebijakan Umum faktor risiko pembawa sifat Thalasemia.

2. Pelaksanaan penemuan dini faktor risiko pembawa sifat Thalasemia pada

keluarga Ring 1 (keluarga inti) dengan menggunakan kuesioner.

3. Hasil penemuan dini faktor risiko pembawa sifat Thalasemia dengan faktor

risiko dan tanpa faktor risiko,

4. Pembiayaan penemuan dini faktor risiko pembawa sifat Talasemia.

5. Pencatatan dan Pelaporan penemuan dini faktor risiko pembawa sifat

Thalasemia.

Page 26: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 20

b. Indikator 2: Jumlah hasil kajian/monev pengembangan pembiayaan

kesehatan dan JKN/KIS

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 tahun 2019.

Pengaturan Penyelenggaraan Pertimbangan Klinis (Clinical Advisory) dalam

program Jaminan Kesehatan bertujuan untuk terselenggaranya pertimbangan

klinis agar pelayanan kesehatan yang

diberikan dalam penyelenggaraan

Jaminan Kesehatan dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien. Pelaksanaan

pemberian pertimbangan klinis sebelum

Permenkes ini terbit, telah diatur dalam

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5

Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan

Pertimbangan Klinis (Clinical Advisory),

namun dalam perkembangannya perlu

penyesuaian terutama dengan

ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan

Kesehatan. Dalam Permenkes ini mengatur tentang Tata cara Penyelesaian

Sengketa Klinis, yang dibagi menjadi: 1) Ketentuan umum; 2) Mekanisme

Pengaduan; 3) Mekanisme Penghentian Aduan; 4) Mekanisme Persidangan;

5) Pelaporan; dan 6) Format Keputusan Tim Pertimbangan Klinis (TPK).

2. Analisis Dampak DAK Fisik Afirmasi Bidang Kesehatan Terhadap Akses

Pelayanan Kesehatan di Puskesmas.

Tujuan dari pelaksanaan analisis dampak DAK fisik afirmasi bidang kesehatan

terhadap akses pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah menilai implikasi

atau dampak DAK fisik afirmasi bidang kesehatan dalam menunjang akses

pelayanan kesehatan Puskesmas di daerah perbatasan dan tertinggal. Analisis

dampak DAK fisik afirmasi bidang kesehatan menggunakan desain studi

penelitian Mix Method Research, yaitu dengan menggabungkan metode

kuantitatif dan kualitatif. Melalui Mix Method Research, metode penelitian tidak

dilakukan secara bersamaan, melainkan pada fase yang berbeda. Analisis

dampak DAK in dilakukan di enam kabupaten/kota, yaitu kab. Lampung Barat,

kab. Kupang, kab. Lombok Timur, kab. Serdang Bedagai, kota Sabang, dan

kota Dumai.

Page 27: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 21

Hasil dari Analisis ini adalah DAK Fisik Afirmasi Bidang Kesehatan terbukti

meningkatkan kunjungan rawat jalan

Puskesmas, tetapi tidak berdampak

pada peningkatan rawat inap dan

persalinan di Puskesmas. Akses

pelayanan kesehatan di Puskesmas

juga banyak dimanfaatkan oleh

kelompok masyarakat pada kuintil 1

(20% terbawah dari kelompok

pengeluaran), baik di kabupaten/kota

penerima dan bukan penerima DAK

Fisik Afirmasi Bidang Kesehatan.

Peningkatan 1% besaran DAK Fisik berimplikasi pada peningkatan kunjungan rawat jalan sebesar 4,6%

Perbedaan besaran dana DAK Fisik antarkabupaten/kota tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik terhadap kunjungan persalinan di Puskesmas

Page 28: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 22

3. National Health Account (NHA).

Pemerintah Indonesia terutama Kementerian Kesehatan cq. Pusat

Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan telah berkomitmen untuk melakukan produksi

NHA secara rutin setiap tahunnya. Tim NHA yang diharapkan akan meningkatkan

peran serta berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengumpulan data

hingga diseminasi hasil NHA dalam proses produksi di tahun 2019. Penyusunan

NHA di tahun 2019 menghasilkan gambaran belanja kesehatan tahun 2017 dan

estimasi belanja kesehatan tahun 2018.

Sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2018, total belanja kesehatan Indonesia

terus mengalami peningkatan. Gambaran belanja kesehatan tahun 2017 dan

estimasi belanja kesehatan tahun 2018 menujukan total belanja kesehatan

Indonesia di tahun 2017 sebesar Rp 423,9 triliun dan meningkat di tahun 2018

menjadi Rp 455,54 triliun. Total belanja kesehatan terhadap PDB di tahun 2017

cenderung relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Bila jumlah tersebut

dibagi dengan jumlah penduduk menghasilkan nilai sebesar Rp 1,7 juta/kapita

Gambaran skema pembiayaan Belanja kesehatan di Indonesia 2010-2018

menunjukkan khusus di tahun 2017-

2018, bahwa pengeluaran tunai

langsung dari rumah tangga (OOP)

sebesar 32,7% (2017) dan sedikit

menurun menjadi 32,2% ditahun 2018,

diikuti dengan kenaikan skema

asuransi sosial di tahun 2018 bila

dibandingkan pada tahun 2017 (23,1%

v 22%), sehingga dapat disimpulkan

bahwa penyelenggaraan Program

Jaminan Kesehatan memberi

kontribusi penurunan atas pembiayaan

Rumah Tangga (OOP).

Page 29: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 23

4. Evaluasi Nasioanal Pelaksanaan Program JKN

Latar belakang dilaksanakan kegiatan ini sebagai jalan untuk mencapai

Universal Health Coverage (UHC) dengan menjamin seluruh warga Indonesia pada

JKN/KIS pada tahun 2019.

Sebagai salah satu program

kesehatan prioritas di Indonesia

dan juga merupakan salah satu

sasaran dalam tujuan

pembangunan nasional, maka

aspek monitoring dan evaluasi

penting dalam penyelenggaraan

JKN/KIS dalam rangka

menyongsong UHC 2019.

Tinjauan monitoring dan evaluasi program ini melibatkan berbagai pemangku

kepentingan utama yakni: Kementerian Kesehatan, DJSN, BPJS Kesehatan,

Kementerian dan Lembaga terkait, Development Partner/NGO, Pakar/Akademisi,

perhimpunan profesi, asosiasi fasilitas kesehatan, dan lain-lain perlu dilakukan,

agar dari berbagai pandangan konstruktif yang dikemukakan dapat disarikan

upaya-upaya perbaikan di berbagai area untuk pencapaian Universal Health

Coverage di tahun 2019.

Pokok-pokok hasil diskusi dalam Pertemuan Evaluasi Nasional Pelaksanaan

Program JKN dibagi kelompokan sebagai berikut:

Aspek Regional Palembang Regional Bali

Kepesertaan • Perluasan peserta dari segmen

informal

• Data peserta PBI yang belum

tepat sasaran, belum terintegrasi

dengan Basis Data Terpadu serta

belum terdapat NIK.

• Proses integrasi Jamkesda ke

dalam JKN terkendala salah

satunya kemampuan fiskal setiap

daerah yang berbeda

• Distribusi peserta di FKTP yang

belum merata

• Permasalahan Data peserta PBI baik

dari proses verifikasi dan validasi,

kelengkapan variable data termasuk

NIK serta permasalahan penguatan

koordinasi dengan lintas sektor

terkait

• Belum optimalnya pertumbuhan

kepesertaan dari segmen pekerja

informal dan formal

• Distribusi peserta di FKTP yang

belum bisa mengakomodir keinginan

banyak pihak

Pelayanan

Kesehatan

• Pencegahan dan

penanggulangan kecurangan

yang belum optimal

• Pelaksanaan sistem rujukan dan

rujuk balik belum optimal

• Standarisasi kompetensi dan

mutu fasilitas kesehatan

• Perlunya penguatan sistem

pelayanan rujukan dan rujuk balik

• Pemerataan SDM terutama untuk

dokter spesialis khususnya di

wilayah Timur, hal ini berakibat pada

beragamnya kompetensi fasilitas

kesehatan

Page 30: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 24

Aspek Regional Palembang Regional Bali

• Pelaksanaan akreditasi Faskes

merupakan upaya peningkatan mutu

layanan terutama di daerah DTPK

• Pencegahan dan penanggulangan

kecurangan yang belum optimal

Pembiayaan • Sustainabilitas pembiayaan

program JKN, dimana

pendapatan iuran lebih kecil

dibandingkan pengeluaran biaya

pelayanan bagi peserta.

Utamanya karena besaran iuran

yang belum sesuai perhitungan

aktuaria.

• Ketepatan waktu pembayaran

pelayanan kesehatan kepada

fasilitas kesehatan yang

berdampak pada terganggunya

pelayanan kesehatan pada

peserta JKN

• Kepatuhan peserta dalam

membayar iuran tepat waktu

• Manajemen klaim pelayanan

kesehatan

• Pemanfaatan dana kapitasi JKN

oleh Puskesmas belum maksimal

untuk menunjang operasional

pelayanan kesehatan

• Sustainabilitas program JKN yang

ditandai dengan adanya defisit

karena kecilnya pendapatan iuran

dibandingkan dengan pengeluaran

untuk pembayaran manfaat.

• Besaran iuran program JKN yang

belum sesuai dengan hitungan

aktuaria

• Ketepatan waktu pembayaran

pelayanan kesehatan kepada

fasilitas kesehatan yang berdampak

pada terganggunya pelayanan

kesehatan pada peserta JKN

• Kepatuhan peserta dalam

membayar iuran JKN masih perlu

ditingkatkan

• Manajemen pembayaran klaim

pelayanan kesehatan

• Pemanfaatan sisa dana kapitasi JKN

oleh Puskesmas belum maksimal

untuk mendukung pelayanan baik

UKM maupun UKP.

Supply Side • Penyediaan jumlah fasilitas

kesehatan yang cukup pada

setiap Daerah

• Kelas rumah sakit yang

penetapannya belum sesuai

dengan standar dan belum

menggambarkan tingkat

kompetensi

• Pemenuhan sarana, prasarana

dan SDM di setiap fasilitas

pelayanan kesehatan.

• Penyediaan obat, BMHP, dan

Alkes melalui e-catalaog bagi

FKTP milik Pemerintah Daerah

Non BLUD

Penyediaan dan pemerataan jumlah

Faskes; Pemenuhan sarana,

prasarana, obat dan alat kesehatan di

fasilitas kesehatan serta pemerataan

dan kecukupan SDM kesehatan

Page 31: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 25

5. Pedoman Petunjuk Pengisian Tools Perhitungan Kebutuhan Pendanan

Program SPM Bidang Kesehatan

Dalam rangka penerapan SPM Bidang Kesehatan maka diperlukan tools

perhitungan pembiayaan SPM. Dengan adanya tools ini dapat membantu pihak

pemerintah daerah secara terstandar mengidentifikasi layanan SPM yang

harus disediakan sesuai amanah permenkes Nomor 4 tahun 2019, termasuk

besaran kebutuhan anggaran dan sumber pendanaannya, serta upaya

monitoring dan evaluasinya bila program SPM telah dijalankan pada tahun

depannya. Tools perhitungan biaya SPM ini bertujuan untuk memberikan

kemudahan kepada pemerintah daerah dalam penyusunan perencanaan dan

penganggaran untuk pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan di Tingkat Dinas

Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Penghitungan pembiayaan tools SPM bidang kesehatan merujuk pada

Permenkes No. 4 tahun 2019, bahwa setiap layanan minimal yang harus

disediakan pemerintah daerah merujuk pada petunjuk teknis atau pernyataan

standar yang tertuang di dalam peraturan tersebut. Oleh karena itu,

perhitungan pada tools ini merujuk pada bagian Teknik penghitungan

pembiayaan (Bagian F) Permenkes No. 4 tahun 2019.

6. Pengembangan Tarif Kapitasi Dalam Program Jaminan Kesehatan

Nasional

Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang

Jaminan Kesehatan, mengamanatkan bahwa standar tarif pelayanan

kesehatan bagi pelaksanaan JKN ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dengan

memperhitungkan kecukupan iuran dan kesinambungan program yang

dilakukan bersama dengan BPJS Kesehatan, DJSN dan Kementerian

Keuangan. Tim teknis telah menyelesaikan pengumpulan data pada 106 FKTP

yang tersebar di wilayah Indonesia barat dan tengah dan menyelesaikan

Page 32: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 26

pengolahan data pada tahun 2018. Sehingga proses perbaikan tarif pada tahun

2019 fokus pada :

a. Pengolahan data costing menggunakan data utilisasi BPJS Kesehatan

berdasarkan variabel yang berpengaruh terhadap biaya

b. Pengumpulan data costing pelayanan non-kapitasi yang meliputi : pelayanan

persalinan, ANC, PNC dan protesa gigi

c. Pengumpulan data costing kapitasi dan non kapitasi di daerah terpencil

perbatasan dan kepulauan

d. Evaluasi pembiayaan pelayanan kesehatan peserta JKN di FKTP berdasarkan

masukan dari profesi dan BPJS Kesehatan, antara lain : scaling gigi, protesa

gigi dan pelayanan kacamata

7. Pengembangan-Reklasifikasi INA-CBG

Kegiatan ini dilakukan sebagai proses pengembangan INA-CBG melalui

reklasifikasi yang sesuai dengan kondisi penyakit di Indonesia sehingga

mempunyai grouper baru (local norm) yang mandiri yang melibatkan

Perhimpunan Dokter Spesialis dalam pengklasifikasian penyakit. Tujuan dari

kegiatan ini adalah pengembangan INA-CBG pada aspek pengelompokkan

kasus (reklasifikasi INA-CBG) yang sesuai dengan kondisi pelayanan

kesehatan di Indonesia. Dalam kegiatan ini melibatkan organisasi profesi

kedokteran untuk mapping dan partitioning ICD, FKRTL serta Expert dari

Thailand.

c. Indikator 3: Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA)

yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan

Pada tahun 2019 indikator ini tidak tercapai sebagaimana target yang ditetapkan,

dari target yang direncanakan sebanyak 8 dokumen realisasi yang dihasilkannya 3

(tiga) dokumen studi Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK).

1. Evaluasi ekonomi penambahan trastuzumab pada kemoterapi untuk

pasien kanker payudara metastasis (MBC) dengan HER-2 positif

Penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu (1) evaluasi efikasi/efektivitas klinis

dan (2) evaluasi ekonomi. Evaluasi efikasi klinis dilakukan melalui telaah

sistematik terhadap literatur yang relevan, sedangkan efektivitas klinis dievaluasi

melalui penelitian observasional dengan rancangan kohort retrospektif. Telaah

sistematik dilakukan pada literatur yang ditelusuri di database Pubmed,

Cochrane Library, dan EMBASE, dengan perluasan menggunakan Google

Scholar, untuk menemukan studi klinis dengan randomisasi yang

membandingkan trastuzumab plus kemoterapi vs kemoterapi saja, dengan

batasan bahwa penelusuran dilakukan hanya pada penelitian berbahasa Inggris,

bisa diakses secara lengkap, terbit di atas tahun 2000, dan disain uji klinis.

Page 33: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 27

Output yang diukur adalah overall survival (OS) dan progression-free survival

(PFS). Penilaian validitas studi dilakukan dengan menggunakan Modified Jadad

scale. Penelitian kohort retrospektif dilakukan menggunakan data rekam medis

pasien kanker payudara metastasis di 4 rumah sakit, yaitu RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta, RSUP Sanglah Denpasar, RS Kanker Dharmais Jakarta, dan RSUD

Ulin Banjarmasin, untuk membandingkan manfaat klinis terapi pada kelompok

pasien yang mendapatkan trastuzumab plus kemoterapi vs kemoterapi saja,

dengan luaran klinis utama OS dan PFS.

Hasil evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa berdasarkan studi pada pasien

yang menerima trastuzumab plus kemoterapi (n = 51) vs kemoterapi saja (n =

35), penambahan trastuzumab pada kemoterapi tidak menunjukkan manfaat

yang baik berdasarkan pertimbangan biaya-efektivitas (CEA). Analisis CUA

memberikan nilai ICER untuk trastuzumab plus kemoterapi vs kemoterapi

sebesar Rp 250.630.968 per QALY (perspektif rumah sakit), atau sebesar Rp

290.707.803 per QALY (perspektif societal). Nilai-nilai ICER ini berada di atas

nilai 3 GDP per kapita Indonesia tahun 2017 (Rp 167.029.590), sehingga

penambahan trastuzumab pada kemoterapi untuk pasien kanker payudara

metastasis dengan HER-2 positif tidak cost-effective. Berdasarkan hasil BIA,

penambahan trastuzumab pada kemoterapi untuk seluruh pasien kanker

payudara metastasis HER-2 positif di Indonesia selama 5 tahun ke depan akan

membutuhkan tambahan biaya sebesar Rp 3.606.350.412.954 (3,6 triliun rupiah)

2. Evaluasi Ekonomi Kombinasi Rutuximab dan Kemoterapi untuk Pasien

Limfoma Malignum Non-Hodgkins (LNH).

Dalam rangka kendali mutu dan kendali biaya program jaminan kesehatan

dalam hal ini khususnya pada penatalaksanaan kanker LNH, Komite Penilaian

Teknologi Kesehatan (PTK) melalui agen PTK menyelenggarakan kajian dengan

judul “Evaluasi Ekonomi Kombinasi Rituximab dan Kemoterapi Dibandingkan

dengan Kemoterapi pada Pasien Limfoma Malignun Non-Hodgkins (LNH) tipe

Diffuse Large B Cell.” Kajian ini diharapkan mampu memberikan masukan

sebagai salah satu dasar penyusunan rekomendasi kepada Menteri Kesehatan,

terkait apakah Rituximab merupakan pilihan yang tepat guna (value for money)

bagi pasien dengan kanker LNH tipe DLBCL.

Dalam studi ini mengunakan pemodelan Markov model yang dibangun

untuk menganalisis biaya dan benefit dengan mengunakan Incremental Cost

Effectiveness Ratio (ICER) dan Quality Adjusted Life Years (QALYs). Parameter

yang dimasukkan adalah angka ketahanan hidup pasien, transisi probabilitas,

biaya, utilitas dan efektivitas klinis. Data biaya dan utilitas didapatkan baik secara

prospektif maupun retrospektif, biaya yang dihitung adalah biaya langsung dan

tidak langsung. Sumber data berasal dari billing RS dan juga wawancara pasien.

Page 34: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 28

Selain itu data utilitas/kualitas hidup didapatkan dengan mewawancarai pasien

secara langsung

Hasil penilaian dalam studi ini menunjukkan bahwa penggunaan terapi

Rituximab+CHOP pada pasien LNH sub-tipe DLBCL CD20+ potensial cost-

effective atau merepresentasikan value for money. Namun demikian dampak

pembiayaan terapi ini selama lima tahun ke depan mencapai hampir satu Triliun

Rupiah. Hal ini juga mengindikasikan kebutuhan dalam efisiensi prosedur

pelayanan, oleh karena tingginya biaya perawatan (non-obat) yang cukup

signifikan mempengaruhi dampak pembiayaan kesehatan

3. Evaluasi Ekonomi dan review utilisasi pemberian kombinasi lapatinib dan

kapesitabin dibandingkan kapesitabin pada pasien metastatik HER2 Positif

yang gagal dengan Trastuzumab

Studi ini dilakukan untuk menilai value for money dari pemberian kombinasi

lapatinib dan kapesitabin atau menerima kapesitabin saja pada pasien kanker

payudara metastasis (KPDM) dengan HER-2-positif yang telah gagal dengan

terapi sebelumnya. Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif dengan

menggunakan pendekatan evaluasi ekonomi berbasis pemodelan

menggunakan perspektif masyarakat (societal perspective) Indonesia. Analisis

dilakukan dengan cost-utility analysis (CUA) menggunakan model Markov untuk

menghitung biaya dan luaran kesehatan pada pasien kanker payudara

metastatik (metastatic breast cancer/ MBC) dengan HER2+ yang gagal dengan

trastuzumab, kemudian mendapatkan kombinasi lapatinib dan kapesitabin

(LAP/CAP) atau menerima kapesitabin saja (CAP).

Hasil studi ini menunjukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Penambahan lapatinib dan kapesitabin pada pasien MBC dengan HER2 +3

yang telah progress dengan trastuzumab tidak menambah overall survival

dibandingkan dengan yang hanya mendapat kapesitabin saja

2. Hasil studi cost-effectiveness di berbagai negara memperlihatkan bahwa

penambahan lapatinib dan kapesitabin pada pasien MBC dengan HER2 +3

yang telah progres dengan trastuzumab tidak cost-effective jika dibandingkan

dengan yang hanya mendapat kapesitabin saja

3. 85% penggunaan lapatinib tidak didasarkan pada indikasi yang sesuai

dengan ketentuan dalam Fornas dan NCCN

Page 35: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 29

B. Analisis Keberhasilan/ Kegagalan Pencapaian Indikator

Pencapaian target Indikator Kinerja pada Perjanjian Kinerja PPJK 2019

menunjukan realisasi pencapaian indikator Jumlah dokumen hasil Health

Technology Assessment (HTA) tidak tercapai

seluruhnya dari yang ditargetkan 8 dokumen

dengan capaian hanya 3 dokumen. Sedangkan

untuk Indikator jumlah pedoman penguatan

secondary prevention pelayanan kesehatan

dalam JKN dan jumlah hasil kajian/monev

pengembangan pembiayaan kesehatan dan

JKN/KIS pencapaian indikator kinerja dapat

tercapai seluruhnya.

Keberhasilan dan kegagalan atas pencapaian kinerja Pusat Pembiayaan dan

Jaminan Kesehatan pada tahun 2019 akan dijelaskan sebagai berikut:

I. Keberhasilan

a) Arahan pimpinan yang jelas untuk proses pelaksanaan kegiatan.

b) Koordinasi yang baik antara unit satuan kerja PPJK dengan

narasumber/konsultan/stakeholders terkait lainnya. Sebagai contoh bentuk

koordinasi yang telah dilakukan, di antaranya dalam bentuk rapat rutin

pembahasan topik HTA oleh tenaga teknis yang telah ditunjuk setiap

minggunya, rapat Dewan Pertimbangan Teknologi Kesehatan yang dilakukan

setiap bulan, koordinasi kegiatan NHA dengan Tim NHA Universitas Indonesia,

dan rapat tim tarif.

c) Perencanaan kegiatan yang sudah terorganisir dengan baik, yaitu dengan

membuat time line kegiatan per bulannya untuk setiap bidang dan bagian

sehingga terjadi akselerasi antar kegiatan di bidang dan bagian.

d) Komitmen pegawai Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan untuk

pencapaian kinerja tahun 2019.

II. Kegagalan (Pencapaian Dokumen HTA)

a) Proses pengambilan keputusan anggota komite PTK yang lama dalam studi

PTK/HTA.

b) Kurangnya SDM teknis dalam pelaksanaan PTK/HTA

c) Terdapat hambatan dalam koordinasi dengan pihak terkait pengumpulan data

(BPJS Kesehatan dan RS)

d) Target Indikator yang terlalu besar yaitu 8 dokumen (tren capaian 2015-2018

menunjukkan hanya 2 dok HTA)

e) Waktu yang panjang dalam untuk menghasilkan 1 dokumen studi PTK/HTA.

Page 36: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 30

Dalam melakukan analisis atas capaian kinerja perlu dilakukan identifikasi atas

faktor-faktor dan masalah yang mempengaruhi capaian kinerja. Identifikasi ini

menjadi penting untuk memperoleh solusi permasalahan yang ada dan upaya

tindaklanjut yang efektif agar target indikator kinerja dapat tercapai. Penjabaran

mengenai identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian indikator kinerja,

masalah yang timbul, serta tindak lanjut terhadap permasalahan sebagai berikut:

1. Indikator 1: Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan

kesehatan dalam JKN

a. Hal-hal yang mempengaruhi proses pencapaian:

1. Koordinasi dengan organisasi profesi terkait (PHTDI, IDAI, KPKN,

HOGI); Direktorat PTM (Subdit. kanker dan kelainan darah, serta Subdit.

Penyakit DM dan Gangguan Metabolik) terkait instrumen dan draf

pedoman; dan BPJS Kesehatan

2. Dukungan dan penerimaan Dinkes kabupaten/ kota dalam melaksanakan

uji coba instrumen pada posbindu PTM di empat lokasi (Jawa Barat, Jawa

Tengah Lampung dan Banten).

3. Perkembangan pelaksanaan Posbindu PTM dalam rangka deteksi dini

b. Permasalahan dalam proses kegiatan berupa terdapat perubahan dalam

implementasi pelaksanaan yang awalnya akan diintegrasikan dalam

instrumen BPJS Kesehatan menjadi Posbindu PTM.

c. Pemecahan masalah dan tindaklanjut:

1. Instrumen akan diintegrasikan pada instrumen Posbindu PTM

2. Koordinasi Direktorat P2PTM, Direktorat PKP, dan BPJS Kesehatan

untuk menyamakan persepsi metode deteksi dini.

3. Bersurat kepada Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak

Menular terkait pengusulan integrasi instrumen deteksi dini penyakit

Kanker dan Talasemia.

2. Indikator 2: Jumlah hasil kajian/monev pengembangan pembiayaan

kesehatan dan JKN/KIS

a. Hal-hal yang mempengaruhi proses pencapaian:

1. Koordinasi antara Lintas Sektor/Lintas Program, profesi, pakar/akademisi

terkait penyusunan kebijakan pengembangan pembiayaan dan JKN.

2. Arah kebijakan dalam penetapan tariff INA CBG dan komitmen organisasi

profesi kedokteran yang terlibat dalam penyusunan reklasifikasi INA CBG

3. Tenaga/ kapasitas tim teknis pelaksanaan kegiatan terkait capaian

indikator kinerja.

Page 37: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 31

4. Ketersediaan data publik di bulan Juli setelah keluar LRA audit,

Ketersediaan data non publik (BPS) setelah Oktober, Ketersediaan data

DHA/PHA sebagai dasar pemecah belanja kesehatan tingkat subnasional

dan perjanjian kerjasama (PKS) dengan BPS pada penyusunan dokumen

NHA.

5. Perubahan situasi di K/L lain, seperti: Perubahan situasi di K/L lain,

seperti: perubahan kuesioner Susenas MKP oleh BPS; Kemendagri

sedang menyusun perubahan regulasi nomenklatur bidang kesehatan

BPS terjadi ; Kemendagri sedang menyusun perubahan regulasi

nomenklatur bidang kesehatan pada penyusunan dokumen NHA.

6. Koordinasi pihak terkait untuk kebutuhan data baik kuantitatif maupun

kualitatif, serta data kuantitatif dan kualitatif yang lengkap dan valid pada

pelaksanaan kegiatan Analisis Dampak DAK Fisik Afirmasi Bidang

Kesehatan Terhadap Akses Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

7. Koordinasi dengan unit teknis /kementerian dan lembaga terkait

penyusunan aplikasi Siscobikes

8. Koordinasi antara Lintas Sektor/Lintas Program, profesi, pakar/akademisi

terkait penyusunan kebijakan pengembangan pembiayaan dan JKN.

b. Permasalahan dalam proses kegiatan:

1. Koordinasi dengan Organisasi Profesi Kedokteran membutuhkan waktu

yang cukup lama dalam melakukan pengelompokkan diagnosis dan

prosedur serta membuat algoritma grouper dan pengumpulan data billing

RS belum sesuai sehingga dapat meghambat pelaksanaan kegiatan

Reklasifikasi INA-CBG.

2. Data yang terfragmentasi dan tidak tersedia secara detil sebagaimana

yang dibutuhkan untuk klasifikasi SHA yang merupakan proses

diselesaikannya dokumen NHA.

3. Penyusunan PKS dengan BPS dalam penyusunan dokumen NHA , yang

telah diinisiasi dari awal tahun, baru dapat ditandatangani di bulan Juli.

4. Petugas daerah yang melaksanakan DHA di kab/kota mengalami

pergantaian/mutasi sehingga terkendala untuk keberlanjutan

penyusunan.

5. Recall bias pada saat pengumpulan data kualitatif karena analisis

dilakukan untuk data tahun 2017, serta adanya rolling tenaga ditempat

pengambilan data pada kegiatan Analisis Dampak DAK Fisik Afirmasi

Bidang Kesehatan Terhadap Akses Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

6. Terbatasnya tenaga/ Narasumber yang menguasai analisis efektivitas

dan efisiensi pembiayaan kesehatan.

7. Belum fokusnya metodelogi yang digunakan dalam pelaksanaan studi-

studi khusus.

Page 38: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 32

8. Jadwal pertemuan yang kadang masih menyesuaikan dengan jadwal

narasumbernya dan keterbatasan Hotel daerah yang memiliki daya

tampung dengan peserta dengan jumlah besar pada kegiatan Pertemuan

Evaluasi Nasioanal Pelaksanaan Program JKN.

c. Pemecahan masalah dan tindaklanjut:

1. Melibatkan asosiasi fasilitas kesehatan untuk pengumpulan data untuk

kegiatan INA CBG’s dan Melakukan koordinasi dengan BPJS

Kesehatan terkait data individual peserta JKN

2. Melakukan uji coba grouper INA CBG, membuat manual coding serta

melakukan sosialisasi grouper.

3. Koordinasi berkelanjutan antar K/L penyedia data belanja kesehatan.

4. Update data terbaru dan juga sumber potensial data untuk memperbaiki

kualitas data sebagaimana dibutuhkan klasifikasi SHA.

5. Percepatan proses pembentukan tim NHA di tahun selanjutnya.

6. Dukungan kegiatan dari pusat untuk fasilitasi penyusunan DHA/PHA,

perbaikan modul dan juknis DHA/PHA, peningkatan kapasitas

pelaksana DHA/PHA dan menambah kab/kota yang membuat

DHA/PHA.

7. Pendampingan pada provinsi dan kab/kota yanb belum mengirimkan

hasil perhitungan aplikasi SPM Kesehatan dan memberikan feedback

terhadap daerah yang telah mengirimkan hasil perhitungan SPM

Kesehatan pada web siscobikes.

8. Diseminasi hasil perlu diperluas kepada para pemangku kepentingan

agar dapat menjadi umpan balik peningkatan kualitas produksi dokumen

NHA.

9. Mencari alternatif data dari sumber lain di luar Kemkes RI.

10. Membuat susunan tim penyusun kegiatan agar diperoleh suatu

keterikatan kerjasama dalam mencapai output kegiatan. Pembuatan tim

ini juga sebagai untuk mengatasi agar peserta atau pembahas pada

kegiatan tersebut tetap orang yang sama dan sesuai dengan

kompetensi yang dibutuhkan sehingga capaian outputnya dapat optimal.

11. Penajaman metodelogi membutuhkan pelaksanaan studi-studi khusus

yang perlu didukung dengan kecukupan anggaran di tahun selanjutnya

12. Koordinasi lebih lanjut dan intensif dalam penyesuaian jadwal kegiatan,

materi yang dibawakan oleh narasumber pelaksanaan Pertemuan

Evaluasi Nasioanal Pelaksanaan Program JKN. Serta untuk

mengantisipasi hotel yang dapat menampung jumlah peserta yang

besar, maka pelaksanaan evaluasi dibagi dalam beberapa

lokasi/regional pertemuan

Page 39: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 33

3. Indikator 3: Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA)

yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan

a. Hal-hal yang mempengaruhi proses pencapaian:

1. Target HTA dalam Rencana Strategis Kemenkes RI tahun 2015-2019.

2. Koordinasi dengan Komite PTK, organisasi profesi terkait studi PTK,

akademisi, unit-unit terkait di Kemenkes (Direktorat Pelayanan Kefarmasian,

Direktorat Pelayanan Kesehatan, Badan Litbangkes), BPJS Kesehatan, tim

pelaksana studi PTK.

3. Koordinasi dan penerimaan RS sebagai tempat pengumpulan data primer

studi PTK

4. Panduan pelaksanaan Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK)/HTA

5. Kapasitas SDM pelaksana PTK dan Regulasi/ kebijakan Rumah Sakit.

b. Permasalahan dalam proses kegiatan:

1. Proses pelaksanaan studi PTK yang masih berlanjut dan adanya beberapa

perubahan judul/topik studi PTK

2. Waktu yang cukup lama dalam mendapatkan persetujuan etika penelitian

dan ijin penelitian RS sebagai syarat sebelum dilakukan pengumpulan data

di RS tersebut, sehingga untuk menghasilkan 1 dokumen studi PTK/HTA

memerlukan waktu yang panjang.

3. Validitas data RS (Ketidak lengkapan data yang dibutuhkan dalam proses

penyusunan HTA.

4. Terbatasnya SDM pelaksana PTK.

5. Target Indikator yang terlalu besar yaitu 8 dokumen (tren capaian 2015-

2018 menunjukkan hanya 2 dok HTA)

c. Pemecahan masalah dan tindaklanjut:

1. Meningkatkan koordinasi dengan unit-unit LS/LP terkait PTK.

2. Menyusun time schedule yang dapat disepakati bersama oleh para

pelaksana PTK.

3. Melakukan lanjutan pengumpulan dan analisis data studi HTA.

4. Pelaksanaan hasil studi HTA dilakukan appraisal oleh Komite PTK.

5. Meningkatkan kapasitas SDM PTK termasuk mengirim tenaga SDM PTK

untuk pelatihan yang berhubungan dengan HTA di dalam negeri maupun

luar negeri

6. Menetapkan topik prioritas PTK dengan melibatkan institusi dan ahli terkait.

7. Pelaksanaan appraisal oleh Komite PTK dan melaksanakan diseminasi

hasil PTK kepada para pemaku kepentingan.

Page 40: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 34

C. Sumber Daya/ Realisasi Anggaran

1. Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya PPJK sesuai dengan Permenkes Nomor

64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

didukung oleh sumber daya manusia yang

bekerja sesuai tugas dan fungsinya yang

ditempatkan sesuai dengan jabatan dan

keahliannya serta memiliki dedikasi disiplin

yang baik. Jumlah SDM PPJK pada tahun

2019 sebanyak 74 orang.

Jumlah SDM ASN di PPJK berdasarkan

jenis kelamin terbesar adalah wanita sebanyak 39 orang (64%) dengan jumlah pria

sebanyak 22 orang (36%). Distribusi ASN di PPJK berdasarkan latar belakang

pendidikan sangat beragam karena

dalam melaksanakan tugasnya dan

fungsinya dibutuhkan SDM dengan

latar belakang berbeda. Sedangkan

berdasarkan jenjang pendidikan

diperoleh gambaran PNS dengan

tingkat Pendidikan S2 atau

pendidikan terakhir dokter memiliki

jumlah terbanyak di PPJK sebanyak

30 orang (49%).

2. Sumber Daya Anggaran

Dalam penyusunan kegiatan Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan pada

tahun 2019 telah menerapkan anggaran berbasis kinerja, di mana dalam proses

penyusunannya telah melalui proses sebagai berikut:

1. Perencanaan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsi organisasi yang telah

ditetapkan.

2. Perencanaan kegiatan sudah mendukung untuk pencapaian target indikator

kinerja yang telah ditetapkan

3. Usulan kegiatan dan penganggarannya sudah sesuai ketentuan yang berlaku

Setiap subbidang dan subbagian di lingkungan Pusat Pembiayaan dan

Jaminan Kesehatan dalam melakukan penyusunan. usulan kegiatannya

berdasarkan fungsinya pada Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Usulan-usulan kegiatan tersebut juga telah

disesuaikan dengan target indikator kinerja organisasi yang telah ditetapkan pada

Page 41: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 35

perubahan RENSTRA Kementerian Kesehatan 2015-2019. Selain itu, setiap

kegiatan sudah mengikuti petunjuk penelitian dan reviu RKA K/L alokasi anggaran

Kementerian Kesehatan TA 2019.

Pada tahun 2019 jumlah Anggaran PPJK di tahun 2019 yang bersumber dari APBN

sebesar Rp 35.944.877.528.000 dan bersumber dari hibah WHO sebesar Rp

1.214.318.385. Dengan rincian Belanja Bantuan Sosial PBI JKN sebesar Rp

35.912.800.000.000 (99,9%); Belanja Barang sebesar Rp 31.644.917.000 (0,08%);

dan Belanja Modal Sebesar Rp 1.646.937.000 (0,01%). Dari total alokasi anggaran

tersebut terdapat belanja barang masih mengalami blokir. Pada awal diterbitkan

DIPA masih terdapat belanja barang yang mengalami blokir sebesar Rp

1.775.433.000, kemudian pada tanggal 20 Agustus 2019 dilakukan pemanfaatan

blokir dengan melakukan pembukaan blokir di DJA, sehingga sisa pagu alokasi

blokir menjadi sebesar Rp 658.946.000 yang tercantum dalam DIPA revisi 3.

Gambar 3.1 Alokasi dan Realisasi Anggaran PPJK TA 2019

Berdasarkan tabel 3.5 menunjukan tren kenaikan anggaran PPJK pada tahun 2019,

hal ini disebabkan kenaikan anggaran PBI yang merupakan implementasi Perpres

75 tahun 2019 yang mengamanahkan kenaikan iuran PBI yang semula Rp 23.000

orang per bulan menjadi Rp 42.000 orang per bulan. Penjabaran realisasi

anggaran dalam rangka pencapaian Indikator Kinerja digambarkan pada tabel 3.5

Page 42: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 36

Tabel 3.6 Realisasi Anggaran PPJK 2018-2019

No Indikator Kinerja 2018 2019

Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi %

1 Jumlah penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu indonesia Sehat (KIS)

25.502.400.000 25.492.043.146,0 99.9 35.912.800.000 35.777.142.674 99.6

2 Jumlah pedoman penguatan secondary prevention pelayanan kesehatan dalam JKN

500.000 221.669,1 44,3 336.564 287.386,3 85,4

3 1 Jumlah dokumen hasil studi/ monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan pembiayaan kesehatan & JKN/KIS

20.812.700 19.699.658,6 94,8 21.528.939 19.764.439 91,8

2 Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA) yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan

2.076.650 1.797.449,0 86,6 3.987.915 3.149.076 78,9

4 Kegiatan Pendukung Pencapaian Indikator

26.488.273 9.441.404,1 35.6 7.438.436 6.367.205,4 85,6

TOTAL 26.288.549.168 25.431.980.010 99,6 35.946.091.854 35.806.710.781,0 99,6

Selain anggaran kantor Pusat, pada tahun 2019 PPJK mempunyai dana

dekonsentrasi yang disalurkan ke Dinas Kesehatan Provinsi seluruh Indonesia

sebesar Rp 29.832.245.000.

Anggaran Dekonsentrasi ini

dialokasikan untuk membiayai

kegiatan yang merupakan

kewenangan Pemerintah Pusat di

daerah. Kegiatan yang dianggarkan

dalam anggaran dekonsentrasi

dapat digunakan untuk membiayai

kegiatan: 1) Operasional Tim

Monitoring dan Evaluasi &

Pertimbangan Klinis JKN; 2)

Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Pembiayaan Kesehatan dan JKN/KIS; 3) rapat LS/LP program

Pembiayaan Kesehatan dan JKN/KIS; 4) Monev program pembiayaan dan JKN/KIS;

5) Advokasi dan Sosialisasi Program JKN/KIS kepada Masyarakat; 6) Penguatan

SDM Pembiayaan Kesehatan dan JKN/KIS.

Anggaran dekonsentrasi PPJK sejak tahun 2015-2019 mengalami perubahan

dalam jumlah alokasinya di tahun 2015 sebesar Rp 34.85 milyar, kemudian naik di

tahun 2016 sebesar Rp 53,52 milyar dan turun menjadi sebesar Rp 29,83 milyar di

tahun 2019.

Dalam Ribuan

ALOKASI DEKONSENTRASI

2015-2019

Page 43: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 37

Gambar 3.2 Realisasi Anggaran Dekonsentrasi PPJK TA 2015-2019

Realisasi anggaran dekonsentrasi mengalami kenaikan/penurunan pada kurun

waktu 2015-2019. Secara umum penyerapan tertinggi terjadi di tahun 2015 (91,92%)

diikuti tahun 2017 dan 2019 (90,78% dan 90,04%) dan yang terkecil terjadi pada

tahun 2018.

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Ketersediaan sarana dan prasarana memegang peran penting dalam upaya

pencapaian Indikator Kinerja. Ketersediaan sarana dan prasarana yang berada

diruang PPJK yang digunakan sebagai pendukung tugas/ kerja pegawai PPJK

dengan pembelian di tahun 2008-2019 seperti PC, Laptop, Printer, Scanner, LCD,

dan Ruang Rapat.

Gambar 3.2 Gambaran Sarana dan Prasarana di Ruangan PPJK

Page 44: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 38

D. Analisa Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Pencapaian target Indikator Kinerja pada Perjanjian Kinerja PPJK tahun 2019

dengan hasil tercapai realisasi atas target kinerja seluruhnya disebabkan oleh dukungan

anggaran yang memadai, SDM PPJK yang komitmen dan kompeten terhadap

pencapaian kinerja, serta kesiapan sarana dan prasarana pendukung kerja. Penjabaran

tentang sumber daya di atas dapat disimpulkan bahwa efisiensi penggunaan sumber

daya terhadap pencapaian Indikator Kinerja sudah baik, hal itu tergambar dari:

1. Hasil realisasi anggaran yang tergambar pada tabel di atas sebesar 99,6 %

2. Hasil perhitungan Penilaian Prestasi Kerja PNS (PPKP) di PPJK di tahun 2018 dengan

indikator penilaian adalah Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja diperoleh hasil bahwa

hampir keseluruhan PNS PPJK memperoleh nilai “Baik”.

3. Distribusi PNS di Pusat PPJK berdasarkan tingkat Pendidikan dan usia PNS

didapatkan bahwa distribusi PNS terbesar memiliki Pendidikan S2 sebanyak 30 orang

diikuti dengan Pendidikan S1 sebanyak 18 orang.

Tingkat pendidikan tinggi, mayoritas usia PNS PPJK masih muda, serta PPKP

pegawai memperoleh nilai baik merupakan modalitas yang dapat mempercepat

tercapainya Indikator Kinerja PPJK tahun 2018. Selain itu untuk pengukuran dan evaluasi

kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 249/PMK.02/2011 dengan menggunakan aplikasi online e-monev DJA dan

berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dengan menggunakan

aplikasi e-monev Bappenas diperoleh hasil bahwa kepatuhan pelaporan PPJK sudah

baik dengan indikator bahwa pelaporan telah dilakukan pada bulan Januari-Desember

2019.

Page 45: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 39

Laporan Kinerja PPJK Tahun 2019 merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi PPJK yang didasarkan pada Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 dalam

mencapai sasaran, indikator dan target kinerja yang tercantum pada Perjanjian Kinerja PPJK

Tahun 2019. Laporan kinerja ini juga sebagai bahan evaluasi atas pencapaian kinerja selama

1 (satu) tahun anggaran serta sebagai bahan informasi untuk perbaikan dan peningkatan

kinerja ke depannya.

1. KESIMPULAN

1. Hasil capaian Indikator PPJK tahun 2015-2019 menunjukkan, bahwa Indikator Kinerja

PPJK tahun 2015-2018 dapat dicapai seluruhnya (100%), sedangkan pada tahun 2019

tidak tercapai seluruhnya, yaitu 1 (satu) Indikator Kinerja tidak dapat tercapai, indikator

tersebut adalah Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment (HTA) yang

disampaikan kepada Menteri Kesehatan dengan target 8 dokumen dan capaiannya

hanya 3 dokumen atau sebesar 37,5%.

2. Tren kenaikan anggaran PPJK pada tahun 2019, hal ini disebabkan kenaikan anggaran

PBI yang merupakan implementasi Perpres 75 tahun 2019 yang mengamanahkan

kenaikan iuran PBI yang semula Rp 23.000 orang per bulan menjadi Rp 42.000 orang

per bulan dan rata-rata realisasi anggaran PPJK tahun 2015-2019 sebesar 99%.

2. TINDAK LANJUT

Dalam rangka perbaikan serta peningkatan kinerja pada tahun yang akan datang,

PPJK perlu melakukan beberapa upaya, di antaranya:

1. Berkoordinasi dan bekerja sama dengan asosiasi dan organisasi profesi kesehatan

dan pihak terkait lainnya dalam pencapaian target indikator kinerja.

2. Meningkatkan kompetensi SDM terkait pengembangan pembiayaan Kesehatan dan

jaminan Kesehatan serta isi-isu terkait lainnya

3. Melakukan monitoring secara berkala terkait progres pencapaian target indikator

kinerja beserta anggarannya, serta pembahasan kendala/permasalahan dan solusi

penyelesaiannya.

4. Memotivasi seluruh pegawai agar dapat bekerja lebih baik, lebih terarah dan lebih

disiplin sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan seluruh pegawai secara berkala yang

bertujuan untuk sharing dan brainstorming terkait informasi perkembangan kegiatan di

masing-masing bagian dan bidang serta isu-isu terkait lainnya.

6. Menurunkan target indikator Jumlah dokumen hasil Health Technology Assessment

(HTA) ditahun 2020 menjadi 2 dokumen.

BAB IV PENUTUP

Page 46: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

LAMPIRAN

Page 47: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

KEMENTERIANKESEHATANREPUETIKINDONESIA

SEKRETARIAT JENDERAL

PUSAT PEMBIAYAAN DAN JAMINAN KESEHATAN

PEzuANJIAN KINER^'A TAHUN 2019

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yangbertanda tangan di bawah ini.

.3

: dr. Kalsum Komaryani, MPPM: Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama.Iabatan

NamaJabatan

: drg. Oscar Primadi, MPH: Sekretaris Jenderal

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kineq'a yang seharusnyasesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerjajangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumenperencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerjatersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akanmelakukan evaluasi terhadap capaian kine{a dari peq'anjian danmengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberianpenghargaan dan sanksi.

Jakarta, November 2019

Pihak kedua, Pertama

. Oscar Primadi, MPHNIP. 196 1 1020 198803 10 13

dr m Komaryani, MPPMNIP 301171988032002

Page 48: Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes … · 87,8 Juta 99,5 92,4 Juta 91,1 Juta 98,6 - - - - - - - - - 2 Jumlah ... Peraturan Presiden Republik Indonesia

PER.IANJIAN KINERJA

Unit Organisasi Eselon IITahun

: Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan: 2Ol9

KeglatanPengembangan pembiayaan kesehatandan JKN/KIS

AnggaranRp. 35.94 4.877 .528.000,-

J November 2Ol9

Sekretaris Jenderal Kepala Kepala Pembiayaan dan Jaminan Kes.

Oscar Primadi, MPH dr.NIP

Komaryani, MPPMNrP. 196 1 1020 198803 10 1 3 1 1719880320A2

No. Sasaran Indikator KlnerJa Target(1) (21 (3) (4)

1

2

Perumusan pedomanpenguatan secondaryprevention pelayanankesehatan dalam JKNyang ditetapkan

Dihasilkannya bahankebijakan teknisPengembanganPembiayaan Kesehatandan JaminanKesehatan Nasional(JKN)/Kartu IndonesiaSehat (KIS)

1. Jumlah pedoman penguatansecondary preventionpelayanan kesehatan dalamJKN

2. Jumlah hasil kajian/monevpengembangan pembiayaankesehatan dan JKN/KIS

3. Juml,ah dokumen hasil HealthTecfuwlogg Assessment (HTA)yang disampaikan kepadaMenteri Kesehatan

2

5

8