SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan...

107
LAPORAN KINERJA 2019 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Transcript of SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan...

Page 1: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

LAPORAN KINERJA

2019

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Page 2: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

i |

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena atas berkat dan rakhmatNya sehingga Laporan Kinerja

Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tahun 2019 dapat disusun.

Untuk mewujudkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja lnslansi

Pemerintah, Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (SAKIP), dan Permen

PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) maka sebagai

salah satu entitas Akuntabilitas Kinerja, Sekretariat Ditjen P2P

telah menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan

penggunaan anggaran yang telah dialokasikan.

Laporan kinerja Sekretariat Ditjen P2P merupakan laporan tingkat pencapaian kinerja selama

tahun 2019 berdasarkan indikator dan anggaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian

Kinerja, yang bersumber dari Rencana Aksi Kegiatan dengan merujuk pada sasaran yang

ditetapkan dalam Rencana Aksi Program dan Renstra serta memperhatikan tugas pokok dan

fungsi Sekretariat Ditjen P2P.

Kami menyadari Laporan Kinerja ini jauh dari sempurna namun demikian dengan adanya

laporan kinerja ini kami berharap dapat memperoleh umpan balik untuk peningkatan kinerja

Sekretariat Ditjen P2P melalui perbaikan penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar

dan dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang cukup dalam penyusunan perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi dimasa yang akan datang.

Akhirnya, semoga informasi yang disajikan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 21 Januari 2020 Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

dr. Achmad Yurianto

NIP 196203112014101001

Page 3: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

ii |

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun

2019 merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Sekretaris Ditjen

P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung

maupun tidak langsung. Laporan Kinerja Sekretaris Ditjen P2P menjabarkan capaian kinerja

yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Sekretaris Ditjen P2P, mengacu pada Rencana Aksi

Kegiatan. Dari 21 Indikator Kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019 yang

dijanjikan oleh Sekretaris Ditjen P2P kepada Dirjen P2P, terdapat 11 indikator yang capaian

kinerjanya melebihi 100% yakni:

1. Persentase Satker Program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal

AA tercapai 100% dari target 85%, dengan capaian kinerja 117,6%.

2. Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana/prasarananya untuk

memenuhi standar tercapai 98% dari target 69% dengan kinerja 142%.

3. Persentase anggaran tanpa blokir pada DIPA induk tercapai 95,1% dari target 80%,

dengan capaian kinerja 119%.

4. Persentase laporan program Ditjen P2P terverifikasi disampaikan tepat waktu tercapai

100% dari target 90%, dengan capaian kinerja 111%.

5. Persentase Satker Program P2P yang menerapkan manajemen pengelolaan data dan

informasi tercapai 92,2% dari target 90%, dengan capaian kinerja 103,2%.

6. Jumlah UPT yang diusulkan dan difasilitasi memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi

(WBK) tercapai 22 satker dari target 10 satker, dengan capaian kinerja 220%.

7. Jumlah media informasi Program P2P tercapai 88 media dari target 80 media, dengan

capaian kinerja 110%.

8. Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki aset tanah milik Kemenkes tercapai 91,5%

dari target 69%, dengan capaian kinerja 132,6%.

9. Persentase Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki gedung milik Kemenkes tercapai

100% dari target 69%, dengan capaian kinerja 145%.

10. Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki alat kesehatan penunjang tercapai 100% dari

target 69%, dengan capaian kinerja 145%.

11. Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki fasilitas pendukung perkantoran tercapai

100% dari target 69%, dengan capaian kinerja 145%.

Sedangkan indikator yang mencapai target 100% sebanyak 10 indikator yakni:

12. Persentase layanan administrasi kepegawaian tercapai 100% dari target 100%, dengan

capaian kinerja 100%.

13. Persentase layanan ketatausahaan dan gaji tercapai 100% dari target 100%, dengan

capaian kinerja 100%.

14. Persentase layanan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan ULP tercapai 100% dari

target 100%, dengan capaian kinerja 100%.

15. Presentase Satker yang menyusun Laporan Keuangan yang tepat waktu sesuai dengan

ketentuan tercapai 100% dari target 100%, dengan capaian kinerja 100%.

16. Persentase Satker yang menyusun Laporan Realisasi Penggunaan PNBP yang sesuai

dengan aturan yang berlaku tercapai 100% dari target 100%, dengan capaian kinerja

100%.

Page 4: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

iii |

17. Persentase Satker yang menyusun dokumen perbendaharaan sesuai ketentuan yang

berlaku tercapai 100% dari target 100%, dengan capaian kinerja 100%.

18. Persentase UPT yang kinerja klasifikasinya sesuai standar tercapai 100% dari target 100%,

dengan capaian kinerja 100%.

19. Jumlah rancangan peraturan perundangan-undangan Program P2P yang disusun tercapai

25 rancangan dari target 25 rancangan, dengan capaian kinerja 100%.

20. Persentase perundang-undangan Program P2P yang disosialisasikan tercapai 100% dari

target 100%, dengan capaian kinerja 100%.

21. Persentase pengaduan masyarakat yang ditangani tercapai 100% dari target 100%,

dengan capaian kinerja 100%.

Untuk kinerja keuangan pada tahun 2019, berdasarkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran

Negara (SPAN), realisasi anggaran semua jenis belanja mencapai 92,6% atau sebesar Rp.

190.521.629.157 dari total pagu sebesar Rp. 205.757.696.000.

Page 5: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

iv |

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. v

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................................... 1

B. ISU STRATEGIS ........................................................................................ 2

C. VISI DAN MISI ............................................................................................. 3

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI .................................................................. 3

E. SUMBER DAYA MANUSIA ....................................................................... 4

F. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................ 7

G. SISTEMATIKA PENULISAN ...................................................................... 8

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ................................................................................ 9

A. PERENCANAAN KINERJA......................................................................... 9

B. PERJANJIAN KINERJA ............................................................................. 13

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................... 14

A. CAPAIAN KINERJA .................................................................................... 15

B. REALISASI ANGGARAN ............................................................................ 93

BAB IV. PENUTUP .......................................................................................................... 98

BAB VI. LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

Page 6: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

v |

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Sasaran Dukungan Manajemen Tahun 2015 – 2019 ..... 11

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya pada Program P2P tahun 2019 .................................................... 13

Tabel 3.1 Target dan Capaian Indikator Kegiatan Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program P2P tahun 2017 – 2019 15

Tabel 3.2 Daftar Nilai Evaluasi SAKIP Lingkungan Ditjen P2P Tahun 2018 ............. 18

Tabel 3.3 Layanan Ketatausahaan dan Gaji Tahun 2019 .......................................... 37

Tabel 3.4 Target dan Realisasi Layanan Kerumahtanggan, Pengelolaan BMN Tahun

2019 ............................................................................................................ 40

Tabel 3.5 Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2019 ................................................. 42

Tabel 3.6 Laporan Realisasi Anggaran Ditjen P2P Tahun 2017-2019 ....................... 47

Tabel 3.7 Daftar Satker UPT yang Diusulkan dan Difasilitasi untuk Memperoleh

Predikat WBK Tahun 2019 ......................................................................... 61

Tabel 3.8 Media KIE Satker Pusat Ditjen P2P Tahun 2019 ....................................... 77

Tabel 3.9 Kantor Induk dan Wilker UPT yang Memiliki Tanah Kemenkes Tahun 2019 82

Tabel 3.10 Kantor Induk dan Wilker UPT yang Memiliki Gedung Kemenkes Tahun

2019 ............................................................................................................ 86

Tabel 3.11 Pagu dan realisasi anggaran Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya pada Program P2P tahun 2019 .............................. 93

Tabel 3.12 Pagu dan realisasi anggaran per komponen Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Setdtjen P2P tahun 2019 ......... 93

Tabel 3.13 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ........................................................... 96

Page 7: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

vi |

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Distribusi Pegawai Setditjen P2P Berdasarkan Bagian Tahun 2019 4

Grafik 1.2 Distribusi Pegawai Setditjen P2P Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun

2019 .................................................................................................... 5

Grafik 1.3 Distribusi Pegawai Setditjen P2P Berdasarkan Pendidikan Tahun

2019 .................................................................................................... 5

Grafik 1.4 Distribusi Pegawai Setditjen P2P Berdasarkan Kelompok Umur

Tahun 2019 ......................................................................................... 6

Grafik 1.5 Distribusi Pegawai Setditjen P2P Berdasarkan Jabatan Tahun 2019 6

Grafik 1.7 Distribusi Pegawai Setditjen P2P Berdasarkan JFT Tahun 2019 ..... 7

Grafik 3.1 Target dan Realisasi Persentase Satker Program P2P yang

memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA Tahun 2015 –

2019 ................................................................................................... 18

Grafik 3.2 Target dan Realisasi Persentase Satker Pusat dan Daerah yang

ditingkatkan sarana/prasarananya untuk memenuhi standar tahun

2015 – 2019 ....................................................................................... 23

Grafik 3.3 Target dan Realisasi Persentase Anggaran Tanpa Blokir pada DIPA

Induk tahun 2015-2019 ....................................................................... 25

Grafik 3.4 Target Dan Realisasi Persentase Laporan Program Ditjen P2P

Terverifikasi Disampaikan Tepat Waktu Tahun 2015-2019 ............... 28

Grafik 3.5 Target dan Realisasi Persentase Satker Program P2P yang

menerapkan manajemen pengelolaan data dan informasi tahun 2015-

2019 .................................................................................................... 30

Grafik 3.6 Target dan Realisasi Persentase Layanan Kepegawaian Tahun 2014-

2019 .................................................................................................... 32

Grafik 3.7 Layanan Kepegawaian Tahun 2019................................................... 33

Grafik 3.8 Layanan Mutasi Pegawai Tahun 2019 ............................................... 33

Grafik 3.9 Layanan Pengelolaan Jabatan Fungsional Tahun 2019 ................... 34

Grafik 3.10 Target dan Realisasi Layanan Ketatausahaan dan Gaji Tahun 2015-

2019 .................................................................................................... 37

Grafik 3.11 Layanan Ketatausahaan Tahun 2019 ................................................ 38

Page 8: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

vii |

Grafik 3.12 Target dan Realisasi Layanan Kerumahtanggaan, Pengelolaan BMN

dan ULP Tahun 2015-2019 ................................................................ 41

Grafik 3.13 Target dan Realisasi Persentase Satker Yang Menyusun Laporan

Keuangan Tepat Waktu Sesuai Ketentuan Tahun 2017-2019 .......... 46

Grafik 3.14 Target dan Realisasi Persentase Satker Yang Menyusun Laporan

Realisasi Penggunaan PNBP Yang Sesuai Dengan Aturan Yang

Berlaku Tahun 2015-2019 .................................................................. 49

Grafik 3.15 Penerimaan PNBP Tahun 2016-2019 ................................................ 50

Grafik 3.16 Penggunaan PNBP Tahun 2016-2019 ............................................... 50

Grafik 3.17 Persentase Satker Yang Menyusun Dokumen Perbendaharaan

Sesuai Ketentuan Yang Berlaku Tahun 2015-2019........................... 53

Grafik 3.18 Persentase Konsistensi Realisasi Penarikan Dana atas Rencana

Penarikan Dana pada Ditjen P2P Tahun 2015-2019 ......................... 53

Grafik 3.19 Nilai Klasifikasi KKP Tahun 2019 ....................................................... 56

Grafik 3.20 Persentase UPT Yang Kinerja Klasifikasinya Sesuai Standar Tahun

2015-2018 ........................................................................................... 56

Grafik 3.21 Nilai Klasifikasi KKP Kelas I Tahun 2018 ........................................... 57

Grafik 3.22 Nilai Klasifikasi KKP Kelas II Tahun 2018 .......................................... 57

Grafik 3.23 Nilai Klasifikasi KKP Kelas III Tahun 2018 ......................................... 58

Grafik 3.24 Nilai Klasifikasi B/BTKLPP Tahun 2018 ............................................. 58

Grafik 3.25 Target dan Realisasi Jumlah UPT Yang Diusulkan Dan Difasilitasi

Memperoleh Predikat WBK Tahun 2015-2019 .................................. 63

Grafik 3.26 Jumlah Rancangan Peraturan Perundang-Undangan yang disusun

Tahun 2015-2019................................................................................ 68

Grafik 3.27 Persentase Peraturan Perundang-Undangan Program P2P yang

disosialisasikan Tahun 2014-2019 ..................................................... 71

Grafik 3.28 Target dan Realisasi Persentase Pengaduan Masyarakat yang

ditangani tahun 2015-2019 ................................................................. 74

Grafik 3.29 Target dan Realisasi Jumlah Media Informasi Ditjen P2P yang

diterbitkan Tahun 2015-2019 ............................................................ 79

Page 9: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

viii |

Grafik 3.30 Target dan Realisasi Persentase UPT yang memiliki tanah milik

Kemenkes Tahun 2015-2019 ............................................................ 82

Grafik 3.31 Target dan Realisasi Persentase UPT yang memiliki gedung milik

Kemenkes Tahun 2015-2019 ............................................................. 86

Grafik 3.32 Target dan Realisasi Persentase UPT yang memiliki Alat Kesehatan

Penunjang Tupoksi Tahun 2015-2019 ............................................... 90

Grafik 3.33 Target dan Realisasi Persentase UPT yang memiliki Fasilitas

Pendukung Perkantoran Tahun 2015-2019 ....................................... 91

Grafik 3.34 Distribusi Pagu dan Realisasi Anggaran Per Output Tahun 2019..... 95

Page 10: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

1 |

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan

kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta

kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya.

Pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 diarahkan untuk mendukung Program

Indonesia Sehat dengan meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat

melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan

perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.

Sasaran yang akan dicapai dalam Program Indonesia Sehat pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJMN) periode 2015-2019 adalah: 1) meningkatnya status kesehatan

dan gizi ibu dan anak; 2) meningkatnya pengendalian penyakit; 3) meningkatnya akses dan

mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan

perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu

Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan

tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem

kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan melalui Pendekatan Keluarga dan

Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) sebagai dasar penyesuaian Standar Pelayanan

Minimal (SPM) yang lebih baik dalam upaya mewujudkan masyarakat dengan derajat

kesehatan setinggi-tingginya. Kementerian Kesehatan menjabarkan program dan kegiatan

dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan dan Direktorat Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menyusun Rencana Aksi Program (RAP)

yang memuat Indikator Kinerja Program (IKP) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).

Untuk mencapai target IKP Pencegahan dan Pengendalian Penyakit diperlukan dukungan

teknis dan dukungan manajemen. Dukungan teknis dan manajemen menjadi faktor

penunjang yang penting bagi pelaksanaan program kesehatan. Sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 64

tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa

Sekretariat Direktorat Jenderal merupakan salah satu unit organisasi eselon II di

lingkungan Ditjen P2P yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dukungan

manajemen dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal.

Sekretariat Ditjen P2P menyusun IKK tahun 2015-2019 melalui Rencana Aksi Kegiatan

(RAK) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dengan tujuan antara lain 1) Meningkatnya

Page 11: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

2 |

kualitas satker dalam penilaian SAKIP dengan hasil AA di enam satker pusat dan lima

puluh sembilan satker UPT Ditjen P2P pada akhir tahun 2019 dan 2) Meningkatnya minimal

80% sarana dan prasarana di enam (6) satker pusat dan lima puluh sembilan (59) satker

UPT pada akhir tahun 2019.

B. ISU STRATEGIS

Perencanaan Pembangunan Kesehatan hendaknya dirumuskan secara transparan,

responsif, efisien, efektif, akuntabel, terukur, berkeadilan dan berwawasan lingkungan.

Transparan artinya membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh pelayanan

kesehatan yang benar, jujur dan tidak diskrimatif. Responsif yang dimaksud adalah dapat

mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan perubahan yang terjadi. Efisien adalah

pencapaian keluaran tertentu dengan masukan terendah atau masukan terendah dengan

keluaran maksimal. Efektif merupakan kemampuan mencapai target dengan sumber daya

yang dimiliki, dengan cara atau proses yang paling optimal. Akuntabel yaitu setiap kegiatan

dan hasil akhir dari perencanaan pembangunan daerah harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan

tertinggi negara, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Partisipatif

merupakan hak masyarakat untuk terlibat dalam setiap proses tahapan perencanaan

pembangunan dan bersifat inklusif terhadap kelompok masyarakat rentan termarginalkan,

melalui jalur khusus komunikasi untuk mengakomodasi aspirasi kelompok masyarakat yang

tidak memiliki akses dalam pengambilan kebijakan. Terukur artinya penetapan target

kinerja yang akan dicapai dan cara-cara untuk mencapainya. Berkeadilan merupakan

keseimbangan antar wilayah, sektor, pendapatan,gender dan usia. Berwawasan

lingkungan yaitu mewujudkan kehidupan adil dan makmur tanpa harus menimbulkan

kerusakan lingkungan yang berkelanjutan dalam mengoptimalkan manfaat sumber daya

alam dan sumber daya manusia, dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan

kemampuan sumber daya alam yang menopangnya.

Peningkatan perencanaan pembangunan kesehatan yang lebih baik masih menjadi

tantangan dan upaya peningkatan terus dilakukan Ditjen P2P. Penyusunan perencanaan

yang transparan telah dilakukan melalui aplikasi e renggar dan usulan perencanaan

program dan kegiatan telah dilakukan secara bottom up. Perencanaan berbasis kinerja

mulai dilakukan meskipun masih terbatas pada hasil kinerja keuangan. Pemanfaatan data

terintegrasi antara sistem perencanaan, penganggaran dan monitoring evaluasi masih

belum optimal dilakukan. Penyerapan anggaran belum berkorelasi langsung pada

pencapaian kinerja, beberapa output tercapai maksimal dengan anggaran yang sangat

minimal dan sebaliknya capaian kinerja rendah tetapi realisasi anggaran tinggi. Hasil

monitoring evaluasi dan penilaian efisiensi sumber daya tahun sebelumnya belum

sepenuhnya dimanfaatkan pada perencanaan tahun berikutnya. Tantangan lainnya adalah

masih minimnya satker pada Ditjen P2P yang memperoleh sertifikat WBK dan belum

semua satker memenuhi syarat untuk diusulkan sebagai satker WBK karena masih

ditemukan kerugian negara dan masih ada temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

Page 12: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

3 |

C. VISI DAN MISI

Visi dan Misi Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 mengikuti Visi dan Misi Presiden

Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini

dilaksanakan melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan

negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara

maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh

Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Terdapat dua

tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu: 1) meningkatnya status

kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan

perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus

kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja,

maternal, dan kelompok lansia.

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 64 tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Sekretariat Direktorat Jenderal

mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan

administrasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran dan pengelolaan data

dan informasi;

b. Pengelolaan urusan keuangan dan barang milik negara;

c. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi, tata laksana, dan

hubungan masyarakat;

d. Pelaksanaan urusan kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip,

dokumentasi dan layanan pengadaan; dan

e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Page 13: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

4 |

Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari 4

bagian yakni:

a. Bagian Program dan Informasi, yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, pengelolaan data dan

informasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

b. Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat, yang mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan

tata laksana dan hubungan masyarakat.

c. Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara, yang mempunyai tugas melaksanakan

urusan keuangan dan pengelolaan barang milik negara.

d. Bagian Kepegawaian dan Umum, yang mempunyai tugas melaksanakan urusan

kepegawaian, pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa, kerumahtanggaan,

kearsipan, dan dokumentasi.

E. SUMBER DAYA MANUSIA

Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA), pada tahun 2019

jumlah pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

sebanyak 165 orang. Berikut distribusi pegawai Sekretariat Ditjen P2P tahun 2019:

1. Distribusi Pegawai Setditjen Berdasarkan Bagian

Jumlah pegawai Sekretariat Ditjen P2P tersebar pada 4 Bagian, yaitu Bagian Program

dan Informasi sebanyak 25 orang (15%), Bagian Kepegawaian dan Umum sebanyak 88

orang (53%), Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara 29 orang (17.4%) dan Bagian

Hukum Organisasi dan Hubungan Masyarakat sebanyak 22 orang (13.2%) seperti

dalam grafik berikut ini:

GRAFIK 1.1 DISTRIBUSI PEGAWAI BERDASARKAN BAGIAN TAHUN 2019

Bagian Hukormas; 22

Bagian Program dan Informasi; 25

Bagian Kepegawaian dan

Umum; 88

Bagian Keuangan dan BMN; 29

Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum

Page 14: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

5 |

2. Distribusi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah pegawai perempuan lebih banyak dari jumlah

pegawai laki-laki. Adapun jumlah pegawai perempuan sebanyak 53.3% dan jumlah

pegawai laki-laki sebanyak 46.7%, sesuai grafik berikut ini:

GRAFIK 1.3

DISTRIBUSI PEGAWAI BERDASARKAN JENIS KELAMIN

TAHUN 2019

Laki-laki; 77; 47%

Perempuan; 88; 53%

Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum

3. Distribusi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Pegawai Sekretariat Ditjen P2P memiliki latar belakang Pendidikan yang beragam. Latar

belakang Pendidikan terbanyak di Ditjen P2P adalah Pendidikan S1 sebanyak 71 orang.

Pendidikan lainnya yaitu S2 sebanyak 51 orang, SMA sebanyak 16 orang, DIV

sebanyak 1 orang, SMP sebanyak 3 orang dan SD sebanyak 2 orang.

GRAFIK 1.3

DISTRIBUSI PEGAWAI SETDITJEN P2P BERDASARKAN PENDIDIKAN

TAHUN 2019

0

10

20

30

40

50

60

70

80

S2 S1/DIV DIII SMA SMP SD

51

72

2116

3 2

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

Page 15: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

6 |

4. Distribusi Pegawai Berdasarkan Kelompok Umur

Distribusi pegawai Setditjen P2P yang mempunyai kelompok umur terbanyak yaitu pada

kelompok umur 36-40 tahun (38 orang) sedangkan kelompok umur paling sedikit yaitu

pada kelompok umur 26-30 tahun (9 orang).

GRAFIK 1.4

DISTRIBUSI PEGAWAI BERDASARKAN KELOMPOK UMUR

TAHUN 2019

9

18

38

33

26

23

18

0 5 10 15 20 25 30 35 40

26-30

31-35

36-40

41-45

46-50

51-55

56-60

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

5. Distribusi Pegawai Berdasarkan Jabatan

Pegawai Setditjen P2P berdasarkan jabatan terbagi menjadi jabatan pelaksana,

jabatan struktural, dan jabatan fungsional tertentu.

GRAFIK 1.5

DISTRIBUSI PEGAWAI BERDASARKAN JABATAN

TAHUN 2019

Jabatan Fungsional

Tertentu (JFT); 15 orang; 9%

Jabatan Pelaksana (JP);

134; 81%

Jabatan Struktural (JS); 16 orang, 10%

JFT JP JS

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

Page 16: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

7 |

Berdasarkan grafik di atas, maka jabatan paling banyak di Sekretariat Ditjen P2P

adalah jabatan pelaksana sebanyak 134 orang, jabatan struktural sebanyak 16 orang,

dan jabatan fungsional tertentu sebanyak 15 orang. Adapun jumlah Jabatan

Fungsional Tertentu (JFT) yang berada di Sekretariat Ditjen P2P dapat dilihat pada

grafik di bawah ini:

GRAFIK 1.6

DISTRIBUSI PEGAWAI BERDASARKAN JFT

TAHUN 2019

0 1 2 3 4

Analis Kebijakan Ahli Pertama

Analis Kepegawaian Ahli Madya

Analis Kepegawaian Ahli Pertama

Analis Kepegawaian Mahir

Dokter Ahli Muda

Dokter Gigi Ahli Muda

Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Muda

Perancang Peraturan Perundang-undangan Ahli Muda

Perawat Ahli Muda

Perawat Penyelia

Perencana Ahli Muda

1

1

1

1

1

1

4

1

1

2

1

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

F. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan Kinerja merupakan wujud melaksanakan Perpres No. 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan dan RB Nomor

53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata

Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal P2P adalah untuk:

1. Memberikan informasi kinerja Sesditjen P2P selama tahun 2019 yang telah ditetapkan

dalam dokumen perjanjian kinerja.

2. Sebagai bentuk pertanggung jawaban Sesditjen P2P dalam mencapai sasaran/tujuan

strategis instansi.

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Sesditjen P2P untuk meningkatkan

kinerjanya.

4. Sebagai salah satu upaya mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan

dan akuntabel serta berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu agenda penting

dalam reformasi pemerintah.

Page 17: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

8 |

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit terdiri dari:

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek

strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issue) yang sedang dihadapi

organisasi.

2. Bab II Perencanaan Kinerja

Bab ini menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Kementerian Kesehatan Tahun

2019.

3. Bab III Akuntabilitas Kinerja

a. Capaian Kinerja Organisasi

Sub bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

b. Realisasi Anggaran

Sub bab ini menguraikan tentang realisasi anggaran yang digunakan dan telah

digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian

Kinerja.

4. Bab IV Penutup

Bab ini menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di

masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Page 18: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

9 |

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin

dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan

berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada

atau yang mungkin timbul. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

(SAKIP), perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas tiga instrumen yaitu

Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan perencanaan 5 tahunan, Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK) yang merupakan perencanaan tahunan.

Perencanaan 5 tahunan Ditjen P2P mengacu kepada dokumen Rencana Aksi Program

Ditjen P2P Tahun 2015-2019 yang telah direvisi pada tahun 2017. RAP Ditjen P2P telah

mengacu pada Renstra Kementerian Kesehatan yang telah direvisi dengan nomor

HK.01.07/MENKES/422/2017.

I. RAP Ditjen P2P Tahun 2015-2019

Sasaran strategis Renstra revisi Kementerian Kesehatan tersebut kemudian diturunkan

dalam RAP revisi tahun 2015-2019 dengan penyesuaian pada tugas pokok dan fungsi

Ditjen P2P. Sasaran tersebut adalah menurunnya penyakit menular, penyakit tidak

menular serta meningkatnya kesehatan jiwa, yang ditandai dengan Indikator Kinerja

Program (IKP) yakni:

1. Persentase Cakupan Keberhasilan pengobatan pasien TB/Succes Rate (SR)

sebesar 90%.

2. Prevalensi HIV sebesar <0,5 persen.

3. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi Malaria sebanyak 300 kabupaten/kota.

4. Jumlah provinsi dengan eliminasi Kusta sebanyak 34 provinsi.

5. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi Filariasis sebanyak 35 Kabupaten/Kota.

6. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu

sebesar 40%.

7. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.

8. Persentase kab/kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

minimal 50 persen sekolah sebesar 50%.

9. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas yang menyelenggarakan upaya

kesehatan jiwa sebanyak 280 kab/kota.

10. Persentase respon terhadap signal SKD KLB dan bencana di wilayah layanan

B/BTKLPP sebesar 90%.

11. Persentase Teknologi Tepat Guna P2P yang dihasilkan B/BTKLPP meningkat

50% dari jumlah TTG tahun 2014.

12. Persentase pelabuhan/ bandara/PLBD yang melaksanakan penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat sebesar 100%.

Page 19: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

10 |

II. RAK Sekretariat Ditjen P2P Tahun 2015-2019

Sesuai dengan tugas pokok Setditjen P2P yakni melaksanakan koordinasi

pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi Direktorat Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan, maka telah disusun Rencana Aksi Kegiatan Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program P2P. Rencana

Aksi Kegiatan Setditjen P2P juga telah mengalami revisi pada tahun 2018. Sasaran

Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal P2P adalah meningkatnya dukungan

manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan

pengendalian penyakit yang ditandai dengan:

1. Persentase Satker Program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil

minimal AA sebesar 85%.

Untuk mencapai indikator tersebut maka ditetapkan indikator pendukung sebagai

berikut:

a. Persentase anggaran tanpa blokir pada DIPA induk sebesar 80%.

b. Persentase laporan program Ditjen P2P terverifikasi disampaikan tepat waktu

sebesar 90%.

c. Persentase Satker Program P2P yang menerapkan manajemen pengelolaan

data dan informasi sebesar 90%.

d. Persentase layanan administrasi kepegawaian sebesar 100%.

e. Persentase layanan ketatausahaan dan gaji sebesar 100%.

f. Persentase layanan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan ULP sebesar

100%.

g. Presentase Satker yang menyusun Laporan Keuangan yang tepat waktu sesuai

dengan ketentuan sebesar 100%.

h. Persentase Satker yang menyusun Laporan Realisasi Penggunaan PNBP yang

sesuai dengan aturan yang berlaku sebesar 100%.

i. Persentase Satker yang menyusun dokumen perbendaharaan sesuai ketentuan

yang berlaku sebesar 100%.

j. Persentase UPT yang kinerja klasifikasinya sesuai standar sebesar 100%.

k. Jumlah UPT yang diusulkan dan difasilitasi memperoleh predikat Wilayah

Bebas Korupsi (WBK) sebesar 10 UPT.

l. Jumlah rancangan peraturan perundangan-undangan Program P2P yang

disusun sebanyak 25 rancangan.

m. Persentase perundang-undangan Program P2P yang disosialisasikan sebesar

100%.

n. Persentase pengaduan masyarakat yang ditangani sebesar 70%.

o. Jumlah media informasi Program P2P sebanyak 80 media.

2. Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana/prasarananya

untuk memenuhi standar sebesar 69% dengan indikator pendukung sebagai

berikut:

Page 20: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

11 |

a. Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki aset tanah milik Kemenkes

sebesar 69%.

b. Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki gedung milik Kemenkes sebesar

69%.

c. Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki alat kesehatan penunjang

tupoksi sebesar 69%.

d. Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki fasilitas pendukung perkantoran

sebesar 69%.

Secara lengkap Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Dukungan Manajemen Tahun 2015-

2019 disajikan dalam tabel berikut ini:

TABEL 2.1 INDIKATOR KINERJA SASARAN KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN

TAHUN 2015 – 2019

SASARAN INDIKATOR TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya

Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya Pada

Program P2P

1. Persentase Satker

Program P2P yang

memperoleh penilaian

SAKIP dengan hasil

minimal AA

35 40 55 70 85

2. Persentase Satker Pusat

dan Daerah yang

ditingkatkan

sarana/prasarananya

untuk memenuhi standar

50 55 60 64 69

3. Persentase anggaran

tanpa blokir pada DIPA

induk

80 80 80 80 80

4. Persentase laporan

program Ditjen P2P

terverifikasi

disampaikan tepat waktu

90 90 90 90 90

5. Persentase Satker

Program P2P yang

menerapkan manajemen

pengelolaan data dan

informasi

50 60 70 80 90

6.

Persentase layanan

administrasi kepegawaian

100 100 100 100 100

7. Persentase layanan

ketatausahaan dan gaji

100 100 100 100 100

Page 21: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

12 |

SASARAN INDIKATOR TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

8. Persentase layanan

kerumahtanggaan,

pengelolaan BMN dan ULP

100 100 100 100 100

9. Presentase Satker yang

menyusun Laporan

Keuangan yang tepat

waktu sesuai dengan

ketentuan

100 100 100 100 100

10. Persentase Satker yang

menyusun Laporan

Realisasi Penggunaan

PNBP yang sesuai dengan

aturan yang berlaku

100 100 100 100 100

11. Persentase Satker yang

menyusun dokumen

perbendaharaan sesuai

ketentuan yang berlaku

100 100 100 100 100

12. Persentase UPT yang

kinerja klasifikasinya

sesuai standar

60 70 80 90 100

13. Jumlah UPT yang

diusulkan dan difasilitasi

memperoleh predikat

Wilayah Bebas Korupsi

6 10 10 10 10

14. Jumlah rancangan

peraturan perundangan-

undangan Program P2P

yang disusun

25 25 25 25 25

15. Persentase perundang-

undangan Program P2P

yang disosialisasikan

100 100 100 100 100

16. Persentase pengaduan

masyarakat yang ditangani

60 70 80 90 100

17. Jumlah media informasi

Program P2P

8 8 10 10 80

18. Persentase Satuan Kerja

UPT yang memiliki aset

tanah milik Kemenkes

50 55 60 64 69

19. Persentase Satuan Kerja

UPT yang memiliki gedung

milik Kemenkes

50 55 60 64 69

Page 22: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

13 |

SASARAN INDIKATOR TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

20. Persentase Satuan Kerja

UPT yang memiliki alat

kesehatan penunjang

50 55 60 64 69

21. Persentase Satuan Kerja

UPT yang memiliki fasilitas

pendukung perkantoran

50 55 60 64 69

Sumber data : Rencana Aksi Kegiatan Revisi Tahun 2015-2019

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

merupakan dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja Sekretaris

Ditjen P2P dengan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk

mewujudkan target-target kinerja sasaran Setditjen P2P pada akhir Tahun 2019.

Perjanjian Kinerja merupakan wujud akuntabilitas terhadap capaian anggaran dan telah

mendapat persetujuan anggaran. Perjanjian Kinerja Ditjen P2P Tahun 2019 telah disusun,

didokumentasikan dan ditetapkan setelah ditetapkannya DIPA dan RKA-KL Tahun 2019.

Target-target kinerja sasaran kegiatan yang ingin dicapai Setditjen P2P dalam dokumen

Perjanjian Kinerja Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

TABEL 2.2 PERJANJIAN KINERJA

DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM P2P

TAHUN 2019

NO INDIKATOR TARGET

1 Persentase Satker Program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA

85%

2 Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana/prasarananya untuk memenuhi standar

69%

3 Persentase anggaran tanpa blokir pada DIPA induk 80%

4 Persentase laporan program Ditjen P2P terverifikasi disampaikan tepat waktu

90%

5 Persentase Satker Program P2P yang menerapkan manajemen pengelolaan data dan informasi

90%

6 Persentase layanan administrasi kepegawaian 100%

7 Persentase layanan ketatausahaan dan gaji 100%

8 Persentase layanan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan ULP

100%

9 Presentase Satker yang menyusun Laporan Keuangan yang tepat waktu sesuai dengan ketentuan

100%

10 Persentase Satker yang menyusun Laporan Realisasi Penggunaan PNBP yang sesuai dengan aturan yang berlaku

100%

Page 23: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

14 |

NO INDIKATOR TARGET

11 Persentase Satker yang menyusun dokumen perbendaharaan sesuai ketentuan yang berlaku

100%

12 Persentase UPT yang kinerja klasifikasinya sesuai standar 90%

13 Jumlah UPT yang diusulkan dan difasilitasi memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK)

10

14 Jumlah rancangan peraturan perundangan-undangan Program P2P yang disusun

25

15 Persentase perundang-undangan Program P2P yang disosialisasikan

100%

16 Persentase pengaduan masyarakat yang ditangani 100%

17 Jumlah media informasi Program P2P 80

18 Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki aset tanah milik Kemenkes

69%

19 Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki gedung milik Kemenkes

69%

20 Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki alat kesehatan penunjang

69%

21 Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki fasilitas pendukung perkantoran

69%

Sumber data : Perjanjian Kinerja Setditjen P2P Tahun 2019

Pada Perjanjian Kinerja kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

lainnya pada program P2P dialokasikan anggaran sebesar Rp. 228.782.278.000.

Page 24: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

15 |

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA

Dalam mengukur kinerja kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya pada tahun 2019 terdapat beberapa indikator yang tertuang dalam dokumen

Rencana Aksi Kegiatan Setditjen P2P tahun 2019. Berikut adalah target dan capaian

indikator kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya tahun 2019:

TABEL 3.1

TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA

TAHUN 2018 – 2019

NO INDIKATOR 2018 2019

TARGET CAPAIAAN KINERJA TARGET CAPAIAN KINERJA

1 Persentase Satker Program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA

70% (46

satker)

98.5% (65 satker)

141% 85% (56

satker)

100% (66 satker)

117.6%

2 Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana/prasarananya untuk memenuhi standar

64% (42

satker)

98% (60 satker)

153% 69% (45

satker)

98% (60 satker)

142%

3 Persentase anggaran tanpa blokir pada DIPA induk

80% 95,1% 119% 80% 95,1% 119%

4 Persentase laporan program Ditjen P2P terverifikasi disampaikan tepat waktu

90% 100% 111% 90% 100% 111%

5 Persentase Satker Program P2P yang menerapkan manajemen pengelolaan data dan informasi

80% (79

satker)

80% (79 satker)

100%

90% (89

satker)

92,9 (92 satker)

103,2%

6 Persentase layanan administrasi kepegawaian

100% 100% 100% 100% 100% 100%

7 Persentase layanan ketatausahaan dan gaji

100% 100% 100% 100% 100% 100%

8 Persentase layanan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan ULP

100% 100% 100% 100% 100% 100%

9 Presentase Satker yang menyusun Laporan

100% (99

100% (99 satker)

100% 100% (99

100% (99 satker)

100%

Page 25: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

16 |

NO INDIKATOR 2018 2019

TARGET CAPAIAAN KINERJA TARGET CAPAIAN KINERJA

Keuangan yang tepat waktu sesuai dengan ketentuan

satker) satker

10 Persentase Satker yang menyusun Laporan Realisasi Penggunaan PNBP yang sesuai dengan aturan yang berlaku

100% (59

satker)

100% (59 satker)

100% 100% (59

satker)

100% (99 satker)

100%

11 Persentase Satker yang menyusun dokumen perbendaharaan sesuai ketentuan yang berlaku

100% (99

satker)

100% (99 satker)

100% 100% (99

satker)

100% (99 satker)

100%

12 Persentase UPT yang kinerja klasifikasinya sesuai standar

90% 53

( satker)

100% (59 satker)

111% 100% (59

satker)

100% (59 satker)

100%

13 Jumlah UPT yang diusulkan dan difasilitasi memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK)

10 satker

23 satker 230% 10 22 220%

14 Jumlah rancangan peraturan perundangan-undangan Program P2P yang disusun

25 31 124% 25 25 100%

15 Persentase perundang-undangan Program P2P yang disosialisasikan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

16 Persentase pengaduan masyarakat yang ditangani

90% 100% 111% 100%

100% 100%

17 Jumlah media informasi Program P2P

10 media

10 media 100% 80 media

88 media 110%

18 Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki aset tanah milik Kemenkes

64% (38

satker)

91% (54 satker)

142% 69% 91,5% (54 satker)

132,6%

19 Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki gedung milik Kemenkes

64% (38

satker)

100% (59 satker)

156% 69% 100% (59 satker)

145%

20 Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki alat kesehatan penunjang

64% (38

satker)

100% (59 satker)

156% 69% 100% (59 satker)

145%

22 Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki fasilitas pendukung perkantoran

64% (38

satker)

100% (59 satker)

156% 69% 100% (59 satker)

145%

Rata–rata capaian 124,3% 113%

Dari 21 indikator diatas diperoleh nilai rata-rata capaian kinerja kegiatan dukungan

manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit tahun 2019 sebesar 113%, bila dibandingkan dengan rata-rata

Page 26: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

17 |

capaian tahun 2018 yakni sebesar 124,3%, maka terjadi penurunan capaian sebesar 11,3%

pada tahun 2019.

Gambaran pencapaian indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1. Persentase Satker Program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil

minimal AA sebesar 85%

a. Pengertian

Satuan Kerja Program P2P adalah Satuan Kerja yang melaksanakan Program

P2P di lingkungan Ditjen P2P yang terdiri dari Satker Pusat sebanyak 6 satker

yakni Sekretariat Ditjen P2P, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

(SKK), Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan

Zoonotik (P2PTVZ), Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Langsung (P2PML), Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak

Menular (P2PTM), Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan

Jiwa dan Napza (P2PMKJN), serta Satker Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebanyak

59 satker yang terdiri dari KKP yang berjumlah 49 KKP dan BTKLPP yang

berjumlah 10 BTKLPP.

Penilaian SAKIP merupakan kegiatan dari SAKIP yang berpedoman pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Permenpan dan RB no 25

Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

b. Definisi Operasional

Persentase Satker Program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil

minimal AA adalah jumlah satker Program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP

dengan hasil minimal AA dalam kurun waktu satu tahun.

c. Rumus/Cara perhitungan

Jumlah satker Program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP

dengan hasil minimal AA tahun sebelumnya X 100%

Jumlah seluruh satker Program P2P yang diberikan penilaian

d. Capaian Indikator

Capaian indikator Persentase Satker Program P2P yang memperoleh penilaian

SAKIP dengan hasil minimal AA diperoleh dari penilaian SAKIP tahun 2018 yang

dilaksanakan pada bulan April tahun 2019 adalah sebesar 100% dari target 85%

sehingga capaian kinerja sebesar 117,6%. Sebanyak 65 entitas satker Unit

Page 27: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

18 |

Pelaksana Teknis dan 1 entitas unit organisasi Ditjen P2P telah memperoleh nilai

SAKIP sangat memuaskan (AA).

GRAFIK 3.1

TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE SATKER PROGRAM P2P YANG MEMPEROLEH

PENILAIAN SAKIP DENGAN HASIL MINIMAL AA

TAHUN 2015-2019

Sumber data : Bagian Program dan Informasi

Pada grafik diatas terlihat bahwa capaian indikator selama tahun 2015-2019 telah

melebihi target yang ditetapkan, meskipun demikian terjadi penurunan capaian dari

tahun 2015 sebanyak 92,3% satker yang memperoleh nilai AA, menurun menjadi

90,9% satker pada tahun 2016, dan terus meningkat pada tahun 2017-2019 menjadi

98,5% satker memperoleh nilai AA. Pada evaluasi SAKIP tahun 2018 yang

dilaksanakan pada tahun 2019, sebanyak 66 satker Ditjen P2P mengikuti evaluasi

dengan hasil semua satker memperoleh nilai AA (100%). Secara lengkap berikut

nilai evaluasi SAKIP tahun 2019 pada semua Satker di Ditjen P2P:

TABEL 3.2

DAFTAR NILAI EVALUASI SAKIP LINGKUNGAN DITJEN P2P

TAHUN 2018

NO SATUAN KERJA NILAI PREDIKAT KATEGORI

1 KKP Kelas I Surabaya 98,75 AA Sangat Memuaskan

2 BBTKLPP Yogyakarta 98,71 AA Sangat Memuaskan

3 KKP Kelas I Tanjung Priok 98,38 AA Sangat Memuaskan

4 BBTKLPP Jakarta 98,03 AA Sangat Memuaskan

5 BBTKLPP Banjar Baru 97,97 AA Sangat Memuaskan

6 KKP Kelas II Bandung 97,75 AA Sangat Memuaskan

Page 28: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

19 |

NO SATUAN KERJA NILAI PREDIKAT KATEGORI

7 KKP Kelas II Tg. Balai Karimun 97,75 AA Sangat Memuaskan

8 KKP Kelas II Pekanbaru 97,75 AA Sangat Memuaskan

9 KKP Kelas I Makasar 97,73 AA Sangat Memuaskan

10 BTKLPP Kelas I Batam 97,69 AA Sangat Memuaskan

11 KKP Kelas III Sampit 97,61 AA Sangat Memuaskan

12 KKP Kelas III Palangkaraya 97,5 AA Sangat Memuaskan

13 BBTKLPP Surabaya 97,5 AA Sangat Memuaskan

14 KKP Kelas II Samarinda 97,38 AA Sangat Memuaskan

15 KKP Kelas II Banjarmasin 97,25 AA Sangat Memuaskan

16 KKP Kelas II Balikpapan 97,19 AA Sangat Memuaskan

17 KKP Kelas II Tanjung Pinang 97 AA Sangat Memuaskan

18 KKP Kelas III Biak 96,97 AA Sangat Memuaskan

19 KKP Kelas II Semarang 96,95 AA Sangat Memuaskan

20 KKP Kelas IV Yogyakarta 96,84 AA Sangat Memuaskan

21 Setditjen P2P 96,75 AA Sangat Memuaskan

22 KKP Kelas I Denpasar 96,75 AA Sangat Memuaskan

23 KKP Kelas III Banda Aceh 96,63 AA Sangat Memuaskan

24 KKP Kelas III Tembilahan 96,5 AA Sangat Memuaskan

25 BTKLPP Kelas I Medan 96,5 AA Sangat Memuaskan

26 KKP Kelas II Mataram 96,49 AA Sangat Memuaskan

27 KKP Kelas III Jambi 96,46 AA Sangat Memuaskan

28 KKP Kelas I Soekarno Hatta 96,25 AA Sangat Memuaskan

29 KKP Kelas III Poso 96,19 AA Sangat Memuaskan

30 KKP Kelas I Batam 96,13 AA Sangat Memuaskan

31 BTKLPP Kelas I Palembang 96,06 AA Sangat Memuaskan

32 KKP Kelas II Dumai 96,05 AA Sangat Memuaskan

33 KKP Kelas III Kupang 96,01 AA Sangat Memuaskan

34 BTKLPP Kelas I Makasar 95,94 AA Sangat Memuaskan

35 KKP Kelas III Manokwari 95,64 AA Sangat Memuaskan

36 Dit P2MKJN 95,63 AA Sangat Memuaskan

37 KKP Kelas II Cilacap 95,58 AA Sangat Memuaskan

38 Ditjen P2P 95,56 AA Sangat Memuaskan

39 KKP Kelas II Jayapura 95,48 AA Sangat Memuaskan

40 KKP Kelas I Medan 95,38 AA Sangat Memuaskan

41 BBTKL Kelas I Manado 95,36 AA Sangat Memuaskan

42 KKP Kelas III Merauke 95,3 AA Sangat Memuaskan

43 KKP Kelas III Ternate 95,29 AA Sangat Memuaskan

44 KKP Kelas II Probolinggo 95,22 AA Sangat Memuaskan

45 KKP Kelas II Kendari 95 AA Sangat Memuaskan

46 KKP Kelas II Padang 94,9 AA Sangat Memuaskan

47 Dit. P2PTM 94,86 AA Sangat Memuaskan

48 KKP Kelas III Pangkal Pinang 94,79 AA Sangat Memuaskan

Page 29: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

20 |

NO SATUAN KERJA NILAI PREDIKAT KATEGORI

49 KKP Kelas II Banten 94,45 AA Sangat Memuaskan

50 Dit P2PTVZ 94,41 AA Sangat Memuaskan

51 KKP Kelas II Pontianak 94,35 AA Sangat Memuaskan

52 BTKLPP Kelas II Ambon 93,89 AA Sangat Memuaskan

53 KKP Kelas III Sabang 93,69 AA Sangat Memuaskan

54 KKP Kelas III Bitung 93,57 AA Sangat Memuaskan

55 KKP Kelas II Tarakan 93,44 AA Sangat Memuaskan

56 Dit. P2PML 93,41 AA Sangat Memuaskan

57 KKP Kelas II Palembang 93,35 AA Sangat Memuaskan

58 KKP Kelas III Palu 93,23 AA Sangat Memuaskan

59 KKP Kelas II Panjang 93,19 AA Sangat Memuaskan

60 KKP Kelas II Ambon 93 AA Sangat Memuaskan

61 KKP Kelas III Sorong 92,65 AA Sangat Memuaskan

62 KKP Kelas II Manado 92,34 AA Sangat Memuaskan

63 KKP Kelas III Bengkulu 92,25 AA Sangat Memuaskan

64 Dit. SKK 91,63 AA Sangat Memuaskan

65 KKP Kelas III Lhoksemawe 91,44 AA Sangat Memuaskan

66 KKP Kelas III Gorontalo 90,75 AA Sangat Memuaskan

Sumber data : Bagian Program dan Informasi

Dari tabel diatas dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Satker yang memperoleh nilai SAKIP tertinggi adalah KKP Kelas I Surabaya (nilai

98,75) sedangkan dengan nilai terendah adalah KKP Kelas III Gorontalo (nilai

90,75)

2. Semua satker UPT pada Ditjen P2P memperoleh nilai AA pada evaluasi SAKIP

tahun 2018 (100%).

3. Ditjen P2P memperoleh nilai 96,56 dengan rincian nilai perencanaan kinerja 29,08,

nilai pengukuran kinerja 24,69, nilai pelaporan kinerja 14,17, nilai evaluasi kinerja

10,00, dan nilai capaian kinerja 17,63. Bila dibandingkan dengan nilai SAKIP tahun

2017 maka nilai SAKIP 2018 naik sebesar 0,38.

Meskipun indikator Persentase Satker Program P2P yang memperoleh penilaian

SAKIP dengan hasil minimal AA telah melebihi target yang ditetapkan tetapi dari hasil

penilaian tim APIP ditemukan beberapa permasalahan yang harus ditindaklanjuti oleh

satker pada Ditjen P2P antara lain:

1. Target jangka menengah dalam Renstra belum dimonitor pencapaiannya sampai

dengan tahun berjalan.

2. Dokumen Rencana Aksi belum direviu secara berkala.

3. Target kinerja belum ditetapkan dengan baik.

4. Sasaran belum berorientasi hasil.

5. Target kinerja belum ditetapkan dengan baik.

6. Indikator kinerja sasaran dan hasil program (outcome) belum memenuhi kriteria

indikator kinerja yang baik.

Page 30: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

21 |

7. Ukuran keberhasilan tujuan (outcome)/Hasil program belum memenuhi kriteria

ukuran keberhasilan yang baik.

8. Rencana Aksi belum dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian

kegiatan.

9. Indikator Kinerja Utama belum direviu secara berkala.

10. Target kinerja eselon III dan IV belum dimonitor pencapaiannya.

11. Hasil pengukuran (capaian) kinerja mulai dari setingkat eselon IV keatas belum

dikaitkan dengan (dimanfaatkan sebagai dasar pemberian) reward dan

punishment.

12. Pengumpulan data kinerja belum dapat diandalkan.

13. Belum terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja.

14. Pengukuran kinerja atas Rencana Aksi belum digunakan untuk pengendalian dan

pemantauan kinerja secara berkala.

15. Laporan Kinerja belum menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai

antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan pembandingan

lain yang diperlukan.

16. Informasi yang disajikan belum digunakan dalam perbaikan perencanaan.

17. Informasi Kinerja dalam Laporan Kinerja belum dapat diandalkan.

18. Informasi yang disajikan belum digunakan untuk menilai dan memperbaiki

pelaksanaan program dan kegiatan organisasi.

19. Laporan Kinerja belum menyajikan informasi tentang analisis efisiensi penggunaan

sumber daya.

20. Hasil evaluasi program belum ditindaklanjuti untuk perbaikan pelaksanaan

program di masa yang akan datang.

21. Hasil evaluasi Rencana Aksi belum ditindaklanjuti dalam bentuk langkah-langkah

nyata.

22. Hasil evaluasi belum disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

23. Evaluasi program belum memberikan rekomendasi-rekomendasi peningkatan

kinerja yang dapat dilaksanakan.

24. Evaluasi program belum dilaksanakan dalam rangka menilai keberhasilan

program.

25. Kinerja Manajemen Internal belum optimal.

26. Capaian kinerja tahun evaluasi tidak lebih baik dari tahun sebelumnya

27. Kinerja/Penghargaan lainnya belum optimal.

28. Target belum dapat dicapai.

29. Masih ada temuan Kerugian Negara sampai periode SAKIP.

30. Kinerja Perencanaan Pengganggaran belum optimal.

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Indikator Persentase Satker Program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP

dengan hasil minimal AA telah melebihi dari target yang ditetapkan. Hal ini

dipengaruhi beberapa faktor antara lain adanya pendampingan secara kontinyu

Ditjen P2P mulai dari penyusunan indikator, penyusunan Rencana Operasional

Kegiatan (ROK), pengukuran capaian kinerja dan evaluasi kinerja. Pada Desember

2018 dilakukan penandatanganan bersama Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Satker

Page 31: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

22 |

Pusat dan UPT Ditjen P2P. Selain itu adanya desk awal kepada seluruh satker untuk

mengecek kelengkapan dokumen-dokumen SAKIP dan self assesment sebelum

dilakukan evaluasi SAKIP oleh tim APIP.

f. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

Penandatangan bersama Perjanjian Kinerja Satker Pusat, UPT dan dekonsentrasi.

Melakukan bimbingan teknis penyelenggaraan SAKIP di UPT.

Memfasilitasi pertemuan persiapan evaluasi SAKIP yang melibatkan kantor pusat

dan UPT dilingkungan Ditjen P2P. Dalam pertemuan dilakukan desk persiapan

evaluasi SAKIP termasuk pengecekan kesiapan dokumen oleh Bagian Program

dan Informasi Ditjen P2P.

Melakukan pemantauan terhadap penyampaian dan pengiriman Laporan Kinerja

dan Perjanjian Kinerja Tahun.

g. Kendala/masalah yang dihadapi

Dokumen Rencana Aksi Kegiatan satker belum direviu secara berkala.

Indikator Kinerja Kegiatan belum direviu secara berkala, Indikator Kinerja Program

belum direviu bulanan meskipun telah dilakukan secara triwulanan.

Kinerja internal manajemen belum maksimal dimana belum ada satker Ditjen P2P

yang mendapatkan predikat WBBM dari Kemenpan, belum ada satker Ditjen P2P

yang mendapatkan predikat WBK dari Kemenpan dan masih minimnya satker

Ditjen P2P yang yang mendapatkan predikat WBK dari Kemenkes.

h. Pemecahan Masalah

Ditjen P2P telah memfasilitasi pendampingan penyusunan target indikator dengan

melibatkan semua bidang/seksi pada Satker KKP dan BTKLPP.

Ditjen P2P memfasilitasi penetapan indikator kinerja untuk Satker KKP dan

BTKLPP pada dokumen RAP P2P sehingga ada keseragaman Indikator Kinerja

Kegiatan (IKK) dan menjadi pedoman UPT dalam menetapkan IKK UPT.

Ditjen P2P telah melakukan sosialisasi, pembinaan, penguatan dan pra

assessment WBK kepada 23 UPT yang meliputi komponen pengungkit dan

komponen hasil. Komponen Pengungkit terdiri dari komponen Manajemen

Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan

Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik yang diharapkan dapat menghasilkan komponen hasil yaitu

pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta peningkatan kualitas pelayanan

publik.

2. Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana/prasarananya

untuk memenuhi standar sebesar 69%

a. Pengertian

Sarana/prasarana yang memenuhi standar adalah semua peralatan dan

perlengkapan yang bertujuan untuk menunjang terlaksananya tupoksi pada Satker

Pusat dan Daerah, dimana sarana/prasarana tersebut memenuhi standar yang

Page 32: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

23 |

berlaku sesuai aturan yang berlaku. Satker Pusat sebanyak 6 Satker sedangkan

satker daerah (UPT) sebanyak 59 satker.

b. Definisi operasional

Satker Pusat dan Daerah yang membeli sarana/prasarana berupa tanah, gedung,

peralatan kesehatan penunjang tupoksi, peralatan penunjang perkantoran sejak

tahun 2015.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan

sarana/prasarananya sejak tahun 2015 X 100%

Jumlah seluruh satker Pusat dan Daerah

d. Capaian indikator

Pada tahun 2019, pencapaian indikator Persentase Satker Pusat dan Daerah yang

ditingkatkan sarana/prasarananya untuk memenuhi standar telah mencapai target

yakni sebesar 98% dari terget 69% yang ditargetkan dengan capaian kinerja sebesar

156%. Selama tahun 2015-2019, capaian indikator ini telah melebihi dari target yang

telah ditetapkan.

GRAFIK 3.2

TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE SATKER PUSAT DAN DAERAH YANG DITINGKATKAN

SARANA/PRASARANANYA UNTUK MEMENUHI STANDAR

TAHUN 2015-2019

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Sampai tahun 2019, capaian satker pusat dan daerah yang memiliki tanah Kemenkes

sebanyak 54 satker dari 59 satker (91,5%), 59 satker UPT telah memiliki gedung milik

Page 33: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

24 |

Kemenkes (100%), 59 satker UPT telah memiliki alat kesehatan penunjang (100%)

dan fasilitas pendukung perkantoran (100%), sehingga capaian indikator Persentase

Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana/prasarananya untuk memenuhi

standar tercapai sebesar 98%.

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Capaian indikator ini telah melebihi dari target yang telah ditetapkan didukung oleh

adanya perencanaan tahunan dari setiap kantor Pusat dan Daerah untuk

meningkatkan sarana/prasarana untuk memenuhi standar seperti pembelian tanah,

gedung, peralatan kesehatan dan peralatan penunjang perkantoran. Selain itu

dengan diterbitkannya Petunjuk Penyusunan Perencanaan Direktorat Jenderal P2P

yang memberikan petunjuk untuk penganggaran pembangunan gedung, pengadaan

lahan, alat kesehatan dan sarana parasarana kantor dengan memperhatikan

kesesuaian dengan indikator yang akan dicapai.

f. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

Penyediaan alokasi anggaran untuk pembelian tanah, gedung, peralatan

kesehatan dan peralatan penunjang perkantoran.

Melakukan kordinasi dengan UPT terkait penghapusan alat yang rusak guna

penyusunan perencanaan pembelian alat yang baru pada anggaran berikutnya.

Melakukan kordinasi dengan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan terkait

permohonan tanah dan bangunan untuk UPT Ditjen P2P.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Keterbatasan anggaran untuk pembelian tanah, gedung, peralatan kesehatan

penunjung tupoksi dan peralatan pendukung perkantoran.

Satker belum secara aktif mengusulkan permohonan penghapusan alat sehingga

berdampak pada penundaan pengalokasiaan anggaran untuk pembelian alat baru.

h. Pemecahan Masalah

Mengirimkan surat kepada Kementerian Keuangan melalui Sekretaris Jenderal

Kemenkes untuk mendapatkan informasi tanah idle.

Berkoordinasi dengan satker UPT agar melakukan mediasi kepada berbagai pihak

terkait untuk mencari informasi berkenaan dengan tanah idle yang berada di

wilayah tersebut untuk dialihfungsikan menjadi milik Kemenkes sebagai kantor

induk UPT.

Melakukan kordinasi dan pendampingan pada satker untuk mengusulkan

penghapusan alat yang rusak.

3. Persentase anggaran tanpa blokir pada DIPA induk sebesar 80%

a. Pengertian

Persentase anggaran tanpa blokir pada DIPA induk adalah jumlah anggaran tanpa catatan halaman IV atau blokir dalam DIPA a w a l induk Ditjen P2P dari seluruh anggaran pada DIPA induk Ditjen P2P.

Page 34: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

25 |

b. Definisi operasional

Jumlah anggaran selain yang diberikan catatan pada halaman IV DIPA Induk

pada pada penerbitan DIPA awal.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah anggaran yang tidak di blokir

X 100% Jumlah seluruh anggaran pada DIPA induk

d. Capaian indikator

Pagu anggaran pada DIPA induk Ditjen P2P pada tahun 2019 sebesar Rp.

2.641.905.147.000 sedangkan anggaran yang tidak diblokir sebesar Rp.

2.512.556.219.000 sehingga diperoleh capaian sebesar 95,1% dengan kinerja

sebesar 118,9%. Blokir anggaran pada DIPA awal tahun 2019 sebesar Rp

129.348.926.000, berada pada 38 Satker Program P2P yakni 6 satker Kantor Pusat,

27 satker KKP dan 5 sakter B/BTKLPP. Grafik dibawah ini menunjukkan target dan

realisasi indikator persentase anggaran tanpa blokir pada DIPA induk pada tahun

2015 -2019.

GRAFIK 3.3 TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE ANGGARAN TANPA BLOKIR PADA DIPA INDUK TAHUN 2015-2019

Sumber data : Bagian Program dan Informasi

Pada grafik diatas terlihat bahwa capaian persentase anggaran tanpa blokir pada

DIPA induk selama tahun 2015-2019 telah melebihi dari target yang telah

ditetapkan yakni sebesar 96,08% pada tahun 2015, meningkat menjadi 96.09%

pada tahun 2016, menurun menjadi 82,05% pada tahun 2017 dan meningkat lagi

Page 35: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

26 |

menjadi 93,2% pada tahun 2018 dan 95,1% pada tahun 2019. Nilai blokir paling

banyak pada penganggaran kegiatan dimana belum tersedianya RKBMN dan belanja

modal untuk pengadaan kendaraan jabatan. Selain itu, penyediaan data dukung

belum lengkap seperti dasar hukum pengalokasian belanja modal tanah, risalah

lelang untuk kendaraan operasional.

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Meskipun masih ada anggaran yang diblokir pada DIPA awal tahun 2019 yakni

sebesar Rp. 129.348.926.000 atau sebesar 4,8%, tetapi bila dibandingkan dengan

persentase anggaran yang tidak diblokir masih mencapai target yang ditetapkan.

Keberhasilan capaian indikator ini dipengaruhi karena sebagian besar satker telah

memenuhi data dukung yang menjadi persyaratan dalam reviu dan adanya

pendampingan Ditjen P2P dalam penyiapan rekomendasi eselon I.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Desk perencanaan oleh semua program dengan seluruh satker baik pagu

indikatif maupun pagu defenitif.

Sosialisasi Standar Biaya Masukan (SBM) dan Standar Biaya Keluaran (SBK)

tahun 2019.

Melaksanakan Rapat Kordinasi Teknis Perencanaan yang melibatkan semua

satker.

Penyusunan dan sosialisasi Petunjuk Perencanaan (Jukren) tahun 2019.

Asistensi perencanaan program dan anggaran.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Kebijakan pemerintah tentang langkah penghematan dan pemotongan belanja

kementerian/lembaga dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan

belanja negara tahun anggaran 2019 sehingga beberapa kegiatan yang telah

direncanakan tidak bisa dilaksanakan.

Penyediaan data dukung dan rekomendasi khususnya untuk pengadaan tanah,

gedung dan kendaraan operasional belum optimal.

Penyediaan data dukung khususnya rekomendasi RKBMN terhadap sewa rumah

dinas jabatan belum dapat dipenuhi karena harus diusulkan 2 tahun sebelumnya

sementara sewa rumah dinas jabatan disesuaikan dengan rotasi kepala satker.

h. Pemecahan Masalah

Melakukan penghematan dan pemotongan belanja khususnya pada kegiatan

yang non Prioritas Nasional sehingga kegiatan Prioritas Nasional tetap dapat

dilaksanakan.

Pendampingan teknis dalam penyusunan RKAKL.

Menyampaikan surat edaran terhadap penyiapan data dukung untuk setiap

belanja yang memerlukan data dukung.

Page 36: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

27 |

4. Persentase laporan program Ditjen P2P terverifikasi disampaikan tepat waktu

sebesar 90%

a. Pengertian

Laporan Program P2P adalah gambaran proses kemajuan pelaksanaan dan

pencapaian program pencegahan dan pengendalian penyakit yang disusun dalam

bentuk laporan yang disajikan kepada pimpinan dan disampaikan kepada lintas

program maupun lintas sektor sesuai dengan peruntukannya.

b. Definisi operasional

Laporan program Ditjen P2P secara periodik bulanan/triwulanan/semesteran/tahunan

yang terverifikasi dan disampaikan tepat waktu.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah laporan rutin ditahun berjalan yang terverifikasi dan

disampaikan tepat waktu X 100%

Jumlah laporan rutin ditahun yang sama

d. Capaian indikator

Jumlah laporan rutin yang disusun pada tahun 2019 meliputi 2 laporan tahunan,

4 laporan triwulanan dan 2 laporan bulanan. Seluruhnya telah dilaporkan dan

disusun sesuai periodisasi pelaporannya. Laporan rutin Ditjen P2P tahun 2019

adalah sebagai berikut:

Laporan Tahunan terdiri dari Laporan Tahunan Ditjen P2P dan Laporan

Tahunan Setditjen P2P. Laporan Tahunan Ditjen P2P dan Laporan Tahunan

Setditjen P2P disampaikan kepada pimpinan pada bulan Februari Tahun 2019.

Jumlah laporan tahunan sebanyak 2 laporan.

Laporan triwulanan yang terdiri dari:

1. Laporan Rencana Aksi Janji Presiden Program P2P sebanyak 3

laporan yakni laporan B06, B09 dan B12. Laporan Rencana Aksi Janji

Presiden disampaikan kepada Kantor Sekretariat Presiden (KSP) melalu

Biro Perencanaan dan Anggaran pada check point bulan keenam (B06),

bulan kesembilan (B09) dan bulan kedua belas (B12). Laporan Rencana

Aksi Janji Presiden melaporkan capaian untuk 4 tematik yakni tematik

kesehatan, percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat, cegah

tangkal stunting dan perbatasan, jumlah laporan sebanyak 3 laporan.

2. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN).

Laporan Pelaksanaan Kegiatan PHLN triwulanan disampaikan kepada Biro

Perencanaan dan Anggaran setiap awal triwulan. Jumlah laporan

pelaksanaan kegiatan PHLN sebanyak 4 laporan.

3. Laporan Matriks Sandingan Renstra, Renja, RKP dan RKAKL),

disampaikan kepada Bappenas melalui Biro Perencanaan dan Anggaran

Page 37: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

28 |

setiap triwulan setelah periode triwulan berakhir. Jumlah laporan matriks

sandingan sebanyak 4 laporan.

Laporan bulanan yang terdiri dari:

1. Laporan eMonev DJA, diinput melalui aplikasi eMonev SMART DJA setelah

periode bulanan berakhir. Jumlah laporan eMonev DJA sebanyak 24

laporan yang terdiri dari 12 laporan eMonev DJA Ditjen P2P dan 12 laporan

Setditjen P2P.

2. Laporan eMonev Bappenas, diinput melalui aplikasi eMonev Bappenas

setelah periode bulanan berakhir. Jumlah laporan eMonev Bappenas

sebanyak 24 laporan yang terdiri dari 12 laporan eMonev Bappenas Ditjen

P2P dan 12 laporan Setditjen P2P.

3. Laporan Pelaksanaan Kegiatan PHLN bulanan disampaikan kepada Biro

Perencanaan dan Anggaran pada setiap awal bulan. Jumlah laporan PHLN

sebanyak 12 laporan.

Seluruh laporan tersebut telah disusun dan disampaikan kepada lintas program dan

lintas sektor sesuai peruntukkannya dan dari target 90% telah tercapai 100%

sehingga persentase kinerja capaian indikator sebesar 111,11% seperti terlihat dalam

grafik dibawah ini:

GRAFIK 3.4 TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE LAPORAN PROGRAM DITJEN P2P TERVERIFIKASI DISAMPAIKAN TEPAT WAKTU

TAHUN 2015-2019

Sumber data : Bagian Program dan Informasi

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Indikator ini telah mencapai target yang telah ditetapkan salah satunya disebabkan

oleh adanya kordinasi yang rutin antara Kantor Pusat dengan Kantor Daerah untuk

mengingatkan pengisian dan penyusunan laporan baik melalui SMS, group Whats

App maupun pertemuan-pertemuan kordinasi.

Page 38: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

29 |

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Membuat surat permintaan laporan dan surat edaran dari pimpinan kepada

satker terkait kewajiban penyampaian pelaporan rutin.

Penguatan tim penyusun laporan baik di Dinas Kesehatan maupun UPT Ditjen

P2P melalui bimbingan teknis.

Memfasilitasi pertemuan kordinasi melalui kegiatan penyusunan laporan program

dan pertemuan pemutakhiran data.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Pemahaman satker dalam mengisi eMonev DJA belum optimal sehingga ada

beberapa pengisian yang salah yang mengakibatkan adanya anomali data.

Perbedaan cut off date pelaporan PHLN antara mitra dan satker pengelola

dana hibah dengan Ditjen P2P menyebabkan rendahnya realisasi anggaran

setiap bulannya. Ditjen P2P harus menyampaikan laporan pada tanggal 8

bulannya sedangkan cut off date laporan keuangan mitra dan satker pada

tanggal 15 setiap bulannya.

Periode pelaporan kegiatan prioritas pantauan KSP hanya 7 hari setiap

triwulannya mulai dari penyiapan data, penyusunan laporan dan pengisian

dalam Sistem Pemantauan (Sispan)

h. Pemecahan Masalah

Melakukan bimbingan teknis kepada satker terkait pengisian eMonev Bappenas

dan eMonev DJA.

Melakukan kordinasi rutin dengan mitra dan satker pengelola hibah setiap bulan

melalui WA group, telepon dan email. Update realisasi anggaran dilakukan pada

bulan berikutnya.

Laporan Ditjen P2P dijadikan sebagai bahan evaluasi kinerja satker dan bahan

penyusunan perencanaan tahun berikutnya.

5. Persentase Satker Program P2P yang menerapkan manajemen pengelolaan data

dan informasi sebesar 90%

a. Pengertian

Penerapan manajemen pengelolaan data dan informasi adalah serangkaian

kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data informasi

yang didukung dengan perangkat aplikasi data yang mutakhir dan terpublikasi.

b. Definisi operasional

Yang dimaksud dengan persentase satker yang menerapkan pengelolaan data

dan informasi adalah satuan kerja kantor pusat, kantor daerah (UPT) dan

dekonsentrasi yang telah menerapkan aplikasi data yang mutakhir dan

terpublikasi sekurang - kurangnya pada aplikasi eMonev DJA dan eMonev

Bappenas. Pada tahun 2018, telah dikembangkan satu aplikasi pemantauan

capaian perjanjian kinerja yakni e performance, sehingga sejak tahun 2019, e

Page 39: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

30 |

performance dihitung sebagai indikator manajemen pengelolaan data dan

informasi.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah satker kantor pusat, kantor daerah (UPT) dan dekonsentrasi

yang telah melaksanakan sekurang-kurangnya 3 penerapan

aplikasi manajemen pengelolaan data dan informasi X 100%

Jumlah seluruh satker kantor pusat, kantor daerah (UPT) dan

dekonsentrasi di tahun yang sama

d. Capaian indikator

Capaian indikator Persentase Satker Program P2P yang menerapkan

manajemen pengelolaan data dan informasi meningkat dari tahun 2015-2019,

dengan capaian tertinggi capaian pada tahun 2017 (100%) dan menurun pada

tahun 2018 dan 2019. Penurunan capaian tahun 2018 terkait dengan

diterapkannya aplikasi baru yakni e performance untuk semua satker pada Ditjen

P2P.

GRAFIK 3.5

TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE SATKER PROGRAM P2P YANG MENERAPKAN

MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI

TAHUN 2015 - 2019

Sumber data : Bagian Program dan Informasi

Pada tahun 2018, dari target 79 satker terdapat 79 satker (100%) yang telah

menginput capaian kinerja pada aplikasi e performance sedangkan 20 satker

belum menginput. Capaian meningkat pada tahun 2019, dari target 90% telah

tercapai 92,9% dengan kinerja 103,2%. Sebanyak 92 satker telah menginput

sedangkan 7 satker belum menginput e performance.

Page 40: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

31 |

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Indikator Persentase Satker Program P2P yang menerapkan manajemen

pengelolaan data dan informasi telah melebihi dari target yang telah ditetapkan,

karena dipengaruhi beberapa faktor antara lain adanya kordinasi yang rutin antara

Kantor Pusat dan Kantor Daerah dalam menerapkan manajeman pengelolaan data

dan infomasi baik melalui email, WA group, sms maupun dalam pertemuan

kordinasi. Selain itu, absensi dan capaian dalam aplikasi dijadikan sebagai bahan

evaluasi kinerja satker pada pertemuan – pertemuan besar yang melibatkan

pimpinan satker dan unit utama.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Melakukan pertemuan sosialisasi pengisian eMonev Bappenas generasi III dan e

performance kepada seluruh satker pusat dan daerah.

Asistensi dan pendampingan intensif kepada tim data dan informasi satuan kerja.

Melakukan pemantauan pengisian e monev DJA, e monev Bappenas dan e

performance setiap bulan.

Menyampaikan absensi dan progress capaian satker dalam pertemuan Rapat

Kordinasi Teknis (Rakordit) ataupun pertemuan-pertemuan yang mengundang

Kepala Satker.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Keterbatasan jumlah dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola data

dan informasi.

Tidak adanya penunjukkan petugas khusus untuk menginput data dalam aplikasi

e monev DJA, emonev Bappenas dan e performance di Dinas Kesehatan

Provinsi menyebabkan penginputan tidak berjalan optimal.

h. Pemecahan Masalah

Membangun sistem aliran data dan informasi baik melalui online maupun offline.

Melakukan asistensi dan pendampingan yang berkesinambungan terhadap

pemanfaatan aplikasi online.

6. Persentase layanan administrasi kepegawaian sebesar 100%

a. Pengertian

Layanan administrasi kepegawaian adalah seluruh kegiatan yang berkaitan dengan

pengelolaan kepegawaian Ditjen P2P yang terlaksana baik teknis ketatausahaan,

analisis kebutuhan dan perencanaan pegawai, mutasi pegawai, pengisian jabatan

dan pengelolaan jabatan fungsional, ketatausahaan kepegawaian, disiplin dan

pengendalian kepegawaian.

Page 41: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

32 |

b. Definisi operasional

Persentase terselenggaranya layanan administrasi kepegawaian yang meliputi

urusan analisis kebutuhan dan perencanaan pegawai, mutasi pegawai, pengisian

jabatan dan pengelolaan jabatan fungsional, ketatausahaan kepegawaian, disiplin

dan pengendalian kepegawaian.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah layanan administrasi kepegawaian yang terlaksana X 100%

Jumlah layanan administrasi kepegawaian yang diusulkan

d. Capaian indikator

Target indikator persentase layanan administrasi kepegawaian di tahun 2019 sebesar

100% dengan realisasi sebanyak 100%. Bila dibandingkan dengan capaian empat

tahun sebelumnya, maka capaian tahun 2014-2019 telah mencapai target.

GRAFIK 3.6

TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE LAYANAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2015 – 2019

Tahun2014

Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

TARGET 100% 100% 100% 100% 100% 100%

CAPAIAN 100% 100% 100% 100% 100% 100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

Layanan kepegawaian yang dihasilkan terdiri dari pengelolaan jabatan fungsional,

pengisian jabatan, mutasi pegawai dan analisa kebutuhan dan perencanaan pegawai.

Rincian layanan kepegawaian yang dihasilkan terlihat pada grafik dibawah ini:

Page 42: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

33 |

GRAFIK 3.7

LAYANAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2019

65

3053

25285

65

3053

25285

Analisis Kebutuhan dan Perencanaan Pegawai

Mutasi Pegawai Pengisian Jabatan Pengelolaan Jabatan Fungsional

Jumlah Yang Diusulkan Jumlah Yang Terlaksana

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

Pada layanan mutasi pegawai, Setditjen P2P telah melaksanakan dan memproses

layanan mutasi pegawai sebanyak 3053 layanan dengan rincian perpindahan pegawai

sebanyak 66 layanan, kartu pegawai sebanyak 3 layanan, kartu istri dan kartu suami

sebanyak 62 layanan, cuti sebanyak 556 layanan, kenaikan pangkat reguler sebanyak

1209 layanan, kenaikan pangkat fungsional sebanyak 110 layanan, penghargaan

pegawai sebanyak 255 layanan, pencantuman gelar sebanyak 81 layanan, ujian dinas

sebanyak 49 layanan, ujian penyesuaian ijazah 14 layanan, pensiun pegawai sebanyak

82 layanan, tugas belajar sebanyak 25 layanan, ijin belajar sebanyak 113 usulan,

kenaikan gaji berkala sebanyak 216 usulan, pengangkatan/pemindahan pemindahan

jabatan pelaksana sebanyak 121 usulan dan pembinaan kedisiplinan sebanyak 91

penjatuhan hukuman disiplin. Secara lengkap terdistribusi pada grafik berikut ini:

GRAFIK 3.8

LAYANAN MUTASI PEGAWAI TAHUN 2019

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300

Perpindahan Pegawai

Karpeg

Karis/ Karsu

Cuti

Kenaikan Pangkat Fungsional

Kenaikan Pangkat Reguler

Penghargaan

Pencantuman Gelar

Ujian Dinas

Ujian Penyesuaian Ijazah

Pensiun

Tugas Belajar

Izin Belajar

Kenaikan Gaji Berkala

Pengangkatan/ Pemindahan Dalam Jabatan Pelaksana

Pembinaan Kedisiplinan

66

3

62

556

110

1209

255

81

49

14

82

25

113

216

121

91

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

Page 43: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

34 |

Pada layanan analisis kebutuhan dan perencanaan pegawai, seluruh satker di

lingkungan Ditjen P2P (65 satker) telah menyusun formulir perencanaan

pegawai/bezetting dan telah terverifikasi seluruhnya oleh Setditjen P2P. Pada layanan

pengisian jabatan, telah dilakukan pelantikan jabatan fungsional di lingkungan Ditjen

P2P sebanyak 25 orang pejabat fungsional pada tanggal 18 November 2019 dengan

rincian 1 orang Analis Kebijakan Ahli Pertama, 2 orang Epidemiolog Kesehatan Ahli

Madya, 1 orang Analis Kepegawaian Mahir, 13 orang Epidemiolog Kesehatan Ahli

Muda, 4 orang Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama dan 4 orang Pengelola Pengadaan

Barang/ Jasa Ahli Muda. Pada layanan pengelolaan jabatan fungsional, satker di

lingkungan Ditjen P2P telah melaksanakan dan memproses layanan jabatan fungsional

sebanyak 285 usulan dengan rincian pengangkatan pertama dan alih jabatan fungsional

sebanyak 52 usulan, pengangkatan kembali sebanyak 57 usulan, pembebasan

sementara sebanyak 35 usulan, pemberhentian dari jabatan fungsional sebanyak 7

usulan, penerbitan Penetapan Angka Kredit/PAK jabatan fungsional entomolog

kesehatan sebanyak 41, penerbitan Penetapan Angka Kredit/PAK jabatan fungsional

epidemiolog kesehatan sebanyak 81, dan penerbitan Penetapan Angka Kredit/PAK

jabatan fungsional psikolog klinis sebanyak 12. Secara lengkap terdistribusi pada grafik

berikut:

GRAFIK 3.9

LAYANAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL TAHUN 2019

12

81

41

7

35

57

52

0 20 40 60 80 100

PAK Psikolog Klinis

PAK Epidemiolog Kesehatan

PAK Entomolog Kesehatan

Pemberhentian

Pembebasan Sementara

Pengangkatan Kembali

Pengangkatan Pertama dan AlihJabatan

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Keberhasilan layanan administrasi kepegawaian dipengaruhi oleh faktor antara lain:

1) Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi dalam

pengelolaan kepegawaian.

2) Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang memadai untuk melaksanakan

layanan administrasi kepegawaian.

Page 44: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

35 |

3) Proses layanan administrasi kepegawaian didukung oleh sistem teknologi

informasi. Biro Kepegawaian dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah

mengembangkan beberapa sistem informasi terintegrasi yang mendukung

pelaksanaan layanan administrasi kepegawaian yaitu Aplikasi Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian (SIMKA), Aplikasi Sistem Informasi Layanan

Kepegawaian (SILK), dan Aplikasi Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian

(SAPK) BKN.

4) Terjalinnya kerjasama dan koordinasi antar pihak terkait dalam penguatan

layanan bidang kepegawaian, misalnya dengan adanya pertemuan/rapat

bulanan serta pemanfaatan media sosial dalam menjaring berbagai informasi

dan diskusi permasalahan kepegawaian. Adapun pihak yang terlibat yaitu

seluruh satker di lingkungan Ditjen P2P, Biro Kepegawaian, BPPSDMK, BKN,

dan pihak terkait lainnya.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Sosialisasi kebijakan kepegawaian melalui pertemuan/rapat koordinasi teknis

dengan melibatkan lintas sektor/lintas program terkait dan seluruh satker di

lingkungan Ditjen P2P.

Gambar 3.1.

Pertemuan Penataan dan Pembinaan Pegawai di Lingkungan Ditjen P2P

Bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi serta penyelesaian permasalahan

kepegawaian kepada satker di lingkungan Ditjen P2P.

Koordinasi dan konsolidasi dalam penguatan layanan bidang kepegawaian

dengan lintas sektor/lintas program terkait seperti Biro Kepegawaian, Inspektorat

Jenderal, Badan PPSDM Kesehatan, BKN dan Kementerian Menpan.

Peningkatan kompetensi pengelola kepegawaian melalui kegiatan pendidikan

dan pelatihan fungsional dan teknis kepegawaian.

Melakukan penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang

kepegawaian.

Page 45: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

36 |

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Informasi layanan administrasi pegawai belum tersosialisasi secara maksimal ke

seluruh pegawai.

Tingka kompetensi pengelola kepegawaian masih kurang.

Seringnya terjadi pergantian Pengelola Kepegawaian di UPT.

Pengelola kepegawaian di UPT mempunyai beban tugas yang beragam sehingga

tidak bisa fokus untuk mengelola administrasi kepegawaian.

Sarana prasarana penunjang berupa koneksi internet yang kurang memadai

untuk menunjang layanan kepegawaian secara optimal.

h. Pemecahan Masalah

Percepatan penyampaian informasi layanan kepegawaian melalui media

informasi, media cetak dan media elektronik.

Pemenuhan kebutuhan JFT analis kepegawaian melalui inpassing untuk

meningkatkan profesionalitas pengelola kepegawaian.

Penambahan dan peningkatan sarana prasarana penunjang dalam layanan

bidang kepegawaian.

Peningkatan kompetensi pengelola kepegawaian melalui pendidikan/ pelatihan.

7. Persentase layanan ketatausahaan dan gaji sebesar 100%

a. Pengertian

Layanan ketatausahaan dan gaji adalah kegiatan yang berkaitan dengan tata

persuratan dan kearsipan, administrasi belanja pegawai, penyelenggaraan

ketatausahaan dan gaji, pelaksanaan kordinasi ketatausahaan dan gaji.

b. Definisi operasional

Persentase terselenggaranya layanan ketatausahaan dan gaji adalah persentase

perbandingan antara capaian kinerja layanan ketatausahaan dan gaji yang

direalisasikan dengan capaian kinerja layanan ketatausahaan dan kerumahtanggaan

yang direncanakan.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah layanan ketatausahaan dan gaji yang dilaksanakan

dalam satu tahun X 100%

Jumlah layanan ketatausahaan dan gaji yang direncanakan

dalam satu tahun

d. Capaian indikator

Persentase layanan ketatausahaan dan gaji pada tahun 2019 ditargetkan 100%

dengan capaian sebesar 100% sehingga pencapaian kinerja sebesar 100%. Adapun

rincian menurut jenis layanan adalah sebagai berikut:

Page 46: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

37 |

TABEL 3.3

LAYANAN KETATAUSAHAAN DAN GAJI TAHUN 2019

No Uraian Kegiatan Target Realisasi Capaian (%)

1 Layanan ketatausahaan, terdiri dari surat menyurat dan pengarsipan

12 layanan

12 layanan

100

2 Pembayaran gaji dan tunjangan kinerja

12 layanan

12 layanan

100

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

Selama tahun 2015 – 2019, indikator ini telah mencapai target yang telah ditetapkan

selama 5 tahun, seperti dalam grafik berikut ini:

GRAFIK 3.10

TARGET DAN REALISASI

LAYANAN KETATAUSAHAAN DAN GAJI TAHUN 2015-2019

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

Layanan ketatausahaan terdiri dari surat menyurat dan layanan kearsipan. Pada

layanan kearsipan, Ditjen P2P telah memindahkan arsip ke Record Centre Arsip

Kemenkes sebanyak 339 box. Pada grafik dibawah ini, menunjukkan dari 5

Direktorat, Direktorat PPML telah melaksanakan pemindahan arsip inaktif paling

banyak dalam record centre arsip Ditjen P2P yakni sebanyak 870 box termasuk arsip

keuangan dan arsip Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Pada layanan surat

menyurat tahun 2019, telah difasilitasi sebayak 9738 surat masuk dan 10.793 surat

keluar.

Page 47: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

38 |

GRAFIK 3.11

LAYANAN KETATAUSAHAAN TAHUN 2019

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Keberhasilan layanan ketatausahaan dan gaji telah mencapai target didukung oleh

adanya komitmen Gerakan Nasional Sadar dan Tertib Arsip sehingga arsip Ditjen

mulai tertata pada ruang arsip. Selain itu adanya kordinasi rutin dengan satuan kerja

di lingkungan Ditjen P2P dalam pengurusan surat masuk, surat keluar dan

kerarsipan.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Meningkatkan administrasi tata naskah dinas.

Meningkatkan kualitas pengelolaan kearsipan.

Meningkatkan kualitas pengelolaan pembayaran gaji dan tunjangan kinerja.

Meningkatkan kualitas kerumahtanggaan.

Meningkatkan kualitas pemeliharaan sarana dan prasarana.

Meningkatkan pemberian dukungan kualitas layanan.

Melaksanakan pembinaan tata persuratan dan kearsipan di lingkungan Satuan

Kerja Ditjen P2P secara kontinyu dan berkelanjutan.

Komitmen Gerakan Nasional Sadar dan Tertib Arsip.

Peningkatan kordinasi dengan satuan kerja di lingkungan Ditjen P2P.

Diseminasi tata naskah dinas dan kearsipan.

Pembinaan tata persuratan dan kearsipan di lingkungan Ditjen P2P yang

berkelanjutan.

Melakukan pendampingan pengelolaan dan penataan arsip.

Page 48: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

39 |

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Terbatasnya Sumber Daya Manusia dalam bidang persuratan dan kearsipan,

pengelolaan gaji dan tunjangan, bidang teknis untuk mendukung sarana dan

prasarana.

Sarana dan prasarana pendukung kearsipan belum sesuai standar

h. Pemecahan Masalah

Penambahan SDM pegawai dalam bidang persuratan dan kearsipan serta

bidang teknis untuk mendukung sarana dan prasarana.

Meningkatkan sistem persuratan dan kearsipan yang terintegrasi, efektif dan

efisien.

Koordinasi dan konsolidasi dalam penguatan layanan bidang ketatausahaan dan

gaji.

8. Persentase layanan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan ULP sebesar 100%

a. Pengertian

1. Layanan kerumahtanggaan adalah kegiatan melakukan urusan

kerumahtanggaan meliputi penyediaan kebutuhan perkantoran, ruang rapat,

penyediaan jamuan rapat, langganan daya dan jasa seperti air, listrik, dan

telepon, melakukan urusan keamanan dan kebersihan, angkutan dan

penyediaan fasilitas kantor.

2. Pengelolaan BMN merupakan rangkaian kegiatan perencanaan BMN (RKBMN),

penggunaan, pemanfataan, penilaian sampai dengan penghapusan BMN dan

tindak lanjutnya berupa pemindahtanganan yang seluruh kegiatannya

ditatausahakan serta dilakukan dengan pembinaan, pengawasan dan

pengendalian.

3. Layanan Unit Layanan Pengadaan (ULP) adalah Layanan Penyelesaian

pemilihan penyedia Barang dan Jasa yang diproses Unit Layanan Pengadaan

Ditjen P2P sampai diperoleh penyedia barang/jasa dalam kurun waktu 1 tahun,

yang diajukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Satker Pusat dan UPT di

lingkungan Ditjen P2P, tidak termasuk pengadaan barang dan jasa yang gagal

lelang/batal karena permintaan Kuasa Pengguna Anggaran.

b. Definisi operasional

1. Persentase layanan kerumahtanggaan adalah persentase perbandingan antara

capaian kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja yang

direalisasikan subbag rumah tangga.

2. Persentase pengelolaan BMN adalah jumlah laporan BMN tepat waktu dan taat

pada peraturan negara dibandingkan dengan jumlah seluruh laporan BMN.

3. Persentase layanan Unit Layanan Pengadaan (ULP) adalah jumlah penyelesaian

proses pemilihan penyedia Barang dan Jasa yang diproses Unit Layanan

Pengadaan Ditjen P2P sampai ditetapkan penyedia barang dan jasa dibagi

Page 49: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

40 |

Jumlah semua pengadaan barang dan jasa yang diajukan oleh Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK) Satker Pusat dan UPT di lingkungan Ditjen P2P kepada Kepala

Unit Layanan Pengadaan (ULP) dalam kurun waktu 1 tahun.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah layanan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan ULP

yang dilaksanakan dalam satu tahun X 100%

Jumlah layanan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan ULP

yang direncanakan dalam satu tahun

d. Capaian indikator

Pada tahun 2019, dari 12 layanan kerumahtanggaan telah tercapai 12 layanan

(100%) sehingga capaian kinerja sebesar 100%. Layanan tersebut meliputi

penyediaan kebutuhan sehari-hari perkantoran, pemeliharaan sarana dan prasarana

kantor, ruang rapat, konsumsi rapat, langganan daya dan jasa (listrik, telepon, air),

keamanan, kebersihan, angkutan pegawai dan penyediaan fasilitas kantor.

Pada pengelolaan BMN, untuk mendapatkan laporan keuangan BMN yang tepat

waktu dan taat dengan peraturan keuangan negara yang berlaku merupakan capaian

indikator yang harus diraih. Target l aporan BMN tahun 2019 sebanyak 2

la p o ra n untuk tingkat Eselon I (Ditjen P2P) dan tingkat Eselon II (Sekretariat

Ditjen P2P) dan telah tercapai 100%

Pada layanan ULP, target jumlah paket pengadaan barang dan jasa pada tahun 2019

sebanyak 154 paket dan jumlah paket yang telah ditetapkan penyedia sebanyak 154

sehingga persentase paket yang selesai di proses sebesar 100%. Adapun paket

pengadaan meliputi pengadaan barang, jasa konstruksi, konstruksi, jasa lainnya dan

paket meeting. Target dan capaian secara lengkap dalam tabel dibawah ini:

TABEL 3.4

TARGET DAN REALISASI

LAYANAN KERUMAHTANGGAAN, PENGELOLAAN BMN TAHUN 2019

Layanan Target Realisasi Capaian

Layanan Kerumahtanggaan

- Kebutuhan perkantoran

- Rapat

- Jasa listrik, telepon, air

- Keamanan

- Kebersihan

- Pemeliharaan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Laporan BMN

- Laporan BMN Ditjen P2P

- Laporan BMN Setditjen P2P

2 laporan

2 laporan

2 laporan

2 laporan

100%

100%

Page 50: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

41 |

Layanan Target Realisasi Capaian

Layanan Pengadaan Barang dan Jasa:

- Barang

- Jasa konsultansi

- Konstruksi

- Jasa Lainnya

- Paket Meeting

145 paket

44 paket

2 paket

2 paket

16 paket

81 paket

145 paket

44 paket

2 paket

2 paket

16 paket

81 paket

100%

100%

100%

100%

100%

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum, Bagian Keuangan dan BMN

Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 - 2019, maka indikator layanan

kerumahtanggaan pengelolaan BMN dan ULP yang dilaksanakan telah mencapai

target setiap tahunnya seperti yang terlihat dalam grafik dibawah ini:

GRAFIK 3.12

TARGET DAN REALISASI

LAYANAN KERUMAHTANGGAAN, PENGELOLAAN BMN DAN ULP

TAHUN 2015 – 2019

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum, Bagian Keuangan dan BMN

Proses layanan pengadaan barang jasa di Ditjen P2P, terdiri dari 3 Pokja dan masing

masing pokja melaksanakan berdasarkan SK Kepala ULP dengan pembagian tugas

antara lain 1) Pokja I membidangi Direktorat P2PML dan P2PMKJN, Pokja II

membidangi Direktorat P2PTZ dan Sekretariat Direktorat P2P, Pokja III membidangi

Direktorat P2PTM dan Direktorat Surkarkes. Hasil pengadaan barang dan jasa tahun

2019 adalah sebagai berikut:

Page 51: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

42 |

TABEL 3.5

PENGADAAN BARANG DAN JASA TAHUN 2019

NoJenis Pengadaan

Jumlah

Paket% Paket Nilai Pagu % Nilai Pagu Nilai Kontrak

% dari Nilai

Pagu

297,209,230,127 93.14

Paket Meeting 81

1

2

3

4

5

Total 145 100% 319,109,573,290 100

55.86 35,880,572,188 11.24 30,735,181,020

91.15

1.37 5,006,000,000 1.57

85.66

45,113,161,141 93.31

Barang 44

4,714,183,881 94.17

Konsultan 2 0.68 2,230,706,000 0.70 2,033,283,000

Konstruksi 2

Jasa Lainnya 16 11.72 48,350,124,102 15.15

30.34 227,642,171,000 71.34 214,613,421,085 94.28

Sumber data : Bagian Kepegawaian dan Umum

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Indikator Persentase layanan ULP telah mencapai target karena didukung oleh

adanya pokja dengan tupoksi khusus untuk menangani pengadaan barang tanpa

dibebankan tugas lainnya.

Indikator persentase pengelolaan BMN telah mencapai target didukung oleh

terpeliharanya dokumen sumber BMN, adanya rekonsiliasi internal antara

petugas SAIBA dan SIMAK-BMN sehingga apabila ditemukan kesalahan dapat

langsung dilakukan koreksi dan tersimpannya arsip dengan rapi.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

1. Layanan Kerumahtanggaan

Kordinasi teknis pemeliharaan satuan kerja pusat di lingkungan Ditjen P2P

dengan Biro Umum Kemenkes.

Penyusunan Norma Standar Kriteria dan Prosedur Kerumahtanggaan.

Pelatihan Tenaga Satuan Pengaman Kantor dan peningkatan kompetensi

supir dan petugas kebersiahan.

2. Pengelolaan BMN

Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan BMN pada

satker Kantor Daerah, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan. Tujuan dari

kegiatan ini untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi dan

permasalahan serta antisipasi/upaya pemecahan terkait pengelolaan BMN.

Bimbingan Teknis SIMAK untuk membantu menyelesaikan masalah yang

dihadapi satker Kantor Daerah dan Dekonsentrasi di lingkungan Ditjen P2P

terkait penatausahaan BMN dalam Aplikasi SIMAK-BMN.

Page 52: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

43 |

Pembinaan dan Penyelesaian Masalah Pengelolaan BMN Kantor

Daerah/Dekon/TP untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi

satker Kantor Daerah, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan di lingkungan

Ditjen P2P terkait pengelolaan BMN meliputi penatausahaan, pemanfaatan,

penghapusan, pemusnahan, dan rumah negara.

3. Layanan Pengadaan Barang dan Jasa

Melakukan koordinasi kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Melakukan proses percepatan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Meningkatkan kualitas pengadaan barang dan jasa.

Pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia pengelola

pengadaan barang dan jasa.

Melakukan penyusunan modul pelaporan dan diterbitkannya aplikasi

Semppurna.

Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan layanan pengadaan barang dan

jasa di lingkungan Ditjen P2P.

Melakukan Sosialisasi Rencana Umum Pengadaan (RUP) dan tata cara

pengisian dalam aplikasi LPSE.

Melakukan pembinaan satker/konsultasi satker ke pusat.

Membantu proses dalam penerbitan SK perubahan ULP satker di

Lingkungan Ditjen P2P.

Memproses User ID Pokja, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat

Pengeluaran (PP).

Melakukan kajian ulang paket.

Membantu pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di 7 Satker Pusat yang

belum memiliki ULP yaitu yaitu KKP Dumai, KKP Sabang, KKP Tanjung

Pinang. KKP Tarakan, KKP Ambon, KKP Banda Aceng dan KKP Padang.

Melakukan evaluasi kemajuan proses pengadaaan barang dan jasa Tahun

2019 di Lingkungan Ditjen P2P

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

1. Layanan Kerumahtanggaan

Kendala dalam layanan kerumahtanggan adalah terbatasnya kompetensi

Sumber Daya Manusia dalam bidang teknis kerumahtanggaan.

2. Pengelolaan BMN

Ketidakpatuhan satker terhadap kebijakan pelaporan dan penatausahaan

BMN yang menyebabkan terhambatnya proses pengelolaan BMN seperti

satker yang tidak melaporkan adanya hibah kepada unit utama.

Ketidaksesuaian perencanaan posisi akun dengan realisasi seperti adanya

pembelian barang yang tercatat pada posisi akun berbeda dengan

perencanaannya.

Page 53: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

44 |

Sumber Daya Manusia yang tidak memadai di subbag pengelolaan BMN

dengan satker yang dikelola.

Sarana internet yang tidak menunjang proses pengelolaan BMN

Sulitnya koordinasi antar satker dengan unit utama dan dengan unit utama

lainnya.

3. Layanan Pengadaan Barang dan Jasa

SDM bersertifikat fungsional tertentu terkait pengadaan barang dan jasa

masih terbatas.

Pengadaan konstruksi memerlukan tenaga teknis dari luar Satker/instansi

kesehatan, sehingga waktu pengadaannya tergantung pada kesiapan

tenaga teknis dari luar, dan untuk dana hibah penyedia yang terpilih dalam

proses pengadaan tidak sepenuhnya dapat persetujuan LFA.

Pengisian RUP 2019 beberapa satker masih terkendala penggunaan aplikasi

baru Sirup Versi 2 dan masih mengalami masalah di server LKPP.

Lelang gagal yang disebabkan karena identifikasi penyedia dalam RUP tidak

cermat, spesifikasi tidak jelas, tidak ada penyedia yang memasukkan

penawaran.

h. Pemecahan Masalah

1. Layanan Kerumahtanggaan

Untuk mengatasi kendala terbatasnya kompetensi Sumber Daya Manusia dalam

bidang teknis kerumahtanggaan dengan melakukan pelatihan maupun on the job

training.

2. Pengelolaan BMN

Membina satker untuk mengikuti kegiatan seminar, workshop atau pelatihan

untuk menambah wawasan mengenai pengelolaan BMN yang baik dan

benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penambahan SDM yang memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja

sama untuk membuat organisasi lebih baik.

Peningkatan sarana internet yang lebih baik lagi seperti penambahan kuota

untuk memperlancar jaringan.

Meningkatkan komunikasi antar satker sehingga informasi yang ada dapat

diketahui dengan cepat.

3. Layanan Pengadaan Barang dan Jasa

Penambahan SDM yang bersertifikat di Satker Pusat dan UPT, dialokasikan

anggaran untuk pelatihan sertifikasi pengadaan barang dan jasa.

Meningkatkan pengetahuan pengelola pengadaan barang/jasa melalui

kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis, pertemuan dan pelatihan dengan

narasumber dari LKPP, Itjen, Biro Keuangan dan lainnya.

Penyusunan Pedoman /SOP Pengadaan Barang dan Jasa.

Page 54: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

45 |

Melakukan bimbingan teknis PBJ dari Pusat ke Satker UPT yang

membutuhkan dengan kerjasama tim LPSE Kemenkes.

Sosialisasi melibatkan KPA dan PPK agar berperan aktif dalam kegiatan

kajian ulang

Meningkatkan Koordinasi dan kerjasama antara KPA, PPK dan ULP dalam

Pengadaan Barang dan Jasa.

9. Presentase Satker yang menyusun Laporan Keuangan yang tepat waktu sesuai

dengan ketentuan sebesar 100%

a. Pengertian

Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas

pelaksanaan APBN berupa laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas,

laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan saldo anggaran lebih, dan catatan

atas laporan keuangan. Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Pusat. Laporan keuangan yang dimaksud harus berkualitas dengan memenuhi

karakteritik kualitatif yaitu laporan keuangan yang disusun harus memenuhi unsur-

unsur relevan, andal, dapat dibandingkan dengan laporan keuangan sebelumnya,

dan dapat dipahami oleh pengguna. Laporan keuangan merupakan hasil kompilasi

laporan keuangan dari 59 Satker UPT, 34 Satker dekonsentrasi, 6 Satker Kantor

Pusat yang disusun dan disampaikan melalui aplikasi E Rekon secara tepat waktu

yakni sesuai perioditas penyampaian seperti yang tertuang dalam PMK

222/PMK.05/2019 dan mengikuti peraturan yang berlaku terkait laporan keuangan

antara lain:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 nomor 123,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 270/PMK.05/2014 tentang Penerapan SAP

Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga;

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2019 tentang Pedoman

Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan.

Page 55: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

46 |

b. Definisi operasional

Definisi indikator penyusunan laporan keuangan adalah tersusunnya laporan

keuangan tingkat Eselon 1 yang berkualitas dengan memenuhi karakteritik kualitatif

yakni laporan keuangan yang disusun sudah memenuhi unsur-unsur antara lain

relevan, andal, dapat dibandingkan dengan laporan keuangan sebelumnya dan dapat

dipahami oleh pengguna. Laporan Keuangan tersebut disusun secara berjenjang

mulai dari tingkat satker, wilayah dan eselon-1. Laporan keuangan yang disampaikan

terdiri dari LRA (Laporan Realisasi Anggaran), Laporan Operasional (LO), Laporan

Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, dan CaLK (Catatan atas Laporan Keuangan) yang

disusun secara teratur, tepat waktu, akuntabel dan paripurna. Laporan diperoleh dari

kegiatan verifikasi akuntansi yang meliputi laporan bulanan/triwulanan (dilampirkan

hasil rekonsiliasi dengan KPPN setempat masing-masing satker), laporan keuangan

semester dan laporan keuangan Ditjen P2P tahunan baik unaudited maupun audited.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah satker yang melaporkan Laporan Keuangan tepat waktu X 100%

Jumlah seluruh satker yang melaporkan Laporan Keuangan

d. Capaian indikator

Pada tahun 2017 tercatat seluruh satker Ditjen P2P yakni 99 Satker yang terdiri dari 6

satker kantor Pusat, 59 satker UPT, 34 satker Dekonsentrasi telah menyampaikan

Laporan Keuangan secara tepat waktu dan sesuai peraturan yang berlaku tercapai

100% sesuai target. Capaian yang sama terjadi di tahun 2018 dan 2019 dengan

jumlah Satker tetap sebanyak 99 satker dan seluruhnya menyampaikan Laporan

Keuangan secara tepat waktu dan sesuai peraturan yang berlaku dan tercapai 100%

sesuai target, sehingga dari target 100% telah tercapai 100%.

GRAFIK 3.13 TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE SATKER YANG MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN TEPAT WAKTU SESUAI DENGAN KETENTUAN TAHUN 2017 – 2019

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Page 56: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

47 |

Adapun gambaran Laporan Realisasi Anggaran Ditjen P2P tahun 2017 – 2019

adalah sebagai berikut:

TABEL 3.6

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DITJEN P2P

TAHUN 2017-2019

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

1 Kantor Pusat (KP) 1.899.973.588.000 1.790.798.199.892 94,25 2.007.875.808.000 1.815.852.498.668 90,44 1.875.262.797.000 1.781.426.538.495 95,00

2 Kantor Daerah/UPT (KD) 1.014.715.392.000 927.813.433.788 91,44 1.167.332.266.000 1.078.263.061.081 92,37 1.075.075.374.000 1.024.551.785.689 95,30

3 Dekonsentrasi (DK) 200.814.968.000 178.749.674.062 89,01 203.363.915.000 178.363.546.700 87,71 365.298.745.000 318.794.113.632 87,27

3.115.503.948.000 2.897.361.307.742 93,00 3.378.571.989.000 3.072.479.106.449 90,94 3.315.636.916.000 3.124.772.437.816 94,24

TA 2017 TA 2018 TA 2019KewenanganNo

Jumlah Total

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

1 Belanja Pegawai 496.103.646.000 441.124.029.244 88,92 552.073.305.000 506.963.212.420 91,83 559.279.769.000 538.984.726.173 96,37

2 Belanja Barang 2.319.319.906.000 2.191.099.189.668 94,47 2.478.459.110.000 2.252.798.615.719 90,90 2.402.819.920.000 2.248.808.599.011 93,59

3 Belanja Modal 300.080.396.000 265.138.088.830 88,36 348.039.574.000 312.717.278.310 89,85 353.537.227.000 336.979.112.632 95,32

3.115.503.948.000 2.897.361.307.742 93,00 3.378.571.989.000 3.072.479.106.449 90,94 3.315.636.916.000 3.124.772.437.816 94,24

No KewenanganTA 2017 TA 2018 TA 2019

Jumlah Total Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Berdasarkan data grafik dan tabel di atas dapat dikatakan bahwa target indikator

Persentase Satker yang menyusun laporan keuangan tepat waktu sesuai ketentuan

telah tercapai selama 3 tahun berturut-turut hal ini ditunjukan pula dengan opini atas

hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan oleh BPK selama 5

tahun berturut-turut adalah WTP. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

Implementasi Rekonsiliasi dalam penyampaian Laporan Keuangan Bulanan

antara satuan kerja dengan kementerian Keuangan (KPPN) yang dilakukan

berbasis Web melalui aplikasi e-rekon-LK sehingga mempermudah dalam

monitoring penyampaian laporan bulanan sampai dengan jenjang diatasnya.

Komitmen semua stakeholder yang terlibat dalam Laporan Keuangan dari tingkat

manajemen sampai dengan pihak operator.

Pembinaan atau peningkatan kemampuan petugas penyusun Laporan Keuangan

terus dilakukan secara terus-menerus baik yang diadakan oleh pihak eksternal

(KPPN) atau internal Ditjen P2P.

Sarana prasarana pendukung penyusunan laporan keuangan semakin lebih baik

dan meningkat (Pengolah data dan Akses Internet).

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Monitoring data dan Evaluasi satker UPT Vertikal dan Dekonsentrasi.

Melakukan verifikasi, Konsolidasi LK TA 2019 dan Koordinasi Penyusunan LK

Audited TA 2018.

Koordinasi Penyusunan LK Lintas Sektor/Program.

Pertemuan Rekonsiliasi dan Reviu Laporan Keuangan UAPPA E-1 Ditjen P2P

(Satker Kantor Pusat, UPT dan Dekonsentrasi) TA 2018 dan Semester I TA 2019.

Supervisi Berbasis SAIBA & Asistensi Penyusunan LK.

Rekonsiliasi dan Koordinasi Penyusunan Realisasi PNBP Bulanan/Triwulanan

Satker UPT terpilih.

Koordinasi Lintas Sektor/Lintas Program terkait Pelaporan PNBP Ditjen P2P.

Page 57: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

48 |

Pertemuan Laporan Keuangan Triwulan III Komprehensif Ditjen P2P TA 2019.

Pertemuan Tindak Lanjut Peningkatan Kapasitas Petugas Penyusun Laporan

Keuangan di Lingkungan E-1.

Penyusunan Juknis PNBP Ditjen P2P.

Bimbingan dan Asistensi Permasalahan Pengelolaan/Pelaporan PNBP.

Rekonsiliasi dan Koordinasi Hibah Langsung E-1.

Verifikasi dan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Satker Sesditjen.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Belum adanya kebijakan terkait proses likuidasi satker inaktif.

Update Aplikasi SAIBA dan SIMAK-BMN keluar di akhir-akhir periode pelaporan.

Penatausahaan BMN hasil dropping Kantor Pusat ke daerah masih belum

selesai.

Penggunaan akun terkait transfer masuk transfer keluar.

Adanya kebijakan rerevaluasi atas hasil pemeriksaan LK TA 2018 oleh BPK yang

harus dilakukan kembali pada tahun 2019.

Kemampuan SDM penyusun laporan keuangan masih perlu ditingkatkan lagi.

h. Pemecahan Masalah

Menunggu proses pembahasan kebijakan terkait likuidasi satker inaktif antara

Kemenkeu dan Kemenkes.

Mempercepat proses penghibahan BMN.

Mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas petugas penyusun laporan

Keuangan

Berkoordinasi dengan seluruh satker di lingkungan Ditjen P2P terkait Rerevaluasi

dan memastikannya untuk dimasukan dalam aplikasi SIMAK-BMN dan

Selanjutnya di upload dalam e-rekon-LK melalui aplikasi SAIBA.

Berkoordinasi dengan seluruh stakeholder (Direktorat SKK, Direktorat Farmalkes,

Puskes haji, dan Satker-satker terkait) untuk penggunaan akun pada transfer

masuk-transfer keluar.

Melakukan monitoring secara ketat proses rekonsiliasi bulanan antara satker

dengan KPPN pada aplikasi e-rekon-LK.

10. Persentase Satker yang menyusun Laporan Realisasi Penggunaan PNBP yang

sesuai dengan aturan yang berlaku sebesar 100%

a. Pengertian

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan Pemerintah

Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. PNBP dimaksud terdiri dari

penerimaan fungsional dan penerimaan umum. Penerimaan fungsional diperoleh

melalui kegiatan fungsional kekarantinaan di KKP dan jasa pemeriksaan di BBTKLPP

yang tarif menganut PP tarif Nomor 21/2013 sedangkan penerimaan umum diperoleh

melalui kegiatan diluar kegiatan fungsional di KKP dan BBTKL yang menyebabkan

penerimaan Negara. Laporan realisasi penerimaan dan penggunaan PNBP yang

Page 58: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

49 |

sesuai peraturan adalah laporan penerima penerimaan dan penggunaan bersumber

PNBP yang disusun dan disampaikan kepada Eselon 1 Ditjen P2P secara

bulanan/triwulanan dan sesuai dengan PP No 1 tahun 2004 tentang tata cara

penyampaian rencana dan pelaporan realisasi PNBP.

b. Definisi operasional

Jumlah satker UPT yang menyusun dan menyampaikan laporan realisasi

penggunaan PNBP dibagi dengan jumlah seluruh satker UPT. Jumlah Satker UPT

yang menyusun dan menyampaikan laporan realisasi PNBP sebanyak 49 KKP dan

10 BBTKLPP.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah satker UPT yang menyusun dan menyampaikan

Laporan Realisasi Penggunaan PNBP X 100%

Jumlah seluruh satker UPT

d. Capaian indikator

Pada tahun 2019 dari 59 satker di Ditjen P2P, seluruh satker telah menyusun dan

menyampaikan laporan target penerimaan dan pagu penggunaan PNBP secara tepat

waktu dan sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga capaian kinerja sebesar

100% (59 satker). Bila dibandingkan capaian tahun 2015 - 2019, capaian terendah

pada tahun 2015 yakni 96,6%, kemudian capaian meningkat menjadi 100% (59

satker) pada tahun 2016 – 2019 seperti yang terlihat dalam grafik dibawah ini:

GRAFIK 3.14 PERSENTASE SATKER YANG MENYUSUN LAPORAN REALISASI

PENGGUNAAN PNBP YANG SESUAI DENGAN ATURAN YANG BERLAKU TAHUN 2015 - 2019

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Page 59: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

50 |

Target penerimaan PNBP meningkat dari tahun 2017-2019 dan dapat dicapai

melebihi dari target yang ditetapkan meskipun terjadi penurunan realisasi penerimaan

dari 187,37% pada tahun 2017, menurun menjadi 167,84% dan menjadi 132,40%,

seperti terlihat dalam tabel dibawah ini:

GRAFIK 3.15 PENERIMAAN PNBP TAHUN 2016-2019

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Sedangkan pada penggunaan PNBP, realisasi penggunaan meningkat dari 85,7%

pada tahun 2017 menjadi 91,22% pada tahun 2018 dan 95,06% pada tahun 2019,

seperti terlihat dalam tabel berikut ini.

GRAFIK 3.16

PENGGUNAAN PNBP TAHUN 2016-2019

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Page 60: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

51 |

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Indikator ini telah mencapai target karena didukung oleh beberapa faktor antara lan:

Adanya komunikasi yang intens dengan Satker UPT.

Adanya konsultasi dan koordinasi yang rutin dan intensif dengan berbagai pihak

terkait antara lain Biro Keuangan dan BMN serta Direktorat PNBP Kementerian

Keuangan.

Adanya evaluasi dan tindak lanjut permasalahan secara komprehensif atas

laporan PNBP bulanan.

Kegiatan telah didukung dengan aplikasi (SIMPONI, T-PNBP, OMSPAN, E

Rekon)

Sarana prasarana penunjang sudah memadai (pengolah data, Akses Internet)

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Melakukan monitoring realisasi penerimaan dan penggunaan PNBP secara

bulanan dan triwulanan Tahun 2019.

Melakukan rapat kordinasi dengan Satker UPT di wilayah Jakarta dalam

menyusun Laporan Penerimaan dan penggunaan PNBP.

Melakukan konsultasi dan koordinasi laporan PNBP dengan Biro Keuangan dan

BMN, DJA dan DAPK.

Menyusun Petunjuk Teknis PNBP.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Masih di perlukan verifikasi manual antara petugas PNBP dan Petugas Laporan

Keuangan Meskipun aplikasi yang digunakan dalam realisasi penerimaan dan

penggunaan PNBP sdh ada (OMSPAN, SIMPONI, E REKON)

Belum tersedianya SOP Pengelolaan PNBP dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, pelaporan, dan pengawasan sehingga satker UPT memiliki

persepsi yang berbeda-beda dalam menyelesaikan permasalahan PNBP.

Belum tersedianya anggaran pertemuan untuk koordinasi dan konsolidasi laporan

PNBP antara Eselon 1 dengan Satker UPT.

h. Pemecahan Masalah

Membuat draft Juknis SOP pengelolaan PNBP.

Melakukan monitoring secara ketat untuk laporan realisasi bulanan dan

triwulanan.

Melakukan pembinaan dan sosialisasi terkait peraturan-peraturan baru yang

terkait dengan PNBP

Mengusulkan anggaran yang proporsional untuk kegiatan pertemuan dan

pembinaan pada tahun 2019.

Page 61: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

52 |

11. Persentase Satker yang menyusun dokumen perbendaharaan sesuai ketentuan

yang berlaku sebesar 100%

a. Pengertian

LPJ adalah laporan yang dibuat oleh bendahara atas uang yang dikelolanya sebagai

pertanggungjawaban pengelolaan uang. Dasar hukum penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban Bendahara (LPJ) mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan

Nomor. 230 tahun 2016 tentang perubahan atas PMK No.162 tahun 2013 tentang

kedudukan dan tanggungjawab bendahara pada satuan kerja pengelola Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara. Selain itu juga berpedoman pada Peraturan Dirjen

Perbendaharaan Nomor PER-3/PB/2014 tentang petunjuk teknis penatausahaan,

pembukuan, dan pertanggungjawaban bendahara pada satuan kerja pengelola

anggaran pendapatan dan belanja negara. Penyusunan LPJ Bendahara yang

berisifat transparan adalah data yang dikelola oleh bendahara harus disajikan dengan

sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi real dan dilaporkan ke pihak-pihak lainnya

seperti KPPN, KPA, PPK dan pegawai satker terkait. Penyusunan LPJ Bendahara

juga harus terkomputerisasi karena pada tahun 2016, setiap bendahara harus

mengggunakan aplikasi SAS (Sistem Akuntasi Satker) yang dikelola oleh Dirjen

Perbendaharaan Kementerian Keuangan. Kompetensi penyusun laporan

pertanggungjawaban bendahara distandarisasi dengan mengikut sertakan seluruh

bendahara penerimaan satker di lingkungan Ditjen P2P pada Diklat Bendahara

Pengeluaran oleh BPPK Kementerian Keuangan. Kelulusan pada diklat ini mencapai

66.12% dan tingkat kelulusan sertifikasi bendahara penerimaan mencapai 48.78%.

Rencana Penarikan Dana (RPD) adalah rencana penarikan kebutuhan dana yang

ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan

satuan kerja dalam periode 1 (satu) tahun. Dasar hukum penyusunan RPD mengacu

pada Peraturan Menteri Keuangan No. 277 Tahun 2014 tentang Rencana Penarikan

Dana dan perencanaan kas yang menyatakan bahwa suatu instansi perlu membuat

rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana. Hal ini diperlukan dalam

rangka memastikan tercapainya output kegiatan, kesesuaian, ketepatan, dan kualitas

belanja pemerintah sekaligus memperbaiki pola penyerapan yang lebih proporsional

dan teratur sehingga dapat memberikan kepastian waktu dan jumlah penarikan dana

dalam rangka penyusunan perencanaan kas yang baik dan dapat mendukung

pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran sesuai dengan target yang telah

direncanakan.

b. Definisi operasional

Tersusunnya dokumen perbendaharaan yang terdiri dari Laporan

Pertanggungjawaban Bendahara (LPJ) dan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang

dikelola oleh Satuan Kerja UPT Ditjen P2P secara transparan dan terkomputerisasi.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah satker Pusat dan Daerah yang telah mengirimkan

dokumen perbendaharaan X 100%

Jumlah seluruh satker Pusat dan Daerah

Page 62: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

53 |

d. Capaian indikator

Pada tahun 2019, capaian indikator persentase Satker yang menyusun dokumen

perbendaharaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebesar 100%. Apabila

dibandingkan dengan tahun 2015-2019, maka selama 4 tahun berturut-turut indikator

ini telah mencapai target. Secara lebih rinci dapat dilihat dalam grafik dibawah ini:

GRAFIK 3.17 PERSENTASE SATKER YANG MENYUSUN DOKUMEN PERBENDAHARAAN

SESUAI KETENTUAN YANG BERLAKU TAHUN 2015 - 2019

Sumber data : OMSPAN Kementerian Keuangan

Bila dibandingkan Rencana Penarikan Dana (RPD) dengan realisasi penarikan dana

maka terlihat bahwa pada tahun 2015, konsistensi realisasi penarikan dana terhadap

Rencana Penarikan Dana revisi sebesar 45.18%, meningkat menjadi 66.12% pada

tahun 2016, meningkat menjadi 74,42 pada tahun 2017, meningkat menjadi 88,99%

pada tahun 2019, dan penurunan konsistensi realisasi di tahun 2019 menjadi 78.36

% dikarenakan kekosongan Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran di 19 Satker

UPT sehingga terjadi keterlambatan pelaksanaan realiasasi anggaran seperti dalam

grafik berikut ini:

GRAFIK 3.18

PERSENTASE KONSISTENSI REALISASI PENARIKAN DANA

ATAS RENCANA PENARIKAN DANA PADA DITJEN P2P

TAHUN 2015-2019

Sumber data : OMSPAN Kementerian Keuangan

Page 63: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

54 |

d. Analisa Penyebab Keberhasilan

Capaian indikator ini telah mencapai target didukung oleh adanya pengunaan aplikasi

keuangan yang lebih baik karena updating dan perbaikan aplikasi yang kontinyu oleh

Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu dan adanya asistensi dan koordinasi dalam

penyusunan RPK/RPD Satker yang semakin baik. Konsistensi Realisasi Penarikan

Dana atas Rencana Penarikan Dana Revisi, mengalami perbaikan setiap tahunnya

dikarenakan semakin baiknya pengelolaan keuangan pada satker-satker

dilingkungan Ditjen P2P.

e. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Melakukan bimbingan teknis pembinaan perbendaharaan dan penyelesaian

masalah yang dihadapi satker Kantor Daerah/Dekon terkait dokumen

pertanggung jawaban bendahara.

Melakukan pertemuan peningkatan kapasitas bendahara pengeluaran dan

penerimaan Satker di Lingkungan Ditjen P2P. Pertemuan Peningkatan

Kapasitas Bendahara Pengeluaran dan Penerimaan Satker merupakan wadah

untuk melakukan pemutahiran informasi keuangan bagi para Bendahara

Pengeluaran/Penerima di lingkungan Direktorat Jenderal P2P.

Menghimbau kepada seluruh satker di lingkungan Ditken P2P berupa Surat

Edaran guna antisipasi pagu minus, revisi rencana penarikan dana dan antisipasi

menghadapi akhir tahun anggaran

f. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Kualitas SDM pengelola keuangan yang masih belum cakap dalam pengelolaan

keuangan.

Masih kurangnya awareness pengelolaan keuangan pada satker dilingkungan

Ditjen P2P terhadap perlunya dilakukannya penyesuaian antara waktu

pelaksanaan dan besaran dana kegiatan dengan perencanaan penarikan dana

yang telah ditetapkan pada DIPA satker.

g. Pemecahan Masalah

Melakukan pelatihan dan atau peningkatan kapasitas bendahara dalam

pengelolaan keuangan.

Perlu dilakukannya sosialisasi guna meningkatkan awareness pengelolaan

keuangan atas konsistensi realisasi dana atas rencana penarikan dana serta tata

kelola keuangan yang baik dan sesuai denagn aturan yang berlaku.

Mendukung kelancaran penetapan Kuasa Pengguna Anggaran khususnya pada

Satker-satker yang mengalami kekosongan jabatan KPA.

12. Persentase UPT yang kinerja klasifikasinya sesuai standar sebesar 100%

a. Pengertian

Klasifikasi adalah kriteria yang berupa penentuan nilai terhadap seluruh komponen

yang berpengaruh terhadap beban kerja.

Page 64: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

55 |

Kinerja Klasifikasi adalah performance UPT dalam bentuk pelaksanaan program

dan kegiatan guna pemenuhan kriteria yang berpengaruh terhadap beban kerja

sesuai Permenkes 2 tahun 2014 tentang Klasifikasi KKP dan Kepmenkes Nomor

266/Menkes/SK/III/2004 tentang Kriteria Evaluasi Klasifikasi UPT di Bidang Teknik

Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular.

Capaian kinerja klasifikasi tahun 2019 merupakan perhitungan penilaian evaluasi

kinerja klasifikasi yang dilakukan pada tahun 2018.

b. Definisi operasional

Jumlah UPT yang memperoleh kinerja klasifikasi sesuai standar dan diatas standar

dalam satu tahun.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah UPT yang memperoleh kinerja klasifikasi sesuai standar dan

diatas standar X 100%

Jumlah seluruh UPT

d. Capaian indikator

Berdasarkan Permenkes 2 tahun 2014 tentang Klasifikasi KKP dan Kepmenkes

Nomor 266/Menkes/SK/III/2004 tentang Kriteria Evaluasi Klasifikasi UPT di Bidang

Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular diketahui

bahwa pelaksanaan evaluasi klasifikasi terhadap KKP dan B/BTKLPP dilakukan

setiap tahun oleh Ditjen P2P untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan

dalam rangka penguatan dan pengembangan kelembagaan UPT di lingkungan Ditjen

P2P.

Dari data evaluasi tersebut akan diketahui kesesuaian klasifikasi/kelas BTKLPP atau

KKP sehingga dapat disusun rencana tindak lanjut atau langkah-langkah yang harus

dilakukan untuk memelihara atau meningkatkan performance KKP dan B/BTKLPP

yakni:

1. Jumlah UPT KKP dan BTKLPP yang telah memberikan penilaian mandiri

evaluasi klasifikasi tahun 2018 sebesar 100% yaitu sebanyak 59 (lima puluh

sembilan) satker.

2. Hasil penilaian evaluasi klasifikasi KKP tahun 2018 diketahui bahwa dari 49 KKP

sebesar 38,8% (19 KKP) memperoleh nilai klasifikasi diatas standar, dan

sebesar 61,2% (30 KKP) sesuai standar dan 0% dibawah standar.

Page 65: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

56 |

GRAFIK 3.19 NILAI KLASIFIKASI KKP TAHUN 2018

Sumber data : Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Bila dibandingkan capaian tahun 2015 – 2019, maka selama 5 tahun target telah

tercapai, dengan capaian tertinggi (100%) pada tahun 2017-2019, seperti dalam

grafik berikut ini:

GRAFIK 3.20

PERSENTASE UPT YANG KINERJA KLASIFIKASINYA SESUAI STANDAR

TAHUN 2015-2019

Sumber data : Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Gambaran nilai klasifikasi KKP Kelas I tahun 2018 sesuai standar sebesar 100% (7

KKP) yakni KKP Kelas I Tanjung Priok, KKP Kelas I Denpasar, KKP Kelas I

Surabaya, KKP Kelas I Soekarno Hatta, KKP Kelas I Medan, KKP Kelas I Makassar,

dan KKP Kelas I Batam seperti dalam grafik berikut ini:

Page 66: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

57 |

GRAFIK 3.21

NILAI KLASIFIKASI KKP KELAS I TAHUN 2018

Sumber data : Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Nilai klasifikasi KKP Kelas II (21 KKP) tahun 2018 di atas standar 23,8% (5 KKP)

yaitu KKP Kelas II Mataram, KKP Kelas II Semarang, KKP Kelas II Bandung, KKP

Kelas Banten, KKP Kelas II dan KKP Kelas II Pontianak, nilai klasifikasi sesuai

standar sebesar 76,2% (16 KKP) yaitu KKP Kelas II Tanjung Pinang, KKP Kelas II

Banjarmasin, KKP Kelas II Kendari, KKp Kelas II Tarakan, KKP Kelas II Padang, KKP

Kelas II Palembang, KKP Kelas II Probolinggo, KKP Kelas II Ambon, KKP Kelas II

Pekanbaru, KKP Kelas II Balikpapan, KKP Kelas II Manado, KKP Kelas II Samarinda,

KKP Kelas II Cilacap, KKP Kelas II Panjang, KKP Kelas II Jayapura, dan KKP Kelas

II Tjg Balai Karimun, dan nilai klasifikasi di bawah standar sebanyak 0% seperti

dalam grafik berikut ini:

GRAFIK 3.22

NILAI KLASIFIKASI KKP KELAS II TAHUN 2018

Sumber data : Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Nilai klasifikasi seluruh KKP Kelas II (21 KKP) tahun 2018 di atas standar 23,8% (5

KKP) yaitu KKP Kelas II Mataram, KKP Kelas II Semarang, KKP Kelas II Bandung,

KKP Kelas Banten, KKP Kelas II dan KKP Kelas II Pontianak, nilai klasifikasi sesuai

Page 67: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

58 |

standar sebesar 76,2% ( 16 KKP) yaitu KKP Kelas II Tanjung Pinang, KKP Kelas II

Banjarmasin, KKP Kelas II Kendari, KKp Kelas II Tarakan, KKP Kelas II Padang, KKP

Kelas II Palembang, KKP Kelas II Probolinggo, KKP Kelas II Ambon, KKP Kelas II

Pekanbaru, KKP Kelas II Balikpapan, KKP Kelas II Manado, KKP Kelas II Samarinda,

KKP Kelas II Cilacap, KKP Kelas II Panjang, KKP Kelas II Jayapura, dan KKP Kelas

II Tanjung Balai Karimun, dan nilai klasifikasi di bawah standar sebanyak 0%, seperti

terlihat pada grafik berikut ini:

GRAFIK 3.23

NILAI KLASIFIKASI KKP KELAS III TAHUN 2018

Sumber data : Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Evaluasi klasifikasi BTKLPP tahun 2018, diketahui bahwa dari 10 BTKLPP sebesar

60% (6 BTKLPP) memperoleh nilai klasifikasi diatas standar, 40% (4 BTKLPP) sesuai

standar, dan 0% dibawah standar, seperti dalam grafik dibawah ini:

GRAFIK 3.24

NILAI KLASIFIKASI B/BTKLPP TAHUN 2018

Sumber data : Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Page 68: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

59 |

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Kegiatan penilaian klasifikasi UPT telah mencapai target didukung karena adanya

pertemuan evaluasi klasifikasi UPT Dari hasil sementara penilaian mandiri masing-

masing Unit Pelaksana Teknis (BTKLPP/KKP) dilakukan pembahasan dalam rangka

sinkronisasi data dan pembahasan tindak lanjut. Kegiatan pertemuan evaluasi

klasifikasi UPT di hadiri oleh kepala atau yang mewakili UPT, unit kerja di

Lingkungan Ditjen P2P, serta pakar/ahli terkait. Selain itu, melalui pelaksanaan

pertemuan, pembinaan, dan pendampingan ke UPT, UPT dapat mengetahui dan

memahami cara penilaian evaluasi klasifikasi UPT secara mandiri, termasuk upaya

pemenuhan data dukung. Hal ini membantu efisiensi penggunaan anggaran dan

keberhasilan pencapaian target.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Penataan UPT dalam rangka penguatan pelaksanaan tugas dan fungsi UPT

melalui kegiatan organisasi dan tatalaksana serta pertemuan teknis lainnya yang

dilakukan oleh Sekretariat dan Direktorat di lingkungan Ditjen P2P.

Pembinaan tertib administrasi dalam penyusunan laporan dan

pendokumentasian pelaksanaan tugas dan fungsi KKP dan BTKLPP.

Pembinaan dan pendampingan pelaksanaan penilaian kinerja klasifikasi UPT

secara mandiri melalui kegiatan pertemuan dan bimbingan teknis Evaluasi

Klasifikasi UPT.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Terdapatnya perbedaan persepsi pengertian tiap sub unsur kriteria klasifikasi.

Data yang diperoleh dari hasil penilaian evaluasi klasifikasi UPT secara mandiri

perlu dilakukan klarifikasi oleh Tim, akan tetapi mengingat keterbatasan

pembiayaan sehingga alokasi kegiatan tidak sesuai dengan kebutuhan, maka

klarifikasi hanya dapat dilakukan terhadap sebagian kecil UPT saja untuk

dilakukan reviw dan bimbingan teknis penilian klasifikasi.

Dalam rangka penataan UPT maka dilakukan revisi terhadap peraturan

perundang-undangan terkait klasifikai UPT di lingkungan Ditjen P2P yaitu

Permenkes Nomor 2 Tahun 2014 tentang Klasifikasi KKP dan Kepmenkes nomor

266 tentang Klasifikasi BTKLPP. Penyusunan klasifikasi KKP dan BTKLPP

disesuaikan dengan Organisasi dan Tata Kerja KKP dan BTKLPP yang akan

diusulkan. Kriteria klasifikasi meliputi: Unsur dan Sub Unsur, Definisi Operasional,

Pembobotan, Interval dan Standar Nilai. Kriteria klasifikasi digunakan sebagai

dasar penentuan klasifikasi UPT ke depan sehingga diperlukan data kinerja yang

akurat sesuai data dukung yang ada.

h. Pemecahan Masalah

Berdasarkan kendala/masalah yang dihadapi sebagai pemecahan masalahnya, perlu

dilakukan:

Page 69: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

60 |

1. Untuk meminimalisir perbedaan presepsi maka dilakukan revisi formulir penilaian

klasifikasi dengan rincian pertanyaan dan output yang dimaksud untuk tiap tiap

sub unsur.

2. Mengingat masih terdapatnya perbedaan persepsi pengertian tiap sub unsur

kriteria klasifikasi, maka secara berkelanjutan perlu dilakukan bimbingan teknis

guna meminimalisir perbedaan persepsi yang ada dan perlu dilakukan desk

untuk mengetahaui sinkronisasi kesesuaian data dan data dukung.

3. Dalam rangka penyusunan Permenkes Klasifikas, Bagian Hukormas melibatkan

Direktorat Teknis terkait dan UPT agar implentasi di lapangan.

Tindak lanjut yang telah dilakukan antara lain:

1. Telah disusunya formulir penilaian mandiri dengan rincian kegiatan.

2. Telah dilakukan bimbingan teknis terhadap beberapa UPT

3. Telah dilakukan pertemuan evaluasi klasifikasi untuk menyampaikan hasil

klasifikasi dan pembahasan terkait perbaikan permenkes Klasifikasi UPT.

4. Dalam rangka penataan UPT maka telah dilakukan Pembahasan penyusunan

kriteria klasifikasi dengan melibatkan Biro Hukor, Unit Teknis dan UPT.

5. Telah dilakukan desk terhadap data klasifikasi sebagai bahan penyusunan

permenkes klasifikasi KKP yang baru.

13. Jumlah UPT yang diusulkan dan difasilitasi memperoleh predikat Wilayah Bebas

Korupsi (WBK) sebanyak 10 satker.

a. Pengertian

Sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB No. 52 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah, Kementerian

Kesehatan membangun unit kerja/satuan kerja sebagai pilot project yang

memperoleh predikat menuju WBK dan/atau WBBM yang dapat menjadi percontohan

penerapan pada unit kerja/satuan kerja lainnya. Predikat Menuju WBBM

adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja/satuan kerja yang

sebelumnya telah mendapat predikat menuju WBK dan memenuhi sebagian

besar manajemen perubahan, penatalaksanaan, penataan sistem manajemen SDM,

penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja dan penguatan kualitas

pelayanan publik. Pemilihan unit kerja/satuan kerja yang diusulkan mendapat

predikat menuju WBK memperhatikan beberapa syarat yang telah ditetapkan

diantaranya:

Setingkat eselon I sampai dengan eselon III.

Dianggap sebagai unit yang penting dan strategis

dalam melakukan pelayanan publik.

Mengelola sumber daya yang cukup besar.

Memiliki tingkat keberhasilan reformasi birokrasi yang cukup tinggi di unit

kerja/satuan kerja tersebut.

Tidak ada temuan kerugian Negara (KN)

Page 70: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

61 |

b. Definisi operasional

Jumlah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen P2P (KKP dan BTKLPP) yang

diusulkan oleh Ditjen P2P dan difasilitasi melalui pelaksanaan sosialisasi, bimbingan

teknis dan self assessment untuk mendapatkan nilai sebagai berikut:

1. Nilai total (pengungkit dan hasil) minimal 75 dengan minimal nilai pengungkit

adalah 40;

2. Bobot nilai per area pengungkit minimal 60 untuk semua area pengungkit;

3. Nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN”

minimal 18,50 dengan nilai sub komponen Survei Persepsi Anti Korupsi minimal

13,5 atau minimal skor survei 3,60 dan sub komponen Persentasi TLHP minimal

5;

4. Nilai komponen hasil “terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada

masyarakat” minimal 15 atau skor survei minimal 3,00.

c. Rumus/cara perhitungan

Akumulasi jumlah UPT di lingkungan Ditjen P2P yang diusulkan dan difasilitasi

memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dalam satu tahun.

d. Capaian indikator

Capaian kinerja untuk indikator Jumlah UPT yang diusulkan dan difasilitasi

memperoleh predikat WBK telah memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2019.

Dari target sebanyak 10 UPT yang ditargetkan, sebanyak 22 UPT telah diusulkan dan

difasilitas untuk memperoleh predikat WBK sehingga capaian kinerjanya sebesar

220%. Surat Direktur Jenderal P2P Nomor PS.08.02/2/79/2019 tanggal 14 Januari

2019 perihal Usulan Satker Menuju WBK/WBBM Tahun 2019 telah mengusulkan Unit

Pelaksana Teknis di Lingkungan Ditjen P2P sebagai calon Satker menuju WBK

Tahun 2019 sebanyak 20 Satker UPT sebagai berikut:

TABEL 3.7

DAFTAR SATKER UPT YANG DIUSULKAN DAN DIFASILITASI

UNTUK MEMPEROLEH PREDIKAT WBK TAHUN 2019

NO SATKER UPT PENCAPAIAN PRESTASI

1 Kantor Kesehatan Kelas I Medan Nilai Pre Assesment 73,56

2 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar

Memperoleh Predikat Satker WBK Menteri Kesehatan

3 Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya

4 Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru

Memperoleh Predikat Satker WBK Menteri Kesehatan

5 Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Makassar

Nilai Pre Assesment 67,43

Page 71: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

62 |

NO SATKER UPT PENCAPAIAN PRESTASI

6 Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Manado

Nilai Pre Assesment 68,39

7 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram

Nilai Pre Assesment 74

8 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pekanbaru

9 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang

Nilai Pre Assesment 59,53

10 Kantor Kesehatan Kelas II Bandung Nilai Pre Assesment 61,03

11 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak

Nilai Pre Assesment 34,32

12 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda

Memperoleh Predikat Satker WBK Menteri Kesehatan

13 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun

Memperoleh Predikat Satker WBK Menteri Kesehatan

14 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Banda Aceh

15 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung

16 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sabang

17 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo

Memperoleh Predikat Satker WBK Menteri Kesehatan

18 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Poso

19 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit

Nilai Pre Assesment 66,41

20 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate

Nilai Pre Assesment 65,06

Selain 20 UPT tersebut diatas, terdapat 2 UPT KKP yang tidak ikut diusulkan pada

Surat Direktur Jenderal P2P Nomor PS.08.02/2/79/2019 pada awal tahun tetapi

Sekretariat Ditjen P2P melakukan fasilitasi dan penguatan Pembangunan Zona

Integritas Satker Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi kepada:

1. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno Hatta, dan

2. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya

Fasilitasi kepada kedua KKP tersebut di atas dilakukan karena terkait dengan surat

Surat Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan

KemenpPANRB Nomor B/68/PW.04/2019 hal Pembangunan Zona Integritas Prioritas

Kawasan Bandar Udara dan Pelabuhan Laut yang menjadi fokus Strategi Nasional

Pemberantasan Korupsi (Tranas PK) Tahun 2019 yaitu terdapat Satker Kementerian

Kesehatan yang terdiri dari 6 Kawasan Bandar Udara dan 6 Kawasan Pelabuhan

Laut, yang terdiri dari: KKP Kelas I Soekarno Hatta, KKP Kelas I Tanjung Priok, KKP

Kelas I Surabaya, KKP Kelas I Medan, KKP Kelas I Batam, KKP Kelas I Denpasar,

Page 72: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

63 |

KKP Kelas I Makassar dan KKP Kelas II Semarang. Adapun capaian indikator ini jika

disajikan selama 5 tahun (2015 – 2019) tersaji dalam grafik dibawah ini

GRAFIK 3.25

TARGET DAN REALISASI

JUMLAH UPT YANG DIUSULKAN DAN DIFASILITASI

MEMPEROLEH PREDIKAT WBK TAHUN 2015-2019

Sumber data : Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Pada grafik diatas tergambarkan bahwa realisasi UPT yang diusulkan dan difasilitasi

memperoleh predikat WBK tahun 2019 sebanyak 22 UPT dari yang ditargetkan 10

UPT, sehingga pencapaiaanya sebesar 220%. Jika dibandingkan dengan tahun 2018

mengalami penurunan sebesar 10%. Selama 5 tahun pencapaian indikator indikator

Jumlah UPT yang diusulkan dan difasilitasi memperoleh predikat WBK selalu tercapai

diatas 100%.

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Indikator Jumlah UPT yang diusulkan dan difasilitasi memperoleh predikat Wilayah

Bebas dari Korupsi (WBK) pencapaiannya melebihi target yang ditetapkan karena

dipengaruhi beberapa faktor yaitu:

1. Kebijakan Pemerintah yang menetapkan Strategi Nasional Pemberantasan

Korupsi (Stranas PK) telah disusun Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2019-2020

yang diantaranya yang menjadi fokus Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

(Stranas PK) Tahun 2019-2020 adalah 6 Kawasan Bandara Udara dan 6

Kawasan Pelabuhan Laut, kemudian ditindaklanjuti Surat Deputi Bidang

Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan KemenPANRB

Nomor B/68/PW.04/2019 tanggal 1 April 2019 hal Pembangunan Zona Intergritas

Prioritas Kawasan Bandar Udara dan Pelabuhan Laut.

2. Komitmen dari Pimpinan Ditjen P2P untuk mewujudkan UPT di lingkungan Ditjen

P2P berpredikat Satker menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) melalui

peningkatan penyediaan anggaran fasilitasi WBK pada anggaran pusat dan UPT

Meningkatnya koordinasi dengan Inspektur III dalam melaksanakan

pendampingan dan penguatan WBK bersama pada UPT di lingkungan Ditjen

P2P.

Page 73: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

64 |

3. Komitmen dan motivasi dari para Pimpinan UPT untuk memperoleh predikat Unit

Kerja menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) semakin meningkat

4. Keberhasilan UPT-UPT dalam memperoleh nilai SAKIP kategori Baik dan Sangat

Baik semakin meningkat

5. Keberhasilan UPT-UPT dalam memperoleh nihil Kerugian Negara pada laporan

keuangan semakin meningkat

6. Kapasitas SDM pendamping semakin meningkat.

7. Adanya kewajiban satuan kerja untuk melakukan penilaian mandiri WBK melalui

Aplikasi Sistem Informasi Penilaian Internal WBK (e-sipinal WBK) yang diterbitkan

oleh Inspektorat Jenderal Kemenkes menjadi tools satker UPT untuk memantau

perkembangan implementasi WBK.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Melakukan pengumpulan data dan informasi oleh Bagian Program dan Informasi

untuk mengetahui nilai SAKIP dan Bagian Keuangan untuk nihil Kerugian Negara

pada Satker-satker UPT di lingkungan Ditjen P2P.

Menyampaikan surat usulan Satker WBK dari Direktur Jenderal P2P kepada

Inspektorat Jenderal Kemenkes. (Surat Direktur Jenderal P2P Nomor

PS.08.02/2/79/2019 tanggal 14 Januari 2019 perihal Usulan Satker Menuju

WBK/WBBM Tahun 2019)

Menyampaikan surat permohonan dari Direktur Jenderal P2P kepada Inspektorat

Jenderal Kemenkes untuk dilakukan self assesment Pembangunan Zona

Intergritas Prioritas Kawasan Bandara Udara dan Pelabuhan Laut kepada 8

Satker KKP yang merupakan unit pelayanan Kementerian Kesehatan pada 6

Kawasan Bandara Udara dan 6 Kawasan Pelabuhan Laut yang menjadi fokus

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Tahun 2019-2020

Menetapkan SK Dirjen P2P Nomor HK.02.02/2/599/2018 Tentang Tim Penguatan

Pembangunan Zona Intergritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani pada Satuan Kerja Unit Pelaksana teknis di

Lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Kementerian Kesehatan Tahun 2018. Pada SK Dirjen tersebut Penguatan

WBK/WBBM dilakukan oleh 4 unit kerja Bagian di lingkungan Setditjen P2P yang

memiliki tugas dan fungsi yang paralel dengan komponen penilaian WBK/WBBM,

dimana masing-masing Bagian mempunyai kelompok UPT binaan.

Menyelenggarakan pertemuan sosisalisasi pembangunan zona integritas satker

Wilayah Bebas dari Korupsi kepada Kepala seluruh sarker pusat dan UPT di

lingkungan Ditjen P2P dan khususnya pada komponen pengawasan yang

meliputi sub komponen Pengendalian Gratifikasi, Sistim Pengendalian Internal

Pemerintah (SPIP), Whistle Blowing System (WBS), Penanganan Pengaduan

Masyarakat, dan Penanganan Benturan Kepentingan dengan mengundang

narasumber para pimpinan di lingkungan Inspektorat Jenderal Kemenkes.

Tim Penguatan melakukan sosialisasi, pembinaan, penguatan dan self

assessment kepada 22 UPT yang meliputi komponen pengungkit dan komponen

hasil. Komponen Pengungkit terdiri dari komponen Manajemen Perubahan,

Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas

Page 74: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

65 |

Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

yang diharapkan dapat menghasilkan komponen hasil yaitu pemerintahan yang

bersih dan bebas KKN serta peningkatan kualitas pelayanan publik.

Mengikuti kegiatan penilaian/assessment WBK ke Satker Unit Utama Kemenkes

lain dalam kapasitasnya sebagai TPI Kemenkes untuk perbandingan dalam

penerapan satker WBK pada UPT di Lingkungan Ditjen P2P

Melakukan koordinasi dengan Inspektorat III selaku Pengawas Intern di lingkup

Ditjen P2P dalam rangka melaksanakan pendampingan dan penguatan WBK

bersama pada satker UPT di lingkungan Ditjen P2P.

Melakukan konsultasi dengan Inspektorat Investigasi dalam rangka meningkatkan

kapasitas SDM pendamping.

Menghadiri rapat-rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Inspektorat

Investigasi, Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Beberapa masalah yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pengusulan dan

fasilitasi UPT memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) sebagai

berikut:

Masih adanya catatan Kerugian Negara pada laporan keuangan satker UPT

sehingga tidak dapat diusulkan untuk calon satker predikat WBK

Komitmen yang kurang kuat pada pimpinan UPT dan staf sehingga

persiapan dan pelaksanaan Pembangunan Zona Intergritas Satker Menuju

WBK di beberapa UPT yang diusulkan kurang maksimal

Beberapa Satker UPT yang difasilitasi kurang merespon secara aktif

menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi dari tim pendamping Setditjen

P2P.

h. Pemecahan Masalah

Pimpinan Ditjen P2P akan mendorong percepatan penyelesaian catatan

Kerugian Negara yang dimiliki satker UPT pada laporan keuangannya dengan

melakukan koordinasi kepada Inspektorat Jenderal

Meningkatkan motivasi kepada Satker UPT yang telah diusulkan dan

difasilitasi Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM dengan

memberikan penghargaan (reward) dari Direktur Jenderal P2P berupa

peningkatan anggaran pada Satker UPT dan tunjangan kinerja pada pegawai

satker UPT tersebut pada tahun berikutnya.

Tim Penguatan WBK pusat akan memfasilitasi tindaklanjut rekomendasi yang

telah disampaikan kepada satker UPT saat penilaian dan melengkapi secara

bersama-sama dengan UPT untuk memastikan rekomendasi-rekomendasi Tim

Penguatan WBK pusat ditindaklanjuti UPT.

Page 75: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

66 |

14. Jumlah rancangan peraturan perundangan-undangan Program P2P yang disusun

sebanyak 25 rancangan.

a. Pengertian

Rancangan peraturan perundangan terkait program pencegahan dan pengendalian

penyakit yang disusun oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit dengan melibatkan satuan kerja di lingkungan Ditjen P2P, lintas program,

dan/atau lintas sektor terkait.

b. Definisi operasional

Jumlah rancangan peraturan perundang-undangan Program P2P yang disusun,

dibahas dan/atau direviu meliputi RUU, RPP, Rancangan Perpres, Rancangan

Permenkes dan instrumen hukum yaitu Keputusan Menteri Kesehatan selama satu

tahun.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah dokumen rancangan peraturan perundang-undangan

yang disusun dalam 1 tahun anggaran

d. Capaian indikator

Dalam melakukan pembahaan dan penyusunan peraturan perundang-undangan

program P2P, Bagian Hukormas Setditjen P2P berdasarkan pada Kepmenkes Nomor

HK.01.07/MENKES/207/2019 tentang Program Legislasi Kesehatan Tahun 2019,

dalam Kepmenkes tersebut disebutkan ada 9 rancangan peraturan perundang-

undangan yang masuk dalam Program Legislasi Kesehatan Tahun 2019. Pencapaian

indikator jumlah rancangan peraturan perundang-undangan yang disusun pada tahun

2019 yaitu sejumlah 25 (dua puluh lima) rancangan, dengan target sebanyak 25 (dua

puluh lima) rancangan sehingga capaian kinerja sebesar 100%. Pencapaian jumlah

volume output rancangan Peraturan Perundang-Undangan yang disusun, dibahas

dan/atau direviu disesuaikan dengan rancangan peraturan perundang-undangan

yang usulkan oleh unit teknis ke Sekretariat Jenderal P2P tahun 2019, adalah

sebagai berikut:

1. Rancangan Undang-Undang tentang Wabah Penyakit Menular

2. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan

3. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Jenis Tarif atas PNBP yang berlaku

pada Kementerian Kesehatan

4. Rancangan Peraturan Presiden tentang Penanggulangan Tuberkulosis

5. Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penanggulangan Kusta

6. Rancangan Permenkes tentang Penanggulangan Malaria

7. Rancangan Permenkes tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula,

Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan pada Pangan Olahan

Page 76: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

67 |

8. Rancangan Permenkes tentang Institusi Penerima Wajib Lapor

9. Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan Terapi Rumatan Metadona

10. Rancangan Permenkes tentang Hari dan Jam Kerja KKP

11. Rancangan Permenkes tentang Pejabat Karantina Kesehatan

12. Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di

PLBDN

13. Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di

Bandar Udara

14. Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di

Pelabuhan

15. Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di

Wilayah

16. Rancangan Permenkes tentang Penanggulangan Demam Berdarah

17. Rancangan Permenkes tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pelayanan dan Penerbitan Sertifikat Vaksinasi

Internasional

18. Rancangan Permenkes tentang Penanggulangan Rabies

19. Rancangan Permenkes tentang Revisi Permenkes No. 94 Tahun 2014 tentang

Penanggulangan Filariasis

20. Rancangan Permenkes tentang Revisi Permenkes Nomor 12 Tahun 2017

tentang Penyelenggaraan Imunisasi

21. Rancangan Permenkes tentang Pedoman P2 Penyakit Infeksi Saluran

Pencernaan

22. Rancangan Permenkes tentang Revisi Permenkes 53 tahun 2015 tentang

Penanggulangan hepatitis virus

23. Rancangan Permenkes tentang Pedoman Akselerasi Deteksi Dini dan

Penemuan Kasus Hepatitis B dan C Pada Populasi Berisiko

24. Rancangan Kepmenkes tentang Kewajiban Pelayanan Kasus TB Resisten Obat

25. Rancangan Kepmenkes tentang Perluasan Demontrasi Imunisasi PCV Tahun

2019

Perbandingan pencapaian kinerja selama 5 tahun dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Selama tahun 2015-2016, indikator jumlah Rancangan Peraturan Perundang-

Undangan yang disusun tidak mencapai target tetapi pada tahun 2017-2019 telah

mencapai/melebihi target yang ditetapkan. Pada tahun 2017, jumlah rancangan

Peraturan Perundang-Undangan yang disusun sebesar 108%, dari target sebanyak

25 rancangan tercapai 27 rancangan. Tahun 2018 pencapaian target sebesar 124%,

dari target sebanyak 25 rancangan tercapai 31 rancangan. Tahun 2019 pencapaian

target sebesar 100%, dari target sebanyak 25 rancangan, tercapai 25 rancangan.

Secara lengkap pada grafik berikut ini:

Page 77: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

68 |

GRAFIK 3.26

JUMLAH RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

YANG DISUSUN

TAHUN 2015 – 2019

Sumber data : Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Keberhasilan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dipengaruhi

oleh hal-hal sebagai berikut:

Terdapat rancangan peraturan perundang-undangan yang diusulkan untuk

dilakukan pembahasan ke bagian hukormas sekretariat Ditjen P2P diluar

rancangan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan Kepmenkes

Nomor HK.01.07/MENKES/207/2019 tentang Program Legislasi Kesehatan Tahun

2019;

Koordinasi yang baik antara lintas program dan lintas sektor terkait untuk

melakukan penyusunan peraturan perundang-undangan, misalnya dengan

pertemuan/rapat koordinasi serta dengan cara bersurat atau menggunakan email

untuk mendapatkan masukan/perbaikan terhadap rancangan peraturan

perundang-undangan yang sedang disusun; dan

Melibatkan ahli/organisasi profesi dalam proses penyusunan dan pembahasan

rancangan peraturan perundangan.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Dalam penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan standar yang

disusun dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:

Melakukan inventarisasi usulan rancangan peraturan perundang-undangan;

Melakukan kajian peraturan perundang-undangan;

Melakukan rapat persiapan penyusunan dan pembahasan rancangan peraturan

perundang-undangan;

Page 78: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

69 |

Melakukan penyusunan dan pembahasan rancangan peraturan perundang-

undangan dengan melibatkan subdit teknis, biro hukor, ahli/organisasi profesi,

dan lintas sektor terkait; dan

Melakukan uji coba rancangan peraturan perundang-undangan.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Dalam menyusun peraturan perundang-undangan Bagian Hukormas Ditjen P2P

berdasarkan pada Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/207/2019 tentang

Program Legislasi Kesehatan Tahun 2019, untuk Ditjen P2P disebutkan dalam

Kepmenkes tersebut terdapat 9 rancangan peraturan perundang-undangan yang

masuk dalam Program Legislasi Kesehatan Tahun 2019;

Dari 9 rancangan peraturan perundang-undangan yang masuk prolegkes, hanya

ada 7 rancangan peraturan perundang-undangan yang sudah diusulkan secara

resmi melalui surat yang ditujukan ke sekretariat Ditjen P2P untuk dilakukan

fasilitasi pembahasan.

Masih kurangnya konsistensi dari unit teknis pengusul untuk menyelesaikan

rancangan peraturan perundang-undangan yang telah diusulkan, sehingga

materi/bahan peraturan perundang-undangan ada yang belum masuk dan belum

bersurat secara resmi ke Bagian Hukormas. Seperti contohnya 2 rancangan

peraturan yang diusulkan masuk dalam Prolegkes 2019, tetapi belum diusulkan

secara resmi ke Bagian Hukormas yaitu Rancangan Peraturan Pemerintah

tentang Kesehatan Jiwa, dan Rancangan Permenkes tentang Pemeriksaan

Kesehatan Jiwa untuk Kepentingan Pekerjaan Tertentu.

Berdasarkan hasil pembahasan bersama, rancangan peraturan perundang-

undangan yang diusulkan oleh unit teknis secara substansi teknis masih belum

sempurna, sehingga masih perlu perbaikan oleh unit teknis.

Dalam penyusunan peraturan perundang-undangan dapat berbenturan dengan

peraturan perundang-undangan lain sehingga perlu dilakukan kajian dan

keterlibatan Lintas Program/Lintas Sektor terkait.

h. Pemecahan Masalah

Tetap memfasilitasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan yang masuk diluar program legislasi kesehatan selama dibutuhkan/menunjang kegiatan program;

Lebih memperketat pemilihan rancangan peraturan perundang-undangan yang akan masuk dalam prolegkes dengan melakukan uji kelayakan dalam kegiatan inventarisasi peraturan perundang-undangan, yaitu rancangan peraturan perundang-undangan yang sudah siap bahan/materi untuk penyusunan; dan

Perlu adanya konsistensi dari seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan untuk dapat menyelesaikan rancangan peraturan perundang-undangan yang diusulkan.

Perlu ditingkatkan kegiatan kajian peraturan perundang-undangan yang melibatkan Lintas Program/Lintas Sektor terkait

Page 79: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

70 |

Tindak lanjut yang telah dilakukan antara lain:

Mengirimkan draft rancangan peraturan perundang-undangan yang sudah final ke

Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan melalui surat dari Sekretaris

Ditjen.

Mengirimkan surat pemberitahuan uji kelayakan terhadap rancangan peraturan

perundang-undangan yang akan masuk dalam prolegkes tahun berikutnya.

Mengembalikan draft rancangan peraturan perundang-undangan yang belum

lengkap substansinya untuk disempurnakan kembali kepada subdit teknis.

15. Persentase perundang-undangan Program P2P yang disosialisasikan sebesar

100%

a. Pengertian

Kegiatan untuk menginformasikan dan menyosialisasikan materi/ substansi dan

ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang sudah ditetapkan pada tahun

berjalan atau tahun sebelumnya di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit

kepada pengambil keputusan/kebijakan, petugas atau tenaga kesehatan di

lapangan, organisasi profesi, dan pemangku kepentingan terkait lainnya, seperti

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BTKLPP), dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota,

organisasi profesi, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

b. Definisi operasional

Jumlah peraturan perundang-undangan Program P2P, meliputi; UU, PP, Perpres,

dan Permenkes yang dipublikasikan, didesiminasikan, dan/atau disosialisasikan

kepada satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan, lintas program dan lintas

sektor selama satu tahun.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah Peraturan Perundang-Undangan Program P2P yang

disosialisasikan dalam satu tahun X 100%

Jumlah target Peraturan Perundang-Undangan Program P2P yang

disosialisasikan dalam satu tahun

d. Capaian indikator

Pencapaian indikator jumlah peraturan perundang-undangan program P2P yang

didiseminasikan/disosialisasikan pada tahun 2019 sejumlah 6 (enam) peraturan

perundang-undangan terkait program P2P. Peraturan perundang-undangan yang

didesiminasikan/disosialisasikan yaitu sebagai berikut:

Terdapat 3 (tiga) peraturan perundang-undangan tahun 2019 yang

disosialisasikan yaitu sebagai berikut:

Page 80: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

71 |

1. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif atas

PNBP yang Berlaku pada Kemenkes.

2. Permenkes Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Kusta.

3. Permenkes Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pelayanan dan Penerbitan

Sertifikat V.

Terdapat 3 (tiga) peraturan perundang-undangan Tahun 2018 yang

disosialisasikan, yaitu sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2018 tentang

Penanggulangan Demam Keong.

3. Permenkes Nomor 41 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Deteksi Dini dan

Pemberian Obat Anti Malaria oleh Kader Malaria Pada Daerah dengan

Situasi Khusus.

Perbandingan pencapaian kinerja jumlah peraturan perundang-undangan program

P2P yang disosialisasikan tahun 2015 s.d tahun 2019 bisa dilihat pada grafik

dibawah ini.

GRAFIK 3.27

PERSENTASE PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PROGRAM P2P YANG DISOSIALISASIKAN

TAHUN 2015 - 2019

Sumber data : Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Persentase pencapaian indikator jumlah peraturan perundang-undangan program

P2P yang disosialisasikan pada tahun 2015 - 2019 telah memenuhi target sebesar

100%.

Page 81: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

72 |

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Proses pelaksanaan diseminasi/sosialisasi peraturan perundang-undangan

didukung dengan adanya banyaknya peraturan perundang-undangan baru di

bidang pencegahan dan pengendalian penyakit yang ditetapkan sehingga perlu

dilakukan sosialisasi.

Unit pelaksana teknis dapat bekerjasama dengan baik dalam mendukung

pelaksanaan kegiatan diseminasi/sosialisasi peraturan perundang-undangan.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Sosialisasi peraturan perundang-undangan program P2P dilakukan kepada satuan

kerja terkait di lingkungan Jenderal P2P yang diselenggarakan dalam bentuk

kunjungan kerja/perjalanan dinas ke luar kota, serta dilakukan sosialisasi media

elektronik dan media cetak melalui pencetakan buku peraturan perundang-undangan.

Upaya yang dilakukan sebelum pelaksanaan sosialisasi yaitu:

Menyiapkan bahan/materi peraturan perundang-undangan yang akan

disosialisasikan; dan

Melakukan koordinasi dengan unit teknis terkait pelaksanaan sosialisasi

peraturan perundang-undangan.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

1. Terdapat rancangan peraturan perundang-undangan tahun 2019 yang proses

penyusunan dan pembahasannya belum selesai, dalam proses perbaikan di unit

teknis dan memerlukan pembahasan kembali di tahun berikutnya.

2. Dalam pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan Sekretariat Ditjen

tidak sepenuhnya menguasi materi secara teknis sehingga memerlukan

sinkronisasi waktu, tempat dan tenaga dengan unit teknis terkait.

h. Pemecahan Masalah

Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan terhadap peraturan

perundang-undangan yang selesai tahun sebelumnya dan belum pernah

dilakukan sosialisasi, beserta peraturan baru yang selesai tahun 2019.

Peraturan perundang-undangan dapat dipublikasikan melalui media informasi,

media cetak dan elektronik.

Sosialisasi peraturan perundang-undangan dilakukan secara terintegrasi dan

dilakukan peningkatan koordinasi dengan unit teknis terkait dalam hal materi

pengaturan, jadwal pelaksanaan dan alokasi pembiayaan.

Adapun tindak lanjut yang telah dilakukan antara lain:

Dilakukan pencetakan terhadap peraturan perundang-undangan bidang P2P.

Pemberian informasi mengenai peraturan perundang-undangan yang sudah

ditetapkan melalui media elektronik.

Page 82: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

73 |

16. Persentase pengaduan masyarakat yang ditangani sebesar 100%

a. Pengertian

Pengaduan masyarakat merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam

pengawasan pelaksanaan pelayanan publik, sehingga perlu mendapatkan tanggapan

dengan cepat, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengaduan masyarakat

yang diterima Kemenkes ditangani oleh Tim Penanganan Pengaduan Masyarakat

Terpadu di lingkungan Kementerian Kesehatan (Tim Dumasdu) yang ada pada

masing-masing Unit Eselon I. Pengaduan masyarakat oleh subbag Advokasi Hukum

dan Humas dilakukan berdasarkan kewenangan dan kriteria, bahwa pengaduan

berindikasi penyimpangan yang merugikan masyarakat/negara ditangani oleh Tim

Dumasdu pada Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan, sedangkan indikasi

pengaduan di luar itu maupun yang berupa sumbang saran, kritik yang konstruktif,

yang bermanfaat bagi perbaikan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

masyarakat menjadi fokus penanganan oleh Tim Dumasdu pada unit eselon I yang

lain. Pengaduan yang jelas alamatnya, segera dijawab secara tertulis dalam waktu

paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak pengaduan diterima dan diselesaikan

dalam waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja sejak pengaduan tersebut

diterima oleh Kementerian Kesehatan. Penanganan pengaduan masyarakat meliputi

kegiatan penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran, konfirmasi, klarifikasi

atau penelitian, pemeriksaan, pelaporan, tindak lanjut, dan pengarsipan.

b. Definisi operasional

Jumlah pengaduan masyarakat yang masuk ke Ditjen P2P melalui surat pengaduan

resmi dari masyarakat umum dan swasta atau LSM dan dari UPT Ditjen P2P dalam

satu tahun.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah pengaduan masyarakat ke Ditjen P2P melalui pengaduan resmi dari masyarakat yang ditangani

X 100%

Jumlah seluruh pengaduan masyarakat ke Ditjen P2P melalui pengaduan resmi

d. Capaian indikator

Pencapaian penanganan pengaduan masyarakat 5 tahun menunjukkan pencapaian

realisasi yang relatif stabil. Pada tahun 2017-2019, capaian tetap 100%, tahun 2017

sebesar 100%, dari total pengaduan yang masuk sebesar 11 dan sudah ditangani

sebesar 11 aduan, realisasi tahun 2018 sebesar 80% dengan total pengaduan yang

masuk 9 kasus. Sedangkan target pencapaian indikator penanganan pengaduan

masyarakat ke Ditjen P2P pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 100% dengan

realisasi yang ditangani mencapai 100%. Jumlah pengaduan yang ditujukan ke Ditjen

P2P sebesar 17 aduan dengan rincian 6 aduan yang diterima langsung oleh ditjen

P2P melalui surat resmi dan 11 aduan yang diterima melalui Inspektorat Jenderal

Page 83: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

74 |

berdasarkan laporan penanganan pengaduan masyarakat secara triwulan. Jumlah

pengaduan yang ditangani oleh Ditjen P2P sebanyak 6 pengaduan yang diterima

langsung dan ditangani oleh Ditjen P2P, 11 aduan yang diterima oleh Inspektorat

Jenderal langsung ditangani ditindaklanjuti oleh Inspektorat Jenderal.

GRAFIK 3.28

TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE PENGADUAN MASYARAKAT YANG DITANGANI

TAHUN 2015 – 2019

Sumber data : Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Substansi pengaduan masyarakat yang ditujukan kepada Ditjen P2P tahun 2019

terdiri dari aduan adanya dugaan penyalahgunaan wewenang, dugaan

penyalahgunaan anggaran, dugaan persengkongkolan dalam proses pengadaan,

dugaan gratifikasi dan dugaan terjadinya korupsi serta dugaan terjadinya Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme.

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Penanganan pengaduan masyarakat dapat berhasil mencapai target karena telah

dibentuk Tim Pengaduan Masyarakat Terpadu (Dumasdu) yang berkoordinasi serta

bersinergi dengan pihak-pihak terkait dan melakukan respon cepat.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Pengaduan yang telah dicatat kemudian ditelaah guna mengidentifikasi

permasalahannya, kejelasan informasi kadar pengawasan serta langkah langkah

penanganan selanjutnya sebagai berikut:

1. Penelaahan minimal yang dilakukan sebagai berikut:

Merumuskan inti masalah yang diadukan.

Page 84: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

75 |

Menghubungkan materi pengaduan dengan peraturan yang relevan.

Meneliti dokumen dan/ atau informasi yang diterima.

Menentukan apakah pengaduan yang diterima berkadar pengawasan atau tidak

berkadar pengawasan.

Melengkapi data/ informasi yang diperlukan.

Melakukan analisis berdasarkan peraturan perundang-undangan yang relevan.

Menetapkan hasil penelahaan dan penanganan selanjutnya.

2. Hasil penelahaan pengaduan dan rekomendasi:

Pengaduan berkadar pengawasan yang berindikasi penyimpangan yang

merugikan masyarakat atau keuangan negara dengan substansi pengaduan

logis dan memadai, yang identitas pelapornya jelas atau tidak jelas serta

didukung dengan bukti-bukti, direkomendasikan untuk dilakukan audit dengan

tujuan tertentu/audit investigasi.

Pengaduan berkadar pengawasan yang substansi pengaduannya tidak

memadai dengan identitas pelapor jelas, direkomendasikan untuk dilakukan

klarifikasi.

Pengaduan tidak berkadar pengawasan yang mengandung informasi berupa

sumbang saran, kritik yang konstruktif dan sebagainya yang bermanfaat bagi

perbaikan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat yang

memerlukan tindakan lebih lanjut direkomendasikan untuk ditindaklanjuti sesuai

dengan prosedur.

Pengaduan yang substansinya tidak logis berupa keinginan pelapor secara

normatif tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

tidak mungkin dipenuhi, tidak perlu diproses lebih lanjut.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Kendala yang dihadapi dalam menangani pengaduan masyarakat adalah antara lain,

belum cukup optimalnya koordinasi dalam Tim penanganan pengaduan masyarakat

di lingkungan Dijten P2P, keterlambatan ketersediaan data pendukung untuk analisis

substansi pengaduan masyarakat serta keterbatasan anggaran kegiatan sehingga

tidak semua kasus pengaduan yang masuk dan diterima dapat ditindaklanjuti untuk

dilakukan klarifikasi oleh Ditjen P2P.

h. Pemecahan Masalah

Penataan arsip / dokumen terutama dalam bentuk soft file sehingga lebih ringkas

dalam penyimpanan dan mudah ditemukan.

Tim yang telah terbentuk tetap lebih baik lagi dan meningkatkan koordinasinya

dengan sesama tim Pengaduan Masyarakat yang telah terbentuk. Penambahan

anggaran penanganan kasus dumas yang proporsional.

Dilakukan pula upaya efisiensi yakni mengumpulkan seluruh Kepala UPT dalam

pertemuan pengawasan pada bulan Desember 2019 untuk membahas terkait

prosedur penanganan pengaduan masyarakat di lingkungan Ditjen P2P. Selain

itu, dalam penanganan dumas, Hukormas bekerjasama dengan Biro Hukor dan

Itjen sehingga meminimalisir anggaran.

Page 85: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

76 |

17. Jumlah media informasi Program P2P sebanyak 80 media

a. Pengertian

Media informasi merupakan kegiatan penyebaran informasi kepada lintas program

atau sektor dan masyarakat luas mengenai program bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit satker pusat dan UPT yang berupa media cetak, sosial,

online, audi visual, Iklan Layanan Masyarakat dan lain sebagainya selama tahun

2019. Untuk satker Setditjen P2P, pendistribusian media informasi Ditjen P2P

dilaksanakan oleh bagian Hukormas, Sekretariat Ditjen P2P. Media Informasi

didistribusikan kepada seluruh unit di lingkungan Kementerian Kesehatan, khususnya

di lingkungan Ditjen P2P beserta UPT, lintas program, lintas sektor dan masyarakat

yaitu 33 Dinas Kesehatan Propinsi, 59 UPT di Lingkungan Ditjen P2P, UPT

Balitbangkes, UPT Badan PPSDM, UPT Ditjen Yankes. Selain itu sebagai bahan

untuk kegiatan pameran nasional seperti Rakerkesnas, Pernas, Rakontek, Hari

Kesehatan Nasional dan Hari Besar Kesehatan lainnya. Penyampaian informasi ini

ke masyarakat melalui pameran kesehatan, mendapatkan apresiasi berupa

permohonan permintaan dicantumkan dalam periode pengiriman seperti untuk kader

posyandu, penyuluh kesehatan, mahasiswa dari perguruan swasta.

Media informasi di Direktorat disampaikan kepada Unit Pelayanan Teknis dan Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia baik secara online, pada saat

bimbingan teknis dan pertemuan monev program tahunan. Media Informasi di satker

UPT di sampaikan kepada lintas program/sektor dan masyarakat melalui pertemuan

monev dengan pengguna layanan dan saat petugas UPT melakukan pelayanan d

kantor. Media informasi baik onine dan offline diharapkan memberikan informasi

terkini peran serta atau implementasi program Direktorat Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit di satker pusat dan daerah untuk kesehatan masyarakat

secara nasional.

b. Definisi operasional

Jumlah absolut media informasi di lingkungan Ditjen P2P di satker pusat dan UPT

yang meliputi media KIE secara keseluruhan diantaranya media cetak, online, juknis,

juklak, audio visual, iklan layanan masyarakat, dan lainnya yang diterbitkan dalam

satu tahun

c. Rumus/cara perhitungan

Akumulasi jumlah media informasi Ditjen P2P yang meliputi media cetak, online, juknis, juklak, audio visual, iklan layanan masyarakat dan media KIE lainnya

Page 86: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

77 |

d. Capaian indikator

Pencapaian indikator jumlah media informasi Ditjen P2P pada tahun 2019 telah

mencapai target yakni sebesar 88 media dari 80 media yang ditargetkan dengan

capaian kinerja 110%. Rincian realisasi media KIE pada satker pusat Ditjen P2P,

diantaranya :

TABEL 3.8

MEDIA KIE SATKER PUSAT DITJEN P2P TAHUN 2019

NO SATKER MEDIA KIE JUMLAH

1 Setditjen

P2P

1. Newsletter 4 edisi

2. Warta 2 edisi

3. Jurnal 1 edisi

4. Poster

8 media

2 Direktorat

P2PTM

1. Lembar Balik Penyakit Hidup Sehat Tanpa Diabetes

2. Leaflet Kartu Pantau Berat Badan

3. Buku Pintar kader Posbindu

4. Buku Panduan Posbindu Bagi kader (Juknis

Posbindu PTM)

5. Leaflet Awas Bahaya Obisitas

6. Leaflet Kenali FR Diabetes Type 2 lebih dini

7. Buku Monitoring Faktor Resiko PTM

8. Lembar Balik Penyakit DM Intervensi Prilaku Di

Posbindu

9. Kartu SRQ

10. Map dan Factsheet pencegahan dan pengendalian

gangguan pendengaran

11. Leaflet RBM

12. Map dan Factsheet pencegahan dan pengendalian

Gangguan Penglihatan

13. Leaflet Gangguan Penglihatan (Katarak)

14. Buku Saku Bahasa Isyarat

15. Poster Bising menyebabkan gangguan

pendengaran

16. Banner Standarisasi Kebisingan

17. Banner Gangguan Fungsional

18. Poster Katarak

19. Leaflet Ayo lakukan penanggulangan pendengaran

dan ketulian

20. Banner Gangguan Penglihatan (Katarak)

21. Lembar Balik Pencegahan Kanker Payudara dan

Kanker Leher Rahim

22. Buku Saku Penemuan Dini kanker pada Anak

23. Cakram Pengukuran Resiko Kanker Berdasarkan

FR

24. Leaflet Ayo Cegah Kanker Leher Rahim

25. Leaflet Pencegahan Thalassemia

38 media

Page 87: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

78 |

NO SATKER MEDIA KIE JUMLAH

26. Factsheet Pencegahan Thalassemia

27. Leaflet Cerdik

28. Buku Pedoman Manajemen PTM

29. Banner Batasi Gula Garam Dan Lemak

30. Banner Penyakit Ginjal Kronis

31. Lembar Balik Upaya berhenti merokok

32. Banner 7 Tips Berhenti Merokok

33. Buku Menuju 100 % Bebas Asap Rokok

34. Banner 7 Kawasan Tanpa Rokok

35. Booklet Sehat Bahagia Dengan Asma

36. Booklet Hidup Sehat Tanpa Rokok

37. Booklat Kenali dan Cegah GTS

38. Buku Pedoman Manajemen PTM

3 Direktorat

Makeswa

Napza

1. Leaflet Sehat Jiwakah Anda

2. Leaflet Kenali dan Deteksi Dini Gejala Stres pada

Remaja

3. Leaflet Bullying ( Perundungan)

4. Leaflet Adiksi Pornografi Anak dan Remaja

5. Leaflet Kekerasan Pada Anak dan Remaja

6. Leaflet Depresi pada Remaja Pencegahan Bunuh

Diri dan Menyakiti Diri (Self Harm)

7. Leaflet Adiksi (Kencanduan) Internet dan Program

Kesehatan Jiwa Berbasis Sekolah

8. Leaflet Deteksi Dini Gangguan Jiwa Berat di

sekolah (Psikosis Dini dan Skizofrenia) di Sekolah

9. Leaflet Gangguan Bipolar

10. Leaflet Keterampilan Sosial (Life Skill) Anak dan

Remaja

11. Leaflet Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Kesehatan

Jiwa

12. Leaflet Pendekatan Autisme Berbasis Sekolah

Lembar Balik Mari Wujudkan Kesehatan Jiwa

13. Banner Adiksi Internet

14. Banner Bipolar

15. Banner Bullying

16. Banner Waspada Depresi, Bunuh Diri dan Menyakiti

Diri

17. Banner Stop Kekekrasan Pada Anak dan Remaja

18. Banner Kenali dan Deteksi Dini Gejala Stres Pada

Remaja

19. Banner Keterampilan Kecakapan Hidup ( Lifeskill )

20. Factshet Mari Kita Wujudkan Sehat Jiwa

21. Poster Tips Mengatasi Stres Pada Remaja

22. Poster Tips Mengatasi Emosi

23. Poster Mengenali Masalah Kesehatan Jiwa Pada

42 media

Page 88: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

79 |

NO SATKER MEDIA KIE JUMLAH

Remaja

24. Poster Mengatasi Tekanan Sebaya

25. Poster Putuskan Hubungan Anda dengan Narkoba

26. DVD Media KIE

27. Buku Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan

Jiwa di Sekolah

28. Buku Saku Undang - Undang RI Nomer 18 Tahun

2014

29. Buku Permekes RI Nomer 77 Tahun 2015

30. Leaflet Alzheimer " Kenali 10 Gejala Umum

Demensia

31. Lembar Balik Kesehatan Jiwa di Masyarakat

32. Buku Saku Penatalaksanaan Kegawat Daruratan

Psikiatrik di Fasilitasi Kesehatan Tingkat Pertama

(FKTP)

33. Board Game Kartu Ekspersi

34. Board Game Kartu Satwa

35. Board Game Kartu Buah

36. Board Game Bintang

37. Poster Ceria

38. Lembar Balik Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA

39. Buku Bencana Pada Anak dan Remaja

40. Buku Strategi Bantu Diri Mengurangi atau

Menghentikan Penyalahgunaan NAPZA

41. DVD Pencegahan Bunuh diri

42. DVD Aku dan Keluargaku

GRAFIK 3.29

TARGET DAN REALISASI

JUMLAH MEDIA INFORMASI DITJEN P2P YANG DITERBITKAN

TAHUN 2015 – 2019

Sumber data : Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Page 89: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

80 |

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Keberhasilan indikator ini dipengaruhi oleh:

Terbentuknya tim penyusun yang terdiri dari Sekretariat Ditjen P2P dan perwakilan

Direktorat di lingkungan Ditjen P2P.

Media KIE termasuk sub komponen wajib di Petunjuk Perencanaan Ditjen P2P

untuk satker Unit Pelaksana Teknis.

Koordinasi dengan UPT terkait kegiatan dokumentasi kehumasan yang belom

terakomodir oleh setditjen bagian Hukormas.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Upaya yang dilakukan dalam mencapai indikator media informasi Ditjen P2P sebagai

berikut yaitu:

Membentuk Tim penyusun media informasi;

Melakukan koordinasi dengan Direktorat di lingkungan Ditjen P2P;

Melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis dan lintas sektor dan

program terkait;

Melakukan penyusunan, pembahasan dan finalisasi sesuai dengan target yang

telah ditetapkan;

Memastikan kegiatan sub komponen pengelolaan informasi dan publikasi ada di

kegiatan saker Ditjen P2P;

Kegiatan sub komponen tersebut termasuk diseminasi media informasi kepada

LP/LS dan masyarakat.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Penerbitan media informasi belum tepat waktu.

Kurangnya koordinasi dan kerjasama antar direktorat dikarenakan kesibukan dan

keterbatasan waktu.

Tata Usaha Direktorat tidak mempunyai daftar media KIE per tahun anggaran

dan belom ada koordinasi dengan subbag Advokasi Hukum dan Humas terkait

permohonan rekomendasi ke Sekjen.

Pemilihan materi yang sesuai dengan momen dan kebutuhan masyarakat

Materi atau bahan yang diberikan belum lengkap sehingga memerlukan waktu

untuk editting dan finalisasi.

h. Pemecahan Masalah

Dalam mengatasi permasalahan, dilakukan koordinasi lebih intens dengan satker

pusat dan UPT terkait pengadaan media KIE, permohonan rekomedasi dan

memperjelas keterangan jenis media KIE dalam Jukren Perencanaan. Selain itu

dilakukan upaya untuk efisiensi sumber daya yakni:

Melakukan updating dokumentasi kegiatan program Ditjen P2P ke media sosial

setiap selesei kegiatan sehingga tidak semua kegiatan masuk ke artikel media

cetak dan meminimalisir anggaran pencetakan

Page 90: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

81 |

Setiap pegawai sebagi pranata humas sudah mahir melakukan dokumentasi

video dan foto sehingga meminimalisir anggaran dan dapat me optimal kan SDM

yang ada

Koordinasi dengan antar humas satker untuk mengirim hasil dokumentasi atau

artikel kegiatan program sehingga tidak mengharuskan pranata humas terjun

langsung ke lapangan.

18. Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki aset tanah milik Kemenkes sebesar

69%

a. Pengertian

Aset merupakan sumber daya yang dimiliki karena terjadinya peristiwa transaksi yang

memiliki manfaat bagi pemiliknya. Aset terbagi menjadi aset tetap dan aset lancar.

Salah satu pengukuran kekayaan aset tetap adalah berdasarkan kepemilikan tanah.

Tanah merupakan bentuk kekayaan yang digunakan sendiri kecuali ada kondisi

khusus yang mengharuskan untuk menjual tanah tersebut. Sampai saat ini satker

UPT Ditjen P2P belum semuanya mempunyai tanah milik Kemenkes sebagai tempat

berdirinya kantor satker. Sampai dengan tahun 2019 dari 59 satker UPT yang ada

baru 54 satker pada kantor induk yang memiliki tanah milik Kemenkes, sedangkan

sisanya berusaha untuk memiliki tanah sendiri melalui pembelian, hibah, transfer

masuk dari pihak lain sesuai kewenangannya.

b. Definisi operasional

Jumlah satker UPT kantor induk yang memiliki tanah milik Kemenkes sebagai kantor

sampai tahun 2019 melalui salah satu transaksi pembelian, hibah, transfer masuk

dari pihak lain sesuai kewenangannya.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah satker UPT kantor induk yang memiliki tanah milik Kemenkes

sampai tahun 2019 X 100%

Jumlah seluruh satker UPT

d. Capaian indikator

Pada tahun 2019, indikator jumlah satker UPT yang memiliki tanah milik Kemenkes

telah mencapai target yakni 91,5% dari target yang ditetapkan sebesar 69% sehingga

capaian kinerja sebesar 132,6%. Indikator ini juga telah mencapai target selama

tahun 2015-2019.

Page 91: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

82 |

GRAFIK 3.30

TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE UPT YANG MEMILIKI TANAH KEMENKES

TAHUN 2015-2019

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara Sampai tahun 2019, masih ada 5 satker UPT kantor induk yang tidak memiliki tanah

milik Kemenkes yakni:

1. KKP Kelas I Tanjung Priok

2. KKP Kelas I Soekarno Hatta

3. KKP Kelas II Pangkal Pinang

4. KKP Kelas II Jambi

5. KKP Kelas II Lhokseumawe

Selain tanah untuk kantor induk UPT, Kantor Kehatan pelabuhan memiliki sebanyak

295 (dua ratus sembilan puluh lima) wilayah kerja (wilker) yang belum semuanya

memiliki tanah Kemenkes tergambar pada tabel dibawah ini:

TABEL 3.9

KANTOR INDUK DAN WILKER UPT YANG MEMILIKI TANAH KEMENKES

TAHUN 2019

No Nama Satker UPT Jumlah Kantor

Induk dan Wilker

Jumlah Kantor induk dan wilker milik Kemenkes

% Luas M2 Keterangan

1 KKP Kelas I Tanjung Priok 6 - 0% -

2 KKP Kelas I Denpasar 5 2 40% 2,5

3 KKP Kelas I Surabaya 6 4 67% 5,473

4 KKP Kelas I Soekarno Hatta

2 1 50% 1,008

5 KKP Kelas I Medan 6 4 67% 6,289

6 KKP Kelas I Makassar 10 5 50% 21,281

Page 92: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

83 |

No Nama Satker UPT Jumlah Kantor

Induk dan Wilker

Jumlah Kantor induk dan wilker milik Kemenkes

% Luas M2 Keterangan

7 KKP Kelas I Batam 13 1 8% 1,201

8 KKP Kelas II Tanjung Pinang

11 6 55% 3,49

9 KKP Kelas II Banjarmasin 6 4 67% 5,183

10 KKP Kelas II Kendari 5 3 60% 3,065

11 KKP Kelas II Tarakan 6 5 83% 4,292

12 KKP Kelas II Mataram 9 5 56% 2,775

13 KKP Kelas II Padang 5 4 80% 2,746

14 KKP Kelas II Semarang 10 5 50% 3,009

15 KKP Kelas II Palembang 3 1 33% 3,216

16 KKP Kelas II Probolinggo 6 6 100% 5,619

17 KKP Kelas II Ambon 10 3 30% 3,149

18 KKP Kelas II Pekanbaru 7 2 29% 3,257

19 KKP Kelas II Balikpapan 7 3 43% 4,253

20 KKP Kelas II Manado 10 5 50% 2,661

21 KKP Kelas II Bandung 8 5 63% 4,994

22 KKP Kelas II Banten 5 3 60% 2,888

23 KKP Kelas II Pontianak 10 6 60% 20,111

24 KKP Kelas II cilacap 5 4 80% 4,169

25 KKP Kelas II Panjang 5 5 100% 5,083

26 KKP Kelas II Jayapura 5 2 40% 1,56

27 KKP Kelas II Tjg Balai Karimun

5 3 60% 4,32

28 KKP Kelas II Samarinda 7 3 43% 4,566

29 KKP Kelas III Pangkal Pinang

7 2 29% 4,481

30 KKP Kelas III Bitung 8 7 88% 6,016

31 KKP Kelas III Tembilahan 6 4 67% 2,744

32 KKP Kelas III Jambi 6 2 33% 622

33 KKP Kelas III Dumai 9 4 44% 3,414

34 KKP Kelas III palu 9 8 89% 7,811

35 KKP Kelas III Kupang 16 9 56% 7,993

36 KKP Kelas III Biak 9 6 67% 7,129

37 KKP Kelas III Sorong 8 4 50% 2,95

38 KKP Kelas III Manokwari 5 3 60% 2,049

39 KKP Kelas III Banda Aceh 10 4 40% 4,79

40 KKP Kelas III Merauke 6 3 50% 6,261

41 KKP Kelas III Lhokseumawe

6 4 67% 1,92

42 KKP Kelas III Bengkulu 5 1 20% 2,434

Page 93: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

84 |

No Nama Satker UPT Jumlah Kantor

Induk dan Wilker

Jumlah Kantor induk dan wilker milik Kemenkes

% Luas M2 Keterangan

43 KKP Kelas III Poso 5 8 160% 5,267 3 wilayah Bandara, Wakai dan Salakan belum masuk ke dalam wilker permenkes

44 KKP Kelas III Palangkaraya

7 2 29% 2,324

45 KKP Kelas III Gorontalo 6 4 67% 4,57

46 KKP Kelas III Ternate 8 7 88% 8,213

47 KKP Kelas III Sabang 4 2 50% 3,109

48 KKP Kelas III Sampit 8 2 25% 785

49 KKP Kelas IV Yogyakarta 3 1 33% 492

50 BBTKL PP Jakarta 1 1 100% 6,322

51 BBTKL PP Yogyakarta 1 1 100% 4,139

52 BBTKL PP Surabaya 1 1 100% 25,47

53 BBTKL PP Banjarbaru 1 1 100% 3,106

54 BTKL PP Kelas I Medan 1 1 100% 2,994

55 BTKL Kelas I PP Palembang

1 1 100% 2,887

56 BTKL Kelas I PP Batam 1 1 100% 14,97

57 BTKL Kelas I PP Makassar

1 1 100% 12,658

58 BTKL Kelas I PP Manado 1 1 100% 6,162

59 BTKL Kelas I PP Ambon 1 1 100% 8

Total 354 197 55,6%

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 354 kantor induk dan wilayah kerja UPT, masih terdapat 197 yang belum memiliki tanah milik Kemenkes (55,6%).

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Capaian indikator ini telah melebihi dari target yang telah ditetapkan didukung oleh

adanya perencanaan tahunan dari setiap UPT untuk meningkatkan sarana/prasarana

baik di kantor induk maupun wilayah kerja untuk memenuhi standar. Selain itu

dengan diterbitkannya Petunjuk Penyusunan Perencanaan Direktorat Jenderal P2P

yang memberikan petunjuk untuk penganggaran pengadaan lahan dengan

memperhatikan kesesuaian dengan indikator yang akan dicapai.

Page 94: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

85 |

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Upaya yang dilakukan agar satker UPT Ditjen P2P memiliki tanah Kemenkes adalah

dengan mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal Kemenkes dengan nomor

surat KN.02.01/D.1/I.4/160/2015 tentang Permohonan Tanah dan Bangunan Idle

untuk UPT Ditjen P2P.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Pada tahun 2019 beberapa UPT telah berhasil membeli tanah namun tidak semua

tanah yang terbeli sampai dengan pengurusan sertifikatnya, dikarenakan anggaran

yang tidak mencukupi untuk pengurusannya.

h. Pemecahan Masalah

Mengalokasikan anggaran untuk pengurusan sertifikat tanah.

Berkoordinasi dengan satker UPT agar melakukan mediasi kepada berbagai

pihak di wilayah mereka berada untuk mencari informasi berkenaan dengan

tanah idle yang berada di wilayah tersebut untuk dialihfungsikan menjadi milik

Kemenkes sebagai kantor induk dan wilker UPT.

19. Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki gedung milik Kemenkes sebesar 69%

a. Pengertian

Aset merupakan sumber daya yang dimiliki karena terjadinya peristiwa transaksi yang

memiliki manfaat bagi pemiliknya. Aset terbagi menjadi aset tetap dan aset lancar.

Salah satu pengukuran kekayaan aset tetap adalah berdasarkan kepemilikan tanah.

Tanah merupakan bentuk kekayaan yang digunakan sendiri kecuali ada kondisi

khusus yang mengharuskan untuk menjual tanah tersebut. Berbeda hal dengan

tanah dimana pengakuan kekayaan atas dasar kepemilikannya yang milik Kemenkes.

Pada bangunan meskipun kepemilikan bangunan adalah milik Kemenkes namun

mengingat bahwa tanah yang digunakan adalah milik pihak lain maka apabila

dikemudian hari pemilik tanah menginginkan untuk menggunakan sendiri tanah

tersebut, satker harus menghapuskan bangunan yang berdiri diatas tanahnya.

Sampai saat ini seluruh satker UPT Ditjen P2P telah memiliki bangunan gedung,

namun bangunan gedung yang berdiri di atas tanah milik Kemenkes sebanyak 47

satker dan sisanya sebanyak 12 satker memiliki bangunan yang berdiri di atas tanah

pihak lain.

b. Definisi operasional

Jumlah satker UPT yang memiliki bangunan milik Kemenkes sebagai kantor sampai

tahun 2019 melalui salah satu transaksi pembelian, hibah, transfer masuk dari pihak

lain sesuai kewenangannya.

Page 95: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

86 |

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah satker UPT yang memiliki gedung

milik Kemenkes X 100%

Jumlah seluruh satker UPT

d. Capaian indikator

Sampai dengan tahun 2019, dari target 69%, tercapai 100% satker UPT Ditjen P2P

telah memiliki gedung milik Kemenkes (100%) dengan capaian kinerja sebesar

145%. Meskipun demikian hanya 91% gedung milik Kemenkes tersebut yang

dibangun diatas tanah Kemenkes sedangkan 9% lainnya dibangun diatas tanah milik

pihak lain.

GRAFIK 3.31

TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE UPT YANG MEMILIKI GEDUNG KEMENKES

TAHUN 2015 - 2019

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Selain bangunan untuk kantor induk Ditjen P2P, Kantor Kesehatan Pelabuhan

memiliki sebanyak 295 (dua ratus sembilan puluh lima) wilayah kerja yang belum

semuanya memiliki bangunan Kemenkes seperti terlihat pada tabel dibawah ini:

TABEL 3.10

KANTOR INDUK DAN WILKER UPT YANG MEMILIKI GEDUNG KEMENKES

TAHUN 2019

No Nama Satker UPT

Jumlah Kantor Induk dan

Wilker

Jumlah Kantor induk

dan wilker milik

Kemenkes

% Luas M2

Keterangan

1 KKP Kelas I Tanjung Priok 6 5 83% 3,860

2 KKP Kelas I Denpasar 5 5 100% 1,552

Page 96: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

87 |

No Nama Satker UPT

Jumlah Kantor Induk dan

Wilker

Jumlah Kantor induk

dan wilker milik

Kemenkes

% Luas M2

Keterangan

3 KKP Kelas I Surabaya 6 5 83% 6,671

4 KKP Kelas I Soekarno Hatta 2 2 100% 3,452

5 KKP Kelas I Medan 6 6 100% 1,195

6 KKP Kelas I Makassar 10 8 80% 4,567

7 KKP Kelas I Batam 13 2 15% 570

8 KKP Kelas II Tanjung Pinang 11 4 36% 1,151

9 KKP Kelas II Banjarmasin 6 6 100% 2,864

10 KKP Kelas II Kendari 5 2 40% 954

11 KKP Kelas II Tarakan 6 6 100% 2,880

12 KKP Kelas II Mataram 9 4 44% 1,394

13 KKP Kelas II Padang 5 4 80% 1,104

14 KKP Kelas II Semarang 10 10 100% 3,733

15 KKP Kelas II Palembang 3 3 100% 1,775

16 KKP Kelas II Probolinggo 6 6 100% 1,870

17 KKP Kelas II Ambon 10 4 40% 2,106

18 KKP Kelas II Pekanbaru 7 5 71% 1,455

19 KKP Kelas II Balikpapan 7 5 71% 1,210

20 KKP Kelas II Manado 10 6 60% 928

21 KKP Kelas II Bandung 8 3 38% 523

22 KKP Kelas II Banten 5 2 40% 1,610

23 KKP Kelas II Pontianak 10 10 100% 3,580

24 KKP Kelas II Cilacap 5 4 80% 780

25 KKP Kelas II Panjang 5 5 100% 1,572

26 KKP Kelas II Jayapura 5 4 80% 1,318

27 KKP Kelas II Tanjung Balai Karimun

5 5 100% 1,263

28 KKP Kelas III Pangkal Pinang 7 4 57% 656

29 KKP Kelas III Bitung 8 3 38% 1,966

30 KKP Kelas III Tembilahan 6 4 67% 1,108

31 KKP Kelas III Jambi 6 3 50% 1,188

32 KKP Kelas II Dumai 9 3 33% 1,141

33 KKP Kelas II Samarinda 7 3 43% 2,317

34 KKP Kelas III Palu 9 5 56% 1,778

35 KKP Kelas III Kupang 16 15 94% 3,055

36 KKP Kelas III Biak 9 7 78% 1,291

37 KKP Kelas III Sorong 8 5 63% 1,811

38 KKP Kelas III Manokwari 5 3 60% 1,396

39 KKP Kelas III Banda Aceh 10 6 60% 1,552

40 KKP Kelas III Merauke 6 5 83% 1,771

41 KKP Kelas III Lhokseumawe 6 5 83% 688

Page 97: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

88 |

No Nama Satker UPT

Jumlah Kantor Induk dan

Wilker

Jumlah Kantor induk

dan wilker milik

Kemenkes

% Luas M2

Keterangan

42 KKP Kelas III Bengkulu 5 4 80% 1,018

43 KKP Kelas III Poso 5 8 160% 1,989 3 wilayah Bandara, Wakai dan Salakan belum masuk dalam permenkes sebagai wilker

44 KKP Kelas III Palangkaraya 7 2 29% 2,324

45 KKP Kelas III Gorontalo 6 1 17% 1,202

46 KKP Kelas III Ternate 8 5 63% 1,647

47 KKP Kelas III Sabang 4 2 50% 788

48 KKP Kelas III Sampit 8 2 25% 812

49 KKP Kelas IV Yogyakarta 3 1 33% 105

50 BBTKL PP Jakarta 1 1 100% 7,849

51 BBTKL PP Yogyakarta 1 1 100% 4,229

52 BBTKL PP Surabaya 1 1 100% 8,815

53 BBTKL PP Banjarbaru 1 1 100% 4,243

54 BTKL PP Kelas I Medan 1 1 100% 2,185

55 BTKL PP Kelas I Palembang 1 1 100% 2,690

56 BTKL PP Kelas I Batam 1 1 100% 3,748

57 BTKL PP Kelas I Makassar 1 1 100% 3,455

58 BTKL PP Kelas I Manado 1 1 100% 2,239

59 BTKL PP Kelas II Ambon 1 1 100% 2,777

Total 354 237 67%

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 354 kantor induk dan wilayah kerja UPT, masih terdapat 237 yang belum memiliki tanah milik Kemenkes (67%).

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Capaian indikator ini telah melebihi dari target yang telah ditetapkan didukung oleh

adanya perencanaan tahunan dari setiap UPT untuk meningkatkan sarana/prasarana

baik di kantor induk maupun wilayah kerja untuk memenuhi standar. Selain itu

dengan diterbitkannya Petunjuk Penyusunan Perencanaan Direktorat Jenderal P2P

yang memberikan petunjuk untuk penganggaran pembangunan gedung dengan

memperhatikan kesesuaian dengan indikator yang akan dicapai.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Upaya yang dilakukan agar satker UPT Ditjen P2P memiliki tanah Kemenkes adalah

dengan mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal Kemenkes dengan nomor

Page 98: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

89 |

surat KN.02.01/D.1/I.4/160/2015 tentang Permohonan Tanah dan Bangunan Idle

untuk UPT Ditjen P2P.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Mengingat bahwa bangunan yang berdiri di atas tanah pihak lain, apabila suatu saat

tanah akan digunakan pemilik maka bangunan yang berdiri harus dihapuskan dari

daftar aset satker. Selian itu juga satker UPT harus berpindah dari bangunan awal

tempat mereka bertugas ke bangunan lain di tempat yang berbeda.

h. Pemecahan Masalah

Berkoordinasi dengan satker agar segera membangun bangunan di atas tanah milik

Kemenkes.

20. Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki alat kesehatan penunjang sebesar

69%

a. Pengertian

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi satker UPT diperlukan peralatan

kesehatan yang mendukung terhadap tupoksi guna menangkal masuk dan keluarnya

penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian

dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan

OMKABA, serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang

muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di

wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Peralatan

tersebut terlihat dari laporan SIMAK BMN satker UPT.

b. Definisi operasional

Jumlah satker UPT yang memiliki minimal 80% alat kesehatan penunjang tupoksi

sampai dengan tahun 2019.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah satker UPT yang memiliki minimal 80% alat kesehatan

penunjang tupoksi sampai dengan tahun 2019 X 100%

Jumlah seluruh satker UPT

d. Capaian indikator

Sampai dengan tahun 2019 satker UPT Ditjen P2P telah mencapai target 100%

memiliki alat kesehatan penunjang tupoksi. Realisasi tersebut sudah melebihi dari

target yang direncanakan meskipun demikian masih ada alat kesehatan yang

kondisinya sudah rusak. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015, terjadi

peningkatan capaian persentase satker UPT yang memiliki alat kesehatan penunjang

Page 99: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

90 |

tupoksi dari 80% pada tahun 2015 menjadi 100% pada tahun 2016, 2017, 2018 dan

2019.

GRAFIK 3.32

TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE UPT YANG MEMILIKI ALAT KESEHATAN PENUNJANG TUPOKSI

TAHUN 2015 - 2019

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Capaian indikator ini telah melebihi dari target yang telah ditetapkan didukung oleh

adanya perencanaan tahunan dari setiap UPT untuk meningkatkan sarana/prasarana

baik di kantor induk maupun wilayah kerja untuk memenuhi standar. Selain itu

dengan diterbitkannya Petunjuk Penyusunan Perencanaan Direktorat Jenderal P2P

yang memberikan petunjuk untuk penganggaran pengadaan alat kesehatan

penunjang tupoksi dengan memperhatikan kesesuaian dengan indikator yang akan

dicapai.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Melakukan kordinasi dengan satker UPT untuk segera mengusulkan penghapusan alat kesehatan yang rusak guna merencanakan pembelian alat yang baru pada anggaran berikutnya.

Mendampingi satker dalam menyusun perencanaan anggaran alat kesehatan sesuai dengan catatan penghapusan alat kesehatan yang rusak.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Dalam pelaksanaan penginputan di SIMAK BMN, belum ada standar baku penamaan

terhadap suatu alat, sehingga terdapat kesulitan dalam rekapitulasi alat kesehatan

penunjang tupoksi satker UPT.

Page 100: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

91 |

h. Pemecahan Masalah

Mengalokasikan anggaran pada satker UPT untuk penggantian alat kesehatan

penunjang tupoksi yang rusak.

21. Persentase Satuan Kerja UPT yang memiliki fasilitas pendukung perkantoran

sebesar 69%

a. Pengertian

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi satker UPT selain dibantu dengan

peralatan kesehatan juga fasilitas pendukung perkantoran. Fasilitas tersebut

tergambar dari laporan SIMAK BMN satker UPT sampai dengan tahun 2019.

b. Definisi operasional

Jumlah satker UPT yang memiliki fasilitas pendukung perkantoran sampai tahun

2019.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah satker UPT yang memiliki fasilitas pendukung perkantoran

sampai tahun 2019 X 100%

Jumlah seluruh satker UPT

d. Capaian indikator

Sampai dengan tahun 2019 satker UPT Ditjen P2P telah mencapai target 100%

memiliki fasilitas penunjang perkantoran seperti dalam grafik berikut ini:

GRAFIK 3.33

TARGET DAN REALISASI

PERSENTASE UPT YANG MEMILIKI FASILITAS PENDUKUNG PERKANTORAN

TAHUN 2015 – 2019

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Page 101: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

92 |

Dari grafik diatas, terlihat bahwa indikator persentase satker UPT yang memiliki

fasilitas pendukung perkantoran meningkat dari 75% pada tahun 2015 menjadi 100%

pada tahun 2016 – 2019.

e. Analisa Penyebab Keberhasilan

Capaian indikator ini telah melebihi dari target yang telah ditetapkan didukung oleh

adanya perencanaan tahunan dari setiap UPT untuk meningkatkan sarana/prasarana

baik di kantor induk maupun wilayah kerja untuk memenuhi standar. Selain itu

dengan diterbitkannya Petunjuk Penyusunan Perencanaan Direktorat Jenderal P2P

yang memberikan petunjuk untuk penganggaran pembangunan gedung, pengadaan

lahan, alat kesehatan dan sarana parasarana kantor dengan memperhatikan

kesesuaian dengan indikator yang akan dicapai.

f. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Indikator

Bersurat ke satker UPT agar segera mengusulkan penghapusan alat yang rusak

guna merencanakan pembelian alat yang baru pada anggaran berikutnya.

g. Kendala/Masalah yang Dihadapi

Dalam pelaksanaan proses penghapusan satker UPT masih belum aktif

mengusulkan permohonan penghapusan alat, sehingga berdampak pada

pengalokasian anggaran untuk pembelian alat baru juga tertunda.

h. Pemecahan Masalah

Agar satker UPT melakukan percepatan dalam proses penghapusan alat pada setiap

tahunnya, sehingga fasilitas penunjang perkantoran yang baru dapat segera di

adakan.

Page 102: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

93 |

B. REALISASI ANGGARAN

1. Realisasi Anggaran

Pagu kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada

Ditjen P2P tahun 2019 sebesar Rp. 228.782.278.000 dan pada akhir tahun anggaran

menjadi Rp. 205.757.696.000 dengan realisasi sebesar Rp. 190.521.629.157 (92,6%)

seperti pada tabel berikut ini:

TABEL 3.11

PAGU DAN REALISASI ANGGARAN

DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA

PADA SETDITJEN P2P TAHUN 2019

Sasaran Kegiatan Anggaran Semula Anggaran Menjadi Realisasi %

Meningkatnya

Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya

pada Pencegahan

dan Pengendalian

Penyakit

Rp. 228.782.278.000 Rp. 205.757.696.000 Rp. 190.521.629.157 92,6

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Distribusi anggaran Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

pada Ditjen P2P tahun 2019 paling besar pada layanan perkantoran dengan pagu Rp.

113.344.488.000 dan realisasi Rp. 104.942.079.026 (92,59%). Secara lengkap dapat

dilihat dalam tabel berikut ini:

TABEL 3.8

PAGU DAN REALISASI ANGGARAN PER KOMPONEN

DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA

PADA SETDITJEN P2P TAHUN 2019

BAGIAN OUTPUT KEGIATAN PAGU REALISASI %

BAGIAN PROGRAM DAN INFORMASI

2063950 LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMEN ESELON 1

36.443.061.000 34.366.580.488 94,30

051 Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran

26.447.265.000 24.868.290.504 94,03

052 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

8.692.496.000 8.205.868.139 94,40

053 Pengelolaan Data & Informasi

1.303.300.000 1.292.421.845 99,17

2063951 LAYANAN SARANA PRASARANA INTERNAL

167.235.000 150.208.000 89,82

052 Pengadaan Alat Pengolah Data

167.235.000 150.208.000 89,82

TOTAL 36.610.296.000 34.516.788.488 94,28

BAGIAN HUKORMAS

2063950 LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMEN ESELON 1

11.915.114.000 11.267.232.434 94,56

Page 103: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

94 |

BAGIAN OUTPUT KEGIATAN PAGU REALISASI %

056 Pelayanan Hukum & Kepatuhan Internal

6.192.462.000 5.988.120.749 96,70

060 Pelayananan Humas & Protokoler

2.991.694.000 2.840.390.969 94,94

061 Pelayananan Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi

2.730.958.000 2.438.720.716 89,30

2063951 LAYANAN SARANA PRASARANA INTERNAL

143.980.000 140.784.250 97,78

053 Pengadaan Alat Pengolah Data

143.980.000 140.784.250 97,78

TOTAL 12.059.094.000 11.408.016.684 94,60

BAGIAN KEUANGAN DAN BMN

2063950 LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMEN ESELON 1

14.330.294.000 14.079.064.399 98,25

054 Verifikasi dan Akuntansi 5.278.120.000 5.174.431.730 98,04

055 Pengelolaan Perbendaharaan

4.331.970.000 4.245.055.119 97,99

063 Pengelolaan Barang Milik Negara

4.720.204.000 4.659.577.550 98,72

2063951 LAYANAN SARANA PRASARANA INTERNAL

0 0 0,00

053 Pengadaan Alat Pengolah Data

0 0 0,00

TOTAL 14.330.294.000 14.079.064.399 98,25

BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

2063950 LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMEN ESELON 1

17.887.685.000 16.615.979.083 92,89

057 Pengelolaan Kepegawaian 8.643.693.000 8.233.634.483 95,26

058 Pelayananan Umum dan Perlengkapan

4.676.485.000 3.964.775.757 84,78

059 Pelayananan Rumah Tangga

1.858.493.000 1.756.905.825 94,53

062 Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa

2.709.014.000 2.660.663.018 98,22

2063951 LAYANAN SARANA PRASARANA INTERNAL

11.525.839.000 8.959.701.477 77,74

051 Pengadaan Kendaraan Bermotor

2.038.817.000 2.031.840.000 99,66

052 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

218.188.000 212.368.000 97,33

053 Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran

3.408.173.000 3.095.205.201 90,82

054 Pembangunan / Renovasi Gedung dan Bangunan

5.860.661.000 5.652.128.276 96,44

2063994 LAYANAN PERKANTORAN

113.344.488.000 104.942.079.026 92,59

001 Gaji dan Tunjangan 83.449.005.000 77.703.276.135 93,11

002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor

29.895.483.000 27.238.802.891 91,11

TOTAL 142.758.012.000 130.517.759.586 91,43

SEKRETARIAT DITJEN P2P 205.757.696.000 190.521.629.157 92,60

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Page 104: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

95 |

Dari tabel diatas terlihat realisasi anggaran tertinggi pada Bagian Keuangan dan BMN

(98,25%) sedangkan realisasi terendah pada Bagian Umum dan Kepegawaian

(91,43%). Jika dilihat realisasi anggaran berdasarkan output maka terlihat bahwa

realisasi tertinggi pada output layanan dukungan manajemen eselon I sebesar 95% dan

terendah pada layanan sarana prasarana internal sebesar 78%, seperti dalam grafik

berikut ini:

GRAFIK 3.34

DISTRIBUSI PAGU ANGGARAN PER OUTPUT TAHUN 2019

Sumber data : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

Jika dibandingkan dengan target realisasi anggaran yang ditetapkan dalam Perjanjian

Kinerja Sekretariat Ditjen P2P Tahun 2019 yakni sebesar 95%, maka realisasi anggaran

tahun 2019 (92,6) tidak mencapai target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

2. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Menurut PMK No. 214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja

Anggaran atas Pelaksanaan Rencana dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga,

efisiensi dilakukan dengan membandingkan penjumlahan dari selisih antara perkalian

pagu anggaran keluaran dengan capaian keluaran dan realisasi anggaran keluaran

dengan penjumlahan dari perkalian pagu anggaran keluaran dengan capaian keluaran.

Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

E : Efisiensi

PAKi : Pagu Anggaran Keluaran

RAKi : Realisasi Anggaran Keluaran

CKi : Capaian Keluaran

Page 105: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

96 |

Nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi bahwa miniman efisiensi yang dicapai sebesar -

20% dan nilai paling tinggi sebesar 20%. Oleh karena itu dilakukan transformasi skala

efisiensi agar diperoleh skala nilai yang berkisar 0% sampai 100% dengan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

NE : Nilai Efisiensi

E : Efisiensi

Jika efisiensi diperoleh lebih dari 20%, maka Nilai Efisiensi (NE) yang digunakan dalam

perhitungan adalah nilai skala maksimal (100%) dan jika efisiensi yang diperoleh kurang

dari -20%, maka NE yang digunakan adalah skala minimal 0%. Dari hasil perhitungan

pagu anggaran keluaran, realisasi anggaran keluaran dan capaian keluaran sesuai

dengan e monev DJA tahun 2019 maka diperoleh hasil sesuai dalam tabel berikut ini:

TABEL 3.13

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

No Nama Output Pagu Realisasi Realisasi Volume

Keluaran Efisiensi

Nilai Efisiensi

1 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

80.576.154.000 76.328.856.404 1,00 0,05 63%

2 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

11.837.054.000 9.250.693.727 1,00 0,22 105%

3 Layanan Perkantoran

113.344.488.000 104.942.079.026 1,00 0,07 69%

Sumber data : Bagian Program dan Informasi

Dari tabel diatas dapat dilihat sebagai berikut:

a. Efisiensi tertinggi pada output layanan sarana dan prasarana internal dengan nilai

efisiensi sebesar 105%. Proses layanan pengadaan barang dan jasa telah melalui

LPSE Kementerian Kesehatan.

b. Efisiensi terendah pada output layanan dukungan manajemen eselon I dengan

efisiensi sebesar 63%.

c. Nilai Efisiensi pada layanan perkantoran masih rendah dengan efisiensi sebesar

69%.

Upaya-upaya yang dilakukan sehingga kegiatan berjalan efisien antara lain:

Melakukan pemantauan Rencana Operasional Kegiatan (ROK) setiap triwulan

melalui Rapat Kordinasi Teknis (Rakordit Paripurna) yang melibatkan semua

struktural pada Ditjen P2P untuk memastikan kegiatan berjalan on the track. Kegiatan

Page 106: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

97 |

yang tidak berjalan sesuai jadwal pelaksanaan diidentifikasi kendala dan diberikan

rekomendasi untuk percepatan pelaksanaan kegiatan. Bagi Kepala Satker yang

belum melaksanakan kegiatan secara optimal diberikan arahan dan harus dapat

menjelaskan upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kendala pelaksanaan

kegiatan.

Melakukan asistensi terpadu, sinkronisasi dan penggabungan kegiatan sosialisasi

pengelolaan keuangan dengan kegiatan lainnya.

Pada setiap layanan dimanfaatkan media online untuk melakukan kordinasi berbasis

Informasi Teknologi dan telekomunikasi. Updating dokumentasi kegiatan program

Ditjen P2P ke media sosial dilakukan untuk meminimalisir anggaran pencetakan.

Page 107: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … · 2020. 4. 2. · P2P kepada Ditjen P2P dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Laporan

Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019

98 |

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah

berjalan baik sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan, meskipun

demikian rata-rata capaian kinerja tahun 2019 (113%) menurun jika dibandingkan

dengan rata-rata apaian kinerja tahun 2018 (124,3%).

2. Berdasarkan pengukuran indikator kinerja dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019, dari 21

Indikator kinerja sasaran meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya pada Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019, semua

indikator telah mencapai target yang ditetapkan.

3. Sebanyak 11 indikator yang ditetapkan dalam PK Setditjen P2P, capaian kinerja telah

melebihi target 100%, sedangkan 10 indikator lainnya mencapai target 100%.

4. Realisasi anggaran Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

pada Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019 sebesar 92,6%. Realisasi

tertinggi pada output layanan dukungan manajemen eselon I sebesar 95% dan terendah

pada layanan sarana prasarana internal sebesar 78%.

B. TINDAK LANJUT

1. Tahun 2020-2024 merupakan periode RPJMN, Renstra dan RAP baru sehingga

Setditjen P2P akan menyusun Rencana Aksi Kegiatan yang baru dengan indikator

kinerja berbeda dari periode sebelumnya. Penyusunan Indikator Kinerja Kegiatan

Setditjen P2P akan berorientasi output dan outcome serta memenuhi kriteria SMART

(Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Timebound).

2. Pemantauan Rencana Operasional Kegiatan (ROK) akan terus dilakukan untuk

memastikan kegiatan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

3. Pemanfaatan media online webinar sebagai sarana komunikasi dengan UPT dan Dinas

Kesehatan akan dilanjutkan dan ditingkatkan.

Demikian Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tahun 2019 disusun sebagai bahan masukan untuk penyusunan perencanaan

tahun 2020 – 2024